LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - REVISI
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - REVISI
B. Hasil Wawancara:
1) I Made Rasta, S.Pd, M.Pd.H. (Kepala Sekolah)
Mengatakan bahawa kurangnya motivasi siswa di dalam pembelajaran
disebabkan karena kurangnya suport peserta didik baik dari internal dan
eksternal.
2) Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, M.Pd. (Dosen FMIPA Undiksha dan Pelatih
Ahli Sekolah Penggerak)
Mengatakan bahwa Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
cita-cita atau aspirasi siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi
lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru
membelajarkan siswa
2 Peserta didik kesulitan A. Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan dari analisis hasil
dalam pembelajaran 1) Dr. Marlina, S.Pd., M.Si. (2019) dalam bukunya yang berjudul Asesmen kajian literatur, wawancara,
praktik Komputer Kesulitan Belajar menjelaskan bahwa kesulitan belajar merupakan istilah serta dikonfirmasi melalui
Akuntansi yang merujuk pada kondisi kelainan yang ditandai dengan ketidaksesuaian observasi yang telah
antara kemampuan dan prestasi, yang dimanifestasikan dalam membaca, dilakukan maka disimpulkan
menulis, berpikir dan/atau berhitung. bahwa penyebab kesulitan
belajar siswa antara lain :
2) Dr. Afi Parnawi, M.Pd. (2019) dalam bukunya yang berjudul Psikologi a) Strategi dalam
Belajar menjelaskan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana pembelajaran yang kurang
anak didik tidak dapat belajar secara wajar disebabkan adanya ancaman, tepat
hambatan atau gangguan dalam belajar. b) Pemberian penguatan oleh
(https://s.id/1nMh7) guru yang kurang tepat
c) Rendahnya kesiapan
3) Ika Maryani, et al. (2018), dalam bukunya yang berjudul Model Intervensi : siswa di dalam
Gangguan Kesulitan Belajar menjelaskan bahwa kesulitan belajar dapat pembelajaran
dipengaruhi oleh dua faktor, internal dan eksternal. Faktor internal menjadi d) Rendahnya minat siswa
penyebab utama kesulitan dalam belajar, yaitu adanya kemungkinan disfungsi e) Kurangnya penguasaan
neurologis, sedangkan penyebab utama problem belajar adalah faktor teknologi
eksternalnya yaitu berupa strategi dalam pembelajaran yang kurang tepat,
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
pengelolaan kegiatan pembelajaran tidak membangkitkan motivasi belajar f) Guru kurang memberikan
anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat. pengalaman bermakna
kepada siswa
4) Rinda Sukma Ningrum, Titin Kartini, Sri Kantun (2020), dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa penyebab kesulitan belajar akuntansi kompetensi dasar
menganalisis dan mengentri data transaksi pada aplikasi MYOB accounting
(Studi kasus pada siswa kelas XI-AKL 2 di SMK Muhammadiyah 1 Genteng
Banyuwangi Tahun Ajaran 2019/2020) meliputi faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal penyebab kesulitan belajar akuntansi kompetensi
dasar menganalisis dan mengentri data transaksi pada aplikasi MYOB
accounting yaitu rendahnya keterampilan siswa penyebabnya siswa kurang
paham mengenai langkah-langkah menganalisis dan mengentri data transaksi
menggunakan MYOB, rendahnya kesiapan siswa penyebabnya siswa tidak
memiliki buku catatan yang lengkap, serta tidak dapat berlatih dirumah
dikarenakan tidak mempunyai laptop/computer untuk menganalisis dan
mengentri data transaksi menggunakan MYOB, dan rendahnya minat siswa
terhadap pelajaran komputer akuntansi kompetensi dasar menganalisis dan
mengentri data transaksi menggunakan MYOB penyebabnya adalah siswa
tidak tertarik dengan MYOB serta siswa tidak bersemangat saat pembelajaran
MYOB. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar akuntansi kompetensi
dasar menganalisis dan mengentri data transaksi pada aplikasi MYOB
accounting meliputi rendahnya dukungan sarana dan prasarana, penyebabnya
adalah computer yang tidak mencukupi jumlah siswa.
(https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/16394)
5) Chatrin Nila Mutiara, Santi Susanti, Sri Zulaihati (2021), dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa minat belajar dan kebiasaan belajar berpengaruh negatif
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
yang signifikan terhadap kesulitan belajar baik secara parsial maupun secara
stimultan.
(http://repository.fe.unj.ac.id/id/eprint/10114)
B. Hasil Wawancara:
1) I Made Rasta, S.Pd, M.Pd.H. (Kepala Sekolah)
Mengatakan bahwa kesulitan siswa didalam pembelajaran karena banyak
siswa kurang open minded akan ahal-hal baru di dalam pembelajaran
4) Hadi Widodo, Purnama Sari, Ira Astika Wanhar, Julianto (2021) dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa Komunikasi interpersonal terbukti efektif
membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Karena
melalui komunikasi interpersonal, baik guru maupun siswa dapat saling
memahami dan memahami karakter masing-masing sehingga pendidikan
dapat berlangsung dengan baik dan efektif.
(https://edukatif.org/index.php/edukatif/index)
B. Hasil Wawancara:
1) I Made Rasta, S.Pd, M.Pd.H. (Kepala Sekolah)
Mengatakan bahwa banyak siswa yang masih merasa malu dan merasa minder
serta tak percaya diri saat berkomunikasi dengan guru.
2) Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, M.Pd. (Dosen FMIPA Undiksha dan Pelatih
Ahli Sekolah Penggerak)
Mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya komunikasi
antara siswa dengan guru disebabkan oleh
a) Penggunaan Bahasa
b) Kesalahpahaman
c) Citra guru yang buruk
d) Lingkungan Yang kurang mendukung
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
e) Tekanan dari guru
4 Guru belum pernah A. Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan dari analisis hasil
mencoba 1) Ponidi, Novi Ayu Kristiana Dewi, Trisnawati, Dian Puspita, Erliza Septia kajian literatur, wawancara,
pembelajaran inovatif Nagara, Marilin Kristin, Dwi Puastuti, Widi Andewi, Leni Anggraeni, serta dikonfirmasi melalui
pada materi komputer Bernadhita H.D. Utami (2021) dalam bukunya yang berjudul Model observasi yang telah
akuntansi Pembelajaran Inovatif dan Efektif menyatakan bahwa model pembelajaran dilakukan maka disimpulkan
merupakan suatu proses perencanaan yang digunakan untuk pedoman dalam bahwa penyebab kurangnya
proses pembelajaran. Model pembelajaran juga merupakan salah satu bentuk penggunaan pembelajaran
pendekatan yang digunakan dalam rangka membentuk perubahan perilaku inovatif antara lain :
peserta didik agar dapat meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran. a) Penampilan
(https://s.id/1nNFl) (performance) guru di
depan kelas dalam
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
2) Hani Subakti, Keren Hapkh Watulingas, Nana Harlina Haruna, Mesra Wati kegiatan pembelajaran
Ritonga, Janner Simarmata, Ahmad Fauzi, Dewa Putu Yudhi Ardiana, Siska belum memuaskan
Yulia Rahmi, Dina Chamidah, Agung Nugroho Catur Saputro (2021;5-6), b) Guru kurang menguasai
dalam bukunya Inovasi Pembelajaran mengatakan bahwa pada kenyataan IPTEK
dilapangan, banyak dijumpai masalah sebagai berikut: c) Kemampuan siswa yang
a) Penampilan (performance) guru di depan kelas dalam kegiatan beaneka ragam
pembelajaran belum memuaskan, padahal kualifikasi kueguruannya d) tuntutan administrasi
beragam masih mendominasi dan
b) Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) guru yang enggan untuk
mulai menuntut adanya penyesuaian dari guru untuk mengembangkan berubah.
pendidikan yang ada di sekolah e) siswa terbiasa dihadapkan
Dari kenyataan di lapangan tersebut, dapat dikatakan bahwa seorang guru pada pembelajaran
merupakan komponen yang sangat menentukan dalam pelaksanaan strategi konvensional
pembelajaran. Strateg pembelajaran tidak dapat diaplikasikan tanpa adanya f) guru belum memiliki
guru. Keberhasilan suatu penerapan strategi pembelajaran sangat tergantung model yg tepat dalam
dengan guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. pembelajaran
Seorang guru yang memberikan materi pelajaran dengan hanya sebatas
menyampaikan materi pelajaran akan berdeda dengan seorang guru yang
menganggap mengajar adalah proses pemberian bantuan kepada peserta didik.
Sama halnya dengan guru, faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses
pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang memiliki latar belakang berbeda-
beda. Terdapat siswa yang berkemarpuan tinggi, sedang, dan rendah.
Perbedaan tersebut tentunya memerlukan perlakuan yang berbeda. Sikap dan
penampilan siswa dalam kelas juga merupakan aspek lain yang memengaruhi
proses pembelajaran. Oleh sebab itu, peran siswa juga sangat mempengaruhi
guru dalam proses pembelajaran, begitupun sebaliknya.
(https://s.id/1nUhF)
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
3) Salman Subakat (2020:69) dalam bukunya yang berjudul Buku Inovasi Media
Belajar Saat Pandemi menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh membuat
murid tidak dapat menyelesaikan pembelajaran praktik komputer akuntansi
dengan baik. Terlihat perbedaan yang cukup besar antara murid yang rajin
dengan murid yang hanya mengandalkan teman-temannya untuk mengerjakan
tugas. Permasalahan penggunaan media yang kurang tepat dan tidak menarik
dapat mengurangi motivasi murid sehingga berakibat rendahnya hasil belajar
pada mata pelajaran komputer akuntansi.
(https://s.id/1oo0S)
2) Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, M.Pd. (Dosen FMIPA Undiksha dan Pelatih
Ahli Sekolah Penggerak)
Mengatakan bahwa model pembelajaran inovatif adalah model pembelajaran
yang berpusat pada siswa dan berorientasi pada kebutuhan siswa dengan serta
memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengkontruksi ilmu
pengetahuan secara mandiri. Adapun faktor penyebab rendahnya penggunaan
model pebelajaran inovatif adalah sebagai berikut:
a) Kesiapan guru
b) Kurangnya kesadaran guru dalam memaksimalkan model pembelajaran
inovatif
c) Siatuasi dan kondisi sekolah yang kurang mendukung
5 Peserta didik masih A. Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan dari analisis hasil
sering miskonsepsi 1) Edi Irawan (2020:8) dalam bukunya yang berjudul Deteksi Miskonsepsi di kajian literatur, wawancara,
terkait pengisian Era Pandemi menjelaskan bawahwa terjadinya miskonsepsi pada seseorang serta dikonfirmasi melalui
neraca saldo awal bisa karena pemahaman konsep yang tidak akurat, penggunaan konsep yang observasi yang telah
pada aplikasi salah, klasifikasi contoh yang salah, kekacauan antarkonsep yang berbeda dan
dilakukan maka disimpulkan
komputer akuntansi kesalahan hubungan hirarki konsep bahwa penyebab miskonsepsi
(https://s.id/1oh7R) siswa antara lain :
a) pemahaman konsep yang
2) Muslimin Ibrahim (2019:46) dalam bukunya yang berjudul Model tidak akurat
Pembelajaran P2OC2R Untuk Mengubah Konsep IPA Siswa menjelaskan b) penggunaan konsep yang
terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab miskonsepsi, yaitu: salah oleh siswa
- Penguasaan konsep oleh siswa belum lengkap c) konsep yang diajarkan
- Ketidakmampuan siswa membedakan atribut esensial atau atribut penentu tidak terjangkau oleh
dari konsep yang sedang dipelajarinya perkembangan mental
- Siswa belum mengenal konsep prasyarat siswa
- Jumlah atribut yang digunakan dalam belajar konsep tidak cukup
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
- Istilah sehari-hari yang dijumpai yang memiliki pengertian berbeda d) minat belajar siswa yang
- Sumber belajar yang digunakan oleh siswa untuk belajar ada yang salah kurang
- Latar belakang lingkungan budaya siswa yang sengaja e) metode pembelajaran
”menyembunyikan” kebenaran jika hal tersebut dianggap tabu untuk yang kurang tepat
dijelaskan kepada siswa. f) sikap guru dalam berelasi
(http://bit.ly/3WV8aLE) dengan siswa yang kurang
baik
3) Ika Maryani, M.Pd. (2016:17) dalam bukunya yang berjudul Pengembangan
Pembelajaran IPA Sekolah Dasar menjelaskan miskonsepsi yang dimiliki
siswa dapat disebabkan oleh (1) hasil pengamatan terhadap fenomena alam di
sekitar siswa, kadang-kadang perasaan dapat menipu mereka dalam
memahami fenomena tersebut, (2) konsep yang diajarkan tidak terjangkau
oleh perkembangan mental siswa
5) Baiq. Ristin Karno Putri, Nurhilaliati dan Kiki Riska Ayu Kurniawati, dalam
penelitiannya mengatakan miskonsepsi disebabkan oleh prakonsepsi siswa
sebelum memperoleh pelajaran, lingkungan masyarakat dimana siswa tinggal,
teman, pengalaman hidup terlebih pengalaman menangkap pengertian, dan
juga minat siswa.
(https://journal.ummat.ac.id/index.php/paedagoria/article/view/63)
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
6) Kartini M Pane, Aprizal Lukman dan Mia Aina, dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa miskonsepsi pada siswa dapat terjadi karena disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain siswa itu sendiri,
guru, buku teks pegangan siswa, metode pembelajaran, dan lembar kerja
siswa.
(https://repository.unja.ac.id/id/eprint/20706)
B. Hasil Wawancara:
1) I Made Rasta, S.Pd, M.Pd.H. (Kepala Sekolah)
Mengatakan bahwa miskonsepsi siswa bisa disebabkan oleh
a) penyebab yang berasal dari siswa dapat terdiri dari berbagai hal, seperti
prakonsepsi awal, kemampuan, tahap perkembangan, minat, cara berfikir
dan teman lain.
b) penyebab yang berasal dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru,
kurangnya penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap
guru dalam berelasi dengan siswa yang kurang baik
6 Peserta didik kurang A. Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan dari analisis hasil
memanfaatkan 1) Evi Fatimatur Rusydiyah (2019:6) dalam bukunya yang berjudul Teknologikajian literatur, wawancara,
teknologi di dalam Pembelajaran menyatakan pendidikan adalah ilmu dan penerapan yang serta dikonfirmasi melalui
pembelajaran mendukung proses pembelajaran dengan menciptakan, mengolah, observasi yang telah
mengembangkan teknologi, dan memadukannya dengan berbagai sumber dilakukan maka disimpulkan
belajar bahwa penyebab peserta didik
belum memanfaatkan
2) Nikolopoulou dan Gialamas (2016) dalam buku Penggunaan Whatsapp teknologi di dalam
Dalam Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 mengelompokkan tantangan pembelajaran antara lain :
penggunaan TIK dalam proses pembelajaran dalam tiga aspek, yaitu a) Guru cenderung
kurangnya dukungan, kurangnya kepercayaan dan kurangnya perlengkapan. menggunakan metode
(http://bit.ly/3O2Dsfu) ceramah
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
3) Prof. Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A. (2021) dalam bukunya yang b) konsentrasi siswa yang
berjudul Media dan Teknologi Pembelajaran Edisi Kedua mengatakan bahwa kurang ketika
Salah satu faktor penting dalam membangun kualitas pendidikan adalah pembelajaran berbasis
kualitas tenaga pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. multimedia sedang
Guru seharusnya memiliki keterampilan yang memadai untuk mendesain, berlangsung
mengembangkan, dan memanfaatkan media pembelajaran dalam upaya c) beberapa peserta didik
meningkatkan minat, perhatian, dan motivasi belajar peserta didik. Dengan tidak memiliki
meningkatnya motivasi dan minat belajar diharapkan dapat mencerna dan smartphone guna sebagai
menerima pembelajaran dengan mudah. Namun keterampilan guru di sarana untuk melakukan
Indonesia pada umumnya masih rendah dan cenderung lebih senang proses pembelajaran
menggunakan pendekatan yang berbasis pada guru dengan menerapkan d) keraguan dalam
metode ceramah daripada menggunakan pendekatan pada peserta didik menggunakan computer
dengan menerapkan aktivitas pembelajaran. e) motivasi siswa rendah
(https://s.id/1oo6u) f) Kurang adaanya sarana
TIK yang mendukung
4) Ade Salahudin Permadi, Arna Purtina, dan Muhammad Jailani (2020) dalam g) kurangnya inisiatif siswa
penelitiannya menjelaskan bahwa kurangnya pemanfaatan teknologi oleh untuk mencoba hal-hal
peserta didik disebabkan oleh kurangnya kesadaran dalam menyelesaikan baru yang terkait
tugas-tugas sekolah tepat waktu, konsentrasi yang kurang ketika pembelajaran teknologi.
berbasis multimedia sedang berlangsung.
(https://journal.umpr.ac.id/index.php/tunas/article/view/2071)
B. Hasil Wawancara:
1) I Made Rasta, S.Pd, M.Pd.H. (Kepala Sekolah)
Mengatakan bahwa penyebab kurangnya pemanfaatan teknologi di dalam
pebelajaran disebabkan oleh Pengetahuan teknis guru tentang teknologi
informasi dan komunikasi yang terbatas. Kemudian, ketakutan dan
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
pertimbangan dampak negatif dari penggunaan alat berupa handphone (HP)
dan laptop di sekolah.
2) Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, M.Pd. (Dosen FMIPA Undiksha dan Pelatih
Ahli Sekolah Penggerak)
Mengatakan bahwa penyebab kurangnya pemanfaatan teknologi di dalam
pebelajaran tidak hanya disebabkan dari siswa, tetapi juga dari guru seperti
tidak adaanya sarana TIK yang mendukung, pembelajaran tidak
mengintegrasikan TIK, guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK, dan
tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK.