Anda di halaman 1dari 45

KERTAS KERJA

IMPLEMENTASI ADMINISTRASI DASAR


PELAYANAN PUBLIK PERAWAT TERAMPIL
DI RSJD SURAKARTA

Disusun oleh:

Nama : Dewi Retno Widianingsih, A.Md.Kep


NIP : 19930810 201902 2010
Golongan : II/c
Jabatan : Perawat Terampil
UnitKerja : RS Jiwa Daerah Surakarta

PELATIHAN ADMINISTRASI DASAR METODE E-LEARNING ANGKATAN I

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022


KERTAS KERJA

IMPLEMENTASI ADMINISTRASI DASAR

PELAYANAN PUBLIK PERAWAT TERAMPIL


DI RSJD SURAKARTA

Disusun oleh:

Nama : Dewi Retno Widianingsih, A.Md.Kep


NIP : 19930810 201902 2010
Golongan : II / c
Jabatan : Perawat Terampil
UnitKerja : RS Jiwa Daerah Surakarta

PELATIHAN ADMINISTRASI DASAR METODE E-LEARNING ANGKATAN I

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

KERTAS KERJA
IMPLEMENTASI ADMINISTRASI DASAR
PELAYANAN PUBLIK PERAWAT TERAMPIL
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Nama Peserta : Dewi Retno Widianingsih, A.Md.Kep


NIP : 19930810 201902 2010

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Senin
Tanggal : 21 Januari 2022
Peserta,

Dewi Retno Widianingsih,A.Md.Kep


Perawat Terampil
NIP : 19920810 201902 2010

Menyetujui,

Coach, Kepala Bidang Keperawatan


RS Jiwa Daerah Surakart

ii
Yuni Indarti, S.Sos.,MM
Widyaiswara Ahli Muda
NIP. 19790620 200901 2 003

HALAMAN PENGESAHAN

KERTAS KERJA
IMPLEMENTASI ADMINISTRASI DASAR
PELAYANAN PUBLIK PERAWAT TERAMPIL
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Nama Peserta : Dewi Retno Widianingsih, A.Md.Kep
NIP : 19930810 201902 2 010

Dinyatakan disahkan, telah diseminarkan dan diperbaiki sesuai masukan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 21 Januari 2022

Semarang, 21 Januari 2022

Mengesahkan,

Coach, Kepala Bidang Keperawatan


RS Jiwa Daerah Surakarta

iii
Yuni Indarti, S.Sos.,MM
Widyaiswara Ahli Muda
NIP. 19790620 200901 2 003

Narasumber / Penguji,

Arif Efendy, SH,MM


Widyaiswara Ahli Muda
NIP. 196911021990031003

ABSTRAK

Keterampilan Administrasi Dasar merupakan kemampuan yang harus dimiliki


seorang ASN untuk menjamin terwujudnya tertib administrasi, terbit hukum dan tertib
pelayanan guna meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Sehingga
seorang ASN perlu mendapatkan pelatihan administrasi dasar pelayanan publik.
Pelatihan ini terdiri dari 8 materi yaitu penyusunan naskah dinas, pengelolaan
kearsipan, pelayanan prima, penyusunan SOP, perencanaan pembangunan,
penatausahaan keuangan daerah, komunikasi efektif dan pengantar pengadaan
barang dan jasa. Dalam pelatihan ini nantinya tersusun kertas kerja yang merupakan
implementasi administrasi dasar dalam pelayanan publik yang dapat
diimplementasikan di unit Rawat Inap RS Jiwa Daerah Surakarta. Hasil yang
diperoleh dari pelatihan administrasi dasar yang sudah diterapkan di rumah sakit
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas sebagai perawat di RS Jiwa Daerah
Surakarta yaitu penyusunan naskah dinas dan pengelolaan arsip di Unit Rawat Inap
telah dilakukan sesuai ketentuan dengan dibantu oleh petugas administrasi,
pelayanan prima di Unit Rawat Inap dibuktikan dengan dengan pencapaian Indikator
Mutu Unit Rawat Inap yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal oleh

iv
Rumah Sakit, Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit tertuang dalam Rencana
Strategis RS Jiwa Daerah Surakarta periode 2019-2023, Penatausahaan keuangan
diselenggarakan berdasarkan kebijakan Rumah Sakit dan dilaporkan kepada publik
secara berkala melalui Open Data dan Sismadak RSJD Surakarta, serta Komunikasi
efektif yang dilakukan dalam pelayanan internal maupun eksternal rumah sakit.
Setelah terlaksananya kegiatan Pelatihan Teknis Administrasi dasar ini, rencana aksi
merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk komitmen penulis dalam
mengimplementasikan keterampilan dasar administrasi dalam pelaksanaan pelayanan
publik di RSJD Surakarta , yaitu mengimplementasikan hasil pelatihan dalam
pelayanan publik di RS Jiwa Daerah Surakarta dengan menganalisis, mengevaluasi
dan memberikan usulan perbaikan terkait pelayanan publik di RS Jiwa Daerah
Surakarta pada umunya dan di Instalasi Instalasi Rawat Inap pada khususnya serta
membagikan ilmu dan keterampilan yang dipelajari kepada rekan – rekan sejawat.
Pada unit kerja ditemukan naskah dinas yang kadang tidak disimpan dan dikelola
dengan baik. Dalam proses pengelolaan arsip mempunyai kendala ketidaklengkapan
pengisian rekam medis pasien. Dalam pelayanan terkendala dengan ketidakjelasan
alur masuk pasien dengan penyakit fisik atau non jiwa . Pada penyusunan SOP
belum adanya review dan evaluasi terjadwal baik dari TIM penyusun SOP maupun
perawat ruangan , sehingga masih banyak terdapat beberapa SOP yang berusia 3-4
tahun . Pembangunan perbaikan sarana dan prasarana mengalami kendala lamanya
tindak lanjut pengajuan tersebut. Didalam penatausahaan keuangan tidak terdapat
ketentuan tindakan apa saja yang harus dimasukkan pada billing setiap unit kerja.
Pada komunikasi efektif terdapat masalah saat handover berlangsung petugas sering
tidak mendengarkan apa yang sedang dilaporkan. Di unit kerja pengadaan barang
dan jasa berupa APD, bahan habis pakai alkes dan non alkes dilakukan setiap bulan
namun masih ada beberapa permintaan barang yang persediaanya tidak ada .
Setelah mendapatkan materi pelatihan administrasi dasar pelayanan publik,
diharapkan peserta mampu memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di
unit kerja.

Kata Kunci : Perawat, Administrasi dasar, Pelayanan Publik

v
PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada


Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Kertas Kerja Administrasi Dasar “Pelayanan Publik Perawat Terampil
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Provinsi Jawa Tengah”.

Kertas kerja ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuklulus dalam
Pelatihan Teknis Administrasi Dasar Pegawai Negeri Sipil tahun 2022 . Penulis
menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan serta
doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang telah memberi kesempatan


untukmengikuti Pelatihan Teknis Administrasi Dasar tahun 2022.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah Bapak Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si. yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Teknis Administrasi Dasar tahun 2022 yang
diselenggarakan secara e - learning.
3. Bapak dr Tri Kuncoro, MMR. Selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta yang telah memfasilitasi selama kegiatan pelatihan.
4. Bapak Arif Efendy, SH,MM selaku narasumber yang telah memberikan saran
dan masukan untuk perbaikan kertas kerja,
vi
5. Ibu Yuni Indarti, S.Sos.,MM selaku coach yang telah memberikan inspirasi,
motivasi, arahan, bimbingan dan masukan sehingga penulisan kertas kerja
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
6. Ibu Rini Sunaryati, S.Kep.Ns selaku Kepala Ruang Wisanggeni (Rawat Inap)
yang telah memberikan saran dan mendukung kegiatan penulis dalam
pelaksanaan pembuatan kertas kerja implementasi administrasi dasar
pelayanan publik ini.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi Pelatihan Teknis Administrasi Dasar.
8. Seluruh Panitia dan admin grup yang telah membantu dan menfasilitasi
pelatihan
9. Seluruh Peserta Pelatihan Administrasi Dasar Angkatan I tahun 2022 tanpa
terkecuali yang telah banyak berbagi bersama selama pelatihan.

10. Keluarga besar Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, terutama teman sejawat
di Bangsal Wisanggeni atas dukungan dan kerjasamanya kepada penulis
dalam menyelesaikan kertas kerja ini.
Demikian atas tersusunnya makalah ini, semoga keterampilan Administrasi
Dasar yang didapatkan selama pelatihan dapat diterapkandalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi sebagai ASN

Surakarta, 21 Februari 2022

Penulis,

Dewi Retno Widianingsih, A.Md.Kep


199308102019 022 010

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................................................................iv
PRAKATA...............................................................................................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................i
BAB I........................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................................................................2
C. Manfaat.............................................................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................................................4
PELAKSANAAN ADMINITRASI DASAR...........................................................................................................4
A. Gambaran Bidang Tugas Jabatan................................................................................................................4
B. Kondisi Administrasi Dasar Saat Ini dan yang Diharapkan......................................................................6
C. Implementasi dan Solusi Adminitrasi Dasar...............................................................................................9
1. Penyusunan Naskah Dinas...................................................................................................................9
2. Pengelolaan kearsiapan......................................................................................................................10
3. Pelayanan Prima...................................................................................................................................11
4. Penyusunan SOP.................................................................................................................................12
5. Perencanaan Pembangunan..............................................................................................................12
6. Penatausahaan Keuangan..................................................................................................................13
7. Komunikasi Efektif................................................................................................................................14
8. Pengadaan Barang dan Jasa.............................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................................16
BAB III....................................................................................................................................................................16
A. Simpulan.........................................................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................................................16
C. Rencana Aksi.................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................................................19
PROFIL PENULIS...............................................................................................................................................33

VII
1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah yang dijelaskan dalam UU No. 5 tahun 2014. ASN dalam hal
ini Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki 3 fungsi utama yaitu pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis dibidang
administrasi dasar pelayanan publik guna menjamin tertib administrasi,
tertib hukum dan tertib pelayanan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
menyelenggarakan Pelatihan Teknis Administrasi Dasar bagi seluruh
ASN di seluruh SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diklat
Administrasi Dasar dilaksanakan selama 11 hari, terhitung mulai 7
Januari – 21 Februari 2022 dengan sistem full e-learning. Selama
Pelatihan peserta mendapatkan 8 materi meliputi penyusunan naskah
dinas, pengelolaan kearsipan, pelayanan prima, penyusunan SOP,
perencanaan pembangunan, penatausahaan keuangan daerah,
komunikasi efektif dan pengantar pengadaan barang dan jasa.

Perawat terampil sebagai pelayan publik dalam menjalankan


tugasnya perlu memiliki pengetahuan, wawasan dan kompetensi untuk
menjalankan tugas secara tertib administrasi, tertib hukum dan tertib
pelayanan. Dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan perawat tidak terlepas dari tugas administrasi. Dalam
melaksanakan tugas administrasi khususnya di rumah sakit, kegiatan
administrasi harus efektif, efisien, cepat, tepat dan akurat.

