Disusun oleh :
Dian Ratnasari (12.01.4017)
Henry Wicaksono (12.01.4025)
Teknik Kimia
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada peternak skala kecil dinegara berkembang, umumnya ternak
ruminansia hanya diberi pakan kasar berupa hijauan atau bahkan jerami. Pada
kondisi ini ketersediaan protein, mineral, vitamin dan daya cerna pakan bagi
ternak sangatlah kurang. Hal ini diikuti dengan tingkat konsumsi dan
produktivitas ternak yang rendah.
Urea merupakan salah satu sumber amonia yang bisa digunakan oleh
mikrobia rumen untuk membentuk protein bagi ternak ruminansia. Mikrobia
dalam rumen membentuk protein bagi ternak dengan cara menggabungkan NH3
dari urea dengan hasil hasil metabolisme karbohidrat. Oleh karena itu pemberian
urea harus disertai sumber karbohidrat mudah tercerna. Apabila NH3 tidak
digunakan untuk membentuk protein, maka NH3 akan masuk ke darah dan dalam
jumlah tertentu menyebabkan keracunan.
Molase (bahasa Inggris: molasses) merupakan produk sampingan dari
industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mengandung gula dan
asam-asam organik. Molase yang hasil dari industri gula tebu di Indonesia dikenal
dengan nama tetes tebu. Kandungan sukrosa dalam molase cukup tinggi, berkisar
48-55% sehingga dapat digunakan sebagai sumber yang baik untuk pembuatan
etanol. Molase berbentuk cairan kental berwarna cokelat ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku etanol, alkohol, pembentuk asam sitrat, MSG, dan gasohol.
Tetes tebu didapatkan dari hasil pemisahan dengan kristal gula pada pengolahan
gula tebu. Proses pengolahan diawali dengan penggilingan tebu untuk
mengeluarkan nira mentah yang berbentuk jus, setelah itu nira mentah akan
memasuki proses pemurnian untuk mendapatkan nira jernih dengan cara
mengendapkan nira kotor, selanjutnya nira jernih memasuki proses penguapan
yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi sampai dengan tingkat jenuhnya.
Sampai tahap ini nira kental hasil dari proses penguapan akan melalui proses
pembentukan kristal gula melalui pemasakan, setelah kristal terbentuk dan
melalui tahap pendinginan dilakukan pemisahan menggunakan alat pemusing dan
1
penyaring sehingga didapatkan gula mentah dan tetes tebu. Selain itu molase
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan Urea Molasses Block (UMB) karena
merupakann sumber karbohidrat yang mudah dicerna oleh hewan ruminansia.
Oleh karena itu para ahli telah melakukan rekayasa agar pemberian urea ini
bermanfaat dan tidak membahayakan ternak. Salah satu produk yang paling
dikenal adalah blok. Karena komponen utama penyusun blok ini adalah urea dan
molasses, maka kemudian dikenal dengan nama ures molasses blok (UMB)atau
juga urea molasses blok(UMB).
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan tetes
atau molase sebagai bahan utama pembuatan suplemen Urea Molassess Block
(UMB) untuk ternak ruminansia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. bahan pengeras, penambahan ini dimaksudkan untuk menghasilkan UMB
yang keras, bahan-bahan ini juga mengandung mineral terutama Calsium (Ca)
yang cukup tinggi, bahan pengeras antara lain tepung batu kapur dan semen.
