LHOKSEUMAWE
SKRIPSI
OLEH:
SYUKRIZAL
NIM: 1907201068
SKRIPSI
OLEH:
SYUKRIZAL
NIM: 1907201068
i
ii
iii
Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Skripsi, Agustus 2023
ABSTRAK
SYUKRIZAL
iv
Nursing Science Study Program
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Thesis, August 2023
ASBTRACT
SYUKRIZAL
Malaria can threaten human mental health. Public knowledge regarding malaria
prevention behavior is important to reduce malaria cases. This study determines
the relationship between knowledge and malaria prevention behavior in Gampong
Seuneubok Dalam, Juli District, Bireuen Regency. This research uses a
quantitative design with an analytical design and a cross-sectional approach. The
population is 111 people using the total side technique. Data collection began
from June 19 to June 26, 2023. The data analysis is univariate and bivariate using
the Chi-Square statistical test. The results showed that the majority of
respondents were in the high knowledge category, 59 respondents (100%), with
the majority of malaria prevention behavior being in the adaptive category, 82
respondents (73.9%). The statistical test results use a p-value of 0.000 < ɑ = 0.05,
meaning there is a relationship between knowledge and malaria prevention
behavior in Gampong Seuneubok Dalam, Juli District, Bireuen Regency. It is
hoped that respondents will maintain awareness by continuing to implement
better malaria prevention behavior and changing inappropriate behavior to
prevent the transmission of malaria in an environment that can affect health
status.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
pengetahuan.
2. Ns. Novia Rizana, M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Ns. Sri Andala, M. Kep selaku pembimbing I yang telah banyak membimbing
vi
4. Ns. Liza Wahyuni, S. Kep, M. Kep selaku pembimbing II yang telah
5. Ns. Nanda Fitria, M. Kep selaku penguji I yang telah banyak membimbing
penelitian ini.
7. Orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan, iringan doa yang tulus serta
Muhammadiyah Lhokseumawe.
skripsi ini dapat sempurna untuk dimasa yang akan datang. Akhir
kata, peneliti berharap semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LUAR............................................................................................
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
ABSTRAK.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... viii
DAFTAR SKEMA..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian................................................................. 7
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Konsep Malaria..................................................................... 9
2.2 Konsep Pengetahuan............................................................. 23
2.3 Konsep Perilaku.................................................................... 27
2.4 Kerangka Teoritis.................................................................. 32
BAB III KERANGKA DAN METODELOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian............................................... 33
3.2 Hipotesis Penelitian............................................................. 34
3.3 Definisi Operasional............................................................ 34
3.4 Desain Penelitian................................................................. 34
3.5 Populasi dan Sampel............................................................ 35
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian............................................. 35
3.7 Etika Penelitian.................................................................... 36
3.8 Instrumen Penelitian............................................................ 37
3.9 Uji Instrumen....................................................................... 39
3.10 Prosedur Pengumpulan Data............................................... 40
3.11 Pengolahan Data.................................................................. 41
3.12 Analisa Data........................................................................ 42
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................. 44
4.2 Hasil Penelitian..................................................................... 45
4.3 Pembahasan.......................................................................... 47
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................... 57
5.2 Saran..................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR SKEMA
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
malaria menjadi perhatian global karena kasusnya yang tinggi dan berdampak luas
tinggi, yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil, malaria juga memberikan dampak
yang buruk pada kesehatan dan mata pencaharian masyarakat (WHO, 2021).
dan genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang
masa inkubasi penyakit dapat beberapa hari sampai beberapa bulan. Malaria
merupakan penyakit yang banyak menyerang orang yang tinggal di daerah tropis.
terbawa dalam tubuh nyamuk dan hidup di dalamnya. Apabila nyamuk tersebut
menggigit orang yang sehat maka plasmodium akan masuk ke tubuh orang
2021).
penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat
1
2
menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi saling terantuk, diikuti
merah, nadi cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa jam, diikuti dengan
penderita merasa sehat. Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi plasmodium
tidak ada. Periode tidak panas berlangsung 12 jam pada plasmodium falciparum,
36 jam pada plasmodium vivax dan ovale, 60 jam pada plasmodium malariae.
(Firmansyah, 2021).
Menurut data dari World Health Organization pada tahun 2021, secara
global kasus malaria terus meningkat dari tahun sebelumnya, terutama di negara
Afrika, baik angka morbiditas maupun mortalitas akibat penyakit tersebut. Angka
kesehatan dunia mencatat terdapat 247 juta kasus malaria pada 2021, angka
tersebut meningkat sebanyak 2 juta dari 2020 dan 15 juta dari tahun 2019.
Menurut World Health Organization (WHO), Afrika tetap menjadi wilayah yang
paling terdampak malaria, dimana sekitar 95 persen dari kasus dan kematian
akibat malaria tercatat di benua itu pada 2021, dengan sebagian besar anak-anak
negara kedua tertinggi (setelah India) di Asia Tenggara untuk jumlah kasus
populasi masyarakat yang tinggal di daerah endemis malaria, ada 30 juta kasus
malaria di setiap tahunnya dan hanya 10% yang mendapat fasilitas kesehatan,
3
terdapat 396 Kabupaten (80%) endemis malaria dan disetiap tahunnya sekitar 15
Parasite Indeks (API) untuk kasus malaria di Indonesia pada tahun 2020 adalah
sebesar 0,9 %, terdapat 3 provinsi dengan Annual Parasite Indeks (API) malaria
tertinggi yaitu Papua (63,12%), Papua Barat (10,15%) dan Nusa Tenggara Timur
Pada tahun 2021 jumlah penderita malaria yang ada di provinsi Aceh
adalah 314 kasus dengan angka kesakitan malaria sebesar 0,06/1.000 penduduk
beresiko. Kabupaten Aceh Jaya adalah kasus tertinggi malaria sebanyak 230
kasus. Diikuti kabupaten Aceh Selatan sebanyak 40 kasus malaria positif (Hanif,
motivasi keluarga baik saran dan perilaku keluarga kepada penderita untuk
pengobatan gagal akan diobati dari awal lagi. Oleh karena itu, pemahaman dan
pengobatan malaria.
