PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2023 DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
1. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (D.0115)
Kategori : Perilaku, Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran Definisi : Pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga. Penyebab : 1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan 2. Kompleksitas program perawatan/pengobatan 3. Konflik pengambilan keputusan 4. Kesulitan ekonomi 5. Banyak tuntutan 6. Konflik keluarga Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita 2. Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan Objektif : 1. Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat 2. Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
Kategori : Perilaku, Subkategori : Penyuluhan dan Pembelajaran Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan. Penyebab : 1. Hambatan kognitif 2. Ketidaktuntasan proses berduka 3. Ketidakadekuatan keterampilan berkomunikasi 4. Kurangnya keterampilan motorik halus/kasar 5. Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat 6. Ketidakmampuan mengatasi masalah (individu atau keluarga) 7. Ketidakcukupan sumber daya (mis. keuangan, fasilitas) 8. Gangguan persepsi 9. Tidak terpenuhinya tugas perkembangan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan 2. Kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat 3. Tidak mampu menjalankan perilaku sehat Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan yang kurang 2. Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat 3. Tidak memiliki sistem pendukung (support system)
3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego Definisi : Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memperbaiki status kesehatan. Penyebab : 1. Kurang terpapar informasi 2. Ketidakadekuatan dukungan sosial 3. Self efficacy yang rendah 4. Status sosio-ekonomi yang rendah 5. Stresor berlebihan 6. Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan 7. Pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis. merokok, komsumsi alkohol berlebihan) Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status kesehatan 2. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan 3. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Gagal mencapai pengendalian yang optimal
4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (D.0124)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan dalam keluarga. Penyebab : 1. Beratnya penyakit penerima asuhan 2. Kronisnya penyakit penerima asuhan 3. Pemberi asuhan kurang mendapatkan waktu rekreasi 4. Persaingan komitmen peran pemberi asuhan 5. Ketidakadekuatan lingkungan fisik dalam pemberian asuhan 6. Keluarga atau pemberi asuhan jauh dari kerabat lain 7. Kompleksitas dan jumlah aktivitas pemberi asuhan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Khawatir klien akan dirawat di rumah sakit 2. Khawatir tentang kelanjutan perawatan klien 3. Khawatir tentang ketidakmampuan pemberian asuhan dalam merawat klien Objektif : - Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Merasa cemas Objektif : 1. Depresi 2. Dukungan sosial kurang 3. Kurang bertanggung jawab menjalankan peran
5. Ketidakmampuan Koping Keluarga (D.0093)
Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang yang berarti) membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien. Penyebab : 1. Hubungan keluarga ambivalen 2. Pola koping yang berbeda 3. Resistensi keluarga terhadap perawatan/pengobatan yang kompleks 4. Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Merasa diabaikan Objektif : 1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga 2. Tidak toleran 3. Mengabaikan anggota keluarga Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga 2. Merasa tertekan (depresi) Objektif : 1. Perilaku menyerang (agresi) 2. Perilaku menghasut (agitasi) 3. Tidak berkomitmen 4. Menunjukkan gejala psikosomatis 5. Perilaku menolak 6. Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien 7. Mengabaikan perawatan/pengobatan anggota 8. Perilaku bermusuhan 9. Perilaku individualistik 10. Upaya membangun hidup bermakna terganggu 11. Perilaku sehat terganggu 12. Ketergantungan anggota keluarga meningkat 13. Realitas kesehatan anggota keluarga terganggu
6. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua (D.0122)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang cukup untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan serta dapat ditingkatkan. Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi orang tua Objektif : 1. Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota keluarga Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Anak atau anggota keluarga lainnya mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan rumah 2. Anak atau anggota keluarga mengungkapkan harapan realistis Objektif : 1. Kebutuhan fisik dan emosi anak/anggota keluarga terpenuhi
7. Risiko Gangguan Perlekatan (D.0127)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Berisiko mengalami gangguan interaksi antara orang tua atau orang terdekat dengan bayi/anak yang dapat mempengaruhi proses asah, asih, dan asuh. Faktor Risiko : 1. Kekhawatiran menjalankan peran sebagai orang tua 2. Perpisahan antara ibu dan bayi/anak akibat hospitalisasi 3. Penghalang fisik (mis. inkubator, baby warmer) 4. Ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan bayi/anak 5. Perawatan dalam ruang isolasi 6. Prematuritas 7. Penyalahgunaan zat 8. Konflik hubungan antara orang tua dan anak 9. Perilaku bayi tidak terkoordinasi Kondisi Klinis Terkait : 1. Hospitalisasi 2. Prematuritas 3. Penyakit kronis pada orang tua atau anak 4. Retardasi mental 5. Komplikasi maternal 6. Sakit selama periode hamil dan melahirkan 7. Post partum blues
8. Gangguan Proses Keluarga (D.0120)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga. Penyebab : 1. Perubahan status kesehatan anggota keluarga 2. Perubahan finansial keluarga 3. Perubahan status sosial keluarga 4. Perubahan interaksi dengan masyarakat 5. Krisis perkembangan 6. Transisi perkembangan 7. Peralihan pengambil keputusan dalam keluarga 8. Perubahan peran keluarga 9. Krisis situasional 10. Transisi situasional Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Keluarga tidak mampu berdaptasi dengan situasi 2. Tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara anggota keluarga Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 2. Keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa Objektif : 1. Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/emosional/spiritual anggota keluarga 2. Keluarga tidak mampu mencari atau menerima bantuan secara tepat
9. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga (D.0123)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga dan dapat ditingkatkan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 3. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga Objektif : 3. Menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhi fisik, sosial, dan psikologis anggota keluarga 4. Menunjukan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan pertumbuhan anggota keluarga 5. Peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan 6. Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga Gejala dan Tanda Minor : Subjektif : - Objektif : 2. Keluarga menunjukkan minat melakukan aktivitas hidup sehari-hari yang positif 3. Terlihat adanya kemampuan keluarga untuk pulih dari kondisi sulit 4. Tempak keseimbangan antara otonomi dan kebersamaan 5. Batasan-batasan anggota keluarga dipertahankan 6. Hubungan dengan masyarakat terjalin positif 7. Keluarga beradaptasi dengan perubahan Kondisi Klinis Terkait 1. Kondisi kesehatan kronis (mis. Asma, diabetesmellitus, lupus sistemik, sclerosis multiple, AIDS) 2. Gangguan jiwa (mis. Gangguan afektif, gangguan perhatian, sindrom down)
10. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Kuantitas dan/atau kualitas hubungan sosial yang kurang atau berlebih Penyebab : 10. Defisiensi bicara 11. Hambatan perkembangan/maturasi 12. Ketiadaan orang terdekat 13. Perubahan neurologis (mis. Kelahiran premature, distress fetal, persalinan cepat atau persalainan lama Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Merasa tidak nyaman dengan situasi sosial 2. Merasa sulit menerima atau mengkomunikasikan perasaan Objektif : 4. Kurang responsive atau tertarik pada orang lain 5. Tidak berminta melakukan kontak emosi atau fisik Gejala dan Tanda Minor : Subjektif : 1. Sulit mengungkapkan kasih sayang Objektif : 4. Gejala cemas berat 5. Kontak mata kurang 6. Ekspresi wajah tidak responsive 7. Tidak kooperatif dalam bermain dan berteman dengan sebaya 8. Perilaku tidak sesuai usia Kondisi Klinis Terkait 1. Retardasi mental 2. Gangguan autistic 3. Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) 4. Gangguan Perilaku 5. Oppositional Defiant Disorder 6. Gangguan Tourette 7. Gangguan kecemasan perpisahan 8. Sindrom Down
11. Penurunan Koping Keluarga (D.0097)
Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego Definisi : Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya Penyebab : 1. Situasi penyerta yang mempengaruhi orang terdekat 2. Krisis perkembangan yang dihadapi orang terdekat 3. Kelelahan orang terdekat dalam memberikan dukungan 4. Disorganisasi keluarga 5. Perubahan peran keluarga 6. Tidak tersedianya informasi bagi orang terdekat 7. Kurangnya saling mendukung 8. Tidak cukupnya dukungan yang diberikan klien kepada orang terdekat 9. Orang terdekat kurang terpapar informasi 10. Orang terdekat terlalu fokus pada kondisi si luar keluarga 11. Penyakit kronis yang menghabiskan kemampuan dukungan orang terdekat 12. Krisis situasional yang dialami orang terdekat Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Klien mengeluh/khawatir tentang respon orang terdekat pada masalah kesehatan Objektif : 1. Orang terdekat menarik diri dari klien 2. Terbatasnya komunikasi orang terdekat dengan klien Gejala dan Tanda Minor : Subjektif : 1. Orang terdekat menyatakan kurang terpapar informasi tentang upaya mengatasi masalah klien Objektif : 1. Bantuan yang dilakukan orang terdekat menunjukkan hasil yang tidakmemuaskan 2. Orang terdekat berperilaku oprotektif yang tidak sesuai dengan kemampuan/kemandirian klien Kondisi klinis terkait : 1. Penyakit Alzheimer 2. AIDS 3. Kelainan yang menyebabkan paralisis permanan 4. Kanker 5. Penyakit kronis (mis. Kanker, arthritis, rheumatoid) 6. Penyalahgunaan zat 7. Krisis keluarga 8. Konflik keluarga yang belum terselesaikan
12. Ketidakmampuan Koping Keluarga (D.0093)
Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan maslaah kesehatan yang dialami klien. Penyebab : 1. Hubungan keluarga ambivalen 2. Pola koping yang berbeda diantara klien dan ornag terdekat 3. Resistensi keluarga terhapa perawatan/pengobatang yang kompleks 4. Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Merasa diabaikan Objektif : 1. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga 2. Tidak toleran 3. Mengabaikan anggota keluarga Gejala dan Tanda Minor : Subjektif : 1. Terlalu khawatir dengan anggota keluarga 2. Merasa tertekan (depresi) Objektif : 1. Perilaku menyerang (agresi) 2. Perilaku menghasut (agitasi) 3. Tidak berkomitmen 4. Menunjukkan gejala psikosomatis 5. Perilaku menolk 6. Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien 7. Mengabaikan perawatan/pengobatan anggota keluarga 8. Perilaku bermusuhan 9. Perilaku individualistic 10. Upaya membangun hidup bermakana terganggu 11. Perilaku sehat terganggu 12. Ketergantungan anggota keluarga meningkat 13. Realitas kesehatan anggota keluarga terganggu Kondisi Klinis terkait : 1. Penyakit Alzheimer 2. AIDS 3. Kelainan ynag menyebabkan paralisis permanen 4. Kenker 5. Penyakit kronis (mis. Kanker, arthtritis rheumatoid) 6. Penyalahguaan xat 7. Krisis keluarga 8. Konflik keluarga yang belum terselesaikan 13. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090) Kategori : Psikologis, Subkategori : Integritas Ego Definisi : Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukkan keingina serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga klien. Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : 1. Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk meningkatkan gaya hidup sehat 2. Anggota keluarga menetapkan sasaran untuk meningkatkan kesehatan Objektif : - Gejala dan Tanda Minor : Subjektif : 1. Anggota keluarga mengidentifikasi pengalaman yang mengoptimalkan kesejahteraan 2. Anggota keluarga berupaya menjelaskan dampak krisis terhadap perkembangan 3. Anggota keluarga mengungkapkan minat dalam membuat kontak dengan orang lain yang mengalami situasi yang sama Objektif : - Kondisi Klinis Terkait : 1. Kelainan genetic (mis. Sindrom down, fibrosis kistik) 2. Cedera traumatic (mis. Amputasi, cedera spinal) 3. Kondisi kronis (mis. Asma, AIDS, penyakit Alzheimer)
14. Gangguan Komunikasi Verbal (D.0119)
Kategori : Relasional, Subkategori : Interaksi Sosial Definisi : Penurunan, perlambatan, atau ketiadaan kemampuan untuk menerima, memprotes, mengirim, dan/atau menggunakan sistem symbol Penyebab : 1. Penurunan sirkulasi serebral 2. Gangguan neuromuskuler 3. Gangguan pendengaran 4. Gangguan muskulokeletal 5. Kelainan palatum 6. Hambatan fisik (mis. Terpasang trakheostomi, intubasi, krikotiroidektomi) 7. Hambatan individu (mis, ketakutan, kecemasan, merasa malu, emosional, kurang privasi) 8. Hambatan psikologis (mis. Gangguan psikotik, gangguan konsep diri, harga diri rendah, gangguan emosi) 9. Hambatan lingkungan (mis. Ketidakcukupan informasi, ketiadaan orang terdekat, ketidaksesuaian budaya, bahasa asing) Gejala & Tanda Mayor : Subjektif : - Objektif : 1. Tidak mampu berbicara atau mendengar 2. Menunjukkan respon tidak sesuai Gejala & Tanda Minor : Subjektif : - Objektif : 1. Afasia 2. Disfaksia 3. Apraksia 4. Disleksia 5. Disartria 6. Afonia 7. Dislalia 8. Pelo 9. Gagap 10. Tidakada kontak mata 11. Sulit memahami komunikasi 12. Sulit mempertahankan komunikasi 13. Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh 14. Tidak mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh 15. Sulit menyusun kalimat 16. Verbalisasi tidak tepat 17. Sulit mengungkapkan kata-kata 18. Disorientasi orang, ruang, waktu 19. Defisit penglihatan 20. Delusi Kondisi Klinis Terkait : 1. Stroke 2. Cedera kepala 3. Trauma wajah 4. Peningkatan tekanan intracranial 5. Hipoksia kronis 6. Tumor 7. Miastena gravis 8. Sclerosis multiple 9. Distropi muskule 10. Penyakit Alzheimer 11. Kuadriplegia 12. Labiopalatoskizis 13. Infeksi laring 14. Fraktur rahang 15. Skizofrenia 16. Delusi 17. Paranoid 18. Autism
15. Hambatan Pemeliharaan Rumah (00098)
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat Kelas 5 : Perawatan Diri a. Definisi Ketidakmampuan untuk secara mandiri mempertahankan lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan yang aman. b. Batasan karakteristik Kesulitan mempertahankan lingkungan nyaman Tanggung jawab keluarga berlebihan Hambatan kemampuan memelihara rumah Kekurangan pakaian Kekurangan alat yang diperlukan untuk memasak Kekurangan alat yang diperlukan untuk pemeliharaan rumah Kekurangan selimut Pola penyakit yang disebabkan oleh kondisi tidak higienis Pola infeksi yang disebabkan oleh kondisi tidak higienis Permintaan bantuan untuk pemeliharaan rumah Lingkungan tidak bersih c. Faktor yang berhubungan Kurang model peran Ketidaktepatan pengaturan keluarga Ketidaktepatan perencanaan keluarga Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan rumah Kurang pengetahuan tentang sumber daya tetangga Kurang sistem pendukung
16. Ketidakefektifan Kontrol Impuls (00222)
Domain 5 : Persepsi/Kognisi Kelas 4 : Kognisi a. Definisi Suatu pola melakukan reaksi yang cepat dan tidak terencana terhadap stimuli internal atau eksternal tanpa memperhatikan konsekuensi negatif dan reaksi inipada individu impulsive atau orang lain. b. Batasan karakteristik Bertindak tanpa berpikir Mengajukan pertanyaan pribadi pada orang lain tanpa merasa tidak nyaman Adiksi berjudi Tidak mampu menabung atau mengatur keuangan Berbagi cerita pribadi secara tidak tepat Peka rangsang’ Terlalu dekat dengan orang tak dikenal Sensation seeking (sifat mencari hal baru dan berisiko) Persetubuhan seksual Marah yang meledak-ledak Tindak kekerasan c. Faktor yang berhubungan Ketidakberdayaan Perubahan mood Merokok Penyalahgunaan zat
17. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157)
Domain 5 : Persepsi/Kognisi Kelas 5 : Komunikasi a. Definisi Pola pertukaran informasi dan gagasan dengan orang lain, yang dapat diperkuat. b. Batasan karakteristik Mengungkapkan minat meningkatkan komunikasi
18. Kesiapan Meningkatkan Pemberian ASI (00106)
Domain 2 : Nutrisi Kelas 1 : Makan a. Definisi Suatu pola pemberian susu pada bayi atau anak langsung dari payudara, yang dapat ditingkatkan. b. Batasan karakteristik Ibu mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kemampuan memberi ASI eksklusif Ibu mengungkapkan keinginan untuk memiliki keamampuan untuk memberi ASI untuk kebutuhan nutrisi bayinya 19. Risiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (00062) Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 1 : Peran pemberi asuhan a. Definisi Rentan terhadap kesulitan dalam melakukan peran memberi asuhan, harapan dan/atau perilaku untuk keluarga atau orang terdekat, yang dapat menganggu kesehatan. b. Faktor Risiko 1) Penerima asuhan Ketergantungan Penerima asuhan pulang ke rumah dengan dengan kebutuhan signifikan Peningkatan kebutuhan asuhan Masalah perilaku Penyalahgunaan zat Proses penyakit yang tidak dapat diduga Ketidakstabilan kondisi kesehatan 2) Pemberi asuhan Benturan komitmen peran Strategi koping tidak efektif Tidak berpengalaman dengan memberi asuhan Kurang kegembiraan emosi Kekurangan energi Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain Ketidakmampuan memenuhi harapan individu Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas Kurang privasi Kurang rekreasi Isolasi Pemberi asuhan belum siap secara perkembangan untuk mengemban peran sebagai pemberi asuhan Gangguan fisik Stressor Penyalahgunaan zat Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri 3) Hubungan pemberi asuhan-penerima asuhan Hubungan dengan penganiayaan Ko-dependensi Pola hubungan tidak efektif Adanya penganiayaan Harapan penerima asuhan tidak realistis Hubungan dengan kekerasan 4) Aktivitas memberi asuhan Tanggung jawab asuhan 24 jam penuh Perubahan dalam sifat aktivitas asuhan Kompleksitas aktivitas asuhan Aktivitas pemberian asuhan berlebihan Durasi perawatan memanjang Kurang lingkungan fisik untuk memberikan asuhan Kurang asisten Kurang peralatan untuk memberikan asuhan Kurang istirahat untuk pemberi asuhan Kurang waktu Situasi asuhan yang tidak dapat diduga 5) Proses keluarga Isolasi keluarga Adaptasi keluarga tidak efektif Pola disfungsi keluarga Pola disfungsi keluarga sebelum situasi pemberi asuhan Pola koping keluarga tidak efektif 6) Sosioekonomi Pengasingan Kesulitan mengakses bantuan Kesulitan mengakses sumber komunitas Kesulitan mengakses dukungan Kurang sumber komunitas Kurang dukungan sosial Kurang transportasi Isolasi social
20. Risiko Hambatan Menjadi Orang Tua (00057)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan a. Definisi Rentan terhadap ketidakmampuan pemberi asuhan primer untuk menciptakan, mempertahankan, atau memperbaiki lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimum anak, yang dapat mengganggu kesejahteraan anak. b. Faktor risiko 1) Bayi atau anak Perpisahan lama dari orang tua Konflik temperamental dengan harapan orang tua 2) Orang tua Perubahan pola tidur Konflik antara orang tua Depresi Gagal memberikan lingkungan rumah yang aman Ayah anak tidak dilibatkan Keidakmampuan mengutamakan kebutuhan anak di atas kebutuhan pribadi Ketidakadekuatan pengaturan pengasuhan anak Keterampilan komunikasi tidak efektif Strategi koping tidak efektif Kurang akses terhadap sumber Kurang persatuan keluarga Kurang pengetahuan tentang perkembangan anak Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan anak Kurang pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua Kurang model peran orang tua Kurang asuhan prenatal Kurang keterampilan penyelesaian masalah Kurang sumber Ketidakmampuan berespons terhdap isyarat bayi Kurang dukungan sosial Kurang transportasi Kurang penerapan nilai menjadi orang tua Asuhan prenatal masa akhir Harga diri rendah Ibu anak tidak dilibatkan Pola tidur tidak menyehatkan Kecenderungan terhadap hukuman fisik Ketegangan peran Deprivasi tidur Isolasi sosial Stresor Harapan yang tidak realistis c. Populasi berisiko 1) Bayi atau anak Hambatan perkembangan Tempramen sulit Gender tidak sesuai harapan Riwayat penganiayaan Riwayat trauma prematur 2) Orang tua Perubahan unit keluarga Jarak kehamilan terlalu dekat Proses kelahiran sulit Kesulitan ekonomi Jumlah kehamilan banyak Riwayat penganiayaan Riwayat dianiaya Riwayat penyakit mental Riwayat penyalahgunaan zat Kesiapan kognitif tidak memadai untuk menjadi orang tua Kesulitan hokum Tingkat pendidikan rendah Kelahiran kembar Relokasi Orang tua tunggal Menganggur Kehamilan tidak terencana Kehamilan tidak diinginkan Kesulitan bekerja Usia orang tua terlalu muda
21. Disfungsi Proses Keluarga (00063)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 2 : Hubungan Keluarga a. Definisi Fungsi keluarga gagal menyokong kesejahteraan anggotanya. b. Batasan karakteristik 1) Perilaku Agitasi Gangguan konsentrasi Menyalahkan Pengingkaran janji Kekacauan Berduka tidak tuntas Menghindari konflik Pola komunikasi kontradiksi Pola komunikasi mengendalikan Mengkritik Penurunan kontak fisik Menyangkal masalah Ketergantungan Kesulitan bersenang-senang Kesulitan berhubungan dekat Kesulitan dengan transisi siklus hisup Gangguan performa akademik pada anak Ketidakmampuan pola penggunaan zat Peningkatan konflik Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan Menghakimi diri sendiri secara keras Imaturitas Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan dengan rentang luas Ketidakmampuan menerima bantuan Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan Ketidakmampuan berespons secara konstruktif terhadap peristiwa traumatic Ketidakmampuan menerima perasaan dengan rentang luas Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan emosi anggota keluarga Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual anggota keluarga Ketidakmampuan untuk menerima bantuan dengan tepat Ekspresi marah tidak tepat Keterampilan komunikasi tidak efektif Kurang pengetahuan tentang penyalahgunaan zat Ketidakefektifan keterampilan pemecahan masalah Berbohong Manipulasi Ketagihan nikotin Orientasi terhadap perbedaan ketegangan, bukan pencapaian tujuan Pola komunikasi paradoks Perebutan kekuasaa Rasionalisasi Penolakan untuk mencari bantuan Mencari penguatan Mencari persetujuan Menyalahkan diri sendiri Isolasi sosial Peristiwa khusus dipusatkan pada penyalahgunaan zat Stress terkait penyakit fisik Penyalahgunaan zat Perilaku tidak percaya Penganiayaan verbal pada anak Penganiayaan verbal pada orangtua Penganiayaan verbal pada pasangan 2) Perasaan Penelantaran Marah Ansietas Bingung antara cinta dan kasihan Konfusi Depresi Ketidakpuasan Distres Merasa malu Menekan emosi Kendali emosi oleh orang lain Kegagalan Ketakutan Merasa berbeda dari orang lain Perasaan tidak dimengerti Perasaan tidak dicintai Frustasi Rasa bersalah Keputusasaan Bermusuhan Sakit hati Tidak aman Menyimpan dendam Kesepian Kehilangan Kehilangan identitas Harga diri rendah Tidak percaya Perubahan mood Ketidakberdayaan Penolakan Isolasi emosi Rasa malu Tanggung jawab atas perilaku penyalahgunaan zat Ketegangan Rasa tidak Bahagia Kerentanan Merasa tidak berharga 3) Peran dan hubungan Perubahan pada fungsi peran Masalah keluarga kronik Sistem komunikasi tertutup Konflik antar-pasangan Pemburukan hubungan keluarga Penurunan kemampuan anggota keluarga untuk saling berhubungan dalam pertumbuhan dan kematangan bersama Gangguan ritual keluarga Gangguan peran keluarga Gangguan dinamika keluarga Penolakan keluarga Ketidakkonsistenan menjadi orang tua Ketidakefektifan komunikasi dengan pasangan Kurang kedekatan Keluarga tidak menunjukkan penghargaan terhadap otonomi anggota keluarga Keluarga tidak menunjukkan respek terhadap individualitas anggotanya Kurang keterampilan berhubungan Mengabaikan kewajiban terhadap anggota keluarga Pola penolakan Persepsi buruk tentang dukungan orang tua Hubungan keluarga yang triangulasi c. Faktor yang berhubungan Kepribadian adiktif Strategi koping tidak efektif Kurang keterampilan pemecahan masalah Penyalahgunaan zat 22. Ketidakefektifan Hubungan (00223) Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 3 : Penampilan Peran a. Definisi Suatu pola kemitraan mutual yang tidak mencukupi untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. b. Batasan karakteristik Keterlambatan dalam memenuhi tujuan perkembangan yang tepat untuk tahap siklus hidup keluarga Ketidakpuasan dengan hubungan komplementer di antara pasangan Ketidakpuasan dengan pemenuhan kebutuhan emosi di antara pasangan Ketidakpuasan dengan berbagi ide di antara pasangan Ketidakpuasan dengan pemenuhan kebutuhan fisik di antara pasangan Pemahaman tentang gangguan fungsi pada pasangan tidak adekuat Ketidakseimbangan dalam otonomi di antara pasangan Ketidakseimbangan dalam kolaborasi di antara pasangan Kurangnya respek di antara pasangan Kurangnya saling mendukung di antara pasangan dalam aktivitas harian Pasangan tidak dianggap sebagai individu pendukung Komunikasi tidak memuaskan dengan pasangan c. Faktor yang berhubungan Keterampilan komunikasi tidak efektif Stresor Penyalahgunaan zat Harapan tidak realistis 23. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan (00061) Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan a. Definisi Kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan, harapan dan/atau perilaku untuk keluarga atau orang terdekat b. Batasan Karakteristik 1) Aktivitas Memberi Asuhan Ketakutan tentang kemampuan memberi asuhan di masa depan Ketakutan tentang kesehatan pemberi asuhan di masa depan Ketakutan tentang kemungkinan rawat inap bagi penerima asuhan Ketakutan tentang kesejahteraan penerima asuhan bila tidak mampu memberi asuhan Kesulitan menyelesaikan tugas yang diperlukan Kesulitan melakukan tugas yang diperlukan Perubahan disfungsional dalam aktivitas memberi asuhan Terlalu focus pada rutinitas asuhan 2) Status Kesehatan Pemberi Asuhan : Fisiologis Keletihan Gangguan gastrointestinal Sakit kepala Hipertensi Ruam Perubahan berat badan 3) Status Kesehatan Pemberi Asuhan : Emosi Perubahan pola tidur Marah Depresi Kelabilan emosi Frustasi Tidak sabar Strategi koping tidak efektif Kurang waktu untuk memenuhi kebutuhan personal Gugup Somatisasi Stressor 4) Status Kesehatan Pemberi Asuhan : Sosioekonomi Perubahan dalam aktivitas waktu senggang Produktivitas kerja rendah Menolak pengembangan karier Isolasi sosial 5) Hubungan Pemberi Asuhan – Penerima Asuhan Kesulitan mengamati pemberi asuhan mengalami proses penyakit Berduka terkait perubahan hubungan dengan penerima asuhan Ketidakpastian terkait perubahan hubungan dengan penerima asuhan 6) Proses Keluarga Khawatiran tentang anggota keluarga Konflik keluarga c. Faktor yang Berhubungan 1) Penerima Asuhan Ketergantungan Penerima asuhan pulang ke rumah dengan kebutuhan signifikan Peningkatan kebutuhan asuhan Masalah perilaku Penyalahgunaan zat Proses penyakit yang tidak dapat diduga Ketidakstabilan kondisi kesehatan 2) Pemberi Asuhan Benturan komitmen peran Strategi koping tidak efektif Tidak berpengalaman dengan memberi asuhan Kurang kegembiraan emosi Kekurangan energy Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain Ketidakmampuan memenuhi harapan individu Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas Kurang privasi Kurang rekreasi Isolasi Pemberi asuhan belum siap secara perkembangan untuk mengemban peran sebagai pemberi asuhan Gangguan fisik Stressor Penyalahgunaan zat Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri 3) Hubungan Pemberi Asuhan – Penerima Asuhan Hubungan dengan penganiayaan Ko-dependensi Pola hubungan tidak efektif Adanya penganiayaan Harapan penerima asuhan tidak realistis Hubungan dengan kekerasan
24. Risiko Ketegangan Pemberi Asuhan (00062)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan a. Definisi Rentan terhadap kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan, harapan dan/atau perilaku untuk keluarga atau orang terdekat, yang dapat mengganggu kesehatan b. Faktor Risiko 1) Penerima Asuhan Ketergantungan Penerima asuhan pulang ke rumah dengan kebutuhan signifikan Peningkatan kebutuhan asuhan Masalah perilaku Penyalahgunaan zat Proses penyakit yang tidak dapat diduga Ketidakstabilan kondisi kesehatan 2) Pemberi Asuhan Benturan komitmen peran Strategi koping tidak efektif Tidak berpengalaman dengan memberi asuhan Kurang kegembiraan emosi Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain Ketidakmampuan memenuhi harapan individu Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas Kurang privasi Kurang rekreasi Isolasi Pemberi asuhan belum siap secraa perkembangan untuk mengemban peran sebagai pemberi asuhan Gangguan fisik Stressor Penyalahgunaan zat Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri 3) Hubungan Pemberi Asuhan – Penerima Asuhan Hubungan dengan penganiayaan Ko-dependensi Pola hubungan tidak efektif Adanya penganiayaan Harapan penerima asuhan tidak realistis Hubungan dengan kekerasan 4) Aktivitas Memberi Asuhan Tanggungjawab asuhan 24 jam penuh Perubahan dalam sifat aktivitas asuhan Kompleksitas aktivitas asuhan Aktivitas pemberian asuhan berlebihan Durasi perawatan memanjang Kurang lingkungan fisik untuk memberikan asuhan Kurang asisten Kurang peralatan untuk memberikan asuhan Kurang istirahat untuk pemberi asuhan Kurang waktu Situasi asuhan yang tidak dapat diduga 5) Proses Keluarga Isolasi social Adaptasi keluarga tidak efektif Pola disfungsi keluarga Pola disfungsi keluarga sebelum situasi pemberi asuhan Pola koping keluarga tidak efektif 6) Sosioekonomi Pengasingan Kesulitan mengakses bantuan Kesulitan mengakses sumber komunitas Kesulitan mengakses dukungan Kurang sumber komunitas Kurang dukungan social Kurang transportasi Isolasi sosial c. Populasi Berisiko Kondisi penerima asuhan menghambat komunikasi Hambatan perkembangan penerima asuhan Hambatan perkembangan pemberi asuhan Terpajan kekerasan Pemberi asuhan wanita Krisis finansial Pasangan sebagia pemberi asuhan prematuritas d. Kondisi Terkait 1) Penerima Asuhan Gangguan fungsi kognitif Penyakit kronik Gangguan kongenital Keparahan penyakit Gangguan psikiatri Gangguan psikologis 2) Pemberi Asuhan Gangguan fungsi kognitif Gangguan kesehatan Gangguan psikologis
25. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184)
Domain 10 : Prinsip Hidup Kelas 3 : Keselarasan nilai/keyakinan/tindakan a. Definisi Suatu pola pemilihan urutan tindakan untuk memenuhi tujuan kesehatan jangka pendek dan panjang, yang dapat ditingkatkan b. Batasan Karakteristik Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan tujuan sosiokultural Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan nilai sosiokultural Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan tujuan Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan nilai Mengungkapkan keinginan meningkatkan pengambilan keputusan Mengungkapkan keinginan meningkatkan analisis risiko-keuntungan terhadap keputusan Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang pilihan untuk mengambil keputusan Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang makna pilihan Mengungkapkan keinginan meningkatkan penggunaan data reliabel untuk keputusan
26. Kontaminasi (00181)
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan Kelas 4 : Bahaya Lingkungan a. Definisi Pemajanan pada kontaminan lingkungan dalam dosis yang cukup menyebabkan efek yang membahayakan kesehatan b. Batasan Karakteristik 1) Pestisida Efek dermatologis akibat pemajanan pestisida Efek Gastrointestinal akibat pemajanan pestisida Efek neurologis akibat pemajanan pestisida Efek paru akibat pemajanan pestisida Efek ginjal akibat pemajanan pestisida 2) Zat Kimia Efek dermatologis akibat pemajanan zat kimia Efek Gastrointestinal akibat pemajanan zat kimia Efek imunologis akibat pemajanan zat kimia Efek neurologis akibat pemajanan zat kimia Efek paru akibat pemajanan zat kimia Efek ginjal akibat pemajanan zat kimia 3) Biologis Efek dermatologis akibat pemajanan biologi Efek Gastrointestinal akibat pemajanan biologi Efek neurologis akibat pemajanan biologi Efek paru akibat pemajanan biologi Efek ginjal akibat pemajanan biologi 4) Polusi Efek neurologis akibat pemajanan polusi Efek paru akibat pemajanan polusi 5) Limbah Efek dermatologis akibat pemajanan limbah Efek Gastrointestinal akibat pemajanan limbah Efek hati akibat pemajanan limbah Efek paru akibat pemajanan limbah 6) Radiasi Efek genetik akibat pemajanan radiasi Efek imunologis akibat pemajanan radiasi Efek neurologis akibat pemajanan radiasi Efek onkologis akibat pemajanan radiasi c. Faktor yang Berhubungan 1) Eksternal Lantai berkarpet Kontaminasi zat kimia dalam makanan Kontaminasi zat kimia dalam air Permukaan yang terkelupas di lingkungan tempat anak-anak berada Kurang penguarian kontaminan Praktik hygiene rumah tangga tidak adekuat Layanan kota yang tidak adekuat Praktik hygiene personal tidak adekuat Pakaian pelindung tidak adekuat Penggunaan pakaian pelindung yang tidak tepat Memakai material terkontaminasi Bermain di area tempat kontaminan lingkungan digunakan Kontak zat kimia tanpa pelindung Kontak logam berat tanpa perlindungan Kontak materi radioaktif tanpa perlindungan Penggunaan kontaminan lingkungan di rumah Penggunaan bahan berbahaya pada area dengan ventilasi kurang Penggunaan bahan berbahaya tanpa perlindungan efektif 2) Internal Pemajanan yang bersamaan Nutrisi tidak adekuat merokok d. Populasi Berisiko Anak <5 tahun Kesulitan ekonomi Pemajanan pada level kontaminan tinggi Pemajanan pada polutan atmosfir Pemajanan bioterorisme Pemajanan bencana Pemajanan radiasi Gender wanita Kehamilan selama perjalanan Lansia Pemajanan pada kontaminan sebelumnya e. Kondisi Terkait Penyakit yang sebelumnya ada Kehamilan
27. Risiko Kontaminasi (00180)
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan Kelas 4 : Bahaya Lingkungan a. Definisi Rentan pada pemajanan terhadap kontaminan lingkungan dalam dosis yang dapat mengganggu kesehatan b. Batasan Karakteristik 1) Pestisida Efek dermatologis akibat pemajanan pestisida Efek Gastrointestinal akibat pemajanan pestisida Efek neurologis akibat pemajanan pestisida Efek paru akibat pemajanan pestisida Efek ginjal akibat pemajanan pestisida 2) Zat Kimia Efek dermatologis akibat pemajanan zat kimia Efek Gastrointestinal akibat pemajanan zat kimia Efek imunologis akibat pemajanan zat kimia Efek neurologis akibat pemajanan zat kimia Efek paru akibat pemajanan zat kimia Efek ginjal akibat pemajanan zat kimia 3) Biologis Efek dermatologis akibat pemajanan biologi Efek Gastrointestinal akibat pemajanan biologi Efek neurologis akibat pemajanan biologi Efek paru akibat pemajanan biologi Efek ginjal akibat pemajanan biologi 4) Polusi Efek neurologis akibat pemajanan polusi Efek paru akibat pemajanan polusi 5) Limbah Efek dermatologis akibat pemajanan limbah Efek Gastrointestinal akibat pemajanan limbah Efek hati akibat pemajanan limbah Efek paru akibat pemajanan limbah 6) Radiasi Efek genetik akibat pemajanan radiasi Efek imunologis akibat pemajanan radiasi Efek neurologis akibat pemajanan radiasi Efek onkologis akibat pemajanan radiasi c. Faktor yang Berhubungan 1) Eksternal Lantai berkarpet Kontaminasi zat kimia dalam makanan Kontaminasi zat kimia dalam air Permukaan yang terkelupas di lingkungan tempat anak-anak berada Kurang penguarian kontaminan Praktik hygiene rumah tangga tidak adekuat Layanan kota yang tidak adekuat Praktik hygiene personal tidak adekuat Pakaian pelindung tidak adekuat Penggunaan pakaian pelindung yang tidak tepat Memakai material terkontaminasi Bermain di area tempat kontaminan lingkungan digunakan Kontak zat kimia tanpa pelindung Kontak logam berat tanpa perlindungan Kontak materi radioaktif tanpa perlindungan Penggunaan kontaminan lingkungan di rumah Penggunaan bahan berbahaya pada area dengan ventilasi kurang Penggunaan bahan berbahaya tanpa perlindungan efektif 2) Internal Pemajanan yang bersamaan Nutrisi tidak adekuat merokok d. Populasi Berisiko Anak <5 tahun Kesulitan ekonomi Pemajanan pada level kontaminan tinggi Pemajanan pada polutan atmosfir Pemajanan bioterorisme Pemajanan bencana Pemajanan radiasi Gender wanita Kehamilan selama perjalanan Lansia Pemajanan pada kontaminan sebelumnya e. Kondisi Terkait Penyakit yang sebelumnya ada Kehamilan
28. Risiko Keterlambatan Perkembangan (00112)
Domain 13 : Pertumbuhan/Perkembangan Kelas 2 : Perkembangan a. Definisi Nutrisi tidak adekuat Adanya penganiayaan Penyalahgunaan zat b. Populasi Berisiko Gangguan perilaku Kesulitan ekonomi Bencana alam Pemajanan pada perilaku kekerasan Riwayat adopsi Nutrisi maternal tidak adekuat Asuhan prenatal tidak adekuat Keterlibatan dengan system perawatan Perawatan prenatal yang terlambat Usia ibu <15 tahun Usia ibu >35 tahun Tidak memahami fungsi maternal Penyalahgunaan zat maternal Skrining obat terlarang positif Prematuritas Kehamilan tidak direncanakan Kehamilan tidak diinginkan c. Kondisi Terkait Cedera otak Ketidakmampuan belajar pemberi asuhan Masalah kesehatan mental pemberi asuhan Penyakit kronis Gangguan kongenital Gangguan endokrin Gagal bertumbuh Gangguan genetic Gangguan pendengaran Gangguan penglihatan Keracunan timbal Infeksi prenatal Otitis median berulang Gangguan kejang Bergantung pada teknologi Program pengobatan
29. Kesiapan Meningkatkan Hubungan (00207)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 3 : Perfoma Peran a. Definisi Suatu pola kemitraan mutual untuk saling memenuhi kebutuhan yang dapat ditingkatkan. b. Batasan Karakteristik Mengungkapkan keinginan meningkatkan otonomi di antara pasangan Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kolaborasi di antara pasangan Mengungkapkan keinginan meningkatkan komunikasi di antara pasangan Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemenuhan kebutuhan emosi satu sama lain Mengungkapkan keinginan meningkatkan respek mutual di antara pasangan Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kepuasan dengan hubungan komplementer di antara pasangan Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kepuasan pemenuhan kebutuhan emosi satu sama lain Mengungkapkan keinginan meningkatkan kepuasan berbagi ide di antara pasangan Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemenuhan kebutuhan fisik di antara pasangan Mengungkapkan keingingan untuk meningkatkan pemahaman tentang gangguan fungsi pada pasangan
30. Risiko Ketidakefektifan Hubungan (00229)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 3 : Perfoma Peran a. Definisi Rentan untuk mengalami suatu pola ketidakmampuan untuk menciptakan suatu hubungan mutual untuk saling memenuhi kebutuhan. b. Faktor Resiko Keterampilan komunikasi tidak efektif Stressor Penyalahgunaan zat Harapan tidak realistis c. Populasi beresiko Krisis perkembangan Riwayat kekerasan dalam rumah tangga Pengurungan salah satu pasangan Gangguan fungsi kognitif pada salah satu pasangan
31. Konflik Peran Orang Tua (00064)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 3 : Perfoma Peran a. Definisi Pengalaman kebingungan peran orang tua dan konflik dalam berespon terhadap krisis. b. Batasan Karakteristik Ansietas Prihatin tentang perubahan pada peran orang tua Prihatin tentang keluarga Gangguuan ritunitas pengasuhan Ketakutan Frustasi Rasa bersalah Merasa tidak adekuat memenuhi kebutuhan anak Merasa kehilangan control terhadap keputusan yang berkaitan dengan anak Enggan berpartisipasi dalam aktivitas pengasuhan yang biasa dilakukan c. Faktor yang Berhubungan Gangguan kehidupan keluarga akibat regimen perawatan di rumah Tertekan karena modalitas invasive Tertelan karena modalitas restriktif Perpisahan orang tua-anak d. Populasi Beresiko Perubahan pada status perkawinan Perawatan anak dengan kebutuhan khusus di rumah Tinggal dalam lingkungan non-tradisional
32. Ketidakefektifan Performa Peran (00055)
Domain 7 : Hubungan Peran Kelas 3 : Perfoma Peran a. Definisi Suatu pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma, dan konteks lingkungan. b. Batasan Karakteristik Perubahan persepsi peran Ansietas Perubahan kapasitas melaksanakan peran Perubahan pada persepsi diri tentang peran Perubahan pola tanggung jawab yang biasa Depresi Diskriminasi Kekerasan dalam rumah tangga Pencabulan Ketidaksesuaian harapan perkembangan Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan Strategi koping tidak efektif Performa peran tidak efektif Kurang kepercayaan diri Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran Kurang pengetahuan tentang tuntutan peran Kurang motivasi Kurang kesempatan untuk meningkatkan peran Kurang manajemen diri Kurang keterampilan Pesimis Tidak berdaya Ambivalensi peran Konflik peran Bingung peran Menyangkal peran Ketidakpuasan peran Ketegangan peran Konflik system ketidakpastian c. Faktor Berhubungan Perubahan citra tubuh Konflik Depresi Kekerasan dalam rumha tangga Keletihan Ketidakefektifan model peran Ketidaktepatan hubungan dengan system layanan kesehatan Kurang sumber daya Kurang pengetahuan Ketidakasekuatan persiapan peran Kurang sosisalisasi peran Kurang system pemdukung Harga diri rendah Nyeri Stresor Penyalahgunaan zat Harapan peran tidak realistis d. Populasi Beresiko Tingkat perkembangan tidak sesuai dengan harapan peran Kesulitan ekonomi Tuntutan tinggi jadwal pekerjaan Tingkat Pendidikan rendah Usia muda e. Kondisi Terkait Defek neurologis Gangguan kepribadian Penyakit fisik Psikosis
Domain 9 : koping/toleransi stress Kelas 2 : Respons Koping a. Definisi Rentan terhadap ketidakmampuan menyiapkan suatu set aktivitas yang sesuai dengan waktu dan dalam konsisi tertentu. b. Faktor Risiko Perilaku menghindar ketika dihadapkan dengan usulan solusi Hedonism Gangguan kemampuan memproses informasi Kurang dukungan social Persepsi terhadap peristiwa tidak realistis Persepsi terhadap kompetensi diri tidak realistis c. Populasi Berisiko Riwayat penundaan
1. Kesiapan Meningkatkan Penyesuaian (00212)
Domain 9 : koping/toleransi stress Kelas 2 : Respons Koping a. Definisi Suatu pola kemampuan pulih dari situasi yang tida sesuai atau perubahan, melalui suatu proses adaptasi dinamis, yang dapat di perkuat b. Batasan Karakteristik Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penggunaan sumber daya Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keamanan lingkungan Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan kemajuan mencapai tujuan Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dalam aktivitas Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan tanggungjawab diri untuk bertidak Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan harapan positif Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkanpenyusunan tujuan Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan hubungan peran dengan oran lain Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penyesuaian diri Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan harga diri Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan rasa kendali Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan system pendukung Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penggunaan strategi manajemen konflik Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan penggunaan keterampilan koping Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan sumber daya yang tersedia
34. Konflik Pengambilan Keputusan (00083)
Domain 10 : Prinsip Hidup Kelas 3 : Keselarasan Nilai/Keyakinan/Tindakan a. Definisi Ketidakpastian mengenai rangkaian Tindakan yang diambil ketika pilihan di antara Tindakan berkaitan dengan risiko, kerugian/kehilangan, atau menguji nilai dan keyakinan. b. Batasan Karakteristik Menunda membuat keputusan Distress ketika mengambil keputusan Tanda fisik distress Tanda fisik tegang Mempertanyakan aturan moral ketika membuat keputusan Mempertanyakan prinsip moral ketika membuat keputusan Mempertanyakan nilai moral ketika membuat keputusan Mempertanyakan keyakinan personal ketika membuat keputusan Mempertanyakan nilai personal ketika membuat keputusan Mengenali konsekuensi yang tidak diinginkan dari Tindakan yang dipilih Berfokus pada diri sendiri Bimbang mengenai pilihannya Ketidakpastian tentang pilihan c. Faktor Berhubungan Konflik dengan kewajiban moral Konflik dengan sumber informasi Kurang pengetahuan dalam membuat keputusaan Kurang informasi Kurang system pendukung Pengaruh dalam pengambilan keputusan Prinsip moral yang mendukung rangkaian Tindakan yang tidak konsisten secara Bersama Aturan moral Bersama mendukung terjadinya Tindakan yang tidak konsisten Nilai moral secara Bersama mendukung terjadinya Tindakan tidak konsisten Ancaman yang dirasakan terhadap terhadap system nilai Keyakinan personal yang tidak jelas Nilai personal yang tidak jelas
35. Risiko Hambatan Religiositas (00170)
Domain 10 : Prinsip Hidup Kelas 3 : Keselarasan Nilai/Keyakinan/Tindakan a. Definisi Rentan mengalami gangguan kemampuan melatih ketergangguan pada keyakinan keagaaman dan/atau berpartisipasi dalam ritual tradisi kepercayaan tertentu. b. Faktor Risiko Kurang fasilitas ransportasi Nyeri Ansietas Depresi Takut akan kematian Pemberi asuhan tidak efektif Strategi koping tidak efektif Merasa tidak aman Kurang dukungan social Kendala kultural untuk mempraktikan agama Kurangnya interaksi sosiokultural Distress spiritual c. Populasi Berisiko Penuaan Krisis akhir kehidupan transisi kehidupan Riwayat memanipulasi religiotas Hospitalisasi Krisis personal Krisis spiritual d. Kondisi Terkait Penyakit