Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fitri Fadilah

Rombel : Bahasa Indonesia

Mata Kuliah : Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Alur : Topik 6 Eksplorasi Konsep

LK Individu 26

Apa pandangan yang Anda miliki saat ini tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam
pendidikan di Indonesia?

1. Saya merasa senang dan semangat bila ditugaskan mengajar dengan memahami Isu-isu
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan politik pada peserta didik.
2. Apa yang saya rasakan tersebut dipengaruhi oleh :
1. Pandangan saya tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pendidikan di
Indonesia yang beragam dan memilki ciri kahas yang menarik untuk dianalisis yang
kemudian akan saya terapkan dalam proses pembelajaran yang akan saya ajarkan.
Penerapan ini saya lakukan sesuai dengan tugas saya sebagai seorang guru yang
mengajarkan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat
zaman. Isu-isu ini saya terapkan agar menambah wawasan peserta didik dalam hal
mengetahui isu-isu yang terjadi di Indonesia dan membantu mereka dalam
memahami pembelajaran yang akan diajarkan dengan cara memakai isu-isu
tersebut. Isu-isu ini dapat mudah dipahami oleh peserta didik karena isu-isu tersebut
bisa mudah diakses dan bisa dianlisis dengan berbagai cara secara baik oleh peserta
didik.
2. Pandangan saya tentang pendidikan serta pengajaran di Indonesia yang ada pada
saat ini sudah menerapkan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pendidikan
di Indonesia. Hal ini bisa terlihat pada kurikulum merdeka yang mana dalam proses
pembelajaran hendaklah berkbhinekaan global dan bernalar kritis serta kreatif.
Profil Pancasila pada kurikulum ini dapat diterapkan dengan pemakaian isu-isu
dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik pendidikan di Indonesia.
Seperti halnya dalam pembelajaran teks anekdot yang diajarkan oleh guru pamong
saya menggunakan video Liburan Kuli Bangunan yang mengangkat isu-isu
ekonomi di Indonesia ini bisa diterapkan kepada peserta didik untuk dianalisis
dalam kaidah kebahasaan, struktur, dan makna serta unsur lucu yang ada pada video
tersebut.
3. Pandangan saya lainnya yang mengenai isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik
dalam pendidikan di Indonesia adalah mengenai kualitas pendidikan Indonesi yang
yang masih rendah, kualitas guru yang rendah, jam pembelajaran yang tidak efektif,
beapeserta didik yang tidak tepat sasaran, inovasi kurikulum dan peningkatan
profesionalitas guru, kesadaran peserta didik dalam belajr yang masih kurang, dan
keterlibatan lingkungan pendidikan yang masih ada belum diterapakan dalam
pembelajaran disekolah khususnya di daerah terpencil Indonesia. Untuk mengatasi
isu-isu tersebut, beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru meliputi
menggunakan media pembelajaran, menerapkan pembelajaran yang
memerdekakan peserta didik, memberikan bantuan seperlunya saja selama proses
pembelajaran, menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya belajar,
dan menyediakan kemudahan belajar kepada peserta didik agar dapat belajar
dengan lebih efektif.
4. Keyakinan saya bahwa dengan menerapkan isu-isu tersebut dalam proses
pembelajaran peserta didik akan membuat peserta didik semangat untu belajar dan
tertarik dalam menganalisis isu-isu tersebut secara lebih detail yang bisa menambah
pemikiran kreatif dan kritis mereka terhadap isu-isu tersebut. Penerapan ini
berdampak terhadap pemahaman dan nilai peserta didik yang meningkat dan tujuan
pembelajaranpun dapat tercapai dengan baik.
5. Pengalaman dan memori saya bahwa dengan menerapkan pembelajaran sesuai
dengan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam
perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam pendidikan di Indonesia saat
ini akan membuat peserta didik lebih memahami pelajaran dan semangat dalam
belajar. Hal ini bisa dibuktikan dari penerapan yang telah saya lakukan. Peserta
didik tidak ada memproleh nilai yang dibawah KKM dan tujuan pembelajran
tercapai dengan baik ketika saya melaksanakan siklus 1 di PPL 1 mengenai materi
kaidah kebahasaan teks anekdot.

Anda mungkin juga menyukai