BAB II
SIFAT FISIK BATUAN
2.1 Tujuan
Untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari suatu batuan. Cara dapat digunakan
terhadap batuan yang tidak mudah hancur, mengembang dan melekat satu
dengan lainnnya, serta tidak meresap air bila dipanaskan.
2.4 Prosedur
a. Siapkan kurang lebih 6 – 7 spesimen yang berbentuk silinder.
b. Volume batuan diukur dengan menentukan dimensinya menggunakan
jangka sorong.
c. Spesimen dijenuhkan dalam tabung vacuum dengan daya isap kurang
dari 0,008 kgf/cm2 selama 24 jam.
d. Batuan diangkat dari tempat pemvacuman setelah penjenuhan 24 jam.
e. Batuan dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada batuan
tersebut dang dikeringkan dengan lap bersih dan kering.
f. Kemudian dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat jenuh
tergantung pada tiap-tiap batuan dengan terlebih dahulu menimbang
cawan timbangan.
g. Dilakukan penimbangan berat jenuh tiap-tiap batuan.
h. Selanjutnya batuan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105 0 - 1100 C
selama kurang lebih 24 jam.
i. Setelah di oven selama kurang lebih 24 jam batuan diangkat dari oven
untuk melakukan penimbangan berat kering, dilakukan setelah batuan itu
didinginkan terlebih dahulu.
12
Rumus umum yang digunakan untuk menentukan sifat fisik batuan adalah
sebagai beirkut :
Wn
a. Bobot isi asli (natural density) :
Ww−Ws
Wo
b. Bobot isi kering (dry density) :
Ww−Ws
Ww
c. Bobot isi jenuh (saturated density) :
Ww−Ws
Wo
d. “Apparent specific gravity” : /bobot isi air
Ww−Ws
Wo
e. “True specific gravity” : /bobot isi air
Wo−Ws
Wn−Wo
f. Kadar air asli (natural water content) : x 100%
Wo
Ww−Wo
g. “Saturated water content” (absorption) : x 100%
Wo
Wn−Wo
h. Derajat kejenuhan (degree of saturation) : : x 100%
Ww−Wo
Ww−Wo
i. Porositas : n = x 100%
Ww−Ws
13
n
j. “Void Ratio” : e = :
1−n
Diketahui :
- Wn = 92,1 gr - Wo = 88 gr - Kontainer = 13.1 gr
- Ww = 107,1 gr - Ws = 76 gr
Wn
a. Bobot isi asli :
Ww-Ws
: 92,1 gr = 1,13 gr/cc
107,1 gr- 26 gr
Wo
b. Bobot isi kering :
Ww-Ws
: 88gr = 1,08 gr/cc
107,1 gr - 26 gr
Ww
c. Bobot isi jenuh :
Ww-Ws
: 107,1gr = 1,32 gr/cc
107,1 gr - 26 gr
Wo
d. “Apparent S.G” : / bobot isi asli
Ww-Ws
: 88gr / 1,13 gr/cc = 0,95 gr/cc
107,1 gr - 26 gr
Wo
e. “True S.G : / bobot isi asli
Wo-Ws
: 88 gr / 1,13 gr/cc = 1,25 gr/cc
88gr- 26 gr
Wn - Wo
f. Kadar air asli : ×100%
Wo
: 92,1 gr – 88 gr x 100% = 4,66 %
88 gr
Ww - Wo
g. “satu rated water content”: ×100%
Wo
14
Wn
a. Bobot isi asli :
Ww-Ws
: 37,2 gr = 1,30 gr/cc
45,3 gr – 16,8 gr
15
Wo
b. Bobot isi kering :
Ww-Ws
: 35,1 gr = 1,23 gr/cc
45,3 gr – 16,8 gr
Ww
c. Bobot isi jenuh :
Ww-Ws
: 48,35 gr = 1,58 gr/cc
45,3 gr – 16,8 gr
Wo
d. “Apparent S.G” : / bobot isi asli
Ww-Ws
: 35,1 gr / 1,30 gr/cc = 0,94 gr/cc
45,3 gr – 16,8 gr
Wo
e. “True S.G : / bobot isi asli
Wo-Ws
: 35,1 gr / 1,30 gr/cc = 1,46 gr/cc
35,1gr– 16,8 gr
Wn - Wo
f. Kadar air asli : ×100%
Wo
: 37,2 gr – 35,1gr x 100% = 5,98 %
35,1 gr
Ww - Wo
b. “satu rated water content”: ×100%
Wo
: 45,3 gr – 35,1 gr x 100% = 29 %
35,1 gr
Wn - Wo
c. Derajat kejenuhan : ×100%
Ww - Wo
: 37,2 gr – 35,1 gr x 100% = 20,58 %
45,3 gr – 35,1 gr
d. Porositas :Ww – Wo x 100%
Ww - Ws
: 45,3gr – 35,1 gr x 100% = 35,78%
45,3 gr – 16,8 gr
Kelompok 3
Diketahui :
- Wn = 37,6 gr - Wo = 30,7 gr - Kontainer : 13,1 gr
- Ww = 39,5 gr - Ws = 26,1 gr
Wn
a. Bobot isi asli :
Ww-Ws
: 37,6 gr = 2,8 gr/cc
39,5 gr – 26,1 gr
Wo
b. Bobot isi kering :
Ww-Ws
: 30,7 gr = 2,29 gr/cc
39,5 gr – 26,1 gr
Ww
c. Bobot isi jenuh :
Ww-Ws
: 39,5 gr = 2,9 gr/cc
39,5 gr – 26,1 gr
Wo
d. “Apparent S.G” : / bobot isi asli
Ww-Ws
: 2,9 gr = 2,9 gr/cc
1
Wo
e. “True S.G : / bobot isi asli
Wo-Ws
: 30,7 gr = 6,67 gr/cc
30,7gr – 26,1 gr
Wn - Wo
f. Kadar air asli : ×100%
Wo
: 37,7 gr – 30,7 gr x 100% = 22,80 %
30,7 gr
Ww - Wo
f. “satu rated water content”: ×100%
Wo
: 39,5 gr – 30,7 gr x 100% = 28,66 %
30,7 gr
Wn - Wo
g. Derajat kejenuhan : ×100%
Ww - Wo
: 37,7 gr – 30,7 gr x 100% = 60,34 %
37,7 gr – 26,1 gr
17
2.8 Analisa
Pengujian sifat fisik batuan ini dimaksudkan agar mengetahui keadaan
batuan saat kondisi jenuh total hingga kering seluruhnya. Dari pengujian ini dapat
dianalisakan bahwa sampel 1 memiliki persentase dalam parameter sifat fisik
lebih besar daripada sampel 2 dikarenakan data persentasenya pun lebih besar
sampel 1 dibandingkan sampel 2. Sebagai contoh Porositas sampel 1 yaitu batu
pasir memiliki perbandingan volume pori dengan total lebih besar dibandingkan
sampel 2 yaitu granit. Dapat dianalisakan sampel 1 parameter sifat fisiknya lebih
besar daripada sampel 2.
2.9 Kesimpulan
Suatu batuan memiliki sifat yang dapat membedakan tiap-tiap batuan.
Sifat batuan dinyatakan dalam sifat fisik dan sifat mekanis. Sifat fisik yaitu sifat
batuan yang mutlak keberadaannya pada tiap batuan. Maksud mutlak sendiri
adalah alami atau natural yang tidak bisa diubah oleh faktor lain yang dapat
merubah seperti gaya. Sedangkan sifat mekanis adalah sifat yang muncul
apabila telah diberikan suatu gaya pada batuan tersebut. Tanpa gaya, maka sifat
mekanis batuan tidak akan muncul.
Untuk mengetahui sifat fisik batuan diperlukan pengujian terhadap batuan
yang bermassa natural dengan dilakukan penjenuhan dan pengeringan sehingga
dapat dikaetahui berat jenis dari keadaan jenuh dan kering. Kemudian dari berat
jenis tiap kedaan jenuh, kering dan natural dapat diketahui pula porositas dan
permeabilitas yang merupakan parameter pada pengujian sifat fisik batuan.
10
11
12
13
14