Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

OLEH :
MADE NURITA DEWI (P07123124127)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK SEKSEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN
(ALIH JENJANG)
TAHUN 2023/2024
Resume Panduan Komukinasi Efektif tingkat Cakupan Imunisasi Kader

Komunikasi efektif adalah interaksi yang dilakukan agar tercapainya pengertian dan
kesepakatan yang dibangun antara petugas kesehatan dengan klien pada setiap langkah
penyelesaian masalah pada klien.
Dalam video “Panduan Komukinasi Efektif tingkat Cakupan Imunisasi Kader”

SEGMEN 1 ( Komunikasi Perorangan Yang tidak Efektif)


Cara kader dalam berkomunikasi dengan para ibu mencerminkan komunikasi yang tidak
efektif. hal ini terlihat dari posisi bicara kader yang tidak sejajar dengan ibu, kader terlihat
menyalahkan ibu, dan sering memotong pembicaraan ibu.

SEGMEN 2 (Komunikasi Dalam Kelompok yang Tidak Efektif)


Dalam memberikan penyuluhan kepada ibu – ibu cara kader tidak tepat karena kader
dalam memberikan penyuluhan terlihat menghakimi ibu – ibu terhadap pertanyaan yang
diberikan. Selain itu kader terlihat tidak sabar dalam memberikan penyuluhan.
Dalam segmen ini bidan desa memberikan pengertian kepada kader bahwa memberikan
informasi / penyuluhan kepada masyarakat bukanlah tugas yang mudah, diperlukan sikap empati
dan banyak mendengarkan pendapat masyarakat agar informasi yang kita berikan dapat diterima
oleh ibu – ibu/ masyarakat.
Dalam segmen ini perilaku para ibu belum dapat berubah karena cara komunikasi kader
yang tidak tepat sehingga pesan yang disampaikan kader tidak tersampaikan dengan baik kepada
ibu. Hal ini masih dapat diperbaiki dengan cara kader memperhatikan 5S (senyum, sapa,salam,
sopan, dan santun) dalam menyambut ibu – ibu, memposisikan bicara sejajar dengan para ibu,
mendengarkan keluhan/ pertanyaan yang diajukan ibu, dan jangan mengakimi pendapat yang ibu
berikan.

SEGMEN 3 ( Komunikasi Perorangan yang Efektif)


Dalam segmen ini cara bidan menangani situasi yang ada sudah benar dan melaksanakan
komunikasi efektif. Hal ini terlihat dari cara bidan saat awal bertemu dengan suami pasien bidan
bersikap sopan, ramah, santun dan menyapa suami pasien dan memberikan selamat atas
kelahiran anaknya. Saat suami pasien mengatakan akan membeli susu formula untuk diberikan
ke bayi, bidan bisa menjelaskan manfaat asi eksklusif, dampak pemberian cairan selain ASI, dan
dapat mengajarkan pada ibu Teknik menyusui yang benar, selain itu bidan mendengarkan
keluhan dan kekawatiran ibu dan dapat memberikan penjelasan terkait kekhawatiran ibu
sehingga ibu dan keluarga bersedia untuk melakukan hal – hal yang dianjurkan bidan. Bidan juga
melibatkan suami dalam pengambilan keputusan terkait perawatan pada bayinya.

Perbedaan cara komunikasi yang dilakukan bidan dengan kader yaitu :


Kader Bidan
- Tidak melakukan 5S - melakukan 5S
- Posisi kader saat memberikan - Bidan memposisikan dirinya sejajar
penjelasan ke ibu tidak sejajar dengan ibu saat berkomunikasi
- Terlihat menyalakan ibu - Tidak memberikan tanggapan yang
- Sering memotong pembicaraan ibu negative terhadap tindakan ibu
- Dalam menjelaskan materi kader - Selalu mendengarkan keluhan dan
terlihat tidak sabar dan menyalahkan kekhawatiran ibu
ibu - Bidan bersikap empati
- Memberikan penjelasan terkait
masalah secara jelas, dan sabar

Cara yang tepat dilakukan adalah cara yang digunakan bidan karena bidan menggunakan
komunikasi yang efektif sehingga terjadi perubahan perilaku pada ibu dan keluarga

SEGMEN 4 ( Komunikasi Dalam Kelompok Yang Efektif)


Dalam segmen ini terlihat sikap kader sudah berubah. Hal ini terlihat dari cara kader
dalam menyapa masyarakat dan mengajak untuk ke posyandu yang ramah, sopan, tidak
memaksa, dan menghargai pendapat masyarakat sehingga masyarakat memutuskan untuk
mengadiri posyandu tanpa ada unsur paksaan dan posyandu menjadi lebih ramai.
Selain itu dalam memberikan penyuluhan Kesehatan, kader sudah mulai memposisikan
dirinya sejajar dengan ibu – ibu sehingga tidak ada kesan mendominasi, kader juga
mendengarkan pendapat ibu – ibu dan mampu menjelaskan dengan tepat dan baik dan juga
mampu memberikan contoh praktis sehingga ibu – ibu mnjadi lebih cepat megerti dengan
informasi yang diberikan.
Dalam memberikan penyuluhan, disesi sebelumnya kader dalam posisi berdiri dan
terhalang meja sedangkan ibu – ibu duduk di bawah, kader dalam menyampaikan informasi
tergesa gesa dan menghakimi ibu. Sedangkan pada sesi ini kader sudah terlihat memposisikan
dirinya sejajar dengan ibu dan tidak ada penghalang saat memberikan penyuluhan, kader mampu
mendengarkan pendapat ibu dengan baik dan mampu menjelaskan dengan baik cara yang tepat
dalam pelaksanaannya. Kader juga mampu mendemokan/ mecontohkan dengan ringkas dan
jelas materi yang sudah diberikan sehingga ibu menjadi lebih mengerti.
Kader terlihat mematikan alat komunikasinya bertujuan supaya tidak ada pengganggu/
penghalang saat melakukan komunikasi ( penyuluhan) kepada ibu – ibu sehingga informasi dapat
disampaikan dengan baik, dan menggunakan kalimat terbuka dalam menanyakan permasalahan
yang ada sehingga ibu dapat menjelaskan permasalahan yang dialaminya.
Dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan komunikasi efektif dapat dilakukan
dengan cara :
1. Memposisikan kepala sejajar dengan klien
2. Tidak menghakimi klien
3. Bersikap sabar dan empati
4. Menggukan kalimat yang sopan dan santun
5. Menggunakan kalimat terbuka
6. Menerapkan 5S (senyum,sapa, salam,sopan, dan santun)

Anda mungkin juga menyukai