Oleh :
BRILIANT SAMADAYA TELAUMBANUA
1910070530051
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah, sehingga peneliti dapat
peneliti ucapkan terima kasih kepada Bapak Yulihardi, S.E., M.M selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Drs. Darman, M. Si selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan memberikan saran-saran yang sangat berarti
kepada peneliti dalam penyusunan proposal ini, dan juga peneliti sampaikan
1. Ibu Yefri Reswita, S.E., M.Si, Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Baiturrahmah.
2. Ibu Tilawatil Ciseta Yoda, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Bapak Harry Wahyudi, S.E., M.Si, Akt selaku Wakil Dekan III
0
5. Bapak David Malik, S.E., M.BA selaku Ketua Program Studi
Baiturrahmah.
masukan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
bantuan yang telah diberikan menjadi amal shaleh dan menjadi ibadah di sisi
Peneliti
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
sama lain untuk memperoleh pangsa pasar yang menjadi target mereka. Maka dari
itu, segala kelebihan dan keunggulan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
dapat bersaing untuk mencapai tujuan, dan memajukan perusahaan nya masing-
yang kokoh yang membuat perusahaan dapat menghadapi dan mengatasi masalah
dengan solusi yang sesuai situasi dan kondisi yang tengah dihadapi.
nya tujuan yang ditentukan oleh organisasi. Sumber daya manusia menjadi salah
satu aset penting dalam perusahaan, modal yang harus dimiliki oleh perusahaan
bukan hanya berupa modal uang, mesin, peralatan, perlengkapan dan bahan tetapi
operasional perusahaan dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan ahli
pada bidangnya. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat tidak hanya
sumber daya manusia yang kompeten serta mampu memiliki komitmen yang kuat
2
suasana satuan kerja yang efektif dengan melakukan evaluasi hal-hal yang
berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia. Salah satu contoh untuk
karyawan.
Pada umumnya sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilihat pada
adalah kesadaran dan kesediaaan pegawai menaati semua peraturan organisasi dan
suatu aalat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar
ditetapkan.
Disiplin kerja sangatlah penting dan menjadi tolak ukur untuk mengukur
atau mengetahui apakah fungsi manajemen sumber daya manusia lainnya secara
keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak, disiplin kerja yang baik,
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. disiplin kerja merupakan suatu bentuk
berusaha bekerja secara koperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan
prestasi kerja. Sedangkan kesadaran itu sendiri ialah suatu sikap, tingkah laku, dan
3
perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perushaan, baik yang tertulis
maupun tidak.
merupakan pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin baik yang tampak
menggambarkan dari falsafah yang konsisten, keterampilan, sifat dan sikap yang
Artinya gaya kepemimpinan adalah, perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi
dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan dari seorang
(2018:169)
Sesuai dengan teori para ahli, menurut simamora dalam Azhar (2020:51)
kompensasi adalah apa yang diterima oleh karyawan sebagai ganti kontrribusi
ssusuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusinya kepada perusahaan atau organisasi
dan imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada para
4
tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga
dan pikiran demi kemajuan organisasi guna mencapai tujuan. Kompensasi yang
akan diterima oleh mereka merupakan cermin dari apa yang telah mereka berikan
balik, membandingkan tindakan aktual dengan standar yang sudah ditetapkan, dan
berlangsung secara efektif maka akan terjalin hubungan kerja sama yang harmonis
pegawai akan meningkat karena para pegawai merasa bahwa tugas yang
pelaksanaan kegiatan tidak ada pengawasan dari pimpinan maka disiplin kerja
pegawai akan menurun sehingga lebih rentan terjadi menyimpang dan akan
hasil kerja menurun pula. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem pengawasan
yang efektif sehingga diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif untuk
yang sedang dikerjakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
perlu dilakukan organisasi demi tercapai nya tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.
Tabel 1.1
memproduksi kayu manis berupa cassia broken dan cassia stick yang berada di
Pada table 1.1 terlihat bahwa jumlah absesi karyawan PT. Sumatera
Tropical Spices meengalami penunnuran dan kenaikan setiap tahunnya. Daari data
tersebut dapat di kaitkan banyak karyawan yang kurang disiplin untuk bekerja
atau sering tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas (Alfa). Pada Tahun
2019 dapat dilihat terdapat 0,051% Tingkat absensi karyawan yang alfa, Lalu naik
6
Pada tahun 2020 sebesar 0,072%, lalu pada tahun 2021 turun sebesar 0,068%
tingkat absensi karyawan yang alfa dan kembali naik pada tahun 2022 sebesar
kinerja pegawai, pimpinan kurang bias meningkatkan kesadaran diri dan disiplin
yang bergejolak naik turun setiap tahunnya, berdasarkan observasi yang dilakukan
dilapangan penyebab seringnya tidak masuk kerja tanpa alasan (Alfa) adalah
Tropical Spices terlihat kurangnya ketegasan atasan dalam memberi sangsi atau
bekerja dan terlihat juga kurangnya tindakan koreksi atasan terhadap setiap
7
Fenomena ini juga di perkuat dengan survey yang dapat di lihat pada
table berikutnya
Tabel 1.4
Sumatera Tropical Spices atau responden dengan pertanyaan sesuai indikator dari
yang terjadi pada Disiplin kerja karyawan PT. Sumatera Tropical Spices.
Berdasarkan hasil survey awal untuk variabel Disiplin kerja karyawan PT.
masih rendah bahkan cenderung negatif. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan
indikator Disiplin kerja karyawan dimana rata-rata yang menjawab “Ya” sebanyak
42,5% sedangkan jawaban “Tidak” sebanyak 57,5%. Oleh karena itu, rendahnya
disiplin kerja karyawan ini diduga berdampak negatif bagi perusahaan dan dapat
Tabel 1.5
Survey Awal Kepemimpinan autentik Pada Karyawan
PT. Sumatera Tropical Spices
No Pertanyaan Ya Tidak Total
Variabel Kepemimpinan F % F % F %
Autentik
1. Apakah bapak/ibu telah 14 46,7% 16 53,3% 30 100%
melihat pimpinan
menerapkan kewaspadaaan
diri?
2. Pimpinan perusahaan telah 17 56,7% 13 43,3% 30 100%
memiliki nilai-nilai seorang
pemimpin
3. Apakah bapak/ibu merasa 10 33,3% 20 66,7% 30 100%
bahwa pimpinan perusahaan
dapat mengendalikan
emosional dengan situasi yag
ada?
9
kepada karyawan.
perusahaan kepada karyawan. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan indikator
sedangkan yang menjawab “Tidak” sebanyak 48,7%. Oleh karena itu, kurangnya
Tabel 1.6
Survey Awal Kompensasi Pada Karyawan
PT. Sumatera Tropical Spices
Variabel Kompensasi F % F % F %
pada perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan indikator budaya
yang menjawab “Tidak” sebanyak 45,85%. Oleh karena itu, masih rendahnya
Tabel 1.7
VariaKompensasi F % F % F %
pada perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan indikator
yang menjawab “Tidak” sebanyak 47,5%. Oleh karena itu, masih rendahnya
kerja pegawai ke arah positif yang cukup kuat. Besarnya koefisien determinasi
variabel kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai adalah sebesar 0,296 atau
kerja Terhadap disiplin kerja pegawai besaran sig. variabel Pengawasan sebesar
0,002 < 0,05, maka variabel pengawasan berpengaruh positif terhadap disiplin
kerja. Demikian juga hasilnya jika dibandingkan dengan besaran thitung diperoleh
12
sebesar 3,502 > ttabel 2,056, maka variabel pengawasan berpengaruh positif
1. Bagi Penulis
2. Bagi perusahaan
karyawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar
ditetapkan. Menurut Hasibuan (2016:193) disiplin kerja adalah rasa sadar dan
kemauan yang timbul dari diri seseorang untuk mentaati semua aturan perusahaan
disiplin kerja merupakan suatu lat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi
17
18
disiplin kerja
1. Kepempininan
ditentukan
2. Kompensasi
3. Penghargaan
4. Kemampuan
5. Keadilan
19
hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka
keras tanpa merugikan orang lai. Halm ini disebabkan olerh karena
6. Pengawasan
7. Lingkungan
dan benda yang mati. Termasuk semua kondisi yang ada di dalam
lingkungan fisik.
8. Sanksi Hukuman
9. Loyalitas
Menurut (Supomo 2018 ) menjelaskan bahwa tujuan disiplin kerja antara lain
4. Dapat bertindak berprilaku sesuai dengan norma yang berlaku pada perusahaan
5. Tenaga kerja mampu menghasilkan produktifitas yang tinggi baik dalam jangka
1. Teladan Pemimpin
nya karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
Pemimpin harus memberi contoh yang baik, berdisiplin, juju, adil sertasesuai
dengan perbuatan
dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup untuk menantang
sungguh dan berdisiplin baik untuk menjalankannya. Tapi jika pekerjaan itu
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah
kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu
pekerjaan
23
4. Balas jasa
5. Keadilan
sika manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
6. Sanksi Hukuman
kerena adanya sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan
karyawanya.
24
1. Tujuan (purpose)
25
mengetahui siapakah diri mereka dan arah yang mereka tuju. Selain
mereka.
2. Nilai (values)
hal benar apa yang harus dilakukan. Ketika diuji dalam situasi yang
3. Hubungan (relationship)
5. Hati (heart)
dialami orang lain, membuka diri terhadap orang lain dan bersedia
1. Kewaspadaan Diri
2. Nilai
3. Emosi
4. Tujuan
dalam Organisasi
28
2.3 Kompensasi
Sesuai dengan teori para ahli, menurut simamora dalam Azhar (2020:51)
kompensasi adalah apa yang diterima oleh karyawan sebagai ganti konntrribusi
ssusuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka
Menyatakan sebagai berikut: Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa
yang diberikan oleh organisasi kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja
merupakan ganti rugi kepada karyawan yang diberikan oleh perusahaan atau
organisasi, baik dalam bentuk finansial/uang maupun selain uang dalam kurun
total dari semua penghargaan yang diberikan kepada pegawai sebagai imbalan
yaitu:
1. Insentif
Insentif adalah tambahan kompensasi di atas atau diluar gaji atau upah
2. Gaji
29
Gaji adalah suatu balas jasa yang berbentuk uang yang diterima oleh
3. Fasilitas
4. Tunjangan
2. Serikat kerja
Jika kedudukan kuat maka kedudukan pihak karyawan juga akan kuat
besar dan jika biaya produksi besar, maka harga pokok juga makin
besar.
4. Produktivitas.
5. Biaya hidup
2.4. Pengawasan
aktivitas yang sedang dilaksanakan agar bisa terlaksana secara sesuai dengan apa
yang sudah direncanakan agar lebih produktif dan positif. Menurut Daulay (2017:
perbuatan aktual dengan standar yang sudah ditetapkan, serta mengukur varians.
Selanjutnya agar pegawai dapat disiplin dalam bekerja, maka pemimpin perlu
dilakukan, dan apabila tidak dilakukan secara berkala, lambat laun akan
31
mengakibatkan para pegawai tidak disiplin dalam bekerja. Agar hal ini dapat
dua prinsip pokok yang harus diperhatikan yaitu adanya kegiatan perencaan
tentang apa yang harus diawasi, dan bagaimana pemimpin memberikan petunjuk
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi para pegawai. Kegiatan ini dapat
yang dilakukan para pegawai (Teck & Chyong, 2021). Menurut Handoko
atas pencapaian tujuan yang telah di tetapkan untuk tidaakan korektif guna
Sehinga dapat diphami jika pengawasan kerja tinggi atau dilakukan baik
maka kinerja dari seorang karyawan juga akan baik karena dapat meminimalisir
kesalahan dari karyawan itu sendiri dan pengawasan yang baik pasti
pelaksanaanya akan sesuai dengan rencana yaitu selarasa dengan standar, dan
pengawasan yang baik akan menentukan standar yang harus di capai, serta
direncanakan.
diantarannya yaitu:
barang atau komponen yang salah, menetapkan harga yang yang terlalu
penelitian yang akan dilakukan seperti dijabarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Teknis
Judul Variabel Hasil
No Peneliti Analisis Perbedaan Persamaan
Penelitian Penelitian Penelitian
Data
34
.
