Anda di halaman 1dari 24

SOSIALISASI KEBIJAKAN PERTANAHAN

PASCA UUCK

Direktorat Pengaturan dan Penetapan Hak Atas Tanah dan Ruang


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Melayani, Profesional, Terpercaya @atr_bpn Kementerian ATRBPN @Kementerian.atrbpn


TEROBOSAN KEBIJAKAN PASCA UUCK Dengan teknik Omnibus Law, sekitar 80 Undang-Undang dan lebih
dari 1.200 pasal bisa direvisi sekaligus hanya dengan satu UU Cipta
Kerja yang mengatur multisektor.

Latar Belakang UUCK Pembaruan Kebijakan Pengelolaan


Pertanahan untuk menjawab tantangan
Hiper Regulasi percepatan investasi
Kompleksitas dan Obesitas

1
Regulasi, di pusat dan daerah Pertumbuhan Ekonomi
▪ Investasi (Job Creation, Wellfare) (32%)
▪ Konsumsi (daya beli) (56%)

2
Daya Saing Indonesia
Pemerataan Ekonomi
Peringkat daya saing masih
Rasio Gini 2020-2024= 0,360-0374
rendah, Hasil Survey terkait

3
Doing Business in Indonesia Ketahanan Ekonomi
Peningkatan Inovasi & Kualitas Investasi
Kebutuhan Kerja
Tingginya data Angkatan Kerja
yang Tidak/Belum Bekerja dan
Bekerja Tidak Penuh
4 Daya Saing Ekonomi
Peningkatan Peringkat Daya Saing Ekonomi RI
11 KLASTER DALAM UU CIPTA KERJA
▪ Penyederhanaan
▪ Perizinan


Dukungan Riset dan Inovasi
Administrasi Pemerintahan

5
Kebutuhan Lahan ▪ Persyaratan Investasi ▪ Pengenaan Sanksi
Luas Tanah tanah tidak bertambah, kebutuhan ▪ Kemudahan, Pemberdayaan,
UMK-M & Koperasi pembangunan meningkat
▪ Ketenagakerjaan
dan Perlindungan UMKM
Perlu pemberdayaan UMKM, ▪ Pengadaan Lahan

6
Kemudahan Berusaha ▪ Kawasan Ekonomi
dan peningkatan peran Koperasi Pemberian hak ruang atas tanah/ruang ▪
bawah tanah ▪ Investasi dan Proyek Pemerintah
Payung hukum bagi pembangunan vertical

7
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

Pekonomian Global
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Percepatan Pendaftaran Seluruh Bidang
Ketidakpastian & perlambatan Tanah Di Indonesia UUCK Bagian Keempat Pertanahan
mempengaruhi ekonomi RI Pasal 125 s.d. Pasal 147

2
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN PP 18/2021
PELAKSANAAN AMANAT PASAL UU CIPTA KERJA

PP 18/2021
▪ Disusun untuk melaksanakan ketentuan Pasal 142 dan Pasal
Inventarisasi Aturan Terdampak Karena
185 huruf b UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Terbitnya UUCK:
▪ Perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Hak
1. PP 40 Tahun 1996 (Dicabut)
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan
2. PP 24 Tahun 1997 (2 Pasal dicabut)
Pendaftaran Tanah
3. PP 103 Tahun 2015 (Dicabut)

Pasal 142 UUCK Pasal 185 UUCK


Ketentuan lebih lanjut mengenai Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku: ▪ HAT
hak pengelolaan diatur dalam a. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini ▪ PENDAFTARAN TANAH
Peraturan Pemerintah. wajib ditetapkan paling lama 3 (tiga) bulan; dan ▪ SARUSUN ORANG ASING
b. Semua peraturan pelaksanaan dari Undang-
Undang yang telah diubah oleh Undang-Undang ini
NORMA BARU
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang ini dan
wajib disesuaikan paling lama 3 (tiga) bulan.

3
MATERI/SUBSTANSI PERMEN ATR/KBPN NO. 18 TAHUN 2021
TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN DAN HAK ATAS TANAH

Terdapat 8 amanat dalam PP 18/2021 yang diatur lebih lanjut PERMEN ATR/KBPNNO.18/2021
dalam Permen ATR/KBPN No.18 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Penetapan HPL dan HAT yaitu:
TATA CARA PENETAPAN HAK PENGELOLAAN DAN
HAK ATAS TANAH
1. PASAL 18 huruf a PENGATURAN HAK PENGELOLAAN RUANG LINGKUP PENGATURAN:
2. PASAL 33 PENGATURANHGU Jumlah Bab 1. Persiapan Permohonan Hak Pengelolaan
dan Hak Atas Tanah
3. PASAL 48 PENGATURANHGB
14 BAB
2. Tata Cara Pemberian Hak Pengelolaan
4. PASAL63 PENGATURAN HAK PAKAI 3. Tata Cara Pemberian Hak Atas Tanah
5. PASAL65 PEMBERIANHAK ATASPULAU Secara Individual Atau Kolektif
4. Pemeriksaan Tanah
KECIL DAN WILAYAHPERAIRAN 5. Tata Cara Pemberian Hak Atas Tanah
6. PASAL 18 huruf b TANAH REKLAMASI Secara Umum
Jumlah Pasal 6. Tata Cara IzinPeralihan Hak Atas Tanah
7. PASAL73 HUNIAN RUMAH TINGGAL
ATAUHUNIAN ORANG 209 PASAL dan IzinPelepasan HakPengelolaan
7. Tata Cara Pemberian Dan Batasan Atas
ASING Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal Atau
8. Pasal 99 PERUBAHAN HGB MENJADI Hunian Oleh Orang Asing
HM 8. Tanah Reklamasi
9. Pemberian Hak Untuk Pulau Kecil Dan
Wilayah Perairan
10. Kewajiban Penerima Hak Pengelolaan Dan
Hak Atas Tanah
11. Pengawasan dan Pengendalian

4
INVENTARISASI ATURAN TERDAMPAK
PERMEN ATR/KEPALA BPN NO. 18 TAHUN 2021

8
Peraturan
6
Keputusan
Menteri Menteri
Terdampak Disimplifikasi

1. PMDN No. 3/1977tentang Tata Cara Permohonan dan Penyelesaian 1. KMNA/Kepala BPNNo. 21Tahun 1994
5Permen Perpanjangan Jangka Waktu Pembayaran Uang Pemasukan Kepada Negara tentang Tata Cara Perolehan Tanah Bagi
Dicabut: Dalam Rangka Pemberian Hak Atas Tanah dan Pendaftaran Haknya;
2. PMNA/Kepala BPNNo. 9/1999tentang Tata Cara Pemberian dan
Perusahaan Dalam Rangka Penanaman Modal;
2. KMNA/Kepala BPNNo. 9 Tahun 1997 Keputusan
Pembatalan Hak Atas Tanah Negara, dan Hak Pengelolaan; tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Menteri
3. PerkaBPN No. 7 Tahun 2007tentang Panitia Pemeriksaan Tanah; RSS dan RS;
4. Permen ATR/Kepala BPN No. 29/2016tentang Rumah 3. KMNA/Kepala BPN No. 16 Tahun 1997 tentang
tinggal/Hunian Orang Asing tentang Perubahan HM Menjadi HGB Atau Pemberian
5. Permen ATR/Kepala BPN No. 7/2017tentang Pengaturan dan HP Dan HGB Menjadi HP; Hak Atas
Penetapan Hak Guna Usaha 4. KMNA/Kepala BPNNo.1 Tahun 1998
tentang Perluasan Pemberian Hak Milik Atas Tanah
Tanah Untuk RSS/RS; Secara
5. KMNA/Kepala BPNNo. 2 Tahun 1998 Umum
3Permen 1. PerkaBPN No. 1/2010tentang Standar Pengaturan Pelayanan tentang Pemberian HM Atas Tanah Untuk Rumah

Direvisi: Pertanahan
2. Permen ATR/Kepala BPN No 4/2017tentang Standar Pelayanan
Tinggal Yang Telah Dibeli Oleh Pegawai Negeri
Dari Pemerintah;
Kementerian ATR/BPN 6. KMNA/Kepala BPNNo. 6 Tahun 1998
3. PerkaBPN No. 2/2013tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk
Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah Rumah Tinggal

5
TEROBOSAN KEBIJAKAN PASCA UUCK

▪ Subjek Hak Pengelolaan diperluas Pemberian Hak


tidak hanya kepada pemerintah
▪ Pemanfaatan HPL diperluas dengan pada RAT/RBT
diberikan HGU, HGB, HP sehingga (Pasal 146)
dapat mencakup aspek pembangunan
serta di bidang pangan (pertanian,
perkebunan)
▪ Hak diatas HPL dijamin memperoleh Dokumen
pemberian, perpanjangan dan
pembaruan sebagai bentuk kepastian
▪ Kebutuhan atas Elektronik
pembangunan vertical
▪ Bank Tanah akan menjamin
sangat diperlukan (Pasal 147)
ketersediaan tanah
▪ Untuk menjamin kepastian ▪ Perkembangan
▪ Perolehan Lahan dapat
hukum maka ruang atas Pemanfaatan Teknologi
berasal dari hak atas tanah
tanah/ruang bawah tanah Informasi menjadi sangat
yang telah habis jangka
penting
waktunya Satuan Rumah dapat diberikan hak
pengelolaan atau hak atas ▪ Untuk mewujudkan
Bank Tanah dapat diberikan

HPL Penguatan Susun untuk tanah pengelolaan pertanahan
yang modern
Hak Orang Asing
Pengelolaan (Pasal 143-145)
▪ Pemilikan orang asing atas
(Pasal 136-142)
sarusun diperluas dapat
Pembentukan diatas HGB
▪ Asas pemisahan horizontal
Bank Tanah untuk kepemilikan orang
(Pasal 125-135) asing

6
TEROBOSAN KEBIJAKAN PASCA UUCK
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2. PEMBERIAN HAK SECARA UMUM Melayani, Profesional, Terpercaya

UUCK Bagian Keempat Pertanahan


Latar Belakang Pasal 125 s.d. Pasal 147

UUCK
o Pemberlakuan debirokratisasi dan deregulasi

Hiper
❑ Pengaturan Materil Hak Atas Tanah penetapan hak atas tanah
o Pemberlakuan konsep 3R

Peraturan ❑ Pengaturan Materil HPL

Regulasi turunan

❑ Pengaturan Materil Pendaftaran Tanah


Banyak regulasi yang PP 18/2021

tumpang tindih ❑ Pengaturan Materil Hunian Orang Asing

❑ Pengaturan Materil Sarusun

❑ Pengaturan Materil Hak Ruang Atas


Daya Saing Tanah dan Ruang Bawah Tanah

Indonesia Peraturan
turunan
Meningkatkan daya Permen ATR KBPN 18/2021
a. Penetapan Hak Pengelolaan
b. Pemberian Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, HakPakai Atas Tanah
saing investasi serta (salah satunya mengatur c. Pemberian Hak Atas Pulau Kecil dan Wilayah Perairan
memberikan solusi pada pemberian hak secara d. Tanah Reklamasi
umum) e. Rumah Tempat Tinggal atau Hunian untuk Orang Asing
kebuntuan perizinan f. Pemberian Hak Atas Tanah Secara Umum

Peraturan
turunan

Kepmen 1339/SK-HK.02/X/2022
tentang Pemberian Hak Secara
Umum
7
PENGATURAN PEMBERIAN HAK SECARA UMUM
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEBIJAKAN KEPUTUSAN MENTERI No. 1339/SK-HK.02/X/2022 Melayani, Profesional, Terpercaya

Pemberian Hak Atas Tanah Secara


Umum adalah pemberian hak atas Dalam rangka pemberian hak atas tanah secara umum tidak
sebidang tanah kepada pihak yang perlu dilakukan pemeriksaan lapangan. Bidang tanah tersebut
dianggap masih dipunyai oleh bekas pemegang haknya
memenuhi syarat yang dilakukan dengan
selama yang bersangkutan dapat menunjukkan bahwa
1 (satu) penetapan pemberian hak sertipikat hak atas tanah masih dipegang oleh yang
bersangkutan dan masih dalam penguasaannya. Namun
untuk memastikan penggunaan dapat dilakukan
pemeriksaan lapangan

Perubahan hak atas tanah yang diajukan melalui


pemberian hak atas tanah secara umum adalah hak
atas tanah pada 1 (satu) bidang tanah secara utuh Untuk bidang tanah yang berada di atas Hak
dalam 1 (satu) sertipikat hak atas tanah bukan Pengelolaan, harus mendapat
sebagian. Apabila hak atas tanah yang akan diubah rekomendasi/persetujuan dari pemegang Hak
haknya telah berakhir jangka waktunya, maka tidak Pengelolaan yang memuat pelepasan atas bagian
perlu terlebih dahulu diberikan perpanjangan jangka tanah Hak Pengelolaan
waktu atau pembaruan haknya

“ Proses langsung di stempel pada Sertipikat Hak untuk


diubah/diganti menjadi hak yang sesuai berdasarkan
Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Secara Umum

8
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENGATURAN PEMBERIAN HAK SECARA UMUM BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KEBIJAKAN KEPUTUSAN MENTERI No. 1339/SK-HK.02/X/2022
KEBIJAKAN PEMBERIAN HAK MILIK RUKO DAN RUKAN Melayani, Profesional, Terpercaya

Pasal 149 Pasal 150


Perkembangan kebutuhan masyarakat bahwa (1) Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang
Syarat permohonan pemberian Hak Milik atas tanah untuk
rumah tinggal, rumah toko atau rumah kantor meliputi:
masih berlaku atau sudah berakhir haknya
rumah tinggal dibuat sebagai tempat usaha yang dipunyai oleh perorangan Warga Negara
a. identitas Pemohon, atau identitas Pemohon dan
kuasanya serta surat kuasa apabila dikuasakan;
Indonesia dan dipergunakan serta
(rumah toko) dimanfaatkan untuk rumah tinggal, rumah
b. surat kematian dan surat keterangan ahli waris
dalam hal pemegang hak/bekas pemegang hak
toko atau rumah kantor dapat diberikan Hak
meninggal dunia;
Milik.
c. Sertipikat Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang
(2) Rumah kantor sebagaimana dimaksud pada
bersangkutan;
ayat (1) merupakan rumah tunggal yang
d. bukti Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah
dipergunakan untuk rumah sekaligus
Pasal 94 kantor.
dan Bangunan Waris, dalam hal permohonan Hak

PP 18 Tahun 2021 Pasal 149-153 (3) Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di atas
e.
Milik yang diajukan oleh ahli waris;
izin mendirikan bangunan/persetujuan bangunan
tanah Hak Pengelolaan yang dipunyai oleh
tentang Hak Pengeloaan, Hak Atas Permen ATR/KBPN 18 Tahun 2021 perorangan Warga Negara Indonesia yang
gedung atau surat keterangan dari kepala desa/lurah
tentang Tata Cara Penetapan Hak atau izin/keterangan yang sejenis; dan
Tanah, Satuan Rumah Susun dan diperuntukkan untuk rumah tinggal dapat
f. surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan
Pengeloaan dan Hak Atas Tanah, diberikan Hak Milik.
Pendaftaran Tanah bahwa di atas tanah yang dimohon telah didirikan
bangunan untuk rumah tinggal, rumah toko atau
rumah kantor
“Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang
dimiliki oleh Warga Negara Indonesia, yang Diatur pada Bagian Ketiga mengenai
digunakan dan dimanfaatkan untuk rumah
tinggal termasuk rumah toko dan rumah
Pemberian Hak Milik Atas Tanah
Untuk Rumah Tinggal, Rumah Toko 1 Rumah Tinggal
kantor, dapat diberikan hak milik atas dan Rumah Kantor
▪ Luasnya sampai dengan 600 m2,
permohonan pemegang hak”
▪ Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai masih berlaku atau
telah berakhir atau atas nama pemegang hak yang masih


hidup atau meninggal dunia.

Proses langsung di stempel pada Sertipikat “ 2 Rumah Toko dan Rumah Kantor
HGB/HP diubah menjadi Hak Milik ▪

Luasnya sampai dengan 120 m2
Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai masih berlaku
atau telah berakhir atau atas nama pemegang hak
yang masih hidup atau meninggal dunia.
*) Untuk rumah toko dan rumah kantor, harus melampirkan
IMB/PBG.
9
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
PENGATURAN PEMBERIAN HAK SECARA UMUM BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KEBIJAKAN KEPUTUSAN MENTERI No. 1339/SK-HK.02/X/2022 Melayani, Profesional, Terpercaya

3 Rumah Pegawai Negeri 4 Penurunan Hak Milik Menjadi 5 Perubahan HGB menjadi HP
HGB/HP Perubahan HP menjadi HGB
▪ Yang telah lunas dibeli oleh
Pegawai Negeri ▪ Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai
▪ Penetapan pemberian Hak Guna Bangunan
▪ Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai diberikan jangka waktu dari sisa jangka
atau Hak Pakai yang berasal dari Hak Milik,
masih berlaku atau telah berakhir waktu hak sebelumnya
dapat diajukan oleh pemegang hak untuk
atau atas nama pemegang hak
kepentingan pemegang hak
yang masih hidup atau meninggal
▪ Apabila dilakukan karena lelang, maka
dunia.
permohonan diajukan oleh pemenang
▪ Didahului penerbitan keputusan
lelang sekaligus memuat permohonan
konfirmasi mengenai pemberian
peralihan hak karena lelang
Hak Milik atas tanah yang sudah
▪ Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai diberikan
dibeli oleh pegawai negeri dari
dengan jangka waktu paling lama 30 (tiga
pemerintah dan dilakukan
puluh) tahun
pemeriksaan tanah untuk
memastikan kesesuaian subjek
dan objek

“ Proses langsung di stempel pada Sertipikat dan Buku


Tanah untuk diubah/diganti menjadi hak yang sesuai
berdasarkan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah

Secara Umum

10
PENGATURAN PEMBERIAN HAK SECARA UMUM
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEBIJAKAN KEPUTUSAN MENTERI No. 1339/SK-HK.02/X/2022 Melayani, Profesional, Terpercaya

6 Perubahan HGU untuk Sarana Tahapan Kegiatan:


Penunjang HGU 1. Terlebih dahulu dilakukan pengukuran
dalam rangka pemisahan Hak Guna Usaha
▪ Jangka waktu Hak Guna Usaha terhadap luasan yang dimohonkan
masih berlaku perubahan haknya berdasarkan
▪ Luas tanah yang akan diubah Desa/Kelurahan
menjadi Hak Guna Bangunan 2. Berdasarkan hasil pengukuran, Kantor
atau Hak Pakai sampai dengan Pertanahan memproses pemisahan dengan
25 (dua puluh lima) hektar menerbitkan sertipikat Hak Guna Usaha
atas nama pemegang Hak Guna Usaha
3. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan tanah
untuk memastikan penggunaan bidang
tanah yang akan diubah haknya
4. Mendaftarkan perubahan HGU menjadi
Dibangun sarana HGB/Hak Pakai atas tanah hasil pemisahan
penunjang usaha Hak Dengan Jangka waktu Hak Guna Bangunan
Guna Usaha meliputi atau Hak Pakai yang diberikan merupakan
emplasemen, bangunan jangka waktu sisa Hak Guna Usaha dan
pabrik, gudang, tempat tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun
tinggal sementara
karyawan atau bangunan
lainnya yang menunjang
kegiatan usaha

