Anda di halaman 1dari 9

KOTA PARIS

SEBUAH STUDY TERHADAP SEJARAH


DAN IDENTITAS KOTA
PENULIS
DEWA PUTU BRATA WIADNYANA
(1705522005)

PENDAHULUAN
Republik Prancis atau Prancis (bahasa Prancis: République française, pengucapan bahasa
Prancis: [ʁepyblik fʁɑ̃sɛz]) adalah sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa
Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[4] Prancis
Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan
dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Prancis sering menyebut Prancis Metropolitan sebagai
"L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya. Prancis adalah
sebuah republik kesatuan semi-presidensial. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi
Manusia dan Warga Negara.

Prancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol.
Karena memiliki departemen seberang laut, Prancis juga berbagi perbatasan tanah
dengan Brasil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Prancis), dan Sint Maarten (berbatasan
dengan Saint-Martin). Prancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang
berada di bawah Selat Inggris.

Paris adalah ibukota dan kota terbesar di Perancis. Kota ini sering disebut City of Light. Sebutan
ini bukan semata karena jalan-jalan Paris yang terang benderang dan monumen-monumennya yang
megah mempesona. Paris disebut City of Light karena kota ini telah lama menjadi salah satu ibukota
intelektual peradaban Barat, atau dengan kata lain: pusat pencerahan.

1
SEJARAH KOTA PARIS
Paris juga terkenal sebagai kota pendidikan sejak abad pertengahan dan universitas POaris masih
terkenal hingga saat ini. Pada tahun 1338 ‘The Hundred Years War’ antara perancis dan Inggris dimulai.
Paris mengalami kehancuran oleh Black Death dan pada tahun 1420 Inggris merebut Paris. Perancis
berhasil merebut kembali kota Paris di tahun 1436.
Setelah Paris menjadi milik Perancis kembali, pembangunan memulai dilakukan perlahan oleh raja-raja
Perancis. Kota Paris menjadi pusat pemerintahan sejak saat itu masa ini dikenal sebagai Renaissance
Paris.
Pada masa ini, Paris kembali lagi jatuh di abad ke 16 dimana reformasi antara kristen dan katolik muncul.
raja Henri III dibunuh pada tahun 1589 dan gereja katolik menolak pewarisnya Henry of Navvare menjadi
raja. Dan Henry of Nvvare berhasil naik tahta tahun 1594 dimana kota Paris kembali stabil.
Pembangunan demi pembangunan dilakukan hingga masa pemerintahan raja uius XIV di akhir abad ke
17. Ada dua kehidupan yang pada di kota Paris saat itu dengan banyak bangunan megah terkenal dengan
filsufnya. Adapula bagian kemiskinan ara di kota Paris yang hidup dalam kemelaratan.
Perubahan terjadi di Paris Perancis yang terkenal adalah setelah tahun 1789 dimana Revolusi Perancis
berlangsung. Sejarah yang terkenal terjadi pada 14 JUli 1789 dimana masyarakat Paris merampas meriam
dan senjata tentara veteran.
Mereka mengepung benteng dan penjara Bastille sehingga gubernur menyerah. Teror pun terjadi sejak
September 1793 selama 9 bulan dan banyak ribuan kepala dipenggal. Sejak tahun 1794 teror berhenti and
banyak ribuan tahanan dibebaskan.
kehidupan berjalan normal sejak Napoleon menjadi penguasa Perancis tahun 1799. a membangun Pont
des Arts, Arc de Triomphe dan La Madeleine. tentara sekutu akhirnya menduduki Perancis tahun 1814
dan pada 1830 revolusi terjadi kembali.
Perubahan terbesar terjadi ketika revolusi industri mulai muncul dan mengubah Perancis. Paris menjadi
kota yang penuh dengan industri dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Hingga pada tahun 1832 wabah
kolera muncul dan menewaskan lebih dari 20.000 orang.
Kemiskinan masyarakat membuat Napoleon III memecahkan revolusi kembali dan akhirnya berkuasa
untuk membangun sebagian kota Paris. Napoleon membangun jalan-jalan barudan ekonomi menjadi naik.
Sayangnya pada 19 September 1870 tentara Prusia menduduki Paris. Perjanjian dibentuk antara
pemerintah Perancis dan Prusia yang memberatkan orang Paris dan memulai pemberontakan kembali
pada 18 Maret 1871.
Paris kembali pulih dan menjadi kota yang damai hingga sekarang sejak akhir abad ke 19. Dimana
menara Eiffel diresmikan tahun 1889 dan Metro dibuka tahun 1900.

2
KAJIAN TEORI
PERKEMBANGAN KOTA

Secara teoritis dikenal 3 cara perkembangan dasar didalam kota. Yang pertama adalah
perkembangan horizontal yaitu daerah bertambah, sedangkan ketinggian dan kuantitas lahan terbangun
(coverage) tetap sama. Perkembangan dengan cara ini sering terjadi di pinggir kota, dimana lahan masih
lebih murah dan dekat dengan jalan raya yang mengarah ke kota (dimana banyak keramaian). Selanjutnya
ada perkembangan vertikal yaitu daerah pembangunan dan kuantitas lahan terbangun tetap
sama,sedangkan ketinggian bangunan – bangunan bertambah. Perkembangan dengan cara ini sering
terjadi di pusat kota (dimana harga lahan mahal) dan di pusat – pusat perdagangan yang memiliki potensi
ekonomi. Dan yang terakhir yaitu perkembangan interstisial yaitu daerah dan ketinggian bangunan –
bangunan rata-rata tetap sama sedangkan kuantitas lahan terbangun (coverage) bertambah. Perkembangan
dengan cara ini sering terjadi di pusat kota dan antara pusat dan pinggir kota yang kawasannya sudah
dibatasi dan hanya dipadatkan.

Perkembangan kota secara umum menurut Branch (1995) sangat dipengaruhi oleh situasi dan
kondisi internal yang menjadi unsur terpenting dalam perencanaan kota secara komprehensif. Namun
beberapa unsur eksternal yang menonjol juga dapat mempengaruhi perkembangan kota. Beberapa faktor
internal yang mempengaruhi perkembangan kota yaitu faktor keadaan geografis yang dapat
mempengaruhi fungsi dan bentuk fisik kota, misalnya adalah kota disekitar pantai yang akan cenderung
berbentuk setengah lingkaran, dengan pusat lingkaran adalah pelabuhan laut, kemudian ada faktor tapak,
salah satu yang di pertimbangkan dalam kondisi tapak adalah topografi. Kota yang berlokasi didataran
yang rata akan mudah berkembang kesemua arah, sedangkan yang berlokasi dipegunungan biasanya
mempunyai kendala topografi. Kondisi tapak lainnya berkaitan dengan kondisi geologi. Daerah patahan
geologis biasanya dihindari oleh perkembangan kota. lalu ada faktor fungsi kota. Kota yang memiliki
banyak fungsi, biasanya secara ekonomi akan lebih kuat dan akan berkembang lebih pesat dari pada kota
berfungsi tunggal, misalnya kota yang berfungsi sebagai pusat perdagangan akan berkembang lebih pesat
dari pada kota dengan fungsi lainnya, selanjutnya ada faktor sejarah dan kebudayaan yang juga
mempengaruhi karekteristik fisik dan sifat masyarakat kota. Kota yang sejarahnya direncanakan sebagai
ibu kota kerajaan akan berbeda dengan perkembangan kota yang sejak awalnya tumbuh secara organisasi.
Kepercayaan dan kultur masyarakat juga mempengaruhi daya perkembangan kota. Terdapat tempat-

3
tempat tertentu yang karena kepercayaan dihindari untuk perkembangan tertentu dan yang terakhir ada
faktor unsur-unsur umum seperti misalnya jaringan jalan, penyediaan air bersih berkaitan dengan
kebutuhan masyarakat luas, ketersediaan unsur unsur umum akan menarik kota kearah tertentu.

Salah satu bentuk keberhasilan pembentuk place untuk desain ruang kota, adalah seperti aturan
yang dikemukakan oleh Lynch, meliputi Legibility (kejelasan) yaitu sebuah kejelasan emosional suatu
kota yang dirasakan secara jelas oleh warga kotanya. Artinya suatu kota atau bagian kota atau kawasan
bisa dikenali dengan cepat dan jelas mengenai distriknya, landmarknya atau jalur jalannya dan bisa
langsung dilihat pola keseluruhannya. Selanjutnya ada Identitas dan susunan yang artinya image orang
akan menuntut suatu pengenalan atas suatu obyek di mana di dalamnya harus tersirat perbedaan obyek
tersebut dengan obyek yang lainnya, sehingga orang dengan mudah bisa mengenalinya. Susunan artinya
adanya kemudahan pemahaman pola suatu blok-blok kota yang menyatu antar bangunan dan ruang
terbukanya. Dan yang terakhir ada imageability yang artinya kualitas secara fisik suatu obyek yang
memberikan peluang yang besar untuk timbulnya image yang kuat yang diterima orang. Image
ditekankan pada kualitas fisik suatu kawasan atau lingkungan yang menghubungkan atribut identitas
dengan strukturnya. (Lynch, 1987)

IDENTITAS KOTA
Identitas Kota merupakan citra penduduk suatu kota terhadap kotanya, karena citra yang jelas
dapat memberikan banyak hal yang sangat penting bagi masyarakatnya (Kevin Lynch). Hal-hal yang
menjadi parameter identitas suatu kota yaitu yang pertama adalah legibility (Kejelasan) yang artinya suatu
kota dapat dikenali dengan cepat dan jelas mengenai distriknya, landmarknya, atau jalur jalannya dan bisa
langsung dilihat pola keseluruhannya. Selanjutnya adalah identitas dan susunan identitas, artinya image
orang akan menuntut suatu pengenalan atas suatu obyek dimana didalamnya harus tersirat perbedaan
obyek tersebut dengan obyek lainnya sehingga orang dengan mudah bisa mengenalinya. Susunan artinya
adanya kemudahan pemahaman pola suatu blok-blok yang menyatu antar bangunan dan ruangan
terbukanya. Dan yang terakhir adalah imageability yang artinya kualitas secara fisik suatu obyek yang
memberikan peluang yang besar untuk timbulnya image yang kuat yang diterima orang. Sehingga image
ditekankan pada kualitas fisik suatu kawasan atau lingkungan yang menghubungkan atribut identitas
dengan strukturnya, dan suatu image dibentuk oleh elemen-elemen pembentuk wajah kota.

PEMBAHASAN
KOTA PARIS
Paris adalah ibukota dan kota terbesar di Perancis. Kota ini sering disebut City of Light.
Sebutan ini bukan semata karena jalan-jalan Paris yang terang benderang dan monumen-

4
monumennya yang megah mempesona. Paris disebut City of Light karena kota ini telah lama
menjadi salah satu ibukota intelektual peradaban Barat, atau dengan kata lain: pusat pencerahan.

Gambar 1 Peta Kota PARIS


Sumber: https://id.maps-PARIS.com/
PERKEMBANGAN KOTA PARIS
Setiap kota memiliki bentuk dan tatanan ruang yang khas. Bentuk kota (form) ini mencerminkan
kehidupan masyarakat beserta permasalahan-permasalahan yang pernah terjadi di dalamnya. Menurut
Rossi (1982), bentuk kota merupakan spatial expression dari fenomena urban dan proses pertumbuhan
kota tersebut dari segi ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain sebagainya. Dari bentuk kota dapat
dilihat karakter kota tersebut sebagai urban artifacts.

Gambar 1 Awal kota Paris

Sebagai lingkungan binaan yang dinamis, bentuk sebuah kota dapat mengalami transformasi-
transformasi yang dipengaruhi oleh perubahan zaman dan gaya bangunan. Bentuk kota dan permukiman
ini pada umumnya dapat diidentifikasi berdasarkan pengembangan pola jalan yang terbentuk di
dalamnya. Berdasarkan perkembangannya pola sebuah kota dikategorikan menjadi planned atau organic.
Istilah organic growth menjelaskan bentuk kota yang tumbuh dan berkembang secara spontan atau alami,
tanpa rancang desain yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebaliknya, planned growth melibatkan perencana
kota yang berwenang menentukan pola dan tatanan kota tersebut. Planned city tersebut dapat berbentuk

5
grid, geometris, dan lain-lain yang menunjukan pola keteraturan tertentu. Namun seiring perkembangan
zaman, pola sebuah kota dapat saja bergeser perkembangannya dari organic menjadi planned, atau
sebaliknya dari planned menjadi organic. Sebagai contoh yang akan dibahas adalah bentuk dan tatanan
kota Paris, Perancis.

Pada awalnya Kota Paris terbentuk untuk melindungi istana kerajaan yang ditempati Julien yang
dinobatkan oleh pasukannya sebagai penguasa pada tahun 358. Bagian utara dan selatan kota Paris
terdapat desa yang diproteksi oleh biara. Desa dan biara tersebut selalu dirusak oleh bangsa Normandi.
Pada tahun 885-886 bangsa Normandi berkemah di depan kota Paris dan tinggal selama 13 bulan. Hal ini
menandakan sebuah periode khusus bagi kota yang mulai berkembang di bagian kanan sungai Seine

Gambar 2 KOTA PARIS


SEBELUM RENOVASI HAUSSMAN
Sumber: google.com

Paris dan sungai Seine secara lambat laun ditaklukkan melalui serangkaian tindakan: penghubungan dua
pulau kecil, Île de la Cité dan Île Saint-Louis, dengan tepi sungai; penciptaan jalan-jalan utama utara-
selatan; instalasi-instalasi sepanjang aliran sungai; pembangunan dermaga-dermaga; dan menjadikan
sungai Seine sebuah terusan. Sama halnya, walaupun tembok-tembok pertahanan keamanan sudah
lenyap, tetapi jejak-jejak keberadaannya masih dapat disaksikan melalui ukuran dan ruang gedung-
gedungnya yang berbeda-beda. Di distrik Marais dan di Île Saint-Louis, ukuran dan ruang gedung-
gedungnya lebih rapat atau tertutup sedangkan di distrik Louvre lebih terbuka.

6
Gambar 3 PERKEMBANGAN KOTA PARIS SESUDAH PERANG
Sumber: google.com

Paris "Modern" adalah hasil dari perancangan ulang urban pertengahan abad ke-19. Berabad-abad
kota ini telah menjadi labirin bagi jalan sempit, tetapi berawal tahun 1852, reformasi yang dikenal melalui
Rencana Haussmann mewujudkan konsep Paris yang memiliki trotoar-trotoar lapang untuk para pejalan
kaki, kafe-kafe, dan toko-toko, juga jalan-jalan yang lebar. Ia juga mengembangkan bangunan-bangunan,
fasilitas-fasilitas kota, monument-monumen bersejarah, sistem pengairan, dan juga taman-taman kota di
Paris. Singkatnya, Paris yang ada pada hari ini sebagian besar berasal dari hasil renovasi di zaman
Haussman.

IDENTITAS KOTA PARIS


Paris sebagai Kota Radiosentris

Bentuk kota Paris memiliki tipe pola radiosentris, dimana terdapat pusat
kota di tengah dan bangunan-bangunan lain berorientasi ke arah tersebut.
Bentuk kota ini dibuat dengan tujuan agara dapat melayani daerah
sekitarnya dari segala arah. Pola ini biasanya berawal dari kota-kota
kerajaan. Titik yang menjadi pusat Kota Paris adalah Arc de Triumpht.

Pusat kota Paris tidak berdiri sendiri melainkan terintegrasi dengan


wilayah-wilayah pinggiran sebagai penyangga kota paris yang memiliki aktivitas utama yang berbeda-
Gambar 10. Arc de Triumph beda. Kota paris sebagai pusat memiliki fungsi sebagai pusat pendidikan.
sebagai pusat kota Paris
Bagian utara dan timur dijadikan sebagai pusat perindustrian. Sedangkan
pada bagian selatan dan barat merupakan pusat perdagangan.

Dengan adanya sistem radial ini, perkembangan Kota Paris dan


kota penyangga di sekitarnya dapat berkembang secara merata.
Jaringan jalan pada kota ini terdiri dari inner ring road yang
menjadi jalan kota, da nada juga outer ring road sebagai
penghubung dengan kota penyangga yang disebut di atas.
Jalan-jalan tersebut apabila dilihat dari atas nampak seperti
bentuk jaring laba-laba. Jalan-jalan yang ada menjari dari titik Gambar 11. Jalan radial pada Kota Paris
pusat (Arc de Triumpht)

7
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan yang terjadi pada
kota PARIS sangat berpengaruh terhadap pembentukan identitas kota, hal tersebut karena perkembangan
kota PARIS juga tidak lepas dari pelestarian kota, yang artinya kota PARIS mengalami perkembangan
tetapi perkembangan tersebut juga masih mempertahankan aspek-aspek yang kedepannya diperkirakan
akan memperkuat image kota seperti trem kota PARIS yang menjadi identitas kota yang sudah ada sejak
dulu dan sampai sekarang masih terus dipertahankan dan mengalami perkembangan. Dan dengan
pernyataan diatas dapat dikatakan perkembangan serta identitas suatu kota sangat berhubungan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. Yudi, Utomo. Dodeik. Phrasetyo, Astutik. Yuli, Sugiarti. Dewi dan Sari. Intan. Permata. 2014.
Perkembangan Kota Madiun sebagai Kota Gadis tahun 2000-2013. Jurnal Agastya. 04 (02): 78-79

Lynch. Kevin. 1960. Image of the City. MIT press. Massachusets

Martini. Elsa. 2011. Perkembangan kota menurut parameter kota studi kasus : wilayah jakarta pusat.
Jurnal planesa. 2 (2): 132

Moh. Adrian, Setiok. Bambang. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan identitas kota di
kawasan kota tua muara tebo kabupaten tebo provinsi jambi. 1 (1): 175-176

Anda mungkin juga menyukai