Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Yudith Anita Minda, S.Pd
Asal Institusi: SMP Negeri 1 Detusoko

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
N Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pembelajaran di KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
kelas masih Sumber : analisis terhadap
belum berbasis https://ojs.unm.ac.id/jser/article/download/26569/134 hasil kajian
HOTS 79 literatur dan
Hambatan dalam penerapan pembelajaran Higher Order wawancara dapat
Thinking Skill yaitu diketahui bahwa
a) HOTS belum familiar bagi siswa dan guru, penyebab
b) waktu yang terbatas, dan munculnya
c) kurangnya fasilitas dalam pembelajaran HOTS. masalah
pembelajaran di
Sumber : kelas belum
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/3890/ berbasis HOTS
3249/7408 adalah :

Faktor penghambat adalah kurangnya pemahaman guru 1.Pemahaman guru


mengenai cara merumuskan indikator juga mengoperasikan yang masih rendah
sarana prasarana yang ada di sekolah. Kemudian mengenai
pemahaman guru yang masih rendah mengenai pembelajaran
pembelajaran berbasis HOTS sehingga guru tersebut tidak HOTS sehingga
menerapkan model pembelajaran HOTS. Lalu masih guru tersebut tidak
minimnya pelatihan juga pendampingan bagi guru mengenai menerapkan model
HOTS. Jika diadakan diklat mngenai HOTS masih hanya pembelajaran
seputar teori bukan berorientasi pada contoh langsung di HOTS.
lapangan. 2.kurangnya
pemahaman guru
Wawancara mengenai cara
1. Kepala Sekolah merumuskan
Bapak Yohanas Juang,S.Pd indikator yang
Umur: 55 tahun mengandung
Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS HOTS.
(Higher Order Thinking Skill) karena guru masih mengajar 3.minimnya
dengan paradikma lama siswa hanya di suruh menghafal pelatihan juga
bukan berlatih untuk kemampuan menalar. Selain itu pendampingan
dikarenakan pengetahuan guru dan murid yang kurang. bagi guru
2. Bapak Falentinus Bata,S.Pd, M.Pd mengenai HOTS.
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran 4.Pembelajaran
dan penyusunan soal- soal yang bersifat HOTS. Hal dikelas belum
ini berdampak rendahnya pemahaman siswa dalam berbasis HOTS.
soal HOTS. 5.guru lebih
mengedepankan
3.Teman sejawat kemampuan
Apolonia Sarince,S,Pd (guru Bahasa inggris) kognitif dibidang
Umur:43 tanun eksata dan
Karena anak belum begitu memahami materi dan belum mengabaikan KBM
siap mengerjakan Soal -soal yang HOTS yang
3. Guru Penggerak mengutamakan
Anastasia Sombo,S.Pd anak berpikir
Umur:40 tahun kreatif, kritis,
Karena kurikulum kita diakui atau tidak, masih selalu berargumen dan
mengedepankan kemampuan kognitif. Anak dikatakan kemampuan
cerdas apabila nilai mata pelajaran eksata sempurna. mengambil
Maka tak jarang guru di sekolah berlomba-lomba Keputusan.
mencetak generasi yang mampu menghasilkan nilai 6.kurangnya
sempurna untuk mapel-mapel yang sering dilombakan, fasilitas dalam
dengan mengabaiakan KBM yang mengedepankan pembelajaran
kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan HOTS dan waktu
berargumen, dan kemampuan mengambil keputusan yang terbatas.
bagi siswa. Banyak masih berfokus pada hafalan saja atau 7.guru kurang
menggunakan pola Low Order Thinking Skill (LOTS) yang kreatif dalam
membuat siswa selalu berada zona nyaman tanpa pembelajaran dan
adanya tantangan. penyusunan soal
berbasis HOTS.

2 Rendahnya KAJIAN LITERATUR. Setelah dilakukan


Motivasi belajar analisis terhadap
siswa rendah 1. Sumber kajian literatur dan
(PEDAGOGIK) http://lib.unnes.ac.id/20086/1/1301409060.pdf wawancara dapat
Faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa diketahui penyebab
ada;ah : munculnya masalh
1) Faktor internal siswa, faktor internal siswa yang rendahnya motivasi
meliputi : belajar siswa
(1) Kesehatan fisik dan mental. Kesiapan fisik dan adalah:
mental untuk belajar menjadi hal yang paling 1. faktor internal
utama, karena dengan fisik dan mental yang yang meliputi
sehat siswa mudah untuk menerima pelajaran Kesehatan fisik dan
yang disampaikan oleh guru di kelas. mental,bakat dan
(2) Bakat. Siswa yang mempunyai bakat tertentu minat, motivasi,
akan mudah dan lancar mengikuti kegiatan konsentrasi,
belajar pada bidang bakatnya tersebut. kepercayaan diri,
(3) Minat. Siswa yang sudah memiliki minat untuk dan komitmen
belajar akan lebih mudah menerima pelajaran pada tugas.
yang diajarkan. Oleh karena itu penting bagi 2 .faktor eksternal
siswa atau guru untuk menumbuhkan dan yang mencakup
mempertahankan minat siswa. rangsangan,
(4) Motivasi. Dalam motivasi belajar unsur motivasi penguatan,
menjadi paling mendasar bagi siswa. Tanpa lingkungan sekolah
adanya dorongan maka apa yang dipelajari tidak dan lingkungan
akan diterima atau dipahami oleh siswa. keluarga.
(5) Konsentrasi. Dalam belajar diperlukan 3. guru kurang
konsentrasi untuk menerima informasi yang variatif dalam
dipelajari. mengajar.
(6) Kepercayaan diri. Siswa yang memiliki rasa 4. siswa kurang
percaya diri tinggi dalam belajar akan lebih mendapat
mudah menyerap materi. perhatian orangtua
(7) Komitmen pada tugas (task commitment). 5. siswa yang
2) Faktor eksternal siswa, faktor eksternal siswa belum mempunyai
meliputi : cita- cita.
(1) Rangsangan. Rangsangan dari lingkungan baik 6..kurang
keluarga maupun sekolah dapat membantu siswa mendapat
untuk belajar dengan baik. pendampingan
(2) Penguatan. Penguatan yang diberikan bisa dirumah sehingga
melalui pemberian imbalan atau hukuman. anak tidak merasa
(3) Lingkungan sekolah. Dukungan dari lingkungan pintar dan kurang
sekolah membantu siswa untuk belajar lebih giat, percaya diri.
karena adanya kompetisi atau pemberian 7. siswa tidak
imbalan yang ditawarkan oleh sekolah. menyukai cara
(4) Lingkungan keluarga. lingkungan keluarga pengajaran guru.
mencakup pola asuh, kondisi ekonomi keluarga 8. siswa tidak
dan dukungan dari pihak keluarga. menyukai mata
Pelajaran tertentu.
Sumber:https://journal.uniga.ac.id/index.php/K/article/ 9. Siswa merasa
view/292/263 bosan dalam
kegiatan belajar
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar, diduga karena 10. cara mengajar
siswa cepat merasa bosan dalam kegiatan belajar, guru yang kurang
diantaranya faktor cara mengajar guru yang kurang menyenangkan dan
menyenangkan dan bervariasi dalam kegiatan belajar kurang bervariasi
mengajar. Hasil dari observasi di lapangan, sebagian besar dalam KBM
guru-guru kurang menggunakan media pembelajaran, 11. Guru-guru
pengakuan dari para informan ditemukan banyak faktor, kurang
diantaranya kekurangan finansial, kurang menguasai cara menggunakan
penggunaan media, sarana dan prasarana yang kurang media
memadai. pembelajaran
disebabkan oleh
Wawancara : keterbatasan
1. Kepala Sekolah anggaran, kurang
Bapak Yohanes Juang,S.Pd menguasai
Umur: 55 tahun penggunaan media
Penyebab motivasi belajar rendah: pembelajaran dan
a) Sudah 2 tahun belajar dirumah karena pandemi, minimnya sarana
sehingga ketika masuk sekolah anak-anak masih merasa dan prasarana
malas belajar. penunjang kegiatan
b) Guru kurang variatif saat mengajar KBM.
c) kurang perhatian dari orang tua
d) siswa belum mempunyai cita-cita
2. Teman sejawat
Maria Ludgardis Pedha,S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
Umur: 37 tahun
Penyebab Motivasi belajar rendah:
Karena Sebagian besar anak bersal dari orangtua bermata
pencaharian bertani dan buruh tani sehingga di rumah
tidak ada yang mendampingi belajar. Selain itu anak
merasa tidak pintar atau kurang percaya diri
3.Guru Penggerak
Anastasia Sombo,S.Pd.
Umur: 40 tahun
Peserta didik masih memiliki motivasi belajar rendah
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
