Anda di halaman 1dari 5

3.8.

Sekat Bakar

A. Landasan Teori

Penggunaan api sudah sejak lama dikenal manusia. Api digunakan pada
berbagai kegiatan manusia, hingga sekarang masih banyak masyarakat atau
oknum tertentu menggunakan api untuk membuka lahan. Hal ini karena dengan
menggunakan api membutuhkan dana yang lebih sedikit dibandingkan tanpa
menggunakan api, tanpa menggunakan api selain membayar mahal juga
membutuhkan waktu yang lama, hal ini mengapa api masih menjadi pilihan bagi
masyarakat atau oknum tertentu. Api menjadi sesuatu yang efisien dan
menguntungkan jika digunakan dengan baik, namun pada kenyataannya masih
sering terjadi kebakaran hutan dan lahan disana-sini. Menyebabkan kerugian
ekonomi yang tidak sedikit dan kerusakan lingkungan yang parah.Mengingat
betapa berbahayanya dampak kebakaran hutan dan lahan maka, perlu disadari
bersama cara pencegahannya.
Pengisolasian bahan bakar merupakan metode untuk mengurangi luasan
area yang terbakar. Metode isolasi adalah kegiatan memisahkan suatu kawasan
hamparan bahan bakar dengan kawasan hamparan bahan bakar lainnya oleh suatu
penyekat yang disebut jalur isolasi. Jalur isolasi bisa berupa jalur terbuka atau
suatu jalur yang bervegetasi.
Jalur isolasi terdiri dari jalur isolasi alami dan jalur isolasi buatan. Jalur
isolasi yang alami misalnya sungai, sempadan sungai, kawasan lindung selain
sempadan sungai, dan punggung bukit. Jalur isolasi buatan terdiri dari jalur yang
sudah ada, yang dirancang dengan tujuan bukan sebagai jalur isolasi tetapi dapat
di dayagunakan sebagai jalur isolasi (jalan hutan, alur batas petak, jalan umum
yang malintasi kawasan hutan) dan jalur khusus yang sengaja dibuat. 3 macam
jalur isolasi khusus yang sengaja dibuat, yaitu sekat bakar (fire break), sekat
bahan bakar (fuel break), dan jalur hijau (green belt). Sekat bakar hijau
merupakan sebuah jalur vegetasi yang berfungsi memisahkan dua atau lebih
kawasan hamparan bahan bakar. Jenis vegetasi yang dapat dijadikan sebagai sekat
bakar hijau adalah vegetasi yang tahan terhadap api, memiliki tajuk yang rimbun,
tidak menggugurkan daun yang berlebihan, cepat tumbuh, memiliki kegunaan
lain, dan serasah yang cepat terdekomposisi.
B. Tujuan

Tujuan dari praktik Sekat Bakar adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa mampu dalam pembuatan sekat bakar

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan ada praktik Sekat Bakar adalah sebagai
berikut:
1. Garu
2. Cangkul
3. Parang
4. Tali/meteran
5. Kompas
6. Patok dan palu
7. Sapu lidi
8. Batu asahan

D. Cara Kerja

Cara kerja yang digunakan dalam praktik Sekat Bakar adalah sebagai
berikut:
1. Menetukan lokasi untuk pembuatan sekat bakar
2. Menentukan titik starting point (titik awal)
3. Menentukan lebar dan panjang jalur sekat bakar kemudian membuat plotnya
4. Membersihkan bahan bakar yang ada di dalam jalur sekat bakar seperti alang
alang atau semak belukar
E. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

Hasil dari praktik Sekat Bakar adalah sebagai berikut:

Gambar 18. Sketsa jalur Sekat Bakar


2. Pembahasan

Kebakaran hutan menjadi salah satu bentuk penyebab dari kerusakan besar
yang dapat disebabkan oleh alam maupun makhluk hidup, hingga saat ini masih
dicari metode yang tepat dalam mengendalikan kebakaran hutan agar mampu
melindungi hutan yang menjadi sumber daya alam. Metode yang digunakan dan
dipilih untuk mengendalikan kebakaran hutan adalah metode sekat bakar,
diantaranya ada sekat bakar secara mekanis dan manual dengan cara membuat
jalur kuning untuk memisahkan antara dua wilayah area sumber api dan juga
wilayah area yang dilindungi dari kebakaran. Pembuatan sekat bakar biasanya
memiliki ukuran menyesuaikan dengan tinggi bahan bakar dan dikalikan empat,
hal ini bertujuan agar sekat bakar yang dibuat bekerja efektif melindungi areal
yang tidak ingin terbakar karena pengaruh hembusan angin.
Pembuatan sekat bakar biasanya pada areal yang topografinya relative
landai, karena kelerengan dapat mempengaruhi terjadinya suatu peristiwa
kebakaran, semakin curam kelerengan maka akan berpengaruh dan dapat
menimbulkan dampak dari penyebaran api yang lebih cepat. Sekat bakar dibuat
sesuai dengan perkiraan penentuan areal sumber kebakaran dan areal yang akan
dilindungi, biasanya kebakaran terjadi pada bagian dari dataran rendah yang
sebagian besar disebabkan oleh manusia. Pembuatan sekat bakar diharapkan
memprioritaskan untuk melindungi tanaman anakan yang mana anakan tersebut
dianggap belum memiliki kemampuan dasar untuk mengatasi atau bertahan dari
kebakaran, hal tersebut bertujuan untuk bisa menjaga kehidupan dari anakan yang
akan menjadi pohon tersebut.
Praktik sekat bakar yang dilakukan merupakan pembuatan sekat bakar
manual yaitu jalur yang dibuat dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti
cangkul, parang, garu, tali atau meteran, patok, dan lain-lain yang digunakan
untuk membersihkan bahan bakar yang terdapat di area tersebut. Praktik
dilakukan pada awalnya dilakukan pada lahan datar yang lama-lama menjadi
curam sehingga ada tantangan tersendiri dalam melakukan praktik ini. Sekat bakar
manual atau jalur kuning dibuat dengan Panjang 80 meter, dengan lebar 4 meter.
Faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi pembuatan sekat bakar
yaitu arah angin, daerah mana yang dilindungi dan darimana asal api.
F. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktik Sekat Bakar ini pelaksanaan praktik sekat bakar
menggunakan cara manual yang dimana mampu menghasilkan sekat bakar
sepanjang 80 meter dengan lebar 4 meter.

Anda mungkin juga menyukai