11
PENGATURAN PEMBERIAN HAK SECARA UMUM KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEBIJAKAN KEPUTUSAN MENTERI No. 1339/SK-HK.02/X/2022 BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Perbandingan Pengaturan yang diubah terkait Pemberian Hak Secara Umum Melayani, Profesional, Terpercaya

Sebelum Terbit
Kepmen
JAN
1339/SK-
HK.02/X/2022 HGB, HP Pemerintah utk rumah HGU -> HGB/HP utk sarana
HGB,HP -> HM tinggal PNS -> HM penunjang
HGB/HP yang dipergunakan u/ SK Ka Kantah Konfirmasi Pemberian HM • Mekanisme diawali dengan izin
rumah tinggal <= 600 m2 yang atas tanah yang sudah dibeli oleh pelepasan HGU
masih berlaku atau habis dapat Pegawai Negeri dari Pemerintah • Perubahan hak dilakukan dengan
diberikan HM diproses terpisah dari permohonan mekanisme pemberian HGB/HP
perubahan HGB/HP ke HM pertama kali

Sesudah Terbit
Kepmen
JAN
1339/SK-
HK.02/X/2022
• HGB/HP yang dipergunakan u/
rumah tinggal <= 600 m2 yang
masih berlaku atau habis dapat SK Ka Kantah Konfirmasi Pemberian
diberikan HM HM atas tanah yang sudah dibeli oleh • Tidak diawali pelepasan hak
• Perluasan penggunaan Pegawai Negeri Dari Pemerintah • Diproses sekaligus dengan mekanisme
termasuk mencakup ruko dan berada dalam satu proses bisnis pemberian hak secara umum dengan
rukan s.d. 120 m2 dengan permohonan perubahan diawali pemeriksaan tanah oleh petugas
• Dapat diajukan oleh ahli waris HGB/HP ke HM konstatasi

HGB, HP Pemerintah rumah HGU -> HGB/HP utk


HGB,HP -> HM tinggal PNS -> HM sarana penunjang
12
PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN HAK MILIK

SUBJEK HAK MILIK


Pertanian Non Pertanian
Semula Menjadi Semula Menjadi

PER
≤50.000 m² (≤5 Ha) Tetap ≤3.000 m² ≤5.000 m²
ORANGAN
KANTAH
≤50.000 m²
BADAN HUKUM - - Tetap
(≤5 Ha)
PER >5 Ha s.d. >3.000 m² s.d. >5.000 m² s.d.
Tetap
ORANGAN maks 25 Ha ≤10.000 m² ≤15.000 m² *)
KANWIL
>5 Ha
BADAN HUKUM - s.d. Tetap
-
≤15 Ha
PER >10.000 m²
- - -
ORANGAN (>1 Ha)
MENTERI
>150.000 m²
BADAN HUKUM - - -
(>15 Ha)

*) Hak Milik Non Pertanian Perorangan apabila diatas 15.000 m² maka diberikan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai
PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN HAK GUNA BANGUNAN
HGB
SUBJEK
Semula Menjadi

PER ≤10.000 m²
≤3.000 m²
ORANGAN (≤1 Ha)
KANTAH
≤30.000 m² (≤3 Ha)
BADAN HUKUM ≤20.000 m² (≤2 Ha)
(Untuk MBR ≤5 Ha) ***)
PER
KANWIL >3.000 m² s.d. 10.000 m² >10.000 m2 (1 Ha) s.d. ≤20.000 m2 (2 Ha) **)
ORANGAN
BADAN HUKUM >2 Ha s.d. ≤15 Ha >30.000 m2 (3 Ha) s.d. ≤250.000 m2 (25 Ha)
PER
>10.000 m² (>1 Ha) -
ORANGAN
MENTERI
BADAN HUKUM >150.000 m² (>15 Ha) >250.000 m2 (25 Ha)

▪ **) HGB Perorangan, apabila diatas 2 Ha maka harus memakai investasi modal yang layak dan teknik perusahaan yang memenuhi syarat serta dilengkapi dengan perizinan
berusaha
▪ ***) HGB s.d. 5 Ha untuk MBR menjadi kewenangan Kantor Pertanahan sesuai Penjelasan PP Nomor 64/2016 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan
Rendah
▪ HGB di atas HPL mengikuti luasan kewenangan
PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN HAK PAKAI
HAK PAKAI
SUBJEK Pertanian Non Pertanian
Semula Menjadi Semula Menjadi

PER ≤50.000 m² ≤10.000 m²


Tetap ≤3.000 m²
ORANGAN (≤5 Ha) (≤1 Ha)
KANTAH
≤20.000 m² ≤30.000 m²
BADAN HUKUM - ≤ 250.000 m2 (25 Ha)
(≤2 Ha) (≤3 Ha)
PER >50.000 m2 (5 Ha) s.d. >10.000 m2 (1 Ha) s.d.
ORANGAN >5 Ha s.d. ≤10 Ha >3.000 m² s.d. 10.000 m² 20.000 m2 (≤2 Ha )**)
KANWIL ≤250.000 m2 (25 Ha)**)

>250.000 m2 (25 Ha) s.d. >30.000 m2 (3 Ha) s.d.


BADAN HUKUM - >2 Ha s.d. ≤15 Ha
≤5.000.000 m2 (500 Ha) ≤250.000 m2 (25 Ha)

PER >10.000 m²
>10 Ha - -
ORANGAN (>1 Ha)
MENTERI
>150.000 m²
BADAN HUKUM - > 500 Ha >25 Ha
(>15 Ha)
▪ **) HP Perorangan untuk tanah pertanian apabiila di atas 25 Ha dan tanah non pertanian diatas 2 Ha maka harus memakai investasi modal yang layak dan teknik perusahaan
yang memenuhi syarat serta dilengkapi dengan perizinan berusaha
▪ HP di atas HPL mengikuti luasan kewenangan
▪ HP selama dipergunakan kepada instansi pemerintah pusat, pemda, perwakilan negara asing, dan perwakilan badan internasional diproses di Kantor Pertanahan
PELIMPAHAN KEWENANGAN PEMBERIAN HAK GUNA USAHA

HGU
SUBJEK
Semula Menjadi

PER
≤25 Ha ≥ 50.000 m2 (5 Ha) s.d. ≤ 250.000 m2 (25 Ha)*)
ORANGAN
KANTAH
BADAN HUKUM ≤25 Ha -

PER
- -
KANWIL ORANGAN
>250.000 m2 (25 Ha) s.d. 5.000.000 m2
BADAN HUKUM >25 Ha s.d. ≤250 Ha (≤500 Ha)
PER
- -
ORANGAN
MENTERI
BADAN HUKUM >250 Ha > 500 Ha

▪ *) HGU Perorangan, apabila diatas 25 Ha maka harus memakai investasi modal yang layak dan teknik perusahaan yang memenuhi syarat serta dilengkapi dengan perizinan
berusaha
▪ HGU di atas HPL mengikuti luasan kewenangan
KONSEPSI HUKUM TANAH NASIONAL
KEWENANGAN HAK MENGUASAI NEGARA

UUD 1945 dalam Pasal 33 ayat (3) memberikan dasar bagi lahirnya kewenangan sebagaimana
diatur dalam Pasal (2) ayat (2) UUPA mengenai Hak Menguasai Negara yang memberikan
kewenangan kepada Negara untuk:

Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan Ditentukan adanya macam-macam hak atas


hukum antara orang-orang, dan perbutan- permukaan bumi yang disebut tanah
perbuatan hukum yang hukum yang mengenai diantaranya HM, HGU, HGB dan HP
bumi, air dan ruang angkasa.
(Pasal 4 ayat (1) jo. Pasal 16 ayat (1) UUPA)

Pasal 33 ayat (3)


Bumi dan air dan kekayaan alam
Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, HAK MILIK
yang terkandung didalamnya penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
dikuasai oleh Negara dan bumi, air dan ruang angkasa
dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
HAK GUNA USAHA
Menentukan dan mengatur hubungan hukum
antara orang-orang dengan bumi, air dan
ruang angkasa
HAK GUNA BANGUNAN

HAK PAKAI

17
DEFINISI
Bumi, Air, Tanah dan Hak Atas Tanah

HAK ATAS TANAH :


Pasal 1 Angka 4 1. Atas dasar hak menguasai dari Negara ditentukan adanya macam-macam
hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada
Dalam pengertian bumi, selain
dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan
permukaan bumi, termasuk pula tubuh orang-orang lain serta badan-badan hukum (Pasal 4 ayat (1) UUPA)
bumi dibawahnya serta yang berada 2. Hak Atas Tanah adalah hak yang diperoleh dari hubungan hukum antara
dibawah air. pemegang hak dengan Tanah, termasuk ruang di atas Tanah, dan atau ruang
di bawah Tanah untuk menguasai, inemiliki, menggunakan, dan
Pasal 1 Angka 5 memanfaatkan, serta memelihara Tanah, ruang di atas Tanah, dan/atau
UUPA 5/60 Dalam pengertian air termasuk baik ruang di bawah Tanah (Pasal 1 angka 4 PP 18/2021).
perairan pedalaman maupun laut
wilayah Indonesia. HAK MILIK: hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang
atas tanah (Pasal 20 UUPA)

Pasal 1 Angka 1 Ketentuan Umum HAK GUNA USAHA: hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh
Tanah adalah permukaan bumi baik Negara, dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna
perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan (Pasal 28 UUPA)
berupa daratan maupun yang
tertutup air, termasuk ruang di atas
dan di dalam tubuh bumi, dalam HAK GUNA BANGUNAN: hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-
batas tertentu yang penggunaan dan bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri (Pasal 35 UUPA)
PP 18/2021 pemanfaatannya terkait langsung
maupun tidak langsung dengan HAK PAKAI: hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah
penggunaan dan pemanfaatan yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi
permukaan bumi. wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya
oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan
pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian
pengolahan tanah (Pasal 41 UUPA)

