Anda di halaman 1dari 91

TESIS

PENGELOLAAN SISTEM PENGARSIPAN ADMINISTRASI


KEPEGAWAIAN DIGITAL (ONLINE) DALAM
MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
(Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung)

OLEH:

NI KADEK DEWI DEVIANTINI, S.Pd

NIM: 2019 015 1002

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2021
PENGELOLAAN SISTEM PENGARSIPAN ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN DIGITAL (ONLINE) DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PEGAWAI
(Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar


Magister Administrasi Publik (MAP)

OLEH:

NI KADEK DEWI DEVIANTINI, S.Pd

NIM: 2019 015 1002

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2021

UNIVERSITAS NGURAH RAI


PROGRAM PASCASARJANA
Magister Administrasi Publik ( SK BAN-PT No : 1168/SK/BAN-
PT/Akred/M/XI/2015)
Magister Hukum (SK BAN-PT No. 3220/SK/BAN-PT/Akred/M/IX/2017)
SEKTRETARIAT : Jalan Padma, Penatih Telp/Fax. 0361- 4713030 Denpasar
PENGELOLAAN SISTEM PENGARSIPAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
DIGITAL (ONLINE) DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
(Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung)

Diajukan Oleh :

Ni Kadek Dewi Deviantini


Nim. 2019 0151002

Telah Disetujui dan diterima


Untuk diteruskan sebagai Tesis oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ida Ayu Putu Sri Widnyani, S.Sos., M.AP Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., M.AP
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Ni Kadek Dewi Deviantini
NIM : 2019 015 1002
Tempat/Tanggal Lahir : Perumahan pesona lepang / 15 Desember 1987
Kekhususan : Ilmu Administrasi Publik
Program Studi : Program Magister Administrasi Publik Universitas Ngurah
Rai.
Menyatakan bahwa Tesis dengan judul “PENGELOLAAN SISTEM PENGARSIPAN
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DIGITAL (ONLINE) DALAM MENINGKATKAN KINERJA
PEGAWAI (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan

dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung)” Merupakan hasil karya sendiri


dan bukan hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari TESIS atau penelitian ini diketemukan indikasi karya
orang lain, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya, tanpa ada paksaan
serta bematerai cukup, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, April 2021


Yang membuat pernyataan,

Ni Kadek Dewi Deviantini


Nim. 2019 015 1002
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa, berkat Rahmatnya, Dalam penulisan tesis ini yang berjudul “Pengelolaan

Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital (online) dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai) Studi Kasus pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan

dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung” dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Penelitian ini merupakan bagian dari proses pendidikan program Magister Ilmu

Administrasi Publik pada Universitas Ngurah Rai Denpasar, Selama proses tersebut,

sangat banyak pihak yang telah berjasa membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang dimaksud. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan ucapan

terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga

selesainya penulisan tesis ini, terutama kepada :

1. Dr. Ni Putu Trika Widanti, S. S., M. M., M. Hum selaku Rektor Universitas Ngurah

Rai, telah banyak memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di Universitas

Ngurah Rai.

2. Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., M.AP selaku Direktur Program Pascasarjana

sekaligus selaku Pembimbing II.

3. I Wayan Arya Sugiarta, S.Pd., M.AP selaku Sekretaris Program Pascasarjana.

4. Dr. Ida Ayu Putu Sri Widnyani, S.Sos., M.AP selaku Ketua Program Studi Magister

Ilmu Administrasi Publik sekaligus sebagai Pembimbing I.

7. Bapak / Ibu para Dosen Program Magister Administrasi Publik Universitas Ngurah

Rai Denpasar, yang telah banyak memberikan motivasi serta telah iklas memberikan

dan membimbing maupun menuangkan segala ilmu pengetahuan yang beliau miliki

kepada penulis sebagai bekal peningkatan pengetahun di masa mendatang.


8. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi Program Studi Magister Administrasi Publik

angkatan 22 yang telah berbagi suka dan duka, terutama rekan satu bimbingan.

9. Rekan-rekan dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung yang telah membantu kelancaran penyelesaian

tesis ini.

10.Suami, Orang Tua, Kakak dan Adik, dan Sahabat-sahabat yang senantiasa mendukung

dengan do’a yang tidak terputus dan memberikan restu kepada penulis demi kemajuan

dan kelancaran pendidikan penulis.

Demikian yang bisa penulis sampaikan semoga bantuan, amal baiknya senan tiasa

terbalaskan oleh Tuhan Yang Esa. Akhirnya semoga Tesis Penelitian ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, April 2021

Ni Kadek Dewi Deviantini


ABSTRAK

Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital (online) dalam


Meningkatkan Kinerja Pegawai) Studi Kasus pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, yaitu meningkatkan kinerja
pegawai yang ditandai dengan pelayanan publik kepada masyarakat lebih baik sebagai akibat
dari kepuasan para pegawai khususnya pegawai pada dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung baik PNS, Pegawai kontrak
maupun honor daerah terhadap pemenuhan hak-hak Kepegawaian melalui peningkatan kualitas
dan akurasi data kepegawaian pada dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung. Selain itu tujuan utama dari perubahan atau
program ini adalah mempermudah seluruh pegawai untuk mengakses segala informasi dan
data-data yang dimiliki, sehingga jika dalam pemberkasan data bisa langsung diambil melalui
aplikasi, dimana untuk menyimpan berkas atau data yang dimiliki oleh para pegawai tanpa harus
mempergunakan akun, dalam hal ini pengarsipan tersebut dibuatkan aplikasi berbasis website
yang disebut dengan Sipengawal (system administrasi kepegawaian digital/online) Pada Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Klungkung.

Kata Kunci : Peningkatan kinerja pegawai dimulai dari pengelolaan pengarsipan mudah
dan praktis serta dinamis.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................10

1.1 Latar Belakang ........................................................................................10

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................16

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................17

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................18

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................19

2.1 Penelitian Terlebih Dahulu ..........................................................................19

2.2 Konsep .........................................................................................................25

2.2.1 Pengelolaan ...........................................................................................25

2.2.2 Pengertian Arsip Digital ........................................................................27

2.2.3 Kinerja ...................................................................................................33

2.2.4 Teori Kinerja .........................................................................................36

2.2.7 Landasan Teori .................................................................................38

2.2.8 Kerangka Berfikir.............................................................................41

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................42

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian...................................................................43

3.2 Lokasi Penelitian ..........................................................................................43

3.3 Sumber dan Jenis Data .................................................................................44

3.3.1 Jenis Data ..............................................................................................44

3.3.2 Sumber Data ..........................................................................................45

3.4 Instrument Penelitian ...............................................................................45

3.5 Teknik Penentuan Informan ....................................................................46


3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................46

3.7 Teknik Analisis Data ..............................................................................47

3.8 Teknik Pengecekan dan Keabsahan Data ...............................................49

3.9 Waktu dan Jadwal Penelitian .................................................................51

BAB IV ..................................................................................................................53

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................................................53

4.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan


dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung............................................53

4.1.1 Definisi dan Letak Geografis ...........................................................53

4.1.2 Deskripsi Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung ..53

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas .............................................55

BAB V....................................................................................................................70

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .....................................................70

5.1 Hasil Penelitian ................................................................................................70

5.1.1 Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital


(Online) dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung .70

5.1.2 Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pengarsipan


administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja pegawai
pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, perumahan dan Kawasan
permukiman Kabupaten Klungkung ......................................................................78

5.1.3 Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan system pengarsipan


administrasi kepegawaian digital (online) dalam peningkatan kinerja pegawai pada
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, perumahan dan Kawasan permukiman
Kabupaten Klungkung ...........................................................................................81

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................83


5.2.1 Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital
(Online) dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung .83

5.2.2 Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pengarsipan


administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja pegawai
pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan
permukiman Kabupaten Klungkung ......................................................................85

5.2.3 Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan system pengarsipan


administrasi kepegawaian digital (online) dalam peningkatan kinerja pegawai pada
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan permukiman
Kabupaten Klungkung ...........................................................................................86

BAB VI ..................................................................................................................87

PENUTUP ..............................................................................................................87

6.1 Kesimpulan .................................................................................................87

6.2 Saran ............................................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................89


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reformasi birokrasi pada hakikatnya adalah sebuah upaya untuk melakukan

pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),

ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur negara. Berbagai permasalahan

atau hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan

diperkirakan tidak berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui.

Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi

adalah langkah yang strategis dalam membangun aparatur negara agar lebih

berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional. Menurut Boz Allen dan Hamilton dalam Indrajit (2005 :

43-44) terdapat lima dimensi sebagai tolak ukur kinerja yang merupakan suatu

mekanisme interaksi yang baru dengan melibatkan masyarakatan teknologi

terutama internet dengan tujuan memperbaiki mutu dan kualitas pelayanan dimulai

dari peningkatan kinerja. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung merupakan salah satu lembaga

teknis daerah di Kabupaten Klungkung yang mempunyai tugas pokok yaitu

menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah di bidang pembangunan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pemerintahan. Untuk menjalankan tugas pokok


tersebut Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman, Kabupaten Klungkung memiliki cukup sumber daya manusia yang

dianggap mampu mengemban tugas tersebut. Seperti dikemukakan oleh Gorda

(2006:11) “Manusia merupakan sumber daya manusia yang paling berharga untuk

mencapai sasaran organisasi secara berkelanjutan”, sehingga sumber daya manusia

ini perlu dikelola sesuai dengan fungsi manajemen sehingga kemampuan manusia

dapat mencapai kinerja yang tinggi untuk membawa organisasi kepada tujuan yang

telah ditetapkan. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia pengarsipan yang

selama ini hanya berkutat pada kertas-kertas saja, kini tidak ketinggalan telah

memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mengolah, mengakses dan penyebaran,

serta pelestarian arsip. Pengelolaan dan pelestarian arsip dapat dilakukan secara

konvensional dan digital. Dengan demikian perlakuan terhadap arsip harus

ditingkatkan mulai dari pengelolaan sampai pelestariannya. Arsip akan selalu

dihasilkan oleh setiap organisasi, sepanjang organisasi itu masih aktif

melaksanakan fungsi dan tugPNSya, arsip akan selalu tercipta terus menerus setiap

tahunnya. Semakin tinggi organisasi akan semakin besar perannya dan semakin

banyak fungsinya. Organisasi yang mempunyai banyak fungsi tentunya arsip yang

dihasilkan juga akan banyak, dan semakin banyak arsip yang dihasilkan akan

semakin sulit dalam pengelolaannya. Dengan demikian peluang yang sangat besar

terhadap hilang, rusaknya arsip ketika diperlukan. Oleh karena itu perlu

pengelolaan dan pelestarian arsip dengan baik. Permasalahan pegawai secara

umum mengenai penilaian kinerja aparatur pemerintah masih merupakan sebuah

masalah yang sering menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat, seperti yang
dinyatakan Sugianto (2006:17) “sebagian pegawai tidak disiplin dalam melakukan

tugPNSya, tidak disiplin dalam memelihara semua arisp-arsip yang dimilikinya.

Beberapa alasan klasik yang merupakan penyebab ketidak disiplinan

tersebut adalah tidak adanya sistem yang mengkordinir mengenai pengarsipan serta

kesadaran dalam diri pegawai tersebut untuk menjaga dan memelihara berkas yang

dimilikinya, kemudian usia pegawai yang sudah tidak muda membuat pegawai

tidak mampu untuk mengikuti trend digital yang terlalu membingungkan. Ketika

berkas yang dibutuhkan untuk melengkapi usulan-usulan tertentu maka yang akan

dibebankan adalah bagian umum dan kepegawaian, maka dari itu bagian umum dan

kepegawaian harus sigap dalam menyikapi hal tersebut dengan membuat arsip

digital, sehingga semua arsip kepegawaian lebih mudah dicari sehingga efisiensi

waktu dan tenaga. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang

semakin pesat, maka sistem informasi dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat di setiap organisasi haruslah disesuaikan dengan kemajuan teknologi

tersebut. Kemajuan teknologi informasi akan memberikan dampak positif terhadap

organisasi dengan adanya sistem informasi yang canggih yang dapat mempercepat

proses pekerjaan masing-masing bidang pada setiap organisasi, maka pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat semakin meningkat. Meningkatkan kinerja

pegawai yang ditandai dengan pelayanan publik kepada masyarakat yang lebih baik

sebagai akibat dari kepuasan pegawai terhadap pemenuhan hak-hak kepegawaian

melalui peningkatan kualitas dan akurasi data.


Kinerja juga dipengaruhi oleh faktor disiplin. Untuk mewujudkan hal

tersebut, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah meningkatkan disiplin

pegawai dan disiplin pengarsipan/administrasi. Disiplin yang dimaksud mencakup

unsur-unsur kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku,

besarnya rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan, serta sanggup

menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi dan melaksanakannya

dengan sungguh-sungguh apabila melanggar tugas dan wewenang. Pada dasarnya

jiwa kedisiplinan baik disiplin kerja ataupun disiplin administrasi tersebut mutlak

harus dimiliki, ditanamkan dan dipupuk oleh setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai

aparatur birokrasi dalam pelaksanaan berbagai rutinitas keseharian, hal ini

mengingat eratnya hubungan antara disiplin dalam kerja dengan motivasi kerja

yang berimbas pada produktivitas dan pelayanan prima pada masyarakat yang juga

merupakan tujuan dari reformasi birokrasi. Ditetapkannya Undang-Undang Nomor

43 Tahun 1999 sebagai pembaharuan dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil diharapkan menjadi suatu landasan

hukum yang mampu menciptakan aparatur yang profesional dalam mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pengertian

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa adalah aparatur yang

seluruh tindakannya dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari segi moral

maupun dari segi peraturan perundang-undangan serta tidak mengutamakan

orientasi kekuasaan yang ada dalam dirinya untuk melayani kepentingan umum

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan


nasional. Beberapa alasan klasik yang merupakan penyebab ketidakdisiplinan

tersebut adalah tidak adanya kesadaran dalam diri pegawai tersebut untuk menjaga

dan memelihara berkas yang dimilikinya, kemudian usia pegawai yang sudah tidak

muda membuat pegawai tidak mampu untuk mengikuti trend digital yang terlalu

membingungkan. Ketika berkas yang dibutuhkan untuk melengkapi usulan-usulan

tertentu maka yang akan dibebankan adalah bagian umum dan kepegawaian, maka

dari itu bagian umum dan kepegawaian harus sigap dalam menyikapi hal tersebut

dengan membuat arsip digital, sehingga semua arsip kepegawaian lebih mudah

dicari dan efisiensi waktu juga tenaga. Pengarsipan administrasi kepegawaian yang

dirasa tidak begitu penting namun sebenarnya sangat berpengaruh terhadap

pemenuhan hak-hak kepegawaian, arsip kepegawaian misalkan seperti KTP,

TASPEN, BPJS, NPWP, kemudian laporan gratifikasi, laporan LHKSN, SK

mutasi, SK kenaikan pangkat, SK berkala, SKP, SK Kepala dinas maupun SK

Bupati. Laporan Gratifikasi yang dianggap sepele tetapi akan selalu digunakan

dalam melengkapi berkas-berkas dalam pemenuhan hak para pegawai, dengan

adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, maka sistem

informasi dalam memberikan pelayanan kepada pegawai di setiap organisasi

haruslah disesuaikan dengan kemajuan teknologi tersebut. Kemajuan teknologi

informasi akan memberikan dampak positif terhadap organisasi dengan adanya

sistem informasi yang canggih yang dapat mempercepat proses pekerjaan masing-

masing bidang setiap organisasi, akan tetapi alangkah bagusnya jika kemajuan

teknologi tersebut di seimbangkan dengan keadaan situasi dan kondisi didalam

sebuah organisasi tersebut, maka pelayanan yang diberikan kepada pegawai akan
semakin meningkat dan optimal. Meningkatkan kinerja pegawai yang ditandai

dengan pelayanan publik kepada masyarakat yang lebih baik sebagai akibat dari

kepuasan pegawai terhadap pemenuhan hak-hak kepegawaian melalui peningkatan

kualitas dan akurasi data (arsip) kepegawaian. Bagian umum dan kepegawaian

didalam sebuah organisasi adalah merupakan pusat dari segala administrasi

kepegawaian sehingga merupakan sebuah tanggungjawab dalam melaksanakan

urusan administrasi dan pengarsipan kepegawaian berdasarkan pedoman untuk

kelancaran tugas dinas didalam organisasi tersebut. Dinas Pekerjaan Umum,

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

terdapat 88 orang pegawai yang berstatus PNS dan 26 orang berstatus pegawai

kontrak, 1 orang merupakan pegawai honor Daerah baik PNS dan pegawai kotrak ,

honor Daerah masing-masing memiliki berkas data kepegawaian, website ini akan

berpusat pada Kasubag umum dan kepegawaian baik dalam mengkoordinir dan

menginput berkas-berkas yang ada sehingga terstruktur dengan baik di aplikasi

yang berbasis website. Berikut gambar berkas kepegawaian yang masih disimpan

secara manual oleh beberapa pegawai yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum,

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.


Di negara-negara maju, pemanfaatan teknologi digital telah melahirkan

bentuk mekanisme birokrasi baru yang disebut sebagai Electronic Government.

Bank Dunia mendifinisikan Electronic Government (selanjutnya disebut E-

Government) sebagai masyarakatan teknologi oleh pemerintah yang

memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan

masyarakat, dunia bisnis dan pihak berkepentingan (Indrajit, 2004:2).

Pengembangan E-Government di Indonesia ditandai dengan diterbitkannya

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan E-Government, disebutkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan efisiensi,

efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Untuk

mewujudkan good governance dengan meningkatkan pelayanan public yang efektif

dan efisien diperlukan adanya kebijakan dan strategi pengembangan dan penerapan

E-Government.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan

suatu masalah yang muncul didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan sistem pengarsipan administrasi kepegawaian

digital (online) dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan

Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan permukiman Kabupaten


Klungkung?

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan sistem pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja

pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung?

3. Bagaimana upaya-upaya pengelolaan system pengarsipan administrasi

kepegawaian digital (online) dalam peningkatan kinerja pegawai pada

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

permukiman Kabupaten Klungkung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan system pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja

pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung?

2. Untuk menganalisa kendala-kendala yang menghambat pengelolaan sistem

pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan

kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan

dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung?

3. Untuk menganalisa upaya-upaya pengelolaan sistem pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja


pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini secara umum adalah

memberikan sumbangan pemikiran kepada pengambil kebijakan khususnya

Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung dalam rangka

pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online). Secara rinci manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritik, sebagai refrensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian sejenis di masa yang akan datang, khususnya di bidang Ilmu

Administrasi Publik serta dapat dijadikan landasan dan kerangka acuan

bagi pengembangan pengarsipan administrasi kepegawaian dan sumber

daya manusia yang ada pada sebuah organisasi.

2. Manfaat Praktik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat baik bagi penulis maupun pihak-pihak lain yang berhubungan

atau berkaitan dengan hal ini, serta memberikan bekal ketrampilan bagi

penulis agar dapat mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan

dan mengenali, membaca, menganalisa fenomena yang terjadi dilapangan

secara langsung sampai pada pemecahan masalah masalah yang ditemui.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terlebih Dahulu

1. Pengaruh Efektivitas Komunikasi Organisasi Terhadap Disiplin

administrasi dan disiplin kerja Pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah

Kabupaten Bulungan”. Hasil penelitian omunikasi Organisasi adalah

sendi dasar terjadinya interaksi sosial, antara satu orang dengan orang lain

yang saling tolong menolong, memberi, menerima, dan saling tergantung,

sehingga terjadi kesepahaman atau saling pengertian antara satu orang

dengan orang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis

tingkat efektivitas komunikasi organisasi (2) pengaruh efektivitas

komunikasi organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan

sekretariat daerah Kabupaten Bulungan.

2. Dalam Penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Berdasarkan

hasil penelitian disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh

yang positif terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien regresi 0,302

dan signifikan 0,019 < 0,05, disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif

terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien regresi 0,385 dan

signifikan 0,003 < 0,05. Jadi berdasarkan kondisi diatas terbukti bahwa

kepemimpinan dan disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja


pegawai pada dinas Pendidikan Kota Bengkulu.Penelitian yang dilakukan

oleh Fenny Dwi ketidakadilan, penelantaran, diskriminasi, eksploitasi,

maupun perbuatan negatif lain. Persamaan penelitian ini adalah sama-

sama meneliti terkait Perlindungan Anak. Perbedaan penelitian ini adalah

Perbedaanya terletak pada jumlah informan, waktu penelitian, lokasi

penelitian dan teori yang dipakai.

3. Pengaruh Efektivitas Komunikasi Organisasi Terhadap Disiplin

administrasi dan disiplin kerja Pegawai Di Lingkungan Sekretariat Daerah

Kabupaten Bulungan”. Hasil penelitian omunikasi Organisasi adalah

sendi dasar terjadinya interaksi sosial, antara satu orang dengan orang lain

yang saling tolong menolong, memberi, menerima, dan saling tergantung,

sehingga terjadi kesepahaman atau saling pengertian antara satu orang

dengan orang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis

tingkat efektivitas komunikasi organisasi (2) pengaruh efektivitas

komunikasi organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di lingkungan

sekretariat daerah Kabupaten Bulungan. Metode dasar penelitian ini

adalah metode survei yang ditandai proses pengambilan sampel dari

populasi serta menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data,

dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di sekretariat daerah

Kabupaten Bulungan, dan penarikan sampel responden menggunakan

random sampling (teknik acak), jumlah responden ditentukan berdasarkan

pendekatan Tabel Morgan, yaitu 136 responden staf pelaksana sekretariat

daerah Kabupaten Bulungan. Penelitian Azis (2012).


4. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Insentif, Lingkungan Kerja, dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Kepemimpinan, insentif dan lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh

terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kota semarang. Motivasi dan kepuasan kerja memiliki pengaruh

signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kota semarang. Penelitian yang di lakukan Hentri Sukmasari,

( 2011).

5. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Politeknik Negeri

Ujung Pandang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara simultan,

kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai

Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh pengetahuan

terhadap kinerja pegawai secara simultan menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Nilai besaran pengaruh keterampilan terhadap kinerja pegawai

secarasimultan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh konsep

diri dan nilai-nilai terhadap kinerjapegawai secara simultan menunjukkan

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri

Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh karakteristik pribadi terhadap

kinerja pegawaisecara simultan menunjukkan nilai yang tidak signifikan

berpengaruh.Namun demikian arah pengaruh yang positif menunjukkan


bahwasemakin tinggi karakteristik pribadi akan membuat kinerja

semakintinggi pula. Penelitian yang di lakukan Emmyah, ( 2009 ).

6. Penelitian (Wisnu Hardono, 2015)

Penelitian ini berjudul “Analisis Kualitas dan Efektifitas E-

Government Sebagai Media Pelayanan Publik di Pemerintah Daerah

Istimewa Yogyakarta” Penelitian ini meneliti tentang konten dan

layanan pemerintah berbasis E-Government dalam bentuk website

dengan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut

adalah bahwa dari sisi website Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta sudah memberikan layanan yang berpariasi, namun

keaktifan masyarakat dalam menggunakan pelayanan online masih

sangat minim, masyarakatn masih di dominasi oleh pihak stakeholder.

Persamaan penelitian ini adalah pada metode penelitian sedangkan

perbedaanya adalah lokasi penelitian dan focus penelitian.

7. Penelitian (Tarek R. Gebba dan Mohamed R. Zakaria, 2015)

Penelitian ini berjudul “E-Government in Egypt: An Analysis of

Practices and Challanges.” Permasalah yang diangkat adalah tantangan

yang dihadapi dalam implementasi E-Government, yakni

ketidakmampuan dalam menangani link yang rusak, dominasi layanan

satu arah dan terbatasnya layanan yang memungkinkan untuk

melakukan transaksi online. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesiapan mesir dalam penerapan E-Government.

Teori yang digunakan adalah E-Government. Berdasarkan hasil


penelitian didapat kesimpulan yaitu adanya tantangan dalam

mengahdapi hukum dan regulasi yang ada. Tantangan birokrasi yang

enggan memodifikasi alur kerja yang disebabkan oleh ketakutan akan

perubahan dan otoritas yang tumpeng tindih antar Lembaga yang

menghambat Kerjasama dan integrasi. Persamaan penelitian ini adalah

pada teori yang digunakan sedangkan perbedaanya adalah lokasi

penelitian dan focus penelitian.

8. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Politeknik

Negeri Ujung Pandang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara

simultan, kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh

pengetahuan terhadap kinerja pegawai secara simultan menunjukkan

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri

Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh keterampilan terhadap kinerja

pegawai secarasimultan menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai

besaran pengaruh konsep diri dan nilai-nilai terhadap kinerjapegawai

secara simultan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai besaran

pengaruh karakteristik pribadi terhadap kinerja pegawaisecara simultan

menunjukkan nilai yang tidak signifikan berpengaruh.Namun demikian

arah pengaruh yang positif menunjukkan bahwasemakin tinggi

karakteristik pribadi akan membuat kinerja semakintinggi pula.


Penelitian yang di lakukan Emmyah, ( 2009 ).

9. Penelitian (Tarek R. Gebba dan Mohamed R. Zakaria, 2015)

Penelitian ini berjudul “E-Government in Egypt: An Analysis of

Practices and Challanges.” Permasalah yang diangkat adalah

tantangan yang dihadapi dalam implementasi E-Government, yakni

ketidakmampuan dalam menangani link yang rusak, dominasi layanan

satu arah dan terbatasnya layanan yang memungkinkan untuk

melakukan transaksi online. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesiapan mesir dalam penerapan E-Government.

Teori yang digunakan adalah E-Government. Berdasarkan hasil

penelitian didapat kesimpulan yaitu adanya tantangan dalam

mengahdapi hukum dan regulasi yang ada. Tantangan birokrasi yang

enggan memodifikasi.

10. Penelitian yang di lakukan Emmyah, 2009, dengan judul Pengaruh

Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Politeknik Negeri Ujung

Pandang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Secara simultan,

kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai

Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh

pengetahuan terhadap kinerja pegawai secara simultan menunjukkan

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri

Ujung Pandang. Nilai besaran pengaruh keterampilan terhadap kinerja

pegawai secarasimultan menunjukkan pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai


besaran pengaruh konsep diri dan nilai-nilai terhadap kinerjapegawai

secara simultan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja pegawai Politeknik Negeri Ujung Pandang. Nilai besaran

pengaruh karakteristik pribadi terhadap kinerja pegawaisecara

simultan menunjukkan nilai yang tidak signifikan berpengaruh.

Namun demikian arah pengaruh yang positif menunjukkan

bahwasemakin tinggi karakteristik pribadi akan membuat kinerja

semakin tinggi pula.

2.2 Konsep

2.2.1 Pengelolaan

Pengelolaan merupakan proses yang memberikan pengawasan pada semua

hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan

perubahan atau program. Secara umum pengelolaan merupakan kegiatan merubah

sesuatu hingga menjadi baik berat memiliki nilai-nilai yang tinggi dari semula.

Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai usaha untuk melakukan sesuatu agar lebih

sesuai serta cocok dengan kebutuhan sehingga lebih bermanfaat.

Pengelolaan disamakan dengan manajemen, yang berarti adalah sebuah

pengaturan atau pengurusan. Banyak yang mengartikan manajemen sebagai

pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian

yang popular saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu sistem atau rangkaian

pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan
serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Pengelolaan

adalah proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan yang

memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan

pencapaian tujuan, pengelolaan arsip memegang peranan yang sangat penting bagi

suatu instansi pemerintah atau jalannya suatu organisasi yaitu sebagai sumber

informasi dan sebagai pusat ingatan organisasi.

Nugroho (2003:119) mengemukakan bahwa Pengelolaan merupakan istilah

yang dipakai dalam ilmu manajemen. Secara etomologi istilah pengelolaan berasal

dari kata kelola (to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau

menangani sesuatu untukmencapai tujuan tertentu. Jadi pengelolaan merupakan

ilmu manajemen yang berhubungan dengan proses mengurus dan menangani

sesuatu untuk mewujudkan tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada seperti,

sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada dalam suatu organisasi dapat

digerakan sedemikian rupa, sehingga dapat menghindarkan dari segenap

pemborosan waktu, tenaga dan materi guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Pengelolaan dibutuhkan dalam semua organisasi, karena tanpa adanya pengelolan

atau manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.

Disini ada beberapa tujuan pengelolaan :

1. Untuk pencapaian tujuan organisasi berdasarkan visi dan misi.

2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan- tujuan yang saling

bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara

tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling


bertentangan dari pihak yang perkepentingan dalam suatu organisasi.

3. Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur

dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum yaitu efisien

dan efektivitas.

2.2.2 Pengertian Arsip Digital


Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini menuntut semua

aspek untuk ikut berkembang bersama kemajuan teknologi itu sendiri, dalam hal

ini arsip merupakan sebuah informasi yang terekam dalam sebuah media ikut

berevolusi menjadi arsip digital/online. metode pembacaaan atau masyarakatan

arsip digital ini sudah pasti membutuhkan media digital lain sebagai alat

pemrosesan nya dalam hal ini adalah komputer dan sejenisnya. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, bahwa istilah digital “berhubungan dengan angka-angka untuk

sistem perhitungan tertentu”. Sementara jika dikaitkan dengan istilah digitalisasi,

digitalisasi adalah “proses pemberian atau pemakaian sistem digital.” Berdasarkan

arti kata dari digital/digitalisasi, maka kaitan antara istilah digital/digitalisasi

dengan arsip adalah dalam konteks medianya. Dimana penyimpanan arsip

dilakukan dalam bentuk digital, sehingga menjadi arsip digital/disebut sebagai arsip

digital. Dengan demikian yang dimaksud arsip digital adalah data (arsip) yang dapat

disimpan dan ditransmisikan dalam bentuk terputus-putus, atau dalam bentuk kode-

kode biner yang dapat dibuka, dibuat atau dihapus dengan alat komputasi yang

dapat membaca atau mengolah data dalam bentuk biner, sehingga arsip dapat

pergunakan atau dimanfaatkan. Biner (binary) dalam Bahasa Inggris adalah


“kembar atau pasangan atau sepasang”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

biner artinya “terjadi dari atau ditandai oleh dua benda atau dua bagian.” Data-data

yang dapat diolah dalam bentuk digital dapat berupa gambar, suara, video, tulisan

atau data lainnya yang dapat dijadikan sebagai sebuah data dalam bentuk biner,

sehingga dapat diolah dalam program komputasi dan disimpan dalam penyimpanan

data digital. Media yang dapat menyimpan data digital memiliki bentuk yang

berbeda dengan fisik arsip aslinya. Media tersebut tidak dapat dibaca secara

langsung tanpa menggunakan alat bantu pembaca media digital, seperti komputer

atau lainnya. Media pembaca data digital yang saat ini populer antara lain: Hard

Disk Drive (HDD), kartu penyimpanan, SSD atau bentuk lainnya. Sementara media

penyimpanan digital yang sekarang umum digunakan adalah menggunakan

harddisk, karena memiliki kapasitas yang besar, harga yang relatif murah, daya

tahan yang cukup baik, dan dapat dintegrasikan ke dalam sistem server komputer.

Salah satu keunggulan utama dari digitalisasi adalah kemampuan untuk menembus

sekat ruang dan waktu yang seringkali menghambat pekerjaan. Contoh paling

sederhana, arsip digital dapat diakses secara daring dari lokasi dimanapun dan

kapanpun arsip itu dibutuhkan. Kegiatan pengelolaan arsip digital setidaknya

meliputi dua hal, yaitu:

1. penyimpanan arsip

2. penemuan kembali arsip

Kegiatan penyimpanan arsip digital merupakan kegiatan pengelolaan arsip yang

dimulai dari kegiatan alih media arsip sampai pada penataan arsip dalam media

baru. Alih media arsip adalah proses pengalihan media arsip dari satu bentuk media
ke bentuk media arsip lainnya, dengan menggunakan alat pemindai (scanner) dalam

rangka penyelamatan fisik dan informasi arsip. Dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 28 Tahun 2012 Pasal 40, disebutkan bahwa alih media arsip merupakan

salah satu cara (kegiatan) dalam pemeliharaan arsip dinamis. Jika dilihat dari

tujuannya, setidaknya ada dua tujuan dilakukannya alih media arsip, yaitu (1) untuk

mempercepat layanan akses (aktif dan inaktif), dan (2) untuk pelestarian arsip

(statis statis). Tujuan alih media arsip untuk mempercepat layanan akses arsip,

dilakukan terkait tujuan pengelolaan arsip yang efektif dan efisien. (Sambas dan

Hendri, 2016: 411).

Arsip digital memiliki berbagai manfaat dalam masyarakatannya, seperti:

1. Lebih cepat ditemukan saat sedang dibutuhkan.

2. Bersifat fleksibel yang dapat diubah sesuai kebutuhan.

3. Pencariannya secara full-text, hanya dengan kata kunci atau nama file dapat

ditemukan dalam bentuk full text-document.

4. Kemungkinan kecil file yang disimpan akan hilang, karena selain disimpan

di komputer juga dapat di-backup ke media lain seperti CD atau eksternal

harddisk. .

5. Apabila tidak sengaja memindahkan file, kita dapat mencarinya dengan

menggunakan kata kunci atau nama file.

6. Menghemat pemakaian tempat atau ruang penyimpanan arsip.

7. Mengurangi resiko arsip robek, terbakar atau hal lain yang dapat merusak

arsip.
8. Mudah digunakan dalam berbagi informasi arsip kepada pihak lain yang

membutuhkan, seperti client dan sebagainya melalui jaringan internet atau

LAN.

9. Meningkatkan keamanan arsip, karena untuk mengakses hanya orang yang

memiliki otorisasi saja.

10. Mudah dalam merecovery data, dibanding merecovery dokumen yang sudah

rusak karena terbakar, kelalaian manusia atau sebagainya.

Arsip elektronik diciptakan melalui proses digitalisasi dari arsip konvensional

dimana proses ini membutuhkan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahapan pengumpulan bahan

Arsip yang dipilih untuk dilayankan adalah dengan mempertimbangkan

kegunaan arsip dimana arsip yang sering dicari oleh masyarakat adalah

yang menjadi prioritas pertama, kemudian adalah arsip yang sudah rapuh

atau segera rusak, untuk menjaga, merawat, maupun untuk pertimbangan

perlindungan maka arsip-arsip yang sudah rapuh didahulukan untuk

dilayankan sehingga disamping sebagi fungsi pelayanan juga untuk fungsi

perlindungan. Pertimbangan selanjutnya adalah dari sisi informasi,

semakin penting informasi yang terkandung di dalam arsip maka arsip

tersebut menjadi prioritas untuk segera dilayankan.

2. Tahapan Pemindaian

Tahapan pemindaian dimana arsip konvensional jenis tekstual dan jenis

foto dilakukan pemindaian dengan alat pemindai yaitu scanner. Proses

pemindaian dilakukan dengan hasil disesuaikan pada format.


3. Tahapan Manipulasi

Tahapan dimana arsip elektronik disesuaikan sehingga nantinya dapat

digunakan pada aplikasi dengan baik. Karena file hasil digitalisasi adalah

sangat besar dan berformat TIFF maka pada tahapan ini diubah formatnya

ke dalam bentuk pdf dan ukuran resolusi diperkecil sampai dengan 25%

dari aslinya.

4. Tahapan Entry Data

Setelah arsip elektronik dilakukan proses manipulasi dan siap untuk

digunakan maka selanjutnya adalah melakukan entry data dimana data

deskripsi arsip disesuaikan dengan arsip elektronik sehingga masyarakat

dapat melakukan pencarian dari aplikasi ini dengan menggunakan kata

kunci sesuai dengan deskripsi arsip dan dpat langsung melihat arsip

elektronik hasil penemuan kembali tersebut. Dengan layanan yang

langsung dapat menggunakan arsip.

5. Tahapan Editing dan Koreksi

Tahapan terakhir diman pada tahapan ini disamping dilakukan koreksi

terhadap pengetikan deskripsi arsip juga dilakukan koreksi apakah data

deskripsi arsip yang dientry sudah sesuai dengan arsip elektronikanya. Jika

pengetikan maupun kesesuaian data belum benar maka segera dilakukan

editing yang diharapkan dari proses koreksi dan editing ini tidak ada

kesalahan teknis dalam hal pengetikan dan kesesuaian data.

6. Akses Arsip Digital


Di jalur internet, kelihatan sudah ada beberapa daerah yang membuka web

site untuk kegiatan pengarsipan sebagai jalur akses. Di bidang ini belum

ada ketentuan yang mengharuskan setiap daerah membuka web site,

sehingga tidak semua daerah memiliki web site pengarsipan. Lebih-lebih

sistem ini hanya sebagai penunjang kegiatan pengarsipan dan semua itu

tergantung kemampuan daerah yang bersangkutan serta apresiasinya

terhadap pengarsipan. Yang lebih ironis lagi adalah yang telah membuka

web site tetapi pengelolaan fisik arsip belum dilaksanakan dengan baik

sehingga untuk pengisian data base tidak dapat dilakukan. Sekalipun

aturan yang mewajibkan daerah untuk membuka web site belum ada, tetapi

akibat perkembangan teknologi dan perubahan perilaku manusia maka

kecenderungan di masa mendatang akan menarik setiap daerah mau tidak

mau harus mengikuti kemajuan teknologi. Untuk itulah harus muncul

kesadaran pada masing-masing daerah untuk melaksanakan pengelolaan

fisik arsipnya dengan sebaik-baiknya mulai dari sekarang. Bagi daerah

yang telah siap dengan jalur akses di internet maka arsip-arsip dapat

diketahui dan dikenali dari seluruh penjuru. Bahkan ada yang dapat

melakukan transaksi melalui jalur ini. Dari sisi negatif, pembukaan jalur

akses di internet juga dapat menjadi ancaman terhadap terjadinya

kejahatan (cyber crime) seperti pencurian, atau perusakan dokumen. Oleh

karena itu web site harus dilengkapi dengan pengaman dan proteksi.
2.2.3 Kinerja

Kinerja atau prestasi kerja berasal dari kata ”Job performance atau

Actual Performance ”yang artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang

dicapai seseorang. Ginbson, dkk (1996:53) menyebutkan kinerja atau prestasi kerja

adalah hasil yang diharapkan setiap pegawai yang berkaitan langsung dengan tugas-

tugas atau tupoksinya dan yang diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu

pekerjaan.

Dalam sebuah organisasi haruslah sering mengevaluasi kinerjanya, karena

dengan melakukan evaluasi kinerja suatu organisasi akan menjadi baik dan agar

tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus

menerus, sehingga kinerja organisasi tersebut akan makin baik dan dapat terus

unggul.

Kinerja adalah keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan

(As’ad, 1991), sedangkan menurut Gillbert (Siagian,2005:132) Kinerja adalah apa

yang dapat dikerjakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mangkunegara (2006:67)

mengatakan bahwa pengertian kinerja atau prestasi kerja adalah ”hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya” Jadi kinerja

merupakan hasil dari usaha yang dicapai seorang baik berupa produk atau jasa,

sesuai dengan beban kerja atau pekerjaan yang diberikan oleh organisasi. Dalam

suatu kinerja kita perlu memanajemen kinerja, karena aktivitas tersebut untuk

memastikan bahwa sasaran organisasi mampu dicapai secara konsisten dalam cara
yang efektif dan efisien. Manajemen kinerja berfokus pada kinerja dari suatu

organisasi, departemen, pegawai bahkan proses untuk menghasilkan produk atau

layanan, dan juga di area yang lain.

Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007 : 2) pengertian kinerja

mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi

juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa

yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

Pendapat lain tentang kinerja dikemukakan oleh Prawirosentono (1999:2)

kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etik. Penilaian kinerja (appraisal

performance) penting artinya bagi pengembangan sumber daya manusia. Penilaian

kinerja adalah alat yang bermanfaat tidak hanya mengevaluasi kerja dari pegawai,

tetapi juga untuk mengembangkan dan motivasi kerja pegawai.

Pentingnya penilaian kinerja untuk pengembangan dan pembinaan

pegawai juga dikemukakan oleh Prasotyo (1999:183) yaitu penilaian kinerja

pengelolaan keuangan daerah dipakai untuk berbagai keputusan yang bersangkutan

dengan kebijakan kepegawaian, misalnya penentuan gaji/upah, kopensasi, promosi,

seleksi dan penghentian pegawai serta diklat.


Kinerja mengandung dua komponen penting yaitu: Kompetensi berarti

individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat

kinerjanya dan Produktifitas kopetensi tersebut di atas dapat diterjemahkan ke

dalam tingkat atau kegiatan –kegiatannya yang tepat untuk mencapai hasil kinerja

(outcome).

Kinerja menekankan apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu

pekerjaan atau apa yang keluar (out come), apabila disimak lebih lanjut apa yang

terjadi dalam sebuah pekerjaan atau jabatan adalah suatu proses yang mengolah

input menjadi output atau hasil kerja. Masyarakatan indikator kunci untuk

mengukur hasil kerja individu, bersumber dari fungsi-fungsi yang diterjemahkan

dalam kegiatan/tindakan dengan landasan standar yang jelas dan tertulis.

Mengingat kinerja mengandung komponen kompotensi dan produktifitas hasil,

maka kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan individu dalam

pencapaiannya.

Menurut Gibson (1987) ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap

kinerja seseorang, yaitu Faktor individu: kemampuan, ketrampilan, latar belakang

keluarga, pengalaman tingkat sosial dan demografi seseorang; Faktor priskologis:

perspsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja; Faktor organisasi:

struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, system penghargaan (reward

system).

Sedangkan yang dimaksud sasaran kinerja adalah merupakan suatu

pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dan
oleh siapa sasaran yang ingin dicapai tersebut diselesaikan. Sifatnya dapat dihitung,

prestasi yang dapat diamati, dapat diukur. Sasaran merupakan harapan.

Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur-unsur diantaranya :

a. the performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja;

b. the action atau performance, yaitu tentang tindakan atau kinerja yang

dilakukan oleh performer.

c. a time element, menunjukkan waktu kapan pekerjaan dilakukan;

d. an evaluation method, tentang cara penilaian bagaimana hasil pekerjaan

dapat dicapai.

e. the place, menunjukkan tempat dimana pekerjaan dilakukan.

2.2.4 Teori Kinerja


Kinerja pegawai adalah yang mempengruhi seberapa banyak mereka

memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk kuantitas

output, kuantitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat dan sifat

kooperatif” sesuai dengan pendapat Robert dalam Miftah (2005). Sedangkan

menurut Kusriyanto dalam Mangkunegara (2010) Kinerja adalah perbandingan

hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per-

jam). Mangkunegara (2010) juga mendefinisikan Kinerja Individu adalah hasil

kerja pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja

yang telah ditentukan. Kinerja individu ini akan tecapai apabila didukung oleh

atribut individu, upaya kerja (work effort) dan dukungan organisasi. Gorda (2006)

mendefinisikan Kinerja adalah hasil kerja yang disumbangkan seorang pegawai


yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya kepada organisasi (organisasi)

yang didasarkan atas kecerdasan spiritual, intelegensi, emosional, dan kecerdasan

mengubah kendala menjadi peluang, serta keterampilan fisik yang diarahkan

kepada pemanfaatan sumber daya yang disediakan oleh organisasi (organisasi).

Dessler (2010) menyebutkan enam indikator dari kinerja antara lain:

a. Kualitas kerja adalah akurasi, ketelitian, tingkat dapat diterimanya

pekerjaan yang dilakukan,

b. Produktivitas adalah kuantitas dan efisiensi kerja yang dihasilkan

pekerjaan dalam periode waktu tertentu,

c. Pengetahuan mengenai pekerjaan adalah keahlian praktis dan teknik

serta informasi yang digunakan dalam pekerjaan,

d. Kepercayaan adalah tingkatan dimana pegawai dapat dipercaya

berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan dan tindak lanjutnya,

e. Ketersediaan adalah tingkatan dimana pegawai tepat waktu,

mengobservasi penentuan waktu istirahat/jam makan, dan keseluruhan

catatan kehadiran,

f. Kebebasan adalah sejauh mana pekerjaan bisa dilakukan sendiri dengan

atau tanpa pengawasan supervisor.

Sedangkan Mathis dan Jackson (2006) mengungkapkan beberapa elemen kinerja

pegawai yaitu:

a. Kuantitas dari hasil, diukur dari jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta

hasilnya,
b. Kualitas dari hasil, diukur dari kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta

kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai,

c. Ketepatan waktu dari hasil, diukur dari aktivitas yang diselesaikan dari

awal sampai menjadi output, sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

serta memaksimalkan waktu yang tersedia,

d. Kehadiran, tingkat kehadiran pegawai dalam organisasi dapat

menentukan kinerja pegawai,

e. Kemampuan bekerja sama, diukur dari kemapuan pegawai dalam

bekerjasama dengan rekan kerja dan lingkungannya.

2.2.7 Landasan Teori

Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk

menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi

jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan

penyusunan instrument penelitian.

Sebagai alat pengukur performa E-Government , Boos Allen dan Hamilton

dalam satu studinya bersama Berstelment Foundation mengenalkan apa yang

disebut balance E-Government scorecard sebagai alat ukur performa pemerintahan

yang menerapkan E-Government. Terdapat lima dimensi dalam balance E-

Government scorecard yang masing-masing dijabarkan dalam berbagai kriteria

secara lebih detail. Kelima dimensi itu adalah: manfaat, efisiensi, partisipasi,

transparansi, dan manajemen perubahan (Stiftung,2001).


Dimensi manfaat berhubungan dengan kualitas dan kuantitas layanan yang

diberikan dan bagaimana pengguna mendapat manfaat dari layanan tersebut. yang

termasuk dalam kriteria manfaat ini adalah;

 Cakupan layanan yang sudah dikelola

 Bagaiman layanan tersebut bisa diakses dalam one stop shop dari

satu portal menuju berbagai layanan

 Kemudahan masyarakatan dalam mendapatkan layanan tersebut

Dimensi efisiensi berhubungan dengan bagaiman teknologi bisa

mempercepat proses dan meningkatkan kualitas layanan. Kriteria yang termasuk

dalam efisiensi antara lain;

 Ketersediaan arsitektur proses, aplikasi dan database yang bisa

berjalan baik Ketika dibutuhkan

 Perencanaan sumber daya dan keuangan secara baik

 Pemanfaatan platform teknologi informasi dan teknologi secara

maksimal padan keseluruhan aspek

 Kualitas dan ruang lingkup pelatihan bagi para staf dan pegawai

Dimensi partisipasi berhubungan dengan pertanyaan apakah layanan yang

diberikan memberikan kesempatan yang luas kepada pengguna untuk memberikan

partisipasi dalam penyampaian pendapat dan proses pengambilan keputusan.

Kriteria yang masuk dalam dimensi partisipasi antara lain;

 Akses langsung terhadap orang yang berkepentingan melalui web

 Pertimbangan terhadap umpan balik dan keinginan pengguna


 Pengaruh dan keterlibatan pegawai dalam proses pengambilan

keputusan

Dimensi transparansi adalah berhubungan dengan apakah pemerintah dalam

hal ini mendorong keterbukaan informasi menuju proses transparansi dalam

pemerintahan. Kriteria transparansi antara lain;

 Banyaknya informasi yang dikeluarkan pemerintah dalam proses

pengambilan keputusan

 Informasi status permohonan aplikasi yang diajukan. Apakah bisa

mengetahui tindak lanjut aplikasi yang diajukan

Dimensi manajemen perubahan ini terkait dengan proses implementasi

apakah ada proses review yang jelas dan dikelola dengan baik. Kriteria ini antara

lain;

 Strategi pengembangan

 Kualitas control dan review

 Keterlibatan dan motivasi pegawai

Peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan teori Boos Allen

dan Hamilton (dalam Indrajit dkk (2005) dalam menganalisa bagaimana

implementasi E-Government melalui aplikasi pengarsipan administrasi digital

(online) pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung. Alasan menggunakan teori ini karena

mempunyai lima dimensi sebagai pengukur suatu. Teori ini digunakan dan
diharapkan dapat membedah lebih dalam terkait implementasi E-Government

dimaksud.

2.2.8 Kerangka Berfikir


Menurut Pasolong (2013:83) mengemukakan bahwa kerangka berpikir

merupakan “model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Kerangka pemikiran bertujuan untuk memberikan sebuah gambaran lebih jelas

tentang variabel penelitian tersebut dengan indikator-indikator yang

menentukannya”. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah: seperti

pada gambar 2.1 sebagai berikut :


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:243), “dalam penelitian kualitatif, data

diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data

yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai

datanya jenuh”. Sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini maka

analisis data yang digunakan dalam pengolahan data yang dilakukan adalah analisis

deskriptif kualitatif

Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu

sendiri. Metodologi kulitatif merupakan ”prosedur yang menghasilkan data

deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa” (Djaja Sudarma,

2006:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan

data lisan atau bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan pegawai

pada bidang yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan

dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.

3.2 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan dasar pemikiran yang telah diungkapkan, maka sebagai

informasi yang relevan pada penulisan penelitian ini adalah subyek penelitian untuk

mendapatakan data dan lokasi penelitian adalah Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung untuk

pemilihan penelitian ini atas dasar sebagai berikut :


1. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung mempunyai fungsi melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan dibidang pekerjaan umum Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.

2. Sebagai koordinator dalam pembangunan insfrastruktur, bina marga, cipta

karya, tata ruang, perlatan dan perbekalan dan pengairan sangat berperan

penting terhadap pembangunan suatu daerah.

3.3 Sumber dan Jenis Data

3.3.1 Jenis Data


Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Data kualitatif merupakan data yang didapatkan langsung dari lapangan

dan merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti sebagai

pengumpul data dari haasil wawancara dan observasi seperti data

mengenai gambaran umum keadaan di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung,

data hasil observasi dan data hasil wawancara.

2. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum,

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkung berbentuk file atau dokumen kepegawaian.


3.3.2 Sumber Data
1. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari lapangan dan

merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti sebagai

pengumpul data. Dalam hal ini, data yang diperoleh oleh peneliti

merupakan hasil wawancara atau observasi langsung kepada sumber data

yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu pada Dinas Pekerjaan Umum,

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkung.

2. Data sekunder menurut Sugiyono (2017:225) merupakan “data yang

diperoleh melalui literatur yang sudah ada serta mendukung penelitian

yang berkaitan dengan sumber informasi yang dibutuhkan”. Sumber data

sekunder dapat diperoleh melalui orang lain ataupun dokumen-dokumen

yang relevan dengan fokus penelitian.

3.4 Instrument Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:102) yang dimaksud dengan instrument penelitian

adalah “sebagai berikut Instrumen penelitian adalah suatu alat yan digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen pengumpulan

data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data”. Instrumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data

merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya pedoman

wawancara, pedoman observasi, dan sebagainya.


3.5 Teknik Penentuan Informan

Selanjutnya informan dalam penelitian ini adalah orang atau p-elaku yang

benar-benar tau dan menguasai masalah serta terlibat langsung dalam penelitian

ini. Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah

Berdasarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data dan

bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Informan bertindak

sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat.

Dalam penelitian ini peneliti menentukan atau memilih informan dengan acak

di semua bidang yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, yang akan

memberikan masukan secara tepat tentang proses pelaksanaan dan pengelolaan

system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) terhadap peningkatan

kinerja pegawai. Informan yang dipilih berasal dari bidang dimana dipilih secara

acak.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2010:51) pengertian dari prosedur pengumpulan

data adalah “cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data”. Berikut cara-cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan

data anara lain:


1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara intensif terhadap

penelitian dalam hal ini difokuskan pada data kepegawaian yang ada pada

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung.

2. Wawancara

Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan

wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dalam

bentuk wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada

informan. Disini peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai

kegiatan bertanya lebih terarah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mencari,

megumpulkan, dan mempelajari dokumen yang relevan dengan penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2017:89) analisis data adalah “proses mencari dan

menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan

dilapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam


ketegori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, penyususnan ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajai, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Miles dan Huberman (2014:16-19) mengemukakan bahwa terdapat

langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan. Adapun penjabaran dari masing-masing langkah adalah

sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ‘kasar’ yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selama pengumpulan data

berlangsung terjadi tahapan reduksi sebelumnya seperti membuat

ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat

partisi, membuat partisi, dan menulis memo. Reduksi data atau proses

transformasi data ini berlanjut terus sesudah penelitian di lapangan, sampai

laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa

sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data.

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan


tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian data akan dapat dipahami

apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas

pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian

data merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.

Penyajian dapat dilakukan dalam berbagai jenis seperti matriks, grafik,

jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dengan demikian

seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan

menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar.

3. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi

Kegiatan analisis selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Dari permulaan

pengumpulan data, seseorang penganalisis kualitatif mulai mencari ‘arti’

benda- benda mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-

konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Penelitian

yang kompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan

longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan,

mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci

dan mengakar dengan kokoh.

3.8 Teknik Pengecekan dan Keabsahan Data

Setiap peneliti harus dapat menyajikan data telah diperoleh, baik yang

diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Prinsip dasar


penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan

dapat menarik pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami isinya.

Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan: penyajian data dibuat

berwarna, dan bila data yang disajikan cukup banyak maka perlu bervariasi

penyajiannya.
3.9 Waktu dan Jadwal Penelitian

Tabel 1. 1 waktu dan jadwal penelitian


BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan

dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

4.1.1 Definisi dan Letak Geografis

Kabupaten Klungkung adalah kabupaten terkecil di provinsi

Bali dan Ibu kotanya berada di Semarapura. Klungkung berbatasan dengan

Kabupaten Bangli di sebelah utara, Kabupaten Karangasem di timur, Kabupaten

Gianyar di barat kemudian dengan Samudra Hindia di sebelah selatan. Sepertiga

wilayah Kabupaten Klungkung (112,16 km²) terletak di antara pulau Bali dan dua

pertiganya (202,84 km²) lagi merupakan kepulauan, yaitu Nusa Penida, Nusa

Lembongan dan Nusa Ceningan.

4.1.2 Deskripsi Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung

Menguraikan sejarah Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan

dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung merupakan instansi di daerah

yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati. Dinas Pekerjaan Umum Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung Kabupaten

Klungkung adalah perangkat dari Pemerintah Kabupaten Klungkung yang

mempunyai wewenang dan tanggung jawab didalam masalah-masalah Pekerjaan

Umum.
Salah satu kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia adalah

melaksanakan asas desentralisasi. Sejalan dengan ,Peraturan Bupati Klungkung

Nomor 70 Tahun 2019 tentang perubahan peraturan Bupati nomor 35 tahun 2016

mengenai kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja

perangkat Daerah. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung mempunyai tugas :

menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan bidang

Pekerjaan Umum dalam implementasinya berfungsi “Merencanakan,

merumuskan kebijakan teknis pembangunan sarana dan prasarana berkoordinasi

dengan instansi terkait termasuk pengawasannya”.

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

mempunyai visi dan misi yang digunakan sebagai acuan kerja. Visi Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung adalah Terwujudnya Prasarana Umum

yang Representatif menuju Masyarakat Klungkung yang Unggul Dan Sejahtera.

Sedangkan misinya adalah :

1. Perwujudan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum yang

mendukung pariwisata, distribusi lalu-lintas barang dan manusia,

ketahanan pangan, serta berperan dalam menyediakan pelayanan air

minum dan sanitasi lingkungan, infrastruktur permukiman di perkotaan

dan perdesaan;

2. Pemenuhan rumah layak huni dan terjangkau yang dilengkapi dengan

prasarana dan sarana lingkungan yang memadai.


3. Pengendalian dan pemanfaatan ruang kawasan sesuai dengan

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali.

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang bersifat menyeluruh

dari kegiatan dan fungsi organisasi, termasuk menetapkan hubungan mengenai

kedudukan, wewenang dan tanggung jawab di antara anggota yang melaksanakan

fungsi masing – masing.

Berdasarkan peraturan Bupati Klungkung Nomor 70 Tahun 2019 tentang

perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2016 Dinas pekerjaan Umum,

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkungterdiri atas :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris yang membawahkan :

a. Kasubag Umum dan Kepegawaian

b. Kasubag perencanaan

c. Kasubag Keuangan

3. Kepala Bidang Tata Ruang membawahkan :

a. Kepala seksi penertiban tata ruang

b. Kepala seksi pengendalian tata ruang

c. Kepala seksi pengaturan pembinaan tata ruang

4. Kepala Bidang Sumber Daya Air

a. Kepala seksi perencanaan Teknik sumber daya air


b. Kepala seksi pembangunan dan peningkatan sumber daya air

c. Kepa seksi operasi dan pemeliharaan sumber daya air

5. Kepa Bidang Cipta Karya

a. K.A Seksi pengembangan SPAM dan PL

b. Kepala seksi penataan bangunan

c. Kepala seksi perencanaan Teknik cipta karya

6. Kepala Bidang Bina Marga

a. Kepala seksi reservasi bina marga

b. Kepala seksi pembangunan dan peningkatan bina marga

c. Kepala seksi perencanaan Teknik bina marga

7. Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman

a. Kepala seksi perumahan dan permukiman

b. Kepala seksi prasarana, sarana utilitas umum

c. Kepala seksi peryumahan

8. Kepala Bidang Peralatan Peerbekalan daN Bina Kontriksi

a. Kepala seksi pemerdayaan dan pengawasan penyelenggaraan

jasa kontruksi

b. Kepala seksi pengaturan penyelenggaraan jasa kontruksi

c. Kepala Seksi Peralatan dan Perbekalan

9. Kepala UPT Perlengkapan dan perbengkelan

a. Kasubag tata usah


Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Pemukiman mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan

urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan di

bidang perumahan dan kawasan pemukiman yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. Dinas

Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman

mempunyai fungsi :

b. perumuskan kebijakan tugas di bidang dinas pekerjaan umum,

penataan ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

c. pelaksanaan kebijakan tugas di bidang dinas pekerjaan umum,

penataan ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas di bidang dinas

pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan

pemukiman

e. pelaksanaan administrasi dinas tugas di bidang dinas pekerjaan

umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam melakukan

perencanaan umum dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, ketatausahaan

kepegawaian, keuangan, kearsipan, penataan organisasi dan tata laksana,


koordinasi penyusunan perundang-undangan, pengelolaaan barang milik

daerah dan kerumahtanggaan dinas. Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan konsep perencanaan umum dan anggaran

b. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program

dinas

c. Penyelenggaraan ketatausahaan dinas

d. Penyelenggaraan urusan kepegawaian

e. Penyelenggaraan urusan keuangan dinas

f. Penyelenggaraan urusan kearsipan dinas

g. Penyusunan konsep penataan organisasi dan tata laksana dinas

h. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan peraturan perundang-

undangan

i. Penyelenggaraan administrasi barang milik daerah

j. Penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas pokok membantu

sekretaris dinas dalam melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, rumah

tangga, perlengkapan dan kearsipan dinas pekerjaan umum, penataan ruang,

perumahan dan kawasan pemukiman. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

melaksanakan tugas:

a. menyusun rencana dan langkah-langkah kegiatan di sub.bagian

umum dan kepegawaian berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya


dan data yang ada sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan

tahunan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan

umum dan teknis operasional ketatausahaan, kepegawaian, rumah

tangga, perlengkapan, perpustakaan, humas dan protokol

c. menghimpun kebijakan teknis administrasi kepegawaian sesuai

kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas

d. melaksanakan kegiatan administrasi umum berupa penomoran,

pengarsipan dan pengiriman surat-surat masuk maupun surat-surat

keluar

e. melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian berupa

pembuatan sasaran kinerja pegawai/daftar penilaian pelaksanaan

pekerjaan (SKP/DP3), cuti, mempersiapkan usul-usulan kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala dan lain-lain yang berhubungan

dengan hak-hak pegawai

f. melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan administrasi

kepegawaian berdasarkan pedoman untuk kelancaran tugas dinas

pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan

pemukiman

g. menyusun rencana kebutuhan pegawai sesuai formasi untuk

optimalisasi pelaksanaan tugas dinas pekerjaan umum, penataan

ruang, perumahan dan kawasan pemukiman


h. membuat usulan permintaan pegawai sesuai kebutuhan untuk

kelancaran tugas dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan

dan kawasan pemukiman

i. menyusun daftar induk kepegawaian sesuai petunjuk

pelaksanaan/petunjuk teknis untuk tertibnya adminitrasi

kepegawaian

j. melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian melalui daftar

urut kepangkatan (DUK) dan nominatif untuk tertibnya administrasi

kepegawaian

k. mengkonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan

maupun tertulis untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut

l. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan kepala-kepala sub

bagian untuk penyatuan pendapat

m. mengoordinir bawahan dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalin

hubungan kerja yang harmonis

n. mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas

berjalan sesuai dengan proporsi masing-masing

o. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan

agar pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan

p. menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier

q. menginventarisasi permasalahan sub bagian umum dan

kepegawaian serta mengupayakan alternatif pemecahannya


r. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan

evaluasi; dan

s. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk

kelancaran tugas kedinasan.

Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris

dinas dalam melakukan urusan perencanaan, penyusunan program kerja

kegiatan dan operasional dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan

dan kawasan pemukiman. Sub Bagian Perencanaan melaksanakan tugas:

a. menyusun rencana dan langkah-langkah kegiatan di sub.bagian

perencanaan berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya dan data yang ada

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan tahunan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

b. menyiapkan bahan materi pelaksanaan musyawarah rencana

pembangunan (Musrenbang), rencana pembangunan jangka panjang

daerah (RPJPD), rencana pembangunan jangka menengah daerah

(RPJMD), dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD)

c. mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data kegiatan

sehingga menjadi informasi untuk perencanaan dan penyusunan

program kerja;

d. menyusun program kegiatan dan operasional pada dinas sosial,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas


berjalan sesuai dengan proporsi masing-masing;

f. memimpin bawahan dalam menyelenggarakan tugasnya agar berjalan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. mengoordinir bawahan dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalin

hubungan kerja yang harmonis;

h. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar

pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;

i. menilai hasil kerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier;

j. menginventarisasi permasalahan sub bagian perencanaan serta

mengupayakan alternatif pemecahannya;

k. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan

evaluasi; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk

kelancaran tugas kedinasan.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dinas

dalam melakukan urusan pengelolaan anggaran, pengelolaan

perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi keuangan, evaluasi dan pelaporan

pertanggungjawaban keuangan dinas pekerjaan umum, penataan ruang,

perumahan dan kawasan pemukiman. Sub Bagian Keuangan melaksanakan

tugas:

a. menyusun rencana dan langkah-langkah kegiatan di sub.bagian

keuangan berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya dan data yang ada

sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan tahunan sesuai peraturan


perundang-undangan yang berlaku

b. melakukan pengumpulan, pengolahan dan penelaahan data/informasi

sebagai bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja, rencana kerja

dan anggaran (RKA), dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan

dokumen perubahan pelaksanaan anggaran (DPPA)

c. melakukan pengelolaan anggaran dinas pekerjaan umum, penataan

ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

d. melakukan pengelolaan perbendaharaan dinas pekerjaan umum,

penataan ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

e. melakukan verifikasi dan akuntansi keuangan dinas pekerjaan umum,

penataan ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

f. melakukan evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan dinas

pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan kawasan pemukiman

g. melakukan koordinasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan asli

daerah di bidang dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan dan

kawasan pemukiman

h. mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan

sesuai dengan proporsi masing-masing

i. menginventarisasi permasalahan sub bagian keuangan serta

mengupayakan alternatif pemecahannya

j. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk

kelancaran tugas kedinasan.

Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas


dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan pengaturan

perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pembinaan di bidang

penataan ruang sesuai dengan kewenangan pemerintah kabupaten

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bidang Penataan

Ruang melaksanakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang

pengaturan penataan ruang

b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang

perencanaan tata ruang

c. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan pemanfaatan ruang

d. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan pembinaan penataan ruang

e. Penyiapan bahan fasilitasi kerjasama penataan ruang

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan

pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan

konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai,

pantai, bendung, embung dan tampungan air lainnya, irigasi, air tanah dan air

baku yang menjadi urusan pemerintah daerah kabupaten. Bidang Sumber

Daya Air melaksanakan fungsi :


a. Penyusunan konsep kebijakan pengelolaan sumber daya air

b. Penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air

c. Penyusunan pola pengelolaan sumber daya air

d. Penyusunan program pengelolaan sumber daya air

e. Pelaksanaan pengelolaan sumber daya air

f. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pola pengelolaan sumber

daya air

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bidang Cipta Karya melaksanakan tugas pokok membantu Kepala Dinas

dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penataan bangunan dan

lingkungan pada kawasan strategis dan pengelolaan dan pengembangan

sistem penyediaan air minum dan sistem drainase serta pengelolaan dan

pengembangan sistem air limbah domestik. Bidang Cipta Karya

melaksanakan fungsi :

a. Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis

b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis

c. Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung dengan

sungai di kabupaten

d. Penyelenggaraan pemanfaatan bangunan dan lingkungan di kawasan

strategis dan penataan bangunan dan lingkungan di daerah


e. Pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah

f. Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas di dalam

melaksanakan penyusunan perencanaan, memprogram, pelaksanaan

pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, penanganan pemanfaatan

bagian – bagian jalan dan pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan pekerjaan.

Bidang Bina Marga melaksanakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi pemrograman dan perencanaan tenik jalan,

konektivitas sistem jaringan jalan dengan sistem moda ransportasi bersama

instansi terkait

b. Pelaksanaan perencanaan teknik jalan dan jembatan

c. pelaksanaan pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan

d. pelaksanaan evaluasi fungsi dan keselamatan jalan serta leger jalan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan

perumahan dan kawasan permukiman sesuaidengan kewenanga pemerintah

kabupaten berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bidang


Perumahan dan Kawasan Permukiman melaksanakan fungsi :

a. pelaksanaan pendataan, perencanaan, penyediaan, pembiayaan,

pemantauan dan evaluasi rumah umum

b. pelaksanaan pendataan, perencanaan, pemberdayaan, bantuan,

pembiayaan, pemantauan dan evaluasi rumah swadaya

c. pelaksanaan pendataan dan perencanaan, pencegahan dan peningkatan

kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh, pemanfaatan dan

pengendalian kawasan permukiman

d. pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, operasi dan pemeliharaan serta

pemantauan dan evaluasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas

umum perumahan dan permukiman

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bidang Bina Konstruksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas

dalam pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi dan

pengelolaan peralatan dan perbekalan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Bidang Bina Konstruksi melaksanakan

fungsi:

a. Pelaksanaan kegiatan pendataan proyek di daerah yang berpotensi

dilakukan dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha

b. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi

c. Pelaksanaan kebijakan pembinaan, penyebarluasan peraturan perundang-


undangan, penyelenggaraan pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan

jasa konstruksi

d. Pengembangan dan peningkatan kapasitas badan usaha konstruksi

e. Pelaksanaan pembinaan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib

pemanfaatan jasa konstruksi

f. Pelaksanaan pembinaan lembaga pengembangan jasa konstruksi tingkat

kabupaten dan asosiasi

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Seksi Peralatan dan Perbekalan mempunyai tugas pokok membantu kepala

bidang dalam melakukan pengelolaan peralatan dan perbekalan. Seksi

Peralatan dan Perbekalan melaksanakan fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan dan penyewaan peralatan

dan perbekalan untuk mendukung pembangunan daerah

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.


STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KEPALA DINAS
I Made Jati Laksana, ST
Pembina IV/a
Nip. 19710921 200003 1 004

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS


I Made Andhi Pramarta Putra, SSTP
Pembina IV/a
Nip. 19810715 199912 1 001

KA.SUB.BAG PERENCANAAN KA.SUB.BAG KEUANGAN KA.SUB.BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Ni Putu Merta Rahayu, SE I Wayan Suarnika,SE Ni Kadek Dewi Deviantini,S.Pd


Penata III/c Penata Tingkat I, III/d Penata, III/c
19741130 200701 2 016 Nip. 19730518 199603 1 001 Nip. 19871215 201101 2 028

KEPALA BIDANG CIPTA KARYA KEPALA BIDANG BINA MARGA KEPALA BIDANG SUMBER DAYA AIR KEPALA BIDANG PENATAAN RUANG KEPALA BIDANG PERUMAHAN DAN KEPALA BIDANG BINA KOSTRUKSI
KAWASAN PERMUKIMAN
Anak Agung Gede Anom Duarasoma,ST I Gede Merta Jaya, ST.,MT Komang Gede Darma Susila,ST.M.Si I Dewa Made Putra Wirya.AD, SH I Wayan Sukra Wija,ST.MT Ir. Tjokorda Gede Rai Putra
Penata Tingkat I, III/d Penata Tingkat I, III/c Penata Tingkat I, III/d Pembina, IV/a Pembina, IV/a Penata Tingkat I, III/d
Nip. 19710621 200604 1 003 Nip. 19640403 200604 1 021 Nip. 19820616 200803 1 003 Nip. 19660531 198703 1 004 Nip. 19721012 200312 1 002 Nip. 19640403 200604 1 021
KA.SEKSI PENGEMBANGAN SPAM (SISTEM
PENGEMBANGAN AIR MINUM) DAN PL (PENATAAN KA.SEKSI PRESERVASI BINA MARGA KA.SEKSI PERENCANAAN TEKNIK SUMBER KA.SEKSI PENERTIBAN TATA RUANG KA.SEKSI KAWASAN PERMUKIMAN KA.SEKSI PERALATAN DAN PERBEKALAN
LINGKUNGAN) DAYA AIR
Pande Ketut Artawan,ST I Wayan Suardana,SH I Gede Oka Sudewa,ST I Komang Agus Triono,ST I Gde Dwi Mudiana,ST.MAP A.A Gede Rai Diatmika,SH
Penata, III/c Penata Muda Tingkat I, III/b Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata Tingkat I, III/d
Nip. 19680102 200604 1 015 ip. 19660301 200604 1 013 Nip. 19811227 201001 1 017 Nip. 19791225 201001 1022 Nip. 19830115 201001 1 017 Nip. 19651126 198703 1 008
KA.SEKSI PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN KA.SEKSI PEMBANGUNAN DAN KA.SEKSI PRASARANA,SARANA DAN UTILITAS KA.SEKSI PENGATURAN PENYELENGGARAAN
KEPALA SEKSI PENATAAN BANGUNAN
BINA MARGA PENINGKATAN SUMBER DAYA AIR KA.SEKSI PENGENDALIAN TATA RUANG UMUM JASA KONSTRUKSI
I Gusti Ketut Pujastawa,ST I Dewa Putu Arjana, ST I Gede Mas Muriata,ST Putu Sri Indriani,ST Ida Bagus Gede Agung Prayudha,ST I Gusti Ngurah Edi Arnata,SE
Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata, III/c Penata,III/c
Nip. 19790624 201001 1 008 Nip. 19661115 200604 1 011 Nip. 19740226 201101 1 001 Nip. 19830207 201001 2 020 Nip. 19860820 201001 1 017 Nip. 19810514 201001 1 023
KA.SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN KA.SEKSI PENGATURAN DAN PEMBINAAN KA.SI PEMBERDAYAAN DAN PENGAWASA
KA.SEKSI PERENCANAAN TEKNIK CIPTA KARYA KA.SEKSI PERENCANAAN TEKNIK BINA MARGA SUMBER DAYA AIR TATA RUANG KA.SEKSI PERUMAHAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
I Komang Maryana,ST I Wayan Merta, SE I Nyoman Gede Santiawan, ST.,MT Ni Putu Mirawati,ST I Gede Sudrawan,SE Ida Bagus Gede Mahesnawa,ST
Penata, III/c Penata Muda Tingkat I, III/c Penata, III/c Penata Tingkat I, III/d Penata Muda Tingkat I, III/b Penata Tingkat I, III/d
Nip. 19831125 201001 1 025 Nip. 19770208 200312 1 004 Nip. 19770331 200701 1 009 Nip. 19760507 200312 2 008 Nip. 19830903 200901 1 006 Nip. 19711020 200501 1 009

KA.UPTD PERLENGKAPAN DAN PERBENGKELAN


I Nyoman, Predita,ST
Penata, III/c
Nip. 19800712 200312 1 006

Ka.Sub.Bag Tata Usaha


I Wayan Kukuh,SP
Penata, III/c
Nip. 19641231 1989-7 1 007
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti telah mengumpulkan data

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga ditemukan gambaran

tentang pengelolaan sistem pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online)

dalam meningkatkan kinerja pegawai studi kasus Dinas Pekerjaan Umum

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung,

pengelolaan, kendala-kendala serta pengaruh terhadap kinerja pegawai adalah

sebagai berikut.

5.1.1 Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital


(Online) dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Klungkung

Untuk yang pertama yang diteliti dalam penelitian ini adalah terkait

pengelolaan system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) adalah

dalam mengoptimalkan pengarsipan maka dilakukan suatu perubahan yang

diharapkan memiliki tujuan untuk mengoptimalkan pengarsipan kepegawaian yang

ada pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung, dalam hal ini dibuatkan sebuah aplikasi dalam

bentuk desain web dimana aplikasi ini diberi nama SIPENGAWAL. SIPENGAWAL
dikeola oleh admin yang ada pada bagian umum dan kepegawaian yang bertugas

bertanggung jawab baik dari pengumpulan dokumen pegawai dan pengimputan

dokumen pegawai tersebut. Sistem pengarsipan administrasi kepegawaian digital

(online) ini adalah salah satu bentuk system model pemerintahan yang berlandaskan

pada kekuatan teknologi digital dimana semua pengarsipan administrasi

kepegawaian berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang

tertuang dalam Teori E-Government , Boos Allen dan Hamilton dalam satu studinya

bersama Berstelment Foundation mengenalkan apa yang disebut balance E-

Government scorecard sebagai alat ukur performa pemerintahan yang menerapkan

E-Government. Terdapat lima dimensi dalam balance E-Government scorecard

yang masing-masing dijabarkan dalam berbagai kriteria secara lebih detail. Kelima

dimensi itu adalah:

1. Manfaat

Manfaat adalah sesuatu yang bisa digunakan untuk menunjang suatu pekerjaan,

sesuatu yang berguna atau berarti. Suatu perubahan dikatakan bermanfaat

apabila sangat membantu meringankan beban seseorang, kaitannya dengan

pengelolaan system administrasi kepegawaian digital (online) dalam

meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung yaitu

meringankan beban pegawai dalam Melakukan tertib administrasi sehingga

dalam pemberkasan kepegawaian tidak mengalami keterlmbatan dan dapat


melaksanakan tugas dan fungsinya lebih maksimal. Hal ini dinyatakan oleh

Bapak I Made Andhi Pramartha Putra, SSTP selaku Sekretaris pada Dinas

Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Klungkung Beliau menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

“Sesuai dengan intruksi gubernur Bali dalam rangka pengurangan


penggunaan kertas maka, perubahan system dari pengarsipan yang tadinya
menggunakan banyak kertas menjadi pengarsipan digital sangatlah tepat
dilakukan pada jaman yang modern seperti sekarang ini, adapun manfaat
dari system pengarsipan digital khususnya pada pegawai yang
melaksanakan tugas dan fungsinya dilapangan sangat mempermudah
pegawai yaitu lebih efisien waktu dan kemungkinan arsip kepegawaian
hilang ataupun rusak sangat kecil. Digitalisasi arsip merupakan salah satu
upaya mengurangi penggunaan kertas secara massif karena dengan
menggunakan aplikasi maka budaya mencetak dokumen surat akan sangat
berkurang sehingga dapat meminimalisir penggunaan anggaran”
(wawancara 10 September 2021)

Berikut adalah Wawancara yang dilakukan dengan kepala seksi pada bidang

cipta karya pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung yakni dengan Bapak I Gsti

Pujastawa, ST yang sudah menggunakan aplikasi system pengarsipan digital

yang bernama SIPENGAWAL, menyatakan sebagai berikut :

“kami dalam melengkapi data usulan kenaikan pangkat, sangat dibantu


dengan adanya SIPENGAWAL, karena mempermudah kami untuk mencari
berkas kepegawaian seperti misalnya SKP, SK, KTP, NPWP dan lain
sebagainya. Dalam aplikasi SIPENGAWAL sudah terdapat semua data
kepegawaian seluruh pegawai baik PNS ataupun pegawai kontrak dan honor
daerah, data yang ada pada aplikasi SIPENGAWAL sudah dalam bentuk
PDF sehingga mempermudah kami dalam menginput usulan kenaikan
pangkat secara online. Terdahulu sebelum adanya aplikasi ini kami sangat
terganggu dalam melaksanakan tugas kami yang setiap harinya bertugas
dilapangan yang harus melengkapi usulan kenaikan pangkat ataupun usulan
yang lainya karena kami akan sangat membutuhkan waktu yang lumayan
lama dan belum tentu berkas kepegawaian kami ditemukan, karena kami
masih menyimpan berkas secara manual dengan menggunakan box file .
(Wawancara tanggal 13 September 2021)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa system pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) sudah sangat berguna dan membantu

pegawai dalam menjaga arsip kepegawaiannya sehingga mempermudah

pegawai dalam Melakukan pemberkasan. Dari hasil wawancara jawaban yang

didapat hampir sama secara garis besar para pegawai pada Dinas Pekerjaan

Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkung sangat terbantu dengan adanya aplikasi system pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) ini sehingga dapat meningkatkan

kinerja pegawai.

2. Efisisensi

Efisiensi merupakan salah satu bentuk kriteria pada proses pengelolaan

sistem pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan

kinerja pegawai, Efisiensi ini merupakan seberapa banyak usaha dan bagaimana

teknologi ini dapat mempercepat proses dalam meningkatkatkan kualitas layanan

diawali dengan peningkatan kinerja pegawai. Terkait proses usulan pemberkasan

kepegawaian staf pada bagian umum dan kepegawaian pada Dinas Pekerjaan

Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten


Klungkung selaku admin SIPENGAWAL system pengarsipan administrasi

kepegawaian digital (onlime) menyatakan sebagai berikut :

“dalam proses pengajuan usulan pemberkasan kepegawaian bidang


kepegawaian selaku admin SIPENGAWAL sudah berupaya seoptimal mungkin
agar pegawai yang mendapat giliran dalam usulan pemberkasan baik kenaikan
pangkat ataupun berkala, tidak mengalami keterlambatan dalam proses usulan
yang dilakukan secara online. Namun kendala yang sering terjadi adalah dalam
membuka aplikasi SIPENGAWAL sering eror disebabkan lemahnya server
yang ada dikantor. Akan tetapi jika server bagus maka dokumen kepegawaian
akan dengan mudah didapatkan tanpa memerlukam waktu yang lama, dokumen
dapat diunduh hanya dengan mengklik link data yang sudah ada pada aplikasi.
(wawancara 13 September 2021)

Selanjutnya Staf pada bagian umum dan kepegawaian pada Dinas Pekerjaan

Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkung selaku staf yang membantu admin dalam bertanggungjawab pada

aplikasi system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) mengatakan

“kami berupaya sebaik mungkin untuk membantu para pegawai baik PNS
maupun non PNS dalam Melakukan pemberkasan kepegawaian apapun, karena
pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung tidak semua mengerti teknologi
dikarenakan pegawai yang sudah akan pensiun ataupun pegawai yang hanya
lulusan sekolah menengah pertama seperti misalnya penjaga bendung. Dalam
hal ini kami akan selalu membantu sebaik mungkin sehingga para pegawai tidak
mengalami keterlambatan dalam penginputan berkas sehingga mempengaruhi
kesejahteraan yang akan didapat.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa bagian kepegawaian yang

menangani masalah kepegawaian sudah berusaha semaksimal mungkin dalam

membantu pegawai agar tidak ada pegawai yang mengalami keterlambatan dalam
mengajukan usulan pemberkasan kepegawaian yang merupakan syarat mutlak

untuk memperoleh kesejahteraan pegawai.

2. Partisipasi

Partisipasi merupakan berhubungan dengan pertanyaan apakah layanan

yang diberikan memberikan kesempatan yang luas kepada pegawai untuk

memberikan partisipasi dalam penyampaian pendapat dan proses pengambilan

keputusan. Dalam hal ini pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung dalam

menggunakan system aplikasi pengarsipan administrasi kepegawaian digital

(online) dalam hal ini diberikan kebebasan untuk ikut berpartisipasi dalam

penginputan data pribadi masing-masing pegawai. Seperti kutipan pada saat

wawancara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, Bapak I Made Jati Laksana, ST.

menyatakan sebagai berikut :

“pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan


Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung yang akan mengajukan usulan
berkas kepegawaian kami memberikan wewenang penuh pada bagian
kepegawaian untuk melayani secara optimal, sehingga pegawai akan merasa
puas dan tidak terbebani dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.. Pada
dinas kami pegawai yang ada merupakan sebagaian besar adalah staf teknis
yang 80 % merupakan petugas lapangan, dalam hal ini pegawai maupun
admin SIPENGAWAL maupun staf lainnya yang bertugas pada kepegawaian
akan Melakukan kerjasama dalam penginputan data kepegawaian pada
system yang sudah dibuat, pegawai akan menyerahkan data kepegawaian
terbaru untuk di update oleh admin, dalam hal ini dibutuhkan kerjasama yang
baik antara admin dengan pegawai sehingga tidak ada data kepegawaian yang
tertinggal. (wawancara tanggal 15 September 2021)
3. Transparansi

Transparansi adalah berhubungan dengan keterbukaan informasi

menuju proses transparansi dalam pemerintahan. Keterbukaan secara

sungguh-sungguh dan menyeluruh dan memeberi tempat bagi partisipasi aktif

dari seluruh lapisan pegawai dalam proses pengelolaan sumber daya public.

Transparansi dikaitkan dengan system pengarsipan administrasi kepegawaian

digital merupakan konsep penatausahaan pengarsipan dimana adanya

keterbukaan informasi secara menyeluruh terhadap semua pihak yang terkait

baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan aplikasi pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online). Wawancara berikutnya yaitu

dengan Bapak I Gede Sudrawan, SE selaku kepala seksi permukiman pada

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung (wawancara tanggal 16 September 2021)

menyatakan sebagai berikut :

“ jika dilihat dari pengelolaan system pengarsipan administrasi


kepegawaian ini sudah dikelola dengan sangat baik sangat trasnparansi
memberikan kami para pegawai informasi data kepegawaian secara
menyeluruh sehingga kami dapat bekerja lebih maksimal tanpa menghabiskan
waktu untuk mencari-cari data kepegawaian yang mungkin saja sudah hilang
dan lupa tempat penyimpananya. Dengan adanya perubahan seperti ini kami
sangat bersemangat untuk memberikan pelayanan public kepada masyarakat
lebih baik lagi”

Wawancara dengan Ibu Ni Putu Merta Rahayu SE selaku kasubag

perencanaan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung (wawancara tanggal 16

septemeber 2021) menyatakan sebagai berikut :


“keberhasilan tujuan dari perubahan yang dilakukan yakni untuk
mentertibkan administrasi para pegawai sudah sangat optimal dimana kami
sebagai pegawai banyak hal yang dapat kami ambil manfaatnya yaitu kami
dapat menemukan arsip kepegawaian tanpa harus meninggalkan meja kerja,
pengindeksan yang sangat fleksibel dan mudahsehingga kami sudah sangat
jelas menghemat waktu dan tenaga, dalam pengelolaan system ini juga kami
diberikan trasparansi yang sebebas –bebasnya dalam mengunduh data
kepegawaian yang kami miliki”

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai pada Dinas

Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Klungkung, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa seluruh

pegawai yang ada diberikan kesempatan yang sama dalam mengakses data

kepegawaian masing-masing, sehingga pegawai tidak terbebani dalam

Melakukan usulan pemberkasan kepegawaian.

4. Manajemen perubahan

Manajemen perubahan ini terkait dengan proses implemntasi proses

reviw yang jelas dan dikelola dengan sangat baik yaitu dari segi

pengembangan, kualitas control dan reviw dan keterlibatan motivasi para

pegawai untuk system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online)

dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum,

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Klungkung. Dengan adanya system yang mudah dan praktis ini maka

memberikan pegawai motivasi secara tidak langsung sebagai langkah awal

untuk mewujudkan visi misi pemerintahan, jika pegawai termotivasi dan

merasa tidak terbebani dengan tertib administrasi maka pegawai akan

mampu Melakukan tugas dan fungsinya dengan sangat maksimal sehingga


mencapai kinerja yang optimal.

5.1.2 Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pengarsipan


administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan
kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
perumahan dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung

Pelaksanaaan suatu perubahan atau program tidak selamanya akan

berjalan dengan baik seperti yang kita harapkan, terkadang dalam pelaksanaanya

aparat pemerintah mengalami kendala-kendala yang dapat memperhambat

berjalannya suatu perubahan atau program tersebut. Berikut ini akan diuraikan

beberapa kendala-kendala yang menjadi penghambat dalam pengelolaan system

pengarsipan administrasi kepegawaian digital dalam meningkatkan kinerja pegawai

pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung.

1. Kurangnya Sosialisasi

Sosialisasi merupakan kunci utama keberhasilan suatu perubahan atau program

dalam mencapai tujuan serta sasaran yang diharapkan. Melalui proses sosialisasi

yang efektif kepada para pegawai maka akan dengan sangat mudah mencapai

keberhasilan pada suatu perubahan atau program itu sendiri. Sosialisai

perubahan merupakan atau program merupakan titik awal dari terealisasinya

perubahan atau program, maka dari itu sosialisasi program harus dilakukan

secara sistematis terencana dan berkala agar tujuan yang direncanakan berhasil

dengan baik, hal ini terjadi karena semakin baik proses sosialisasi maka akan
baik pula pemahaman pegawai terhadap perubahan atau program yang

dimaksud. Seperti apa yang disampaikan oleh Bapak I Gede merta Jaya, ST.MT

Selaku kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.

(wawancara tanggal 17 September 2021)

“perubahan atau program system pengarsipan administrasi kepegawaian


digital (online) dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Klungkung masih belum optimal, ini dikarenakan sebagaian pegawai yang
ada pada masing-masing bidang merupakan pegawai yang berstatus staf
teknis, sehingga pada saat sosialisasi sebagaian besar pegawai mengalami
kendala pada waktu dikarenakan sebagaian besar pegawai tersebut sedang
bertugas dilapangan, seperti yang kita ketahui Kabupaten Klungkung
memiliki kepulauan yaitu Nusa Penida. Akan tetapi sosialisasi dapat
berjalan sebagai mana mestinya dibantu dengan teknologi yang semakin
canggih, hambatan tersebut bias diselesaikan dengan Melakukan sosialisasi
melalui media whtssap group yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Klungkung”

2. Kesadaran Pegawai

Salah satu factor yang ikut mempengaruhi pelaksanaan perubahan atau program

system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) dalam

meningkatkan kinerja pegawai adalah factor kesadaran dari pegawai itu sendiri,

kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran akan pentingnya tertib administrasi,

dimulai dengan system pengarsipan yang mudah dan praktis serta sistematis.

Hasil wawancara dengan Bapak I Komang darma Susila, ST.MT selaku Kepala

Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung (wawancara


tanggal 17 September 2021) beliu menyatakan sebagai berikut :

“Perubahan atau program apapun yang dikeluarkan harusnya mendapatkan


dukungan dari pegawai, untuk memberikan dukungan maka diperlukan
sebuah kesadaran pegawai mengenai perubahan dan program yangb
mereka terima sehingga perubahan atau program tersebut dapat berguna
dan bermanfaat secara optimal”

3. Pendampingan

Pendampingan juga menjadi masalah bagi pegawai mengingat untuk

meningkatkan penggunaan dan pemenuhan data kepegawaian yang terdapat

pada aplikasi system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online)

dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung ini perlu

adanya kerjasama antara pegawai dan admin selaku pegawai yang

bertanggungjawab terhadap aplikasi demi untuk pemenuhan data kepegawaian

tersebut. Dimana pendampingan belum optimal dikarenakan kendala waktu dan

SDM yang blm bias dikordinir dengan baik.

Dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti diatas, dapat disimpulkan

factor penghambat pengelolaan system administrasi kepegawaian digital (online)

dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung adalah

kurangnya sosialisasi, rendahnya kesadaran pegawai untuk tertib administrasi

yang dimulai dari system pengarsipan yang mudah, praktis dan dinamis, serta

keterbatasan pendampingan. Faktor penghambat tersebut menyebabkan


pelaksanaan perubahan atau program pengelolaan system pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja pegawai

pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Klungkung belum berjalan secara optimal 100 % ini dapat

dilihat masih ada data kepegawaian yang kosong dikarenakan pegawai ada yang

belum menyetorkan data terbaru yang mereka miliki.

5.1.3 Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan system pengarsipan


administrasi kepegawaian digital (online) dalam peningkatan kinerja
pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, perumahan
dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung

Dilihat dari hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan maka upaya-

upaya yang telah dan akan dilakukan terkait dengan pelaksanaan perubahan atau

kegitan pengelolaan system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online)

dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung diantaranya :

Perencanaanya sudah disusun secara bertahap dari persiapan desain aplikasi dan

menu yang ada pada aplikasi tersebut kemudian terkait data kepegawaian sudah

disiapkan dari jauh-auh hari yang sudah discan dalam bentuk PDF, setelah semua

terselesaikan maka akan dilanjutkan dengan penginputan data kepegawaian seluruh

pegawai yang ada pada Dinas Pekerjaan Umu m, Penataan Ruang dan Kawasan

permukiman Kabupaten Klungkung, secara menyeluruh upaya yang kami lakukan

adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan jangka pendek


Pelaksanaan jangka pendek yang dilakukan yaitu mewujudkan agenda

pengelolaan system npengarsipan administrasi kepegawaian digital (online)

dalam meningkatkan kinerja pegawai dengan 3 tahapan kegiatan yakni :

merancang dan mendesain aplikasi yang berbasis websit, membuat

rancangan dan menghubungkan link pada website, menginput seluruh data

pegawai, ini sudah dilakukan dengan penyelesaian waktu yang singkat akan

tetapi berjalan dengan maksimal.

2. Pelaksanaan jangka menengah

Pelaksanaan jangka menengah yang sudah dilakukan yaitu mewujudkan

pengembangan dan penyempurnaan aplikasi, baik dari desain maupun

penambahan data kepegawaian,kemudian melakukan sosialisasi secara

maksimal kepada seluruh pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.

3. Pelaksanaan jangka panjang

Pelaksanaan jangka panjang yaitu upaya yang akan dilakukan pada bulan-

bulan berikutnya, sehingga mampu mewujudkan pengembangan pengelolan

system pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) dalam

meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan

Ruang dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung untuk

dipublikasikan secara menyeluruh dan berkala.


5.2 Pembahasan Hasil Penelitian

5.2.1 Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital


(Online) dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Klungkung

Berdasarkan hasil penelitian serta teori yang digunakan dalam penelitiaan

ini maka dapat diuraiakan hal-hal sebagai berikut terkait Pengelolaan Sistem

Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital (Online) dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung diantaranya :

Berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori E-

Government , Boos Allen dan Hamilton dalam satu studinya bersama Berstelment

Foundation mengenalkan apa yang disebut balance E-Government scorecard, maka

keberhasilan Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital

(Online) dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

masih belum optimal hal ini disebabkan karena, masih kurangnya sumber daya

manuasia pada bagian umum dan kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

sehingga masih tercecer data kepegawaian yang belum sepenuhnya terinput dalam
aplikasi. Kemudian dari segi keberhasilan sasaran yang menerima perubahan atau

program Pengelolaan Sistem Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital

(Online) dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum

Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

sudah optimal ini dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh pegawai pada saat

melalukan usulan pemberkasan kepegawaian tidak lagi memerlukan waktu yang

lama. Kemudian dari tingkat kepuasan penerima program Pengelolaan Sistem

Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital (Online) dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, pegawai sudah puas dengan adanya

aplikasi yang membantu pegawai dalam pengarsipan dokumen kepegawaian ini

maka pegawai lebih focus dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dilapangan.

Dari segi pencapaian input dan output yaitu tersedianya Pengelolaan Sistem

Pengarsipan Administrasi Kepegawaian Digital (Online) dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung yang mudah praktis serta sistematis,

dan terpublikasinya sistem aplikasi tersebut sudah sesuai dengan tahapan

pelaksanaan perubahan atau program yang dibuat.


5.2.2 Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pengarsipan
administrasi kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja
pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan
dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka pada

kesempatan ini peneliti akan membahas hasi penelitian yang berkaitan dengan

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pengarsipan administrasi

kepegawaian digital (online) dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas

Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan permukiman

Kabupaten Klungkung sebagai berikut : Kendala-kendala yaitu kurangnya

sosialisasi kepada pegawai terkait perubahan atau program yang dibuat

dikarenakan para pegawai Sebagian besar bekerja dilapangan, dimana

sosialisasi merupakan titik awal dari yang menentukan keberhasilan dalam

mencapai tujuannya. oleh karena itu sosialisasi perubahan atau program harus

dilakukan dengan cara yang terencana dan sistematis agar tujuan yang

direncanakan tercapai dengan baik.

Penelitian terdahulu menunjukan bahwa kendala-kendala yang

menghambat pelaksanaan perubahan atau program tersebut adalah : (1)

partisipasi dalam pelaksanaan perubahan atau program (2) peran serta pegawai

dalam perubahan atau program inovasi (3) budaya birokrasi.


5.2.3 Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan system pengarsipan
administrasi kepegawaian digital (online) dalam peningkatan kinerja
pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan
dan Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung

Dilihat dari hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan maka

upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan terkait dengan pengelolaan system

pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) dalam peningkatan

kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan

Kawasan permukiman Kabupaten Klungkung yaitu : Perencanaan pelaksanaan

sudah disusun secara bertahap , terkait dengan pelaksanaan kami juga telah

melaksanakan evaluasi tehadap pelaksanaan pengelolaan system pengarsipan

administrasi kepegawaian digital (online) dalam peningkatan kinerja pegawai

pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan

permukiman Kabupaten Klungkung, dan mengupayakan hal-hal yang dapat

meningkatkan serta mendukung suksesnya perubahan atau program itu sendiri.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian diatas dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Masalah utama dalam tupoksi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pada Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Klungkung adalah sistem pengarsipan administrasi kepegawaian
belum optimal.
2. Untuk mengatasi permasalah tersebut, solusi yang direncanakan adalah
membuat aplikasi berbasis website yaitu system pengarsipan administrasi
kepegawaian digital (online) sehingga mempermudah para pegawai dalam
pengarsipan administrasi dokumen-dokumen terkait dengan kepegawaian serta
mempercepat dalam proses pencarian data. para pegawai baik ASN, Pegawai
kontrak ataupun Honor Daerah sehingga mampu meningkatkan kinerja pegawai.
3. Tujuan dari penelitian perubahan atau program ini adalah Terciptanya
pengembangan sebuah aplikasi berbasis website yaitu SIPENGAWAL(Sistem
pengarsipan administrasi kepegawaian online) yang mempermudah pegawai
baik ASN, Pegawai Kontrak dan Honor Daerah untuk menyimpan dan
mengakses data administrasi kepegawaian
4. Output dari aksi penelitian adalah tersedianya system pengarsipan administrasi
kepegawaian digital (online) SIPENGAWAL pada Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Klungkung.
5. Outcome dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pengarsipan
administrasi kepegawaian sebagai Langkah tertib administrasi sehingga
mampu meningkatkan kinerga pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat kami sarankan hal-hal sebagai

beriktu :

a. Kepada Bagian Umum dan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum,


Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Klungkung, hendaknya tetap mengupayakan hal-hal yang dapat
mendukung kelancaran pelaksanaan program pengelolaan system
pengarsipan administrasi kepegawaian digital (online) dalam
meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkun.
b. Kepada pegawai yang menerima perubahan atau program hendaknya
memiliki kesadaran akan pentingnya tertib administrasi dimulai dari
sistem pengarsipan yang mudah dan praktis serta dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.


Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi Ke
Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2008. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media
Group.
Carl Van Horn dan Donal Van Meter. 1975. Model-model dalam Kebijakan
Implementasi. Yongyakarta

Charles O. Jones. 1996. Pengantar Kebijakan Publik. Terjemahan dari buku: An


Introduction to The Study of Public Policy. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi Offset.

Djajasudarma. 2006. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan


Kajian.
Bandung: PT Refika Aditama.

Edi, Suharto. 2005. Analisis Kebijakan Publik : Panduan Praktis Mengkaji Masalah
dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Hamdi. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan.
Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Irawan, A. (2018). Sistem Pelayanan Publik Berbasis E-Government Pemerintah


Daerah Kabupaten Merauke. 7(1), 20–37.

D. Internet:
https://www.sampulpertanian.com/2017/05/7-alasan-berkurangnya-minat-
generasi.html
Tanggal akses : 10 Januari 2021
https://www.google.com/search?q=pengertian+mengentaskan+kemiskinan&sourc
e=lmns&bih=657&biw=1366&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiyyemKipjvAhUk-
jgGHawjBkoQ_AUoAHoECAEQAA#
Tanggal akses : 10 Januari 2021
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1v12MqwjZ1wJ:https://
repository.ung.ac.id/get/simlit_res/1/318/Kemiskinan-dan-Konsep-
Teoritisnya.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
Tanggal akses : 10 Januari 2021
https://media.neliti.com/media/publications/64511-none-e52f0b34.pdf
tanggal akses : 20 Pebruari 2021

http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/chanos2
Tanggal akses : 25 Pebruari 2021

Anda mungkin juga menyukai