Anda di halaman 1dari 12

http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.

php/anterior

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA MATERI MENGAPRESIASI DAN MENGKREASIKAN FABEL
MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR DI
KELAS VII B SMP NEGERI 8 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2021/2022

INCREASING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN INDONESIAN LANGUAGE


MATERIAL APPRECIATE AND CREATE FABLES THROUGH A SCIENTIFIC APPROACH
WITH THE ASSISTANCE OF IMAGE MEDIA IN CLASS VII B OF SMP NEGERI 8
PALANGKA RAYA ACADEMIC YEAR 2021/2022
Hamasita Abstrak
SMPN 8 Palangka Raya,
Kalimantan Tengah, Indonesia. Hasil pengamatan guru di kelas, pada maple bahasa Indonesia, siswa Kelas VII B SMP
hamasitasubandi@gmail.com Negeri 8 Palangka Raya menunjukkan hasil belajar yang rendah, hal ini di tunjukkan
adanaya nilai harian yang rendah atau tidak mencapai KKM. Selanjutnya guru
melakukan wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya adalah siswa jenuh dan
merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru
berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak biasa di pakai di kelas, yakni
pendekatan saintifik berbantuan media gambar.
Hasil evaluasi siklus I pada pertemuan ke 1 pada pertemuan ke 1 peserta didik yang
mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥ 75 sebanyak 18 siswa atau 50%. Sedangkan
peserta didik yang mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 18 siswa atau 50 %. Pada pertemuan
ke 2 peserta didik yang mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥ 75 sebanyak 25
siswa atau 69,4 %. Pada pertemuan ke 2 peserta didik yang mendapatkan hasil belajar
di bawah KKM ≤ 75 sebanyak 11 siswa atau 30,5%.
Sedangkan hasil evaluasi siklus II Pada pertemuan ke 1 peserta didik yang
mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥ 75 sebanyak 30 siswa atau 83,3 %.
Sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 6 siswa atau 16,6 %. Pada
pertemuan ke 2 peserta didik yang mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥ 75
sebanyak 36 siswa atau 100 %. Pada pertemuan ke 2 peserta didik yang mendapatkan
hasil belajar di atas KKM ≤ 75 sebanyak 0 siswa atau 0%.

Kata Kunci: Abstract


Hasil Belajar Siswa
Pendekatan Saintifik The results of the teacher's observations in class, in Indonesian maple, Class VII B
Media Gambar students of SMP Negeri 8 Palangka Raya showed low learning outcomes, this was
shown by the presence of low daily scores or not achieving the KKM. Furthermore,
the teacher conducted interviews with several students, the result of which was that
Keywords: students were bored and bored with learning in class. From the results of the
Student learning outcomes interviews, the teacher took the initiative to use a learning model that is not normally
Scientific approach used in class, namely a scientific approach assisted by media images.
Image Media The results of the evaluation of the first cycle at the 1st meeting at the 1st meeting
of students who got learning outcomes above KKM ≥ 75 were 18 students or 50%.
Meanwhile, students who scored ≤ 75 were 18 students or 50%. At the 2nd meeting
of students who got learning outcomes above KKM ≥ 75 as many as 25 students or
69.4%. At the 2nd meeting, 11 students or 30.5% got learning outcomes under KKM
≤ 75.
While the evaluation results of cycle II At the 1st meeting, students who got learning
outcomes above KKM ≥ 75 were 30 students or 83.3%. Meanwhile, students who
scored ≤ 75 were 6 students or 16.6%. At the second meeting, there were 36
students or 100% who got learning outcomes above KKM ≥ 75. At the 2nd meeting
of students who got learning outcomes above KKM ≤ 75 as many as 0 students or
0%.
© 2023 The Authors. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI:
https://doi.org/10.33084/anterior.vxix.xxx.
Hamasita. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengapresiasi dan
Mengkreasikan Fabel Melalui Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar di Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2021/2022

PENDAHULUAN biasa di pakai di kelas, yakni pendekatan saintifik


Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang berbantuan media gambar. Melalui pendekatan saintifik
wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar sampai berbantuan media gambar ini sekaligus, di jadikan
perguruan tinggi. Hal ini karena Bahasa Indonesia penelitian tindakan kelas oleh guru yang dalam hal ini
memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional guru adalah sebagai peneliti.
dan juga menjadi bahasa Negara. (Nasucha dkk, 2009: 8- Pendekatan Saintifik (Saintifik Approach) dalam
9) Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa pembelajaran merupakan ciri khas dan menjadi
Indonesia memiliki beberapa fungsi, antara lain (1) kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013.
lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang
nasional, (3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah
berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa, dan mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran
(4) alat perhubungan antar budaya dan daerah. yang dipadu dengan kaidah-kaidah pendekatan
Sedangkan menurut (Wahyudi, 2012: 6) kedudukan saintifik/ilmiah. Kemendikbud (2013: 3) memberikan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, Bahasa konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah dalam
Indonesia mempunyai fungsi sebagai : (1) bahasa resmi pembelajaran di dalamnya mencakup komponen:
kenegaraan, (2) sebagai bahasa resmi pengantar didunia mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
pendidikan, (3) sebagai bahasa resmi didalam menyimpulkan, dan mencipta.
perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan Sedangkan media gambar adalah segala sesuatu
perencanaan dan pelakasanaan pembangunan serta yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua
teknologi modern. dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya
Masih banyak masalah mendasar yang menghambat bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film,
pembinaan dan perkembangan Bahasa Indonesia, strip, opaque projektor.
khususnya masalah penguasaan standar kompetensi Berdasarkan latar belakang nasalah di atas, peneliti
yang masih kurang. Masalah yang diketahui oleh guru hendak melakukan penelitian dengan judul "Peningkatan
bahasa Indonesia adalah pada pembelajaran Bahasa Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia adalah rendahnya kemampuan menyimak Materi Mengapresiasi Dan Mengkreasikan Fabel Melalui
siswa, terutama saat guru menjelaskan materi Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar Di
pembelajaran. Rendahnya penguasaan siswa dalam Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka Raya Tahun Pelajaran
keterampilan menyimak diduga berasal dari faktor siswa 2021/2022"
dan guru. Dari siswa, disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain (1) siswa tidak memeiliki keberanian dalam METODOLOGI
mengungkapkan kembali isi berita, (2) kurangnya Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP
perhatian dari siswa terhadap pembelajaran, (3) Negeri 8 Palangka Raya, pada Kelas VII B dengan jumlah
kurangnya motivasi dan aksi siswa dalam pembelajaran. siswa 36 siswa. Kelas ini dipilih sebagai subjek penelitian
Sedangkan dari faktor guru sebagai akibat dari belum karena berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan
efektifnya strategi pengajaran yang digunakan. Dalam dengan wawancara dan angket diketahui bahwa pada
proses belajar mengajar guru hanya menggunakan kelas ini merupakan kelas yang paling bermasalah dalam
teknik dikte pada pengajaran. Sehingga siswa cenderung proses belajar dengan indikator hasil belajar siswa yang
merasa bosan dalam menerima pelajaran. kurang serta hasil yang rendah. Untuk meningkatkan
Salah satu materi yang di anggap sulit bagi siswa hasil belajar siswa, guru meningkatkan variasi dalam
adalah materi menyusun mengapresiasi dan proses pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan
mengkreasikan fabel. Adapun Hasil pengamatan guru di saintifik berbantuan media gambar.
kelas, pada maple bahasa Indonesia, siswa Kelas VII B
SMP Negeri 8 Palangka Raya menunjukkan hasil belajar B. Waktu Penelitian dan Faktor Yang Diteliti
yang rendah, hal ini di tunjukkan adanaya nilai harian Adapun waktu dan kegiatan penelitian ini di
yang rendah atau tidak mencapai KKM. KKM yang di paparkan sebagai berikut:
harapkan pada Pelajaran bahasa Indonesia Kelas VII B Tabel 1 Waktu Dan Kegiatan Penelitian
adalah 75 jadi seharusnya nilai siswa ≥ 75. Nilai harian Bulan Kegiatan
April 2022 Mempersiapkan refrensi dan bahan
kemarin, hanya 5 siswa yang mencapai nilai di atas KKM, penelitian
selebihnya melaksanakan remidi untuk mencapai nilai Mei 2022 Konsultasi dengan kepala sekolah dan
lebih dari KKM. teman-teman guru, Menyusun proposal
Oleh karenanya disini, guru menganggap Mei 2022 Pelaksanaan Siklus I lanjut analisis data
permasalahan hasil belajar siswa perlu di tingkatkan, Mei 2022 Pelaksanaan Siklus I lanjut analisis data
Juni 2022 Menambah refrensi penelitian
karenanya jika di biarkan maka nilai siswa tidak akan
Juni 2022 Menyusun laporan penelitian
mengalami kemajuan. Selanjutnya guru melakukan
wawancara terhadap beberapa siswa, yang hasilnya
Faktor siswa, yang diamati adalah hasil belajar
adalah siswa jenuh dan merasa bosan dengan
siswa Pada Pelajaran bahasa Indonesia Materi
pembelajaran di kelas. Dari hasil wawancara itulah, guru
mengapresiasi dan mengkreasikan fabel.
berinisiatif menggunakan model pembelajaran yang tidak
Adapun Subjek penelitian ini adalah:

64
Anterior Jurnal, Volume 22 Spesial Issue 1, Juli 2023, Page 63-74 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

