Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR ISI PROFIL KH.

MIFTACHUL AKHYAR
1. Kelahiran
2. Keluarga
3. Pendidikan
4. Mengasuh Pesantren
5. Kiprah di NU
6. Teladan
7. Chart Silsilah Sanad
KELAHIRAN
KH. Miftachul Akhyar lahir pada 30 Juni 1953. Beliau merupakan putra kesembilan
dari tiga belas bersaudara, dari KH. Abdul Ghoni, seorang pengasuh Pesantren Tahsinul
Akhlaq Rangkah.
Ayah KH. Miftachul Akhyar merupakan karib KH. M. Usman al-Ishaqi Sawahpulo
saat sama-sama nyantri kepada KH. Romli di Rejoso, Jombang.
KELUARGA
KH. Miftachul Akhyar adalah sosok yang memiliki penguasaan ilmu agama luas dan
hal ini membuat kagum Syekh Masduki Lasem, sehingga beliau diambil menantu oleh oleh
gurunya yang terhitung sebagai mutakharrijin (alumnus) istimewa di Pondok Pesantren
Tremas, Pacitan, Jawa Timur.
PENDIDIKAN
Sejak kecil KH. Miftachul Akhyar tumbuh dalam didikan ayahandanya, beliau belajar
berbagai disiplin ilmu agama kepada ayahnya. Setelah selesai belajar kepada ayahnya, beliau
melanjutkan belajar ke beberapa pondok pesantren diantaranya, Pondok Pesantren
Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Pondok Pesantren Rejoso, Jombang, Jawa Timur,
Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur,Pondok Pesantren Lasem, Jawa Tengah,
Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya
ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
MENGASUH PESANTREN
KH. Miftachul Akhyar adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah
Surabaya, sebuah paku bumi bagi kota Surabaya, ibukota Jawa Timur dengan penduduk yang
mayoritas nahdliyin.
KIPRAH DI NU
KH. Miftachul Akhyar merupakan individu yang lahir dan besar dari tradisi dan rela
mengabdi di Nahdlatul Ulama sejak muda. Berikut adalah jabatan beliau di Nahdlatul Ulama:
Rais Syuriyah PCNU Surabaya pada tahun 2000-2005
Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur pada tahun 2007-2013, 2013-2018
Wakil Rais Aam PBNU pada tahun 2015-2020
Pj Rais Aam PBNU pada tahun 2018-2020
Rais Aam PBNU pada tahun 2021-2027
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025
Kesediaan beliau menjadi Pejabat Rais Aam PBNU tersebut setelah menerima banyak
permintaan tokoh senior dan terhormat di Nahdlatul Ulama, salah satunya adalah Mustasyar
PBNU KH. Maimoen Zubair mengatakan telah menemui KH. Miftahul Akhyar sebanyak dua
kali untuk memohon agar bersedia menduduki posisi Rais Aam PBNU.
"Bapak KH. Miftahul Akhyar selaku Wakil Ro'is 'Aam PBNU. Dan dalam hal ini saya telah
menemui Bapak KH. Miftahul Akhyar dua kali memohon kepada beliau untuk bersedia
menduduki Rais 'Aam PBNU," tulis KH. Maimun Zubair dalam rilis resmi ke media pada
Sabtu tanggal 22 September 2018.
TELADAN
KH. Miftachul Akhyar merupakan sosok kiai yang sederhana dan memiliki akhlak
yang bagus, khususnya adab penghormatan kepada tamu. Beliau tidak segan-segan langsung
menyuguhkan, menuangkan, mengambilkan, menyajikan makanan dan minuman melalui
tangan beliau sendiri, tanpa bantuan qodim (pembantu). Hal ini adalah akhlak beliau yang
meneruskan teladan akhlak dari ayah beliau yang juga belaku demikian kepada para tamunya.

Anda mungkin juga menyukai