Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Judul dan Penulis Metode (DSVISA) Hasil/Kesimpulan

1 Meningitis D : Study Case Meningitis bacterial


Bakterial: S : Subjek pada penelitian disebabkan oleh infeksi
Epidemiologi, ini adalah kejadian bakteri seperti
Patofisiologi, dan meningitis bakterial pada Streptococcus pneumoniae,
Penatalaksanaan populasi anak-anak dan Neisseria meningitidis, dan
(Puji Widyastuti,
orang dewasa. Haemophilus influenzae
Herdiana Nurul
V : Kejadian meningitis tipe B. Gejala yang umum
Utami, M. Fardi
bakterial pada populasi meliputi demam, kekakuan
Anugrah, Rohadi) anak-anak dan orang leher, dan perubahan status
dewasa, jenis bakteri mental. Pencegahan dapat
Sumber: penyebab meningitis, dilakukan melalui vaksinasi
(Widyastuti et al., tingkat serangan terhadap bakteri penyebab,
2023) berdasarkan usia, tingkat sementara penanganan
serangan berdasarkan jenis meliputi pemberian
kelamin, faktor risiko antibiotik yang disesuaikan
yang meningkatkan risiko dengan agen penyebabnya
mengalami meningitis dan penggunaan
bakterial, dan patofisiologi kortikosteroid untuk
meningitis bakterial menekan peradangan saraf
I : Instrumen yang yang berlebihan. Artikel ini
digunakan adalah metode menekankan pentingnya
studi literatur dari diagnosis dan penanganan
berbagai referensi dan segera terhadap meningitis
fokus pembahasan pada bakterial karena tingginya
kejadian meningitis tingkat morbiditas dan
bakterial. Adapun mesin mortalitas yang terkait
pencari yang digunakan, dengan penyakit ini.
yaitu PubMed, ProQuest,
dan Google Scholar
dengan kata kunci
"Bacterial Meningitis"
A : Pada penelitian ini,
yang dianalisis adalah
kejadian meningitis
bakterial pada populasi
anak-anak dan orang
dewasa, jenis bakteri
penyebab meningitis,
tingkat serangan
berdasarkan usia, tingkat
serangan berdasarkan jenis
kelamin, faktor risiko
yang meningkatkan risiko
mengalami meningitis
bakterial, dan patofisiologi
meningitis bakterial.
2 TERAPI PADA D : Studi case Penanganan meningitis
MENINGITIS S : Pasien dengan bakterial meliputi
BAKTERIAL meningitis pemberian antibiotik secara
(Eka Gunadi) V : Terapi pada kasus empiris dalam waktu 24
meningitis bakterial, jam, serta pemberian
(Gunadi, 2020) termasuk jenis antibiotik deksametason pada
yang digunakan, dosis, beberapa kasus.
durasi terapi, dan Penanganan kasus spesifik
penanganan komplikasi seperti infeksi oleh L.
yang mungkin timbul monocytogenes dan N.
I : Peneliti menggunakan meningitidis juga dibahas
metode tinjauan literatur secara detail. Selain itu,
sistematis untuk jurnal tersebut juga
mengumpulkan, menyoroti pentingnya
menerbitkan, dan menemukan sumber infeksi
mengembangkan pada kasus meningitis
penelitian dengan fokus pneumokokkal dan
tertentu perlunya penanganan hati-
. Mereka juga hati terhadap pasien
menggunakan kata kunci meningitis untuk mencegah
tertentu dalam pencarian penyebaran patogen.
literatur dari database Referensi yang digunakan
NCBI dan Google Scholar dalam jurnal tersebut juga
untuk mengidentifikasi mencakup artikel-artikel
sumber referensi yang terkait konsekuensi
relevan neurologi, kejadian di
. Selain itu, mereka juga wilayah Asia Tenggara,
menggunakan pengobatan amoksisilin
pemeriksaan CT scan dan dosis tinggi, serta diagnosis
PCR untuk membantu dan penanganan pada orang
dalam diagnosis dan dewasa.
penanganan kasus
meningitis bakteria
A : Peneliti menganalisis
terapi pada kasus
meningitis bakterial,
termasuk terapi antibiotik
secara empiris, pemberian
deksametason,
penanganan sumber
infeksi, serta hasil
pemeriksaan CT scan dan
PCR untuk membantu
dalam diagnosis dan
penanganan kasus
meningitis bakterial
3 Bacterial meningitis D : Desain kohort Hasil dari penelitian ini
in patients with prospektif nasional di menunjukkan bahwa
multiple myeloma: a Belanda merujuk pada meningitis bakterial pada
prospective penelitian epidemiologi pasien dengan multiple
nationwide cohort yang melibatkan myeloma adalah penyakit
study and review of pengumpulan data dari parah dengan tingkat hasil
the literature sekelompok orang yang yang buruk. Pasien dengan
(Fereshte Sheybani, memiliki karakteristik multiple myeloma memiliki
Matthijs C. Brouwer, tertentu di tingkat nasional risiko kematian yang lebih
Diederik van de Beek) di Belanda. tinggi dan seringkali
S : Subyek penelitian ini memiliki kultur darah
(Sheybani et al., 2022) adalah pasien meningitis positif. Infeksi bakteri pada
bakterial yang didapat dari pasien multiple myeloma
komunitas, khususnya berhubungan dengan
pasien dengan multiple stadium penyakit. Studi ini
myeloma. Penelitian ini juga membandingkan
melibatkan pasien anak temuan mereka dengan
berusia 16 tahun ke atas literatur sebelumnya dan
yang didiagnosis dengan menyoroti perbedaan dalam
meningitis bakterial yang patogen penyebab dan
didapat dari komunitas epidemiologi. Pasien sering
berdasarkan kultur cairan datang dengan jumlah
serebrospinal (CSF) leukosit cairan
positif dari Maret 2006 serebrospinal (CSF) yang
hingga Desember 2018 lebih rendah dibandingkan
V : Variabel dependen pasien dengan meningitis
dalam penelitian ini adalah bakterial tanpa multiple
hasil klinis pasien dengan myeloma. Dokter
multiple myeloma yang disarankan untuk
mengalami meningitis menetapkan ambang batas
bakterial, yang diukur yang rendah untuk
menggunakan Skala Hasil melakukan pungsi lumbal
Glasgow (GOS) pada pasien dengan
Variabel independen myeloma dan memulai
dalam penelitian ini pengobatan antibiotik
mencakup berbagai sambil menunggu hasil
karakteristik pasien, kimia dan kultur CSF.
seperti usia, jenis kelamin, Meningitis bakterial pada
penyakit penyerta yang pasien dengan multiple
mendasarinya, obat myeloma memiliki angka
imunomodulator dan kematian yang tinggi, dan
imunosupresif, patogen pengobatan harus segera
penyebab, komplikasi, dimulai meskipun gejala
serta manifestasi klinis klasik tidak muncul.
seperti sakit kepala, Penelitian ini didukung
demam, gangguan tingkat oleh berbagai organisasi
kesadaran, leher kaku, penelitian dan
kejang, defisit neurofokal, pengembangan kesehatan.
bakteremia, dan parameter Penulis tidak memiliki
cairan serebrospinal (CSF) kepentingan bersaing
I : Peneliti menggunakan dalam penelitian ini.
formulir laporan kasus Meskipun penelitian
(CRF) untuk memiliki beberapa
mengumpulkan data keterbatasan,
pasien, termasuk riwayat kesimpulannya adalah
pasien, gejala dan tanda bahwa meningitis bakterial
saat masuk rumah sakit, merupakan komplikasi
temuan laboratorium, serius dari multiple
pemeriksaan radiologi, myeloma yang
pengobatan, dan hasil. berhubungan dengan
A : Peneliti menganalisis tingginya angka kematian
berbagai karakteristik dan morbiditas.
pasien, termasuk usia,
jenis kelamin, penyakit
penyerta yang mendasari,
obat imunomodulator dan
imunosupresif, patogen
penyebab, komplikasi,
hasil klinis, serta
manifestasi klinis seperti
sakit kepala, demam,
gangguan tingkat
kesadaran, leher kaku,
kejang, defisit saraf fokal,
bakteremia, dan parameter
cairan serebrospinal
(CSF). Selain itu, hasil
yang diukur menggunakan
Skala Hasil Glasgow
(GOS), di mana hasil yang
menguntungkan
didefinisikan sebagai skor
5, dan hasil yang tidak
menguntungkan
didefinisikan sebagai skor
1 sampai 4

DAFTAR PUSTAKA

Gunadi, E. (2020). Terapi Pada Meningitis Bakterial. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(3), 337–
344. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/83/65
Sheybani, F., Brouwer, M. C., & van de Beek, D. (2022). Bacterial meningitis in patients with multiple
myeloma: a prospective nationwide cohort study and review of the literature. International
Journal of Infectious Diseases, 122, 492–496. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2022.06.038
Widyastuti, P., Utami, H. N., Anugrah, M. F., & Rohadi. (2023). Meningitis Bakterial :
Penatalaksanaan. Lombok Medical Journal, 2(2), 74–80. https://doi.org/10.29303/lmj.v2i2.2962

Anda mungkin juga menyukai