36
demikian Kabupaten
secara Aceh Tamiang
serempak
motivasi (X1),
pengawasan
(X2) dan
kepemimpinan
(X2)
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
disiplin kerja
pegawai pada
Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Perumahan
Rakyat
Kabupaten
Aceh Tamiang.
untuk melayani orang lain dengan tulus dan sepenuh hati Para pemimpin autentik
diri karena pemimpin adalah sebuah pengabdian seumur hidup. Pemimpin yang
autentik adalah “pemimpin yang percaya diri, penuh harapan, optimis, tangguh,
bermoral, berorientasi pada masa depan dan mengembangkan orang lain menjadi
dengan disiplin kerja pegawai ke arah positif yang cukup kuat. Besarnya koefisien
diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusashaan.
berikut: Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
organisasi kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah
antara satu dengan yang lainnya, namun kompensasi yang diberikan dengan
bentuk uang atau barang adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kompensasi yang akan diterima oleh mereka merupakan cermin dari apa yang
telah mereka berikan atau kerjakan kepada organisasi atau perusahaan. Dengan
menjelaskan bahwa Nilai thitung sebesar 16,830, sedangkan nilai ttabel adalah
sebesar 2,004. Jadi karena nilai thitung > ttabel, yaitu 16,830 > 2,004, dengan
39
nilai probabilitas (signifikansi) = 0.000 yaitu berada di bawah 0.050 maka dapat
Kompensasi (X) terhadap Disiplin Kerja (Y) karyawan pada PT. Strategic
Pestcontrol.
itu, dan bila perlu melakukan gerakan-gerakan perbaikan agar hasil pekerjaan itu
suatu siklus untuk mengetahui pekerjaan apa yang harus diselesaikan, menilainya
(2021) dalam penelitiannya besaran sig. variabel Pengawasan sebesar 0,002 <
sebesar 3,502 > ttabel 2,056, maka variabel pengawasan berpengaruh positif
berhubungan satu dengan yang lainnya dan sebuah landasan penelitian. Dalam
Kepemimpinan autentik
X1
H1
H2 Y
X2
H3 H4
Pengawasan
X3
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Pariaman.
Pariaman.
BAB III
METODE PENELITIAN
bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan yang
positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
variabel lainnya dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen
berikut :
38
39
terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah
adalah :
keinginan untuk melayani orang lain dengan tulus dan sepenuh hati
(George, 2003)
B. Kompensasi (X2)
diberikan oleh organisasi atau unit kerja kepada pegawai, yang dapat
C. Pengawasan (X3)
40
3.4.1 Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling yang mana setiap anggota
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel. Non Probability
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
𝒩
𝑛=
1 − 𝑁𝑒 2
41
128
𝑛=
1 − 128 (0,05)2
𝑛 = 97 Karyawan
n = Ukuran Sampel
N = Populasi
Cross Section (data silang) yaitu data yang terkumpul pada waktu tertentu
digunakan ialah Data Kuantitatif. Data Kuantitatif merupakan data yang berupa
angka yang karakteristiknya selalu dalam bentuk numerik seperti data pendapatan,
jumlah penduduk, tingkat konsumsi, bunga bank dan lain sebagainya (Edwin dan
Muammar, 2021).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sumber data primer.
Menurut Sugiyono (2018:137) sumber data primer adalah sumber yang langsung
42
memberikan data kepada pengunpul data. Sumber data primer diperoleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data Primer pada penelitian ini adalah
Pariaman.
mengisi formulir isian secara obyektif serta kuesioner yang dilengkapi alternatif
nilanya telah ditetapkan oleh peneliti berdasarkan standar yang berlaku. Kuesioner
mencakup tentang demografi dan variabel yang akan diteliti. Kuesioner akan
Tabel 3.1
Setuju (S) 4
43
Ragu-Ragu (RR) 3
mempunyai tingkat atau persepsi yang lebih tinggi dan setuju lebih tinggi dari
kurang setuju.
diteliti. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner dengan scoring model skala
likert yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh responden.
