LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Rani Yunikasari
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Rani Yunikasari
Sumber:
Rubiana, E. P., & Dadi, D. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
IPA Siswa SMP Berbasis Pesantren. Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi, 8(2), 12—17.
Diakses pada 31 Agustus 2022.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/bioed/article/view/4376/3478
2. Hasil Wawancara
a. Guru atau Teman Sejawat (Shanta Monica, S.Pd.)
Penyebab rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) siswa belum paham pentingnya belajar;
2) guru kurang memanfaatkan media pembelajaran;
3) guru tidak memberikan apresiasi kepada siswa;
4) guru mengajar menggunakan metode ceramah.
Sumber:
Fridaram, O., Istharini, E., Cicilia, P. G. C., Nuryani, A., & Wibowo, D. H. (2020).
Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dengan Bimbingan Klasikal Metode
Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Magistrorum Et Scholarium: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(2), 161—170. Diakses pada 30 Agustus 2022.
https://ejournal.uksw.edu/jms/article/view/4076/1654
Sumber:
Amelia, A. (2017). Pengaruh Senam Otak terhadap Konsentrasi Belajar Remaja di SMP
Darul Maarif Padang Tahun Ajaran 2016/2017 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
ANDALAS). Diakses dari
http://scholar.unand.ac.id/21865/2/2.%20BAB%20I%20Pendahuluan.pdf
2. Hasil Wawancara
a. Guru atau Teman Sejawat (Maryamah Suryaningsih, S.Pd.)
Penyebab rendahnya konsentrasi siswa adalah sebagai berikut.
1) siswa belum mengetahui konsep belajar efektif sehingga tidak bersemangat
mengikuti pembelajaran;
2) ruang kelas panas, dikarenakan tidak ada kipas angin;
3) guru tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi;
4) sumber belajar masih terbatas;
Sumber:
Samsudin, U. (2022). Jalinan Komunikasi Kerjasama Guru dan Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah. AL Fikrah: Jurnal Pendidikan dan
Pemikiran Islam, 2(2), 83—93. Diakses pada 2 September 2022.
https://stai-binamadani.e-journal.id/Alfikrah/article/view/397/290
2. Hasil Wawancara
a. Guru atau Teman Sejawat (Kusai Heri Kusaeri, S.E.)
Penyebab hubungan komunikasi antar guru dan orang tua siswa terkait
pembelajaran masih kurang adalah sebagai berikut.
1) belum ada pola hubungan komunikasi dari sekolah dengan orang tua;
2) belum ada guru yang mengatur pola hubungan guru dengan orang tua
(humas);
Sumber:
Wicaksono, P. N., & Purnomo, A. (2021). Analisis Model-Model Pembelajaran yang
Digunakan oleh Guru IPS di SMP Negeri Se-Kecamatan Sukorejo Kabupaten
Kendal. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 3(1), 40—49. Diakses pada 2 September
2022.
2. Hasil Wawancara
a. Guru atau Teman Sejawat (Maryamah Suryaningsih, S.Pd.)
Penyebab belum optimalnya penerapan model-model pembelajaran inovatif yang
sesuai dengan karakteristik materi, yaitu:
1) guru belum paham tentang pembelajaran inovatif;
2) guru beranggapan jika siswa tidak bisa memahami sintak model
pembelajaran inovatif;
3) sarana dan prasarana kurang memadai;
4) tidak adanya pengawasan dari pimpinan;
5) tidak ada kegiatan IHT terkait model pembelajaran inovatif;
6) waktu pembelajaran yang singkat.
Sumber:
Saragih, M., & Nasution, H. S. (2021). Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Penilaian
Berbasis Hots. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 40—47.
Diakses pada 2 September 2022.
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/prodikmas/article/view/6145/pdf_112
d. Putri (2019: 71) menjelaskan kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam
pembelajaran berbasis HOTS adalah.
1) terbatasnya waktu;
2) pemahaman guru tentang pembelajaran berbasis HOTS masih kurang;
3) siswa yang belum terbiasa dengan soal-soal HOTS;
4) fasilitas dalam pembelajaran HOTS masih kurang.
Sumber:
Putri, B. A. (2019). Analisis Kesulitan Proses Pembelajaran Berbasis HOTS di Kelas V
SDN 4 Muara Padang. El-Ibtidaiy: Journal of Primary Education, 2(2), 59—73. Diakses
pada 2 September 2022.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/elibtidaiy/article/view/7961/4524
2. Hasil Wawancara
a. Guru atau Teman Sejawat (Shanta Monica, S.Pd.)
Penyebab guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran adalah
1) guru belum paham cara menggunakan teknologi;
2) sarana dan prasarana kurang memadai;
3) siswa tidak memiliki gawai.