4
pakan dan peningkatan konsumsi pakan yang semuanya itu akan memberikan
keseimbangan yang lebih baik antara suplai asam amino dan energi dan
kebutuhan ternak untuk tumbuh, berproduksi, hal ini meningkatkan populasi
mikroorganisme rumen sehingga kebutuhan serat kasar sebagai media hidupnya
akan meningkat pula, sehingga akan merangsang ternak untuk mengkonsumsi
bahan pakan lebih banyak dari keadaan normalnya, dengan meningkatnya
konsumsi pakan maka produksi ternak (daging) akan meningkat pula. Penggunan
UMB sebagai bahan pakan suplemen dengan kadar protein, energi dan mineral
yang cukup dapat digunakan untuk ternak-ternak yang dikandangkan atau yang
digembalakan. Adapun manfaat UMB untuk ternak adalah agar terhindar dari
efisiensi vitamin dan mineral, malnutrisi karena rendahnya nilai gizi pakan dan
juga dapat meningkatkan produksi ternak. Dan dosis pemberian UMB, menurut
Hatmono dan Indriyadi (1997), dosis pemberian UMB 120 gr/ekor/hari untuk
ternak kecil (kambing dan domba). Pakan tambahan ini dikonsumsi ternak dengan
cara menjilat dan diberikan dengan cara meletakkan di tabung bambu atau kotak
pakan. pakan tambahan ini diberikan pada pagi hari dengan jumlahnya sesuai
dengan tingkat konsumsi yang dianjurkan pada setiap jenis ternak, walaupun
ukuran UMB melebihi kebutuhan maka biasanya ternak akan membatasi sendiri
5
3. Dedak 200 gram
4. Garam 50 gram
5. Tepung kapur 150 gram
Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Campur dedak dan semen secara merata.
3. Larutkan garam urea dan molases dalam air.
4. Aduk merata campuran 1 dan 2, perhatikan kelenturan (kelembekan)
campuran, kalau perlu tambahkan air.
5. Masukan campuran tadi kedalam cetakan, kemudian dipres agar tidak terdapat
gelembung udara di dalamnya.
6. Biarkan setidaknya satu jam kemudian keluarkan dari cetakan dan biarkan
kering.
7. Blok yang baik adalah blok yang solid, kering dan tidak mudah hancur ketika
ditekan keras.
6
Produksi Susu (lt/hr)
Ulangan Sebelum Sesudah
Pemberian Pemberian
UMB UMB
1 19,17 19,67
2 20,30 20,80
3 19,50 19,43
4 19,43 20,43
5 19,13 20,60
6 19,17 19,60
7 17,80 18,93
8 22,70 24,17
9 20,53 21,63
10 19,10 19,97
∑ 196,83 205,23
X 19,68 ± 1,29 20,53 ± 1,50
7
glukosa dibutuhkan untuk pembentukan glyserol fosfat yang sebagai bagian dari
trigliserida dari prekursor lipogenik (Oldham dan Emmand, 1988).
Pemberian probiotik yang berasal dari mikroba rumen tidak hanya
mencegah diare pada ternak muda, tetapi juga merangsang perkembangan dan
menjaga fermentasi yang stabil didalam rumen.
Parameter yang diukur dari penggunaan probiotik pada ruminansia adalah
produksinya, apakah berupa perbaikan terhadap produksi susu atau daging.
William dan Newbold (1990) meneliti masalah tersebut, dan mencatat 8 dari hasil
percobaan yang menggunakan Aspergillus oryzae (AO) dan terjadi peningkatan
rata-rata produksi 4,3% per periode laktasi. Penelitian yang sama menggunakan
yeast culture (YC) menghasilkan peningkatan rata-rata produksi susu sebesar
5,1%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi susu
sebesar 4,27% akibat pemberian UMMPB. Produksi susu rata-rata per hari
sebelum pemberian UMMPB adalah 19,68 liter, dan menjadi 20,52 liter perhari
setelah pemberian UMMPB (lihat tabel 6). Peningkatan tersebut relatif sama
dengan hasil penelitian William and Newbold (1990) menggunakan probiotik AO
dan YC, masing masing sebesar 4,3% dan 5,1%.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia maka hewan ternak
harus diberikan suplemen atau makanan tambahan yang mengandung banyak
nutrisi, salah satu contoh adalah pemberian Urea Molasses Block (UMB),
UMB atau biasa disebut permen jilat ini memiliki nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan untuk hewan ternak ruminansia. Tetes tak hanya dapat digunakan
sebagai bahan baku MSG atau pembutan ethanol namun pada bidang
perternakan tetes juga dapat sebagai bahan baku utama pembuatan Urea
Molesses Block (UMB).
3.2. Saran
Pemberian Urea Molasses Block (UMB) harusnya lebih ditingkatkan lagi
karena dapat membantu meningkatkan produksi, membuat UMB selain
mudah dan murah, bahan baku tetes atau molasses sebagai hasil samping
pabrik gula sangat melimpah.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. kepri.litbang.pertanian.go.id
Blok (Ummpb) Pada Sapi Perah Laktasi terhadap Produksi dan Kualitas Susu”.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Molase