Tabel 2 Subjek penelitian berbantuan media gambar, rencana pembelajaran,


NO NAMA lembar observasi aktivitas siswa, dan instrumen/tes.
SISWA 1 Pada waktu pelaksanaan, yaitu dilakukan kegiatan
1
SISWA 2 belajar mengajar. Guru mehasil belajar siswa supaya
2 aktif dalam pembelajaran baik dalam menjawab
SISWA 3
3 pertanyaan, maupun mengajukan pertanyaan selama
SISWA 4 kegiatan belajar mengajar berlangsung dan dilakukan tes
4
5
SISWA 5 pada setiap akhir pokok bahasan.
SISWA 6 Langkah selanjutnya adalah observasi. Pada
6
SISWA 7 observasi ini yang diamati adalah aktivitas siswa selama
7
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
SISWA 8
8 Langkah terakhir dalam satu siklus adalah refleksi.
SISWA 9 Hasil yang didapat pada tahap observasi dikumpulkan
9
10
SISWA 10 dan dianalisis, Hasil refleksi pada siklus pertama
SISWA 11 dijadikan masukan pada siklus kedua. Masukan yang
11
SISWA 12 diharapkan adalah hambatan-hambatan dalam
12
pembelajaran dengan permainan kartu dan penerapan
SISWA 13
13 strategi pengajuan pertanyaan. Apabila permasalahan
SISWA 14 belum selesai, maka dilakukan siklus selanjutnya.
14
SISWA 15
15
SISWA 16 D. Prosedur Penelitian
16
SISWA 17 Dalam Prosedur penelitian ini dibagi menjadi dua
17
tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan
SISWA 18
18 penelitian. Pada tahap pelaksanaan dibagai menjadi
SISWA 19
19 beberapa siklus, masing-masing siklus terdiri atas empat
20
SISWA 20 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan,
21
SISWA 21 observasi dan refleksi.
SISWA 22 1. Tahap persiapan
22
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah
SISWA 23
23 :
SISWA 24
24 a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
25
SISWA 25 (RPP) dengan menggunakan Pendekatan
26
SISWA 26 saintifik berbantuan media gambar.
SISWA 27 b. Membuat Instrument tes
27
c. Membuat lembar observasi
SISWA 28
28 d. Membuat slide presentasi power point
SISWA 29
29
30
SISWA 30 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Siklus I :
31
SISWA 31 1. Perencanaan
SISWA 32 a. Menyusun Rencana Pelaksanaan
32
Pembelajaran (RPP)
SISWA 33
33 b. Mempersiapkan lembar observasi
SISWA 34
34 c. Siswa menyiapkan peralatan tulis-menulis
SISWA 35 d. Menyiapkan peralatan media computer,
35
36
SISWA 36 infokus dan perlengkapannya
e. Membuat Instrument tes
C. Rancangan Penelitian 2. Pelaksanaan/tindakan Materi yang
disampaikan.
3. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap
pelaksanaan tindakan dengan lembar
observasi dan alat evaluasi.
3. Siklus II :
1. Perencanaan
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Gambar 2. Langkah-langkah dalam penelitian b. Mempersiapkan lembar observasi
Dari gambar di atas nampak bahwa langkah c. Siswa menyiapkan peralatan tulis-menulis
pertama dalam penelitian ini adalah perencanaan. Pada d. Menyiapkan peralatan media computer,
perencanaan dilakukan pembuatan Pendekatan saintifik infokus dan perlengkapannya

65
Hamasita. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengapresiasi dan
Mengkreasikan Fabel Melalui Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar di Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2021/2022

e. Membuat Instrument tes a. membatasi materi yang diujikan


2. Pelaksanaan/tindakan Materi yang b. menentukan jumlah soal
disampaikan. c. menentukan waktu untuk mengerjakan
3. Observasi d. membuat kisi-kisi soal
Melakukan pengamatan terhadap e. menyusun soal
pelaksanaan tindakan dengan lembar f. menentukan cara penskoran.
observasi dan alat evaluasi.
4. Refleksi F. Metode Analisis Data
Menganalisis data hasil observasi dan Metode analisis data pada penelitian ini adalah
evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan dapat metode deskriptif yang dihitung dengan cara:
meningkatkan hasil belajar siswa dan melakukan Rata-rata kelas
pemecahan masalah yang ada pada siklus 1 X= ∑X
sampai 2. N
Keterangan:
E. Teknik Pengumpulan Data X = rata-rata kelas
1. Jenis data yang diambil adalah data kualitatif dan ∑X = Jumlah nilai siswa
kuantitatif yaitu tentang Hasil belajar siswa N = Jumlah siswa (Sudjana, 1989) Peningkatan
selama pembelajaran prestasi hasil belajar
2. Cara pengambilan data adalah sebagai berikut. P = X 2 X100%
a. Data tentang hasil belajar siswa selama X1
pembelajaran diambil dengan menggunakan Keterangan:
instrument tes tulis. P = persentase rata-rata peningkatan hasil belajar
b. Aktifitas siswa di kelas menggunakan lembar X 1 = nilai rata-rata siklus pertama
observasi X 2 = nilai rata-rata siklus kedua
3. Teknik untuk mengumpulkan data yang Perhitungan ketuntasan belajar
digunakan adalah : K = ∑ ni X100%
a. Metode dokumenter N
Digunakan untuk mendapatkan nama, Keterangan:
jumlah siswa, serta dokumentasi proses K = ketuntasan hasil belajar klasikal
pembelajaran. ∑ ni = jumlah siswa tuntas belajar individu
b.Observasi N = Jumlah siswa
Observasi digunakan untuk (Sudjana, 1989)
pengambilan data keaktifan siswa dan guru Sedangkan untuk data hasil belajar siswa yang diperoleh
dalam proses kegiatan belajar mengajar. melalui balikan siswa diolah dengan cara mereduksi
Dalam penelitian ini digunakan lembar kalimatnya menjadi :
observasi pembelajaran sebagai berikut. a. Hasil belajar siswa tinggi
1. Perilaku guru, terdiri dari : membuka b. Hasil belajar siswa sedang
dengan mengemukakan permasalahan, c. Hasil belajar siswa rendah
menghubungkan pelajaran saat ini dengan
sebelumnya, memberikan pemahaman, G. Indikator Kinerja
memberi pertanyaan siswa, menjawab Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
pertanyaan siswa, mengamati siswa meningkatnya hasil belajar siswa ditunjukkan dengan
mengerjakan tugas, memberikan arahan 85 % dari seluruh siswa memperoleh nilai ≥ 75.
pada siswa, memimpin diskusi kelas,
mengajak siswa membuat simpulan, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
meluruskan atau mempertegas simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini di lakukan dengan
siswa. 2 siklus yakni siklus I terdiri dari 2 pertemuan,
2. Perilaku siswa, terdiri dari : pertemuan pertama di lakukan tanggal 6 Mei
mendengarkan guru, menyalin, diskusi 2022, pertemuan ke 2 tanggal 7 Mei 2022,
antar siswa, melakukan presentasi, berikut tanggal yang di lingkari merah adalah
mengamati, melaporkan hasil, menjawab jadwal siklus I:
pertanyaan, dan membuat simpulan Sedangkan siklus II dilakukan dengan 2 X
pelajaran. Bentuk dari lembar observasi pertemuan, pertemuan pertama tanggal 20 Mei
pembelajaran selengkapnya disajikan pada 2022 dan pertemuan kedua tanggal 21 Mei
lampiran. 2022, berikut tanggal yang di lingkari merah
b. Metode tes adalah jadwal siklus II:
Digunakan untuk mendapatkan data
nilai hasil belajar siswa. Langkah-langkah
dalam penyusunan soal-soal tes adalah
sebagai berikut,

66
Anterior Jurnal, Volume 22 Spesial Issue 1, Juli 2023, Page 63-74 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

Adapun rincian kegiatannya dalah sebagai 33 SISWA 33


berikut: 34 SISWA 34
1. Siklus I 35 SISWA 35
a. Perencanaan SISWA 36
36
Pada siklus ini di lakukan sebanyak 3X
pertemuan untuk itu guru menyiapkan 3 Rencana
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada setiap
Pada saat pelaksanaan tindakan guru
pertemuan di siapkan lembar kerja peserta didik
melaksanakan proses pembelajaran
(LKP), untuk mengambil data tentang aktifitas
mulai dari pembukaan dan sampai
guru dan peserta didik peneliti menyiapkan
kegiatan ahir. Berikut adalah kegiatan
lembar observasi guru dan peserta didik.
tindakan pada siklus I :
Dalam setiap pertemuan, guru melakukan
➢ Kegiatan Pendahuluan
pembagian kelompok dimana setiap kelompok
a. Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas
terdiri dari 5/6 peserta didik dan setiap anggota
ke dalam situasi belajar, dan mengabsen siswa.
kelompok memiliki kemampuan yang berbeda-
b. Menyanyikan lagu wajib (pengkodisian jadwal pagi)
beda. Dari semua peserta didik, berikut adalah
c. Guru bertanya-jawab tentang bentuk cerita fantasi
pembagian kelompoknya:
pada pembelajaran.
Tabel 3 pembagian kelompok
d. Dibuka dengan hal-hal yang berkaitan dengan
NO NAMA Pembagian
materi yang dapat menggairahkan peserta didik
Kelompok
untuk belajar.
e. Mengungkapkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
➢ Kegiatan Inti
1 SISWA 1 Kelompok 1 Ø Telaah
2 SISWA 2 Setelah mencermati beberapa buku fiksi dan
3 SISWA 3 nonfiksi, peserta didik diarahkan untuk berpikir
4 SISWA 4 bagaimana menemukan unsur-unsur dari buku fiksi
5 SISWA 5 dan nonfiksi yang dibaca.
Ø Eksplorasi
6 SISWA 6 Kelompok 2
Mengamati :
7 SISWA 7
Peserta didik membaca cerita fabel baik bersama-
8 SISWA 8 sama atau ditunjuk bergiliran.
9 SISWA 9 Menanya :
10 SISWA 10 Setelah mencermati beberapa cerita fabel, peserta
11 SISWA 11 Kelompok 3 didik diarahkan untuk berpikir tentang kata/kalimat
12 SISWA 12 sebagai ciri cerita fabel pada teks yang
SISWA 13 dibaca/didengar.
13
Ø Rumuskan
14 SISWA 14
1. Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membahas
15 SISWA 15 pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkaitan
16 SISWA 16 Kelompok 4 dengan hasil pengamatan peserta didik terhadap
17 SISWA 17 kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang
18 SISWA 18 dibaca/didengar.
19 SISWA 19 2. Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang
20 SISWA 20 kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang
dibaca/didengar.
21 SISWA 21 Kelompok 5
3. Peserta didik membandingkan hasil analisis terhadap
22 SISWA 22
daftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks
23 SISWA 23 yang dibaca/didengar.
24 SISWA 24 4. Peserta didik menelaah kembali daftar kata/kalimat
25 SISWA 25 sebagai ciri cerita fabel pada teks yang
26 SISWA 26 Kelompok 6 dibaca/didengar.
27 SISWA 27 5. Peserta didik mendiskusikan kalimat yang
SISWA 28 mengandung peristiwa dalam cerita fabel.
28
6. Peserta didik menuliskan kalimat langsung dan kalimat
29 SISWA 29
tidak langsung dari cerita fabel.
30 SISWA 30 7. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan sinonim
31 SISWA 31 Kelompok 7 dan kata sandang yang dipakai dari cerita fabel.
32 SISWA 32 Ø Presentasikan

67
Hamasita. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengapresiasi dan
Mengkreasikan Fabel Melalui Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar di Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2021/2022

1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil teks yang dibaca/didengar.