penyakit malaria. Sikap pencegahan dan pencarian pengobatan yang baik pada
malaria pada tahun 2030 dengan menurunkan Annual Parasit Incidence (API)
dalam rumah (Indoor Residual Spray) dan kelambu berinsektisida (Long Lasting
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk
mencegah penularan malaria, terutama bagi daerah endemis tinggi dengan target
2018).
menggunakan obat anti nyamuk atau repellent, dan kawat kasa nyamuk (Depkes
RI, 2017).
memiliki pengetahuan yang baik akan tetapi tidak melakukan pencegahan malaria
43,8 % yang memiliki nilai pengetahuan yang sangat baik dengan tidak
responden (32,6%). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,047 (p-
value < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara
Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya. Hasil penelitian berupa
aktivitas masyarakat di kebun pagi hari (pukul 05.00) dan sore hari (pukul 18.00)
di masyarakat juga harus diikuti dengan tindakan pencegahan gigitan nyamuk dan
Berdasarkan hasil survei awal penelitian jumlah masyarakat dewasa usia 26-
mengerti apa yang harus dilakukan untuk mencegah terkena penyakit malaria. Hal
genangan air disekitar rumah yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,
ventilasi rumah yang kurang bagus dan pemakaian kelambu kurang maksimal.
Kabupaten Bireuen.
pencegahan malaria.
8
Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dan referensi bagi peneliti
TINJAUAN TEORITIS
akan berkembangbiak dalam sel darah merah manusia dan dapat ditularkan dari
manusia lain melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Penyakit malaria
dapat bersifat akut maupun kronis, yang disebabkan oleh Protozoa Genus
Plasmodium dan ditandai dengan panas, anemia dan splenomegaly. Gejala malaria
2021).
merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronis, yang disebabkan oleh 5
betina, berkembangbiak dalam sel darah merah manusia dan ditandai lewat gejala
Malaria adalah penyakit infeksi akut dan kronis yang disebabkan oleh
demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari. P. vivax juga menyebabkan
9
10
falsifarum (malaria tropika) dengan gejala demam timbul intermiten dan dapat
kematian karena memiliki gejala yang berat. P. ovale menyebabkan malaria ovale
dengan manifestasi klinis ringan dan pola demam seperti malaria vivaks. P.
(Kemenkes, 2020).
Menurut Kapitan (2022) ada dua siklus hidup akan dialami oleh
plasmodium malaria saat berada dalam 2 hospes untuk siklus hidupnya yaitu ketika
masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, maka kurang lebih
skizon hati dan melakukan pembelahan lanjutan seperti merozoit hati. Proses
11
Ketika merozoit menginfeksi sel darah merah atau siklus eritositik maka
pembelahan ini, sel darah merah pecah, merozoit dan sisa sel lainnya masuk
ke dalam plasma. Parasit lainnya masuk ke dalam sel darah merah dan
proses pembuahan hasil dari gametosis jantan dan gametosis betina. Proses
Menurut Irma (2022), malaria dapat menular dengan beberapa cara antara
lain:
nyamuk Anopheles.
Digigit
Menggigit
alamiah
secara mekanik. Malaria bawaan terjadi pada bayi yang baru dilahirkan
karena ibunya menderita malaria. Pada ibu hamil yang mengalami kelainan
sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu ke bayinya.
13
Penularan ini biasanya melalui tali pusat atau plasenta. Penularan secara
mekanik biasanya terjadi melalui transfuse darah atau melalui jarum suntik.
Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para morfinis yang
menggunakan jarum suntik yang tidak steril lagi. Infeksi malaria melalui
Menurut Irma (2022), patologi dan gejala klinis malaria adalah sebagai
berikut:
beberapa strain P. vivax dapat sampai 6-9 bulan atau mungkin lebih lama.
punggung, mual dan malaise umum. Pada relaps sindrom prodomal ini ringan
atau tidak ada. Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama, tetapi kemudian
menjadi intermiten dengan perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari,
Serangan demam terjadi pada siang atau sore hari dan mulai jelas
dengan stadium menggigil, panas dan berkeringat yang klasik. Suhu badan
dapat mencapai 40,6°C (105°F) atau lebih. Mual dan muntah serta herpes
pada bibir dapat terjadi. Pusing, mengantuk atau gejala lain yang ditimbulkan
oleh iritasi serebral dapat terjadi tetapi hanya berlangsung sementara. Anemia
pada serangan pertama biasanya belum jelas atau tidak berat, tetapi pada
malaria menahun menjadi lebih jelas. Malaria vivaks yang berat pernah
dengan konsistensi lembek dan mulai teraba pada minggu kedua. Pada
malaria menahun menjadi sangat besar. keras dan kenyal. Trauma kecil
(misalnya pada suatu kecelakaan) dapat menyebabkan ruptur pada limpa yang
peredaran darah tepi, tetapi bila demam tersian telah berlangsung, jumlahnya
gametosit tampak dalam darah. Suatu serangan tunggal yang tidak diberi
yang berulang-ulang. Pada kira-kira 60% kasus yang tidak diberi pengobatan
15
mirip malaria vivaks. Serangan demam lebih teratur dan terjadi pada sore
Kelainan ginjal yang disebabkan oleh P. malariae bisa bersifat menahun dan
daripada malaria vivaks dan penyulit lain agak jarang. Splenomegali dapat
menjadi masalah pada donor darah untuk transfusi. Nefrosis pada malaria
kuartana sering terdapat pada anak di Afrika dan sangat jarang terjadi pada
terdapat dalam peredaran darah tepi pada waktu yang bersamaan, tetapi
disebabkan oleh parasit dari daur eritrosit yang menjadi banyak; stadium
aseksual daur eritrosit dapat bertahan di dalam badan, dalam beberapa hal
humoral manusia; ada faktor evasi, yaitu parasit dapat menghindarkan diri
dari pengaruh zat anti dan fagositosis dan di samping itu bertahannya parasit-
16
parasit ini tergantung pada variasi antigen yang terus menerus berubah dan
sama hebat tetapi penyembuhannya sering secara spontan dan relapsnya lebih
jarang. Parasit sering tetap berada dalam darah (periode laten) dan mudah
ditekan oleh spesies lain yang lebih virulen. Parasit ini baru tampak lagi
setelah spesies yang lain lenyap. Infeksi campur P. ovale sering terdapat pada
dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak ada atau
ringan dan penderita tidak tampak sakit; diagnosis pada stadium ini
jelas. Keringat keluar banyak walaupun demamnya tidak tinggi. Nadi dan
napas menjadi cepat. Mual, muntah dan diare menjadi lebih hebat, kadang-
kadang batuk oleh karena kelainan pada paru-paru. Limpa membesar dan
lembek pada perabaan. Hati membesar dan tampak ikterus ringan. Kadang-
17
kadang dalam urin ditemukan albumin dan torak hialin atau torak granular,
Ada anemia ringan dan leukopenia dengan monositosis. Bila pada stadium
dini penyakit dapat didiagnosis dan diobati dengan baik, maka infeksi dapat
Pada penderita malaria falsiparum yang disertai satu atau lebih dari satu
macam kelainan tersebut di bawah ini cukup untuk dibuat diagnosis malaria
falsiparum berat atau dengan penyulit, bila diagnosis lain dapat disingkirkan.
malaria berat masih cukup tinggi, yaitu 20-50%. Kelompok risiko tinggi
kecil berumur > 6 bulan (angka kematian tertinggi pada kelompok umur 1-3
pengobatan malaria secara massal yang dilakukan pada daerah Kejadian Luar
Biasa (KLB)
Pada kasus malaria falsiparum dan vivax, pengobatan yang diberikan saat ini
falsiparum hanya diberikan pada hari pertama saja dengan dosis 0,25
mg/kgBB, dan untuk malaria vivaks selama 14 hari dengan dosis 0,25
usia < 6 bulan dan ibu hamil juga ibu menyusui bayi usia < 6 bulan dan
(DHP) selama 3 hari dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya
Ovale
piperakuin (DHP) selama 3 hari serta primakuin dengan dosis 0,25 mg/kg
falsifarum.
Pada prinsipnya pengobatan malaria pada ibu hamil sama dengan pengobatan
pada orang dewasa lainnya. Pada ibu hamil tidak diberikan primakuin,
vivaks pada ibu hamil trimester I-III (0-9 bulan) pengobatan yang dilakukan
a. Pencegahan Malaria
sebelum, selama dan setelah keluar dari daerah endemis. Profilaksi biasanya
kelambu, pada malam hari tidak berada di luar rumah, mengolesi badan
dengan obat anti gigitan nyamuk (repellent), memakai obat anti nyamuk
bakar, memasang kawat kasa pada jendela rumah dan kandang ternak jauh
22
4-6 jam
Dengan dibunuhnya nyamuk maka parasite yang ada dalam tubuh nyamuk
penyemprot larva
b. Pemberantasan Malaria
pusat dan daerah untuk mendukung secara aktif program eliminasi malaria
kesehatan
diperlukan sebagai nalar psikis dalam menumbuhkan diri maupun dorongan sikap
dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan
sesuatu yang diketahui oleh manusia yang di dapatkan melalui indra pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan tersebut akan mendorong sikap dan
1. Tahu (Know)
kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau dari
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria
pengetahuan jika mampu mengingat akan sesuatu telah dipelajari yang kemudian
mampu menjelaskan secara benar tentang objek yang dipelajari sehingga dapat
yaitu:
1. Pengalaman
Merupakan salah satu cara untuk memperoleh keaslian pengetahuan, baik itu
pengalaman diperoleh dari diri sendiri maupun dari orang lain. Hal itu
menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan meniru kembali cara
tersebut.
2. Pendidikan
3. Kepercayaan
menunjukkan sikap pro atau anti kepercayaan. Sering diperoleh dari orang tua,
26
4. Pekerjaan
5. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik
6. Minat
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada
7. Informasi
8. Media
Contoh media yang di desain secara khusus untuk mencapai masyarakat luas
pekerjaan, umur, minat, informasi dan media. Dalam penelitian ini peneliti ingin
27
baik, sudah matang dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan
dengan orang tersebut ( face to face) tentang objek pengetahuan yang mau di
ukur, selanjutnya dilakukan penilaian dimana setiap jawaban benar dari masing-
1. Tinggi, bila responden dapat menjawab dengan benar (76-100%) dari seluruh
2. Sedang, bila responden dapat menjawab dengan benar (56-75%) dari seluruh
3. Rendah, bila responden dapat menjawab dengan benar (<56%) dari seluruh
Perilaku berasal dari kata "peri” dan "laku". Peri berarti cara berbuat
kelakuan perbuatan, dan laku berarti kelakuan, kelakuan, tindakan dan, cara
menjalankan. Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana seseorang
28
Menurut Notoadmodjo (2017) dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau
suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku dalam
yang dilakukan makhluk hidup. Perilaku adalah suatu aksi dan reaksi suatu
organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti perilaku baru berwujud bila
tertentu.
Bentuk perilaku dapat diamati dan dilihat melalui sikap dan tindakan,
namun tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan
tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat potensial diri, yakni dalam bentuk
terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat
tindakan.
Dari uraian dapat disimpulkan bahwa ada dua bentuk perilaku yaitu
Perilaku tertutup berupa respon atau reaksi terhadap sesuatu masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang
lain, sedangkan perilaku terbuka berupa tindakan nyata dan sudah jelas.
utama, yaitu:
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap hal-hal yang
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh
agama (toga), sikap dan perilaku para petugas kesehatan, termasuk juga
perilaku contoh (acuan) dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas
kesehatan.
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan daripada yang tidak
orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni:
2. Interest (merasa senang), yaitu orang mulai tertarik terhadap stimulus atau
obyek tersebut.
4. Trial (mencoba), yaitu orang telah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
secara langsung tindakan dari subjek. Secara tidak langsung menggunakan metode
subjek tentang apa yang telah dilakukan berhubungan dengan objek tertentu.
