1. Mengapa bisa didapatkan warna akhir kaliksarena ungu, sedangkan menurut
teori berwarna putih kekuningan? Jawaban : warna ungu bisa terlihat karena struktur molekul kaliksarena itu sendiri, struktur molekulnya mampu menyerap cahaya dan menghasilkan panjang gelonbang, namun ketika terdapat cahaya yg tidak diserap sempurna oleh kaliksarena , maka akan muncul warna lain yg terlihat mata manusia, yaitu muncul warna ungu atau muncul warna lain. Kaliksarena percobaan belum menjadi kaliksarena murni, sehingga tidak sesuai teori 2. Apakah mungkin menggunakan pereaksi lain untuk mensintesis kaliksarena dari resorsinol? Selain methoxybenzaldehyde, adakah senyawa lain yang bisa? Lalu apakah nanti reaksinya itu juga tetap reaksi substitusi elektrofilik aromatic? Jawab: Bisa, salah satunya adalah 4-hidroksi benzaldehida, 4-hidroksi-3- metoksi benzaldehida, anisaldehida, sinamaldehida (Handayani, 2014, Jurnal penelitian kimia). Reaksi nya tetap sama, yaitu reaksi substitusi elektrofilik, karena senyawa yang disintesis itu berupa aldehida aromatik. 3. Bagaimana hubungan antara massa rendemen dengan titik leleh? Apakah ada keterkaitan antara keduanya? Jawaban : Rendemen dan titik leleh tidak memiliki hubungan karena rendemen adalah persentase dari produk yang dihasilkan dan titik leleh sendiri bergantung pada struktur dan sifat fisika dari senyawa tersebut. Titik leleh sendiri berhubungan dengan kemurnian rendemen, semakin murni rendemen maka titik lelehnya semakin tinggi dan sebaliknya jika rendemen terkontaminasi maka titik lelehnya semakin rendah.