Baitul Maal - Eka
Baitul Maal - Eka
•Institusi khusus dalam Daulah Islam yang menangani harta yang diterima negara dan
mengalokasikannya bagi kaum Muslim yang berhak menerimanya.
َيْس َأُلوَنَك َع ِن اَأْلْنَفاِل ُقِل اَأْلْنَفاُل ِهَّلِل َو الَّرُسوِل َفاَّتُقوا َهَّللا َو َأْص ِلُح وا َذ اَت َبْيِنُك ْم َو َأِط يُعوا َهَّللا َو َر ُسوَلُه ِإْن ُك نُتْم ُم ْؤ ِمِنيَن
Mereka (para sahabat) akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang anfal, katakanlah bahwa anfal
itu milik Allah dan Rasul maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara
sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kallan benar benar beriman.
(QS.al-Anfal: 1)
Pertama kali baitul mal berdiri sebagai sebuah lembaga adalah setelah turunnya firman Allah Swt, Surat
An Anfal - yakni di Badar seusai perang dan saat itu para sahabat berselisih tentang ghanimah.
Rasulullah belum membuat tempat khusus untuk menyimpan harta dan mengelola harta karena harta
yang masuk masih sedikit dan selalu habis dibagikan/ dialokasikan.
Belum ada pembentukan bagian-bagian Baitul Mal, tetapi Rasulullah menunjuk beberapa petugas
pencatat harta.
Abdullah bin Arqam: penulis urusan masyarakat yang berkenaan dengan kepentingan kabilah-
kabilah termasuk kondisi pengairannya.
Bagian-bagian baitul mal yang paling awal terbentuk serta pengkhususan tempat tertentu untuk
menjaganya, terjadi pada masa kekhilafahan Umar bin al-Khaththab, yaitu pada tahun 20
Hijriyah.
Hal ini karena makin bertambahnya penaklukkan-penaklukkan yang menyebabkan semakin
banyaknya harta yang mengalir ke kota Madinah
Baitul mal terdiri dari dua bagian pokok.
Bagian ini menjadi tempat penyimpanan dan pengaturan arsip-arsip pendapatan Negara
meliputi harta yang tergolong fai bagi seluruh kaum Muslim, dan pemasukan dari sektor pajak
(dlaribah).
Harta ini dikhususkan pada suatu tempat di dalam baitul mal dan tidak dicampur dengan harta
lainnya.
Harta tersebut digunakan secara khusus untuk mengatur kepentingan kaum Muslim serta
kemaslahatan mereka sesual pendapat dan ijtihad Khalifah.
Bagian fai dan kharaj ini tersusun dari beberapa seksi sesuai jenis harta yang masuk, yaitu:
2. Seksi khara).
3. Seksi status tanah, mencakup tanah-tanah yang ditaklukkan secara paksa (unwah), tanah 'uryriyah, as-
shawafi, tanah-tanah yang dimiliki negara. tanah-tanah milik umum dan tanah-tanah terlarang (yang
dipagari).
4. Seksi jizyah.
5. Seksi fal, yang meliputi data-data pemasukan dari (harta) as shawafi, uryur. U/S harta rikaz dan barang
tambang, tanah yang dijual atau disewakan, harta as-shawafi dan harta waris yang tidak ada pewarisnya.
• Bagian ini menjadi tempat penyimpanan dan pencatatan harta-harta milik umum.
Badan Ini Juga berfungsi sebagai pengkaji, pencari, pengambilan, pemasaran, pemasukan dan yang
membelanjakan dan menerima harta- harta milik umum.
Harta jenis ini dibuatkan tempat khusus di baltul mal, tidak bercampur dengan harta-harta lainnya,
karena harta tersebut milik seluruh kaum Muslim.
Khalifah menggunakan harta ini untuk kepentingan kaum Muslim berdasarkan keputusan dan ijtihadnya,
dalam koridor hukum-hukum syara.
Bagian Shadaqah
- Bagian ini menjadi tempat penyimpanan harta-harta zakat yang wajib, beserta catatan-catatannya.
Pos harta zakat dibuatkan tempat khusus di baitul mal, dan tidak bercampur dengan harta-harta lainnya,
karena Allah Swt telah menentukan orang-orang yang berhak menerima zakat hanya pada delapan
golongan saja.
. Harta zakat tidak boleh dialokasikan kepada selain delapan golongan penerima zakat.
Bagian Shadaqah
Seksi-seksi dalam bagian shadaqah ini disusun berdasarkan jenis harta zakat, yaitu:
1. Kantor Khilafah.
-Seksi santunan merupakan tempat penyimpanan arsip-arsip dari kelompok masyarakat tertentu yang
menurut pendapat Khalifah berhak untuk memperoleh santunan dari Negara. yaitu:
para petani,
- orang yang menurut Khalifah mendatangkan maslahat bagi kaum Muslim serta layak diberi subsidi.
1. Biro pasukan, yang mengurus pengadaan, pembentukan, penylapan dan pelatihan pasukan.
• Biro-biro ini dibiayai dari pendapatan yang diperoleh seluruh . bagian dari baitul mal (yaitu dari bagian
fai dan kharaj. pemilikan umum, dan zakat)
•Seksi ini dibiayail dari pendapatan bagian zakat/shodaqoh dalam kondisi adanya harta (zakat).
Seksi ini dibiayai dari pendapatan pemilikan umum berdasar pendapat Khalifah sesual di dalam koridor
hukum-hukum syara.
-Seksi ini memberikan bantuan kepada kaum Muslim atas setiap kondisi darurat/bencana mendadak
yang menimpa mereka, seperti gempa bumi, angin topan, kelaparan dan sebagainya.
-Blaya yang dikeluarkan oleh seksi ini diperoleh dari pendapatan fai dan kharaj, serta dari (harta)
pemilikan umum.
-Apabila tidak terdapat harta dalam kedua pos tersebut, maka kebutuhannya dibiayai dari harta kaum
Muslim (sumbangan sukarela atau pajak).
•Al-Muwazanah al-Ammah adalah badan yang mempersiapkan anggaran pendapatan dan belanja
negara yang akan datang -sesuai dengan pendapat Khalifah.
Berkaitan dengan besar kecilnya pendapatan dan pembelanjaan harta yang dimiliki negara.
• Dilakukan dengan mempertimbangkan pendapatan dan belanja riil secara umum, serta mengikuti
fakta pendapatan dan belanja negara yang sedang berjalan secara rinci.
• Badan ini bertugas memeriksa harta negara dari segi keberadaannya, keperluannya, pendapatannya.
pembelanjaannya, realisasinya dan pihak-pihak yang berhak menerimanya.
. Al-Muraqabah adalah badan yang bertugas mengawasi dan meneliti secara mendalam bukti-bukti hasil
pemeriksaan harta negara dan peruntukannya dari al-Muhasabah al- Ammah.
Badan Ini melakukan fungsi pengawasan terhadap harta negara, yaitu meyakinkan ada tidaknya harta,
sah tidaknya harta yang ada keperluan-keperluannya, pendapatannya, pembelanjaannya serta
memeriksa para penanggung jawabnya yang berkaitan dengan perolehan, peruntukan dan
pembelanjaan harta tersebut.
Badan inipun bertugas memeriksa urusan administrasi semua badam badan dan biro-biro negara
beserta staf- stafnya