Sugiyono (2017) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert
Terdapat dua bentuk pernyataan dalam skala Likert, yaitu bentuk pernyataan
positif untuk mengukur skala positif, dan pernyataan negatif untuk mengukur
Perilaku dikatakan adaptif apabila total presentase yang diperoleh > 50%,
dengan dua acara yaitu pengamatan (observasi) secara langsung dan secara tidak
objek tertentu.
Malaria
Pencegahan Malaria
Keterangan:
33
: yang diteliti
: yang tidak diteliti
BAB III
2021).
menggunakan kelambu, memakai obat anti nyamuk, tidak berada diluar rumah
2022).
34
34
Bireuen.
yaitu peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat
tertentu yang artinya bahwa tiap subjek dilakukan pada saat pemeriksaan
35
3.5.1 Populasi
Populasi adalah total dari setiap elemen yang akan diteliti yang
memiliki ciri yang sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok,
usia 26-45 tahun (Depkes RI, 2009) yang bertempat tinggal di Gampong
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah total sampling. Menurut Sugiyono (2017) total sampling adalah
sampel.
Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah masyarakat dewasa usia
Juni 2023.
1. Otonomi (Autonomy)
determination).
3. Keadilan (Justice)
5. Kejujuran (Veracity)
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
8. Akuntability (Accountability)
dipertanggung jawabkan.
(Sugiyono, 2018).
a. Bagian A
b. Bagian B
6, 8, 9, 10, 11, 12 dan terdiri dari 5 pernyataan dalam bentuk negatif yaitu
nomor 4, 7, 11, 14 dan 15. Penelitian ini menggunakan model skala Guttman
yang terdiri dari 2 alternatif jawaban yaitu “Ya” diberikan skor 2 dan “Tidak”
diberikan skor 1. Responden akan diminta untuk menjawab salah satu pilihan
sebagai berikut:
c. Rendah, bila responden dapat menjawab dengan benar (<56%) dari seluruh
c. Bagian C
39
2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 13, 14, 15 dan terdiri dari 4 pernyataan dalam bentuk
skor (2) dan “Tidak Pernah” diberikan skor (1). Penentuan kategori perilaku
yang bukan atau tidak termasuk ke dalam responden penelitian. Hasil uji
Penelitian ini menggunakan uji validitas pada setiap item pernyataan untuk
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur benar mengukur apa
antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total
(Corrected Item-Total Correlation) > r tabel sebesar 0,632, = 0,05, maka item
tersebut valid.
Suatu variabel dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan
uji reliabilitas menggunakan analisis Alpha Cronbach pada SPSS dimana jika
nilai Cronbach Alpha > nilai r tabel sebesar 0,632 maka kuesioner dinyatakan
reliabel.
responden mempunyai kesempatan dan waktu yang baik pada saat penelitian
dilakukan
tidak bisa mengisi maka akan dibantu oleh peneliti atau enumerator
samanya.
Gampong tersebut
tersebut.
Peneliti mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau
bilangan. Dalam penelitian ini peneliti memberikan kode berupa nomor pada
sehingga lebih mudah dan sederhana, untuk kategori umur diberikan kode 26-
Peneliti menyusun secara berurutan data yang sudah diberikan kode mulai
koreksi. Peneliti mengecek ulang semua data yang telah dientry apakah
terdapat kesalahan atu tidak, jika terjadi kesalahan maka akan dilakukan
pencegahan malaria.
1) Analiasa Univariat
masing variabel penelitian. Bahwa analisis univariat dilakukan jika yang dianalisis
hanya satu variabel. Ukuran nilai-nilai statistik deskriptif yang digunakan pada
analisis ini adalah ukuran pemusatan data (misalnya rerata, median, dan modus),
ukuran penyebaran data (misalnya range, simpangan baku dan varians), serta
melalui tabel distribusi frekuensi grafik atau histogram. Analisa univariat dapat
f
P= X 100 %
N
Keterangan:
P : Presentase jawaban.
N : Jumlah Responden
2) Analisis Bivariat
digunakan adalah uji Chi Square dengan taraf signifikan 0,05 dengan
∑ ( fa−fh ) 2
X2=
fh
Keterangan:
2
X : Chi Kuadrat
berikut:
4.1.2 Demografi
oleh Geuchik yang mempunyai luas 11,79 km². Adapun jumlah penduduk
45
46
a. Karakteristik Responden
dibawah ini:
responden berada pada rentang usia 26-35 yaitu sebanyak 64 responden (57,7%).
b. Pengetahuan
responden (53.2%).
(73.9%).
48
nilai p-value (0,000) < α (0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil
Bireuen.
4.3 Pembahasan
berdasarkan umur mayoritas responden terdapat pada kategori umur 26-35 tahun
49
Usia dapat berpengaruh terhadap pemikiran, daya tangkap dan daya ingat
seseorang terhadap informasi tertentu. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola
pikir seseorang. Rerata usia responden yang rendah dapat menjadi hambatan
hal ini dikarenakan pada usia tersebut banyak variasi antar subfase dalam
semakin tinggi. Karena semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Mujiburrahman, 2020).
dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Malaria dengan Perilaku
Pencegahan pada Kehamilan pada Ibu Hamil di Desa Muara Siberut dan Desa
bermakna antara usia (p=0,020) dan peran tokoh panutan (p=0,001) dengan
Ada 6 faktor fisik yang dapat menghambat proses belajar pada orang
dewasa, sehingga membuat penurunan pada suatu waktu dalam kekuatan berfikir
lainnya dapat membentuk pengetahuan seseorang dalam jangka waktu yang lama
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih tinggi yaitu sebanyak 65
Menurut Ruliansyah (2020) jenis kelamin menjadi salah satu faktor yang
kebiasaan keluar rumah dan bekerja. Laki-laki lebih banyak terkena malaria
disebabkan karena sering keluar pada malam hari dan juga bekerja di hutan.
Keadaan demikian dapat terjadi karena secara teori kejadian malaria dipengaruhi
oleh beberapa faktor risiko. Faktor risiko individual yang berperan terjadinya
infeksi malaria yaitu usia, jenis kelamin, genetik, kehamilan, status gizi, aktivitas
keluar rumah pada malam hari dan faktor risiko kontekstual (lingkungan
rumah dan bekerja pada malam hari, sehingga lebih mudah kontak dengan
nyamuk dan lebih mudah terkena malaria. Laki-laki cenderung lebih banyak
memiliki aktivitas pada malam hari seperti memancing, ronda, main kartu
menginap di ladang atau di barak nelayan sehingga laki-laki lebih berisiko terkena
didalam rumah. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Njim et al., (2018)
yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan jenis kelamin dengan kejadian
Anopheles sehingga menderita penyakit malaria, hal ini disebabkan laki-laki lebih
banyak melakukan akitifitas bekerja dengan pekerjaan yang berisiko diluar rumah
sehingga lebih mudah kontak dengan malaria dan mobilitas laki-laki diluar rumah
responden berada pada kategori SMA yaitu sebanyak 43 responden (38,7%) dan
tersebut juga semakin luas. Tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan
rendah tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin rendah juga pola
Saat seseorang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan mencegah dirinya
sendiri terhindar dari penyakit malaria atau penyakit lainnya, karena mereka lebih
mudah memahami informais yang didapat termasuk informasi terkait malaria dan
daerah tidak endemis malaria dan kedaerah endemis malaria hingga kini masih
menimbulkan masalah hal ini terjadi karena pekerja yang datang dari daerah yang
Pekerjaan yang tidak menetap atau mobilitas yang tinggi berisiko lebih
dalam jangka waktu yang lama sampai bertahun-tahun, misalnya petugas medis,
buruh perkebunan yang datang dari daerah yang non-endemis ke daerah yang
tersebut sehingga berisiko besar untuk menderita malaria. Begitu pula pekerja-
pekerja yang didatangkan dari daerah lain akan berisiko menderita malaria (Dimi
et al., 2020)
53
pada malam hari, pekerjaan petani dan berkebun merupakan pekerjaan keluar
rumah yang dilakukan pada malam hari sehingga memudahkan kontak dengan
celana dan baju lengan panjang dapat menutupi seluruh anggota badan agar
berpengaruh pada resiko cepat tertularnya suatu penyakit ditempat kerjanya. Jenis
menurut sifat pekerjaan juga akan berpengaruh pada lingkungan kerja dan sifat
yang berisiko seperti bertani, nelayan, tukang ojek, dan pekerjaan lainnya yang
responden (100%).
nilai p-value (0,000) < α (0,05) berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil
Bireuen.
ditangkap melaui panca indra manusia terhadap suatu objek. Pengetahuan dapat
dibentuk dari dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
cegah untuk menilai kedalaman pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu,
Penelitian yang dilakukan oleh Latumahina & Song (2023) dengan judul
memiliki riwayat pendidikan lebih tinggi, hal ini menunjukkan bahwa semakin
55
pengetahuannya.
tindakan yang terdiri dari berbagai aspek, yakni persepsi, mengenal, dan memilih
berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil dalam usaha
Tindakan atau perbuatan suatu organisme dapat diamati dan dipelajari atau
respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem
perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses perubahan perilaku yang
diikuti perubahan perilaku untuk mencegah malaria, maka penularan malaria akan
terhadap stimulus dari luar maupun dari dalam dirinya yang bersifat aktif maupun
kasa pada rumah. Perilaku ini memberikan gambaran bahwa dalam melakukan
2022).
penelitian ini berjenis literature review berupa studi kuantitatif dan kualitatif
56
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jarona (2022)
kejadian malaria.
78,7%. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 <
57
(p<0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang malaria
(2014), dan didukung oleh beberapa penelitian terkait, bahwa masyarakat yang
mempunyai sikap adaptif maka menunjukkan perilaku yang adaptif juga dan
penyakit malaria dapat di cegah karena semakin baik sikap maka akan semakin
Dalam Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen ada pada kategori tinggi sehingga
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Dengan
Kabupaten Bireuen terhadap 111 responden pada tanggal 19 sampai 22 Juni 2023,
59 responden (53,2%)
5.2 Saran
a. Bagi Responden
pencegahan malaria lebih baik dan mengubah perilaku yang kurang tepat dalam
58
59
masyarakat.
Dapat dijadikan acuan dalam mengkaji variabel lain yang belum diteliti
Darmiah, D., Baserani, B., Khair, A., Isnawati, I., & Suryatinah, Y. (2019).
Hubungan tingkat pengetahuan dan pola perilaku dengan kejadian malaria
di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Journal of Health
Epidemiology and Communicable Diseases, 3(2), 36–41.
https://doi.org/10.22435/jhecds.v3i2.1793
Darwin, M., dkk (2021). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitaif, Jawa Barat:
Media Sains Indonesia
Depkes RI. (2017). Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia.
Jakarta: Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan RI
Depkes. RI. (2009). Klasifikasi Umur Menurut Kategori. Jakarta: Ditjen Yankes
Dimi, B., Adam, A., & Alim, A. (2020). Prevalensi Malaria Berdasarkan Sosio
Demografi. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(1), 4–9.
https://doi.org/10.33221/jikes.v19i01.399
Firmansyah, H., dkk. (2021). Keperawatan Kesehatan Anak Berbasis Teori Dan
Riset. Jawa Barat: Cv. Media Sains Indonesia
Hulu, V.T., Sinaga, T.R., (2019). Analisis Data Statistic Parametrik Aplikasi
SPSS dan Statcal. Yayasan Kita Menulis: Google Books.
Ichsan. B. (2022). Pengantar Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan
Masyarakat. Cetakan Pertama. Jawa Tengah: Muhammadiyah University
Press
Ilyas, H., & Serly. (2021). Gambaran Kejadian Malaria Pada Ibu Hamil di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Boven Digoel Papua. An Idea Health
Journal, 1(01), 6–15.
Irawati. (2019). Ini Penyakit yang Dominan di Kabupaten Bireuen.
https://modusaceh.co/news/ini-penyakit-yang-dominan-di-kabupaten-
bireuen/index.html
Irma. (2022). Epidemiologi Penyakit Malaria Menelaah Kejadian & Faktor Risiko
pada Anak. Cetakan 1. CV. Nusantara Abadi: Malang
WHO (World Health Organization). (2020). World Malaria Report. ISBN: 978-
92- 4-156572-1
WHO. (2021). WHO Malaria Report.
WHO. Kasus Malaria Di Seluruh Dunia Terus Meningkat Lebih Lambat Pada
2021.
https://www.google.com/amp/a/megapolitan.antaranews.com/amp/berita/
223343/who-kasus-malaria-di-seluruh-dunia-terus-meningkat-lebih-
lambat-pada-2-21
Lampiran 1
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di_
Tempat
Dengan Hormat,
Nama : Syukrizal
Nim : 1907201068
Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Lhokseumawe, yang akan melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku
Pencegahan Malaria di Gampong Seuneubok Dalam Kecamatan Juli
Kabupaten Bireuen”.
Hormat saya,
Syukrizal
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur...................tahun
1907202068.
mestinya.
Responden
Lampiran 3
Lembar Kuesioner
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini yang dianggap benar dengan memberikan
tanda centang (√)
No Pertanyaan Ya Tidak
.
Apakah malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh
1.
plasmodium?
Apakah penyebab malaria karena adanya parasit dalam
2.
darah?
Apakah gejala malaria demam tinggi, menggigil,
3.
berkeringat, sakit kepala, mual dan muntah?
Apakah lalat ikut berperan dalam penularan penyakit
4.
malaria?
Apakah tempat sarang nyamuk malaria itu pada air
5.
mengalir?
Apakah salah satu cara mencegah gigitan nyamuk saat tidur
6.
adalah memakai kelambu berinsektisida?
Apakah faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit
7.
malaria adalah karena tidak memakai kelambu?
Apakah melakukan 3 M (menguras, menutup dan
8. mengubur) wadah penyimpanan air dapat mencegah
perkembangbiakan jentik nyamuk?
Apakah bila merasakan tanda dan gejala malaria, tidak
9.
harus segera datang ke dokter?
C. Pertanyaan Perilaku Pencegahan Malaria
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini yang dianggap sesuai dengan memberikan
tanda centang (√)
Kadang Tidak
No. Pertanyaan Selalu Sering
-kadang Pernah
Apakah anda menjaga kebersihan
lingkungan rumah untuk mencegah
1.
perkembangbiakan nyamuk penular
penyakit malaria?
Apabila ada salah satu anggota
keluarga menggigil dan kedinginan
2.
apakah segera dibawa ke fasilitas
kesehatan?
Apakah anda akan berperan aktif jika
ada gotong royong untuk
3.
penanggulangan sarang nyamuk
malaria?
Apakah anda membiarkan tumpukan
4.
pakaian digantung sembarangan?
Saat berada diluar rumah, apakah
5. anda memakai pakaian tertutup untuk
menghindari gigitan nyamuk?
Apakah anda membiarkan semak-
6. semak di lingkungan rumah karna
malas membersihkannya?
Apakah anda merasa malaria dapat
7.
dicegah sebelum jatuh sakit?
Akankah anda bersedia periksa darah
ke laboratorium jika anggota
8.
keluarga anda menderita demam atau
menggigil?
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.950 9
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Cronbach's
if Item Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
P01 13.6000 10.711 .660 .951
P02 13.7000 10.233 .726 .948
P03 13.6000 10.711 .660 .951
P04 13.6000 10.489 .749 .947
P05 13.6000 10.489 .749 .947
P06 13.7000 9.789 .890 .939
P07 13.8000 9.511 .921 .937
P08 13.8000 9.511 .921 .937
P09 13.8000 9.511 .921 .937
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Cronbach's
if Item Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
P01 16.1000 7.656 .809 .897
P02 17.3000 8.011 .669 .909
P03 17.3000 7.789 .756 .902
P04 18.0000 8.222 .642 .911
P05 16.0000 8.222 .642 .911
P06 18.0000 7.778 .825 .897
P07 17.1000 7.656 .809 .897
P08 18.1000 8.100 .635 .912
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
MASTER TABEL
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN MALARIA DI GAMPONG SEUNEUBOK DALAM KECAMATAN JULI KABUPATEN BIREUEN
Pengetahuan Perilaku Pencegahan Malaria
No Umur Kode Jenis Kelamin Kode Pendidikan Kode Pekerjaan Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Max % Keterangan Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Max % Keterangan Kode
1 26 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 3 3 24 32 75 Adaptif 1
2 28 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 2 1 2 1 1 2 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
3 29 1 Laki-Laki 2 SMP 2 Tani 4 1 2 1 2 2 2 1 1 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 3 2 3 2 2 3 2 19 32 59.375 Adaptif 1
4 33 1 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
5 35 1 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 3 2 3 2 3 2 3 20 32 62.5 Adaptif 1
6 30 1 Laki-Laki 2 SMP 2 Tani 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
7 28 1 Perempuan 1 S1 5 IRT/Tidak Bekerja 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 3 2 3 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
8 32 1 Perempuan 1 S1 5 PNS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 3 2 3 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
9 26 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
10 26 1 Perempuan 1 D3 4 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 2 3 3 3 3 4 22 32 68.75 Adaptif 1
11 28 1 Laki-Laki 2 S1 5 Tani 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 3 2 2 3 3 21 32 65.625 Adaptif 1
12 40 2 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 3 2 3 2 2 2 2 4 20 32 62.5 Adaptif 1
13 38 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
14 32 1 Laki-Laki 2 D3 4 Wiraswasta 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 2 3 3 2 2 2 3 20 32 62.5 Adaptif 1
15 43 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 1 1 2 1 1 2 1 1 1 11 18 61.11 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
16 35 1 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 2 2 3 3 2 2 3 20 32 62.5 Adaptif 1
17 29 1 Perempuan 1 SMP 2 Tani 4 2 1 2 1 2 1 2 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 2 3 3 2 3 21 32 65.625 Adaptif 1
18 41 2 Laki-Laki 2 SMP 2 Wiraswasta 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 2 2 3 2 3 4 22 32 68.75 Adaptif 1
19 37 2 Laki-Laki 2 SMP 2 Wiraswasta 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
20 26 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 15 18 83.33 Tinggi 1 2 3 2 3 3 3 2 3 21 32 65.625 Adaptif 1
21 28 1 Laki-Laki 2 SMP 2 Tani 4 1 1 2 2 2 2 1 1 2 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 2 3 2 2 2 19 32 59.375 Adaptif 1
22 37 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 2 3 2 3 3 3 22 32 68.75 Adaptif 1
23 38 2 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 2 2 2 1 2 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 2 3 2 3 2 2 20 32 62.5 Adaptif 1
24 28 1 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 2 2 1 1 2 2 2 14 18 77.78 Tinggi 1 3 2 3 3 2 3 3 4 23 32 71.875 Adaptif 1
25 39 2 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 3 2 3 3 2 3 2 4 22 32 68.75 Adaptif 1
26 41 2 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 2 1 2 2 2 1 1 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
27 35 1 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 2 2 3 3 3 2 4 22 32 68.75 Adaptif 1
28 45 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 3 3 3 3 3 2 4 23 32 71.875 Adaptif 1
29 40 2 Laki-Laki 2 SMP 2 Tani 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 3 2 1 2 1 3 2 2 16 32 50 Maladaptif 2
30 32 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 4 3 3 4 26 32 81.25 Adaptif 1
31 43 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 2 2 2 2 4 3 2 4 21 32 65.625 Adaptif 1
32 27 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 13 18 72.22 Sedang 2 2 3 2 3 3 3 3 2 21 32 65.625 Adaptif 1
33 36 2 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 11 18 61.11 Sedang 2 3 3 2 2 4 2 2 4 22 32 68.75 Adaptif 1
34 38 2 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 2 3 2 3 2 2 3 2 19 32 59.375 Adaptif 1
35 29 1 Laki-Laki 2 SMP 2 Tani 4 1 2 2 2 1 2 2 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 2 3 3 3 2 2 2 20 32 62.5 Adaptif 1
36 45 2 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 17 18 94.44 Tinggi 1 2 3 3 3 3 3 3 4 24 32 75 Adaptif 1
37 42 2 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 2 1 2 2 1 1 2 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 2 2 3 3 3 3 22 32 68.75 Adaptif 1
38 37 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
39 26 1 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 1 1 1 2 2 1 1 1 2 12 18 66.67 Sedang 2 3 2 3 3 3 3 3 4 24 32 75 Adaptif 1
40 41 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 13 18 72.22 Sedang 2 3 2 2 2 2 3 2 2 18 32 56.25 Adaptif 1
41 27 1 Perempuan 1 D3 4 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 3 3 24 32 75 Adaptif 1
42 29 1
43 33 1
44 42 2
45 43 2
46 34 1
47 27 1
48 40 2
49 44 2
50 26 1
41 27 1 Perempuan 1 D3 4 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 3 3 24 32 75 Adaptif 1
42 29 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 2 3 2 2 2 3 3 4 21 32 65.625 Adaptif 1
43 33 1 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 2 2 1 2 1 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 3 3 2 2 3 3 3 3 22 32 68.75 Adaptif 1
44 42 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 2 2 3 3 3 3 3 22 32 68.75 Adaptif 1
45 43 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 2 2 3 3 2 3 19 32 59.375 Adaptif 1
46 34 1 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 2 1 2 1 2 1 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 3 3 2 2 2 3 2 19 32 59.375 Adaptif 1
47 27 1 Laki-Laki 2 SMP 2 Wiraswasta 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 2 2 2 3 3 3 4 22 32 68.75 Adaptif 1
48 40 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 2 1 2 2 1 2 1 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 2 2 2 2 3 2 3 19 32 59.375 Adaptif 1
49 44 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 17 18 94.44 Tinggi 1 3 3 2 3 3 2 2 4 22 32 68.75 Adaptif 1
50 26 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 2 3 3 2 2 3 21 32 65.625 Adaptif 1
51 30 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 2 1 2 2 1 1 1 2 2 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 3 4 25 32 78.125 Adaptif 1
52 45 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 3 2 23 32 71.875 Adaptif 1
53 41 2 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
54 34 1 Laki-Laki 2 SD 1 Wiraswasta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 3 3 4 3 3 3 25 32 78.125 Adaptif 1
55 28 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 2 3 22 32 68.75 Adaptif 1
56 38 2 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 2 1 2 1 1 1 2 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 3 3 3 2 2 3 2 20 32 62.5 Adaptif 1
57 39 2 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 18 50.00 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
58 37 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 1 2 2 1 1 1 2 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 2 3 3 2 3 4 21 32 65.625 Adaptif 1
59 26 1 Perempuan 1 D3 4 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 2 3 3 3 3 3 4 24 32 75 Adaptif 1
60 29 1 Perempuan 1 SMA 3 Wiraswasta 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
61 42 2 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 2 3 2 3 3 2 4 22 32 68.75 Adaptif 1
62 45 2 Perempuan 1 SMP 2 Tani 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 2 3 3 3 4 24 32 75 Adaptif 1
63 37 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
64 29 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 17 18 94.44 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 2 3 22 32 68.75 Adaptif 1
65 36 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 2 2 3 3 2 4 22 32 68.75 Adaptif 1
66 45 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
67 34 1 Perempuan 1 SMP 2 Tani 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 18 50.00 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
68 26 1 Laki-Laki 2 SD 1 Wiraswasta 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17 18 94.44 Tinggi 1 3 2 3 3 3 3 2 4 23 32 71.875 Adaptif 1
69 28 1 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 2 1 2 1 1 1 2 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 2 2 2 3 3 3 3 20 32 62.5 Adaptif 1
70 37 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 3 3 3 2 2 3 2 2 20 32 62.5 Adaptif 1
71 30 1 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 3 2 2 2 2 2 3 3 19 32 59.375 Adaptif 1
72 35 1 Perempuan 1 SMP 2 Tani 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 2 2 22 32 68.75 Adaptif 1
73 33 1 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
74 28 1 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 2 3 2 3 3 4 23 32 71.875 Adaptif 1
75 34 1 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 1 1 2 2 2 1 2 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 2 3 22 32 68.75 Adaptif 1
76 31 1 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 3 2 16 32 50 Maladaptif 2
77 29 1 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 16 18 88.89 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 2 4 24 32 75 Adaptif 1
78 33 1 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
79 32 1 Perempuan 1 SMP 2 Tani 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 3 4 3 2 2 22 32 68.75 Adaptif 1
80 29 1
81 30 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
82 33 1 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 1 1 2 2 2 1 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
83 45 2 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 2 3 3 3 2 4 23 32 71.875 Adaptif 1
84 32 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 2 3 2 3 3 3 3 3 22 32 68.75 Adaptif 1
85 30 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 12 18 66.67 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 3 16 32 50 Maladaptif 2
86 34 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
87 44 2 Perempuan 1 SD 1 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 18 50.00 Rendah 3 2 2 1 2 3 2 2 2 16 32 50 Maladaptif 2
88 31 1 Perempuan 1 SMP 2 Tani 4 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 2 3 2 4 23 32 71.875 Adaptif 1
89 32 1 Laki-Laki 2 D3 4 Wiraswasta 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 3 2 2 2 2 2 4 19 32 59.375 Adaptif 1
90 34 1 Perempuan 1 S1 5 PNS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 3 3 2 3 3 2 3 22 32 68.75 Adaptif 1
91 38 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
92 30 1 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 1 2 2 2 2 1 2 1 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 2 3 3 3 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
93 35 1 Laki-Laki 2 SMP 2 Tani 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 2 2 2 2 2 2 16 32 50 Maladaptif 2
94 43 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
95 29 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 3 3 3 3 3 2 2 4 23 32 71.875 Adaptif 1
96 36 2 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 3 2 3 2 3 2 3 21 32 65.625 Adaptif 1
97 42 2 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 2 1 2 2 1 2 1 1 1 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
98 28 1 Laki-Laki 2 D3 4 Wiraswasta 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 15 18 83.33 Tinggi 1 2 2 3 3 2 3 2 3 20 32 62.5 Adaptif 1
99 37 2 Laki-Laki 2 SD 1 Tani 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 18 50.00 Rendah 3 2 2 2 2 2 2 2 2 16 32 50 Maladaptif 2
100 41 2 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 2 3 3 3 23 32 71.875 Adaptif 1
101 45 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 10 18 55.56 Rendah 3 2 2 2 2 2 2 2 2 16 32 50 Maladaptif 2
102 45 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100.00 Tinggi 1 3 2 3 3 3 3 3 2 22 32 68.75 Adaptif 1
103 27 1 Perempuan 1 SMA 3 Tani 4 2 1 1 1 2 2 1 2 1 13 18 72.22 Sedang 2 3 3 3 3 2 2 3 2 21 32 65.625 Adaptif 1
104 38 2 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 2 3 3 4 24 32 75 Adaptif 1
105 40 2 Perempuan 1 SD 1 Tani 4 2 1 2 1 2 2 1 2 1 14 18 77.78 Tinggi 1 3 2 2 2 3 3 3 3 21 32 65.625 Adaptif 1
106 36 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Tani 4 2 1 2 1 2 1 1 2 2 14 18 77.78 Tinggi 1 2 3 2 2 4 3 3 4 23 32 71.875 Adaptif 1
107 27 1 Perempuan 1 S1 5 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 13 18 72.22 Sedang 2 3 2 2 2 2 3 2 4 20 32 62.5 Adaptif 1
108 29 1 Perempuan 1 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 11 18 61.11 Sedang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 16 32 50 Maladaptif 2
109 26 1 Laki-Laki 2 SMA 3 IRT/Tidak Bekerja 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 12 18 66.67 Sedang 2 3 2 3 2 3 3 3 4 23 32 71.875 Adaptif 1
110 39 2 Laki-Laki 2 SMA 3 Wiraswasta 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 15 18 83.33 Tinggi 1 3 3 3 3 3 3 2 3 23 32 71.875 Adaptif 1
111 30 1 Perempuan 1 SMP 2 IRT/Tidak Bekerja 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 13 18 72.22 Sedang 2 2 2 1 2 2 2 2 2 15 32 46.875 Maladaptif 2
26-35 64 Laki-laki 46 SD 34 IRT/Tidak Bekerja 38 Tinggi 59 Adaptif 82
36-45 47 Pr 65 SMP 23 PNS 2 Sedang 35 Maladaptif 29
Total 111 Total 111 SMA 43 Wiraswasta 19 Rendah 17 Total 111
D3 6 Tani 52 Total 111
S1 5 Total 111
Total 111
Lampiran 13
Frequency Table
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 26-35 64 57.7 57.7 57.7
36-45 47 42.3 42.3 100.0
Total 111 100.0 100.0
Jenis_Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Perempuan 65 58.6 58.6 58.6
Laki-laki 46 41.4 41.4 100.0
Total 111 100.0 100.0
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 34 30.6 30.6 30.6
SMP 23 20.7 20.7 51.4
SMA 43 38.7 38.7 90.1
D3 6 5.4 5.4 95.5
S1 5 4.5 4.5 100.0
Total 111 100.0 100.0
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid IRT/Tidak 38 34.2 34.2 34.2
Bekerja
PNS 2 1.8 1.8 36.0
Wiraswasta 19 17.1 17.1 53.2
Tani 52 46.8 46.8 100.0
Total 111 100.0 100.0
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 59 53.2 53.2 53.2
Sedang 35 31.5 31.5 84.7
Rendah 17 15.3 15.3 100.0
Total 111 100.0 100.0
Perilaku_Pencegahan_Malaria
Freque Valid Cumulative
ncy Percent Percent Percent
Valid Adaptif 82 73.9 73.9 73.9
Maladaptif 29 26.1 26.1 100.0
Total 111 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 70.142a 2 .000
Likelihood Ratio 82.507 2 .000
Linear-by-Linear 66.842 1 .000
Association
N of Valid Cases 111