1. Perolehan Modal
Informasi yang dibutuhkan dalam perolehan modal antara lain adalah :
1) Informasi keuangan
Laporan keuangan perusahaan ; hasil pendapatan dalam periode tertentu, ketepatan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
- Aset apa saja yang dimiliki perusahaan
- Tabungan atau Laba bersih perusahaan
- Modal apa saja yang dibutuhkan perusahaan
- modal investasi awal Modal investasi awal adalah jenis modal yang harus anda
keluarkan pada awal usaha dan biasanya digunakan untuk jangka panjang.
Contoh modal ini adalah bangunan, peralatan seperti computer, kendaraan,
perabotan kantor dan barang-barang lain yang digunakan untuk jangka panjang.
Seperti kendaraan,perabotan kantor, atapun barang lainya yang digunakan untuk
jangka panjang.
- Modal kerja adalah perbedaan antara aset lancar perusahaan, seperti uang tunai,
piutang (tagihan pelanggan yang belum dibayar dan persediaan bahan baku dan
barang jadi, dan kewajiban saat ini, seperti kewajiban akun hutang.
- modal operasional Modal operasional adalah modal yang dibutuhkan secara rutin
untuk mendukung kegiatan produksi.Contohnya, biaya listrik, air, internet, gaji
untuk pegawai, sewa tempat, dan lainnya. Modal operasional ini sifatnya akan
tetap berjalan, meskipun produksi barang/ jasa pun sedang menurun.
2) Informasi eksternal
- Siapa saja sasaran yang nantinya akan menanamkan modalnya pada perusahaaan
kita
- Mencari rekan bisnis
- Gaji karyawan yang belom terbayarkan
- Utang dagang
- Perolehan modal apakah akan meminjam ke Bank, Penanaman modal investor, atau
bahkan keduanya
- investor mana saja dan Bank mana yang akan menjadi penanam modal, yang suku
bunganya kecil, angsurannya tidak memberatkan
- aset apa saja yang akan dijadikan jaminan sebagai pengambilan kredit sebagai
modal
- untuk menambah modal apakah akan menjual aset yang ada atau hanya
menyewakan, atau bahkan tidak usah
3. Pembelian Persediaan
Masalah pembelian persediaan tanggung jawab pimpinan atau bagian yang dilimpahi
wewenang untuk menangani hal tersebut. Bagian yang dilimpahi bidang ini adalah bagian
pembelian. Pelaksanaan pembelian dimulai saat diputuskan pembelian sampai faktur dan
barang diterima serta sampai pada kewajiban perusahaan untuk membayar. Adapun urut
urutan pelaksanaan dalam pembelian adalah sebagai berikut :
1) Pada saat persediaan menunjukkan batas minimal bagian gudang menulis surat
permintaan pembelian rangkap 2 yang ditandatangani kepala gudang.
- Lembar 1 untuk bagian pembelian.
- Lebar 2 untuk arsip bagian gudang disimpan urut nomor.
2) Berdasarkan surat permintaan pembelian, bagian pembelian menulis surat permintaan
penawaran harga pada beberapa supplier.
3) Jawaban dari supplier yang merupakan penawaran harga diseleksi oleh bagian
pembelian untuk menentukan supplier yang harganya paling menguntungkan.
4) Bagian pembelian membuat order pembelian rangkap 7 (tujuh) dan didistribusikan
sebagai berikut : Lembar 1 dan 2 untuk supplier, lembar 2 akan dikembalikan oleh
supplier sebagai pemberitahuan kalau pesanan diterima.
- Lembar 3 untuk bagian penerimaan barang.
- Lembar 4 untuk bagian utang.
- Lembar 5 untuk bagian gudang.
- Lembar 6 untuk diarsipkan menurut tanggal pengiriman yang diharapkan.
- Lembar 7 diarsipkan menurut nama pemasok, sebagai referensi silang.
5) Barang yang dipesan beserta surat pengantar dari supplier oleh bagian pemerima
barang, kemudian diperiksa menurut surat order pembelian. Apabila barang yang
diterima sesuai dengan yang dipesan, bagian penerima barang membuat penerimaan
barang rangkap 3 (tiga) dan didistribusikan sebagai berikut :
- Lembar 1 untuk bagian utang via bagian pembelian.
- Lembar 2 untuk bagian gudang bersama dengan barang.
- Lembar 3 untuk diarsipkan menurut nomor urut.
6) Gudang mencocokkan barang yang diterima dengan laporan penerimaan barang dan
mencatat dalam kartu gudang. Mengarsipkan surat order pembelian ke dalam arsip
gudang menurut nomor urutnya.
7) Faktur pembelian diterima bagian pembelian diperiksa dan dicocokkan dengan order
pembelian untuk distempel persetujuan. Faktur kemudian diserahkan ke bagian hutang.
8) Bagian hutang memeriksa faktur pembelian, mencocokkan dengan order pembelian dan
laporan penerimaan barang. Bila sesuai bagian membuat Bukti Kas Keluar rangkap 3.
Lembar 1 dan 3 beserta dokumen pendukungnya (faktur pembelian, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang) ke dalam arsip buku kas keluar yang belum
dibayar menurut tanggal jatuh tempo. Lembar 2 dikirim ke bagian kartu persediaan dan
kartu biaya.
9) Bagian kartu persediaan, menyimpan bukti kas keluar dalam arsip menurut nomor
urutnya.
- Terkait melakukan pengembangan dari produk yang sudah ada tentang kelebihan dan
kekurangannya
- Keputusan yang dapat diambil yaitu mengenai penentuan harga produk yang akan
dijual perusahaan karena apabila harga diatas / dibawah harga pasar akan merugikan
perusahaan
- Penentuan tempat pendirian usaha yang strategis dapat membantu kegiatan
marketing perusahaan sehingga usaha mudah keketahui oleh konsumen.
6. Pembayaran gaji
Sistem penggajian dapat berjalan dengan adanya masukan data di dalamnya. Dengan
begitu, proses pembayaran gaji tidak terlambat dan teratur sebagaimana mestinya.
Masukan data yang dibutuhkan dalam sistem penggajian terbagi menjadi dua, yaitu: Data
konstan merupakan data yang tetap dan tidak berubah dalam sistem penggajian. Data
konstan hanya perlu dimasukkan sekali di awal, tidak perlu dimasukkan ke sistem secara
berkala tiap periode pembayaran gaji.Data-data konstan meliputi: Nama karyawan. Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP). Status pernikahan dan jumlah tanggungan. Jumlah
penghasilan tidak kena pajak, Jumlah gaji. Divisi tempat bekerja, Iuran BPJS. Data
Variabel merupakan data tidak tetap yang selalu berubah tiap periode pembayaran gaji.
Oleh sebab itu, data variabel perlu dimasukkan ke sistem penggajian setiap periode
pembayaran. Data-data variabel berisi:Jumlah jam atau hari kerja. Jumlah cuti, izin, atau
sakit, Hari libur. Penghasilan dan potongan pajak kumulatif.
1) Prosedur Sistem Penggajian
Sistem penggajian mengatur berbagai prosedur yang memungkinkan perusahaan
mencari, menyeleksi, atau memecat pekerja, serta untuk mengendalikan pembayaran
gaji pekerja. Prosedurnya tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan karena
tentu kebutuhan dan kepentingan tiap perusahaan berbeda-beda. Jaringan prosedur yang
ada dalam sistem penggajian terdiri dari hal-hal berikut.
2) Prosedur Pencatat Waktu Hadir
Prosedur ini berguna untuk mencatat waktu kehadiran pekerja menggunakan sistem
kehadiran yang diterapkan masing-masing perusahaan. Catatan waktu kehadiran tentu
berfungsi untuk menentukan gaji yang didapat pekerja. Sistem kehadiran yang biasa
digunakan perusahaan di antaranya adalah sistem absensi digital, penggunaan kartu,
absensi sidik jari, absensi berbasis web, dan absensi biometrik.
3) Prosedur Pencatat Waktu Kerja
Sebuah perusahaan biasanya menerapkan jam kerja selama 8 jam sehari. Jika pekerja
bekerja kurang dari 8 jam, maka dianggap pulang lebih cepat. Sedangkan pekerja yang
bekerja melebihi 8 jam dapat dianggap lembur. Kebijakan pulang cepat dan lembur tentu
telah diatur oleh perusahaan dan akan berpengaruh pada gaji yang didapat pekerja.
4) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Prosedur pembuatan daftar gaji berdasarkan pada surat keputusan mengenai
pengangkatan pekerja baru, pemberhentian karyawan, kenaikan pangkat, penurunan
pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir pekerja.
5) Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Prosedur distribusi gaji disalurkan kepada tiap divisi yang menikmati manfaat tenaga
kerja. Distribusi ini berguna untuk mengendalikan biaya dan menghitung harga pokok
produk.
6) Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji memiliki kaitan dengan fungsi akuntansi dan keuangan.
Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk
menulis cek pembayaran gaji, sedangkan fungsi keuangan mencairkan cek tersebut atau
mengirimkan gaji ke rekening pekerja