Anda di halaman 1dari 3

Ruang Dahlia menetapkan indikator mutu Tahun 2022 sebagai berikut:

1. Kepatuhan kebersihan tangan (IMP-RS, SKP 5, INM, IKID)


Definisi : Handwash, Handrup, 6 langkah, 5 moment
Target : 85 %
Sasaran : semua staf
Supervisi : IPCLN, KATIM, KA RUANG.
2. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) (INM)
Definisi : penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atautransmisi infeksi atau penyakit.
Target : 100 %
Sasaran : semua staf
Supervisi : IPCLN, KATIM, KA RUANG.
3. Kepatuhan identifikasi Pasien (IMP-RS SKP 1, INM, IKID)
Definisi : minimal dua penanda identitas seperti: nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik,
NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Rumah Sakit. Identifikasi dilakukan dengan cara visual
(melihat) dan atau verbal (lisan).
Target : 100 %
Sasaran : semua staf
Supervisi : ka shift, KATIM, KA RUANG.
4. Kepatuhan waktu visite dokter (INM, SPM)
Definisi : Waktu visite dokter adalah waktu kunjungan dokter untuk melihat perkembangan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya. Jam 06-14.00
Target : 100 %
Sasaran : dokter DPJP
Supervisi : semua staf. ka shift, KATIM, KA RUANG.
5. Kepatuhan terhadap alur klinis (INM)
-
6. Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (IMP-RS SKP 6, INM)
Definisi : Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh adalah pelaksanaan ketiga upaya
pencegahan jatuh pada pasien rawat inap yang berisiko tinggi jatuh sesuai dengan standar yang
ditetapkan rumah sakit.
Upaya pencegahan risiko jatuh meliputi:
a. Asesment awal risiko jatuh

b. Assesment ulang risiko jatuh

c. Intervensi pencegahan risiko jatuh

Target : 100 %
Sasaran : semua staf
Supervisi : ka shift, KATIM, KA RUANG.
7. Kepatuhan identifikasi pasien saat dilakukan tindakan (IMP-RS, SKP)
Indikator 5
8. Kepatuhan double check pemberian obat high alert untuk pasien rawat inap (IMP-RS SKP
3)
Definisi : Obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah obat yang memiliki risiko lebih tinggi
untuk menyebabkan/ menimbulkan adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan dan penyimpanan
Target : 100 %
Sasaran : semua staf
Supervisi : ka shift, KATIM, KA RUANG.
9. Kepatuhan pengisian skor risiko jatuh pasien di rawat inap (IMP-RS, SKP)
Definisi : mengidentifikasi Dewasa dengan Skala Morse, Anak -anak dengan Skala Humty Dumpty.
Assesment Ulang risiko jatuh, Asesmen Ulang risiko jatuh adalah perubahan kondisi pasien
berupa kondisi yang memburuk/ kondisi yang membaik
Target : 100 %
Sasaran : semua staf
Supervisi : ka shift, KATIM, KA RUANG.
10. Kepatuhan cuci tangan enam langkah petugas (IMP-RS, SKP 5, INM, IKID)
- INDIKATOR 1
11. Kelengkapan assesmen awal medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat
inap (IMP UNIT)
Definisi : assesmen meliputi informasi, menganalisis informasi, dan membuat rencana pelayanan
untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi
Target : 100 %
Sasaran : dokter DPJP
Supervisi : ka shift, KATIM, KA RUANG.
12. Kelengkapan assesmen awal medis dalam waktu 24 jam setelah pasien jantung masuk rawat
inap (IMP RS)
-
IDENTFIKASI INSIDEN
1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden. Contohnya obatobatan LASA (look a like sound a like)
disimpan berdekatan.
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu kejadian insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien. Contohnya suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan kepada pasien, tetapi
staf lain megetahui dan membatalkannya sebelum obat tersebut diberikan kepada pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan
(comission) atau tidak mengambil tindakan yang seluruhnya diambil (omission) yang dapat
mencederai pasien tetapi cedera tidak terjadi karena: 1. “keberuntungan” (misalnya pasien
yang menerima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat); dan 2.
“peringatan” (misalnya pasien secara tidak sengaja telah diberikan suatu obat dengan dosis
lethal, segera dietahui secara dii lalu diberikan antidotumnya sehingga tidak menimbulkan
cedera berat).
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah kejadian yang mengakibatkan cedera pada pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan (comission) atau tidak mengambil tindakan (omission)
dan bukan karena penyakit dasarnya (underlying disease) atau kondisi pasien Cedera dapat
diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis. Contoh KTD yaitu pasien
yang diberikan obat A dengan dosis lebih kareba kesalahan saat membaca dosis obat pada
resep sehingga pasien mengeluhkan efek samping dari obat tersebut.
5. Kejadian Sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau
cedera berat yang temporer dan membutuhkan intervensi untuk memperthankan kehidupan,
baik fisik maupun psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.
Kejadian sentinel biasanya dipakai untuk kejadian tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata sentinel terkait dengan
keseriusan cedera yang terjadi misalnya amputasi pada lokasi yang salah, dll, sehingga
pencarian faktafakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masa

Anda mungkin juga menyukai