Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Tinjauan Teori

A. Definisi Insomnia
Insomnia adalah keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh
satu dari hal berikut ini: sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian
kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak
(Irmawaty, 2017).
Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur, kesulitan menjaga pola tidur dan
memiliki kualitas tidur yang sangat buruk yang dialami individu. Insomnia akut terjadi
kurang dari 4 minggu dan dapat dikaitkan dengan penyebab yang spesifik, sedangkan
insomnia kronis terjadi kurang lebih selama 6 bulan dan tidak mudah ditemukan
penyebabnya (Sawitri, 2020).
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitaanya sulit tidur, atau
tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan
tersebut menyebabkan kondisi penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan
harinya (Huda, 2020).
Insomnia merupakan kondisi seseorang kesulitan dalam melakukan tidur atau
mengalami gangguan pola tidur yang mengakibatkan seseorang merasa waktu
istirahatnya tidak cukup dan tidak bugar setelah bangun tidur. Apabila hal ini dibiarkan
tentunya akan mengganggu kesehatan fisik dan mental. Manusia pada dasarnya
memerlukan durasi tidur yang optimal ialah sekitar delapan jam dalam kesehariannya, hal
ini dimaksudkan guna mengembalikan energi dan meningkatkan kebugaran tubuh agar
tidak mudah terkena masalah kesehatan dan bersemangat untuk melakukan aktivitas
di kemudian hari.
B. Penyebab Insomnia
Penyebab umum insomnia terdiri dari:
1. Sulit jatuh tidur
a. Kondisi medis yaitu tiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan.
b. Kondisi psikiatrik atau lingkungan yaitu kecemasan, ketegangan otot-otot,
perubahan lingkungan.
2. Sulit tetap tidur
a. Kondisi medis
Sindroma apnea tidur: (henti nafas saat tidur) gangguan tidur yang ditandai
dengan tidur mendengkur (ngorok) dan rasa kantuk berlebih.
b. Faktor diet, kejadian episodic (parasomnia), efek zat langsung dan putus zat
(termasuk alkohol), interaksi zat, penyakit endokrin atau metabolic, penyakit
infeksi, neo plastic, kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan, lesi atau
penyakit batang otak atau hipotalamus dan ketuaan.
c. Kondisi psikiatrik atau lingkungan
1) Depresi
Depresi adalah keadaan seseorang sedang emosi atau merasa sedih,
murung, motivasi menurun ataupun tidak bahagia dan kehilangan semangat
untuk hidup.
2) Perubahan lingkungan.
Lingkungan dapat mendukung atau menghambat tidur, temperatur
lingkungan yang tidak nyaman dan ventilasi yang kurang akan berpengaruh
terhadap tidur. Penerangan ruangan juga menjadi faktor lain yang berpengaruh
terhadap tidur, seseorang yang terbiasa tidur dengan ruangan yang gelap akan
mengalami kesulitan jika harus tidur pada ruangan yang terang.
3) Gangguan tidur irama sirkadian
Yaitu ketidak sejajaran antara priode tidur yang diinginkan dan yang
sesungguhnya. Contohnya ingin tidurnya jam 22:00 namun bisa tidurnya jam
00:00 WIB.
4) Pola tidur yang tidak konsisten
Seseorang yang terlalu sering begadang dengan menggunakan media
sosial akan menjadi kebiasaan dan menyebabkan seseorang susah tidur
sehingga pola tidurnya tidak terpenuhi.
5) Tidur siang terlalu lama.
Tidur di siang hari meskipun singkat bisa menjadi penyebab insomnia.
Sebagian orang memang bisa terbantu untuk merasakan tidur yang berkualitas
di malam harinya. Namun sayangnya tidur siang juga membuat sebagian
orang lainnya kesulitan untuk tidur di malam hari. Oleh karena itu, jam tidur
siang yang dianjurkan hanya selama 20 hingga 30 menit saja.Jika lebih dari
itu, maka bisa memicu insomnia atau membuat kepalamu pusing.
6) Gangguan stress pasca traumatic.
Gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau
menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. Seseorang merasakan
kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada kejadian traumatis.
Peristiwa traumatis yang dapat memicu antara lain tragedai kecelakaan,
bencana alam, dan pelecehan seksual.
7) Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.
Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau
waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut
merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan
membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri (Irmawaty, 2017).
C. Jenis-jenis Insomnia
Insomnia dimasukan dalam golongan disorder iniating and maintaining sleep
(dims), diklarifikasi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Insomnia primer
Pada insomnia primer belum diketahui pasti penyebabnya. Sehingga
pengobatannya berlangsung lama dan kronis. Jenis insomnia ini menyebabkan
kecemasan dan depresi.Sehingga menyebabkan sulitnya untuk tidur, golongan ini
rentan memiliki gangguan psikiatris khususnya depresi ringan hingga berat. Sebagian
penderita yang lain pecandu alhohol dan narkotika, sehingga dilakukan penanganan
khusus.
2. Insomnia sekunder
Insomnia sekunder dapat dipastikan krna adanya penyakit fisik dan penyakit
kejiwaan. Pengobatan ini relatif lebih mudah, cari faktor penyebab utama untuk
disembuhkan terlebih dahulu.
Faktor sekunder bisa dibedakan sebagai berikut :
a. Insomnia sementara (Transient insomnia)
Insomnia sementara terjadi pada seseorang yang tergolong tidur normal,
namun terjadinya stress dan tegangan. Biasanya susah beradaptasi di tempat yang
baru sehingga membuat tidak nyaman.
b. Insomnia jangka pendek (Short-trem insomia)
Insomnia jangka pendek tejadi karena penyakit fisik. Misalnya seperti
batuk, demam, dan stress situasional (misalnya seperti adanya kematian orang
yang disayang).
c. Insomnia kronik (Long-trem insomnia)
Insomnia kronik kesulitan tidur biasanya terjadi sebulan atau lebih
(Sawitri, 2020).
D. Tanda dan Gejala Insomnia
Tanda-tanda umum apabila seseorang mengalami serangan insomnia yaitu :
1. Adanya gangguan tidur yang bervariasi dari ringan sampai parah.
2. Sulit jatuh ke dalam fase tidur.
3. Sering terbangun di malam hari.
4. Saat terbangun sulit untuk tidur kembali.
5. Terbangun terlalu pagi.
6. Terbangun terlalu cepat.
7. Tidur yang tidak memulihkan.
8. Pikiran seolah dipenuhi berbagai hal.
9. Selalu kelelahan di siang hari.
10. Penat.
11. Mengantuk.
12. Sulit berkonsentrasi.
13. Lekas marah atau emosi.
14. Merasa tidak pernah mendapat tidur yang cukup.
15. Sering sakit atau nyeri kepala (Widya, 2011).
E. Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Kaji tanda-tanda insomnia, penyebab, pola aktivitas dan tidur, factor pengganggu
tidur, tingkat stress dan kecemasan, makanan dan minuman yang menyebabkan susah
tidur.
2. Diagnosa keperawatan
- Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
- Keletihan b.d gangguan tidur
- Ansietas
3. Intervensi keperawatan

No. Diagnosa luaran Intervensi


keperawatan
1 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan tidur:
b.d kurang control intervensi pola tidur 1. Identifikasi pola
tidur menurun dengan indikator aktivitas dan tidur
sebagai berikut: 2. Identifikasi factor
1. Keluhan sulit tidur pengganggu tidur
berkurang 3. Tetapkan jadwal rutin
2. Keluhan sering terjaga tidur
berkurang 4. Anjurkan menepati
3. Keluhan tidak puas kebiasaan tidur
tidur berkurang 5. Anjurkan
4. Keluhan pola tidur menghindari
berubah berkurang makanan/minuman
5. Keluhan istirahat yang mengganggu
berkurang tidur
2 Keletihan b.d Setelah dilakukan Edukasi aktivitas/istirahat
gangguan tidur intervensi tingkat keletihan 1. Identifikasi kesiapan
menurun dengan indikator dan kemampuan
sebagai berikut: menerima informasi
1. Lesu berkurang 2. Jelaskan pentingnya
2. Sakit kepala berkurang aktivitas atau
3. Gelisah berkurang olahraga secara rutin
3. Anjurkan menyusun
3 ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas
intervensi tingkat ansietas 1. Identifikasi saat
menurun dengan indikator tingkat ansietas
sebagai berikut: berubah (mis.
1. Perilaku gelisah Kondisi, waktu,
berkurang stressor)
2. Konsentrasi berkurang 2. Monitor tanda-tanda
3. Pola tidur berkurang ansietas
4. Perasaan keberdayaan 3. Ciptakan suasana
berkurang trapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
4. Anjurkan
mengungkapkan
presepsi atau
perasaan
5. Latih tehnik relaksasi
6. Kolaborasi pemberian
obat ansietas jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai