Kelompok 2 Maternitas
Kelompok 2 Maternitas
PRE EKLAMSI
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Karunia dan Rah
matnya kepada kelompok 2 sehingga kami bisa mengerjakan tugas Mata Kuliah Maternitas.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW,
yang telah mengeluarkan manusia dari zaman jahiliyyah kepada zaman yang penuh dengan i
lmu.
Dalam menyusun makalah ini, kami kelompok 2 ingin mengucapkan terima kasih ke
pada dosen pembimbing Ibu Ns. Sunirah., M.Kep, S.Kep.Mat yang telah memberikan bimbi
ngannya.
Makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami memohon kritik da
n saran yang membangun agar kelak dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik
lagi.
Tim Penulis
BAB I
TINJAUAN TEORI
1. DEFINISI
Secara umum di dalam Al Quran Allah menyebutkan kesulitan yang dialami seorang
ibu yang mengandung buah hatinya. Di dalam surat Al Ahqof ayat 15 disebutkan :
َو َو َّصْيَنا اِإْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِه ِإْح َس اًنا َح َم َلْتُه ُأُّم ُه ُك ْر ًها َو َو َضَع ْتُه ُك ْر ًها َو َح ْم ُلُه َو ِفَص اُلُه َثاَل ُثوَن َش ْهًرا
Artinya: “Kami perintahkan kepadamu supaya berbuat baik kepada dua orang, yakni i
bu dan bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya de
ngan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya, maka ia akan mendap
at pahala yang setimpal.” (QS. Al Ahqaf: 15)
َو َو َّصْيَنا اِاْل ْنَس اَن ِبَو اِلَد ْيِۚه َح َم َلْتُه ُاُّم ٗه َو ْهًنا َع ٰل ى َو ْهٍن َّوِفَص اُلٗه ِفْي َعاَم ْيِن َاِن اْشُك ْر ِلْي َو ِلَو اِلَد ْيَۗك
ِاَلَّي اْلَم ِص ْيُر
Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua oran
g tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ora
ng tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
Salah satu keutamaan ibu hamil adalah ketika ia meninggal dalam keadaan melahirkan,
maka dianggap sebagai mati syahid. Rasulullah SAW bersabda:
“Mati syahid itu ada tujuh, selain mati terbunuh dalam perang fisabilillah, yaitu: mati
karena penyakit tha’un, mati karena tenggelam, mati karena penyakit lambung, mati ka
rena sakit perut, mati karena terbakar, mati karena tertimpa reruntuhan, dan wanita ya
ng mati karena hamil atau melahirkan.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i dan Malik)
Allah SWT memberikan jaminan surga kepada ibu hamil yang meninggal dunia dalam
masa kehamilannya. Kedudukan yang sangat tinggi bagi perempuan yang meninggal sa
at masa kehamilan atau proses melahirkan ini menunjukkan betapa besar harkat yang di
berikan Allah. Akan tetapi, perempuan tersebut akan mati sia-sia jika kehamilannya
adalah hasil dari berbuat zina.
3. ETIOLOGI
Penyebab pre-eklamsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Ada yang menyat
akan pre-eklamsia dapat terjadi dikelompok tertentu yang terdapat dari ibu yang mempu
nyai faktor penyebab seperti umur kerena bertambahnya usia lebih rentan untuk terjadin
ya peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih besar untuk menderita hip
ertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan, keturunan, riwayat kehamilan, riwayat pr
e-eklamsia. (wardani et all,2015.Menurut (sutrinah,2015) faktor-faktor yang diperkiraka
n akan mempengaruhi timbulnya pre-eklamsia sebagai berikut
a. Usia Ibu
b. Usia kehamilan
Pre-klamsia biasanya akan muncul setelah kehamilan minggu ke 20, gejalanya yait
u kenaikan tekanan darah. Jika usia kehamilan 20 minggu, masih dikategorikan dal
am hipertensi kronik. Sebagian besar pre-eklamsia terjadi pada minggu ke 37 dan s
emakin tua kehamilan maka semakin berisiko terjadinya pre-eklamsia.
c. Paritas
Paritas merupakan keadaan ibu yang melahirkan janin lebih dari satu (primigravida,
multipara, grande multipara)
Ibu yang mempunyai riwayat hipertensi mempunyai kemungkinan lebih besar men
galami pre-eklamsia saat hamil.
e. Genetik
Riwayat pre eklamsia pada keluarga juga dapat meningkatkan resiko hampir 3 kali
lipat.
g. Gaya hidup
Ibu hamil yang mempunyai riwayat sering mengkonsumsi makanan instan juga beri
siko 2 kali lipat mengalami pre-eklamsia.( Wardani et all, 2015)
h. Obesitas sebelum hamil dan masa indeks tubuh (IMT) tidak ideal
Obesitas dan IMT yang besar merupakan faktor resiko paling besar dalam pre-ekla
msia.Pada obesitas faktor resikonya naik 2.47 kali lipat.Sedangkan IMT lebih dari
35 mengalami resiko 4 Kali lipat.(Roberts.2013) .
4. KLASIFIKASI
a. Pre-eklamsia ringan
Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlenta
ng, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg at
au lebih. Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jar
ak periksa 1 jam, sebaiknya dengan selang waktu 6 jam. Edema umum, kaki, jari ta
ngan, serta wajah, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih per minggu. Proteinuri
a kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau
midstream.
b. Pre-eklamsia berat
Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, proteinuria 5 gr atau lebih per liter, Olig
uria, adalah jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam. Adanya gangguan serebral,
gangguan visus, serta rasa nyeri di epigastrium. Dan terdapat edema paru dan siano
sis.
5. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Mitayani (2012), preeklamsia memiliki dua gejala yang sangat penting yaitu hi
pertensi dan proteinuria yang biasanya tidak disadari oleh wanita hamil. Penyebab dari
kedua masalah diatas yaitu sebagai berikut
a. Tekanan darah
Peningkatan tekanan darah merupakan tanda peningkatan awal yang penting pada p
reeklamsia. Tekanan diastolik adalah tanda prognostik yang lebih andal dibandingk
an dengan tekanan sistolik. Pada tekanan diastolik sebesar 90 mmHg atau lebih yan
g terjadi terus-menerus menunjukkan keadaan abnormal.
Peningkatan berat badan yang tiba-tiba mendahului serangan preeklamsia serta bah
kan kenaikan berat badan (BB) yang berlebihan adalah tanda pertama preeklamsia
pada sebagian wanita. Peningkatan berat badan normal ialah 0,5 kg per minggu. Ap
abila 1 kg dalam seminggu, maka kemungkinan terjadinya preeklamsia harus dicuri
gai. Peningkatan berat badan terutama disebabkan karena retensi cairan serta selalu
dapat ditemukan sebelum timbulnya gejala edema yang tampak jelas seperti kelopa
k mata yang bengkak atau jaringan tangan yang membesar.
c. Proteinuria
Pada preeklamsia ringan, proteinuria hanya minimal positif satu, positif dua, atau ti
dak sama sekali. Pada kasus berat proteinuria dapat ditemukan serta dapat mencapa
i 10 g/dL. Proteinuria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan hipertensi serta
kenaikan berat badan (BB) yang berlebihan.
a. Nyeri kepala
Jarang ditemukan pada kasus ringan, namun akan sering terjadi pada kasus-kasus b
erat. Nyeri kepala sering terjadi pada daerah frontal dan oksipital, dan tidak sembuh
dengan pemberian analgesik biasa.
b. Nyeri epigastrium
Adalah keluhan yang sering ditemukan pada preeklamsia berat. Keluhan ini diseba
bkan oleh tekanan pada kapsula hepar akibat edema atau perdarahan.
c. Gangguan penglihatan
Keluhan penglihatan yang tertentu dapat disebabkan oleh spasme arterial, iskemia,
serta edema retina serta pada kasus-kasus yang langka disebabkan oleh ablasio retin
a. Pada preeklamsia ringan tidak ditemukan tanda-tanda subjektif
BAB II
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik ke
perawatan, terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling berhubungan, yaitu pengkaji
an, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tahap- tahap tersebut berintegras
i terhadap fungsi intelektual problem-solving dalam mendefinisikan suatu asuhan kepera
watan (Nur Salam, 2013). Berikut lima tahap konsep asuhan keperawatan pada klien den
gan preeklampsi: 1. Pengkajian Pengkajian adalah pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan (Purba, 2019)
2.1 Pengkajian
1) Anamnesa
A. Identifikasi umum ibu meliputi : nama, tempat tanggal lahir/umur, pendidika
n, suku bangsa, pekerjaan, agama, dan alamat rumah.
B. Data riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengalami sakit kepala didaerah frontal, terasa sakit di ulu hati/n
yeri epigastrium, penglihatan kabur, mual muntah, anoreksia, tidak na
fsu makan, bisa terjadi gangguan serebral, bisa terjadi edema pada wa
jah dan ekstermitas, tengkuk terasa berat, dan terjadi kenaikan berat b
adan 1 kg/ minggu.
d) Riwayat Perkawinan
e) Riwayat Obstetri
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) Tekanan Darah
b) Nadi
c) Nafas
Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan nafas pen
dek, dan pada ibu yang mengalami eklampsia akan terdengar bunyi n
afas yang berisik dan ngorok.
d) Suhu
Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam kehamilan biasanya tidak
ada gangguan pada suhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut mengalami
eklampsia maka akan terjadi peningkatan suhu.
e) Berat Badan
Biasanya akan terjadi peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg/ming
gu, dan pada ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia akan terjadi pe
ningkatan BB lebih dari 1 kg/minggu atau sebanyak 3 kg dalam 1 bul
an
f) Kepala
Biasanya ibu hamil akan ditemukan kepala yang berketombe dan kura
ng bersih dan pada ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami sakit
kepala.
g) Wajah
h) Mata
i) Hidung
j) Bibir
k) Mulut
Biasanya terjadi pembengkakan vaskuler pada gusi, menyebabkan ko
ndisi gusi menjadi hiperemik dan lunak, sehingga gusi bisa mengalam
i pembengkakan dan perdarahan.
l) Leher
m) Thorax
jantung : Pada ibu hamil biasanya akan terjadi palpitasi jantung, pada
ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan, khususnya pada ibu
yang mengalami pre-eklampsia beratakan terjadi dekompensasi jantu
ng. Payudara : Biasanya akan ditemukan payudara membesar,lebih pa
dat dan lebih keras,puting menonjol dan areola menghitam dan memb
esar dari 3 cm menjadi 5cm sampai 6 cm, permukaan pembuluh darah
menjadi lebih terlihat.
n) Abdomen
Pada ibu hamil akan ditemukan umbilikus menonjol keluar, dan mem
bentuk suatu area berwarna gelap di dinding abdomen, serta akan dite
mukan linea alba dan linea nigra. Pada ibu hamil dengan hipertensi bi
asanya akan ditemukan nyeri pada daerah epigastrum, dan akan terjad
i anoreksia, mual dan muntah.
o) Pemeriksaan janin
Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa terjadi bunyi jantung janin
yang tidak teratur dan gerakan janin yang melemah (Mitayani, 2011).
p) Ekstermitas
Pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan bisa ditemukan
edema pada kaki dan tangan juga pada jari-jari.
w) Sistem persarafan
x) Genitourinaria
1. Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar norm
al untuk wanita hamil adalah 12-14 gr%)
2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%) 3)
3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3
b) Urinalisis
2. Radiologi
a) Ultrasonografi
b) Kardiotografi
Hipertensi pada ibu hamil biasanya lebih banyak terjadi pada wanita d
engan golongan ekonomi rendah, karena mereka kurang mengonsums
i makanan yang mengandung protein dan juga melakukan perawatan
antenatal yang teratur.
4. Data Psikologis
1) Kriteria 1 (Skor)
2) Kriteria 2 (Skor)
3) Dan seterusnya.
b) Terapeutik
c) Edukasi
● Kriteria hasil :
intensitas nyeri.
nyeri.
diberikan.
b) Terapeutik
c) Edukasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
Tujuan Umum :
a. Tingkat cedera:
Kriteria Hasil :
Observasi
Terapeutik
Edukasi
b) Terapeutik
(1) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingk
ungan pasien.
c) Edukasi
● Kriteria Hasil :
meningkat.
a) Observasi
(1) Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses
menyusui.
konseling menyusui.
b) Terapeutik
a) Observasi
b) Terapeutik
(1) Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga.
(2) Terima nilai nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi.
● Kriteria Hasil
a) Pasien menunjukkan peningkatan verbalisasi perasaan positif t
erhadap bayi.
b) Pasien menunjukkan peningkatan perilaku mencium bayi, ters
enyum pada bayi, melakukan kontak mata dengan bayi, berbic
ara dengan bayi, berbicara kepada bayi serta berespon dengan
isyarat bayi.
c) Pasien menunjukkan peningkatan dalam menggendong bayiny
a untuk menyusui.
● Intervensi ( Promosi Perlekatan )
a) Observasi
(1) Monitor kegiatan menyusui.
(2) Identifikasi kemampuan bayi menghisap dan menelan
ASI.
(3) Identifikasi payudara ibu.
(4) Monitor perlekatan saat menyusui
● Terapeutik
a) Diskusikan dengan ibu masalah selama proses menyusui.
● Edukasi
a) Ajarkan ibu menopang seluruh tubuh bayi.
b) Anjurkan ibu melepas pakaian bagian atas agar bayi dapat me
nyentuh payudara ibu.
c) Ajarkan ibu agar bayi yang mendekati kearah payudara ibu da
ri bagian bawah.
d) Anjurkan ibu untuk memegang payudara menggunakan jariny
a seperti huruf “ C”.
e) Anjurkan ibu untuk menyusui pada saat mulut bayi terbuka le
bar sehingga areola dapat masuk dengan sempurna.
f) Ajarkan ibu mengenali tanda bayi siap menyusui.
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan sebera
pa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian p
roses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dar
i pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri (Purba,
2019)
Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah membandingkan tingkah laku klien
sebelum dan sesudah implementasi. Hal ini terkait kemampuan klien dengan
preeklampsia primigravida dalam beradaptasi dan mencegah timbulnya kemb
ali masalah yang pernah dialami. Pada klien preeklampsia multigravida dapat
mengevaluasi kemampuan masalah adaptasi yang pernah dialami, kemampua
n adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik psiko maupun social (Hidayati, 201
4).
CONTOH KASUS
Tanggal Pengkajian : 4 Desember 2022
Ruangan/RS : Intensive Care Unit (ICU)
A. PENGKAJIAN DATA UMUM KLIEN
1. Inisial klien : Ny. S Inisial Suami : Tn. A 2
2. Usia : 35 Tahun Usia : 37 Tahun
3. Status perkawinan : Menikah Status perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan : SMA
2 2009 - - - - - abortus
3 2019 - - - - - abortus
kumparan.com. 17 Mei 2022. Janji Allah Untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Mendapat Pahala
Mati Syahid. Diakses pada 04 Desember 2022, dari https://kumparan.com/berita-hari-ini/jan
ji-allah-untuk-ibu-hamil-salah-satunya-mendapat-pahala-mati-syahid-1y5eQXYcNRp/full
Hidayati, R. (2014). Aplikasi Teori Adaptasi Dalam Asuhan Keperawatan. Retrieved from
Diakses pada 04 Desember 2022 http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20391269-
Purba, M. A. (2019). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan. Diakses pada 04 Desember 2022
https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/pz42x