Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

SAMBEL GUMY
Dosen Pengampu : apt. Mochammad Haminudin, S.Si.

Disusun oleh :
1. Ajeng Nabila Pratiwi ( AKF21022 )
2. Gita Mays Ramadhani ( AKF21028 )
3. Nur Mita Sari ( AKF22078 )
4. Dwi Achmad Kurniawan (AKF21029 )

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


POLTEKKES FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, mulai dari hutan,
laut, minyak bumi, gas, batubara hingga emas. Secara garis besar SDA adalah segala
sesuatu yang berasal dari alam dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh manusia untuk
keberlangsungan hidupnya. Salah satu contoh SDA yang dapat kita temui di sekitar kita
dan tentunya memiliki banyak khasiat, seperti singkong, pisang, tela, kentang, ubi jalar,
talas, bengkuang, lobak, dan pare.
Tanaman pare dibudidayakan diberbagai daerah di wilayah nusantara. Pare
tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau merambat, dan
permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar. Buah pare berbentuk bulat telur
memanjang, warna hijau, kuningsampai jingga, dan rasanya pahit (Nova, 2001).
Kandungan kimia buah pare yang berkhasiat dalam pengobatan adalah saponin,
flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin,
asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat (Subahar, 2004).
Polifenol berperan sebagai antioksidan yang mampu mengurangi angka kesakitan
berbagai penyakit serius seperti kanker, diabetes, infeksi, hingga hipertensi (UNAIR
NEWS). Khasiat yang terkandung di dalam buah pare dilaporkan untuk menyembuhkan
penyakit kencing manis atau diabetes mellitus (Nadesul, 2002). Maka dari itu pare bagus
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khusunya bagi penderita diabetes, sehingga disini
kami akan mengolah SDA yang baik untuk kesehatan yaitu pare (M. charantia).
Hasil Riskesdes 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur kurang lebih 15 tahun sebesar 2%.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan prevalensi diabetes melitus pada
penduduk kurang lebih 15 tahun pada hasil Riskesdes 2013 sebesar 1,5%. Namun
prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9%
pada 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa baru sekitar
25% penderita diabetes yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabets (Infodatin
diabetes 2020). Salah satu cara untuk pengobatan diabetes adalah mengonsumsi obat-
obatan sintesis seperti metformin hcl, glibenclamide, glimepiride, dsb. Adapun efek
samping dari obat sintetis jika terlalu sering mengonsumsi obat tersebut akan mengalami
kerusakan ginjal, asidosis, dan alergi terhadap sediaan (www.alomedika.com).
Dari penjelasan di atas, menunjukkan bahwa penderita diabetes masih meningkat maka
dari itu kita kembangkan buah pare yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan salah
satunya yaitu untuk mengontrol gula darah untuk dijadikan sebuah keripik yang bisa
dikonsumsi oleh masyarakat tentunya untuk orang penderita diabetes supaya tidak terlalu
sering mengonsumsi obat obatan sintetis.
Masyarakat Indonesia mayoritas menyukai makanan ringan terutama keripik atau
kerupuk. Sebagian jenis kerupuk atau keripik tidak sehat karena terlalu banyak
mengandung minyak, akan tetapi masyarakat Indonesia lebih memilih kerupuk atau
keripik yang tidak sehat dibandingkan dengan keripik atau kerupuk yang sehat. Yang
dimaksud dengan keripik yang tidak sehat adalah keripik yang mengandung banyak
perasa yang berlebihan dan proses penggorengan menggunakan minyak yang telah
digunakan beberapa kali. Sedangkan keripik yang sehat adalah keripik yang berasal dari
bahan yang bermanfaat dan proses pembuatan yang higienis. Maka dari itu, kami
berusaha membuat keripik yang sehat dan tidak merugikan masyarakat, salah satunya
adalah pare. Mungkin telah banyak masyarakat yang berpikir pare mempunyai rasa khas
pahit dan tidak enak. Untuk itu, kami mengubahnya menjadi keripik
pare yang merupakan salah satu makanan sehat yang terbuat dari buah pare pilihan dan
diolah sedemikian rupa tanpa menggunakan bahan kimia sehingga tercipta keripik yang
renyah, gurih, enak, dan sehat. Alasan kita membuat keripik pare karena pembuatannya
sangat mudah.Namun proses pengolahan keripik pare khususnya pada penggorengan
tidak bisa dilakukan selain menggunakan minyak goreng, karena salah satu bahan dasar
untuk melapisi pare menggunakan tepung, untuk tepung itu sendiri hanya bisa digoreng
menggunakan minyak.
Keunggulan dari produksi keripik pare kami untuk kesehatan yaitu dapat
mengendalikan gula darah, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata,
meredakan asma dan gangguan nafas lainnya, meningkatkan kesehatan pencernaan,
mengobati masalah kulit dan diabetes (www.hellosehat.com). Pada proses penggorengan
dilakukan 1-2 kali penggunaan minyak goreng, alasannya jika dilakukan penggorengan
berulang kali akan kehilangan susunan asam lemak tidak jenuhnya. Kandungan yang
terus dipanaskan ini malah bisa berubah menjadi lemak jenuh atau radikal bebas. Radikal
bebas ini sangat berbahaya untuk kesehatan salah satunya adalah kanker,
hipertensi,kardiovaskular dan lain sebagainya. Kami memilih pare untuk diolah menjadi
keripik, karena pada umumnya, masyarakat cenderung lebih suka makan makanan
ringan yang unik dan berbeda mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.
Makanan ringan contohnya yaitu keripik singkong, keripik jamur, dan makanan paling
banyak yang instan mengandung zat yang kurang baik untuk kesehatan. Oleh sebab itu,
kami mengolah pare untuk dimanfaatkan sebagai camilan yang memiliki gizi yang tinggi
dan aman bagi kesehatan (https://m.fimela.com). Keripik pare ini dibuat tanpa bahan
pengawet, maka dari itu keripik pare yang kami produksi aman dan baik untuk kesehatan,
selain itu juga ditambahkan dengan berbagai varian rasa.
Keripik pare ini tidak mengandung pengawet sehingga bahan tambahan
pembuatan keripik pare hanya menggunakan perasa diantaranya yaitu barbeque, original,
dan balado. Perasa ini digunakan agar produk keripik pare lebih unik dan untuk
meminimalisir variasi warna pada keripik pare.

Produk keripik pare ini kami beri nama PAREPRIDE yang artinya produk pare
lokal, karena kami merasa bangga dengan hasil olahan sumber daya alam yang berasal
dari negara kita sendiri.
BAB 2
ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk


merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT mencakup upaya upaya untuk
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan.
Menurut Jogiyanto (2005,46) SWOT digunakan untuk menilai kekuatan
dan kelemahan dari sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan eksternal
serta tantangan yang dihadapi.

Strenght (Kekuatan) : Weakness (Kelemahan) :


 Baik untuk kesehatan  Produksi masih baru
 Tidak dapat disimpan terlalu lama
(divakum)

Opportunity (Peluang) : Threats (Ancaman) :


 Budaya ngemil semakin banyak  Harga bahan baku yang tidak stabil
 Pesaing masih sedikit  Ketersediaan bahan baku yang
 Semakin kritis masyarakat discontinue
mengonsumsi makanan yang aman
 Tabel Matriks Analisis SWOT

Internal S: W:
 Baik untuk  Produksi masih
kesehatan baru

Eksternal
O: - Promosi kreatif - Promosi gencar
 Budaya ngemil (menonjolkan
semakin banyak kelebihan produk
 Pesaing masih tentang
sedikit kesehatan)
 Semakin kritis
masyarakat
mengonsumsi
makanan yang aman

T: - Stok bahan baku - promosi


 Harga bahan baku
yang tidak stabil
 Ketersediaan bahan
baku yang tidak
selalu ada

 5W+1H
a. What : Pengolahan buah pare untuk dijadikan sebuah keripik yang
memiliki berbagai varian rasa (original, barbeqiu, balado) dan baik
untuk kesehatan.
b. Where : Untuk pembuatan/pengolahan keripik ini akan diolah
dirumah assegaf jalan idjen
c. When : Perintisan produk kami dimulai pada bulan januari di awal
tahun tepatnya tahun 2023.
d. Why : Alasan kami akan membuat keripik berdasarkan bahan
baku dari buah pare yaitu, budaya ngemil semakin banyak, pesaing
masih sedikit,semakin kritis masyarakat mengonsumsi makanan
yang aman
e. Who : Proses pembuatan produk ini melibatkan kelompok, orang
yang berpengalaman membuat keripik, orang yang berpengalaman
dalam memasarkan produk, dan masyarakat serta mahasiswa yang
menjadi target dalam proses pemasaran.
a. How : 1. Pare dibelah menjadi dua secara vertical, lalu
buang isi pare. Kemudian potong tipis bulat sesuai bentuk
pare
2. Cuci sampai bersih, lalu rendam dengan air garam
kurang lebih 5-10 menit sambil di rebus 2-3 kali agar pare
menjadi lembek dan mengurangi rasa pare yang pahit,
kemudian tiriskan
3. Haluskan bawang putih 5-6 siung, ketumbar, kemiri,
garam dan gula secukupnya. Lalu potong 2 lembar daun
jeruk nipis tipis-tipis
4. Campurkan tepung terigu dan tepung bera masing-
masing 250 gram sampai menyatu sempurna. Lalu
tambahkan bumbu yang sudah dihaluskan pada step 3,
kemudian tambahkan air sampai tekstur adonan tidak
terlalu encer.
5. Kemudian, campurkan pare yang sudah ditiriskan
kedalam adonan sampai bagian pare terlumuri dengan
sempurna.

Pengolahan keripik pare :


1. Siapkan wajan dan tuang minyak kedalam wajan
secukupnya, lalu panaskan minyak
2. Goreng pare yang telah dilumuri adonan sampai kering
sampai warna coklat keemasan
3. Jika sudah matang, angkat adonan dari wajan,
kemudian tiriskan diatas kertas minyak, masukkan keripik
pare kedalam oven kompor selama kurang lebih 5 menit.
Agar keripik pare tahan lama dan teksturnya lebih
renyah
4. Setelah 5 menit, keluarkan dari oven tunggu hingga
dingin kemudian tambahkan varian rasa yang diinginkan,
kemas dalam wadah/pouch.
Lalu, untuk pemasaran produk kami memasarkan melalui media
sosial dan promosi word of mouth atau istilah dari mulut ke mulut
tanpa adanya paksaan.
BAB 3
PEMASARAN FARMASI

A. PEMETAAN DAN TARGET PASAR

Umur Geografis Status Gender Pekerjaan Status sosial


pendidikan
Kota SD Perempuan Pelajar
8 tahun - malang SMP
manula SMA/SMK Laki-laki PNS Standart
Mahasiswa/i
Wirausaha
Wiraswasta

B. TARGET PASAR
Produk keripik pare yang kami jual dapat dikonsumsi oleh perempuan dan laki laki dari
usia 8 tahun (anak anak) sampai manula (khususnya pada penderita diabetes). Untuk
harga produk kami harganya terjangkau sehingga dapat diperjualkan dengan status sosial
standart.
C. HARGA JUAL

N JUMLAH JENIS BIAYA HARGA HARGA


O SATUAN TOTAL
1. BIAYA BAHAN:
3 kg Pare ukuran sedang(Rp11.600/kg) Rp 11.600,00 Rp 35.000,00
1000 gr Tepung terigu (Rp 10.000/ kg) Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
1 kotak Tepung maizena(Rp 4.000/kotak ) Rp 4.000,,00 Rp 4.000,00
1 bungkus Tepung beras(Rp 7.500/bungkus) Rp 7.500,00 Rp 7.500,00
2 liter Minyak (Rp 12.500/1 liter) Rp 12.500,00 Rp 25.000,00
2 butir Telur (Rp 2.500/ 1 butir) Rp 2.500,00 Rp 5.000,00
1 kresek Daun jeruk (Rp 1.000,00/kresek) Rp 500,00 Rp 500,00
1 bungkus Garam Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
1 ons Kemiri( Rp 4.000,00/ 1 ons) Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
1 ons Ketumbar (Rp 1.500,00/ 1 ons) Rp 1.500,00 Rp 1.500,00
1 sdt Kunyit bubuk (Rp 1.000/sachet) Rp 500,00 Rp 500,00
1 buah Bawang putih( Rp 2.000,00/buah) Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
1 botol Cuka Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
1 sendok Gula Rp 500,00 Rp 500,00
¼ Perasa ( Rp 15.000/bungkus) Rp 15.000,00 Rp 4.000,00
bungkus
JUMLAH BIAYA BAHAN Rp 100.500,00
2. BIAYA PENYUSUTAN ALAT:
1 set Kompor Rp 140.000,00 Rp 50,00
1pcs Wajan Rp 45.000,00 Rp 50,00
1 Saringan Rp 14.000,00 Rp 25,00
1 Spatula Rp 20.000,00 Rp 25,00
1 Baskom Rp 10.000,00 Rp 25,00
1 Pisau Rp 15.000,00 Rp 25,00
1 Sendok Stainless Rp 10.000,00 Rp 25,00
1set Cobek dan uleg-uleg Rp 48.000,00 Rp 50,00
1 Lap Rp 5.000,00 Rp 25,00
2 Panci Rp 35.000,00 Rp 50,00

JUMLAH BIAYA Rp 350,00


PENYUSUTAN ALAT
3. BIAYA KEMASAN :
10 pcs Kemasan (Rp 20.000/ 50pcs) Rp 400 ,00 Rp 4.000,00
10 pcs Label (Rp 6.000,00/10pcs) Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
JUMLAH BIAYA KEMASAN Rp 10.000,00
4. BIAYA OVERHEAD :
Air Rp 50,00 Rp 50,00
Listrik Rp 50,00 Rp 50,00
JUMLAH BIAYA OVERHEAD Rp 100,00
5. BIAYA BAHAN BAKAR :
Gas LPG Rp 500,00 Rp 500,00
JUMLAH BIAYA BAHAN Rp 500,00
BAKAR
6. BIAYA TRANSPORTASI :
Bensin Rp 500,00 Rp 500,00
JUMLAH BIAYA Rp 500,00
TRANSPORTASI
7. 4 orang BIAYA TENAGA KERJA :
3 x @Rp 500,00 Rp 1.500,00 Rp 1.500,00
JUMLAH BIAYA TENAGA Rp 2.000,00
KERJA
8. BIAYA PROMOSI
Tester Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
JUMLAH BIAYA PROMOSI Rp 1.000,00
TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 114.450,00
D. STRATEGI POSITIONING
1. Keripik pare yang kami produksi memiliki berbagai manfaat yang
baik untuk kesehatan yaitu : Dapat mengendalikan gula darah,
meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata,
meredakan asma dan gangguan pernafasan lainnya, meningkatkan
kesehatan pencernaan, mengobati masalah kulit dan diabetes.
2. Keripik pare kami ini memiliki kualitas yang terjamin karena
pengemasannya sesuai dengan produk yang dibuat supaya dapat
tahan lama dengan cara di vakum, untuk harganya yang dipatok
terbilang relatif, terjangkau, ditambah dengan pilihan rasa yang
beragam, dan kami menggunakan bahan lokal sehingga kami
memberi nama brand kami dengan merk ‘’Pare Pride’’.
3. Supaya produk kami dikenal banyak orang, kami menggunakan
strategi dengan mengikuti event seperti bazar, pameran, banyak
mensponsori dalam acara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai