Dfinisi
Merupakan penyakit yang didapat berupa erupsi eksema yang persistent pada bgian kulit yang
terekspos, terkadang disertai gejala retikuloid/pseudolimfomatous
Umumya mengenai pasien laki-laki dengan usia >50 tahun, ttapi kini telah meningkat di kalngan wanita
dan usia muda, termasuk anak-anak
Merupakan akibat dari rekasi hipersensitifitas yang terlambat/delayed dan antigen epidermis endogen
yang di picu oleh fotosensitifitas. Sensitivitaas terjadi umumnya terhadap UVB yang berat, namun dapat
disertai dengan snsitivitas terhadapat UVA dan terkadang terhadap cahaya yang dapat terlhat.
Temuan histologis nya aalah eksematous, tapi terkadang diserai dengan gambaran pseudolimfomatous,
yang mirip dan sulit dibedakan dengan lymfoma kutan sel-T.
MANIFESTASI KLINIS
RIWAYAT
CAD dapat ditemukan pada kulit yang sebelumnya normal atau yang sudah memiliki riwayat
eksim seperti DA/DS, DKA, dan PLE/PMLE.
Bisa ditemukan pasien dengan riwayat alergi terhadap parfum, sunscreen.
Umumnya menenai usia pertengahan hingga pria usia tua, namun kini telah meningkat
kejadiannya di usia muda dengan riwayat DA.
Penyakit ini memberat terutama pada musim panas, berkembang dalam menit-jam menjadi
erupsi eritem yang gatal dan konfluens, yang biasanya remisi setelah beberpa hari disertai
dengan munculnya scalling/sisik.
Lesinya berupa eksim (kering, gatal, merah), yang berpatch dan berkonfluens ( menyatu).
Bersifat akut, subakut dan kronik.
Pada kasus yang berat, ditemukan likenifikasi
Bisa ditemukkan namun jarang yaitu eritem diserta I dengan papul pseudolimfomatous atau
plaq.
Lesinya terbatas di area kuliit yang terekspos dan tampak jelas batasnya sesuai dengan garis
baju.
Alis, bulu mata, dan rambut dapat rontok karena garukan yang terus menerus
Terkadang dapat hipo-hiperpigmentasi dapat ditemukan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN DARAH
Lupus autoantibodi
CD8 >> di kasus yag berat
Ig E >> tertama kasus berat
PHOTOTESTING
UVA>>
DD
5. Dermatitis seboroik
Persamaan dari dermatitis seboroik dan dermatitis aktinik kronik yaitu terdapatnya plak yang
kering dan berskuama, dan dapat gatal berwarna kecokelatan-kehitaman tampak seperti
waxy/lilin. Pada dermatitis aktinik kronis, lesi sangat gatal dan terasa seoerti terbakar, berwarna
merah muda, cokelat atau kemerahan. Predileksinya berbeda, yaitu dermatitis seboroik juga
dapat terjadi pada area yang tertutup seperti punggung sedangkan dermatitis aktinik kronik
umumnya pada daerah yang terpapar sinar matahari. Lesi dermatitis seboroik ini merupakan
non-kanker, sedangkan dermatitis aktinik kronik dapat berpotensi menjadi kanker.
1. Somani VK. Chronic actinic dermatitis - A study of clinical features. Indian J Dermatol
Venereol Leprol 2005;71:409-413
TATALAKSANA