Anda di halaman 1dari 3

Sindi Nainggolan

2279201017

Teori Sastra

Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu budaya

Universitas Lancang Kuning

Real Author

Hang Kafrawi adalah nama pena dari Muhammad Kafrawi, lahir di Teluk Belitung, Kabupaten
Kepulauan Meranti, 22 Maret 1974, dari orang tua Jamil Nur dan Azizah. Menamatkan S1 di
Fakultas Sastra Unilak Jurusan Sastra Indonesia. S2 di selesaikannya di Institut Seni Indonesia
Yogyakarta Jurusan Penciptaan Teater tahun 2005.

Karya Hang Kafrawi yang telah dibukukan antara lain, Membaca Riau (kumpulan puisi), Orang-
orang Kalah (Naskah Drama dan kumpulan Cerpen), Wawancara Khayal Dengan Yung Dollah
(kumpulan cerita humor), Merbau Bersiram Darah (roman cerita rakyat), Dedap Durhaka
(kumpulan naskah drama anak-anak), Pertemuan Dalam Pipa (kumpulan cerpen bersama
diterbitkan Dewan Kesenian Jakarta), Air Mata 1824 (kumpulan puisi bersama penulis
Malaysia), Sang Kitab (kumpulan naskah drama), Ekonomi Kreatif Ala Atah Roy (kumpulan
esei), Negeri Junjungan Ala Atah Roy (kumpulan esei),

Selain menulis karya sastra Hang Kafrawi juga aktif menyutradarai teater semenjak tahun 1997.
Pementasan teater yang pernah dipentaskan antara lain; Roh, Manusia-manusia (dipentaskan di
Bandung), Taman Hati, Orang-orang Kalah (dipentaskan di Medan dan Padang), Baginda Sultan,
(dipentaskan di Malaysia) Mengadili Sang Sapurba (dipentaskan di Malaysia dan Yogyakarta),
Sang Kitab (dipentaskan di Lampung dan Riau), Hikayat Puyu-puyu (dipentaskan di Lampung
dan Riau), MAkFIAh (dipentaskan di Pekanbaru).

Selain menyutradari pementasan teater, Hang Kafrwi juga menyutradari berbagai film televisi.
Bulan Terhempas merupakan film pendek pertamanya. Eks Kapten (film pendek terbaik I DKR
tahun 2002). Drama Komedi Situasi Televisi “Baginda Sultan” (ditayangkan di Riau Televisi
sebanyak 14 episode). “Ngah Husin” (drama komedi televisi 4 episode, ditayangkan di Rtv),
Pada tahun 2010 drama televisi “Mengejar Cahaya” menerima Anugrah Sagang dan ditayangkan
di Rtv sebanyak 13 episode. Bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unilak tahun 2013
memproduksi film pendek berjudul “Ini Tanah Kami”. Pada tahun 2014, Hang Kafrawi
menerima Anugerah Sagang kategori Seniman dan Budayawan. Tahun 2017 menyutradarai film
Mafia Agaknya, Geng!, Aku Tak Mengutuk, Tuhan, dan film pendek Marwah.
Implied Author

ALI menatap tajam ke mata Imran, kemudian mengalihkan tatapannya ke mata Tami. Seperti mata elang
melihat kerumunan anak ayam yang sedang bermain, begitulah maa Ali, silih berganti menatap kedua
mata temannya. Imran dan Tami cuma mampu mengarahkan mata mereka ke gelas kopi di atas meia. '
"sekali lagi aku bertanya pada kalian, apakah kia jadi manghabisi nyawa Dollah tua terkutuk itu atau tidak
malam itu?" tanya Ali dengan mata elangnya menatap silih berganti kedua temannya. Tami dengan hati
yang dipaksa coba memandang wajah Ali dan kemudian ia melirik Imran yang berada di sebelahnya.
Perbuatannnya itu memperlihatkan keraguan yang luar biasa di dalam hatinya. Begtu iuga Imran, ia
mencoba menguasai dirinya dan akan mengatakan keiujuran yang bersemai di perasaan, namun ia tak
mampu untuk memulainya. Hal 244

Narrator (pencerita)

Apa yang Engkau ucapkan itu betul Ali,tapi kita harus menyusun rencana itu, kalau gagal kita juga yang
sial' iawab Tami masih mengusap Imran. Imran diam saia, cuma suara gemuruh menahan tangisan yang
terdengar dari mulutnya' ..Rencana apalagi Tami? Malam ini dengan diam-diam kita masuk ke rumahnya
dan kita jalankan aksi itu. Sudah, selesai," kata Ali pasti. ..Mengeriakan sesuatu pekerjaan tidak semudah
mengeluarkan perkataan, Ali. Engkau harus ingat, Dollah itu mempunyai tukang pukul yang luar biasa b
anyaknya.Jangankan masuk malam hari' siang saia kita diperiksa bukan main ketatnya mau ke rumahitu,"
kata Tami. –hal 247

Narratee (pendengar)

Narratee Aktif

Bayangan bapaknya yang sedang ditarik dengan paksa oleh pihak keamanan di tumah, bermain di pikiran
Tami. Pada saat itu Dollah berada di tempat k eiadtmdan dengan senyum kemenangan melirik
kearahnya.Lirikan Dollah seperti sifat yang menyayat-nyayat hatinya. Tami menyembunyikan amarah di
kamar terkecil hatinya, sementara bapaknya mencoba menielaskan duduk perkara kepada pihak
keamanan, tetapi sia-sia. Dollah telah lebih dahulu membentangkan permasalahan dengan selembar
kertas jual beli tanah ke hadapan pihak keamanan kemarin.- hal 248

Narratee Pasif

Tami tidak habis pikir, kenapa surat itu di tangan Dollah. Padahal perjanjian yang dibuat oleh Dollah
sendiri manyatakan bahwa surat itu dipegang oleh bapaknya dan setelah semua hutang selesai, maka
surat itu dimusnahkan. -hal 248

Implied Reader (pembaca yang dibayangkan)

Sebenarnya Tami tidak setuiu dengan bapak berhutang kepada Dollah untuk menyelanggarakan pesta
perkawinan Salmah, adiknya. Tami dan pasti juga bapaknya mengetahui bahwa berhutang dengan Dollah
sana saja menyemai benih malapetaka. Telah banyak contoh yang teradi di kampung, salah satunya
Murad yang dengan terpaksa merelakan tanah sekaligus rumahnya yang tidak seberapa itu lesap
meniadi milik Dollah, disebabkan Murad meminiam uang untuk kepeduan istrinya melahirkan. Sekarang
Murad tinggal di rumah orang tua istrinya dan hidup dengan setiap hari dicaci hamun mertua.- hal 248-
249

Real Reader (Pembaca Nyata)

Real reader atau pembaca nyata merupakan khayak atau seluruh yang secara fisik membaca karya sastra
Hang Kafrawi yang diterbitkan, dicetak dan didistribusikan kepada masyarakat luas. Pembaca nyata Hang
Kafrawi merupakan pembaca yang menguasai Bahasa Indonesia dan beberapa istilah bahasa Melayu
sebagai alat/ media yang dipakai sebagai komunikasi untuk melakukan aktifitas pembacaan.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap penarasian Hang Kafrawi terdapat elemen komunikasi yang terdiri elemen
real author (pengarang sesungguhnya), implied author (pengarang tersamar), narrator (penyaji),
narratee (penikmat sajian), implied reader (pembaca yang dibayangkan) dan real reader (pembaca
sebenarnya). Elemen yang sangat berpengaruh membentuk Hang Kafrawi adalah implied author. Real
reader harus dibuktikan lebih lanjut dengan penelitian yang lebih khusus. Setiap sekuen cerita dalam
Hang Kafrawi tidak dapat dihilangkan begitu saja. Ide cerita disampaikan pada sekuen, selanjutnya ide-
ide tersebut ditransformasikan dari pengarang nyata atau real author ke pembaca nyata Hang Kafrawi.

Anda mungkin juga menyukai