Skala likert ini terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat
tidak setuju. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner, dimana terdapat
disiplin. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel
Tabel 3.2
Instrumen Penelitian
dan sepenuh
hati
Kompensasi kompensasi 1. Insentif 1-2 Skala Likert Simamora
(X2) adalah semua dalam Heryati
bentuk 2. Gaji 3-4 (2016)
kembalian
finansial, jasa- 3. Fasilitas
jasa terwujud 5-6
dan tunjangan 4. Tunjangan
yang di peroleh
karyawan 7-8
sebagai bagian
dari hubungan
kekaryawanan
Pengawasan
ialah sebuah 1.Menentukan
cara untuk ukuran 1-2
memantau pelaksanaan.
semua aktivitas
ataupun 2.Mengadakan
aktivitas yang penilaian. 3-4
sedang
3.Membanding Pandoyo
Pengawasan dilaksanakan
kan antara (2014:110 )
(X3) agar bisa 5-6
pelaksanaan
terlaksana
pekerjaan
secara sesuai
dengan apa 4.Mengadakan
yang sudah perbaikan atau
direncanakan pembetulan
agar lebih 7-8
produktif dan
positif.
Pengujian instrumen bertujuan untuk menguji data yang di peroleh dari hasil
pengisian angket uji coba oleh 65 responden yang karakteristiknya selalu sama
46
instrumen meliputi.
a. Uji Validitas
mengukur apa yang hendak diukur. Instrument yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid (Sugiyono, 2016). Valid berarti
instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus diukur, pengujian
r= N ∑ 𝑋𝑌 – (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
Keterangan:
r : Koefesien korelasi
𝑁 : Jumlah responden
Uji validitas yang di gunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
47
correlation) lebih besar (>) dari tabel (pada taraf signifikan 5%) maka pertanyaan
b. Uji Reliabilitas
reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat dari besarnya nilai cronbach
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel maupun lebih (variabel mandiri
adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen, karena variabel
sebagai berikut :
Dimana:
RS =
Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
linear cocok digunakan atau tidak. Bila asumsi atau syarat tidak dipenuhi akan
1. Uji Normalitas
maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat
1) Jika nilai signifikan hasil perhitungan data (sig) > 5% maka data
berdistribusi normal.
2) Jika nilai signifikan hasil perhitungan data (sig) < 5% maka data
signifikan. Jika data memiliki tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 atau
2. Uji Multikolinearitas
Salah satu asumsi penting dan utama untuk model regresi berganda
dari 0,10.
10,00
dengan 10,00.
3. Uji Heteroskedastisitas
independen tidak signifikan pada 0,05 atau p > 0,05 maka dapat
atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error
yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
antar data yang diuraikan berdasarkan waktu (time series). Jika terjadi
(DW), dengan tingkat 5%. Dimana Dw terletak antara (-2) sampai (+2)
d= ∑𝑛𝑡 = 2(et-et-1)2
∑𝑛𝑡 = 1 et2
Dimana :
menghubungkan antara statistik data yang variabel independen atau lebih dengan
Y = a + bx1 + bx2 + e
Keterangan :
e = Standard error
1. Uji-t
dengan rumus :
𝑏𝑖
To =
𝑠𝑏𝑖
Dimana :
bi = Koefisien regresi X1
Kriteria Pengujian :
2. Uji F
sebagai berikut :
𝑅 2 𝑘−1
fo =
(1−𝑅 2)/(𝑛−1)
Dimana:
Rumus :
Dimana :
DAFTAR PUSTAKA
219–29.
79.
Karyawan Pt. Bri (Persero) Tbk Blitar.” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Jurnal.uniraya.ac.id
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Dwi Cipta Usaha,
Jakarta.”
Publications.
Mendrofa, Syukur Arman, Sahyar Sahyar, And Beby Karina Fawzeea. 2021.
71–78.
59