Namun dalam menjalankan pelayanan publik, terdapat kendala yang


terjadi didalam unit kerja. Adapun kondisi masalah administrasi dasar
yang terjadi di unit kerja sebagai berikut naskah dinas yang kadang tidak
disimpan dan dikelola dengan baik. Dalam proses pengelolaan arsip
mempunyai kendala ketidaklengkapan pengisian rekam medis pasien

1
baik fisik maupun elektronik . Dalam pelayanan terkendala dengan
ketidak jelasan alur masuk pasien dengan penyakit fisik atau non jiwa .
Pada penyusunan SOP belum

2
1
adanya review dan evaluasi terjadwal baik dari TIM penyusun SOP
maupun perawat ruangan , sehingga masih banyak terdapat beberapa
SOP yang berusia 3-4 tahun. Pembangunan perbaikan sarana dan
prasarana mengalami kendala lamanya tindak lanjut pengajuan tersebut.
Didalam penatausahaan keuangan tidak terdapat ketentuan tindakan
apa saja yang harus dimasukkan pada billing setiap unit kerja, ketidak
patuhan petugas dalam melakukan penginputan tindakan. Pada
komunikasi efektif terdapat masalah saat handover berlangsung petugas
sering tidak mendengarkan apa yang sedang dilaporkan. Di unit kerja
pengadaan barang dan jasa berupa APD, bahan habis pakai alkes dan
non alkes dilakukan setiap bulan namun masih ada beberapa
permintaan barang yang persediaanya tidak ada

Dengan demikian melalui pelatihan administrasi dasar ini,


diharapkan perawat terampil mampu menganalis masalah yang terjadi
dan memberikan solusi terhadap kendala tersebut serta bisa menjadi
kader-kader bangsa yang dapat melaksanakan program pembangunan
sesuai karakteristik dan budaya Jawa Tengah.

B. Tujuan

Pembuatan kertas kerja dalam pelatihan teknik administrasi dasar


metode full e-learning ini bertujuan agar peserta :

1. Mempunyai dan memahami pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis


dalam bidang administrasi dasar.
2. Mempunyai kompetensi untuk menjalankan tugas secara tertib
administrasi, tertib hukum dan tertib pelayanan.
3. Mempunyai wawasan dan karakteristik sesuai dengan budaya Jawa
Tengah sesuai dengan lingkup bidang tugas teknisnya.
C. Manfaat

Manfaat dari kegiatan pelatihan administrasi dasar ini adalah :

1. Bagi Peserta Pelatihan Administrasi Dasar

a. Meningkatkan pemahaman dan pengelolaan administrasi


sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja;

3
b. Meningkatkan pelayanan publik yang murah, mudah, cepat,
transparan dan terintegrasi serta akuntabel;
c. Menjadi ASN yang profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas.

2. Bagi Satuan Kerja

a. Membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Jiwa Daerah


Surakarta

b. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta


dibidang adminitrasi

c. Mampu meningkatkan kualitas pelayanan prima kepada masyarakat

4
BAB II

PELAKSANAAN ADMINITRASI DASAR

A. Gambaran Bidang Tugas Jabatan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 25 Tahun 2014 tentang
Jabatan Fungsional Perawat bahwa tugas pokok perawat adalah
melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan, pengelolaan keperawatan dan pengabdian pada
masyarakat.

1. Jabatan Fungsional Perawat

Perawat mempunyai tugas pokok melaksanakan pekerjaan


keperawatan yang meliputi penyiapan rencana kerja keperawatan,
pengelolaan pasien perawatan, tindakan keperawatan dan
perencanaan serta evaluasi perkembangan pasien. Rincian kegiatan
perawat terampil meliputi :

a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

b. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan


keperawatan;

c. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat


dalam rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
e. Memberikan oksigenasi sederhana;

f. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/


bencana/ kritikal;
g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;
h. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana

5
pada area medikal bedah;
i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak;

j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di


area maternitas;
k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas;

l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di


area jiwa;

m.Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;


n. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
q. Melakukan perawatan luka; dan

r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

2. Tugas Pokok Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa


Daerah Surakarta
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan;

b. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit;

c. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan


tindakan keperawatan;
d. Menerapkan prinsip etika dan etiket dalam keperawatan;

e. Mengukur tanda-tanda vital;

f. Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi nosokomial;

g. Memberikan obat secara aman dan tepat;

h. Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman;

6
i. Melakukan perawatan luka;

j. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen;

k. Mengidentifikasi resiko keamanan/keselamatan yang nyata dan


potensial terhadap pasien;
l. Mendokumentasikan rencana asuhana keperawatan;
m. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian asuhan
keperawatan ;
n. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan;

o. Melakukan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan;

p. Menyusun rencana keperawatan;

q. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana;

r. Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan;

s. Menggunakan komunikasi terapeutik dalam pemberian


pelayanan;

t. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam manajemen


keperawatan;

u. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman;

v. Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan


keperawatan/ pelayanan kesehatan;
w. Menggunakan delegasi tugas dan supervisi dalam pelayanan
asuhan keperawatan.

B. Kondisi Administrasi Dasar Saat Ini dan yang Diharapkan

Berdasarkan berbagai masalah yang ditemukan di unit kerja RS Jiwa


Daerah Surakarta terkait kondisi masalah administrasi dasar yang terjadi
dan kondisi yang diharapkan, maka dapat dijabarkan dalam tabel di bawah
ini

7
Tabel 2.1 Kondisi Administrasi Dasar Saat Ini dan yang Diharapkan:
NO. Kondisi Masalah Administrasi Kondisi yang Diharapkan
Dasar Saat ini
1. Penyusunan Naskah Dinas, Untuk penulisan kata baku
Penulisan kata baku pada bulan harus lebih diperhatikan dengan
Februari masih ditulis dengan ejaan yang disempurnakan
Pebruari (EYD)

2. Pengelolaan kearsipan tidak dilakukan Terdapat pencatatan dan pembukuan


pencatatan dan penyimpanan terhadap serta pengarsipan terkait naskah dinas
naskah dinas yang masuk diruangan yang masuk diruangan
Belum maksimalnya kelengkapan rekam Kelengkapan rekam medis setiap
medis fisik maupun elektronik saat interdisiplin di unit kerja harus sesuai,
pemulangan pasien sehingga sehingga ketika akan mengembalikan
menghambat pengembalian RM di unit rekam medis tidak terkendala
filling menunggu kelengkapan dari
Penempatan arsip dinamis aktif dan interdisiplin yang lain , hal ini
dinamis inaktif belum terorganisir dengan menyebabkan terhambatnya proses
baik pengarsipan rekam medis pada pasien
pulang di unit filling .
Penataan dan penyimpanan arsip
dinamis aktif dan dinamis inaktif harus
rapi disesuaikan dengan kebutuhan
ruangan , agar saat dibutuhkan lebih
gampang dalam pencarian .
3. Pelayanan Prima Dalam pelayanan Memperbaharui kebijakan , pedoman ,
terkendala dengan ketidak jelasan alur SPO yang berkaitan dengan alur
masuk pasien dengan penyakit fisik atau masuk pasien rawat inap dengan
non jiwa, kurangnya fasilitas yang gangguan fisik, tersedianya fasilitas
tersedia di unit kerja maupun interdisiplin yang mendukung dalam melakukan
yang terlibat baik sarana dan prasarana pelayanan prima kepada pasien.
yang ada sehingga menghambat
pelayanan kepada pasien
4. Penyusunan SOP belum maksimalnya Sebaiknya TIM penyusun SOP melihat
pembaharuan SOP dengan kaidah kembali serta mengidentifikasi
keilmuan yang terbaru , masih terdapat perubahan-perubahan yang
beberapa SOP yang berusia 3-4 tahun menerapkan kaidah keilmuan terbaru ,
SOP dapat dilakukan revisi atau masih
tetap sama namun dapat merubah
tanggal revisinya

8
5. Perencanaan Pembangunan Mekanisme pengajuan bisa
Daerah lamanya tindak lanjut dan dapat dipermudah, percepatan
penanganan pengajuan laporan respon dapat lebih ditingkatkan
perbaikan sarana dan prasarana terhadap pihak yang terkait
yang ada , belum maksimalnya bertujuan agar pelayanan tetap
penataan ruang baru untuk pasien berjalan dengan baik , dapat
fisik murni / non jiwa dikaji kembali dan menentukan
prioritas kebutuhan penataan
ruangan yang sifatnya
mendesak seperti kondisi
pandemic jadi baik pelaksana
unit terkait maupun pasien bisa
berjalan dengan semestinya

6. Penatausahaan Keuangan Daerah Sebaiknya setiap interdisiplin patuh


Belum maksimalnya penginputan billing dan tertib untuk melakukan input
tindakan pada pasien rawat inap billing setelah tindakan sehingga
diakhir penghitungan rincian biaya
tidak terhambat harus menginput
kembali tindakan yang belum masuk
pada billing keuangan .

7. Komunikasi Efektif handover antar Tidak terjadi misskomunikasi antar


petugas kurang efektif . Penulisan SBAR petugas dengan mencatat dan
pada ERM tidak sesuai waktu padahal memperhatikan hal-hal yang
SBAR adalah salah satu indicator mutu disamapaikan saat handover sehingga
unit . handover bisa lebih efektif, bisa juga
Edukasi dengan keluarga pasien yang dengan dilakukannya preconference
masih kurang efektif terkait penunggu dan postconference sehingga
pasien dan ditiadakannya jam kunjung komunikasi antar petugas penanggung
selama masa pandemic jawab bisa lebih baik .
Pengisian laporan SBAR sesuai target
waktu yang ditetapkan.

8. Pengadaan barang dan jasa alur Alur pengajuan barang dan jasa jelas ,
pengajuan barang dan jasa yang singkat sehingga tidak berbelit dan
berbelit , proses lama dan tidak di accnya memakan waktu yang lama .
pengadaan barang karena tidak
diperlukan saat ini .

C. Implementasi dan Solusi Adminitrasi Dasar

Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencari solusi dari permasalahan


adminitrasi yang ada di RS Jiwa Daerah Surakarta meliputi :

9
1. Penyusunan Naskah Dinas

Tata naskah dinas merupakan pengelolaan informasi tertulis yang meliputi


pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi, dan
penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan. Ruang lingkup tata naskah dinas meliputi tata naskah, penggunaan
kertas, stempel dinas, sampul naskah dinas, penggunaan tinta, papan nama
instansi dan penyimpanan naskah dinas

Instalasi Rawat Inap di RS Jiwa Daerah Surakarta memiliki bagian adminitrasi


untuk mengelola naskah dinas. Surak masuk merupakan surat yang berasal dari
luar rumah skit yang didisposisikan ke Instalasi Rawat Inap maupun dari internl
rumah sakit sedangkan surat keluar dapat berupa nota dinas . Nota dinas di Unit
Instalasi Rawat Inap dapat dibuat dari atasan ke bawahan langsung ataupun dari
bawahan ke atasan langsung. Untuk surat yang ditujukan kepada instansi di luar
rumah sakit akan ditandatangani oleh direktur dengan dibubuhi penomoran dan
stempel oleh bagian tata usaha

Instalasi rawat inap juga membuat naskah dinas surat keterangan sakit, surat
keterangan dirawat, surat keterangan meninggal . Namun terdapat kendala yang
ditemukan seperti tidak tersedianya stempel rumah sakit dan nomor surat pada
unit kerja yang harus dibubuhkan pada surat tersebut serta perlu tandatangan oleh
dokter penanggung jawab . Pada kondisi ini mengakibatkan surat keterangan yang
diminta terkadang harus menunggu jam kerja pelayanan , juga dalam pembuatan
undangan seperti undangan rapat koordinasi ruangan terkadang belum sesuai
pedoman. Dalam prakteknya sebenarnya penyusunan naskah dinas di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Surakarta sudah sesuai pedoman yang berlaku . Naskah dinas
sering ditemukan biasanya berupa surat perintah tugas , nota dinas yang
merupakan naskah dinas dari atasan ke bawahan untuk melakukan tugas dan
pekerjaan sesuai fungsinya yang ditandatangani pejabat berwenang seperti
Direktur SKPD dan dibubuhi stempel serta dibuat dengan pemberian Kop naskah
dinas yang menunjukan nama SKPD yang ditempatkan dibagian atas kertas .
Namun disaat kondisi mendesak naskah dinas yang beredar dalam pembuatannya
tidak sesuai pedoman seperti pada penulisan kata baku yang seharusnya Februari
menjadi Pebruari.

10
2. Pengelolaan kearsiapan

Pengelolaan arsip adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengatur arsip agar
arsip yang dikelola dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi pemiliknya .
Pengeloaan arsip dilakukan terhadap arsip dinamis dan arsip statis . Proses
pengelolaan arsip di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dilakukan oleh petugas
adminitrasi Arsip yang termasuk arsip aktif disimpan dalam lemari yang mudah
dijangkau karena frekuensi penggunaannya yang tinggi. Surat masuk, kumpulan
SOP, Pedoman Pelayanan Keperawatan merupakan contoh arsip yang disimpan
sebaga arsip aktif. Sedangkan Arsip inaktif yang terdiri dari naskah dinas tahun
sebelumnya serta berkas faktur maupun rekam medis pasien yang dibendel setiap
bulan dan disimpan untuk menjamin keamanan dokumen dan dimasukkan dalam
lemari. Arsip aktif yang berusia lebih dari 1 tahun akan dimasukkan ke kotak arsip
inaktif atau lemari arsip. Arsip dengan masa simpan pendek disortir tiap tahunnya
dengan memindahkan arsip ke dalam dus kemudian dipindahkan ke gudang atau
dimusnahkan.

Disetiap unit kerja pengelolaan kearsipan seperti rekam medis menjadi


tanggung jawab setiap interdisplin yang terlibat dalam unit kerja tersebut.
Kendalanya adalah ketidaklengkapan pengisian rekam medis pasien. Hal ini
disebabkan kurang patuhnya petugas dalam penulisan rekam medis secara
lengkap (tanda tangan, jam/tanggal, nama terang, dll) dan mengakibatkan tidak
tercapainya indikator mutu dalam pengembalian rekam medis yaitu selama 2x24
jam. Sehingga perlunya unit kerja selalu memeriksa kelengkapan rekam medis
setiap handover. Jika rekam medis tersebut kurang atau tidak lengkap atau
terdapat bagian yang seharusnya ada namun tidak disertakan, maka dilengkapi
ulang oleh petugas sebelumnya, baik perawat maupun dokter karena kelengkapan
rekam medis merupakan tanggung jawab setiap interdisiplin di unit kerja. Untuk
arsip-arsip lain seperti data pegawai, SOP, panduan pelayanan umumnya setiap
unit sudah terarsipkan serta tertata rapi dalam rak maupun tempatnya masing-
masing.

3. Pelayanan Prima

Pelayanan prima atau excellent service yang secara harfiah berarti pelayanan
terbaik atau sangat baik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku

11
atau dimiliki instansi pemberi pelayanan. Pelayanan prima dapat terjadi bila rumah
sakit memiliki standar pelayanan minimal (SPM). SPM merupakan tolak ukur
dalam kegiatan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
komitmen atau janji dari penyelenggara negara kepada masyarakat untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas.

Pelayanan prima yang dilakukan sebagai seorang perawat sesuai Permenkes RI


No. 26 tahun 2019 antara lain :

a. Melakukan pengkajian keperawatan

b. Memberikan Asuhan Keperawatan

c. Membuat intervensi keperawatan

d. Melakukan evaluasi tindakan asuhan keperawatan

e. Bekerjasama dengan disiplin kesehatan lain dalam pelayanan pasien

f. Melakukan catatan asuhan keperawatan.


Dalam melakukan pelayanan prima selain sikap yang baik dalam pemberian
pelayanan harus ditunjang dengan sarana dan prasarana, fasilitas serta SDM
yang memadai. Kendala di unit saat ini adalah ketidak jelasan alur masuk pasien
dengan penyakit fisik atau non jiwa, permasalahan ini berkaitan dengan dibukanya
kembali bangsal untuk pelayanan tersebut sehinggasering kali membuat
miskomunikasi antar petugas baik dari IGD, Poli , maupun Bangsal penerima .
Kondisi ini menyebabkan pelayanan terhambat , pasien dan keluarga menunggu
terlalu lama mulai dari proses awal pendaftaran rawat rawat inap, screening covid
19, pemeriksaann penunjang sampai pemindahan pasien di ruangan .Dalam hal
ini sebaiknya segera dilakukannya perbaikan sistem , pembaharuan baik itu
kebijakan , pedoman , SPO yang berkaitan dengan alur masuk pasien rawat inap
dengan gangguan fisik, dengan demikian dapat meminimalkan terjadinya
miskomunikasi antar interdisiplin yang bertugas , serta dapat menciptakan
kepercayaan dan kepuasan kepada pasien dan keluarga.

4. Penyusunan SOP

Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian intruksi tertulis yang


dibakukan mengenai berbagai prose penyelenggaraan aktivitas organisasi,

12
bagaimana dan kapan harus dilakukan (Permenpan Nomor 35 Tahun 2012). SOP
disusun dengan memenuhi prinsip kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan
efektivitas, keselarasan, keterukuran, dinamis, berorientasi pada pengguna atau
pihak yang dilayani, kepatuhan hukum dan kepastian hukum. Menurut Pergub no
37 th 2013 pasal 22 SOP yang diberlakukan perlu dikaji ulang minimal sekali
dalam 2 (dua) tahun , Pengkajian ulang sebagaimana yang dimaksud dilakukan
oleh tim yang terdiri dari unsure pimpinan, pelaksana, dan unit kerja yang
menangani SOP, Kemudian SOP yang telah disempurnakan ditetapkan dengan
Keputusan Pimpinan SKPD. Kendala yang muncul di unit kerja adalah belum
maksimalnya pembaharuan SOP dengan kaidah keilmuan yang terbaru , masih
terdapat beberapa SOP yang berusia 3-4 tahun . Hal ini disebabkan belum
adanya review SOP yang terjadwal diruangan, tidak adanya monitoring dan
evaluasi dari TIM penyusun SOP , kurangnya koordinasi antara TIM penyusun
SOP dan petugas pelaksana diruangan. , kurangnya pelatihan kepada pegawai
mengenai update ilmu terbaru . Solusinya TIM penyusun SOP dapat melihat
kembali SOP yang ada serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang
menerapkan kaidah keilmuan terbaru, perlu diadakan workshop terkait review dan
revisi SOP tersebut serta dilakukannya sosialisasi yang diharapakan dapat
dipahami setiap petugas pelaksana .

5. Perencanaan Pembangunan

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), perencanaan adalah suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan
perhitungan sumber daya yang tersedia. Dalam pelaksanaan Renstra dan Renja di
RS Jiwa Daerah Surakarta, pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana
mengalami beberapa kendala yaitu lamanya tindak lanjut dan penanganan
pengajuan laporan perbaikan sarana dan prasarana yang ada , belum maksimalnya
penataan ruang baru untuk pasien fisik murni / non jiwa. Penyebabnya adalah
mekanisme pengajuannya melibatkan pihak ketiga terlebih dahulu, kemudian baru
bisa dilakukan perbaikan ataupun pembangunan pada sarana dan prasarana
tersebut, selanjutnya terkait penataan ruangan yang sifatnya dinamis hal ini
disebabkan oleh kondisi pandemic yang mengharuskan buka tutup bangsal sehingga
sering kali unit kerja menerima pasien non jiwa , jiwa fisik, jiwa murni , isolasi non

13
covid 19 sesuai dengan arahan pimpinan. Solusinya adalah Mekanisme pengajuan
bisa dapat dipermudah baik dari sistem pelaporan ERM maupun pelaporan langsung
melalui telepon , percepatan respon dapat lebih ditingkatkan terhadap pihak yang
terkait bertujuan agar pelayanan tetap berjalan dengan baik , penataan ruang dapat
dikaji kembali dan menentukan prioritas kebutuhan yang sifatnya mendesak seperti
kondisi pandemic jadi baik pelaksana unit terkait maupun pasien bisa berjalan
dengan semestinya .

6. Penatausahaan Keuangan

Kebijakan keuangan Jawa Tengah mengacu pada kebijakan keuangan


nasional . Dalam usaha penatausahaan keuangan yang baik pendapatan dan
belanja di RS Jiwa Darah Surakarta tahun anggaran 2019 sehingga terwujud
keterpaduan dan keserasian dalam melaksanakan program kegiatan yang tepat
waktu , tepat mutu, tertib adminitrasi tepat sasaran dan manfaat serta disiplin
anggaran makan diambil langkah-langkah kebijakan keuangan berupa :

a. Pengembangan produk dan pelayanan dalam rangka peningkatan potensi


pendapatan

b. Peningkatan cost recovery dalam rangka menciptakan kemandirian secar


financial

c. Pengendalian belanja/biaya rumah sakit ( Cost contiment Strategy)

d. Memperbaiki etos kerja karyawan rumah sakit

e. Pemberlakuan pelaksanaan kegiatan akuntansi yang berbasis actual

f. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi dengan teknologi computer


(computerized)

Penyesuaian tariff berdasar peraturan daerah dengan pertimbangan tingkat ekonomi


dan daya beli serta daya saing pengguna jasa layanan. Dalam pelayanan RS Jiwa
Daerah Surakarta , penetapan tarif pelayanan mengacu pada Keputusan Direktur
nomor 188/576/02/2021. Dalam keputusan Direktur tersebut dipaparkan macam-
macam biaya pelayanan Rumah Sakit berdasarkan klasifikasi tindakan .

Penatausahaan keuangan daerah mungkin tidak bersinggungan

14
langsung dengan penulis,ada beberapa hal yang mungkin masihr elevan
dengan keuangan di unit kerja yaitu penginputan billing tarif pelayanan di
ERM pasien sering terlewat sehingga sering kali terjadi pengcekan sekaligus
penginputan ulang pada rincian biaya sehingga hal ini membuat
terhambatnya proses adminitrasi pasien pulang . .Dalam hal ini perlu adanya
kedisiplinan dari petugas untuk segera menginput billing tarif pelayanan
pasien setelah melakukan tindakan maupun pelayanan. Alternatif lainnya
yaiitu dengan membuat buku catatan tindakan dan pelayanan yang di tulis
oleh setiap petugas serta pengchekan setiap shift untuk melihat tindakan apa
saja yang belum terinput dibilling .
7. Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif merupakan suatu kemampuan dasar yang harus


dimiliki oleh seluruh prtugas Rumah Sakit. Dengan adanya kemampuan
komunikasi efektif diharapkan dapat menimalkan kesalahpahaman dalam
penyampaian informasi yang berakibat pada pasien. Komunikasi efektif
dilakukan kepada pasien , keluarga , atasan, dokter,perawat, atau petugas
kesehatan lainnyayang bertujuan untuk melakukan koordinasi pelayanan
menjadi lebih baik .
Komunikasi efektif dengan pasien ataupun keluarga yaitu memberikan
edukasi, pemahaman tentang kondisi pasien serta hal-hal yang diperlu
diketahui keluarga baik hak dan kewajiban pasien juga tata tertib selama
perawatan hal ini diharapkan dapat mendaptkan feedback yang baik dari
pasien dan keluarga
Komunikasi dengan atasan dilakukann untuk mendiskusikan untuk
pengambilan keputusan dan tindakan terkait penyelesaian masalah,
komunikasi dengan teman sejawat dilakukan saat pasien itu masuk hingga
pasien keluar dengan dilakukannya assessment pasien rawat inap baik dari
pengkajian,diagnose keperawatan, intervensi , implementasi , evaluasi .
asuhan keperawatan didokumentasikan pada lembar CPPT maupun CPK
sehingga mempermudah komunikasi antar prawat melalui tulisan . Dalam
kondisi tertentu atau keadaan darurat perawat bisa menginformasikan kepada
dokter dengan teknik SBAR .
Di unit kerja komunikasi efektif yang dilakukan belum bisa maksimal

15
sehingga saat handover berlangsung dimana petugas kurang focus saat
mendengarkan penjelasan dari shift sebelumnya jadi terkadang
menyebabkan misskomunikasi solusinya semua petugas diharapakan dapat
memperhatikan dan mencatat apa saja yang disamapaikan saat handover
kemudian dilakukannya preconference dan postconference terkait pembagian
penanggung jawab pasien, pengisian SBAR di ERM segera di lakukan
menghindari human eror , kemudian terkait penunggu pasien sebaiknya
dilakukan edukasi saat pasien itu masuk berikan penjelasan dengan baik
agar keluarga pasien dapat memahami pesan apa yang kita sampaikan serta
memberikan feedback positif ke pada petugas serta memberikan kartu
penunggu pasien agar bisa lebih dikontrol .

8. Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan Barang / Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang /Jasa


oleh Kementerian /Lembaga /Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN /
APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan (Perpres16/2018Pasal1angka1) .

Dalam penerapannya pengadaan barang dan jasa di RS Jiwa Darah


Surakarta membutuhkan mekanisme yang panjang sehingga mengakibatkan
terganggunya pelayan prima.Di unit kerja pengadaan barang dan jasa berupa
ADP, bahan habis pakai alkes, dan non alkes dilakukan setiap bulan namun
dalam hal ini belum dilakukanya pendataan stok setiap bulan pada semua
bahan yang diajukan . Solusinya adalah memangkas alur permintaan barang
dan jasa tidak memakan waktu yang lama, selain itu unit kerja terkait harus
berpartisipasi akfit dalam pendataan stok setiap minggunya agar dapat
terpantau dengan jelas. Hal ini dimaksudkan agar proses pelayanan tidak
terhambat karena tidak tersedianya barang yang diperlukan .

16
PENUTUP
BAB III
A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penuls dapat mengambil


kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelatihan Teknis Administrasi Dasar bertujuan untuk mengukur dan


menerapkan sikap serta keterampilan teknis administrasi dasar bagi PNS untuk
tertib administrasi, tertib hukum, dan tertib pelayanan.
2. RS Jiwa Daerah Surakarta sebagai salah satu SKPD Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah yang telah menerapkan prinsip administrasi dasar dalam pelaksanaan
pelayanan publik namun ada beberapa kendala terkait hal tersebut.
3. Perawat Terampil diharapkan dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan
mengenai administrasi dasar meliputi penyusunan naskah dinas, pengelolaan
kearsipan, pelayanan prima, penyusunan SOP, perencanaan pembangunan,
penatausahaan keuangan, dan komunikasi efektif.
B. Saran

Bagi RS Jiwa Daerah Surakarta diharapkan dapat mengoptimalkan


implementasi administrasi dasar pelayanan publik. Kejelasan terkait SOP yang
belum diperbaharui, perbaikan sarana dan prasarana, pengoptimalan fasilitas
rumah sakit guna menunjang pelayanan juga harus segera diperbaiki dan
ditingkatkan. Hal-hal terkait dengan penginputan tindakan juga harus ada
pengelompokan dan sosialisasi agar tidak menimbulkan perbedaan serta
kedisiplinan setiap petugas dalam penginputan .

C. Rencana Aksi

Rencana aksi merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen dalam implementasi keterampilan administrasi dasar. Rencana aksi
tersebut yaitu:

1. Membuat box file penyimpanan Naskah Dinas , membuat draft undangan


sesuai aturan tata naskah

17
2. Membuat jadwal penanggung jawab shift untuk mengingatkan pada setiap
interdisiplin dalam hal kelengkapan rekam medis

3. Membuat buku handover yang praktis, efektif dan komunikatif

4. Mengusulkan untuk diadakan review dan juga workshop terkait pembaruan


SOP dan pembuatan SOP yang belum tersedia.

5. Mengusulkan agar stok barang dan jasa penunjang pelayanan segera


diupdate minimal setiap minggu.

6. Disiplin dalam penginputan tindakan serta dilakukan sosialisasi terhadap


penetapan tarif layanan berdasarkan unit kerja.

18
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Penyusunan Naskah
Dinas.Semarang : BPSDMD Jawa Tengah.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Penengelolaan Kearsipan.
Semarang : BPSDMD Jawa Tengah.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Pelayanan Prima dalam
Perkantoran. Semarang : BPSDMD Jawa Tengah.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Penyusunan SOP (Standar
Operasional Prosedur). Semarang : BPSDMD Jawa Tengah.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Perencanaan Pembangunan
Daerah. Semarang : BPSDMD Jawa Tengah.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Penatausahaan Keuangan
Daerah. Semarang : BPSDMD Jawa Tengah.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah.


Modul Pelatihan Berbasis e-learning : Komunikasi Efektif. Semarang
: BPSDMD Jawa Tengah.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri


Kesehatan RI Nomor 26 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta : Kemenkes RI.

RS Jiwa Daerah Surakarta. 2019. Renstra Periode 2018-2023 RS Jiwa


Daerah Surakarta. Oktober, 2020.

RS Jiwa Daerah Surakarta. 2020. Rencana Kerja RS Jiwa Daerah


Surakarta Tahun 2021. Oktober, 2020.

RS Jiwa Daerah Surakarta.2020. Dokumen Perencanaan anggaran Tahun


2020. Oktober, 2020.

RS Jiwa Daerah Surakarta, 2021. Website http://www.rsjd-


surakarta.jatengprov.go.id, diakses pada 02 September 2021.

Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN)

19
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LINK BUKTI VIDEO KEGIATAN

https://bit.ly/3I9NHLp

20
LAMPIRAN 2

BUKTI IMPLEMENTASI PENYUSUNAN NASKAH DINAS

a. Surat Penugasan

b. Nota Dinas

21
c. Surat Undangan

d. Pembuatan File Penyimpanaan Naskah dinas yang masuk diruangan

22
LAMPIRAN 3
BUKTI IMPLEMENTASI DALAM PENGELOLAAN KEARSIPAN

a. Arsip Aktif di Unit Kerja

b. Arsip Dinamis Aktif dalam bentuk Rekam Medis Pasien

Contoh Rekam Medis Fisik Contoh Rekam Medis Elektronik

23
Ruang penyimpanan Rekam Medis Aktif

c. Arsip Inaktif

Penyimpanan Arsip BPJS dan Faktur th 2017-2018

24
LAMPIRAN 4

BUKTI IMPLEMENTASI PELAYANAN PRIMA

a. Laporan bulanan sebagai Indikator Mutu sesuai dengan SPM yang tercantum
di Renstra 2019-2023

b. Pelayanan Keperawatan pada Pasien di Ruang Wisanggeni

25
Melakukan pemberian obat dan pemeriksaan EKG pada pasien

Melakukan kegiatan jumat bersih mendukung pelayanan prima di Ruang Wisanggeni

26
LAMPIRAN 5
BUKTI IMPLEMENTASI PENYUSUNAN SOP

Contoh Masterlist SOP

27
Contoh SOP yang belum diperbaharui Contoh SOP yang baru

LAMPIRAN 6
BUKTI IMPLEMENTASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

a. Renstra RS Jiwa Daerah Surakarta

28
Dokumen Rencana Strategi RS Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2019-2023 dan
Rencana Kerja RS Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2021

b. Kondisi Sarana dan Prasara

29
Contoh kondisi sarana dan prasarana yang rusak dan yang telah diperbaiki

c. Pembagian Ruang Perawatan di RS Jiwa Daerah Surakarta

Bulan November

Bulan Februari

LAMPIRAN 7

BUKTI IMPLEMENTASI PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH.

a. Melakukan Input Tindakan ke Billing System sesuai dengan Tindakan


yang telah dilakukan

30
b. Contoh Input tindakan ke dalam Billing system dan Total Tagihan

LAMPIRAN 8
BUKTI IMPLEMENTASI KOMUNIKASI EFEKTIF

a. Komunikasi Efektif dengan atasan

31
b. Komunikasi Efektif dengan Pasien

32
c. Komunikasi dengan Teman Sejawat

33
d. Komunikasi dengan Tenaga Kesehatan lain (Dokter dan Residen)

e. Dokumentasi pada Handover ( Komunikasi tertulis )

LAMPIRAN 9

34
BUKTI IMPLEMENTASI PENGADAAN BARANG JASA

a. Contoh Formulir Permintaan Barang

b. Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa

PROFIL PENULIS

35
Nama : Dewi Retno Widianingsih, A.Md.Kep
Jabatan : Perawat Terampil
NIP : 19930810 201902 2 010
Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Agustus 1993
Alamat : Kalideres 02/04, Tugu, Cawas, Klaten
No.Telp/HP/Fax : 081225143885
E-mail : retnodewi100893@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SD N 2 Tugu lulus tahun 2005
2. SMP N 1 Cawas lulus tahun 2008
3. SMA N 1 Cawas lulus tahun 2011
4. D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Klaten lulus tahun 2014

Pengalaman Kerja : 1. RSU Islam Cawas 2015-2019


2. RS Jiwa Daerah Surakarta tahun 2019-
sekarang
Instansi Kantor : RS Jiwa Daerah Surakarta
Alamat Kantor : Jl. Ki Hajar Dewantara no 80 Surakarta
Alamat E-mail Kantor : rsjd_surakarta@yahoo.com
No. Telp Kantor : (0271) 641442

36

Anda mungkin juga menyukai