18
PENATAAN DI WILAYAH PESISIR DAN PERAIRAN
PP 18/2021, Permen ATR/KBPN No. 17/2016, Permen ATR/KBPN No. 18/2021

Pasal 4 Permen ATR/KBPN No. 17/2016 Wilayah Pesisir Pantai


Penataan Pertanahan di Wilayah Pesisir
wilayah perairan pesisir Dikuatkan dalam PP
dilakukan dengan pemberian Hak Atas a. bangunan yang digunakan a. program strategis negara; 18/2021
Tanah pada : untuk pertahanan dan b. kepentingan umum; Pasal 65 ayat (2) “Pemberian Hak
a. pantai; dan keamanan; c. permukiman diatas air bagi
Atas Tanah di wilayah perairan
b. pelabuhan atau dermaga; masyarakat hukum adat;
b. perairan pesisir yang diukur dari garis dilaksanakan berdasarkan
c. tower penjaga keselamatan dan/atau
pantai kearah laut sampai sejauh batas perizinan yang diterbitkan oleh
pengunjung pantai; d. pariwisata
laut wilayah provinsi kementerian yang
d. tempat tinggal masyarakat
hukum adat atau anggota menyelenggarakan urusan
masyarakat yang secara pemerintahan di bidang
turun-temurun sudah kelautan dan perikanan sesuai
bertempat tinggal di tempat dengan ketentuan peraturan
tersebut; dan/atau perundang-undangan”
e. pembangkit tenaga listrik

Pantai
Permen ATR/KBPN No.18/2021
a. Bagi kegiatan usaha, pemberian HPL
dan/atau HAT memerlukan persetujuan
KKPRL/Konfirmasi KKPRL (Pasal 197);
12 mil b. Bagi perorangan, pemberian HPL
dan/atau HAT dipersyaratkan menguasai
Perairan Pesisir adalah laut yang berbatasan dengan dan memanfaatkan tanah minimal 20
Sempadan
daratan meliputi perairan sejauh 12 mil laut diukur dari tahun berturut-turut oleh subyek tersebut
Pantai
garis pantai, perairan yang menghubungkan pantai dan atau pendahulunya (Pasal 198).
100 meter
pulau-pulau, estuari, teluk, perairan dangkal, rawa payau, Pasal ini telah diharmonisasi salah satunya
dan laguna dengan Kementerian Kelautan dan
Perikanan sebelum diterbitkan

19
KONSEP PEMBERIAN HAK ATAS TANAH
DI WILAYAH PESISIR DAN PERAIRAN
Keterlanjuran Pasca UUCK (Ke depan)

Pasal 17 PP Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas
Ketidaksesuaian, Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin Dan/Atau Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah
Tanah

Pasal 65 ayat (2) “Pemberian Hak Atas Tanah di wilayah


perairan dilaksanakan berdasarkan perizinan yang
Hak Atas Tanah di W ilayah Hak Atas Tanah di W ilayah diterbitkan oleh kementerian yang menyelenggarakan
Perairan sebelum PP Perairan setelah PP urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan
43/2010 43/2010 sesuai dengar ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 8 PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang jo. Pasal


17 Permen ATR/Kepala BPN No. 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Hak Atas Tanah yang diterbitkan di Masyarakat yang telah
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program
wilayah perairan sebelum berlakunya m em anfaatkan ruang di Wilayah
P P 43/2021 dinyatakan tetap berlaku Perairan Pemanfaatan Ruang

▪ KKPR akan berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang dan


sebagai acuan administrasi pertanahan.
Dengan kewajiban Pem egang Hak Dapat diberikan Hak Atas Tanah
Atas Tanah wajib mem berikan ruang dan
▪ KKPR (rezim darat), KKPRL (rezim laut)
berdasarkan Perizinan yang
akses kepada nelayan, pem budi daya ikan, diterbitkan oleh Kementerian memiliki kemudahan akses untuk mata
petam bak garam ,dan keselam atan Kelautan dan Perikanan pencaharian Masyarakat
pelayaran
KRITERIA ZONA PERMUKIMAN
Permen KKP Nomor 28 kondisi hidro-oseanografi yang sesuai
Tahun 2021

memiliki nilai historis, sosial budaya, dan


kearifan lokal Masyarakat.

kesesuaian ruang bagi lingkungan permukiman tidak terdapat ekosistem penting berupa tidak berada dalam kawasan rawan bencana alam
bukan merupakan kawasan sempadan
beserta fasilitas pendukungnya mangrove, padang lamun, dan terumbu berisiko tinggi yang ditetapkan oleh instansi
pantai, kawasan pelabuhan, dan alur laut
karang pemerintah yang berwenang

20
PENERAPAN RRR (RIGHT, RESTRICTION, RESPONSIBILITY)
PEMBERIAN HAK ATAS TANAH DI WILAYAH PESISIR DAN PERAIRAN

Penerapan RRR dalam rangka pemberian hak atas tanah di wilayah pesisir maupun perairan

Hak (RIGHT) ▪ Hak diberikan berupa hak yang berjangka waktu


▪ Didahului dengan perizinan berusaha
Registration and Security of
(KKPR/KKPRL)
Tenure Position ▪ Apabila Hak Milik dapat diberikan dalam bentuk
komunal/kepemilikan bersama

Kewajiban (RESPONSIBILITY)
Social ethical commitment to environment
sustainability and good husbandy Larangan (RESTRICTION)
Planning and control Land Use
▪ Menjaga fungsi pesisir maupun perairan and Land Development
▪ Memelihara tanah, mencegah kerusakan
dan menjaga kelestarian ▪ Dilarang mengurung/menutup akses publik
▪ Menjaga kelestarian ekosistem perairan ▪ Dilarang menelantarkan tanah
pesisir, masyarakat, nelayan tradisional, ▪ Dilarang merusak sumber daya alam dan
kepentingan nasional, serta hak lintas damai kelestarian lingkungan
bagi kapal asing

21
RAPAT BERSAMA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TERKAIT DENGAN PERIZINAN SEBAGAI DASAR PEMBERIAN HAK DI KAWASAN PESISIR

Hasil rapat bersama yang dilaksanakan pada 8 April 2022, sebagai berikut:

Dalam rangka memberikan kepastian hukum hak atas tanah serta


Kementerian ATR/BPN dan KKP telah bersepakat bahwa “setiap kegiatan memberikan akses pereknomian bagi masyarakat adat/lokal/tradisional
usaha yang memanfaatkan ruang laut memerlukan perizinan sesuai setempat yang telah hidup/mendiami areal yang memanfaatkan ruang
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” pesisir laut, akan diberikan sertipikat hak atas tanah

1. KKP akan menerbitkan perizinan kepada masyarakat 4. Pemberian HAT disertai dengan pembatasan dan kewajiban berupa:
adat/lokal/tradisional setempat yang telah hidup/mendiami areal
a) penggunaan tanah hanya diperuntukkan sebagai rumah
yang memanfaatkan ruang pesisir laut berbasis komunitas/secara
tinggal;
komunal.
b) Larangan untuk mengalihkan HAT kepada Badan Hukum
2. Kementerian ATR/BPN akan menerbitkan HAT yang berjangka waktu
atau selain masyarakat di luar komunitas/masyarakat lokal
berupa HGB dan HP secara individual kepada masyarakat
setempat;
adat/lokal/tradisional setempat yang telah hidup/mendiami areal
yang memanfaatkan ruang pesisir laut seteah mendapatkan c) Larangan untuk mengubah menjadi Hak Milik;
perizinan dari KKP.
d) Apabila di kemudian hari akan dilakukan reklamasi maka
3. Penerbitan HAT akan dilakukan berdasarkan penetapan lokasi memerlukan perizinan dari instansi yang berwenang sesuai
wilayah penerbitan sertipikat HAT di wilayah pesisir. peraturan perundang-undangan

22
SURAT EDARAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK ATAS TANAH DI WILAYAH PERAIRAN
Berdasarkan kesepakatan melalui pertemuan via zoom antara Kementerian ATR/BPN dan KKP tanggal 8 April 2022, telah ditetapkan
Surat Edaran Menteri ATR/KBPN tanggal 3 Juni 2022 Nomor HT.03/757/VI/2022 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Hak Atas
Tanah di Wilayah Perairan yang ditujukan kepada Kakanwil BPN dan Kakan di seluruh indonesia, sebagai berikut:

Hasil identifikasi ditetapkan Kepala Kantor Pertanahan


Mengidentifikasi bidang-bidang tanah yang berada pada lokasi sebagai penetapan lokasi pemberian hak di wilayah perairan
wilayah perairan, dengan kriteria: dan disampaikan kepada Kementerian Kelautan dan
a. masyarakat adat/lokal/tradisional setempat yang telah Perikanan dilampiri dengan data spasial dan data atributnya
hidup/mendiami areal yang memanfaatkan wilayah perairan
berbasis komunitas; dan
b. digunakan untuk rumah tinggal, fasilitas umum, fasilitas sosial Setelah diperoleh izin dari Kementerian Kelautan dan
dan/atau sarana pendukung lainnya Perikanan, Kepala Kantor Pertanahan menerbitkan Hak
Guna Bangunan atau Hak Pakai yang berjangka waktu
Mencatat dalam Buku Tanah dan Sertipikat Hak Atas Tanah ketentuan
mengenai:
a. penggunaan tanah sebagai rumah tinggal, fasilitas umum, fasilitas sosial
dan/atau sarana pendukung lainnya;
b. larangan untuk mengalihkan hak atas tanah kepada Badan Hukum atau
perorangan di luar masyarakat adat/lokal/tradisional setempat;
c. larangan untuk mengubah menjadi Hak Milik; dan
d. apabila di kemudian hari akan dilakukan reklamasi maka memerlukan
perizinan dari instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-
undangan

23
Terima Kasih
Direktorat Pengaturan dan
Penetapan Hak Atas Tanah
dan Ruang

Anda mungkin juga menyukai