Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Pondok Pesantren alhidayah-Tertek

Posted on 27 Februari 2010 by Pesantren alhidayah Tertek

Ponpes al-hidayah di dirikan oleh Romo kiyai Juwaini Bin Nuh. Kyai Juwaini ini lahir
pada tahun 1915 dari nyai Habibah .

Sedang dari jalur ayah , beliau adalah putra ke-dua dari empat bersudara ;
1. Zainal arifin {mbah matin ) – Mir atul qibthiyah(Sedan)
2. Juwaini – ‘Aisyah (Pare)
3. Fauzan – Fatimah (Sedan)
4. Muslim – Siti (Sedan)
atau lengkapnya
Juwaini
bin nuh-(Habibah)
bin abdurrohman
bin tuba
bin husain(/Shihhah) .
Beliau ini berasal dari dusun Demang,Sidorejo,krass,Sedan,Rembang,Jawa
Tengah.Beliau lahir sebagai anak ke-dua dari empat bersaudara.Beliau menimba ilmu
pada Yai Ma’shum-lasem .KH.Mahrus ‘Ali – Lirboyo dan mbah Yai Hamid – Pasuruan
merupakan senior Beliau saat di Lasem ini .
Keakraban beliau dengan KH. Mahrus Ali ini masih tetap terjalin ,bahkan setelah beliau
wafat .KH. Mahrus masih sering berkunjung ke Tertek setelah wafatnya Yai Juwaini .
Hijrahnya Juwaini muda ini ke kawasan Pare,Kediri setelah beliau sempat bermukim di
desa Jombok-Badas-Kediri .Yang merupakan tanah pemberian dari guru beliau yaitu
KH. Hasyim As’ariy ( PP Tebuireng-jombang ) .
Pada tahun 1948 M Beliau memperistri gadis cantik dari dusun
Banaran,Tunglur,kecamatan Pare Kediri, ‘Aisyah Binti Khanan. Ibu nyai ‘aisyah ini
putri pertama dari pasangan Mahbubah Binti Sholeh. Setelah beberapa tahun
menikah,mempelai berdua ini pindah ke dusun Tertek,Tertek,Pare,Kediri.Kemudian
mendirikan sebuah pesantren yg diberi nama “alhidayah”.
Lokasi pesantren ahidayah ini berada di jalan Raya Pare Kandangan, tepatnya jl.Mayor
Bismo NO:72 RT01 RW04 Tertek Pare Kediri JawaTimur Indonesia(64215).
Dari pasangan ini lahir yaitu:
1. H.Ahmad Chuzaimah ,memperistri Luluk Tunjiati.Kemudian menetap di Semanding
Tertek Pare,
2. Siti Hajar,di peristri oleh KH.Suyuthi(Kasim Wlingi Blitar).
3. Sholichah,di peristri MasykuriNoor.alm (Semat Jepara JawaTengah)
4. Ahmad Nizar,menetap di Tulungrejo Pare Kediri.
5. Siti Robi’ah,di peristri Kyai Munir(Genteng Banyuwangi),menetap di Tertek Pare
Kediri.
6. Kholisoh ( wafat masih kecil )
7. Mohammad Nuh,menetap di Tertek Pare Kediri.
8. Agim Hamzah,memperistri Mustaghfiroh(Peterongan Jombang).
9. Siti Mudzi’ah,di peristri Kyai Bisri Musthofa.alm(Nepen Canggu Pare)
10. Baidho’ ,di peristri KH.Mashudi(PP.almuslih,Tanjungtani Prambon Kediri)
11. Thoifur ,meninggal saat masih bayi.
Semasa kepemimpinan Romo yai Juwaini Nuh.alm ,pesantren ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat.Ini bisa di lihat dari ghotakan(kamar) yang sekitar 30
terdiri dari tiga lokal,dan ini penuh semua,bahkan tidak mencukupi.Sehingga
mereka(para santri )ini harus tidur di musholla.Banyak dari alumni ini yg menjadi
Guru,Ustadz,bahkan kiyai besar.Beberapa nama yang pernah “mampir” di ponpes al-
hidayah adalah KH.’Ali Shodiq Umman. alm (PP.Hidatul Mubtadi’in, Ngunut
Tulungagung), KH. Anwar .alm (PP.al-anwar Bangil Pasuruan), KH. Khussairy.
alm (Mojosari Mojokerto), Syeh KH.Aahmad Bajuri (Yayasan Pendidikan Islam
M’ADINUL’ULUM, Campurdarat, RT 01 RW 05 Tulungagung 66272 Jawa
Timur), KH.Abdul Ghofur pengasuh PPSD ” Pondok Pesantren Sunan Drajat ”
KH. Asrori al Ishaqiy alfithroh dan banyak lagi yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.
Romoyai Juwaini senang sekali dan sering membaca kitab-kitab hadist ,terutama kitab
Buchori dan muslim.Sehingga sebagian orang memberi julukan “ahli hadist
pada beliau.Salah satu kelebihan beliau, bila sudah mulai membaca sebuah kitab,
beliau akan betah sampai berjam-jam lamanya. Sehingga pondok pesantren al-hidayah
tersohor sebagai “pondok kilatan”. Beliau juga menjalani riyadhoh,seperti makan beliau
yang hanya makan satu lepek (alas cangkir kecil) sampai akhir hayat beliau.
Romoyai Juwaini Nuh wafat pada 26 Jumadil ula 1395 Hijriyah bertepatan dengan 06
Juni 1975 Masehi pada usia 60 tahun ( 1915 – 1975 M )
Waallahu a’alam

https://alhidayahtertek.wordpress.com/2010/02/27/sejarah-ponpes-alhidayah/

Anda mungkin juga menyukai