Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/267403895

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BENDA ASING PADA TAHAP AKHIR


PROSES PEMISAHAN TERI NASI

Article

CITATIONS READS

0 1,117

3 authors, including:

Sri Gunani Partiwi Yudha Prasetyawan Prasetyawan


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Institut Teknologi Sepuluh Nopember
31 PUBLICATIONS 101 CITATIONS 12 PUBLICATIONS 3 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Yudha Prasetyawan Prasetyawan on 10 August 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BENDA ASING PADA TAHAP AKHIR
PROSES PEMISAHAN TERI NASI

Diartha Febrina, Sri Gunani Partiwi, Yudha Prasetyawan


Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
diarthafebrina@gmail.com; srigunani@ie.its.ac.id; yudhaprase@yahoo.com

Abstrak
Teri nasi hasil olahan PT. Insan Citraprima Sejahtera (ICS) 95% diekspor ke Jepang dan
seluruh produk tersebut dipastikan mendapat jaminan mutu keamanan produk. Pada
kenyataannya, untuk melakukan proses pemisahan teri nasi dari benda asing dilakukan secara
manual menggunakan nampan putih dan hitam. Proses tersebut memerlukan ketelitian pekerja
untuk menjamin teri nasi telah bebas dari benda asing. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi sistem eksisting, mengembangkan konsep rancangan alat pendeteksi benda
asing, dan melakukan analisis perbandingan sistem sorting sebelum dan sesudah penggunaan
alat. Berdasarkan metode Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) dan image
processing, penelitian ini menghasilkan alat pendeteksi benda asing pada teri nasi yang
bernama Unidentifed Anchovy Object (UVO). Perancangan ini dilakukan untuk
mempermudah identifikasi benda asing serta memperhitungkan tingkat kebersihan dari produk
teri nasi. Output dari penelitian ini adalah alat pendeteksi yang memberikan efisiensi waktu
kerja sebesar 18.02% lebih baik dibandingkan dengan sistem kerja eksisting dan nilai NPV
alat baru sebesar Rp 1.121.198.154

Kata kunci : Perancangan Produk, Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch, Image


Processing, Teri Nasi.

ABSTRACT
PT.Insan Citraprima Sejahtera (ICS) produced teri nasi with acquires the quality guarantee of
product security and 95% product exported to Japan. The sortation process between teri nasi
and impurities is conducted manually using black and white plate. This process requires worker
accuracy to ensure teri nasi is free from impurities, of which greatly affected product quality
and product value in the international marketThe designing process of this tool uses Teoriya
Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) and image processing method. The purpose of this
research is to evaluate the exisiting system, designing impurities detection, and provide
comparison analysis of the sorting system before and after tool usage. The system is called
Unidentified Anchovy Object (UVO). The software design process uses image processing to
detect impurities on teri nasi. This process is conducted to ease impurities detection and
calculate the clean less level of teri nasi product. The test shows that the foreign material
detector increase working time efficiency 18,02% better than the existing working system.
From the financial aspect, investment cost on this tool gives a NPV result Rp 1.121.198.154.

Keywords: Product Design, Teri Nasi, Image Processing, Teoriya Resheniya Izobretatelskikh
Zadatch.

dan Singapura. Volume ekspor ikan teri di


1. Pendahuluan
Indonesia setiap tahunnya mengalami
Latar Belakang peningkatan. Berdasarkan data dari Kontan
Indonesia merupakan negara (2011), selama periode Januari-Agustus
kepulauan yang mempunyai potensi 2010, volume ekpor ikan teri mencapai 1.132
perikanan laut yang besar. Salah satu potensi ton. Jumlah ini meningkat sebesar 27,9%
sumber daya laut dalam perikanan adalah dibandingkan tahun 2009 sebanyak 885 ton.
ikan teri. Ikan teri yang mempunyai nama Sedangkan untuk produksi ikan teri di
ilmiah Stolephorus indicus dapat dikonsumsi Indonesia menurut Saputro (2010), pada
mulai dari bagian kepala, daging sampai tahun 2006 mencapai 165.024 ton dan pada
tulangnya. Tujuan ekspor dari ikan teri ini tahun 2007 mencapai 175.522 ton sehingga
antara lain ke Jepang, Korea Selatan, Taiwan, peningkatan produksi yang terjadi adalah

1
sebesar 6.36%. Dari data di atas terlihat permasalahan yaitu kebutuhan dalam
bahwa potensi ikan teri di Indonesia masih merancang alat pendeteksi. Kemudian
tergolong tinggi. Di kecamatan Jenu Tuban melakukan penyelesaian masalah
terdapat salah satu perusahaan pengelola teri menggunakan metode TRIZ. Pada akhirnya
nasi yaitu PT. Insan Citraprima Sejahtera diharapkan diperoleh alat pendeteksi benda
(ICS). PT. ICS mempunyai tujuan ekspor asing pada teri nasi.
95% ke Jepang dan sisanya adalah lokal.
Proses pengolahan teri nasi di perusahaan ini, 1.2 Tujuan
terdapat proses sorting yaitu membersihkan Adapun tujuan dilakukannya
teri nasi secara manual dari benda asing. penelitian ini, yaitu melakukan evaluasi
terhadap sistem sorting saat ini,
Terkait dengan masalah diatas, pada
mengembangkan konsep rancangan alat
tahap akhir proses sorting (pemisahan teri
pendeteksi benda asing pada tahap akhir
nasi) di PT. ICS, untuk memastikan tidak
proses pemisahan teri nasi, serta
adanya benda asing dalam teri nasi
membandingkan sistem sorting sebelum dan
perusahaan melakukan sorting dengan
sesudah menggunakan penggunaan alat baru.
menggunakan alat untuk mendeteksi benda
metal pada teri nasi.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari
penelitian ini antara lain adalah diperoleh
rancangan alat pendeteksi benda asing teri
nasi pada tahap akhir pemisahan teri nasi,
berkurangnya tingkat kesalahan dalam
memisahkan benda asing dengan teri nasi,
dan teri nasi menjadi makanan yang aman
Gambar 1 Metal Detector pada Mesin Jepang
untuk dikonsumsi.
Untuk mendeteksi benda asing non metal
1.4 Ruang Lingkup
dilakukan sorting ulang secara manual
Agar pembahasan dalam penelitian
dengan menggunakan nampan hitam dan
ini lebih terfokus, maka didefinisikan
putih seperti pada gambar 2.
beberapa batasan dan asumsi. Batasan dari
penelitian ini adalah pertama studi kasus
penelitian ini adalah proses pengolahan
sorting tahap akhir pada PT. Insan
Citraprima Sejahtera, kedua jumlah kapasitas
teri nasi yang dimasukkan dalam alat baru
adalah sebesar 1 ons untuk sekali proses,
Gambar 2 Nampan Hitam dan Putih untuk Sorting ketiga alam pengembangan konsep lebih
memperhatikan masalah efektivitas dan
efisiensi bukan pemanfaatan tenaga kerja dn
Pada saat melakukan proses sorting
keempat penelitian ini hanya sampai pada
manual ini masih terdapat kesalahan.
tahap pembuatan prototype. Sedangkana
Beberapa masih terdapat benda asing seperti
sumsi yang digunakan antara lain tidak
rambut, batu, kaca, dan benda asing lainnya
terdapat perubahan standar kualitas selama
yang terbawa dalam teri nasi. Kesalahan
penelitian berlangsung dan warna teri nasi
proses sorting manual ini dikarenakan
tidak berbeda secara signifikan.
keterbatasan manusia dalam bekerja secara
manual dan ketidaktelitian akibat kurangnya
2. METODOLOGI PENELITIAN
konsentrasi pekerja.
Langkah-langkah yang dilakukan
Berdasarkan latar belakang masalah
dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
tersebut maka penelitian ini akan difokuskan
tahap. Langkah awal dalam penelitian ini
pada perancangan alat pendeteksi benda
adalah mengidentifikasi permasalahan yang
asing yang nantinya diharapkan dapat
terjadi. Permasalahan yang diangkat adalah
mendeteksi ada atau tidaknya benda asing
mengenai produk teri nasi yang aman pangan
pada teri nasi. Diawali dengan mencari

2
seharusnya tidak mengandung adanya benda perancangan hardware dan software menjadi
asing, tetapi pada kenyataannya dalam teri satu sistem pendeteksi benda asing pada teri
nasi masih terdapat adanya benda asing. nasi. Kemuadian alat telah selesai dan siap
Untuk menjawab masalah ini, maka dibuat diujikan.
alat pendeteksi benda asing pada tahap akhir Pada tahap pengujian alat ini
proses pemisahan (sorting) teri nasi. dengan bermanfaat untuk menguji fungsi dari alat.
pendekatan metode Teoriya Resheniya Jika alat tidak berfungsi maka akan kembali
Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) dan image ke proses awal perancaagan sistem
processing. Tahap kedua adalah melakukan sedangkan apabila telah berfungsi dengan
studi literatur mencakup studi terhadap baik maka dapat dilanjutkan dengan proses
beberapa jurnal dan penelitian terdahulu yang peluncuran prototype. Tahap selanjutnya
berkaitan dengan perancangan dan adalah analisis dan pembahasan. Pada tahap
pengembangan produk dan metode TRIZ. analisis akan dianalisis hasil perancangan
Studi lapangan ini dilakukan pengamatan sistem dan analisis perbandingan sistem
atau observasi langsung pada obyek manual eksisting dengan sistem ini. Analisis
penelitian. Observasi langsung dengan akan disertai dengan pembahasan terhadap
pengamatan langsung pada proses data yang ada. Sehingga nantinya akan
pengolahan pemisahan teri nasi, penyebaran didapatkan berupa analisis voice of customer,
kuesioner dan brainstorming kepada pihak proses perancangan, teknologi, perbandingan
terkait. Dari tahap ini bertujuan untuk kondisi eksisting dan baru, dan analisis
memperoleh informasi mengenai kondisi kelayakan investasi.
eksisting dari proses pemisahan teri nasi di Berdasarkan hasil analisis tersebut
perusahaan. ditarik beberapa kesimpulan yang menjawab
Tahap selanjutnya adalah tahap tujuan dari penelitian yang dilakukan. Selain
perancangan alat. Tahap perancangan alat ini itu juga dilengkapi dengan saran sebagai
adalah tahapan utama dari penelitian ini. rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
Tahapan ini terdiri dari perencanaan,
pengembangan konsep, perancangan 3. HASIL PENELITIAN
tingkatan sistem, dan perancangan rinci.
Tahap perencanaan merupakan fase 0 dengan Dari hasil studi lapangan dan literatur
melakukan identifikasi terhadap alat dan yang dilakukan di PT. ICS terdapat kondisi
proses yang sejenis. Tahap pengembangan mengenai faktor penyebab kesalahan proses
konsep merupakan fase 1 yang didalamnya pemisahan teri nasi saat ini. Dari hasil
terdapat kegiatan identifikasi kebutuhan dan kuisioner yang disebarkan kepada 30
alternatif konsep-konsep produk. Dalam responden didapatkan hasil 18,44% untuk
pengembangan konsep ini dilakukan proses faktor desain dari sistem kerja, 20,44%
benchmarking, wawancara, dan penyebaran ketidaknyamanan dari posisi kerja, 20,89%
kuisioner dengan pihak yang terkait. Pada kesalahan operator, 18,22% kecepatan dalam
tahap ini kebutuhan diidentifikasi melalui prosses pemisahan, dan 22 % alas benda
benchmarking, wawancara, dan penyebaran kerja dan alat kerja. Urutan faktor penyebab
kuisioner dengan pihak yang terkait sehingga kesalahan dalam pross pemisahan teri nasi
dapat megidentifikasi masalah yang ada. dari bobot tingkat kepentingan tertinggi
Metode TRIZ digunakan pada metode ini sampai terendah adalah sebagai berikut:
untuk membangun alternatif-alternatif konsep
yang akan dikembangkan. TRIZ yang mana
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan
kontradikstif dalam perancangan. Selanjutnya
adalah perancangan tingkat sistem
merupakan fase 2 yang menghasilkan
spesifikasi fungsional dari tiap subsistem
produk. Kemudian yang terakhir adalah
perancangan rinci merupakan fase 3 terdapat
perancangan hardware dan software. Setelah
perancangan hardware dan software selesai
selanjutnya adalah integrasi antara

3
Keterangan:
+:Hubungan saling
mendukung
-:Hubungan yang tidak
saling mendukung

Gambar 4 Technical Correlation Antar Respon


Gambar 3 Grafik Bobot Tingkat Kepentingan Teknis
Faktor Penyebab Kesalahan Proses Pemisahan
Kontradiksi negatif ini ditunjukkan pada
Setelah didapatkan kondisi saat ini gambar 2 antara lain material yang
dari perusahaan kemudian dari hasil digunakan, desain produk, waktu
wawancara, kuisioner yang dibagikan kepada penggunaan, fitur tambahan, energi,
responden tersebut terdapat empat kecepatan, dan ukuran. Specific problem
keinginan/harapan dari pihak terkait yang terdapat dalam TRIZ adalah respon
mengenai perancangan produk yang teknis yang mempunyai hubungan negatif
dilakukan. Berikut ini adalah beberapa atribut antar respon teknis lainnya. Setelah itu,
dan respon teknis yang terkait seperti pada respon teknis tersebut diubah menjadi
tabel 1 Atribut dan Respon Teknis yang general problem dengan menggunakan tabel
Digunakan 39 parameter teknis yang tersedia kemudian
dicari solusinya dari separation principles
Tabel 1 Atribut dan Respon Teknis yang dan the 40 inventive principles.
Digunakan
No Atribut Respon Teknis Kontradiksi pertama adalah respon
Material yang digunakan teknis desain produk berkontradiksi dengan
1 Umur Produk
Waktu penggunaan
respon teknis material yang digunakan.
Desain produk
2 Biaya Produk Ukuran Perbaikan yang diharapkan adalah
Material yang digunakan kemampuan dalam mendeteksi adanya benda
3 Kualitas Produk
Kecepatan asing dalam teri nasi. Hal ini menimbulkan
Material yang digunakan ide untuk merubah alas yang digunakan
Fitur tambahan untuk membersihkan teri dari benda asing.
Kemudahan
4
Penggunaan Energi Namun perubahan bentuk alas ini juga tidak
Petunjuk diinginkan. Kemudian dicari alternatif-
alternatif solusi dari tabel matrik kotradiksi
Langkah selanjutnya adalah tahap Tahap dan the 40 inventive principles. Prinsip solusi
technical correlation merupakan tahapan dari dari kontradiksi di atas yaitu 6,28,32. yang
hubungan antar repon teknis. desain produk berbunyi universality, mechanics
dan kecepatan. Sedangkan korelasi negatif substitution, dan color changes.
terjadi antara desain produk versus material
yang digunakan, fitur tambahan versus Tabel 2 Kontradiksi Desain Produk versus
ukuran, dan kecepatan versus energi. Dari Material yang Digunakan
hasil technical di atas apabila terdapat
hubungan yang bertanda negatif merupakan
specific problem yang selanjutnya
diselesaikan dengan Theoriya Resheniya
Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ).

Selanjutnya respon teknis yang


berkontradiksi adalah fitur tambahan versus
ukuran. Fitur tambahan tentunya dibutuhkan
untuk kemudahan operasi bagi pekerja.

4
Namun dengan ditambahkannya fitur baru,
maka semakin banyak komponen yang akan Tampilan untuk software mendeteksi ada
dibuat. Namun, hal ini tidak diinginkan atau tidaknya benda asing pada teri nasi
karena akan mengambil ruang kosong yang bernama UVO (Unidentified Anchovy
akan mengurangi kekuatan dari Object). Berikut adalah tampilan dari
produk.Alternatif yang dari solusi yang software yang digunakan:
dihasilkan adalah universality dan phase
transitions.

Tabel 3 Kontradiksi Desain Produk versus


Material yang Digunakan

Gambar 6 Tampilan Software pada UVO

Kontradiksi yanng terakhir yaitu kecepatan


versus energi. Proses pemisahan teri nasi
membutuhkan waktu yang cepat agar teri Benda
tidak berubah kondisinya. Perbaikan yang asing
diharapkan adalah dengan peningkatan
kecepatan dalam melakukan proses dengan
menggunakan energi tambahan untuk
memindahkan. Akan tetapi, dengan
meningkatkan kecepatan dari proses akan
menambah energi yang digunakan. Gambar 7 Persentase Kebersihan Pada
Altermatif solusi yang diberikan adalah anti- Background Putih (1)
weight, dynamics, parameter changes, dan
strong oxidants.

Tabel 4 Tabel Kontradiksi Kecepatan versus


Energi Benda
asing

Altrenatif-alternatif solusi yang terpilih Gambar 8 Persentase Kebersihan Pada


Background Hitam (1)
kemudian dirancang dalam sebuah prototipe
sebagai berikut:
Setelah dilakukan perancangan
prototype, maka tahap berikutnya adalah
pengujian alat pendeteksi benda asing. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui apakh alat
yang dirancang dapat berfungsi dengan baik
atau tidak. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan waktu antara proses saat ini
yang dilakukan dengan menggunakan alat
baru dilihat dari segi waktu.

Gambar 5 Alat Pendeteksi Benda Asing Pada Teri


Nasi (Pallet Putih)

5
mendeteksi ada atau tidaknya benda asing
Tabel 5 Waktu Rata-rata Operator pada teri. Terdapat pergantian dari kondisi
eksisting yang dulunya menggunakan
nampan hitam dan putih setelah dibersihkan
tidak terdapat kepastian dari kebersihannya.
Produk yang dirancang ini menggunakan alat
pendeteksi menggunakan image processing
untuk mendeteksi ada atau tidaknya benda
asing pada teri.
Berdasarkan waktu rata-rata tersebut terdapat
perbedaan waktu antara prosess aat ini Selanjutnya fitur tambahan versus
dengan menggunakan alat baru. Terdapat ukuran menggunakan prinsip no 6 yang
efisiensi waktu kerja sebesar 18,02% jika berbunyi “universality” yaitu make a part or
menggunakan alat baru. Sedanggkan dilihat object perform multiple functions; eliminate
dari segi investasi, perhitungan Net Present the need for other parts. Prinsip tersebut
Value alat baru (pendeteksi benda asing pada dikembangkan menjadi untuk
teri nasi) menunjukkan NPV sebesar Rp menggabungkan antara kotak dan kipas angin
1.121.198.154. Nilai tersebut menununjukkan untuk menata teri nasi sebagai awalan untuk
bahwa nilai mesin pada saat ini dengan dimasukkan ke dalam pallet.
mempertimbangankan time value of money. Kontradiksi ketiga yaitu kecepatan
versus energi menggunakan prinsip 35
4. ANALISIS HASIL “parameter changes”poin C yang berbunyi
Hasil dari kuisioner tersebut untuk change the degree of flexibility. Agar
ukuran teri nasi yang paling banyak diolah perpindahan dari pallet hitam dan putih lebih
adalah ukuran S, kualitas paling banyak fleksibel maka ide yang diberikan yaitu
diekspor adalah kualitas kelas A, jumlah teri dengan memberikan alat bantu perpindahan
nasi paling banyak disorting setiap harinya yaitu konveyor untuk mengantarkan pallet
adalah sebesar kurang dari 50 kg, dan hitam dan putih menuju proses penangkapan
sebanyak 93% responden menjawab perlunya gambar.
sistem pemisahan teri nasi yang ada saat ini
untuk diperbaiki. Sistem yang ada saat ini Alat pendeteksi benda asing pada
perlu diperbaiki dikarenakan terdapat tahap akhir proses pemisahan teri nasi
beberapa faktor penyebab kesalahan dalam merupakan integrasi dari sistem hardware
melakukan proses pemisahan. Faktor dan software. Alat yang bernama UVO
penyebab kesalahan berdasarkan urutan (Unidentified Anchovy Object) ini digunakan
prioritas tertinggi sampai terendah adalah sebagai quality control untuk menjamin teri
alas benda kerja dan alat kerja, kesalahan nasi yang melalui proses sorting telah bebas
operator, ketidaknyamanan dari posisi kerja, dari benda asing. Dari sistem baru ini maka
desain dari sistem kerja, dan kecepatan dari dapat menjamin bahwa teri nasi yang akan di
proses pemisahan. ekspor bebas dari benda asing dan dapat
meningkatkan kualitas dari kelas A menjadi
Pelaksanann perancangan alat excellent.
pendeteksi benda asing pada athap akhir
pemisahan teri nasi dilakukan dengan metode Perbandingan antara sistem eksisting
Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch dan baru yang dibandingkan adalah dari segi
(TRIZ). produk dengan material yang waktu. Menggunakan uji paired t-test
digunakan menggunakan prinsip no 28 yang didapatkan hasil tidak terdapat perbedaan
berbunyi 28 “mechanics substitution” pada waktu antara penggunaan sistem eksisting
poin A dan B yaitu replace a mechanical dan baru pada operator 1 pallet putih. Pada
means with sensory dan use electric, operator 1 menggunakan pallet putih terdapat
magnetic, and electromagnetic fields to beberapa waktu yang lama pada saat
interact with the object. Prinsip tersebut pembersihan. Perbedaan waktu pada saat
memberi saran untuk membuat suatu produk pembersihan ini tergantung pada kuantitas
dengan menggunakan pendeteksi. Alat banyaknya kotoran pada teri nasi yang
pendeteksi ini menggunakan webcam yang dibersihkan. Terdapat perbedaan waktu
diintegrasikan dengan software untuk antara penggunaan sistem eksisting dengan

6
baru pada operator 1 pallet hitam dan 1. Proses pengambilan gambar dapat
operator 2 untuk pallet hitam dan putih. dilakukan secara otomatis agar proses
Penggunaan alat pendeteksi benda asing pada yang terjadi lebih efisien.
tahap akhir proses pemisahan teri nasi 2. Dalam perancangan selanjutnya termasuk
menghasilkan waktu yang lebih cepat dari pembuatan prototype dengan
alat eksisting. Waktu menggunakan alat menggunakan dua buah kamera agar
eksisting adalah sebesar 192,366 detik proses terjadi secara paralel.
sedangkan waktu menggunakan alat baru 3. Dalam penelitian selanjutnya dapat
sebesar 157, 695 detik sehingga terdapat ditambahkan sensor berat untuk
selisih sebesar 34,67 detik. Efisiensi dari mengetahui kapasitas pada penata teri
penggunaan alat baru ini ditinjau dari segi nasi.
waktu adalah sebesar 18,02%. 4. Selain itu juga dapat ditambahkan
vibrator untuk membantu proses
5. KESIMPULAN DAN SARAN meratakan teri nasi.
Berdasarkan dari semua proses
penelitian yang telah dilakukan, maka hasil 6. DAFTAR PUSTAKA
yang dapat disimpulkan beberapa hal sebagai Alkano, K 2008, Perancangan Intelligent
berikut : Inspection System Berbasis Computer
1. Hasil kuisioner penjaringan Voice of Vision System Terintegrasi dengan
Customer menunjukkan bahwa faktor Statistical Process Control, Tugas Akhir
S1 Jurusan Teknik Industri, ITS,
penyebab kesalahan proses pemisahan
Surabaya.
teri nasi saat ini dikarenakan alas benda
dan alat kerja dengan persentase bobot Anggrahini, D 2010, Perancangan Mesin Sizing
tingkat kepentingan sebesar 22%. Teri Nasi Berdasarkan Prinsip Length
2. Pada penelitian ini menghasilkan sistem Grader dengan menggunakan Quality
sebagai quality control untuk Function Deployment, Surabaya, Tugas
mendeteksi ada atau tidaknya benda Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik
asing dalam teri nasi, yaitu hardware Industri FTI ITS.
berupa penata teri nasi dan konveyor
untuk mengantarkan pallet dan software Bank Indonesia 2010, BI Rate, [Online], accessed
30 June 2011, Available: from
UVO (Unidentified Anchovy Object).
http://www.bi.go.id
Sehingga selanjutnya alat pendeteksi
benda asing pada teri nasi ini bernama Barry, K, Domb, E, & Slocum, M 1997, TRIZ-
UVO. what is TRIZ? [Online]. Available: from
3. Perbandingan antara sistem pengujian The TRIZ Journal: http://triz-jounal.com
eksisting dan penggunaan alat baru
terdapat perbedaan pada segi waktu. B.Zion, A.S, & I. Karplus 1998, Sortingfish by
- Waktu menggunakan alat eksisting yang computer vision, 23 (1999) 175-187.
diuji di Laboratorium adalah sebesar
192,366 detik sedangkan waktu Diegel, O 2004, TRIZ Creative Industries
Conferences.
menggunakan alat baru sebesar 157, 695
detik sehingga terdapat selisih sebesar Dosset. D. L., Latham. G. P., and Mitchell, T. B,
34,67 detik. 2005, Effecs of assigned versus
- Efisiensi dari penggunaan alat baru ini participately set goals, knowledge of
ditinjau dari segi waktu adalah sebesar results, and industrial differences on
18,02% lebih cepat dibandingkan waktu employes behavior when goal difficulty is
eksisting. the constan, Journal of Applied
- Net Present Value alat pendeteksi benda Psychology. Vol. 84. No. 3, 291-298.
asing bernilai Rp Rp 1.121.198.154
Eka, G 2009, Perancangan Automated Visual
Sedangkan Saran yang dapat Inspection System untuk Membangun
diajukan bagi pelaksanaan penelitian Aplikasi Piranti Lunak Seven Tools of
selanjutnya antara lain: Quality secara Real-Time, Tugas Akhir
S1 Jurusan Teknik Industri, ITS
Surabaya.

7
Faradis, I 2010, Perancangan Sistem Pengukuran Zadatch (TRIZ), Surabaya, Tugas Akhir
Digital Terintegrasi untuk Tes Mahasiswa Jurusan Teknik Industri FTI
Antropometri Calon Prajurit TNI, Tugas ITS.
Akhir S1 Jurusan Teknik Industri, ITS
Surabaya. Massimo Riccio, E., Laurabertoni,
Francescocavani, Paolasena,
Firdausy.K, A. B 2005, Teknik Pengolahan Citra Marziaferretti, Andreabaldini,
Digital Menggunakan Delphi, Carlapalumbo, Antopedol 2009, RGB
Yogyakarta, Ardi Publishing. method in immunofluorescence
investigations on stem cells 43 (2011)
Garage, C. S 1998, Testing and/or Replacing the 317-322.
Micro-Switch Between the Sun visors
[Online], accessed 6 Maret 2011, Mauridhi Hery Pirnomo, A. M 2010, Konsep
http://www.clarks-garage.com/shop- Pengolahan Citra Digital dan Ekstrasi
manual/elect-18.htm Fitur, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Groover, P. M 2001, Automation, Production Mustakim, A 2010, Inspeksi Visual Terotomasi


Systems and Computer Integrated untuk Telur Ayam Ras Petelur, Surabaya,
Manufacturing, New Jersey, Prentice Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik
Hall. Industri FTI ITS.

Hidayat, A 2002, Strategi Six Sigma, Jakarta, Elex Pujawan, I. N 2009, Ekonomi Teknik, Guna
Media Komputindo. Widya, Surabaya.

Iman, Ronald L & Conover, W.J 1983, Modern Rahmadika, R 2009, Perancangan Alat Inspeksi
Business Statistics, Canada. Visual Terotomasi dengan Pengolahan
Citra Digital Pada Proses Inspeksi
Junghwan Kim, J. K., Younghee Lee, Wonsub Kemasan Produk Infus, Tugas Akhir S1
Lim, IL Moon 2009, Application of Jurusan Teknik Industri, ITS Surabaya.
TRIZ creativity intensification approach
to chemical process safety. Journal of Riski, M. Arya 2008, Perancangan Sistem
Loss Prevention in the Process Pengukuran Digital untuk Antropometri
Industries, Journal of Loss Prevention in Tangan Menggunakan Teknologi Image
the Process Industries 22 (2009) 1039– Processing, Tugas Akhir Teknik
1043. Industri, ITS, Surabaya.

Kontan 2011, Tahun ini ekspor ikan teri kering Saputro, H. H 2010, Desain Sistem Pengaturan
naik 27,9% [Online], accessed 25 Udara Alat Pengering Ikan Teri untuk
Februari 2011, Meningkatkan Produksi Ikan Teri
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/ Nelayan, Surabaya, Tugas Akhir Jurusan
1290644532/53166/Tahun-ini-ekspor- Teknik Sistem Perkapalan, FTK-ITS.
ikan-teri-kering-naik-279
Sigit R, B. A., Ramadijanti N, dan Pramadihanto
Lakshitta, A 2011, Perancangan Jumbo Bag 2005, Step by Step Pengolahan Citra
dengan Pendekatan Quality Function Digital, Yogyakarta, Andi.
Deployment (QFD) dan Teoriya
Resheniya Izobretatelskikh Zadatch Tarun Kumar, K. V. 2010. A Theory Based on
(TRIZ) dalam Peningkatan Conversion of RGB image to Gray
Produktivitas, Surabaya, Tugas Akhir Image. International Journal of
Mahasiswa Jurusan Teknik Industri FTI Computer Applications (0975 – 8887),
ITS. Volume 7– No.2.

Laksmi, A 2010, Perancangan Ulang Kompor Ulrich, K. T. D. E., Steven D 2001, Perancangan
Bioetanol dengan Pendekatan Quality Dan Pengembangan Produk, Jakarta,
Function Deployment (QFD) dan Salemba Teknika.
Teoriya Resheniya Izobretatelskikh

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai