Anda di halaman 1dari 4

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Sutawinangun adalah sebuah lembaga pendidikan

tingkat dasar bercirikan “keagamaan” yang dikelola Yayasan Pendidikan Bunga Bangsa

Cirebon. Terletak di Jalan Widarasari III Tuparev Desa Sutawinangun Kecamatan Kedawung

Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.

Didirikan tahun 2007 dengan akte pendirian SK. KEMENAG NO.

Kd.10.09/4/PP.004/3527/2007 . Sekarang telah berkembang dengan memiliki Nomor

Statastik Madrasah (NSM) 111.2.32.09.0077 menjadi Lembaga Pendidikan Keagamaan

Tingkat Dasar alternatif pilihan masyarakat sekitar yang mengehendaki putra/putrinya

menjadi anak-anak yang bukan hanya memiliki kepandaian intelektual tapi juga memiliki

kepandaian dan kecakapan dalam pengamalan ajaran agama Islam.

Pada tahun 2013 MI Ma’arif Sutawinangun mengikuti akreditasi yang

diselenggarakan BANS/M Provinsi Jawa Barat dengan hasil memperoleh predikat “A” (Amat

Baik) berdasarkan SK BANS/M Nomor : 02.00/321/BAP-SM/XI/2013 .

Sejak tahun 2005 MI Ma’arif Sutawinangun dipimpin oleh H. Oman Fathurohman,

S.Ag. sebagai kepala definitif yang ditugaskan pemerintah. Untuk menjalin kerjasama dengan

orang tua siswa dalam memajukan madrasah, maka dibentuklah Komite Sekolah (Majelis

Madrasah) yang diketuai Bapak Asep Syarifuddin. Sedangkan untuk kelangkapan syarat

penerimaan dana BOS MI Ma’arif Sutawinangun memiliki rekening Bank BRI KCP Sumber

dengan nomor rekening 107801000467305.

MI Ma’arif Sutawinangun dibangun di atas tanah wakaf seluas 7.360 m 2 dari

keluarga Bapak H. Halimudin Hamdi bersama lembaga TK Bintang, SMK Farmasi YPIB,

AKBID Graha Husada, IAI Bunga Bangsa Cirebon dan sebuah Masjid Jami . MI Ma’arif

Sutawinangun memiliki 9 ruang belajar, satu ruang perpustakaan, satu ruang Kepala

Madrasah, dua ruang guru dan kamar mandi/ WC guru.


Adapun lengkapnya profil MI Ma’arif Sutawinangun adalah sebagai berikut :

Nama Madrasah : MI Ma’arif Sutawinangun

Kabupaten : Cirebon

Provinsi : Jawa Barat

a. Kepala Sekolah :

1) Nama : H. Oman Fathurohman, MA.

2) Pendidikan : S2 (Kandidat S3 UNISBA)

3) Jurusan : PAI

b. Tamatan

Tamatan yang dihasilkan lulus 100 % siswa yang melanjutkan 100 % ke berbagai SMP

dan MTs baik negeri maupun swasta.

c. Angka mengulang siswa

Jumlah siswa mengulang pada MI Ma’arif Sutawinangun pada tahun pelajaran 2012/2013

sebanyak 9 orang, tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 7 orang, tahun pelajaran

2014/2015 sebanyak 6 orang, tahun pelajaran 2015/2016 3 orang, dan tahun pelajaran

2016/2017 tidak ada yang mengulang.

d. Kondisi siswa yang diterima di MI Ma’arif Sutawinangun dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan yang signifikan. Di tahun pelajaran 2017/2018 mencapai 287 orang.

e. Kondisi Guru, Melanjutkan ke S3 1 orang, S2 2 orang, melanjutkan S2 2 orang, dan S1

10 orang.

f. Jumlah ruang belajar sebanyak 10 ruang.

g. Pengurus Komite Sekolah (Majelis Madrasah) sebanyak 8 orang, terdiri dari unsur tokoh

pendidikan, tokoh masyarakat, orang tua murid, pengusaha, ulama, dan unsur masyarakat.

Sebagai “laboratorium school” Institut Agama Islam Bunga (IAI) Bangsa Cirebon

(BBC) yang telah membuka program pendidikan yang siap mencetak Sarjana Pendidikan
(S1) maupun Para Magister Pendidikan (S2) sehingga berbagai inovasi pembelajaran terus

dikembangkan di dalamnya. Pada tahun pelajaran 2017/2018 di MI Ma’arif ada 15 orang

Tenaga Pendidik yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan, 6 orang

diantaranya berstatus PNS dan 9 GTY. Tiga orang diantara mereka telah berpendidikan S2,

dua orang sedang menempuh S2 di Program Pasca Sarjana IAI BBC, 10 orang berpendidikan

S1 baik PAI maupun PGMI. Dari 15 orang guru yang ada 9 diantaranya telah tersertifikasi .

MI Ma’arif Sutawinangun adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan

Yayasan Pendidikan Bunga Bangsa Cirebon. Pada tahun pelajaran 2017/2018 dipimpin oleh

H. Oman Fathurohman, MA. dengan status Kepala Madrasah PNS yang diangkat oleh

yayasan (sesuai amanah PMA Nomor 29 tahun 2014). Seiring bertambahnya jumlah peserta

didik sehingga mencapai 10 (sepuluh) rombel, maka sesuai SK Dirjen Pendis nomor 7394

tahun 2016 Bab III halaman 8 dinyatakan :

Jumlah wakil kepala satuan pendidikan sesuai dengan persyaratan sebagai berikut.

1) untuk jumlah koordinator bidang pendidikan madrasah pada satuan pendidikan jenjang
MI ditentukan berdasarkan jumlah rombongan belajar, jumlah peserta didik, dan beban
tugas jenis koordinator bidang maka terkait pembayaran tunjangan profesi jumlah
koordinator bidang pendidikan diatur sebagai berikut:
 1-6 rombel sebanyak 1 (satu) orang koordinator satuan pendidikan.
 7-12 rombel sebanyak 2 (dua) orang koordinator satuan pendidikan.
 13-18 rombel sebanyak 3 (tiga) orang koordinator satuan pendidikan.
 ≥ 19 rombel sebanyak 4 (empat) orang koordinator satuan pendidikan.
Koordinator bidang pendidikan madrasah meliputi: kurikulum, kesiswaan, hubungan
masyarakat, dan sarana dan prasarana.

Maka Kepala Madrasah dengan surat Keputusannya Nomor :

MI.10.09/S.YPBBC/077/PP.004/025/VII/2017 tentang Pembagian Tugas Guru dalam

Kegiatan Proses Belajar Mengajar dan Jabatan Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

mengangkat dua orang Koordinator bidang pendidikan.

MI Ma’arif Sutawinangun memiliki letak yang strategis di perbatasan Kabupaten dan

Kota Cirebon, dan satu-satunya MI di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Usianya


yang baru menginjak 10 tahun tetapi telah menunjukkan kualitasnya yang luar biasa , yang

dibuktikan dengan jumlah siswa yang terus meningkat dan prestasi siswa yang cukup banyak.

MI Ma’arif Sutawingun menjadi tumpuan masyarakat sekitar dalam mempersiapkan

generasi muda yang memiliki ilmu, iman dan takwa sesuai dengan tantangan generasi muda

yang hidup di perkotaan. Maysrakat mengharapkan alumni MI Ma’arif Sutawinangun

diharapkan bisa menjadi generasi siap melanjutkan pendidikan baik ke SMP maupun MTsN

baik negeri maupun swasta, atau melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Salaf.

Pelaksanaan proses pendidikan di MI Ma’arif Sutawinangun melibatkan 15 orang

guru. Banyaknya guru yang berlatar belakang S1 dan S2 ini dinilai kepala madrasah sebagai

hal yang sangat menggembirakan. Adapun upaya kepala madrasah dalam meningkatkan

mutu pendidikan diwujudkan dalam pembinaan profesionalisme guru dalam melaksanakan

KBM melalui kemampuannya dalam mengelola kelas, pembentukan kelompok diskusi,

peningkatan pelayanan musyawarah, pengadaan bahan-bahan kepustakaan untuk guru dan

siswa.

Anda mungkin juga menyukai