Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH :
JULHAIDIN
R014222051

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

( St. Mariani., S.Kp., M.Kep ) (Dr. Nuurhidayat Jafar, S.Kep., Ns., M.Kep)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

1. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (D.0115)


Kategori : Perilaku, Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran
Definisi :
Pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
Penyebab :
1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan
2. Kompleksitas program perawatan/pengobatan
3. Konflik pengambilan keputusan
4. Kesulitan ekonomi
5. Banyak tuntutan
6. Konflik keluarga
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
2. Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan
Objektif :
1. Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
2. Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko

2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)


Kategori : Perilaku, Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran
Definisi :
Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan.
Penyebab :
1. Hambatan kognitif
2. Ketidaktuntasan proses berduka
3. Ketidakadekuatan keterampilan berkomunikasi
4. Kurangnya keterampilan motorik halus/kasar
5. Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat
6. Ketidakmampuan mengatasi masalah (individu atau keluarga)
7. Ketidakcukupan sumber daya (mis. keuangan, fasilitas)
8. Gangguan persepsi
9. Tidak terpenuhinya tugas perkembangan
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
1. Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan
2. Kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat
3. Tidak mampu menjalankan perilaku sehat
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
1. Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan yang kurang
2. Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat
3. Tidak memiliki sistem pendukung (support system)

3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)


Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego
Definisi :
Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memperbaiki status
kesehatan.
Penyebab :
1. Kurang terpapar informasi
2. Ketidakadekuatan dukungan sosial
3. Self efficacy yang rendah
4. Status sosio-ekonomi yang rendah
5. Stresor berlebihan
6. Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan
7. Pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis. merokok, komsumsi alkohol berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
1. Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status kesehatan
2. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan
3. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
1. Gagal mencapai pengendalian yang optimal

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (D.0124)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan dalam keluarga.
Penyebab :
1. Beratnya penyakit penerima asuhan
2. Kronisnya penyakit penerima asuhan
3. Pemberi asuhan kurang mendapatkan waktu rekreasi
4. Persaingan komitmen peran pemberi asuhan
5. Ketidakadekuatan lingkungan fisik dalam pemberian asuhan
6. Keluarga atau pemberi asuhan jauh dari kerabat lain
7. Kompleksitas dan jumlah aktivitas pemberi asuhan
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Khawatir klien akan dirawat di rumah sakit
2. Khawatir tentang kelanjutan perawatan klien
3. Khawatir tentang ketidakmampuan pemberian asuhan dalam merawat klien
Objektif : -
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Merasa cemas
Objektif :
1. Depresi
2. Dukungan sosial kurang
3. Kurang bertanggung jawab menjalankan peran

5. Ketidakmampuan Koping Keluarga (D.0093)


Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego
Definisi :
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang yang berarti) membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang
dihadapi klien.
Penyebab :
1. Hubungan keluarga ambivalen
2. Pola koping yang berbeda
3. Resistensi keluarga terhadap perawatan/pengobatan yang kompleks
4. Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Merasa diabaikan
Objektif :
1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2. Tidak toleran
3. Mengabaikan anggota keluarga
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga
2. Merasa tertekan (depresi)
Objektif :
1. Perilaku menyerang (agresi)
2. Perilaku menghasut (agitasi)
3. Tidak berkomitmen
4. Menunjukkan gejala psikosomatis
5. Perilaku menolak
6. Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
7. Mengabaikan perawatan/pengobatan anggota
8. Perilaku bermusuhan
9. Perilaku individualistik
10. Upaya membangun hidup bermakna terganggu
11. Perilaku sehat terganggu
12. Ketergantungan anggota keluarga meningkat
13. Realitas kesehatan anggota keluarga terganggu

6. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua (D.0122)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang cukup untuk
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan serta dapat ditingkatkan.
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi orang tua
Objektif :
1. Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota keluarga
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Anak atau anggota keluarga lainnya mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan
rumah
2. Anak atau anggota keluarga mengungkapkan harapan realistis
Objektif :
1. Kebutuhan fisik dan emosi anak/anggota keluarga terpenuhi

7. Risiko Gangguan Perlekatan (D.0127)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Berisiko mengalami gangguan interaksi antara orang tua atau orang terdekat dengan
bayi/anak yang dapat mempengaruhi proses asah, asih, dan asuh.
Faktor Risiko :
1. Kekhawatiran menjalankan peran sebagai orang tua
2. Perpisahan antara ibu dan bayi/anak akibat hospitalisasi
3. Penghalang fisik (mis. inkubator, baby warmer)
4. Ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan bayi/anak
5. Perawatan dalam ruang isolasi
6. Prematuritas
7. Penyalahgunaan zat
8. Konflik hubungan antara orang tua dan anak
9. Perilaku bayi tidak terkoordinasi
Kondisi Klinis Terkait :
1. Hospitalisasi
2. Prematuritas
3. Penyakit kronis pada orang tua atau anak
4. Retardasi mental
5. Komplikasi maternal
6. Sakit selama periode hamil dan melahirkan
7. Post partum blues

8. Gangguan Proses Keluarga (D.0120)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga.
Penyebab :
1. Perubahan status kesehatan anggota keluarga
2. Perubahan finansial keluarga
3. Perubahan status sosial keluarga
4. Perubahan interaksi dengan masyarakat
5. Krisis perkembangan
6. Transisi perkembangan
7. Peralihan pengambil keputusan dalam keluarga
8. Perubahan peran keluarga
9. Krisis situasional
10. Transisi situasional
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif : -
Objektif :
1. Keluarga tidak mampu berdaptasi dengan situasi
2. Tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara anggota keluarga
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
2. Keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa
Objektif :
1. Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/emosional/spiritual anggota
keluarga
2. Keluarga tidak mampu mencari atau menerima bantuan secara tepat

9. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga (D.0123)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga dan
dapat ditingkatkan
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
3. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga
Objektif :
3. Menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhi fisik, sosial, dan psikologis
anggota keluarga
4. Menunjukan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan pertumbuhan anggota
keluarga
5. Peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan
6. Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif : -
Objektif :
2. Keluarga menunjukkan minat melakukan aktivitas hidup sehari-hari yang positif
3. Terlihat adanya kemampuan keluarga untuk pulih dari kondisi sulit
4. Tempak keseimbangan antara otonomi dan kebersamaan
5. Batasan-batasan anggota keluarga dipertahankan
6. Hubungan dengan masyarakat terjalin positif
7. Keluarga beradaptasi dengan perubahan
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi kesehatan kronis (mis. Asma, diabetesmellitus, lupus sistemik, sclerosis
multiple, AIDS)
2. Gangguan jiwa (mis. Gangguan afektif, gangguan perhatian, sindrom down)

10. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Kuantitas dan/atau kualitas hubungan sosial yang kurang atau berlebih
Penyebab :
10. Defisiensi bicara
11. Hambatan perkembangan/maturasi
12. Ketiadaan orang terdekat
13. Perubahan neurologis (mis. Kelahiran premature, distress fetal, persalinan cepat atau
persalainan lama
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Merasa tidak nyaman dengan situasi sosial
2. Merasa sulit menerima atau mengkomunikasikan perasaan
Objektif :
4. Kurang responsive atau tertarik pada orang lain
5. Tidak berminta melakukan kontak emosi atau fisik
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1. Sulit mengungkapkan kasih sayang
Objektif :
4. Gejala cemas berat
5. Kontak mata kurang
6. Ekspresi wajah tidak responsive
7. Tidak kooperatif dalam bermain dan berteman dengan sebaya
8. Perilaku tidak sesuai usia
Kondisi Klinis Terkait
1. Retardasi mental
2. Gangguan autistic
3. Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
4. Gangguan Perilaku
5. Oppositional Defiant Disorder
6. Gangguan Tourette
7. Gangguan kecemasan perpisahan
8. Sindrom Down

11. Penurunan Koping Keluarga (D.0097)


Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego
Definisi :
Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan dan motivasi
orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk
mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya
Penyebab :
1. Situasi penyerta yang mempengaruhi orang terdekat
2. Krisis perkembangan yang dihadapi orang terdekat
3. Kelelahan orang terdekat dalam memberikan dukungan
4. Disorganisasi keluarga
5. Perubahan peran keluarga
6. Tidak tersedianya informasi bagi orang terdekat
7. Kurangnya saling mendukung
8. Tidak cukupnya dukungan yang diberikan klien kepada orang terdekat
9. Orang terdekat kurang terpapar informasi
10. Orang terdekat terlalu fokus pada kondisi si luar keluarga
11. Penyakit kronis yang menghabiskan kemampuan dukungan orang terdekat
12. Krisis situasional yang dialami orang terdekat
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Klien mengeluh/khawatir tentang respon orang terdekat pada masalah kesehatan
Objektif :
1. Orang terdekat menarik diri dari klien
2. Terbatasnya komunikasi orang terdekat dengan klien
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1. Orang terdekat menyatakan kurang terpapar informasi tentang upaya mengatasi
masalah klien
Objektif :
1. Bantuan yang dilakukan orang terdekat menunjukkan hasil yang tidakmemuaskan
2. Orang terdekat berperilaku oprotektif yang tidak sesuai dengan
kemampuan/kemandirian klien
Kondisi klinis terkait :
1. Penyakit Alzheimer
2. AIDS
3. Kelainan yang menyebabkan paralisis permanan
4. Kanker
5. Penyakit kronis (mis. Kanker, arthritis, rheumatoid)
6. Penyalahgunaan zat
7. Krisis keluarga
8. Konflik keluarga yang belum terselesaikan

12. Ketidakmampuan Koping Keluarga (D.0093)


Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego
Definisi :
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan maslaah kesehatan yang dialami
klien.
Penyebab :
1. Hubungan keluarga ambivalen
2. Pola koping yang berbeda diantara klien dan ornag terdekat
3. Resistensi keluarga terhapa perawatan/pengobatang yang kompleks
4. Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Merasa diabaikan
Objektif :
1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2. Tidak toleran
3. Mengabaikan anggota keluarga
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga
2. Merasa tertekan (depresi)
Objektif :
1. Perilaku menyerang (agresi)
2. Perilaku menghasut (agitasi)
3. Tidak berkomitmen
4. Menunjukkan gejala psikosomatis
5. Perilaku menolk
6. Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
7. Mengabaikan perawatan/pengobatan anggota keluarga
8. Perilaku bermusuhan
9. Perilaku individualistic
10. Upaya membangun hidup bermakana terganggu
11. Perilaku sehat terganggu
12. Ketergantungan anggota keluarga meningkat
13. Realitas kesehatan anggota keluarga terganggu
Kondisi Klinis terkait :
1. Penyakit Alzheimer
2. AIDS
3. Kelainan ynag menyebabkan paralisis permanen
4. Kenker
5. Penyakit kronis (mis. Kanker, arthtritis rheumatoid)
6. Penyalahguaan xat
7. Krisis keluarga
8. Konflik keluarga yang belum terselesaikan
13. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090)
Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego
Definisi :
Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif
dan menunjukkan keingina serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga klien.
Gejala dan Tanda Mayor :
Subjektif :
1. Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk meningkatkan gaya hidup sehat
2. Anggota keluarga menetapkan sasaran untuk meningkatkan kesehatan
Objektif :
-
Gejala dan Tanda Minor :
Subjektif :
1. Anggota keluarga mengidentifikasi pengalaman yang mengoptimalkan kesejahteraan
2. Anggota keluarga berupaya menjelaskan dampak krisis terhadap perkembangan
3. Anggota keluarga mengungkapkan minat dalam membuat kontak dengan orang lain
yang mengalami situasi yang sama
Objektif :
-
Kondisi Klinis Terkait :
1. Kelainan genetic (mis. Sindrom down, fibrosis kistik)
2. Cedera traumatic (mis. Amputasi, cedera spinal)
3. Kondisi kronis (mis. Asma, AIDS, penyakit Alzheimer)

14. Gangguan Komunikasi Verbal (D.0119)


Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial
Definisi :
Penurunan, perlambatan, atau ketiadaan kemampuan untuk menerima, memprotes,
mengirim, dan/atau menggunakan sistem symbol
Penyebab :
1. Penurunan sirkulasi serebral
2. Gangguan neuromuskuler
3. Gangguan pendengaran
4. Gangguan muskulokeletal
5. Kelainan palatum
6. Hambatan fisik (mis. Terpasang trakheostomi, intubasi, krikotiroidektomi)
7. Hambatan individu (mis, ketakutan, kecemasan, merasa malu, emosional, kurang
privasi)
8. Hambatan psikologis (mis. Gangguan psikotik, gangguan konsep diri, harga diri
rendah, gangguan emosi)
9. Hambatan lingkungan (mis. Ketidakcukupan informasi, ketiadaan orang terdekat,
ketidaksesuaian budaya, bahasa asing)
Gejala & Tanda Mayor :
Subjektif :
-
Objektif :
1. Tidak mampu berbicara atau mendengar
2. Menunjukkan respon tidak sesuai
Gejala & Tanda Minor :
Subjektif :
-
Objektif :
1. Afasia
2. Disfaksia
3. Apraksia
4. Disleksia
5. Disartria
6. Afonia
7. Dislalia
8. Pelo
9. Gagap
10. Tidakada kontak mata
11. Sulit memahami komunikasi
12. Sulit mempertahankan komunikasi
13. Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
14. Tidak mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
15. Sulit menyusun kalimat
16. Verbalisasi tidak tepat
17. Sulit mengungkapkan kata-kata
18. Disorientasi orang, ruang, waktu
19. Defisit penglihatan
20. Delusi
Kondisi Klinis Terkait :
1. Stroke
2. Cedera kepala
3. Trauma wajah
4. Peningkatan tekanan intracranial
5. Hipoksia kronis
6. Tumor
7. Miastena gravis
8. Sclerosis multiple
9. Distropi muskule
10. Penyakit Alzheimer
11. Kuadriplegia
12. Labiopalatoskizis
13. Infeksi laring
14. Fraktur rahang
15. Skizofrenia
16. Delusi
17. Paranoid
18. Autism

15. Hambatan Pemeliharaan Rumah (00098)


Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Kelas 5 : Perawatan Diri
a. Definisi
Ketidakmampuan untuk secara mandiri mempertahankan lingkungan yang
meningkatkan pertumbuhan yang aman.
b. Batasan karakteristik
 Kesulitan mempertahankan lingkungan nyaman
 Tanggung jawab keluarga berlebihan
 Hambatan kemampuan memelihara rumah
 Kekurangan pakaian
 Kekurangan alat yang diperlukan untuk memasak
 Kekurangan alat yang diperlukan untuk pemeliharaan rumah
 Kekurangan selimut
 Pola penyakit yang disebabkan oleh kondisi tidak higienis
 Pola infeksi yang disebabkan oleh kondisi tidak higienis
 Permintaan bantuan untuk pemeliharaan rumah
 Lingkungan tidak bersih
c. Faktor yang berhubungan
 Kurang model peran
 Ketidaktepatan pengaturan keluarga
 Ketidaktepatan perencanaan keluarga
 Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan rumah
 Kurang pengetahuan tentang sumber daya tetangga
 Kurang sistem pendukung

16. Ketidakefektifan Kontrol Impuls (00222)


Domain 5 : Persepsi/Kognisi
Kelas 4 : Kognisi
a. Definisi
Suatu pola melakukan reaksi yang cepat dan tidak terencana terhadap stimuli internal
atau eksternal tanpa memperhatikan konsekuensi negatif dan reaksi inipada individu
impulsive atau orang lain.
b. Batasan karakteristik
 Bertindak tanpa berpikir
 Mengajukan pertanyaan pribadi pada orang lain tanpa merasa tidak nyaman
 Adiksi berjudi
 Tidak mampu menabung atau mengatur keuangan
 Berbagi cerita pribadi secara tidak tepat
 Peka rangsang’
 Terlalu dekat dengan orang tak dikenal
 Sensation seeking (sifat mencari hal baru dan berisiko)
 Persetubuhan seksual
 Marah yang meledak-ledak
 Tindak kekerasan
c. Faktor yang berhubungan
 Ketidakberdayaan
 Perubahan mood
 Merokok
 Penyalahgunaan zat

17. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157)


Domain 5 : Persepsi/Kognisi
Kelas 5 : Komunikasi
a. Definisi
Pola pertukaran informasi dan gagasan dengan orang lain, yang dapat diperkuat.
b. Batasan karakteristik
 Mengungkapkan minat meningkatkan komunikasi

18. Kesiapan Meningkatkan Pemberian ASI (00106)


Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
a. Definisi
Suatu pola pemberian susu pada bayi atau anak langsung dari payudara, yang dapat
ditingkatkan.
b. Batasan karakteristik
 Ibu mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kemampuan memberi ASI
eksklusif
 Ibu mengungkapkan keinginan untuk memiliki keamampuan untuk memberi ASI
untuk kebutuhan nutrisi bayinya
19. Risiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (00062)
Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 1 : Peran pemberi asuhan
a. Definisi
Rentan terhadap kesulitan dalam melakukan peran memberi asuhan, harapan dan/atau
perilaku untuk keluarga atau orang terdekat, yang dapat menganggu kesehatan.
b. Faktor Risiko
1) Penerima asuhan
 Ketergantungan
 Penerima asuhan pulang ke rumah dengan dengan kebutuhan signifikan
 Peningkatan kebutuhan asuhan
 Masalah perilaku
 Penyalahgunaan zat
 Proses penyakit yang tidak dapat diduga
 Ketidakstabilan kondisi kesehatan
2) Pemberi asuhan
 Benturan komitmen peran
 Strategi koping tidak efektif
 Tidak berpengalaman dengan memberi asuhan
 Kurang kegembiraan emosi
 Kekurangan energi
 Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain
 Ketidakmampuan memenuhi harapan individu
 Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas
 Kurang privasi
 Kurang rekreasi
 Isolasi
 Pemberi asuhan belum siap secara perkembangan untuk mengemban peran
sebagai pemberi asuhan
 Gangguan fisik
 Stressor
 Penyalahgunaan zat
 Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri
3) Hubungan pemberi asuhan-penerima asuhan
 Hubungan dengan penganiayaan
 Ko-dependensi
 Pola hubungan tidak efektif
 Adanya penganiayaan
 Harapan penerima asuhan tidak realistis
 Hubungan dengan kekerasan
4) Aktivitas memberi asuhan
 Tanggung jawab asuhan 24 jam penuh
 Perubahan dalam sifat aktivitas asuhan
 Kompleksitas aktivitas asuhan
 Aktivitas pemberian asuhan berlebihan
 Durasi perawatan memanjang
 Kurang lingkungan fisik untuk memberikan asuhan
 Kurang asisten
 Kurang peralatan untuk memberikan asuhan
 Kurang istirahat untuk pemberi asuhan
 Kurang waktu
 Situasi asuhan yang tidak dapat diduga
5) Proses keluarga
 Isolasi keluarga
 Adaptasi keluarga tidak efektif
 Pola disfungsi keluarga
 Pola disfungsi keluarga sebelum situasi pemberi asuhan
 Pola koping keluarga tidak efektif
6) Sosioekonomi
 Pengasingan
 Kesulitan mengakses bantuan
 Kesulitan mengakses sumber komunitas
 Kesulitan mengakses dukungan
 Kurang sumber komunitas
 Kurang dukungan sosial
 Kurang transportasi
 Isolasi social

20. Risiko Hambatan Menjadi Orang Tua (00057)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan
a. Definisi
Rentan terhadap ketidakmampuan pemberi asuhan primer untuk menciptakan,
mempertahankan, atau memperbaiki lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan optimum anak, yang dapat mengganggu kesejahteraan anak.
b. Faktor risiko
1) Bayi atau anak
 Perpisahan lama dari orang tua
 Konflik temperamental dengan harapan orang tua
2) Orang tua
 Perubahan pola tidur
 Konflik antara orang tua
 Depresi
 Gagal memberikan lingkungan rumah yang aman
 Ayah anak tidak dilibatkan
 Keidakmampuan mengutamakan kebutuhan anak di atas kebutuhan pribadi
 Ketidakadekuatan pengaturan pengasuhan anak
 Keterampilan komunikasi tidak efektif
 Strategi koping tidak efektif
 Kurang akses terhadap sumber
 Kurang persatuan keluarga
 Kurang pengetahuan tentang perkembangan anak
 Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan anak
 Kurang pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua
 Kurang model peran orang tua
 Kurang asuhan prenatal
 Kurang keterampilan penyelesaian masalah
 Kurang sumber
 Ketidakmampuan berespons terhdap isyarat bayi
 Kurang dukungan sosial
 Kurang transportasi
 Kurang penerapan nilai menjadi orang tua
 Asuhan prenatal masa akhir
 Harga diri rendah
 Ibu anak tidak dilibatkan
 Pola tidur tidak menyehatkan
 Kecenderungan terhadap hukuman fisik
 Ketegangan peran
 Deprivasi tidur
 Isolasi sosial
 Stresor
 Harapan yang tidak realistis
c. Populasi berisiko
1) Bayi atau anak
 Hambatan perkembangan
 Tempramen sulit
 Gender tidak sesuai harapan
 Riwayat penganiayaan
 Riwayat trauma
 prematur
2) Orang tua
 Perubahan unit keluarga
 Jarak kehamilan terlalu dekat
 Proses kelahiran sulit
 Kesulitan ekonomi
 Jumlah kehamilan banyak
 Riwayat penganiayaan
 Riwayat dianiaya
 Riwayat penyakit mental
 Riwayat penyalahgunaan zat
 Kesiapan kognitif tidak memadai untuk menjadi orang tua
 Kesulitan hokum
 Tingkat pendidikan rendah
 Kelahiran kembar
 Relokasi
 Orang tua tunggal
 Menganggur
 Kehamilan tidak terencana
 Kehamilan tidak diinginkan
 Kesulitan bekerja
 Usia orang tua terlalu muda

