(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
ANALISIS STEM
SCIENCE TECHNOLOGY
Tumbukan yang efektif mempunyai dua syarat, Penggunaan PhET Simulations untuk
yakni energi yang cukup dan arah yang tepat. menganalisis secara mikroskopik teori tumbukan
Hal ini bisa dianalogikan dengan korek api yang yang efektif dan tidak efektif
diharapkan terjadi reaksi pembakaran. Arahnya Penggunaan video pembelajaran dari youtube
harus tepat antara tutup korek api dengan ujung untuk mencari referensi terkait pemecahan
pentol korek api. Energi yang digunakan untuk masalah
bertumbukkan juga harus cukup agar reaksi bisa Penggunaan quizizz sebagai teknologi untuk
terjadi. Jika digesek secara perlahan, dan kurang evaluasi
dari energi aktivasi, maka reaksi tidak akan
terjadi.
ENGINEERING MATHEMATICS
Mendesain simulasi tumbukan antar partikel Memecahkan permasalahan tumbukan yang
untuk menganalisis syarat terjadinya tumbukan efektif dan tidak efektif kaitannya dengan
yang efektif dan tidak efektif. besarnya energi aktivasi melalui kurva energi
aktivasi
Menganalisis dan mengkomunikasikan syarat
tumbukan yang efektif
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : STEM
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, ceramah, penugasan.
F. Media Pembelajaran
Media :
Canva LKPD “Teori Tumbukan”
Canva “Teori Tumbukan”
PhET Simulations
Video Pembelajaran
Korek Api
Quizizz
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
LCD Proyektor
G. Sumber Belajar
Purba, Michael dan Sarwiyati, Eti. 2017. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2017. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sufiyati, Ani dan Damari, Ari. 2015. BUPENA Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sriyanto, Wahyu. 2020. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi dan Teori Tumbukan. Jakarta:
Direktorat SMA.
Canva LKPD “Teori Tumbukan”
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
1 Pendahuluan Orientasi
Memberi salam/menyapa peserta didik
Meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Memperhatikan kesiapan psikis dan fisik peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan,
kerapian, ketertiban peserta didik
Apersepsi
Mengaitkan materi teori tumbukan dengan peristiwa korek api terbakar
yang bisa diamati secara langsung.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan. 10 menit
“Pernahkah kalian mengamati korek api dan ujung korek api? Apakah
batang korek api bisa menyala jika ujung korek api digesekkan
perlahan? Apakah batang korek api bisa menyala jika ujung korek api
digesekkan dengan cukup kuat?“
Motivasi
Memberikan pertanyaan pemantik
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan teori tumbukan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Wonogiri Guru Mata Pelajaran
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
KISI-KISI SOAL
Level No Kunci Bentuk
IPK Indikator Soal Skor
Kognitif soal Jawaban Soal
Menganalisis teori Melalui kurva energi aktivasi,
tumbukan peserta didik dapat menganalisis Pilihan
pernyataan yang tepat terkait teori C4/L3 1 D 50
berdasarkan kurva Ganda
energi aktivasi tumbukan.
Menjelaskan teori Disajikan beberapa pernyataan,
tumbukan pada peserta didik dapat menentukan
Pilihan
reaksi kimia. pernyataan yang tepat antara C2/L1 2 D 50
Ganda
terjadinya reaksi kimia dengan teori
tumbukan
Indikator Soal:
Melalui kurva energi aktivasi,
peserta didik dapat menganalisis Diagram diatas menyatakan bahwa ….
pernyataan yang tepat terkait teori A. Tumbukan akan berhasil jika energi kinetik minimal sebanyak X+Y
tumbukan. B. Energi yang diperlukan untuk reaksi bisa berlangsung adalah sebanyak Y
C. Kurva menunjukkan bahwa reaksi tersebut menggunakan katalis
Level Kognitif:
D. Tumbukan bisa berhasil jika energi kinetik > X
C4/L3 E. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm
Nomor soal
No. Nama siswa 1 2 Skor
1.
2.
3.
4.
5.
dst
penyampaian
Komunikasi
Sistematika
penampilan
Keberanian
Wawasan
Antusias
Gestur&
No Nama Siswa Jumlah Skor Nilai Ket.
1. ABI 4 4 4 4 4 4 24 100
2.
3.
Dst.
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Laju
Reaksi
DIANA MUSLICHAT
UN
PENYUSUN
Diana Muslichatun, S.Pd.
PENYUSUN 2
DAFTAR ISI 3
GLOSARIUM 4
PETA KONSEP 5
PENDAHULUAN 6
Identitas Modul 6
Kompetensi Dasar 6
Deskripsi Singkat Materi 6
Petunjuk Penggunaan Modul 7
Materi Pembelajaran 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8
Tujuan Pembelajaran 9
Uraian Materi 9
Rangkuman 17
DAFTAR PUSTAKA 18
GLOSARIUM
Pengertian
Laju Reaksi
Laju Reaksi
berkaitan dengan
pada
Reaktan
Berkurangnya reaktan
Produk
Bertambahnya produk
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Laju Reaksi
Laju Reaksi
berhubungan dengan
Teori Tumbukan
PENDAHULUAN
Identitas Modul
Sekolah : SMAN 2 Wonogiri
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Gasal
Materi Pokok : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (2 JP)
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan
teori tumbukan
4.6. Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan
penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak
terkendali
Materi Pembelajaran
Para siswa yang berbahagia, pada modul ini terdapat 1 kegiatan
pembelajaran yang di dalamnya terdapat konsep, uraian materi, soal
latihan dan soal evaluasi mengenai:
- Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
- Teori tumbukan
Kegiatan
Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Para siswaku yang saya banggakan, setelah melakukan kegiatan pembelajaran
ini diharapkan kalian dapat:
1. Mengidentifikasi beberapa reaksi yang terjadi di sekitar kita
2. Menjelaskan pengertian laju reaksi
B. Uraian Materi
Pada saat mempelajari materi, silahkan Anda membaca uraian materi sampai tuntas.
Selanjutnya buatlah rangkuman dengan kreatif dalam bentuk mindmap. Anda dapat
bekerja sama dalam kelompok.
1. KONSEP LAJU REAKSI
Pada reaksi kimia, terjadi perubahan pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk)
seperti berikut:
Pereaksi (Reaktan) ---> Hasil Reaksi (produk)
R ---> P
Misalkan pada pembakaran arang (karbon), terjadi reaksi antara C (karbon) dengan O2
(oksigen) yang menghasilkan gas CO2 (karbondioksida). Reaksinya adalah sebagai
berikut:
C(s) + O2(g) ---> CO2(g)
Ketika mulai bereaksi, karbon dan oksigen lama-lama akan berkurang, sedangkan gas
karbondioksida lama-lama akan bertambah. C dan O2 yang merupakan reaktan akan
berkurang, sedangkan gas CO2 yang merupakan produk akan bertambah. Ukuran
jumlah perubahan zat terjadi dalam satuan waktu, misalnya per menit atau per detik.
Jadi laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya
konsentrasi hasil reaksi tiap satu satuan waktu.
Lau reaksi dapat dinyatakan sebagai :
- jumlah molekul C yang berkurang per satuan waktu, atau
- jumlah molekul O2 yang berkurang per satuan waktu, atau
- jumlah molekul CO2 yang bertambah per satuan waktu.
Secara sederhana di laboratorium, laju reaksi dapat diukur dengan cara seperti di atas
yaitu dengan cara menentukan jumlah pereaksi yang digunakan atau bereaksi per
satuan waktu, atau dari jumlah hasil reaksi yang terbentuk per satuan waktu. Sebagai
contoh, pada reaksi antara logam magnesium dan asam klorida dengan persamaan:
Mg(s) + 2HCl(aq) --> MgCl2(aq) + H2(g)
Laju reaksi dapat ditentukan dengan mengukur jumlah magnesium (Mg) atau asam
klorida (HCl) yang digunakan dalam waktu tertentu atau jumlah magnesium klorida
(MgCl2) atau gas hidrogen (H2) yang terbentuk dalam waktu tertentu.
Bagaimana cara mengukur jumlah pereaksi atau hasil reaksi dalam suatu reaksi?
Dalam beberapa reaksi, pereaksi dan hasil reaksi dalam keadaaan bercampur dengan
wujud yang sama misalnya larutan dengan larutan. Untuk memisahkan kedua
komponen tersebut cukup sulit. Oleh karena itu, pengukuran laju reaksi akan lebih
mudah dilakukan pada reaksi dengan wujud hasil reaksi berbeda dengan pereaksinya.
Pengukuran laju reaksi yang menghasilkan gas seperti pada contoh di atas dapat
dilakukan dengan mengukur volume gas yang terbentuk dalam waktu yang ditentukan
atau mengukur massa campuran pereaksi dan hasil reaksi setelah beberapa waktu
yang ditentukan.
Umumnya percobaan pengukuran laju reaksi dengan mengukur perubahan konsentrasi
dalam setiap waktu,
Selain laju reaksi seaat, ada yang dinamakan laju reaksi rata-rata. Laju reaksi rata-rata
adalah laju reaksi untuk selang waktu tertentu. (Sebagai ilustrasi, laju reaksi rata-rata
diandaikan sebagai laju rata-rata kendaraan. Misal suatu kendaraan menempuh jarak
200 km dalam 5 jam. Laju rerata kendaraan itu adalah 200 km/5 jam = 40
km/jam. Tentu saja laju kendaraan tidak selalu 40 km/jam. Laju sesaatnya
ditunjukkan oleh speedometer kendaraan).
Didalam reaksi kimia laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
per satuan waktu.
2. TEORI TUMBUKAN
Bagaimana pendapat kalian belajar menggunakan modul ini? Mudah bukan?
Setelah mempelajari konsep laju reaksi selanjutnya kalian akan mempelajari
tentang teori tumbukan. Pada pembelajaran laju reaksi dikenal suatu
pendekatan untuk menjelaskan tentang laju reaksi yaitu teori tumbukan.
Pendekatan ini digunakan untuk mempermudah logika berfikir kritis dan logis
serta untuk menjelaskan secara ilmiah tentang laju reaksi. Teori ini menyatakan
bahwa partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling bertumbukan terlebih
dahulu sebelum terjadinya reaksi. Tumbukan antar partikel reaktan yang
berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif, sedangkan tumbukan
yang tidak menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif. Tidak semua
tumbukan dapat menghasilkan tumbukan efektif. Energi minimum yang harus
dimiliki oleh partikel reaktan untuk bertumbukan efektif disebut energi aktivasi
(Ea). Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi di bawah ini!
Pada ilustrasi (a), AA dan BB bertumbukan, akan tetapi dari tumbukan tersebut
tidak menghasilkan zat baru, hal tersebut berarti tumbukan tersebut tidak
menghasilkan reaksi kimia. Berbeda dengan ilustrasi (a), pada ilustrasi (b)
tumbukan antara AA dan BB dapat menghasilkan zat baru berupa 2 buah AB. Hal
tersebut berarti tumbukan pada ilustrasi (b) menyebabkan terjadinya reaksi.
Tumbukan pada ilustrasi (b) inilah yang dikenal dengan istilah tumbukan efektif.
Semoga penjelasan pada modul ini dapat kalian pahami dengan baik.
Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu reaksi jika
ada energi yang cukup dan arah tumbukan yang tepat. Laju reaksi akan lebih cepat,
jika tumbukan antara partikel yang berhasil lebih banyak, sedangkan tumbukan akan
terjadi jika energi aktivasi reaksi tersebut dapat terlampaui. Energi pengaktifan adalah
energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat molekul bertumbukan.
daftar pustaka
Kamalia Devi, Poppy. 2017. Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kimia
SMA. Dirjen GTK Kemdikbud: Pusat PPPPTK IPA.
Purba, Michael dan Sarwiyati, Eti. 2017. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2017. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sufiyati, Ani dan Damari, Ari. 2015. BUPENA Kimia untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
Sriyanto, Wahyu. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI. Direktorat SMA:
Dirjen PAUD, DIKDAS dan DIKMEN