➢ Kegiatan Penutup
No Hal Yang di Amati Skor
1. Dalam kegiatan penutup, guru bersama
1 2 3 4
A Kegiatan Pendahuluan peserta didik baik secara individual maupun
1 Mengucapkan salam, berdo’a, mengondisikan kelas ke dalam kelompok melakukan refleksi untuk
situasi belajar, dan mengabsen siswa.
mengevaluasi
2 Menyanyikan lagu wajib (pengkodisian jadwal pagi) 2. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran
dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
3 Guru bertanya-jawab tentang bentuk cerita fantasi pada
pembelajaran.
selanjutnya secara bersama menemukan
4 Dibuka dengan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang manfaat langsung maupun tidak langsung
dapat menggairahkan peserta didik untuk belajar. dari hasil pembelajaran yang telah
5 Mengungkapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
berlangsung;
3. Memberikan umpan balik terhadap
B Kegiatan Inti proses dan hasil pembelajaran
Ø Telaah
Setelah mencermati beberapa buku fiksi dan nonfiksi, peserta
didik diarahkan untuk berpikir bagaimana menemukan unsur- c. Observasi
unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
1. Guru
Ø Eksplorasi
Aktifiktas pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Mengamati : dari awal sampai ahir di amatai oleh observer.
Peserta didik membaca cerita fabel baik bersama-sama atau
ditunjuk bergiliran.
Pengamatan di lakukan dengan lembar observasi
Menanya : yang telah di sediakan. Hal yang di amati meliputi
Setelah mencermati beberapa cerita fabel, peserta didik beberapa aspek, sesuai tabel di bawah ini:
diarahkan untuk berpikir tentang kata/kalimat sebagai ciri
cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar. Tabel 4 Lembar Observasi Guru
Keterangan:
Ø Rumuskan 1 : Kurang Baik
Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membahas
pertanyaan-pertanyaan yang muncul berkaitan dengan hasil
2: Cukup Baik
pengamatan peserta didik terhadap kata/kalimat sebagai ciri 3: Baik
cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
4: Sangat Baik
Peserta didik diarahkan untuk berpikir tentang kata/kalimat
2. Peserta didik
sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar. Pada pengamatan peserta didik
menggunakan lembar observasi yang meliputi
Peserta didik membandingkan hasil analisis terhadap daftar
kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang beberapa aspek sasaran observasi meliputi:
dibaca/didengar. a. Menyimak, mendengar dan memperhatikan
Peserta didik menelaah kembali daftar kata/kalimat sebagai ciri
cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
penjelasan guru
b. Aktif dalam diskusi kelompok
Peserta didik mendiskusikan kalimat yang mengandung c. Menanyakan yang belum jelas dan tidak di
peristiwa dalam cerita fabel.
mengerti
Peserta didik menuliskan kalimat langsung dan kalimat tidak
langsung dari cerita fabel. d. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
Peserta didik berdiskusi untuk menentukan sinonim dan kata guru atau temannya
sandang yang dipakai dari cerita fabel.
e. Mengajukan pendapat
Ø Presentasikan f. Menyeleseikan tugas sesuai waktu yang di
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
tentang mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada
tentukan
teks yang dibaca/didengar. 3. Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik
Evaluasi atau tes hasil belajar peserta didik
2. Peserta didik membacakan rangkuman tentang daftar
kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang
di lakukan pada setiap ahir pembelajaran.
dibaca/didengar. Evaluasi di lakukan dalam bentuk tertulis serta
C Kegiatan Penutup dilakukan secara perorangan. Tes di lakukan
guna mengetahui penguasaan peserta didik
1 Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik
secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk dalam menyerap materi yang di sampaikan
mengevaluasi
oleh guru selama proses pembelajaran.
2. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan
d. Refleksi
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil Peneliti atau guru bersama-sama dengan
pembelajaran yang telah berlangsung;
observer melakukan refleksi, m embahas
3 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
permasalahan yang muncul selama proses
pembelajaran pembelajaran.Observer memberikan masukan
diskusi tentang mendaftar kata/kalimat sebagai ciri
cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
2. Peserta didik membacakan rangkuman tentang
daftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada

68
Anterior Jurnal, Volume 22 Spesial Issue 1, Juli 2023, Page 63-74 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

berupa kelebihan dan kekurangan yang terjadi sudah terbiasa dengan metod pembelajaran yang
selama proses pembelajaran. di terapkan. Jika di lihat dari skor tiap aspek,
Dari masukan yang di berikan oleh observer terlihat bahwa aspek yang sangat prinsipil, seperti
akan di gunakan untuk acuan perbaikan kegiatan penguasaan materi pembelajaran mendapat skor
pembelajaran pada pertemuan berikutnya. tertinggi.
b. Observasi peserta didik
2. Siklus II Tabel 5 Lembar Observasi Peserta Didik
Langkah kegiatan pada siklus II sama seperti No Hal Yang di Amati Skor
pada siklus I, meliputi perencanaan, pelaksanaan 1 2 3 4
tindakan, observasim evaluasi hasil pembelajaran 1 Menyimak, mendengar
dan refleksi.Perbedaannya antara siklus I dan II paa dan memperhatikan
tahap pelaksanaan tindakan. Pada siklus II penjelasan guru
pelaksanaan tindakan di lakukan sebanyak 2 X 2 Aktif dalam diskusi
pertemuan. kelompok
3 Menanyakan yang belum
B. Hasil Penelitian jelas dan tidak di mengerti
1. Hasil Penelitian Siklus I 4 Menjawab pertanyaan
a. Observasi Terhadap Guru yang diberikan oleh
Data rata-rata skor yang di peroleh mulai guru atau temannya
pertemuan pertama sampai ketiga cenderung
meningkat. Pertmuan pertama masih dalam 5 Mengajukan pendapat
ketegoro B (Baik) namun skornya lebih rendah dari 6 Menyeleseikan tugas
pertemuan kedua dan ketiga. Ini menunjukkan sesuai waktu yang di
bahwa guru masih berusaha menyesuaikan dengan tentukan
metode pembelajaran yang baru di terapkan.
Sedangkan pertemuan kedua dan ketiga skor
rata-rata meningkat menunjukkan bahwa guru

Tabel 6 Hasil Observasi Peserta Didik Siklus I Pertemuan ke


No Nama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 SISWA 1 √ √ √ √ √ √ 15
2 SISWA 2 √ √ √ √ √ √ 18
3 SISWA 3 √ √ √ √ √ √ 17
4 SISWA 4 √ √ √ √ √ √ 15
5 SISWA 5 √ √ √ √ √ √ 15
6 SISWA 6 √ √ √ √ √ √ 15
7 SISWA 7 √ √ √ √ √ √ 18
8 SISWA 8 √ √ √ √ √ √ 18
9 SISWA 9 √ √ √ √ √ √ 18
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
0 10
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
1 11
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
2 12
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
3 13
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
4 14
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
5 15
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
6 16
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
7 17
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
8 18
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
9 19
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
0 20
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
1 21
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
2 22
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
3 23
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
4 24
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
5 25
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
6 26
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
7 27
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
8 28

69
Hamasita. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengapresiasi dan
Mengkreasikan Fabel Melalui Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar di Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2021/2022

2 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
9 29
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
0 30
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
1 31
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 17
2 32
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
3 33
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
4 34
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
5 35
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 15
6 36
Skor Rata-arata 16,5

Keterangan:
Aspek 1: Menyimak, mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
Aspek 2: Aktif dalam diskusi kelompok
Aspek 3: Menanyakan yang belum jelas dan tidak di mengerti
Aspek 4: Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru atau temannya
Aspek 5:Mengajukan pendapat
Aspek 6: Menyeleseikan tugas sesuai waktu yang di tentukan
Keterangan Skor:
1 : Kurang Baik
2: Cukup Baik
3: Baik
4: Sangat Baik

Kriteria Nilai:
Skor maksimal tiap siswa: 6X 4: 24
Maka jika:
20-24 ; Aktifitas belajar siswa sangat baik
15-19 : Aktifitas belajar siswa baik
11-14 : Aktifitas belajar siswa cukup baik
7-11 : Aktifitas belajar siswa kurang baik
Hasil siklus I pertemuan pertama adalah 16,5 artinya Aktifitas belajar siswa baik.

Tabel 7 Hasil Observasi Peserta Didik Siklus I Pertemuan ke 2


No Nama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
1
2 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
2
3 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
3
4 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
4
5 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
5
6 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
6
7 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
7
8 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
8
9 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
9
10 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
10
11 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
11
12 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
12
13 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
13
14 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
14
15 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
15
16 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
16
17 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
17
18 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
18
19 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
19
20 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
20
21 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
21
22 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
22
23 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
23
24 SISWA √ √ √ √ √ √ 22
24
25 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
25
26 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
26

70
Anterior Jurnal, Volume 22 Spesial Issue 1, Juli 2023, Page 63-74 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

27 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
27
28 SISWA √ √ √ √ √ √ 18
28
29 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
29
30 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
30
31 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
31
32 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
32
33 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
33
34 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
34
35 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
35
36 SISWA √ √ √ √ √ √ 21
36
Skor Rata-arata 20,3

Keterangan: pembelajaran akan lebih baik lagi.


Aspek 1: Menyimak, mendengar dan • Peserta didik memerlukan motivasi lebh
memperhatikan penjelasan guru agar lebih aktif dalam mengikuti
Aspek 2: Aktif dalam diskusi kelompok pembelajaran. Menciptakan suasana
Aspek 3: Menanyakan yang belum jelas dan yang memungkinkan peserta didik tidak
tidak di mengerti segan bertanaya serta mengungkapkan
Aspek 4: Menjawab pertanyaan yang pendapatnya.
diberikan oleh guru atau temannya • Sampai pada pertemuan 2, peserta didik
Aspek 5:Mengajukan pendapat yang mendapatkan hasil belajar di atas
Aspek 6: Menyeleseikan tugas sesuai waktu KKM ≥ 75 sebanyak 25 siswa atau 69,4 %.
yang di tentukan Sedangkan peserta didik yang
Keterangan Skor: mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 11siswa
1 : Kurang Baik atau 30,5%%
2: Cukup Baik
3: Baik Hasil Penelitian Siklus II
4: Sangat Baik a. Observasi Terhadap Guru
Kriteria Nilai: Data rata-rata skor yang di peroleh
Skor maksimal tiap siswa: 6X 4: 24 mulai pertemuan ke 1 yakni pada siklus II
Maka jika: cenderung meningkat. Pertemuan ke 1
20-24 ; Aktifitas belajar siswa sangat baik dalam ketegoro B (Baik) dan pertemuan
15-19 : Aktifitas belajar siswa baik ke 2 sudah sangat baik. Ini menunjukkan
11-14 : Aktifitas belajar siswa cukup baik bahwa guru sudah mampu menyesuaikan
7-11 : Aktifitas belajar siswa kurang baik
Hasil siklus I pertemuan pertama adalah 20,3
artinya Aktifitas belajar siswa sangat baik.

c. Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik


Data dari evaluasi hasil belajar adalah
sebagai berikut:
1. Pada pertemuan ke 1 peserta didik
yang mendapatkan hasil belajar di
atas KKM ≥ 75 sebanyak 18 siswa atau
50%
2. Sedangkan peserta didik yang
mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 18
siswa atau 50 %
3. Pada pertemuan ke 2 peserta didik
yang mendapatkan hasil belajar di
atas KKM ≥ 75 sebanyak 25 siswa atau
69,4 %
4. Pada pertemuan ke 2 peserta didik
yang mendapatkan hasil belajar di
bawah KKM ≤ 75 sebanyak 11 siswa
atau 30,5%
d. Refleksi
• Aktifitas guru pada proses pembelajaran
secara keseluruhan baik (B) namun guru
perlu untuk membiasakan kembali
dengan metode pembelajaran yang di
gunakan, dengan demikian proses

71
Hamasita. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengapresiasi dan
Mengkreasikan Fabel Melalui Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar di Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2021/2022

dengan metode pembelajaran yang baru pertemuan 1, peserta didik yang


di terapkan. mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥
b. Observasi peserta didik 75 adalah 30 siswa atau 83,3 % dan
Tabel 8 Lembar Observasi Peserta didik peserta didik yang mendapatkan nilai ≤
siklus II 75 adalah 6 siswa atau 16,6 %. Lalu pada
No Hal Yang di Amati Skor pertemuan ke 2 peserta didik yang
1 2 3 4 mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥
1 Menyimak, mendengar dan
memperhatikan penjelasan
75 sebanyak 36 siswa atau 100 % dan
guru peserta didik yang mendapatkan hasil
2 Aktif dalam diskusi kelompok belajar di atas KKM ≤ 75 sebanyak 0
3 Menanyakan yang belum jelas siswa atau 0%
dan tidak di mengerti
4 Menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru atau C. Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II
temannya 1. Hasil Observasi Guru
60
Pertemuan ke 1 Siklus II 55
Hasil Skor rata-rata observasi siklus II
50 Siklu
pertemuan pertama adalah 24 artinya
sI
Aktifitas belajar siswa sangat baik. 45
Pertemuan ke 2 Siklus II Skor Hasil
Begitu juga hasil Skor rata-rata observasi Observasi
siklus II pertemuan ke 2 adalah 24 artinya
Aktifitas belajar siswa sangat baik. Grafik 1 hasil Observasi Guru Siklus I dan II
2. Perbandingan Hasil Observasi Peserta
c. Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Didik Siklus I dan II
Data dari evaluasi hasil belajar adalah
25
sebagai berikut:
20
1. Pada pertemuan ke 1 peserta didik
15
yang mendapatkan hasil belajar di Pertemu
10
atas KKM ≥ 75 sebanyak 30 siswa atau an 1
83,3 % 5
2. Sedangkan peserta didik yang 0
Siklus ISiklus II
mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 6
siswa atau 16,6 % Grafik 2 Perbandingan Hasil Observasi Peserta
3. Pada pertemuan ke 2 peserta didik Didik Siklus I dan II
yang mendapatkan hasil belajar di
atas KKM ≥ 75 sebanyak 36 siswa atau 3. Perbandingan hasil evaluasi peserta
100 % didik siklus I dan II
4. Pada pertemuan ke 2 peserta didik a. Hasil evaluasi siklus I pada pertemuan ke 1
yang mendapatkan hasil belajar di peserta didik yang mendapatkan hasil
atas KKM ≤ 75 sebanyak 0 siswa atau belajar di atas KKM ≥ 75 sebanyak 18
0% siswa atau 50%
b. Sedangkan peserta didik yang
d. Refleksi mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 18 siswa
• Aktifitas guru pada proses pembelajaran atau 50 %
secara keseluruhan baik (B) bahkan c. Pada pertemuan ke 2 peserta didik yang
sampai pada pertemuan ke 2 guru mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥
mencapai skor kategori amat baik (A). ini 75 sebanyak 25 siswa atau 69,4 %
menunjukkan guru sudah berhasil d. Pada pertemuan ke 2 peserta didik yang
menerapkan metode pembelajaran saat mendapatkan hasil belajar di bawah KKM
penyampaian materi. ≤ 75 sebanyak 11 siswa atau 30,5%
• Aktifitas Peserta didik dalam mengikuti e. Sedangkan hasil evaluasi siklus II Pada
pembelajaran secara keseluruhan sudah pertemuan ke 1 peserta didik yang
aktif. Aktifitas belajar siswa juga mendapatkan hasil belajar di atas
meningkat dan mencapai skor rata-rata
24 artinya skor maksimal, dan ini berarti
Aktifitas belajar siswa sangat baik.
• Hasil evaluasi pembelajaran siklus II

72
Anterior Jurnal, Volume 22 Spesial Issue 1, Juli 2023, Page 63-74 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529

KKM ≥ 75 sebanyak 30 siswa atau 83,3 pertemuan ke 1 dan 2 menghasilkan skor 24 artinya
% minat belajar siswa sangat baik.
f. Sedangkan peserta didik yang Hasil evaluasi siklus I pada pertemuan ke 1 pada
mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 6 pertemuan ke 1 peserta didik yang mendapatkan
siswa atau 16,6 % hasil belajar di atas KKM ≥ 75 sebanyak 18 siswa
g. Pada pertemuan ke 2 peserta didik atau 50%. Sedangkan peserta didik yang
yang mendapatkan hasil belajar di mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 18 siswa atau 50 %.
atas KKM ≥ 75 sebanyak 36 siswa atau Pada pertemuan ke 2 peserta didik yang
100 % mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥ 75
h. Pada pertemuan ke 2 peserta didik sebanyak 25 siswa atau 69,4 %. Pada pertemuan ke
yang mendapatkan hasil belajar di 2 peserta didik yang mendapatkan hasil belajar di
atas KKM ≤ 75 sebanyak 0 siswa atau bawah KKM ≤ 75 sebanyak 11 siswa atau 30,5%.
0% Sedangkan hasil evaluasi siklus II Pada
pertemuan ke 1 peserta didik yang mendapatkan
hasil belajar di atas KKM ≥ 75 sebanyak 30 siswa
4. Pembahasan atau 83,3 %. Sedangkan peserta didik yang
• Hasil Observasi terhadap guru mulai pertemuan ke mendapatkan nilai ≤ 75 adalah 6 siswa atau 16,6 %.
1,2,3 Siklus I sampai pertemuan ke 1 dan 2 pada Pada pertemuan ke 2 peserta didik yang
siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan. mendapatkan hasil belajar di atas KKM ≥ 75
Ini terlihat dari pertmeuan 1,2,3 siklus I mencapai sebanyak 36 siswa atau 100 %. Pada pertemuan ke 2
kategoro Baik (B), sedangkan pada pertemuan 1 peserta didik yang mendapatkan hasil belajar di atas
dan 2 siklus II mencapai kategori amat baik. KKM ≤ 75 sebanyak 0 siswa atau 0%.
Demikian pula di lihat dari perbandingan siklus I UCAPAN TERIMA KASIH
dan II rata –rata skornya meningkat, ini Dengan terselesaikannya penulisan Artikel ini,
menunjukkan dalam proses pembelajaran di kelas, peneliti tak lupa mengucapkan puji syukur Kepada
guru menggunakan metode pembelajaran dengan Tuhan Yang Maha Esa, Peneliti menyadari adanya
baik. kekurangan dan kelemahan yang ada dalam Penelitian
• Hasil observasi Aktifitas belajar peserta didik mulai ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak
dari pertemuan ke 1,2,3 siklus I sampai pertemuan tetap peneliti harapkan. Semoga Artikel ini bisa
k e1 dan 2 siklus II menunjukkan peningkatan yang bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca
signifikan. Hal ini terlihat dari siklus I pertemuan I pada umumnya.
menghasilkan skor rata-rata 16,5 artinya Aktifitas Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih
belajar siswa baik, lalu pada pertmuan ke kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya
menghasilkan skor 20,3 selanjutnya pada dalam menyeleseaikan Artikel ini.
pertemuan ke 3 menghasilkan skor 23. Pada siklus
II pertemuan ke 1 dan 2 menghasilkan skor 24 REFERENSI
artinya Aktifitas belajar siswa sangat baik.
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan
D. Persepsi Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran Islam, Jakarta : Ciputat Pers, 2002
Di akhir siklus II, guru memberikan angket untuk Azhar Arsyat, Media Pembelajaran, Jakarta : PT.
mengetahui persepsi peserta didik terhadap peroses Grafindo Persada, 2003 Basyiruddin Usman,
pembelajaran menggunakan Pendekatan saintifik Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers :
berbantuan media gambar dalam kegiatan belajar 2002
mengajar. Hasil pemberian angket tersebut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar
menunjukkan 98% peserta didik memberikan Bahasa Indonesia, Bandung : Balai Pustaka,
tanggapan positif terhadap penerapan Pendekatan 1990
saintifik berbantuan media gambar. Peserta didik http://guruIPA.wordpress.com/category/pembelajaran/
mengungkapkan terbantu dalam menyerap materi page/3/tanggal 13 juni 2015 Imam Nawawi,
pembelajaran. Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka
Amani,1999
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik,
KESIMPULAN Jakarta: Bumi Aksara, 2004
Hasil observasi aktifitas belajar peserta didik Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat,
mulai dari pertemuan ke 1,2,3 siklus I sampai Jakarta: PT. Gramedia, 1991
pertemuan ke1 dan 2 siklus II menunjukkan M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari siklus 1996
I pertemuan I menghasilkan skor rata-rata 16,5 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik
artinya minat belajar siswa baik, lalu pada pertmuan Bandung, Bumi Aksara, 1993
ke menghasilkan skor 20,3 selanjutnya pada
pertemuan ke 3 menghasilkan skor 23. Pada siklus II

73
Hamasita. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengapresiasi dan
Mengkreasikan Fabel Melalui Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Gambar di Kelas VII B SMP Negeri 8 Palangka
Raya Tahun Pelajaran 2021/2022

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan


Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset,
2002
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
Jakarta : MizakaGazila, 2003
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung : Remaja Rosda Karya, 2005
Nana Sudjana, Ibrohim, Penelitian dan Penilaian
Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah
Populer, Surabaya: Arloka, 1994
Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas),
Semarang: RaSAIL, 2010
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Al Islam,
Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1998
Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien.
Yogyakarta: Liberty.
Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang
bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan :
Media Persada

74

Anda mungkin juga menyukai