21. Disfungsi Proses Keluarga (00063)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 2 : Hubungan Keluarga
a. Definisi
Fungsi keluarga gagal menyokong kesejahteraan anggotanya.
b. Batasan karakteristik
1) Perilaku
 Agitasi
 Gangguan konsentrasi
 Menyalahkan
 Pengingkaran janji
 Kekacauan
 Berduka tidak tuntas
 Menghindari konflik
 Pola komunikasi kontradiksi
 Pola komunikasi mengendalikan
 Mengkritik
 Penurunan kontak fisik
 Menyangkal masalah
 Ketergantungan
 Kesulitan bersenang-senang
 Kesulitan berhubungan dekat
 Kesulitan dengan transisi siklus hisup
 Gangguan performa akademik pada anak
 Ketidakmampuan pola penggunaan zat
 Peningkatan konflik
 Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan
 Menghakimi diri sendiri secara keras
 Imaturitas
 Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan dengan rentang luas
 Ketidakmampuan menerima bantuan
 Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan
 Ketidakmampuan berespons secara konstruktif terhadap peristiwa traumatic
 Ketidakmampuan menerima perasaan dengan rentang luas
 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan emosi anggota keluarga
 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga
 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual anggota keluarga
 Ketidakmampuan untuk menerima bantuan dengan tepat
 Ekspresi marah tidak tepat
 Keterampilan komunikasi tidak efektif
 Kurang pengetahuan tentang penyalahgunaan zat
 Ketidakefektifan keterampilan pemecahan masalah
 Berbohong
 Manipulasi
 Ketagihan nikotin
 Orientasi terhadap perbedaan ketegangan, bukan pencapaian tujuan
 Pola komunikasi paradoks
 Perebutan kekuasaa
 Rasionalisasi
 Penolakan untuk mencari bantuan
 Mencari penguatan
 Mencari persetujuan
 Menyalahkan diri sendiri
 Isolasi sosial
 Peristiwa khusus dipusatkan pada penyalahgunaan zat
 Stress terkait penyakit fisik
 Penyalahgunaan zat
 Perilaku tidak percaya
 Penganiayaan verbal pada anak
 Penganiayaan verbal pada orangtua
 Penganiayaan verbal pada pasangan
2) Perasaan
 Penelantaran
 Marah
 Ansietas
 Bingung antara cinta dan kasihan
 Konfusi
 Depresi
 Ketidakpuasan
 Distres
 Merasa malu
 Menekan emosi
 Kendali emosi oleh orang lain
 Kegagalan
 Ketakutan
 Merasa berbeda dari orang lain
 Perasaan tidak dimengerti
 Perasaan tidak dicintai
 Frustasi
 Rasa bersalah
 Keputusasaan
 Bermusuhan
 Sakit hati
 Tidak aman
 Menyimpan dendam
 Kesepian
 Kehilangan
 Kehilangan identitas
 Harga diri rendah
 Tidak percaya
 Perubahan mood
 Ketidakberdayaan
 Penolakan
 Isolasi emosi
 Rasa malu
 Tanggung jawab atas perilaku penyalahgunaan zat
 Ketegangan
 Rasa tidak Bahagia
 Kerentanan
 Merasa tidak berharga
3) Peran dan hubungan
 Perubahan pada fungsi peran
 Masalah keluarga kronik
 Sistem komunikasi tertutup
 Konflik antar-pasangan
 Pemburukan hubungan keluarga
 Penurunan kemampuan anggota keluarga untuk saling berhubungan dalam
pertumbuhan dan kematangan bersama
 Gangguan ritual keluarga
 Gangguan peran keluarga
 Gangguan dinamika keluarga
 Penolakan keluarga
 Ketidakkonsistenan menjadi orang tua
 Ketidakefektifan komunikasi dengan pasangan
 Kurang kedekatan
 Keluarga tidak menunjukkan penghargaan terhadap otonomi anggota keluarga
 Keluarga tidak menunjukkan respek terhadap individualitas anggotanya
 Kurang keterampilan berhubungan
 Mengabaikan kewajiban terhadap anggota keluarga
 Pola penolakan
 Persepsi buruk tentang dukungan orang tua
 Hubungan keluarga yang triangulasi
c. Faktor yang berhubungan
 Kepribadian adiktif
 Strategi koping tidak efektif
 Kurang keterampilan pemecahan masalah
 Penyalahgunaan zat
22. Ketidakefektifan Hubungan (00223)
Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 3 : Penampilan Peran
a. Definisi
Suatu pola kemitraan mutual yang tidak mencukupi untuk saling memenuhi
kebutuhan satu sama lain.
b. Batasan karakteristik
 Keterlambatan dalam memenuhi tujuan perkembangan yang tepat untuk tahap
siklus hidup keluarga
 Ketidakpuasan dengan hubungan komplementer di antara pasangan
 Ketidakpuasan dengan pemenuhan kebutuhan emosi di antara pasangan
 Ketidakpuasan dengan berbagi ide di antara pasangan
 Ketidakpuasan dengan pemenuhan kebutuhan fisik di antara pasangan
 Pemahaman tentang gangguan fungsi pada pasangan tidak adekuat
 Ketidakseimbangan dalam otonomi di antara pasangan
 Ketidakseimbangan dalam kolaborasi di antara pasangan
 Kurangnya respek di antara pasangan
 Kurangnya saling mendukung di antara pasangan dalam aktivitas harian
 Pasangan tidak dianggap sebagai individu pendukung
 Komunikasi tidak memuaskan dengan pasangan
c. Faktor yang berhubungan
 Keterampilan komunikasi tidak efektif
 Stresor
 Penyalahgunaan zat
 Harapan tidak realistis
23. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (00061)
Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan
a. Definisi
Kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan, harapan dan/atau perilaku untuk
keluarga atau orang terdekat
b. Batasan Karakteristik
1) Aktivitas Memberi Asuhan
 Ketakutan tentang kemampuan memberi asuhan di masa depan
 Ketakutan tentang kesehatan pemberi asuhan di masa depan
 Ketakutan tentang kemungkinan rawat inap bagi penerima asuhan
 Ketakutan tentang kesejahteraan penerima asuhan bila tidak mampu memberi
asuhan
 Kesulitan menyelesaikan tugas yang diperlukan
 Kesulitan melakukan tugas yang diperlukan
 Perubahan disfungsional dalam aktivitas memberi asuhan
 Terlalu focus pada rutinitas asuhan
2) Status Kesehatan Pemberi Asuhan : Fisiologis
 Keletihan
 Gangguan gastrointestinal
 Sakit kepala
 Hipertensi
 Ruam
 Perubahan berat badan
3) Status Kesehatan Pemberi Asuhan : Emosi
 Perubahan pola tidur
 Marah
 Depresi
 Kelabilan emosi
 Frustasi
 Tidak sabar
 Strategi koping tidak efektif
 Kurang waktu untuk memenuhi kebutuhan personal
 Gugup
 Somatisasi
 Stressor
4) Status Kesehatan Pemberi Asuhan : Sosioekonomi
 Perubahan dalam aktivitas waktu senggang
 Produktivitas kerja rendah
 Menolak pengembangan karier
 Isolasi sosial
5) Hubungan Pemberi Asuhan – Penerima Asuhan
 Kesulitan mengamati pemberi asuhan mengalami proses penyakit
 Berduka terkait perubahan hubungan dengan penerima asuhan
 Ketidakpastian terkait perubahan hubungan dengan penerima asuhan
6) Proses Keluarga
 Khawatiran tentang anggota keluarga
 Konflik keluarga
c. Faktor yang Berhubungan
1) Penerima Asuhan
 Ketergantungan
 Penerima asuhan pulang ke rumah dengan kebutuhan signifikan
 Peningkatan kebutuhan asuhan
 Masalah perilaku
 Penyalahgunaan zat
 Proses penyakit yang tidak dapat diduga
 Ketidakstabilan kondisi kesehatan
2) Pemberi Asuhan
 Benturan komitmen peran
 Strategi koping tidak efektif
 Tidak berpengalaman dengan memberi asuhan
 Kurang kegembiraan emosi
 Kekurangan energy
 Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain
 Ketidakmampuan memenuhi harapan individu
 Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas
 Kurang privasi
 Kurang rekreasi
 Isolasi
 Pemberi asuhan belum siap secara perkembangan untuk mengemban peran
sebagai pemberi asuhan
 Gangguan fisik
 Stressor
 Penyalahgunaan zat
 Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri
3) Hubungan Pemberi Asuhan – Penerima Asuhan
 Hubungan dengan penganiayaan
 Ko-dependensi
 Pola hubungan tidak efektif
 Adanya penganiayaan
 Harapan penerima asuhan tidak realistis
 Hubungan dengan kekerasan

