Anda di halaman 1dari 1

Morowali utara, 27 Januari 2023

Marki, itu nama yang ku emban saat ini. Sekarang lepas 2 minggu lebih pasca kerusuhan dalam
PT. GNI demonstrasi yang menjadi perbincagan hangat di Indonesia dipembuka januari 2023. Aku
bekerja sebagai salah satu sataf di devisi perusahaan tersebut, untuk saat ini hanya itu perkenalan yang
bisa ku jelaskan. Ceritaku pada tulisan ini bukan terkait kerusuhan, pengrusakan dan diskusi politik
nasional, karena secara teknis aku tidak sedang berada di site pada saat itu dan tidak berhak berbicara
Panjang lebar tentang kekuragan kekuragn perusahaan hingga kelebihannya tentang investasi banyak
pihak yang berkepentigan.

3 Januari sampai dengan 18 januari 2023 aku sedang menjalani masa cutiku yang sangat
berharga, dan Sebagian besar Tulisan yang kutuangkan, berbicara tentang persolan itu serta dampak
kedepannya dengan tentang jalan hidupku. Cutiku priode itu menjadi titik balik keberanian terbesar
dalam hidupku yang menguras semua energi hidup ku, dimana masa itu aku meletakkan semua ego
dalam poket ranselku untuk memberanikan diri berjanji untuk menikahi seseorang, dia adalah badai
tropis ku. Kucap dia dengan nama itu karna saat masa cutiku badai itu sedang terjadi, tak sempat aku
memikirkan nama indah atau lain sebaginnya. Disini aku tidak akan mencantumkna Namanya, hanya
saja akan ku coba rincikan bagaimana keindahan nya yang merabut segalanya dariku.

Perawakan khas perempuan bugis yang anggun nan gigih. Tinggi badan kurang dari 160cm dan
cukup berisi adalah visual kasat mata yang bisa kita peroleh Ketika bertemu. ia memiliki lingkar wajah
bulat yang proporsional, turunan cantik dari ibundannya. lingkar bola mata berhiaskan bulu mata dan
alis tebal yang hitam yang indah senangtiasa memberikan kesan segar Ketika dipandang serta hidung
yang agak mancung dan bibir tebal merupakan warisan dari ayahandanya, yang mana sarak
memberikan kesan perempuan-perempuan jutek yang setiap katanya adalah sebuah titah mutlak.
Penggamgbaran ini merupakan ambisi sekligus ketakutanku. Aku ingin memilikanya untuk diriku sendiri,
namun aku tak punya kuasa dari gangguan eksternal yang selalu menatapnnya.

Aku pertamakali bertemu degannya di salah satu coffeshop. kami lagi ada keperluan kuliah
Bersama, walaupun satu kampus kami belum pernah bertemu sebelumnnya. Fakultas yang berbeda dan
jalur aktivitas mahasiswa yang berbeda belum mempertemukan kami salam 3,5 tahun berada di kampus
yang sama. Pembawaannya yang cukup misterius membuat saya dan teman teman di pertemuan itu
seakan menantikan setiap ucapan yang akan ia keluarkan. Namun pada akhirnya karna dia berhasil
menyihirku, ku kelurkan semua apa yang kupunya untuk mendominasi pertemuan itu agar menarik
perhatiannya. AKU JATUH CINTA PADA NYA SAAT ITU. Haripun berlalu seterusnya, program-program
perkuliahan itu membuat kami mendapat banyak moment-moment yang menyatukan emosi dan
perasaan hingga deep talk pertama kami, cuman berdua, di depan kantor pemerintahan setempat,
sehabis kegiatan perkuliahan.

Komunikasi dan bebagi emosi dalam situasi Bersama merupakan kunci utama dalam
membangun kepercayaan. Sore itu kami di tinggal berdua oleh teman teman perkuliahan yang lain, kami
membahas segala hal yang bisa dibahas, aku mengeluarkan semua yang kubisa. Bacaan, cerita-cerita,
opini dan fakta yang pernah kubaca keluar begitu licin dari mulutku. Kuberitahu semuanya dengan tanpa
sadar. Telingaku pun kokoh mendgar segara hal yang ia ceritakan, semuanya ku simpan dalam loker-
loker hal penting dalam otakku, itu adalah sesuatu yang berharga.

Anda mungkin juga menyukai