Anda di halaman 1dari 4

RESUME

ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP II (KELAHIRAN ANAK PERTAMA)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Ns. Noerma Sovie Rizqiea ,S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :

KARIN MARTIA NISA


S18239/S18E

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2021/2022
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP II (KELAHIRAN ANAK PERTAMA)

1. Pengertian
Tahap ini dimulai dari kelahiran anak pertama dan berlanjut hingga bayi berusia 30
bulan. Dalam tahapan ini merupakan masa transisi bagi pasangan suami istri dan
menimbulkan kehidupan yang penuh stress sebagai orangtua baru.

Stressor yang sering muncul


Kehilangan kebebasan personal akibat tanggungjawab baru sebagai orangtua , Kurangnya
waktu dan hubungan persahabatan dalam pernikahan

2. Peran baru sebagai orangtua


a. Peran baru sebagai ibu
b. Tugas rumah tangga
c. Tanggungjawab pekerjaan

3. Pengkajian
1. Peran sebagai orangtua (parental)
2. Persiapan sebagai orangtua
3. Perubahan peran dan adaptasi terhadap tanggungjawab sebagai orangtua baru
4. Kesiapan orangtua terhadap perkembangan anak (perkembangan anak toddler)
5. Pola komunikasi pernikahan yang baru
6. Keterlibatan anggota keluarga lain dalam pengasuhan anak (kakek/nenek)

4. Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul (dengan intervensi)


a. Gangguan proses keluarga (D.0120), merupakan perubahan dalam hubungan atau
fungsi keluarga
Penyebab :
1) Perubahan status kesehatan anggota keluarga
2) Perubahan finansial keluarga
3) Perubahan status social kelaurga
4) Perubahan interaksi dengan masyrakat
5) Krisis perkembangan
6) Transisi perkembangan
7) Peralihan pengambilan keputusan dalam keluarga
8) Perubahan peran keluarga
9) Krisis situasional
10) Transisi situasional
b. Ketidakmamouan koping keluarga (D.0093), merupakan perilaku orang terdekat
yang membatasi. Kemampuan dirinya dank lien untuk beradptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi
Penyebab :
1) Hubungan keluarga ambivalen
2) Pola koping yang berbeda diantara klien dan orang terdekat
3) Resistensi keluarga terhadap perawatan atau pengobatab yang kompleks
4) Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan
c. Penurunan koping keluarga (D.0097), merupakan ketidakadekuatan atau
ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan dan motivasi orang terdekat yang
dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya.
Penyebab :
1) Situasi penyerta yang mempengaruhi orang terdekat
2) Krisis perkembangan yang dihadapi orang terdekat
3) Kelelahan orang terdekat dalam memberikan dukungan
4) Disorganisasi keluarga
5) Perubahan peran keluarga
6) Tidak tersedianya informasi bagi orang terdekat
7) Kurangnya salingmendukung
8) Tidak cukupnya dukungan yang diberikan
9) Orang terdekat kurang terpaparnya informasi
10) Salahnya atau tidak pahamnya informasi yang didapatkan orang terdekat

d. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua (D.0122), merupakan pola pemberian


lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang cukup untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan serta dapat ditingkatkan.

e. Pencapaian peran menjadi orang tua (D.0126), merupakan terjadinya proses interaktif
antar anggota keluarga yang ditunjukkan dengan perkembangan bayi yang optimal.

f. Kesiapan peningkatan proses keluarga (D.0123), merupakan pola fungsi keluarga


yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga dan dapat ditingkatkan

g. Penampilan peran tidak efektif (D.0125), merupakan pola perilakuyang berubah atau
tidak sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan

Penyebab :
1) Harapan peran tidak realitas
2) Hambatan fisik
3) Harga diri rendah
4) Perubahan citra tubuh
5) Ketidakadekuatan system pendukung
6) Stress
7) Perubahan peran
8) Factor ekonomi
h. Risiko gangguan perlekatan (D.0127), merupakan berisiko mengalami gangguan
interaksi antara orang tua atau orang terdekat dengan bayi/anak yang dapat
mempengaruhi proses asah, asih, dan asuh
i. Resiko proses pengasuhan tidak efektif (D.0128), merupakan berisiko mengalami
proses kehamilan, persalinan dan setelah melahirkan termasuk perawatan bayi barau
lahir yang tidak sesuai dengan konteks norma dan harapan.

Anda mungkin juga menyukai