materi yang dipelajari susah, siswa tidak menyukai cara
pengajaran guru, siswa tidak menyukai mata pelajaran
tertentu bahkan kondisi lingkungan keluarga yang kurang
mendukung
3 Peserta didik KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan
sulit memahami Sumber : analisis terhadap
apa yang mereka https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jocee/article/view/ kajian literatur dan
baca 11859/5409 wawancara dapat
diketahui penyebab
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemampuan munculnya
membaca siswa yaitu faktor internal yang berasal dari dalam masalah sulitnya
diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik
siswa. memahami apa
yang dibaca
Faktor internal yang menyebabkan rendahnya kemampuan adalah:
membaca siswa adalah sikap siswa yang tidak serius saat 1.rendahnya minat
mengikuti pembelajaran atau minat membaca siswa yang membaca siswa
rendah, siswa akan membaca jika diperintah guru dan dan sikap siswa
kurangnya kebiasaan membaca siswa. Sikap siswa yang tidak yang tidak serius
serius saat mengikuti pembelajaran merupakan salah satu saat mengikuti
faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca pembelajaran.
siswa 2.lingkungan
sekolah kurang
Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya kemampuan mendukung, buku
membaca siswa adalah lingkungan sekolah kurang atau bahan bacaan
mendukung, buku/bahan bacaan terbatas, lingkungan terbatas.
keluarga yang kurang mendukung. 3.lingkungan
keluarga yang
Sumber : kurang mendukung
https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php? 4.literasi siswa
article=2818344&val=25185&title=ANALISIS kurang,
%20KEMAMPUAN%20MEMBACA%20PEMAHAMAN 5.siswa kurang
%20SISWA%20KELAS%20V%20DI%20SD%20NEGERI fokus/kurang
%201%20SUKAGALIH konsentrasi.
6. faktor keadaan,
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadi pengaruh
penghambat dalam kemampuan membaca pemahaman lingkungan,
yaitu faktor keadaan, pengaruh lingkungan, kebiasaan, kebiasaan, motivasi
motivasi dan minat, dan bahan bacaan. dan minat, dan
1) Faktor keadaan, baik keadaan diri siswa seperti sedang bahan bacaan
tidak enak badan atau mempunyai gangguan penglihatan
dan lainnya atau keadaan luar diri atau tempat yang
dapat mengganggu seperti kebisingan yang dihasilkan
dari suara kendaraan atau mesin juga berisik dan
gangguan orang lain terhadap mereka yang sedang
membaca. Sejalan dengan pendapat Muhsyanur (2014,
hlm. 53) mengemukakan, kegiatan membaca akan
berlangsung dengan baik, harus didukung dengan bahan
bacaan (reading matter), situasi atau tempat (place and
situation), dan keadaan pelaku itu sendiri (situation of
personallity).
2) Pengaruh lingkungan saat siswa membaca, kebanyakan
siswa ketika diwawancarai mereka membaca ketika
disuruh saja, mereka merasa lelah, bosan, mengantuk dan
tidak bersemangat untuk membaca sehingga sebagian
besar siswa lebih memilih ngobrol dengan teman
sebangku pada saat pembelajaran berlangsung. Namun
terdapat pula siswa yang orangtuanya sengaja
membelikan handphone yang disalah gunakan oleh anak,
seperti halnya bermain game lupa untuk belajar, lebih
banyak mendengarkan musik, dari pada belajar. Artinya
peran orangtua disini bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan anaknya saja tetapi peran orangtua juga harus
senantiasa membimbing anaknya dalam hal belajar.
3) Kebiasaan, dalam hal ini yaitu kebiasaan siswa dalam
membaca baik di sekolah maupun di rumah, mereka
mempunyai kebiasaan di rumah bermain dengan teman,
bermain game, jarang membaca kembali materi
pelajaran. Bahkan membaca buku kalau ada tugas saja.
4) Motivasi dan minat, dalam hal ini yaitu dorongan atau
dukungan serta keinginan siswa untuk semangat dalam
melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah membaca dan
memahami bacaan.
5) Bahan bacaan, dalam tes kemampuan membaca
pemahaman juga mempengaruhi kemampuan siswa,
diantaranya kalimat yang dirasa terlalu panjang, kosakata
yang asing, paragraf yang terlalu banyak. Dalam
wawancara ditemukan beberapa alasan dari siswa yang
mengaku bahwa mereka merasa kesulitan karena ada
kata yang dirasa asing dan baru. Ini dikarenakan
kurangnya penguasaan kosa kata, dan juga kurangnya
pembiasaan dalam membaca.

WAWANCARA
1. Kepala Sekolah
Bapak yohanes Juang,S.Pd
Umur: 55 tahun
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca
anak masih rendah yaitu karena tidak terbiasa membaca
atau literasi kurang, serta kurang memahami kosakata.
2. Teman Sejawat
Maria Ludgardis Pedha, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
Umur: 37 tahun
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca
anak karena belajarnya kurang fokus atau kurang
konsentrasi.
3. Guru Penggerak
Anastasia Sombo,S,Pd
Umur: 40 tahun
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca
anak masih rendah Bisa karena mereka belum bisa
membaca, sehingga sulit bagi anak yang mengalami
permasalahan

4 Hubungan KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan


komunikasi antar Sumber : analisis terhadap
guru dan orang https://stai-binamadani.e-journal.id/Alfikrah/article/ hasil kajian
tua peserta didik download/397/290/ literatur dan
(Membangun wawancara dapat
relasi/hubungan) Hambatan-hambatan dalam Menjalin Kerjasama antara Guru diketahui penyebab
dan Orang Tua. sulitnya
membangun
Pertama, hambatan yang disebabkan oleh sikap guru. hubungan
Beberapa guru memiliki pandangan yang salah jika komunikasi antara
keluarga yang berpenghasilan rendah kurang guru dan orangtua
berminat pada pendidikan anaknya dibanding peserta didik
dengan yang berpengasilan tinggi. adalah:
Kedua, Kurang yakinnya guru untuk mengubah pemahanan 1. sikap guru,
orang tua siswa. dimana guru
Hambatan yang datang dari guru terlihat dari memiliki
ketidakyakinannya untuk melibatkan orang tua di pandangan yang
sekolah. salah tentang
Ketiga, pandangan orang tua yang kurang tepat. kondisi keuangan
Hambatan kerjasama guru dan orang tua disebabkan orangtua turut
atas pandangan-pandangan orang tua terhadap mempengaruhi
sekolah di antaranya: bahwa ada penghambat antara minat siswa
orang tua dan cara mendidik anak dari kalangan terhadap
ekonomi rendah Pendidikan.
2. kurang yakinnya
Sumber : https://guruinovatif.id/artikel/pentingnya-kerja- guru untuk
sama-guru-dan-orang-tua-dalam-pendidikan- mengubah
manfaat-yang-tak-terbantahkan? pemahaman
username=eventguruinovatif orangtua siswa.
3. keterbatan
Faktor penghambat kolaborasi antara guru dan orang tua waktu yang
menghambat
1. Keterbatasan waktu komunikasi dan
pertemuan.
Guru sering kali memiliki jadwal yang padat dengan tugas- 4 .komunikasi yang
tugas mengajar dan administratif. Sementara itu, orang kurang efektif.
tua juga sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab 5. kurangnya
keluarga. Keterbatasan waktu dapat menghambat keterlibatan
komunikasi dan pertemuan orangtua.
6. guru tidak
mempunyai buku
penghubung antara
2. Komunikasi yang tidak efektif orangtua dan guru.
7 .tidak semua
Terkadang, komunikasi antara guru dan orang tua dapat orang tua memiliki
terhambat oleh kurangnya kemampuan untuk HP untuk
berkomunikasi secara efektif. Ini dapat menciptakan memudahkan
hambatan dalam membangun kolaborasi yang positif komunikasi dengan
antara guru dengan orang tua murid. guru.

3. Perbedaan pendapat

Orang tua dan guru sangat mungkin memiliki pandangan


yang berbeda mengenai pendidikan dan perkembangan
anak. Hal ini dapat menyebabkan konflik dapat muncul
jika perbedaan ini tidak dikomunikasikan dengan bijak.

4. Kurangnya keterlibatan orang tua

Beberapa orang tua mungkin kurang aktif dalam


pendidikan anak-anak mereka karena berbagai alasan .

WAWANCARA :

1. Kepala Sekolah
Bapak Yohanes Juang, S,Pd
Umur: 55 tahun
Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan
orang tua Karena guru tidak mempunyai buku
penghubung antara orang tua dan guru.
2.Teman sejawat
Martinus Napa Wara,S.Pd
Umur: 39 tahun
Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi guru dan wali
murid dikarenakan kurang maksimalnya pemanfaatan
buku penghubung.
3.Guru Penggerak
Anastasia Sombo,S.Pd
Umur: 40 tahun
1) Perbedaan pola pikir yang dianut orang tua dengan
guru
2) Tidak semua orang tua memiliki HP yang
memudahkan guru untuk berkomunikasi.

5. Penggunaan KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan


model analisis terhadap
pembelajaran Sumber : https://naikpangkat.com/mengenal-kendala- hasil kajian
inovatif yang pembelajaran-inovatif-di-kelas/ literatur dan
masih belum wawancara dapat
maksimal Kendala-kendala penerapan pembelajaran inovatif diketahui penyebab
1. Faktor lingkungan sekolah. belum
Faktor ini tidak hanya sekedar membahas konsep belajar maksimalnya
saja namun juga bagaimana mekanisme berjalannya
penggunaan model
administrasi sekolah. Peran guru memang utamanya
sebagai pendidik. Namun tidak bisa dinaifkan bahwa pendidik pembelajaran
juga terkadang harus cerdas dan bijak dalam membagi waktu inovatif adalah:
agar keduanya dapat berjalan seimbang Setelah dilakukan
2. adanya perbedaan usia para pendidik. analisis terhadap
Hal ini akan menghadirkan kesenjangan sehingga
hasil kajian
pembelajaran inovatif tak dapat terlaksana dengan baik.
3. Ketidakmampuan sebagian pendidik dalam pemanfaatan literatur dan
teknologi sangat berpengaruh besar pada wawancara dapat
keberlangsungan penerapan konsep pembelajaran diketahui penyebab
inovatif di kelas belum maksimal
Sumber : penggunaan model
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangs pembelajaran
an/article/view/121 inovatif adalah:
Hambatan dalam penerapan pembelajaran inovatif : 1.guru yang hanya
secara umum guru sudah berusaha menerapkan model fokus dengan
pembelajaran inovatif sesuai tuntutan Kurikulum sekalipun masih mengajar dan
mengalami kesulitan, antara lain : mendidik, tapi di
- masih dirasakan kurangnya contoh-contoh dan pelatihan sisi lain
implementasi model pembelajaran inovatif menyebabkan masih
mengabaikan
lemahnya pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran
inovatif, administrasi
- guru masih memerlukan tambahan pengetahuan dan bimbingan pembelajaran.
dalam penerapan pembelajaran inovatif, 2.adanya
perbedaan usia
WAWANCARA pendidik.
1. Kepala Sekolah 3.belum
Bapak Yohanes Juang,S.Pd maksimalnya
Umur: 55 tahun kemampuan
Penyebab belum maksimal penggunaan model pendidik dalam
pembelajaran inovatif yakni pengetahuan guru masih pemanfaatan
kurang, guru malas untuk merubah dirinya dan enggan teknologi.
keluar dari zona nyaman. 4.pengetahuan
2. Teman Sejawat guru masih kurang
Maria Sarince, S,Pd dan tidak mau
Guru Bahasa Inggris keluar dari zona
Umur: 43 tahun aman.
Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif yang 5.guru belum
masih belum maksimal dikarenakan Guru belum paham menemukan
serta belum menemukan model, strategi dan metode model, strategi dan
pembelajaran yg sesuai di kelas metode
3. Guru Penggerak pembelajaran yang
Anastasia Sombo,S.Pd sesuai.
Umur: 40 tahun
Kebanyakan guru yang sudah sepuh telah merasa di zona
nyaman dan enggan untuk melakukan perubahan-
perubahan untuk melakukan pembaharuan dalam model,
strategi dan metode pembelajaran. Sedangkan guru yang
muda terkadang terkendala waktu dan jaringan jika
hendak mengoptimalkan pembelajaran yang berbasis
model, strategi dan metode pembelajaran kekinian
menurut perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai