Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah- Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “Iman Kepada Kitab-
Kitab Allah Swt” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak


kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan
datang.Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu dan kakak-kakak yang telah memberikan motivasi

dalam penyusunan makalah ini.Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua,dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun
sederhana dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Sekali lagi,sebagaimana karya manusia pada umumnya, tidak menutup kemungkinan masi
ada saja kekurangan dan kelemahannya. Namun setidaknya ada usaha maksimal dari penulis
untuk menyajikan yang terbaik bagi segenap pembaca. Semoga ini tercatat sebagai amal
saleh di sisi Allah . Aamiin Ya robbal Alamin.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Kitab kitab Allah Swt dalam Islam……………………………………………...

B. Pentingnya keimanan kepada Kitab kitab Allah Swt …………………………………….

C. Tanggung jawab Umat Islam terhadap Kitab kitab Allah Swt…………………………...

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan ………………………………………………………………………………

B. Saran …………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Iman kepada Kitab-Kitab Allah memiliki latar belakang yang dalam dan kaya sepanjang
sejarah agama Islam. Latar belakang ini mencakup konteks historis dan teologis yang
membentuk pemahaman umat Islam tentang pentingnya kitab-kitab suci. Berikut adalah
beberapa poin latar belakang iman kepada Kitab-Kitab Allah:

Pentingnya Wahyu dalam Islam:

Dalam ajaran Islam, konsep wahyu sangat penting. Wahyu dianggap sebagai komunikasi
langsung antara Allah dan rasul-rasul-Nya. Kitab-Kitab Allah dianggap sebagai hasil utama
dari wahyu ini, dan mereka menyampaikan petunjuk Allah kepada umat manusia.

Al-Qur'an Sebagai Kitab Terakhir:

Al-Qur'an dianggap sebagai kitab terakhir dan paling lengkap yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Latar belakang ini menggarisbawahi penyelesaian wahyu Allah kepada
umat manusia melalui Al-Qur'an, yang memuat petunjuk hidup untuk seluruh umat manusia
sampai akhir zaman.

Seri Kitab-Kitab Allah:

Kitab-Kitab Allah dianggap sebagai seri wahyu yang diberikan kepada berbagai rasul di
berbagai zaman. Dalam urutan waktu, di antaranya adalah Taurat kepada Nabi Musa, Zabur
kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa, dan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad. Ini
menciptakan pemahaman kelanjutan dan kesatuan dalam kitab-kitab tersebut.

Pemberian Petunjuk dan Hukum:

Kitab-Kitab Allah diberikan untuk memberikan petunjuk hidup dan hukum kepada umat
manusia. Setiap kitab dianggap sebagai rencana panduan Ilahi untuk membimbing manusia
dalam aspek-aspek kehidupan mereka, termasuk moralitas, hukum, dan urusan rohaniah.
Ujian dan Pembuktian Kesetiaan Umat Allah:

Kitab-Kitab Allah dianggap sebagai ujian dan pembuktian kesetiaan umat Allah. Para nabi
diutus dengan membawa kitab-kitab tersebut untuk menguji sejauh mana umat bersedia
mengikuti petunjuk Allah dan mematuhi hukum-hukum-Nya.

Mengandung Hikmah dan Pelajaran:

Kitab-Kitab Allah mengandung berbagai hikmah, pelajaran moral, dan contoh-contoh


kehidupan. Kisah-kisah dalam kitab-kitab suci memberikan umat Islam pandangan mendalam
tentang sejarah, moralitas, dan tata cara hidup yang baik.

Kesatuan Pesan Meskipun Dalam Format yang Berbeda:

Meskipun berbeda dalam format dan gaya, kitab-kitab suci dianggap memiliki kesatuan
dalam pesan esensial mereka. Mereka menegaskan keesaan Allah, ajaran moral yang sama,
dan panggilan untuk menyembah-Nya dengan tulus.

Pentingnya Pembacaan dan Memahami Kitab-Kitab Allah:

Agama Islam menekankan pentingnya membaca, memahami, dan merenungkan isi kitab-
kitab Allah. Ini menciptakan landasan bagi praktik membaca dan studi agama dalam tradisi
Islam.

B. rumusan masalah

1. bagaimana pandangan islam tentang konsep kitab-kitab Allah SWT ?

2. apa itu konsep beriman kepada kitab-kitab Allah ?

3. bagaiman tanggung jawab umat islam atas kitab-kitab Allah ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep kitab-kitab Allah SWT dalam islam

Dalam Islam, konsep Kitab-Kitab Allah merujuk kepada serangkaian wahyu atau ajaran
yang diberikan Allah SWT kepada para nabi sebagai pedoman hidup bagi umat manusia.
KitabKitab Allah ini dianggap sebagai sumber otoritatif dan panduan spiritual yang
membimbing umat manusia untuk mencapai kehidupan yang benar dan bermakna. Ada
beberapa Kitab Allah yang diakui dalam tradisi Islam, dengan Al-Qur'an sebagai kitab
terakhir dan terpenting.
Berikut adalah penjelasan tentang konsep Kitab-Kitab Allah dalam Islam:

Al-Qur'an:

Al-Qur'an adalah kitab suci utama dalam Islam dan dianggap sebagai firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Al-Qur'an
terdiri dari surah (bab) dan ayat (ayat) yang memberikan petunjuk hidup, hukum, etika, serta
ajaran spiritual bagi umat Islam. Al-Qur'an dianggap sebagai kitab yang tidak mengalami
perubahan atau revisi sejak diturunkan.

Taurat (Torah):

Taurat adalah kitab yang diyakini diturunkan kepada Nabi Musa (Moses). Kitab ini berisi
hukum-hukum dan petunjuk moral yang dianggap sebagai pedoman bagi Bani Israel.
Meskipun, dalam tradisi Islam, Taurat sekarang mungkin mengalami perubahan dan
penyimpangan dari aslinya.

Injil:

Injil diyakini diturunkan kepada Nabi Isa (Jesus) sebagai petunjuk spiritual bagi umat
manusia. Dalam Islam, Injil dianggap sebagai salah satu Kitab Allah, namun diyakini
mengalami penyimpangan dan perubahan dari bentuk aslinya. Nabi Isa dianggap sebagai
salah satu rasul Allah.

Zabur:
Zabur adalah kitab yang diyakini diturunkan kepada Nabi Daud (David). Kitab ini berisi
nyanyian dan doa-doa yang mencerminkan pengabdian dan kepasrahan kepada Allah. Zabur
juga dianggap sebagai Kitab Allah dalam tradisi Islam.

Suhuf Ibrahim (Lembaran Ibrahim):

Suhuf Ibrahim diyakini sebagai kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim
(Abraham). Meskipun kurang rinci dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya, Suhuf Ibrahim
dianggap sebagai bagian dari warisan wahyu Ilahi.

Konsep Kitab-Kitab Allah dalam Islam mencerminkan kepercayaan umat Muslim terhadap
kesinambungan wahyu dari zaman ke zaman. Meskipun diyakini bahwa kitab-kitab sebelum
Al-Qur'an mengalami perubahan atau penyimpangan, Al-Qur'an dianggap sebagai kitab yang
terpelihara dan tidak mengalami distorsi, sehingga menjadi panduan terakhir dan paling
sempurna bagi umat manusia.

Penting untuk diingat bahwa kepercayaan terhadap Kitab-Kitab Allah adalah salah satu
pilar iman dalam Islam. Umat Islam dihimbau untuk memahami, menghormati, dan
mengikuti ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab suci tersebut sebagai langkah menuju
kehidupan yang benar dan berarti.

a. Al-quran sebagai kitab utama

Al-Qur'an adalah kitab suci utama dalam agama Islam dan dianggap sebagai firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Berikut
adalah beberapa poin penjelasan mengenai Al-Qur'an sebagai kitab utama:

• Wahyu Ilahi:

Al-Qur'an diyakini sebagai wahyu langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad. Proses
penurunan ini terjadi selama 23 tahun sepanjang kehidupan Nabi, dimulai pada usia 40 tahun
hingga beliau wafat.

• Satu-satunya Kitab yang Tidak Berubah :


Al-Qur'an diyakini sebagai satu-satunya kitab suci yang tidak mengalami perubahan
sepanjang sejarah. Teksnya dianggap tetap utuh dan tidak mengalami revisi atau modifikasi
sejak diturunkan.

• Pedoman Hidup:

Al-Qur'an berfungsi sebagai pedoman hidup komprehensif bagi umat Islam. Kitab ini
mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk etika, moralitas, hukum, dan panduan
spiritual.  Hukum dan Hukum Syariah:

Al-Qur'an berisi hukum-hukum syariah yang menjadi dasar bagi sistem hukum Islam.
Ayatayatnya memberikan petunjuk tentang bagaimana umat Islam seharusnya menjalani
kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama.

• Petunjuk untuk Keselamatan Akhirat:

Al-Qur'an mengandung petunjuk tentang bagaimana mencapai keselamatan dan kebahagiaan


di dunia dan akhirat. Ia mengajarkan tentang tata cara beribadah, moralitas, dan etika yang
akan membimbing umat Islam menuju surga.

• Linguistik dan Sastra yang Luar Biasa:

Al-Qur'an dianggap sebagai karya sastra tertinggi dalam bahasa Arab. Meskipun diturunkan
lebih dari 1400 tahun yang lalu, keindahan bahasa dan struktur kalimatnya tetap membuatnya
menjadi karya yang tak tertandingi dalam hal keelokan dan keindahan bahasa.

• Penyembuhan dan Hidayah:

Al-Qur'an disebutkan sebagai penyembuh bagi penyakit hati dan sebagai sumber petunjuk
hidayah. Ayat-ayatnya memberikan kekuatan spiritual dan menawarkan petunjuk kepada
mereka yang mencari kebenaran dan petunjuk Allah.

• Konteks Sejarah dan Universal:

Meskipun diturunkan pada konteks sejarah tertentu, Al-Qur'an dianggap memiliki relevansi
universal. Ayat-ayatnya dianggap sebagai wahyu yang relevan untuk semua zaman dan
semua tempat.

• Keajaiban Ilmiah:

Beberapa ayat dalam Al-Qur'an diketahui mengandung pengetahuan ilmiah yang sesuai
dengan temuan-temuan ilmiah modern. Ini dianggap sebagai mukjizat ilmiah yang
menunjukkan ketidakmungkinan bahwa Nabi Muhammad dapat mengetahui hal-hal ini tanpa
bantuan wahyu.

• Kewajiban Membaca dan Memahami: - Umat Islam dihimbau untuk membaca,


mempelajari, dan memahami Al-Qur'an. Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an
dianggap sebagai bentuk ibadah dan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Secara keseluruhan, Al-Qur'an memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
seorang Muslim, dan keimanan kepada Al-Qur'an merupakan salah satu aspek kunci dari
kehidupan spiritual dan moral mereka.

b. kitab-kitab sebelum Al-quran

Kitab-kitab sebelum Al-Qur'an merupakan bagian dari warisan ilahi yang diberikan kepada
berbagai rasul sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam Islam, ada beberapa kitab yang
diakui sebagai wahyu Allah sebelum Al-Qur'an. Beberapa kitab tersebut antara lain:

• Taurat (Torah):

Diberikan kepada Nabi Musa (Moses): Taurat adalah kitab yang diyakini sebagai wahyu
pertama Allah kepada umat manusia setelah penciptaan. Kitab ini diberikan kepada Nabi
Musa di Gunung Sinai dan berisi hukum-hukum, aturan, dan petunjuk moral untuk umat Bani
Israel.  Zabur (Psalms):

Diberikan kepada Nabi Daud (David): Zabur merupakan kumpulan Mazmur yang diberikan
kepada Nabi Daud. Kitab ini berisi doa-doa, pujian, dan nasihat spiritual. Mazmur-mazmur
ini sering digunakan dalam ibadah dan refleksi rohaniah.

• Injil (Gospel):

Diberikan kepada Nabi Isa (Jesus): Injil adalah kitab yang dianggap sebagai wahyu Allah
kepada Nabi Isa. Kitab ini berisi ajaran-ajaran moral, perumpamaan, dan kehidupan Nabi Isa.
Ada empat Injil dalam Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen: Injil Matius, Markus, Lukas,
dan Yohanes.

• Suhuf Ibrahim (Scrolls of Abraham):

Diberikan kepada Nabi Ibrahim (Abraham): Suhuf Ibrahim disebutkan dalam Al-Qur'an
sebagai kitab yang diberikan kepada Nabi Ibrahim. Meskipun isi sebenarnya tidak diketahui
secara rinci, diyakini bahwa kitab ini berisi petunjuk moral dan ajaran tentang keimanan.
Perjanjian Lama (Old Testament):

Kumpulan Taurat, Zabur, dan kitab-kitab lainnya: Dalam tradisi Yahudi dan Kristen,
kitabkitab tersebut, bersama dengan kitab-kitab lain seperti Kitab Yosua, Hakim-hakim, dan
kitabkitab nabi, membentuk Perjanjian Lama. Ini adalah kumpulan tulisan yang mengandung
ajaran moral dan sejarah umat Allah sebelum kedatangan Nabi Isa.

Penting untuk dicatat bahwa dalam Islam, Al-Qur'an dianggap sebagai kitab terakhir dan final
yang menggantikan kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur'an dianggap sebagai pengoreksi dan
pemurni ajaran sebelumnya yang mungkin telah mengalami perubahan atau penyimpangan
seiring waktu. Meskipun demikian, umat Islam diwajibkan untuk menghormati kitab-kitab
tersebut sebagai wahyu Allah dan mengakui para nabi yang menerimanya sebagai utusan-
Nya. B. Keimanan kepada Kitab-Kitab Allah memiliki signifikansi yang besar dalam
ajaran agama Islam. Pentingnya keimanan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari panduan
moral dan etika hingga landasan hukum dan spiritualitas. Berikut adalah beberapa penjelasan
tentang pentingnya keimanan pada KitabKitab Allah dalam konteks agama Islam:

Petunjuk Hidup:

Kitab-Kitab Allah, terutama Al-Qur'an, dianggap sebagai petunjuk hidup bagi umat Islam.
Mereka memberikan arahan dan pedoman yang jelas tentang cara hidup yang benar,
moralitas, dan etika yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Keimanan pada kitab suci
membantu individu untuk menavigasi kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran moral.

Hukum Islam:

Kitab-Kitab Allah, terutama Al-Qur'an, adalah sumber utama hukum Islam. Mereka
menyediakan landasan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk ibadah,
muamalah (urusan dunia), dan tata cara hidup. Keimanan pada kitab-kitab tersebut membantu
menjaga keadilan, kesetaraan, dan keharmonisan dalam masyarakat.

Pembentukan Karakter:

Keimanan pada Kitab-Kitab Allah membantu membentuk karakter individu. Ajaran-ajaran


moral dan nilai-nilai etika yang terkandung dalam kitab-kitab suci mengajarkan kesabaran,
kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan sifat-sifat baik lainnya. Ini berkontribusi pada
pembentukan karakter yang kokoh dan moral yang baik.

Spiritualitas dan Koneksi dengan Allah:


Kitab-Kitab Allah adalah medium untuk meningkatkan spiritualitas dan mengembangkan
koneksi yang lebih mendalam dengan Allah. Membaca, memahami, dan merenungkan
ajaranajaran kitab-kitab suci membantu umat Islam memperdalam hubungan spiritual mereka
dan mencari keberkahan dalam setiap aspek kehidupan.

Pengajaran Sejarah dan Pelajaran Moral:

Kitab-Kitab Allah sering mengandung kisah-kisah sejarah tentang para nabi dan umat
sebelumnya. Ini memberikan pelajaran moral, hikmah, dan peringatan tentang konsekuensi
tindakan. Keimanan kepada kitab-kitab tersebut membantu umat Islam belajar dari
pengalaman masa lalu.

Pertanyaan Filosofis dan Jawaban tentang Tujuan Hidup:

Kitab-Kitab Allah menyajikan jawaban atas pertanyaan filosofis tentang tujuan hidup,
keberadaan manusia, dan makna eksistensi. Mereka memberikan pandangan yang
komprehensif tentang penciptaan manusia, ujian kehidupan, dan tujuan akhir hidup.

Perpaduan dan Identitas Umat Islam:

Keimanan kepada Kitab-Kitab Allah membantu mempertahankan perpaduan dalam umat


Islam. Ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab suci memberikan dasar bersama bagi
umat Islam di seluruh dunia, memperkuat identitas agama dan mempromosikan persatuan di
antara mereka.

Dengan demikian, keimanan pada Kitab-Kitab Allah bukan hanya menjadi kewajiban agama
tetapi juga merupakan sumber inspirasi dan panduan yang sangat penting bagi umat Islam
dalam menjalani kehidupan mereka secara menyeluruh.

C. tanggung jawab umat islam terhadap kitab-kitab Allah

Tanggung jawab umat Islam terhadap Kitab-Kitab Allah sangatlah penting dalam praktek
kehidupan sehari-hari. Tanggung jawab ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari memahami
isi kitab-kitab suci hingga mengimplementasikan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
Berikut adalah penjelasan tentang tanggung jawab umat Islam terhadap Kitab-Kitab Allah:

Memahami dan Mempelajari Kitab-Kitab Allah:

Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk memahami dan mempelajari isi Kitab-Kitab
Allah, terutama Al-Qur'an. Ini mencakup membaca dengan seksama, merenungkan ayat-ayat,
dan memahami konteks historis dan sosial dari ayat-ayat tersebut. Pemahaman yang
mendalam merupakan langkah awal dalam menjalankan tanggung jawab ini.

Menjalankan Ajaran-Ajaran Moral dan Etika:

Kitab-Kitab Allah mengandung ajaran moral dan etika yang harus diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menjalankan nilai-nilai
seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran sebagaimana yang diajarkan oleh
kitab-kitab suci.

Mengamalkan Hukum Islam:

Kitab-Kitab Allah, khususnya Al-Qur'an, merupakan sumber hukum utama dalam Islam.
Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan hukum-hukum yang terkandung
di dalamnya. Ini termasuk mengikuti perintah dan menjauhi larangan yang dinyatakan dalam
kitab-kitab suci.

Beribadah dan Menjalankan Syariat Islam:

Kitab-Kitab Allah memberikan petunjuk terkait ibadah dan syariat Islam. Umat Islam
memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kewajiban ibadah seperti shalat, puasa, zakat,
dan haji sesuai dengan ajaran kitab-kitab suci.

Menyebarluaskan Ajaran Islam:

Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai yang
terkandung dalam kitab-kitab suci kepada orang lain. Ini dapat dilakukan melalui contoh
perilaku, pengajaran, dan dakwah yang bersifat positif.

Menghormati dan Meresapi Makna Ayat-Ayat Allah:

Umat Islam diharapkan untuk menghormati kitab-kitab suci dan meresapi makna ayat-ayat
Allah. Ini mencakup berlaku dengan penuh rasa hormat terhadap Al-Qur'an, tidak menghina
kitab-kitab suci, dan menjauhi segala bentuk penghinaan terhadap ajaran Allah.

Menjaga Kelestarian Naskah Kitab-Kitab Allah:

Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian naskah kitab-kitab suci,
terutama Al-Qur'an. Hal ini mencakup penyalinan dan penyebaran naskah yang akurat serta
menjauhkan kitab-kitab suci dari segala bentuk perusakan atau penodaan.

Menjalankan Nilai-Nilai Kemanusiaan:


Kitab-Kitab Allah mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, seperti kasih sayang, keadilan, dan
perdamaian. Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai ini ke dalam
interaksi sosial dan memainkan peran aktif dalam membangun masyarakat yang beradab.

Dengan menjalankan tanggung jawab ini, umat Islam diharapkan dapat menciptakan
masyarakat yang bermoral, adil, dan damai sesuai dengan ajaran Kitab-Kitab Allah.
Tanggung jawab terhadap kitab-kitab suci bukan hanya sebagai kewajiban agama tetapi juga
sebagai panduan hidup yang menyeluruh untuk mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia
dan akhirat.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Didalam Al qur’an di sebutkan bahwa ada 4 kitab Allah Swt yang diturunkan kepada
nabinya,; yaitu nabinya, ‘ taurat diturnkan kepada nabi musa., zzabur kepada nabi daud As,
injil kepada nabi isa, Al-q’r'an kepada nabi Muhammad saw,

Kitab kitab yang dimaksud pada ayat diatas adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan,
perintah dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia kitab kitab Allah swt
tersebut diturunkan pada masa berlainan.

Iman kepada kitab kitab Allah Swt artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah swt telah
menurunkan kitab kepada Nabi atau Rasul yang bersi wahyu untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia.

B. Saran

Kami menyadari makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna. Akan tetapi bukan
berartimakalah ini tidak berguna. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan pengaruh positif kepada para pembaca di kemudian hari. Dan dapat menjadi refe
rensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2000


Fiqih. Jakarta.

Isma‟il, Sa‟id, DR,


Perbandingan „Aqidah Islam & Kristen Menurut Al
-Quran & Bibel
,terjemahan H. Suhairi Ilyas, MA, Yayasan al-Anshar Bukitinggi, cet.I.th.1990.

Miftah Faridh, Drs,


Pokok-Pokok Ajaran Islam
, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982.

Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin,


Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama,
PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.

Al-
Qathtan, Manna‟,
Mabahits fi Ulum al-Quran
, Muasasah ar-Risalah Beirut, cet.4.th.1976

Anda mungkin juga menyukai