Anda di halaman 1dari 5

1. apa desain penelitian dan metode penelitian dari jurnal ?

Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal adalah randomized controlled trial (RCT) tanpa
evaluator dengan desain terbuka. Penelitian ini dilakukan di sembilan panti jompo di Swedia,
dengan 146 warga yang direkrut untuk berpartisipasi. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: 72
orang diacak ke dalam kelompok intervensi (Kelompok I) dan 74 ke dalam kelompok kontrol
(Kelompok C). Pengacakan dilakukan di tingkat panti jompo, dan panti jompo dipilih secara
geografis serta dikelola oleh perusahaan swasta dan pemerintah kota. Persetujuan dari kepala
panti jompo diperlukan untuk dimasukkan dalam penelitian, dan informed consent dikumpulkan
dari penghuni atau kerabat/advokat mereka jika menunjukkan tanda-tanda penurunan fungsi
kognitif. Pengacakan panti jompo ke Grup I atau Grup C diputuskan oleh urutan yang dihasilkan
komputer dan dikelola oleh surat berkode yang mewakili setiap panti jompo.

2. metode penelitian pada jurnal ini apa ?


Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah randomized controlled trial (RCT)
tanpa evaluator dengan desain terbuka. Penelitian ini melibatkan pengacakan di tingkat panti
jompo, dengan panti jompo yang dipilih secara geografis dan dikelola oleh perusahaan swasta
dan pemerintah kota. Persetujuan dari kepala panti jompo diperlukan, dan informed consent
dikumpulkan dari penghuni atau kerabat/advokat mereka. Pengacakan panti jompo ke Grup I
atau Grup C diputuskan oleh urutan yang dihasilkan komputer dan dikelola oleh surat berkode
yang mewakili setiap panti jompo.

3. hasil penelitian jurnal ini?


Hasil penelitian yang dijelaskan dalam jurnal ini menunjukkan bahwa perawatan mulut
profesional bulanan, yang dikombinasikan dengan instruksi perawatan kesehatan mulut individu
yang diberikan oleh ahli kesehatan gigi terdaftar, tampaknya meningkatkan kebersihan mulut
dan dapat mengurangi karies akar di antara penghuni panti jompo. Penelitian ini juga
menemukan bahwa intervensi tersebut dapat berkontribusi pada sikap yang lebih positif
mengenai tindakan kebersihan mulut di antara staf panti jompo, dibandingkan dengan
perawatan mulut sehari-hari seperti biasa.
Studi ini melibatkan peserta yang tinggal di panti jompo dengan usia di atas 85 tahun dan
setidaknya sepuluh gigi tersisa termasuk implan gigi. Kelompok intervensi menerima
pembersihan profesional bulanan dan instruksi kebersihan mulut, sementara kelompok kontrol
melanjutkan perawatan mulut sehari-hari seperti biasa. Hasil menunjukkan peningkatan
kebersihan mulut pada kedua kelompok, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan.

Namun, penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dalam hal peningkatan kesehatan mulut, terutama dalam hal perbaikan indeks
karies akar dan perdarahan gingiva. Meskipun ada beberapa peserta yang keluar dari penelitian
karena alasan kesehatan, hasil penelitian menunjukkan manfaat dari intervensi tersebut.

Penelitian ini didukung oleh Kabupaten Stockholm melalui pendanaan SOF dan Perawatan Gigi
Umum di wilayah Stockholm dan Sörmland, dan tidak ada konflik kepentingan yang dilaporkan
dalam karya ini.

4. kesimpulan dari jurnal ini ?


Berdasarkan informasi yang diberikan, kesimpulan dari jurnal ini dapat diringkas sebagai berikut:
Studi ini mengevaluasi efek dari pembersihan profesional bulanan dan instruksi kebersihan
mulut individu yang diberikan oleh ahli kesehatan gigi terdaftar pada penghuni panti jompo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini dapat meningkatkan kebersihan mulut dan
berpotensi mengurangi karies akar di antara penghuni panti jompo. Selain itu, intervensi ini juga
berkontribusi pada sikap yang lebih positif terhadap kebersihan mulut di antara staf panti jompo.

Peserta penelitian adalah lansia yang tinggal di panti jompo dengan usia di atas 85 tahun dan
memiliki setidaknya sepuluh gigi tersisa, termasuk implan gigi. Kelompok intervensi menerima
pembersihan profesional bulanan dan instruksi kebersihan mulut, sementara kelompok kontrol
melanjutkan dengan perawatan mulut sehari-hari. Meskipun peningkatan kebersihan mulut
terlihat pada kedua kelompok, perbedaan signifikan terutama terlihat pada kelompok intervensi
dalam hal perbaikan indeks karies akar dan perdarahan gingiva.

Penelitian ini didukung oleh Kabupaten Stockholm dan tidak ada konflik kepentingan yang
dilaporkan. Hasilnya menekankan pentingnya perawatan kesehatan mulut yang lebih intensif
bagi lansia di panti jompo untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
5. apa latar belakang ilmiah dari jurnal ini?
Latar belakang ilmiah dari jurnal ini berfokus pada peningkatan kesehatan mulut pada lansia
yang tinggal di panti jompo. Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kesehatan mulut
yang buruk pada lansia dapat berdampak negatif pada kesehatan umum mereka, termasuk
peningkatan risiko penyakit sistemik seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes. Lansia sering
mengalami penurunan dalam kemampuan motorik dan kognitif serta memiliki akses terbatas ke
perawatan gigi profesional, yang semuanya dapat menyebabkan penurunan kesehatan mulut.
Referensi dalam jurnal ini mencakup berbagai studi dan artikel yang membahas pentingnya
perawatan kesehatan mulut dan hubungannya dengan kualitas hidup yang lebih baik di kalangan
lansia. Beberapa topik yang dibahas meliputi prevalensi perasaan mulut kering, penggunaan gigi
palsu, dan perawatan gigi profesional, yang semuanya memberikan konteks ilmiah untuk
penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek dari pembersihan profesional bulanan dan
instruksi kebersihan mulut individu yang diberikan oleh ahli kesehatan gigi terdaftar. Tujuannya
adalah untuk menentukan apakah intervensi ini dapat meningkatkan kebersihan mulut dan
mengurangi prevalensi karies akar di antara penghuni panti jompo, serta untuk menilai apakah
intervensi tersebut dapat mempengaruhi sikap staf panti jompo terhadap kebersihan mulut.

6. apa rasio alokasi pada jurnal ?


Rasio alokasi dalam penelitian ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam kutipan yang diberikan.
Namun, berdasarkan informasi yang tersedia, 72 orang diacak ke dalam kelompok intervensi dan
74 ke dalam kelompok kontrol. Ini menunjukkan bahwa rasio alokasi mendekati 1:1, tetapi
informasi lebih lanjut dari jurnal diperlukan untuk menentukan rasio alokasi yang tepat.

7. apa kriteria kelayakan pada jurnal ?


Kriteria kelayakan untuk penelitian ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam kutipan yang
diberikan. Untuk informasi yang lebih spesifik mengenai kriteria kelayakan, kita perlu merujuk
langsung ke teks lengkap jurnal tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang tersedia,
penelitian ini melibatkan penduduk panti jompo yang berusia 85 tahun ke atas, yang cukup
menantang karena diperkirakan akan keluar dari rumah sakit karena rawat inap dan kematian.
Untuk detail lebih lanjut mengenai kriteria kelayakan, kita perlu mengakses sumber asli.
8. kriteria kelayakan peserta?
Kriteria inklusi untuk peserta dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tinggal di panti jompo.
2. Berusia 85 tahun atau lebih.
3. Memiliki setidaknya sepuluh gigi tersisa, termasuk implan gigi.

Kriteria eksklusi untuk peserta dalam penelitian ini adalah:


1. Memiliki gigi palsu lengkap.
2. Tidak memiliki gigi sama sekali.
3. Penurunan fungsi kognitif yang membuat pemeriksaan dan perawatan oleh Registered Dental
Hygienist (RDH) tidak dapat dilakukan secara kooperatif.
4. Mulut kering ekstrem yang dinilai dengan uji gesekan geser cermin.
5. Kualifikasi risiko American Society of Anesthesiologists (ASA) 4 atau lebih tinggi.

Penggunaan obat antiplatelet dan antikoagulan bukan merupakan kriteria eksklusi, namun
dicatat dalam protokol penelitian selama pengumpulan data.

9. pengaturan dan lokasi pengumpulan data ?


Pengaturan dan lokasi pengumpulan data untuk penelitian ini adalah di sembilan panti jompo
yang terletak di Swedia. Empat panti jompo berada di Wilayah Stockholm dan lima panti jompo
di Wilayah Sörmland. Pengacakan panti jompo untuk penelitian ini dilakukan di tingkat panti
jompo itu sendiri.

10. intervensi pada jurnal ?


Intervensi yang dijelaskan dalam jurnal melibatkan pembersihan profesional bulanan dan
instruksi kebersihan mulut individu yang diberikan oleh ahli kesehatan gigi terdaftar (RDH) bagi
penghuni panti jompo. Kelompok intervensi (I) menerima perawatan ini, sementara kelompok
kontrol (C) melanjutkan dengan perawatan mulut sehari-hari seperti biasa, yang bisa dilakukan
sendiri atau dibantu oleh staf perawat.

Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk mendeskripsikan efek dari pembersihan
profesional bulanan dan instruksi kebersihan mulut individu terhadap kebersihan mulut
penghuni panti jompo, dibandingkan dengan perawatan mulut harian seperti biasa. Tujuan
kedua adalah untuk mempelajari pengetahuan dan sikap di antara staf perawat mengenai
perawatan kesehatan mulut dan kebutuhannya.

Hasil dari intervensi menunjukkan perbaikan dalam skor plak mukosa (MPS), indeks perdarahan
sulkus termodifikasi (MSB), dan karies akar aktif pada kedua kelompok. Namun, staf perawat
yang bekerja dengan peserta di kelompok intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan
dalam Skala Keyakinan Mengatasi Gigi Keperawatan (DCBS) dan kuesioner berbasis
pengetahuan, menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap tindakan kebersihan mulut
dibandingkan dengan mereka yang bekerja dengan kelompok kontrol.

Anda mungkin juga menyukai