Disusun oleh:
RIKY RAHMADANI
IBNU ZAKI
ADITYA HERMAWAN
ALVIN NABIL SAPUTRA
M.RIDHO SAPUTRA
X TP
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikembangkan
suatu identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Daya tarik pelajaran Sejarah Peminatan bagi siswa SMA Hang Tuah
Belawan
2. Pendalaman substansi pelajaran Sejarah Peminatan bagi siswa SMA
Hang Tuah Belawan
3. Rendahnya minat siswa terhadap pelajaran Sejarah Peminatan
4. Peran guru Sejarah Peminatan dalam menumbuhkan sikap siswa terhadap
pelajaran sejarah peminatan
5. Sikap siswa terhadap pelajaran sejarah peminatan
1.3.Rumusan Masalah.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah
1. Bagaimana sikap siswa terhadap pelajaran Sejarah Peminatan ?
1.2.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan
Sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap model pembelajaran dalam proses
Pembelajaran sejarah peminatan
2. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap media dalam proses pembelajaran
Sejarah peminatan
3. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap penggunaan sumber belajar
Sejarah peminatan dalam proses pembelajaran sejarah peminatan
4. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap materi yang disampaikan guru
Sejarah peminatan pada pelajaran sejarah peminatan
1.5. Manfaat penelitian
1. Kegunaan Teoretis
Penelitian ini dapat memberi rekomendasi pada dunia
Pendidikan tentang Kemampuan guru dalam melaksanakan
Pembelajaran yang tentunya sesuai Dengan kurikulum nasional
(Kurikulum 2013), untuk selanjutnya Memberikan motivasi pada siswa
Dalam mempelajari sejarah peminatan.
2.Kegunaan Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
Manfaat berupa
a. Bagi peneliti
Memberikan masukan sebagai bekal untuk tenaga pengajar
Sesungguhnya.
b. Bagi guru
Guru dapat menerapkan dan menggunakan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan perkembangan zaman sehingga siswa senang mengikuti
proses belajar mengajar sejarah peminatan.
c. Bagi siswa
Siswa lebih memiliki sikap yang baik terhadap pelajaran sejarah
peminatan.
d. Bagi sekolah
Memberi tolak ukur tentang kemampuan guru dalam mengelola dan
Menyampaikan materi sehingga dapat membantu dalam peningkatan
Prestasi belajar peserta didik sesuai dengan kurikulum tingkat satuan
Pendidikan dalam pembelajaran sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Catatan sejarah
Kekaisaran Sriwijaya telah ada sejak 671 sesuai dengan catatan | Tsing,
dari prasasti Kedukan Bukit pada tahun 682 di diketahui imperium ini di
bawah kepemimpinan Dapunta. Hyang. Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa
mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu Malayu dan Kedah menjadi
bagian kemaharajaan Sriwijaya. Berdasarkan prasasti Kota Kapur yang yang
berangka tahun 686 ditemukan di pulau Bangka, kemaharajaan ini telah
menguasai bagian selatan Sumatera, pulau Bangka dan Belitung, hingga
Lampung. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa telah
melancarkan ekspedisi militer untuk menghukum Bhumi Jawa yang tidak
berbakti kepada Sriwijaya, peristiwa ini bersamaan dengan runtuhnya
Tarumanagara di Jawa Barat dan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah yang
kemungkinan besar akibat serangan Sriwijaya. Sriwijaya tumbuh dan berhasil
mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka. Selat Sunda. Laut
China Selatan. Laut Jawa. dan Selat Karimata.
C. Masa kejayaan
Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9 Sriwijaya telah
melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara,
antara lain: Sumatera, Jawa. Semenanjung Malaya, Thailand.Kamboja.
Vietnam, dan Filipina. Dominasi atasSelat Malaka dan Selat Sunda,
menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan
perdagangan lokal yang mengenakan biaya atas setiap kapal yang lewat.
Sriwijaya mengakumulasi kekayaannya sebagai pelabuhan dan gudang
perdagangan yang melayani pasar Tiongkok, dan India.
D. Masa Kemunduran
Tahun 1017 dan 1025. Rajendra Chola 1. Raja dari dinasti Chola di
Koromandel. Indiaselatan, mengirim ekspedisi laut untuk menyerang
Sriwijaya, berdasarkan prasasti Tanjorebertarikh 1030. Kerajaan Chola telah
menaklukan daerah-daerah koloni Sriwijaya, sekaligus berhasil menawan raja
Sriwijaya yang berkuasa waktu itu Sangrama- Vijayottunggawarman. Selama
beberapa dekade berikutnya seluruh imperium Sriwijaya telah berada dalam
pengaruh dinasti Chola. Meskipun demikian Rajendra Chola I tetap
memberikan peluang kepada raja-raja yang ditaklukannya untuk tetap
berkuasa selama tetap tunduk Kepadanya. Hal ini dapat dikaitkan dengan
adanya berita utusan San-fo-ts’i ke Cina tahun 1028.
Namun demikian pada masa ini Sriwijaya dianggap telah menjadi bagian
dari dinasti Chola, dari kronik Tiongkok menyebutkan bahwa pada tahun
1079 Kulothunga Chola 1(Ti-hua- ka-lo) raja dinasti Chola disebut juga
sebagai raja San-fo-ts’i, yang kemudian mengirimkan utusan untuk membantu
perbaikan candi dekat Kanton. Selanjutnya dalam berita Cina yang berjudul
Sung Hui Yaodisebutkan bahwa kerajaan San-fo-tsi pada tahun 1082 masih
mengirimkan utusan pada masa Cina di bawah pemerintahan Kaisar Yuan
Fong. Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja Kien-pi bawahan
San-fo-tsi, yang merupakan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara
San-fo-tsi, serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan, rumbia, dan 13 potong
pakaian. Kemudian juga mengirimkan utusan berikutnya di tahun 1088.
Pengaruh invasi Rajendra Chola I, terhadap hegemoni Sriwijaya atas raja-raja
bawahannya melemah, beberapa daerah taklukan melepaskan diri, sampai
muncul Dharmasraya sebagai kekuatan baru yang kemudian menguasai
kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung Malaya,
Sumatera, sampai Jawa bagian barat.
E. Struktur pemerintahan
Kadātuan dapat bermakna kawasan dātu. (tnah rumah) tempat tinggal bini
haji, tempat disimpan mas dan hasil cukai (drawy) sebagai kawasan yang
mesti dijaga. Kadātuan ini dikelilingi oleh vanua, yang dapat dianggap
sebagai kawasan kota dari Sriwijaya yang didalamnya terdapat vihara untuk
tempat beribadah bagi masyarakatnya. Kadātuan danvanua ini merupakan
satu kawasan inti bagi Sriwijaya itu sendiri.
F. Warisan sejarah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan