PENANGANAN PASCAPANEN
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah panen sampai dengan
siap dikonsumsi dan/atau diolah, meliputi: pengumpulan, perontokan,
pembersihan, pengupasan, trimming, sortasi, perendaman, pencelupan,
pelilinan, pelayuan, pemeraman, fermentasi, penggulungan, penirisan,
perajangan, pengepresan, pengawetan, pengkelasan, pengemasan,
penyimpanan, standardisasi mutu, dan pengangkutan hasil pertanian asal
tanaman.
T U J UA N P E N A N G A N A N PA S C A PA N E N
YA N G BA I K DA N B E N A R ( G H P )
KACANG HIJAU
KEDELAI
KACANG TANAH
UBI JALAR
BEKATUL
BERAS
JAGUNG
PORANG
SNI Produk Tanaman Pangan
SNI 6128:2020
BERAS
SYARAT MUTU BERAS
01 bebas hama dan penyakit;
SYARAT 03 bebas dari campuran dedak dan bekatul, untuk beras sosoh;
UMUM
04 derajat sosoh minimal 95 %, untuk beras sosoh;
06 bebas dari bahan kimia yang membahayakan dan merugikan, serta aman bagi
konsumen mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.
CATATAN 1 Beras tidak melebihi batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan, batas
maksimum residu pestisida pada hasil pertanian, dan batas maksimum kandungan mikotoksin
dalam pangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
CATATAN 2 Untuk beras organik mengacu pada SNI Sistem pertanian organik
SYARAT KHUSUS BERAS ORGANIK DAN NON ORGANIK
KEGIATAN PASCAPANEN
Perontokan
Pembersihan Gabah
*
Pengeringan Gabah
*
Penggilingan Beras
Grading-Pengemasan
*
Penyimpanan
*
EMD-2020 * Pengangkutan Distribusi - Penjualan 12
Pemanenan
*
Penumpukan-Pengumpulan
PASCAPANEN
Pengeringan Brangkasan/Tongkol
*
Perontokan/Pemipilan
Pembersihan Biji
*
KEGIATAN
Pengeringan Biji
Sortasi-Grading-Pengemasan
*
Penyimpanan
*
EMD-2020 * Pengangkutan Distribusi -Penjualan 11
Pemanenan P ELAkU GHP
12
Pengeringan PETANI
Brangkasan/Gabah/Jagung
Perontokan
Pembersihan Biji
Pengeringan Biji
Pengemasan
GAPOKTAN
Penyimpanan
KOPERASI
PEDAGANG
Transportasi - Distribusi INDUSTRI
PERBAIKAN PENANGANAN PASCAPANEN DI TINGKAT PETANI
MAMPU MENURUNKAN KEHILANGAN HASIL PANEN
15
Mutu Gabah Kering Giling (SNI 224-2023)
Komponen Mutu Premium Medium I Medium II GHP Cara
Petani
Kadar air (%maksimum) 14,0 14,0 14,0 13,9 16.7
Butir gabah hampa (% maksimum) 1,0 2,0 3,0 1,4 6.3
Butir gabah rusak (% maksimum) 0,5 1,5 3,0 0,6 9.8
Benda asing (% maksimum) 0,01 0,05 0,10 0,02 8.9
MASUK MUTU II
Dapat di tingkatkan ke mutu I dengan perbaikan pada Nilai Tambah
- Butir hampa
- Butir mengapur
- Benda asing
Metode Teknologi
Sosial budaya
GHP
Faktor penyebab susut beras
18
Waktu Panen dan Susut
Waktu Panen Susut (%)
1 minggu sebelum optimum 0,77
Waktu panen optimum 3,35
1 minggu setelah optimum 5,63
2 minggu setelah optimum 9,64
3 minggu setelah optimum 40,70
4 minggu setelah optimum 60,46
Perontokan
20
Pengeringan
21
Penundaan pengeringan meningkatkan gabah rusak
Kadar Air Awal Penundaan Kerusakan
Gabah Pengeringan Gabah
(%) (hari) (%)
1 0,36
>25 3 1,19
5 2,10
1 0,60
22-24 3 0,65
5 0,93
1 0,05
19-21 3 0,44 Sumber: Damardjati, et al.
5 0,75 (1989).
22
Penggilingan
23
Penggunaan dryer dan double pass RMU meningkatkan beras
kepala dibandingkan dengan penjemuran dan single pass RMU
EMD-2020 25
PREFERENSI
KOSUMEN
TEKNOLOGI
ALSINTAN
BUDIDAYA
GHP
TEKNOLOGI
SOSIAL BUDAYA
PASCAPANEN
Berasku: Penggilingan
Seri penanganan pasca panen padi
Berasku: Penyimpanan
Seri penanganan pasca panen padi
SNI IndoGAP merupakan SNI Proses
Sertifikasi Berkelompok
Sertifikat
IndoGAP IndoGAP
Sertifikat FASILITASI
Berkelompok
IndoGAP PEMERINTA
H
Pelaku Usaha
Sertifikasi Sertifikat
Besar dan MANDIRI
Pascapanen IndoGAP
Catatan: Menegah
❖ Surat keterangan dikeluarkan oleh Dinas Pertanian Provinsi/Kab/Kota
❖ Sertifikat IndoGAP dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPr) yang ditunjuk oleh pemerintah dengan
ruang lingkup IndoGAP (Pertanaman dan Pascapanen).
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT
TETAP SEMANGAT
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN
SNI 3157 : 2022 SNI 7938 2020 SNI 6128:2020 SNI 9126 : 2022
Mengapa Sertifikasi IndoGAP Tanaman Pangan
diperlukan?
• Sertifikasi indoGAP merupakan salah satu sertifikasi produk yang
dikembangkan Ditjen Tanaman pangan untuk menjamin keaman
an dan mutu produk tanaman pangan yang dihasilkan.
• Sehingga menghasilkan produk pangan dan pakan baik jumlah,
mutu, dan diproduksi secara efisien, berkelanjutan yang terjamin
trecibilitynya
• Dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen dan
menciptakan kepercayaan konsumen bahwa produk pangan ters
ebut aman dan berkualitas dan berdaya saing
• Memenuhi amanat regulasi
SNI IndoGAP merupakan SNI Proses
P
A
D
I
PANEN
Gabah hasil panen dengan kadar air tinggi dan kondisi lembab
mengalami respirasi dengan cepat serta mudah ditumbuhi jamur.
Cara pengeringan :
(1) Penjemuran langsung (sinar matahari),
(2) Sarana pengering mekanis (mechanical dryer).
Pengeringan (Sinar Matahari)
Hal penting perlu diperhatikan
untuk menjaga mutu gabah selama penjemuran :
▪ Pada hari sangat panas, jika suhu gabah mencapai di atas
50 – 60 º C; tutupi hamparan gabah pada tengah hari untuk
mencegah “over-heating”
▪ Tutupi segera hamparan gabah bila hujan mulai turun. Pemb
asahan kembali (re-wetting) dari gabah menyebabkan keretak
an biji dan tingginya gabah pecah saat proses penggilingan;
▪ Menjaga kontaminasi bijian dari bahan asing dan jauhkan bin
atang;
▪ Monitor kadar air dan suhu gabah selama penjemuran