24. Risiko Ketegangan Pemberi Asuhan (00062)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan
a. Definisi
Rentan terhadap kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan, harapan dan/atau
perilaku untuk keluarga atau orang terdekat, yang dapat mengganggu kesehatan
b. Faktor Risiko
1) Penerima Asuhan
 Ketergantungan
 Penerima asuhan pulang ke rumah dengan kebutuhan signifikan
 Peningkatan kebutuhan asuhan
 Masalah perilaku
 Penyalahgunaan zat
 Proses penyakit yang tidak dapat diduga
 Ketidakstabilan kondisi kesehatan
2) Pemberi Asuhan
 Benturan komitmen peran
 Strategi koping tidak efektif
 Tidak berpengalaman dengan memberi asuhan
 Kurang kegembiraan emosi
 Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain
 Ketidakmampuan memenuhi harapan individu
 Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas
 Kurang privasi
 Kurang rekreasi
 Isolasi
 Pemberi asuhan belum siap secraa perkembangan untuk mengemban peran
sebagai pemberi asuhan
 Gangguan fisik
 Stressor
 Penyalahgunaan zat
 Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri
3) Hubungan Pemberi Asuhan – Penerima Asuhan
 Hubungan dengan penganiayaan
 Ko-dependensi
 Pola hubungan tidak efektif
 Adanya penganiayaan
 Harapan penerima asuhan tidak realistis
 Hubungan dengan kekerasan
4) Aktivitas Memberi Asuhan
 Tanggungjawab asuhan 24 jam penuh
 Perubahan dalam sifat aktivitas asuhan
 Kompleksitas aktivitas asuhan
 Aktivitas pemberian asuhan berlebihan
 Durasi perawatan memanjang
 Kurang lingkungan fisik untuk memberikan asuhan
 Kurang asisten
 Kurang peralatan untuk memberikan asuhan
 Kurang istirahat untuk pemberi asuhan
 Kurang waktu
 Situasi asuhan yang tidak dapat diduga
5) Proses Keluarga
 Isolasi social
 Adaptasi keluarga tidak efektif
 Pola disfungsi keluarga
 Pola disfungsi keluarga sebelum situasi pemberi asuhan
 Pola koping keluarga tidak efektif
6) Sosioekonomi
 Pengasingan
 Kesulitan mengakses bantuan
 Kesulitan mengakses sumber komunitas
 Kesulitan mengakses dukungan
 Kurang sumber komunitas
 Kurang dukungan social
 Kurang transportasi
 Isolasi sosial
c. Populasi Berisiko
 Kondisi penerima asuhan menghambat komunikasi
 Hambatan perkembangan penerima asuhan
 Hambatan perkembangan pemberi asuhan
 Terpajan kekerasan
 Pemberi asuhan wanita
 Krisis finansial
 Pasangan sebagia pemberi asuhan
 prematuritas
d. Kondisi Terkait
1) Penerima Asuhan
 Gangguan fungsi kognitif
 Penyakit kronik
 Gangguan kongenital
 Keparahan penyakit
 Gangguan psikiatri
 Gangguan psikologis
2) Pemberi Asuhan
 Gangguan fungsi kognitif
 Gangguan kesehatan
 Gangguan psikologis

25. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184)


Domain 10 : Prinsip Hidup
Kelas 3 : Keselarasan nilai/keyakinan/tindakan
a. Definisi
Suatu pola pemilihan urutan tindakan untuk memenuhi tujuan kesehatan jangka
pendek dan panjang, yang dapat ditingkatkan
b. Batasan Karakteristik
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan
tujuan sosiokultural
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan nilai
sosiokultural
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan tujuan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan nilai
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan pengambilan keputusan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan analisis risiko-keuntungan terhadap
keputusan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang pilihan untuk
mengambil keputusan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang makna pilihan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan penggunaan data reliabel untuk
keputusan

26. Kontaminasi (00181)


Domain 11 : Keamanan/Perlindungan
Kelas 4 : Bahaya Lingkungan
a. Definisi
Pemajanan pada kontaminan lingkungan dalam dosis yang cukup menyebabkan efek
yang membahayakan kesehatan
b. Batasan Karakteristik
1) Pestisida
 Efek dermatologis akibat pemajanan pestisida
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan pestisida
 Efek neurologis akibat pemajanan pestisida
 Efek paru akibat pemajanan pestisida
 Efek ginjal akibat pemajanan pestisida
2) Zat Kimia
 Efek dermatologis akibat pemajanan zat kimia
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan zat kimia
 Efek imunologis akibat pemajanan zat kimia
 Efek neurologis akibat pemajanan zat kimia
 Efek paru akibat pemajanan zat kimia
 Efek ginjal akibat pemajanan zat kimia
3) Biologis
 Efek dermatologis akibat pemajanan biologi
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan biologi
 Efek neurologis akibat pemajanan biologi
 Efek paru akibat pemajanan biologi
 Efek ginjal akibat pemajanan biologi
4) Polusi
 Efek neurologis akibat pemajanan polusi
 Efek paru akibat pemajanan polusi
5) Limbah
 Efek dermatologis akibat pemajanan limbah
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan limbah
 Efek hati akibat pemajanan limbah
 Efek paru akibat pemajanan limbah
6) Radiasi
 Efek genetik akibat pemajanan radiasi
 Efek imunologis akibat pemajanan radiasi
 Efek neurologis akibat pemajanan radiasi
 Efek onkologis akibat pemajanan radiasi
c. Faktor yang Berhubungan
1) Eksternal
 Lantai berkarpet
 Kontaminasi zat kimia dalam makanan
 Kontaminasi zat kimia dalam air
 Permukaan yang terkelupas di lingkungan tempat anak-anak berada
 Kurang penguarian kontaminan
 Praktik hygiene rumah tangga tidak adekuat
 Layanan kota yang tidak adekuat
 Praktik hygiene personal tidak adekuat
 Pakaian pelindung tidak adekuat
 Penggunaan pakaian pelindung yang tidak tepat
 Memakai material terkontaminasi
 Bermain di area tempat kontaminan lingkungan digunakan
 Kontak zat kimia tanpa pelindung
 Kontak logam berat tanpa perlindungan
 Kontak materi radioaktif tanpa perlindungan
 Penggunaan kontaminan lingkungan di rumah
 Penggunaan bahan berbahaya pada area dengan ventilasi kurang
 Penggunaan bahan berbahaya tanpa perlindungan efektif
2) Internal
 Pemajanan yang bersamaan
 Nutrisi tidak adekuat
 merokok
d. Populasi Berisiko
 Anak <5 tahun
 Kesulitan ekonomi
 Pemajanan pada level kontaminan tinggi
 Pemajanan pada polutan atmosfir
 Pemajanan bioterorisme
 Pemajanan bencana
 Pemajanan radiasi
 Gender wanita
 Kehamilan selama perjalanan
 Lansia
 Pemajanan pada kontaminan sebelumnya
e. Kondisi Terkait
 Penyakit yang sebelumnya ada
 Kehamilan

27. Risiko Kontaminasi (00180)


Domain 11 : Keamanan/Perlindungan
Kelas 4 : Bahaya Lingkungan
a. Definisi
Rentan pada pemajanan terhadap kontaminan lingkungan dalam dosis yang dapat
mengganggu kesehatan
b. Batasan Karakteristik
1) Pestisida
 Efek dermatologis akibat pemajanan pestisida
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan pestisida
 Efek neurologis akibat pemajanan pestisida
 Efek paru akibat pemajanan pestisida
 Efek ginjal akibat pemajanan pestisida
2) Zat Kimia
 Efek dermatologis akibat pemajanan zat kimia
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan zat kimia
 Efek imunologis akibat pemajanan zat kimia
 Efek neurologis akibat pemajanan zat kimia
 Efek paru akibat pemajanan zat kimia
 Efek ginjal akibat pemajanan zat kimia
3) Biologis
 Efek dermatologis akibat pemajanan biologi
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan biologi
 Efek neurologis akibat pemajanan biologi
 Efek paru akibat pemajanan biologi
 Efek ginjal akibat pemajanan biologi
4) Polusi
 Efek neurologis akibat pemajanan polusi
 Efek paru akibat pemajanan polusi
5) Limbah
 Efek dermatologis akibat pemajanan limbah
 Efek Gastrointestinal akibat pemajanan limbah
 Efek hati akibat pemajanan limbah
 Efek paru akibat pemajanan limbah
6) Radiasi
 Efek genetik akibat pemajanan radiasi
 Efek imunologis akibat pemajanan radiasi
 Efek neurologis akibat pemajanan radiasi
 Efek onkologis akibat pemajanan radiasi
c. Faktor yang Berhubungan
1) Eksternal
 Lantai berkarpet
 Kontaminasi zat kimia dalam makanan
 Kontaminasi zat kimia dalam air
 Permukaan yang terkelupas di lingkungan tempat anak-anak berada
 Kurang penguarian kontaminan
 Praktik hygiene rumah tangga tidak adekuat
 Layanan kota yang tidak adekuat
 Praktik hygiene personal tidak adekuat
 Pakaian pelindung tidak adekuat
 Penggunaan pakaian pelindung yang tidak tepat
 Memakai material terkontaminasi
 Bermain di area tempat kontaminan lingkungan digunakan
 Kontak zat kimia tanpa pelindung
 Kontak logam berat tanpa perlindungan
 Kontak materi radioaktif tanpa perlindungan
 Penggunaan kontaminan lingkungan di rumah
 Penggunaan bahan berbahaya pada area dengan ventilasi kurang
 Penggunaan bahan berbahaya tanpa perlindungan efektif
2) Internal
 Pemajanan yang bersamaan
 Nutrisi tidak adekuat
 merokok
d. Populasi Berisiko
 Anak <5 tahun
 Kesulitan ekonomi
 Pemajanan pada level kontaminan tinggi
 Pemajanan pada polutan atmosfir
 Pemajanan bioterorisme
 Pemajanan bencana
 Pemajanan radiasi
 Gender wanita
 Kehamilan selama perjalanan
 Lansia
 Pemajanan pada kontaminan sebelumnya
e. Kondisi Terkait
 Penyakit yang sebelumnya ada
 Kehamilan

28. Risiko Keterlambatan Perkembangan (00112)


Domain 13 : Pertumbuhan/Perkembangan
Kelas 2 : Perkembangan
a. Definisi
 Nutrisi tidak adekuat
 Adanya penganiayaan
 Penyalahgunaan zat
b. Populasi Berisiko
 Gangguan perilaku
 Kesulitan ekonomi
 Bencana alam
 Pemajanan pada perilaku kekerasan
 Riwayat adopsi
 Nutrisi maternal tidak adekuat
 Asuhan prenatal tidak adekuat
 Keterlibatan dengan system perawatan
 Perawatan prenatal yang terlambat
 Usia ibu <15 tahun
 Usia ibu >35 tahun
 Tidak memahami fungsi maternal
 Penyalahgunaan zat maternal
 Skrining obat terlarang positif
 Prematuritas
 Kehamilan tidak direncanakan
 Kehamilan tidak diinginkan
c. Kondisi Terkait
 Cedera otak
 Ketidakmampuan belajar pemberi asuhan
 Masalah kesehatan mental pemberi asuhan
 Penyakit kronis
 Gangguan kongenital
 Gangguan endokrin
 Gagal bertumbuh
 Gangguan genetic
 Gangguan pendengaran
 Gangguan penglihatan
 Keracunan timbal
 Infeksi prenatal
 Otitis median berulang
 Gangguan kejang
 Bergantung pada teknologi
 Program pengobatan

29. Kesiapan Meningkatkan Hubungan (00207)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 3 : Perfoma Peran
a. Definisi
Suatu pola kemitraan mutual untuk saling memenuhi kebutuhan yang dapat
ditingkatkan.
b. Batasan Karakteristik
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan otonomi di antara pasangan
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kolaborasi di antara pasangan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan komunikasi di antara pasangan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemenuhan kebutuhan emosi satu
sama lain
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan respek mutual di antara pasangan
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kepuasan dengan hubungan
komplementer di antara pasangan
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kepuasan pemenuhan
kebutuhan emosi satu sama lain
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan kepuasan berbagi ide di antara
pasangan
 Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemenuhan kebutuhan fisik di
antara pasangan
 Mengungkapkan keingingan untuk meningkatkan pemahaman tentang
gangguan fungsi pada pasangan

30. Risiko Ketidakefektifan Hubungan (00229)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 3 : Perfoma Peran
a. Definisi
Rentan untuk mengalami suatu pola ketidakmampuan untuk menciptakan suatu
hubungan mutual untuk saling memenuhi kebutuhan.
b. Faktor Resiko
 Keterampilan komunikasi tidak efektif
 Stressor
 Penyalahgunaan zat
 Harapan tidak realistis
c. Populasi beresiko
 Krisis perkembangan
 Riwayat kekerasan dalam rumah tangga
 Pengurungan salah satu pasangan
 Gangguan fungsi kognitif pada salah satu pasangan

31. Konflik Peran Orang Tua (00064)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 3 : Perfoma Peran
a. Definisi
Pengalaman kebingungan peran orang tua dan konflik dalam berespon terhadap
krisis.
b. Batasan Karakteristik
 Ansietas
 Prihatin tentang perubahan pada peran orang tua
 Prihatin tentang keluarga
 Gangguuan ritunitas pengasuhan
 Ketakutan
 Frustasi
 Rasa bersalah
 Merasa tidak adekuat memenuhi kebutuhan anak
 Merasa kehilangan control terhadap keputusan yang berkaitan dengan anak
 Enggan berpartisipasi dalam aktivitas pengasuhan yang biasa dilakukan
c. Faktor yang Berhubungan
 Gangguan kehidupan keluarga akibat regimen perawatan di rumah
 Tertekan karena modalitas invasive
 Tertelan karena modalitas restriktif
 Perpisahan orang tua-anak
d. Populasi Beresiko
 Perubahan pada status perkawinan
 Perawatan anak dengan kebutuhan khusus di rumah
 Tinggal dalam lingkungan non-tradisional

32. Ketidakefektifan Performa Peran (00055)


Domain 7 : Hubungan Peran
Kelas 3 : Perfoma Peran
a. Definisi
Suatu pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma,
dan konteks lingkungan.
b. Batasan Karakteristik
 Perubahan persepsi peran
 Ansietas
 Perubahan kapasitas melaksanakan peran
 Perubahan pada persepsi diri tentang peran
 Perubahan pola tanggung jawab yang biasa
 Depresi
 Diskriminasi
 Kekerasan dalam rumah tangga
 Pencabulan
 Ketidaksesuaian harapan perkembangan
 Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan
 Strategi koping tidak efektif
 Performa peran tidak efektif
 Kurang kepercayaan diri
 Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran
 Kurang pengetahuan tentang tuntutan peran
 Kurang motivasi
 Kurang kesempatan untuk meningkatkan peran
 Kurang manajemen diri
 Kurang keterampilan
 Pesimis
 Tidak berdaya
 Ambivalensi peran
 Konflik peran
 Bingung peran
 Menyangkal peran
 Ketidakpuasan peran
 Ketegangan peran
 Konflik system
 ketidakpastian
c. Faktor Berhubungan
 Perubahan citra tubuh
 Konflik
 Depresi
 Kekerasan dalam rumha tangga
 Keletihan
 Ketidakefektifan model peran
 Ketidaktepatan hubungan dengan system layanan kesehatan
 Kurang sumber daya
 Kurang pengetahuan
 Ketidakasekuatan persiapan peran
 Kurang sosisalisasi peran
 Kurang system pemdukung
 Harga diri rendah
 Nyeri
 Stresor
 Penyalahgunaan zat
 Harapan peran tidak realistis
d. Populasi Beresiko
 Tingkat perkembangan tidak sesuai dengan harapan peran
 Kesulitan ekonomi
 Tuntutan tinggi jadwal pekerjaan
 Tingkat Pendidikan rendah
 Usia muda
e. Kondisi Terkait
 Defek neurologis
 Gangguan kepribadian
 Penyakit fisik
 Psikosis

33. Risiko Ketidakefektifan Perencanaan Aktivitas (00226)


Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons Koping
a. Definisi
Rentan terhadap ketidakmampuan menyiapkan suatu set aktivitas yang sesuai
dengan waktu dan dalam konsisi tertentu.
b. Faktor Risiko
 Perilaku menghindar ketika dihadapkan dengan usulan solusi
 Hedonism
 Gangguan kemampuan memproses informasi
 Kurang dukungan social
 Persepsi terhadap peristiwa tidak realistis
 Persepsi terhadap kompetensi diri tidak realistis
c. Populasi Berisiko
 Riwayat penundaan

1. Kesiapan Meningkatkan Penyesuaian (00212)


Domain 9 : koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons Koping
a. Definisi
Suatu pola kemampuan pulih dari situasi yang tida sesuai atau perubahan, melalui
suatu proses adaptasi dinamis, yang dapat di perkuat
b. Batasan Karakteristik
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penggunaan sumber daya
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keamanan lingkungan
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kemajuan mencapai tujuan
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dalam aktivitas
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan tanggungjawab diri untuk
bertidak
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan harapan positif
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkanpenyusunan tujuan
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan hubungan peran dengan oran
lain
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penyesuaian diri
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan harga diri
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan rasa kendali
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan system pendukung
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penggunaan strategi
manajemen konflik
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penggunaan keterampilan
koping
 Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan sumber daya yang tersedia

34. Konflik Pengambilan Keputusan (00083)


Domain 10 : Prinsip Hidup
Kelas 3 : Keselarasan Nilai/Keyakinan/Tindakan
a. Definisi
Ketidakpastian mengenai rangkaian Tindakan yang diambil ketika pilihan di
antara Tindakan berkaitan dengan risiko, kerugian/kehilangan, atau menguji nilai
dan keyakinan.
b. Batasan Karakteristik
 Menunda membuat keputusan
 Distress ketika mengambil keputusan
 Tanda fisik distress
 Tanda fisik tegang
 Mempertanyakan aturan moral ketika membuat keputusan
 Mempertanyakan prinsip moral ketika membuat keputusan
 Mempertanyakan nilai moral ketika membuat keputusan
 Mempertanyakan keyakinan personal ketika membuat keputusan
 Mempertanyakan nilai personal ketika membuat keputusan
 Mengenali konsekuensi yang tidak diinginkan dari Tindakan yang dipilih
 Berfokus pada diri sendiri
 Bimbang mengenai pilihannya
 Ketidakpastian tentang pilihan
c. Faktor Berhubungan
 Konflik dengan kewajiban moral
 Konflik dengan sumber informasi
 Kurang pengetahuan dalam membuat keputusaan
 Kurang informasi
 Kurang system pendukung
 Pengaruh dalam pengambilan keputusan
 Prinsip moral yang mendukung rangkaian Tindakan yang tidak konsisten
secara Bersama
 Aturan moral Bersama mendukung terjadinya Tindakan yang tidak konsisten
 Nilai moral secara Bersama mendukung terjadinya Tindakan tidak konsisten
 Ancaman yang dirasakan terhadap terhadap system nilai
 Keyakinan personal yang tidak jelas
 Nilai personal yang tidak jelas

35. Risiko Hambatan Religiositas (00170)


Domain 10 : Prinsip Hidup
Kelas 3 : Keselarasan Nilai/Keyakinan/Tindakan
a. Definisi
Rentan mengalami gangguan kemampuan melatih ketergangguan pada keyakinan
keagaaman dan/atau berpartisipasi dalam ritual tradisi kepercayaan tertentu.
b. Faktor Risiko
 Kurang fasilitas ransportasi
 Nyeri
 Ansietas
 Depresi
 Takut akan kematian
 Pemberi asuhan tidak efektif
 Strategi koping tidak efektif
 Merasa tidak aman
 Kurang dukungan social
 Kendala kultural untuk mempraktikan agama
 Kurangnya interaksi sosiokultural
 Distress spiritual
c. Populasi Berisiko
 Penuaan
 Krisis akhir kehidupan transisi kehidupan
 Riwayat memanipulasi religiotas
 Hospitalisasi
 Krisis personal
 Krisis spiritual
d. Kondisi Terkait
 Penyakit

Anda mungkin juga menyukai