Tentang
PEMBUATAN UMB & UMMB
Untuk Memenuhi Tugas Wajib Teknik Pakan Hewan Praktikum
Dengan laporan praktikum ini, kami sebagai mahasiswa diharapkan untuk mampu
memahami dari cara pembuatan UMB dan UMMB. Dengan demikian, adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap laporan praktikum ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa. Sehingga kelak menjadi pribadi yang berwawasan luas, karena
kita adalah penerus Paramedik Veteriner yang sebenarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Tujuan dan Manfaat ...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian UMB & UMMB .......................................................................................... 6
2.2 Pembuatan UMB ........................................................................................................... 7
2.3 Pembuatan UMMB ....................................................................................................... 8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 10
3.1 Hasil Praktikum........................................................................................................... 10
3.2 Pembahasan ................................................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sapi potong memerlukan pakan yang mengandung protein, karbohidrat atau sumber energi,
mineral dan vitamin yang cukup. Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh sapi potong harus dapat
memenuhi kebutuhan untuk dapat memproduksi daging. Selain kuantitas, kualitas pakan juga
ikut berperan dalam meningkatkan produksi daging. Untuk mendapatkan produksi daging
yang maksimal, dibutuhkan kualitas pakan yang baik. Pakan sapi potong dikatakan berkualitas
baik apabila kandungan asam aminonya tercukupi dalam pakan. Untuk mendapatkan
konsentrat dengan kandungan asam amaino yang lengkap diperlukan biaya yang cukup mahal,
karena tersusun atas campuran berbagai bahan pakan misalnya bekatul, jagung, bungkil
kedelai, bungkil kelapa, tetes, garam, dan mineral lengkap (Premix) dengan presentasi yang
tepat.
Di negara yang sudah maju, pemberian pakan untuk sapi potong dengan menggunakan
konsentrat yang berkualitas tidak menjadi masalah karena banyak tersedia sumber bahan
pakan yang murah namun berkualitas. Di negara berkembang semisal Indonesia, pemberian
pakan berkualitas baik masih mengalami kesulitan karena biayanya cukup mahal. Oleh karena
itu diperlukan suatu upaya pembuatan pakan yang murah dengan kualitas yang cukup
lumayan. Pakan dengan kualitas sedang sudah cukup untuk dapat meningkatkan produksi
daging pada sapi potong meskipun masih belum maksimal. Untuk mendapatkan pakan dengan
kualitas sedang tersebut, pakan sapi potong tidak harus mengandung seluruh kebutuhan asam
amino seperti hanya konsentrat berkualitas baik. Sapi potong tidak akan menderita
kekurangan asam amino karena semua asam amino yang dibutuhkan oleh sapi potong dapat
dibentuk didalam rumen asalkan bahan penyusunnya tersedia dalam jumlah yang cukup dalam
pakan. Salah satu bahan utama untuk pembentukan asam amino dalam rumen adalah urea,
namun harus dilengkapi dengan karbohidrat dan mineral.
Kebutuhan sapi potong terhadap urea, karbohidrat dan mineral dapat dipenuhi dalam
bentuk Urea Molases Blok, Urea Mineral Molases Blok ataupun Dodol Urea. Kegunaan
UMB/UMMB Dodol Urea selain bentuk asam amino yang dibutuhkan oleh sapi juga untuk
membantu meningkatkan kecernaan dengan cara menstabilkan kondisi keasaman (pH) rumen.
Untuk mendapatkan kondisi pH rumen yang stabil maka UMMB diberikan dalam bentuk
jilatan agar sapi dapat mengkonsumsi sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan UMB atau
Dodol Urea dapat diberikan sebelum pemberian hijauan.
Bahan UMG-1/2KG
tetes 200 g
urea 40 g
mineral 25 g
garam 15 g
Kapur mati 20 g
2. Peralatan yang digunakan antara lain : kompor, wajan, dan pengaduk
3. Tetes dipanaskan diatas wajan dengan api kecil, sampai mendidih
4. Masukkan urea dan aduk hingga larut
5. Matikan api, masukkan bekatul sedikit demi sedikit sambil dicampur sampai merata
6. Cetak UMB menurut selera, setiap UMB beratnya sekitar 125gram atau setiap kg berisi
8 buah UMB
7. Diangin-anginkan selama 1 minggu
1. Seekor sapi masa produksi diberikan UMB sebanyak 250gram (2 buah) yang diberikan
pada pagi dan sore hari sebelum diberi rumput
2. Sapi harus bebas dari penyakit cacingan
Semen/kapur digunakan sebagai bahan perekat untuk menjaga agar UMMB bentuknya tetap
stabil, selain itu juga berfungsi sebagai sumber mineral kalsium.
2. Peralatan yang digunakan antara lain : Timbangan, Ember, sekop, Mesin pencampur
(Concretemixer) dan cetakan
3. Semua bahan ditimbang dan masing-masing dimasukkan dalam wadah plastik
4. Tetes dan urea dimasukkan dalam mesin pencampur agar teraduk selama 5 menit
5. Masukkan semen kedalam mesin pencampur selama 10 menit
6. Masukkan garam halus dan mineral dan biarkan teraduk selama 3 menit.
7. Tambahkan dedak padi dan biarkan teraduk selama 10 menit
8. Setelah semua bahan tercampur secara merata, tuangkan dalam alat pencetak.
±3,2kg/blok. UMMB jilatan ini bisa dikonsumsi seekor sapi selama 10hari atau
320g/ek/hr
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Praktikum
Pembuatan UMMB
Pembuatan UMB
3.2 Pembahasan
Untuk UMB agak lembek, bau nya tidak enak
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Praktikum pembutan UMB & UMMB ini membutuhkan bahan dan alat yang dapat
membantu dalam proses pembuatannya.
2. UMB & UMMB merupakan pakan / jajan sapi yang dapat meningkatkan mikroba rumen,
kecernaan, palabilitas ternak dan sangat cocok untuk usaha penggemukan ternak.
3. Dalam pembuatan UMB & UMMB ini membutuhkan formulasi yang sangat penting
dalam menentukan kadar bahan sehinga tidak menjadi dampak negatif terhadap ternak yang
diberikan.
4. UMB & UMMB merupakan suplemen makanan yang dapat meningkatkan nafsu makan
dan meningkatkan populasi mikroba dalam rumen.
DAFTAR PUSTAKA
Kartadisastra, H.R. 2011. Penyedian & Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.