Welding 24
Welding 24
(WELDING)
Nama :
Nim :
Kelompok :
Lab. Proses Manufaktur Welding
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten I Asisten II
Koordinator Asisten
Arman
D071211036
Lab. Proses Manufaktur Welding
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan umum
a. Mengetahui prinsip dasar dari pengelasan.
b. Mengetahui jenis-jenis mesin las.
c. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengelasan.
d. Mengetahui cara-cara pengelasan yang baik dan benar.
2. Tujuan khusus
1. Mengetahui jenis-jenis sambungan dan kampuh las.
2. Mengetahui posisi dan teknik-teknik pengelasan.
3. Mengetahui macam-macam elektroda.
4. mengetahui proses timbulnya busur listrik.
1.3 Aplikasi
1. Praktikan
a. Praktikan dapat mengelas benda kerja dan menghasilkan produk yang
berkualitas.
b. Praktikan dapat menghitung kekuatan sambungan las sehingga dapat
membuat produk yang lebih kokoh dan tahan lama.
2. Dunia Industri
a. Dalam skala kecil teknik pengelasan digunakan pada perbengkelan yang
melayani pesanan berbagai macam produk las.
b. Teknik pengelasan digunakan sebagai salah satu faktor utama dalam
proses produksi yang akan dihasilkan seperti industri mobil, pesawat
terbang, perkapalan, dan lain-lain.
BAB II
TEORI DASAR
e. Tang Penjepit
Busur listrik yang terjadi di antara elektroda dan bahan dasar (benda kerja)
akan mencairkan elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang
turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung
elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las disekitar busur listrik terhadap
pengaruh udara luar (oksidasi).
4. Posisi Pengelasan
a. Posisi mendatar dibawah tangan
Benda kerja terletak diatas bagian datar dan pengelasan dilakukan di bawah
tangan.
c. Posisi Tegak
Bagian yang akan dilas posisinya tegak dan arah pengelasan juga tegak,
naik atau turun.
c. Sambungan T
1) Samb. -T dgn Las Siku 2) Samb. -T dgn Alur V-Miring Tunggal
d. Sambungan Sudut
1) Samb. Sudut Rapat 2) Samb. Sudut ½ Terbuka
Mt = F n . L
Dimana : L = Panjang proyeksi benda (mm)
Mt = Gaya longitudinal yang terjadi ( N )
a. Tegangan Geser ( τ’ )
Mt N
τ’ = 2. Au. a ( mm 2 )
Dimana : Au = Luas penampang yang mengelilingi
garis tengah penampang kampuh
( mm )
a = Tebal kampuh las ( mm )
b. Tegangan Normal ( σ’ )
Fn N
σ’ = A ( mm 2 )
Dimana : A = Luas penampang kampuh ( mm2 )
σv’ ≤ σ’ izin
ditambah dengan :
τ’izin ≤ τ’ izin
a. Tegangan normal yang diizinkan (σ’ izin )
BAB III
PRAKTIKUM DAN PERMESINAN
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
4.1 Data
Untuk perhitungan diambil data-data bahan sebagai berikut :
Bahan =
Kekuatan tumbuk =
Faktor keamanan (Sn) =
Panjang proyeksi benda =
Konstanta sambungan las (v) =
Tebal kampuh las (a) =
Gaya (Fn) =
Panjang Benda =
Lebar Benda =
Tebal Benda =
4.2 Perhitungan
Gambar sambungan las :
Mt = F n . L
a. Tegangan Geser ( τ’ )
Mt N
τ’ = 2. Au. a ( mm 2 )
b. Tegangan Normal ( σ’ )
Fn N
σ’ = A ( mm 2 )
Maka :
BAB V
PEMBAHASAN
LAMPIRAN