Sudarmi Tugas Proposal Penelitian Kelas Online-1
Sudarmi Tugas Proposal Penelitian Kelas Online-1
SUDARMI
NH0223030
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas segala
limpahan Rahmat dan Hidayah-nyalah sehinga penullis dapat menyelesaikan proposal
penelitian dengan judul “DETERMINAN PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN
PADA PENDERITA TB PARU di PUSKESMAS LAIWUI” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana keperawatan.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karna itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun, semoga proposal ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan ilmu
pengetahuan kepada pembaca.
Sudarmi
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN................................................................................ix
DAFTAR ISTILAH........................................................................................x
I. JUDUL PENELITIAN..............................................................................1
II. RUANG LINGKUP..................................................................................1
III. PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................................4
D. Manfaat Penelitian..............................................................................5
IV. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
A. Tinjauan Umum Masing-Masing Variabel.........................................6
1. Tinjauan Umum Tuberkulosis.......................................................6
2. Tinjauan Umum Perilaku Pencarian Pengobatan..........................16
3. Tinjauan Umum Pencarian Informasi (Information Seeking).......19
4. Tinjauan Umum Dukungan Keluarga...........................................20
5. Tinjauan Umum Persepsi Penyakit...............................................21
B. Kerangka Teori....................................................................................23
V. KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS
23
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian..................................................23
B. Kerangka Konsep................................................................................23
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif.........................................23
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................27
V
DAFTAR ISI
VI. METODE PENELITIAN..........................................................................28
A. Rencana Desain Penelitian..................................................................28
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................28
C. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................28
D. Alat atau Instrumen Penelitian............................................................31
E. Uji Instrumen Penelitian.....................................................................32
F. Proses Pengumpulan Data...................................................................33
G. Pengolahan dan Analisis Data............................................................34
H. Etika Penelitian...................................................................................35
VII. PERSONALIA DAN JADWAL PENELITIAN................................37
A. Personalia Penelitian...........................................................................37
B. Jadwal Penelitian................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................38
LAMPIRAN....................................................................................................41
vi
DAFTAR
vii
DAFTAR
viii
DAFTAR
ix
DAFTAR
x
USULAN
I. JUDUL PENELITIAN
DETERMINAN PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN
PADA PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS LAIWUI
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB Paru merupakan penyakit infeksi bakteri
menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu basil
tahan asam yang ditularkan melalui udara. Tuberkulosis dapat menyebar
dari satu orang ke orang lain melalui udara (droplet dahak pasien
penderita tuberkulosis). Pasien yang terinfeksi Tuberkulosis akan
memproduksi droplet yang mengandung sejumlah basil kuman TB ketika
mereka batuk, bersin, atau berbicara. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit
menular yang merupakan penyebab utama kesehatan yang buruk, salah
satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia dan penyebab
utama (Suarnianti et al., 2022).
Menurut WHO (2022), Tuberkulosis Paru merupakan penyakit
menular yang paling sering menyerang paru-paru dan disebabkan oleh
sejenis bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Ini menyebar melalui udara
ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah (WHO, 2022).
Tuberculosis Paru telah menjadi permasalahan global disebabkan
oleh semakin tinggi prevalensi di setiap tahunnya baik di Indonesia
bahkan diseluruh dunia. Berdasarkan catatan (WHO, 2021), pada tahu
2018 Indonesia berada pada urutan nomor 2 setelah India dengan angka
insiden sekitar 420.994 kasus. Prevalensi TB paru dengan konfirmasi
bakteriologis di Indonesia berjumlah 759 per 100.000 penduduk berusia
1
2
teknologi baik dalam konteks manusia serta segala sesuatu yang didasari
dari kebutuhan dan kemudian dilanjutkan dengan mencari sehingga
akhirnya berhasil mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Selain Information Seeking dibutuhkan dukungan keluarga untuk
membantu dalam mencari informasi tentang pengobatan yang akan
dilakukan oleh penderita TB Paru. Menurut penelitian (Nazhofah & Ella
Nurlaella Hadi, 2022) dukungan keluarga merupakan satu faktor
pendukung kepatuhan pasien terhadap fungsi yang dimilikinya yaitu
sebagai support system bagi anggota keluarga yang sakit, keluarga selalu
siap dalam memberikan pertolongan jika diperlukan. Peran keluarga
penting dalam mendorong, mendukung dan mengawasi pengobatan
pasien.
Salah satu masalah yang juga masih ditemukan dalam upaya
penekanan jumlah TB Paru adalah kurangnya pemahaman dari
masyarakat, masih banyak masyarakat yang kurang memiliki informasi
sehingga masyarakat memiliki persepsi yang salah mengenai penderita
TB Paru. Menurut penelitian (Sajodin et al, 2022) persepsi merupakan
pengalaman mengenai objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh
dengan cara menyimpulkan sebuah informasi dan menafsirkan sebuah
pesan.
Berdasarkan beberapa kejadian dan data-data yang ada, maka
penelitian ini penting untuk dilakukan karena perilaku pencarian
pengobatan pada pasien TB Paru berpengaruh terhadap kesehatan pasien
tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Determinan Perilaku Pencarian Pengobatan pada Penderita
TB Paru di Puskesmas Laiwui”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah berdasarkan latar
belakang diatas maka dalam penilitian ini ingin meneliti bagaimana
determinan perilaku pencarian pengobatan pada penderita TB Paru.
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui bagaimana
determinan perilaku pencarian pengobatan pada penderita TB Paru
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan information seeking dengan perilaku
pencarian pengobatan
b. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku
pencarian pengobatan
c. Mengetahui hubungan persepsi penyakit dengan perilaku
pencarian pengobatan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah
ilmu pengetahuan yang juga sebagai satu referensi bagi peneliti
selanjutnya.
2. Manfaat Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber
informasi atau bahan masukan bagi institusi pendidikan, khususnya
institusi pendidikan ilmu kesehatan.
3. Manfaat Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama pendidikan.
b. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
c. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program S1 Keperawatan
(S.Kep)
IV. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Masing-Masing Variabel Penelitian
1. Tinjauan Umum Tuberkulosis Paru
a. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang langsung
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian
besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai
irang tubuh lainnya. Hal ini disebabkan karena ukuran kuman TB
sangat kecil sehingga kuman TB dalam percik renik (droplet
nucle) yang terhirup dapat masuk mencapai alveolus (Marlinae,
2019).
Tuberkulosis merupakan penyakt infeksi bakteri menahun
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu basil
tahan asam yang ditularkan melalu udara. Tuberkulosis dapat
menyebar dari satu orang ke orang lain melalui transmisi udara
(droplet dahak pasien penderita tuberkulosis). Pasien yang
terinfeksi Tuberkulosis akan memproduksi droplet yang
mengandung sejumlah basil kuman tuberkulosis paru ketika
mereka batuk, bersin, atau bebicara. Tuberkulosis paru adalah
penyakit menular yang merupakan penyebab utama kesehatan
yang buruk, salah satu dari 10 penyebab utama kematian di
seluruh dunia dan penyebab utama (Suarnianti et al., 2022).
b. Etiologi
Penyebab utama TB disebabkan oleh bakteri
(Mycobacterium tuberculosis) yang paling sering menyerang
paru-paru. Mycobacterium tuberculosis yang termask famili
Mycobacteriaceace yang berbahaya bagi manusia. Bakteri
mempunyai dinding sel lipoid yag tahan asam, memerlukan
waktu mitosis selama 12-24 jam, rentan terhadap sinar matahari
6
7
d. Manifestasi Klinis
Seseorang ditetapkan sebagai penderita Tuberkulosis paru
apabila di temukan gejala klinis utama, yaitu :
1) Berat badan turun dan anoreksia
2) Berkeringat dingin
3) Demam, mungkin golongan yang rendah karena infeksi
4) Batuk produktif dengan dahak tak berwarna, bercak darah
5) Napas pendek karena perubahan paru-paru
6) Lesu dan lelah karena aktivitas paru-paru terganggu
Gejala klinik TB Paru terbagi menjadi 2 golongan yaitu
:
1) Gejala respiratorik, yang terdiri dari :
a) Batuk
Batuk yang timbul pertama kali sering dikeluhka,
awalnya batuk memiliki sifat tidak produktif selanjutnya
bisa berdahak yang disertai darah apabila terjadi adanya
jaringan yang rusak.
b) Batuk darah
Batuk berdahak di akibatkan karena adanya pembuluh
darah yang pecah, seperti bercak darah, darah kental
sampai darah segar dengan kuantitas yang banyak. Besar
kecilnya pembuluh darah yang pecah menentkan seberapa
berat atau ringannya batuk darah tersebut.
c) Sesak napas
Gejala yang di dapatkan bila kerusakan pada parenkim
begitu bayak bisa ada hal lain yang menyertai semacam
penumpukan cairan antara lapisan pleura, pneumothorak,
serta kekurangan sel darah merah.
d) Nyeri dada
Gejala nyeri dada yang terjadi pada pasien tuberkulosis
paru di akibatkan sistem persarafan pada pleura bisa
1
e. Klasifikasi
Klasifikasi Tuberkulosis berdasarkan Pedoman Nasional
Pengendalian Tuberkulosis tahun 2014 adalah sebagai beriku :
1) Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi :
a) Tuberkulosis paru adalah kasus TB yang yang melibatkan
parenkim paru atau trakeobrankial. TB milier
diklasifikasikan sebagai TB paru karena terdapat lesi di
paru. Pasien yang mengalami TB paru dan ekstra paru
haus diklasifikasikan sebagai kasus TB paru.
b) TB ekstra paru adalah kasus TB paru yang melibatkan
organ diluar parenkim paru seperti pleura, abdomen,
genitourinaria, kulit, sendi dan tulang, selaput otak.
Kasus TB ekstra paru dapat ditegakan secara klinis atau
histologis seteleh diupayakan semaksimal mungkin
dengan konfirmasi bakteriologis.
2) Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya
a) Pasien baru TB
Adalah pasien yang belum pernah mendapatkan
pengobatan sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT
namun kurang dari 1 bulan (<dari 28 dosis).
b) Pasien yang perna diobati TB
Adalah pasien yang sebelumnya pernah menelan OAT
selama 1 bulan atau lebih dari (≥dari 28 hari). Pasien ini
selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil pengobatan
TB terakhir, yaitu :
c) Pasien kambuh : adalah pasien TB yang pernah
dinyatakan sembuh dan saat ini didiagnosis TB
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau klinis
(baik karena kambuh atau reinfeksi).
1
b. Determinan Perilaku
Determinan perilaku kesehatan merupakan respons individu
terhadap rangsangan yang berkaitan erat dengan sakit, penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan lingkungan. Perilaku
individu terhadap sakit atau penyakit merupakan suatu cara
individu atau manusia dalam merespons, baik itu respons secara
pasif (mengetahui, bersikap, dan mempresepsi tentang suatu
penyakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya) maupun
respons secara aktif (praktik) yang dilakukan sehubungan dengan
penyakit tersebut. Hal yang penting dalam perilaku kesehatan
adalah masalah pembentukan perubahan perilaku. Karena
perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan atau
penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan
lainnya (Adjunct et al., 2021).
Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang
membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda.
Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
1) Determinan faktor internal, yakni karakteristik orang yang
bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya:
tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan
sebagainya.
2) Determinan faktor eksternal, yakni lingkungan, baik
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan
sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor
yang dominan mewarnai perilaku seseorang (Adriani et al.,
2022).
c. Perilaku Pencarian Pengobatan
Perilaku pencarian pengobatan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh individu yang menganggap diri mereka memiliki
masalah kesehatan atau sakit yang dimaksudkan untuk
menemukan pengobatan yang tepat. Masyarakat atau anggota
1
a. Akurat
Informasi bisa dikatakan akurat apabila berisi tentang
kenyataan dan tidak ada unsur kesalahan didalamnya sehingga
dapat dipergunakan dalam kondisi tertentu sesuai dengan
kebutuhan dari pemakainya. Informasi haruslah disajikan secara
lengkap dan utuh tanpa ada pemotongan informasi, selain itu
informasi tersebut disajikan hanya sesuai dengan fakta yang
tersaji didalamnya
b. Mudah Dimengerti
Informasi haruslah disajikan dalam bentuk dan bahasa yang
mudah dipahami, disajikan secara detail dan ringkas sehingga
mudah untuk didapatkan oleh masyarkat dengan tidak
menggunakan banyak waktu, bisa juga disajikan dalam bentuk
video display, dalam bentuk cetak dan dalam bentuk media-
media yang menunjang.
c. Tepat Waktu
Informasi tersebut selalu ada disaat yang dibutuhkan oleh
penggunanya. Informasi juga selalu terbaru (up date) sehingga
relevan dipakai oleh pemakainya, dapat disajikan berulang-ulang
sesuai kebutuhan, dan dapat disajikan kapanpun (masa lalu, masa
sekarang dan masa yang akan datang).
(Purnama, 2021)
4. Tinjauan Umum Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan
keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa
a. Dukungan informasional, diberikan oleh keluarga dalam bentuk
nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau
memecahkan masalah yang ada.
b. Dukungan penghargaan, keluarga bertindak sebagai system
pembimbing umpan balik, membimbing dan memerantai
pemecahan masalah. Dukungan penghargaan terjadi melalu
2
B. Kerangka Teori
Pencarian Informasi
(Information Seeking) Dukungan Keluarga Persepsi Penyakit
a. Akurat a. Dukungan Informasional guna-guna, diracun,
b. Mudah Dimengerti b. Dukungan Penghargaan kutukan, tidak dapat
c. Tepat Waktu c. Dukungan Instrumental disembuhkan dan
d. Dukungan Emosional merupakan penyakit
keturunan
23
2
4. Persepsi Penyakit
Sebagian masyarakat menganggap bahwa penyakit TB paru
merupakan penyakit yang memalukan, disamping itu masih adanya
mitos yang berkembang di masyarakat bahwa TB adalah penyakit
karena guna-guna, diracun, kutukan, tidak dapat disembuhkan dan
merupakan penyakit keturunan.
B. Kerangka Konsep
Variabel Independent (Terikat)
Pencarian Informasi
Variabel Dependent (Bebas)
(Information Seeking)
Perilaku
Dukungan Keluarga
Pencarian
Pengobatan
Persepsi Penyakit
Gambar 1.2 kerangka konsep
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konsep yang telah
disusun, maka hipotesis alternative (Ha) dalam penelitian ini, yaitu :
1. Terdapat perilaku pencarian pengobatan dengan pencarian
informasi pada pasien TB Paru di Puskesmas Laiwui
2. Terdapat perilaku pencarian pengobatan dengan dukungan
keluarga pada Pasien TB Paru di Puskesmas Laiwui
3. Terdapat perilaku pencarian pengobatan dengan persepsi penyakit
pada Pasien TB Paru di Puskesmas Laiwui
Hipotesis no (H0) dalam penelitian ini, yaitu :
1. Tidak terdapat perilaku pencarian pengobatan dengan pencarian
informasi pada pasien TB Paru di Puskesmas Laiwui
2. Tidak terdapat perilaku pencarian pengobatan dengan dukungan
keluarga pada pasien TB paru di Puskesmas Laiwui
3. Tidak terdapat perilaku pencarian pengobatan dengan persepsi
penyakit pada pasien TB Paru di Puskesmas Laiwui
VI. METODE PENELITIAN
A. Rencana Desain Penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan
peneliti untuk melalukan suatu penelitian yang memberikan arah
terhadap jalannya penelitian (Dharma, 2013).
Desain penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional (potong
lintang) yaitu desain penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen di
identifikasi pada satuan waktu (Dharma, 2013). Kelebihan dari Cross
Sectional yaitu mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal
waktu, dan hasil dapat diperoleh dengan cepat dalam waktu yang
bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik variabel
dependen maupun independen dapat diukur dengan waktu yang
bersamaan, sedangkan untuk kekurangan dari Cross Sectional yaitu tidak
efektif digunakan sebagai desain penelitian pada kasus langka, penelitian
cross sectional ini memerlukan sampel yang cukup besar, tertutama jika
jumlah variabel yang diteliti banyak (Donsu, 2019).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian di Puskesmas Laiwui
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada Desember 2023
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek
dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
28
2
n= 𝑁
1+𝑁(𝑑2)
126
n = 1+126(0,1)2
126
n = 1+126(0,01)
126
n = 1+1,26
126
n = 2,26
n = 55,7
jadi, besar sampel yang diambil untuk menjadi responden
yaitu 56 orang
keterangan :
N : Besar populasi
3
n : Besar sampel
d : tingkat kepercayaan yang diinginkan
b. Sampling
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini
dilakukan dengan cara sampel non random (Non Probability
Sampling), yaitu pengambilan sampel yang tidak dilakukan
secara acak. Non Probability Sampling menghasilkan peluang
yang tidak sama pada individu dalam populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Nursalam, 2020).
Metode sampling yang digunakan pada Non Probability
Sampling yaitu Purposive Sampling, dimana teknik penetapan
smpel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam
penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,
2020).
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suati populasi target yang terjangkau dan akan diteliti
a) Responden yang terdiagnosa TB Paru di Puskesmas
Laiwui
b) Responden yang bersedia
c) Responden yang dapat berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia
2) Kriteria Eksklusi adalah kriteria yang menentukan subjek
penelitian yang tidak dapat mewakili sampel, karena tidak
memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria eksklusi
disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya tidak bersedia
atau karena sikap yang tidak sesuai (Donsu, 2019).
a) Responden yang tidak dapat berkomunikasi
b) Responden yang sudah sembuh
3
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu
pengukuran reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran
menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan kembali
secara berulang. Reliabilitas juga dapat didefinisikan sebagai derajat
suatu pengukuran bebas dari random eror sehingga menghasilkan
suatu pengukuran yang konsisten (Syapitri et al., 2021).
Uji reliabilitas merupakan upaya untuk menstabilkan dan
melihat adakah konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan,
yang berkaitan dengan kontruksi dimensi variabel. Kontruksi
dimensi ini bisa berupa kuesioner. Proses pembuatan kuesioner perlu
dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada responden (Donsu, 2019).
Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Combach :
𝐾 ∑𝑠𝑖2
𝑟𝑖 = {1 − }
(𝑘 − 1) 𝑠𝑡2
Keterangan :
K : mean kuadrat antara subjek
∑𝑠𝑖2 : mean kuadrat kesalahan
𝑠𝑡2 : varians total
Setelah didapatkan angka yang reliabilitas, selanjutnya
membandingkan harga reliabilitas dengan r tabel, apabila hasil
hitung kurang dari r pada derajat kemaknaan dengan taraf signifikan
5%, maka alat ukur tersebut reliabel.
Didapatkan hasil reliabilitas 0,757 dapat disimpulkan
bahwa uji reliabilitas kuesioner dukungan keluarga tersamsuk
interpretasi kedalam relibilitas tinggi.
F. Proses Pengumpulan Data
Penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakn adalah
sebagai berikut :
1. Teknik Angket (Kuesioner)
3
2. Analsian Data
a. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan
pada satu variabel secara unggul. Analisis univariat dilakukan
dengan melakukan perhitungan pada satu variabel untuk
melihat besar masalah kesehatan melalui distribusi variabel
tersebut menggunakan statistik deskriptif (Hasnidar et al.,
2020). Penelitian ini digunakan analisa univariat untuk
melihat nilai frekuensi data hasil penelitian.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan pada
2 variabel secara langsung. Analisis bivariat dilakukan
dengan mengaitkan data variabel pertama dengan variabel
kedua. Hasil analisis bivariat dapat berupa statistik deskriptif
maupun statistik inferensial. Analisis menggunakan statistik
deskriptif dapat berbentuk keluaran berupa tabel ganda untuk
melihat bagaimana kaitan antara satu variabel dengan
variabel lain secara deskriptif tanpa melakukan pengujian
statistik, sedangkan analisis bivariat menggunakan statistik
inferisal dilakukan uji hipotesis untuk menjawab dugaan ada
tidaknya hubungan antara dua variabel (Hasnidar et al.,
2020).
H. Etika Penelitian
Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian
keperawatan Milton, 1999 (Dharma, 2013) :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human
dignity). Penelitian harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy
and confidentiality). Manusia sebagai subjek penelitian memiliki
privasi dan hak asasi untuk mendapatkan kerahasiaan informasi.
3
2 Seminar Proposal
3 Penilitian
4 Seminar Hasil
Penilitian
5 Ujian Tutup
37
3
DAFTAR PUSTAKA
Adjunct, Marniati, Notoatmojo, S., Kasiman, S., & Rochadi, K. (2021). Lifestyle
of Determainants Penderita Penyakit Jantung Koroner (S. Nurachman (ed.)).
PT Rajagrafindo Persada.
Adriani, P., Yusriani, Dewi Kartika, M, N., Safera, K. M., M, M., Wirawan, S.,
Patilaiya, H. I., Ramli, & Rahmadina, F. (2022). PROMOSI KESEHATAN
MASYARAKAT (Oktavianis (ed.)). PT. Global Eksekutif Teknologi.
Aja, N., Ramli, R., & Rahman, H. (2022). Penularan Tuberkulosis Paru dalam
Anggota Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Siko Kota Ternate.
Penularan Tuberkulosis Paru Dalam Anggota Keluarga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Siko Kota Ternate, 18(1), 78–87.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/7110
Apriyeni, E., & Patricia, H. (2021). Dukungan Keluarga terhadap Efikasi Diri
Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Keperawatan, 13(3), 563–568.
https://doi.org/10.32583/keperawatan.v13i3.1425
Bahrami, M., Atashbahar, O., Shokohifar, M., & MOntazeralfaraj, R. (2014).
Developing a valid tool of treatment seeking behavior survey for Iran. Jounal
of Novel Applied Sciences, 3(6), 651–660.
Bukan, M., Limbu, R., & Ndoen, E. M. (2020). Gambaran Perilaku Pencarian
Pengobatan Penyakit Tuberkulosis (TB) pada Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Uitao Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Media Kesehatan
Masyarakat, 2(3), 8–16. https://doi.org/10.35508/mkm.v2i3.2816
Dharma, K. K. (2013). Metodologi Penelitian Keperawatan. CV. Trans Info
Media.
Dinkes Prov. Sulawesi Selatan. (2023). No Title.
Donsu, D. J. D. T. (2019). Metodologi Penelitian Kesehatan.
PUSTAKABARUPESS.
Fitriani, D., & Dwi Pratiwi, R. (2020). Buku Ajar TBC, Askep dan Pengawasan
Minum Obat dengan Media Telepon (Betty (ed.)). STIKES Widya Dharma
Husada Tangerang.
3
Hasnidar, Tasnim, Sitorus, S., Mustar, W. H., Fhirawati, Yuliani, M., Marzuki, I.,
Yunianto, A. E., Susilawaty, A., Pattola, R. P., Sianturi, E., & Sulfianti.
(2020). Ilmu Kesehatan Masyarakat (A. Rikki (ed.)). Yayasan Kita Menulis.
Herlina, V. (2019). Panduan Praktis Mengolah Data Kuesioner Menggunakan
SPSS. PT Elex Media Komputindo.
Hidayah, R. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku
Penggunaan Antibiotik pada Masyarakat di Apotek Kota Samarinda.
Hutagalung, A., Efendy, I., & Harahap, J. (2022). Pengetahuan Dan Stigma Sosial
Memengaruhi Perilaku Pencarian Pengobatan Tuberkulosis. Jurnal
Keperawatan …, 5(2), 77–84.
http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/jukep/article/view/2657
Kemenkes RI. (2023). No Title.
Latif Aulia et al. (2023). TUBERKULOSIS: Tinjauan Medis, Asuhuhan
Keperawatan, dan E-Health (Hapsan Amran (ed.)). Penerbit CV Ruang
Tentor.
Mar’iyah, K., & Zulkarnain. (2021). Patofisiologi penyakit infeksi tuberkulosis. In
Prosiding Seminar Nasional Biologi, 7(1), 88–92. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/psb
Marlinae, L. et al. (2019). DESAIN KEMANDIRIAN POLA PERILAKU
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB ANAK BERBASIS
ANDROID (S. et al Theana (ed.)). Penerbit CV Mine.
Mashuri, S. A., Asrina, A., & Arman. (2020). Perilaku Pencarian Pengobatan
(Studi Pada Pasien Suspek Tuberkulosis (TB) Paru) Di Kecamatan Bajeng,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Journal of Muslim Community Health
(JCMH), 1(2), 107–118.
Masri, R. (2020). Pencarian Informasi Oleh Pemustaka di Perpustakaan.
Moss-Morris, R., Weinman, J., Petrie, K., Horne, R., Cameron, L., & Buick, D.
(2002). The revised Illness Perception Questionnaire (IPQ-R). Psychology
and Health, 17(1), 1–16. https://doi.org/10.1080/08870440290001494
Murlianis, E. (2020). Gambaran Persepsi Penderita Tb Paru Tentang Penyakit Tb
Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Xiii Koto Kampar Iii. Prosiding Seminar
4
LAMPIRAN 1. KUESIONER
LEMBAR KUESIONER
TREATMENT SEEKING BEHAVIOR
Petunjuk : Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang menurut Ibu anggap
paling sesuai.
A. Karakteristik Responden
No. Respoden :
Inisial : .........................................................................
Umur...........................................tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki, Perempuan
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah, SD,
SMP,
SMA, Pendidikan Tinggi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, PNS,
Pegawai Swasta, Wiraswasta
Petani/Pekebun, Lainnya
(sebutkan) Status perkawinan : Belum Kawin
Kawin Bercerai
Agama : Islam Kristen Budha Hindu Lainnya
Suku : Makassar Bugis Toraja lainnya, sebutkan
Tempat tinggal : kota desa
Pendapatan perbulan : UMR < UMR
Riwayat keluarga dengan TB paru : Ya
Tidak Merokok/ tidak : Ya Tidak
Alcohol : Ya
Tidak Lama menderita TB paru :
Lama pengobatan TB Paru :
BMI :
Asuransi kesehatan : Ya, sebutkan…. Tidak
4
Dalam stadium
penyakit yang serius
Tabib Tradisional,
Kurang
Sangat kurang
Rendah
Sangat rendah
Tidak pernah
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Rendah
Sangat rendah
Rendah
Sangat rendah
Rendah
Sangat rendah
Faktor Psikologi
Jarang
Tidak pernah
Sangat rendah
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Rendah
Tidak ada
Rendah
Tidak ada
Sangat rendah
Faktor Individu
4
14-21 hari
Melanjutkan kebutuhan
perawatan
Parah
Sangat rendah
Bagus
4
Lemah
Faktor Marketing
Cukup
Rendah
Tidak ada
Rendah
Tidak ada
Sangat rendah
Sangat rendah
5
Melalui Internet
Kelas pendidikan
Yang lain
Dukungan penghargaan
13. Keluarga memberi
pujian ketika pasien
melakukan
sesuai yang dikatakan dokter
14. Keluarga berusaha
mensupport pasien
dalam pengobatan
15. Keluarga berusaha
menghibur pasien setiap
kali
pasien sedih
5
Keterangan Petunjuk:
: Jawablah pernyataan berikut dengan memberikan tanda
SS bila jawaban anda sangat
checklist
setuju pada kolom pilihan yang paling sesuai dengan
S bila jawaban anda setuju
N bila jawaban anda Netral
TS bila jawaban anda tidak setuju
STS bila jawaban anda sangat tidak setuju
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Timeline akut/kronis
Penyakit saya akan berlangsung singkat
Penyakit saya cenderung permanen daripada
sementara
Penyakit saya akan berlangsung lama
Penyakit ini akan berlalu dengan cepat
Saya berharap memiliki penyakit ini selama
sisa hidup saya
Penyakit saya akan membaik pada waktunya
Timeline siklikal
Gejala penyakit saya banyak berubah dari
hari ke hari
Gejala saya datang dan pergi dalam siklus
Penyakit saya sangat tidak terduga
Saya menjalani siklus di mana penyakit saya
menjadi lebih baik dan lebih buruk
Konsekuensi
Penyakit saya adalah kondisi yang serius
Penyakit saya memiliki konsekuensi besar
pada hidup saya
Penyakit saya tidak berpengaruh banyak pada
hidup saya
Penyakit saya sangat mempengaruhi
pandangan orang lain terhadap saya
Penyakit saya memiliki konsekuensi
5