Dosen Mata Kuliah : Ibu Nurul Hidayati, M.Psi, Psikolog
Oleh : Rona Sindu Kusuma ( 231308021 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS PENDGOGI DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS ADIBUNA SURBAYA 2023 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang kompleks dalam hal berperilaku, perilakunya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, pola didik saat kecil, maupunsosial-budaya. Perilaku merupakan apa yang dikerjakan dan dikatakan seseorangmelibatkan aktifitas yang berubah baik secara verbal maupun non verbal. Dalam halini diperlukan tindakan yang bertujuan untuk mengontrol perubahan perilaku tersebutagar tidak bertentangan dengan lingkungan sosial. Perubahan tersebut meliputipeningkatan, pengurangan, pemeliharaan, dan perkembangan atau perluasan dalamrangka mereduksi atau mengalihkan perilaku yang maladaptif. Melihat fenomena sosial seakan tidak ada habisnya, selama manusia masihada dan saling berinteraksi, maka akan ada suatu fenomena di sana, baik berupainteraksi dalam hal kebaikan atau keburukan. Dalam hal ini kami mencoba membacainteraksi manusia yang selalu dilandasi perilaku, baik secara verbal maupun nonverbal, namun tidak jarang perilaku yang dimunculkan seseorang disisi lain bisamerugikan bagi dirinya atau orang disekitarnya. Dalam khasus kali ini di dapatkan bahwa di dalam suatu keluarga terdapat 2 orang kakak beradik yang menjadi fokus pengamatan, dalam hal ini sering terjadi petengkaran di antara kedua kakak beradik di karenakan hal sepe yang mereka rebibutkan atau perdebatkan sehingga menyebabkan ke ributan yang ada di dalam rumah. Perilaku jahil kakak menyebabkan tangis adik yang terus menerus sehingga di harapkan adanya perubahan perilaku pada kakak agar tidak ada keributan yang terjadi di masa mendatang. B. Rumusan Masalah 1. Bagai mana cara menghilangkan sifat kakak yang jahil terhadap adiknya ? 2. Reinforcement atau punishment apa yang cocok di berikan ? 3. Bagaimana penerapan Reinforcement atau Punishment ? C. Tujuan 1. Mengerti dan memahami cara menghiangkan sifat kakak yang jahil terhadap adik. 2. Memahami metode apa yang cocok dalam menangani perilku kakak. 3. Memahami cara penerapan Reinforcement atau Punishment. BAB II KASUS PENGAMATAN A. Kasus Pengamatan Didalam sebuah keluarga terdapat 3 orang yaitu ibu , kakak laki laki dan adik perempuan, setiap hari kakak laki laki selalu menjahili adik perempuan sehingga menyebabkan adik menangis , hal ini menyebabkan ibu memarahi mereka berdua , terutama kakak laki laki yang menyebabkan keributan tersebut. Namun kakak laki laki tidak memiliki kejeraan atau tidak merasa bersalah dan mengulangi kejahilan terhadap adik perempuan, dimana perilaku tersebut terus berulang setiap hari sehingga sang ibu perlu menerapkan beberapa peraturan ataupun hukuman terhadap kakak agat tidak membuat keributan lagi dengan adik perempuan. Hal ini menunjukan adanya usur Punishment Reinforcement Positif yang sudah dilakukan oleh ibu namun belum menunjukan hasil maksmal. BAB III RANCANGAN MODIFIKASI PERILAKU A. Rancangan intervensi Karena pengamatan ini berfokus terhadap perilku objek , maka desain yang digunakan adalah type dasar ABA faktor tunggal dengan subjek tunggal (Bordens & Abbott, 2005). Desain baseline faktor tunggal ABA dipilih karena penelitian ini menyelidiki efektivitas variabel independen yaitu perilaku menggunakan teknik fading dan token economy terhadap perubahan variabel dependen yaitu pertumbuhan kosakata dari level baseline. Hal ini karena tujuannya adalah untuk menentukan efektivitas pendekatan korektif (A) pada fase intervensi (B). Pada , perubahan diamati oleh subjek pengkondisian seperti pada tahap awal (A) tanpa intervensi (Bordens & Abbot, 2005). Objek merupakan kakak laki laki yang sering mengganggu adik perempuan sehingga mengakibatkan kegduhan di dalam rumah. Namun seiring berjalan nya waktu sang ibu sering memberikan hukuman dan teguran , namun sifat jahil kakak laki laki haya berhenti sementara dan akan mulai jahil kembali terhadap adik perempuan. Objek akan di berikan pengajaran dan pengertian bahwasanya yang di lakukan oleh kakak laki laki adalah pebuatan buruk sehingga mengganggu kenyamanan adek dan ibu, apa bila pemberian nasehat tidak berlaku maka akan di berikan punishment yang akan memberikan efek jera terhadap kakak laki laki , pemberian punishment ini di harapkan akan memberikan efek jera dan tidak mengulangi kebiasaan buruk dari kakak laki laki dalam menjahili adik perempuan B. Baseline perilaku 1. Tujuan Pembuatan baseline ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan sikap kakak laki laki terhadap adik perempuan setelah diberlakukan nya punishment 2. Metode Baseline Baseline mengambil metode punishmen sehingga di harapkan objek akan mendapat efek jera dan tidak mengulangi perilaku sebelumnya. 3. Pencatatan Pencatatan di lakukan secara naratif agar dapat di peroleh gambaran mengenai perubahan yang di alami oleh sikap kakak laki laki terhadap adik perempuan 4. Jumlah Penerapan Baseline Pemberian Baseline akan di lakukan setiap terjdinya kejahilan kakak laki laki terhadap adik perempuan 5. Waktu dan Tempat Berfokus di rumah subjek yang di amati. C. Rancangan Intervensi Baseline Pengamatan dan pemberian Punishment di lakukan selama 1 minggu dan berikut hasilnya : Hari ke Aktifitas Subjek Punishment Perubahan subjek 1 Hari 1 subjek menjahili adik Subjek di berikan Subjek terdiam dan dan adik menangis hukuman berupa merenungi cubitan dan nasehat kesalahan 2 Hari 2 subjek tidak Tidak diberikan Tida ada melakukan kejahilan punishment perubahan 3 Hari ke 3 subjek menjahili Subjek di berikan Subjek terdiam dan adik dengan merebut mainan punishment berupa menangis serta sehingga adik menangis cubitan dan disuruh merenungi berdiri di pojok kesalahan ruangan 4 Hari 4 subjek tidak Tidak diberikan Semakin baik melakukan kejahilan punishment dengan adik perempuan 5 Hari 5 subjek tidak Tidak diberikan Semakin baik melakukan kejahilan punishment dengan adik perempuan 6 Hari 6 subjek tidak Tidak diberikan Semakin baik melakukan kejahilan punishment dengan adik perempuan
Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa pemberian punishment
memberikan efek positif terhadap perubahan sikap dan sifat kakak laki laki yang selalu menjahili adik perempuan menjadi tidak menjahili dan semakin akur dengan adik perempuan. Dengan adanya bukti tersebut dapat kita simpulkan ahwasanya pada pemberian punishment terhadp anak ataupun subjek lain dapat memberikan efek positif yang akan timbul di diri anak ataupun objek pengamatan Selain faktor dalam subjek, ada beberapa faktor eksternal yang juga mempengaruhi keberhasilan program yaitu keluarga,. Keberhasilan program intervensi ini karena adanya dukungan dari pihak keluarga, baik dari orang tua maupun adik. Dukungan ini ditunjukkan melalui penerimaan yang baik dari pengamat, kesediaan untuk ibu untuk mencermati, serta dukungan yang diberikan. dalam program intervensi. Pengulangan juga dilakukan dalam program tersebut. Kegiatan ini juga membantu menjaga pola pikir anak yang baik. Banyak aktivitas berbeda yang dapat digunakan untuk membantu anak mempelajari dan membedakan mana baik dan benar. (Sternberg, Torff,& Grigorenko, 1998 dalam Papalia, Olds,& Feldman, 2004). DAFTAR PUSTAKA Bordens, K.S. dan Abbott, B.B. (2005). Research Design and Methods (6th edition). New York : Mc.Graw Hill.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu