Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : YETI ASMULYATI
Asal Institusi : SDN 2 MARIA

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah


No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1. Pembelajaran di Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
kelas masih belum  Berdasarkan analisis hasil penelitian literatur dan wawancara, penyebab
berbasis HOTS mengenai pengetahuan guru Sekolah Dasar Pembelajaran di kelas masih belum berbasis
tentang HOTS dalam pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill) :
matematika dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan guru tentang makna HOTS 1. Paradikma lamasiswa hanya disuruh
masih rendah. Tidak semua guru mengetahui menghafal
level kognitif HOTS sesuai Taksonomi Bloom bukan berlatih
serta memaknai HOTS secara beragam yakni untuk kemampuan menalar
sebagai keterampilan, instrumen penilaian dan
proses pembelajaran. Selain itu, pengetahuan 2. Kemampuan Guru dalam menyususn
pembelajaran berbasis HOTS masih Rendah
guru tentang implementasi pembelajaran
matematika yang berorientasi higher order
thinking skill juga masih rendah. Pada tahap
perencanaan pembelajaran, guru belum dapat
merumuskan tujuan pembelajaran yang
memuat HOTS, walau telah mengetahui
model atau metode pembelajaran yang
relevan untuk diterapkan dalam mendorong
pengembangan HOTS siswa. Pada tahap
pelaksanaan pembelajaran, guru masih minim
dalam melakukan hal-hal yang memfasiltasi
peningkatan HOTS siswa. Pada tahap
evaluasi, kemampuan guru dalam menyusun
instrumen penilaian HOTS masih
rendah.
(Rafiq Badjeber,Nursupiamin, Agung
Wicaksono, Mufidah: 2020)

Hasil wawancara dari kepala sekolah dan


teman sejawat guru:

1. MINARNI, S.Pd.SD

Pembelajaran di kelas masih belum berbasis


HOTS (Higher Order Thinking Skill)
karena guru masih mengajar dengan paradikma
lama siswa hanya di suruh menghafal
bukan berlatih untuk kemampuan menalar.
Selain itu dikarenakan pengetahuan guru
dan murid yang kurang.

2. Nuraini,S.Pd.SD
Karena anak belum begitu memahami materi dan
belum siap mengerjakan Soal -soal
yang berbasis HOTS

2. Beberapa siswa masih Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literatur dan hasil
mengalami kesulitan dalam Menurut Amalia Putri (2019), faktor yang wawancara diperoleh penyebab masalah
membaca dengan cepat dan mempengaruhi kesulitan membaca siswa terdiri yaitu :
lancar di kelas dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor  Kurangnya keinginan siswa untuk mencari
eksternal. Faktor internal yang terdapat dalam bahan bacaan yang menarik
diri siswa yaitu: 1) faktor jasmaniah, 2) faktor  Siswa tidak menganggap membaca
psikologis dan 3) faktor kelelahan. Sedangkan sebagai suatu kebutuhan yang paling
faktor eksternal yaitu: 1) faktor lingkungan penting
keluarga, 2) faktor lingkungan sekolah dan 3)  Kemampuan membaca siswa masih
faktor lingkungan sosial. dibawah rata-rata
 Siswa sekarang lebih senang membaca
atau mencari informasi melalui internet
atapun media sosial.
Hasil Wawancara dengan Kepala sekolah dan  Guru belum membiasakan kegiatan literasi
rekan sejawat  Belum tersedianya tempat baca yang
Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya menarik
minat baca peserta didik yaitu:  Lingkungan yang tidak mendukung. Selain
 Kurangnya keinginan siswa untuk mencari di perpustakaan sekolah, tidak ada lagi
bahan bacaan yang menarik tempat untuk anak mendapatkan buku
 Pengaruh teknologi, seperti televisi, hp, dan bacaan.
internet. Siswa lebih memilih bermain hp  Buku-buku di perpustakaan sekolah masih
atau menonton tv daripada membaca buku. minim, kurang bervariasi, dan kurang
 Siswa lebih banyak memanfaatkan internet menarik.
untuk kepentingan lain daripada mencari  Pengaruh teman bermain/ teman sebaya
informasi tentang materi pelajaran  Pengaruh teknologi, seperti televisi, hp,
 Buku-buku di perpustakaan sekolah masih dan internet. Siswa lebih memilih bermain
minim, kurang bervariasi, dan kurang hp atau menonton tv daripada membaca
menarik. buku.
 Belum tersedianya tempat baca yang
menarik
 Guru belum membiasakan kegiatan literasi

3. Rendahnya Motivasi belajar Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
siswa  1. Rendahnya motivasi belajar siswa karena literatur dan wawancara, penyebab
rendahnya disiplin belajar, sikap belajar siswa rendahnya motivasi belajar siswa yang
yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran di rendah adalah :
kelas, tingkat aktivitas siswa yang kurang,
dan tingkat kepuasan belajar yang rendah. (Rike 1. Rendahnya disiplin
Kurnia Sari/2021) Belajar

Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan 2. Materi yang


rekan sejawat dipelajari susah
1. Minarni,S.pd.SD
Penyebab motivasi belajar rendah: 3. Siswa tidak
a) anak bersal dari keluarga brokenhome dan menyukai cara
dirumah tidak ada yang mendampingi belajar. pengajaran guru

b) Guru kurang variatif saat mengajar 4. siswa tidak


menyukai mata
c) Siswa belum mempunyai cita-cita pelajaran tertentu

d) Anak merasa tidak pintar atau kurang percaya 5. kondisi lingkungan


diri keluarga yang
kurang mendukung.

4. Rendahnya kemampuan siswa Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literature dan hasil
menyelesaikan operasi  Penelitian yang dilakukan oleh (Utari et al., wawancara diperoleh penyebab masalah
penjumlahan dan pengurangan 2019) menemukan bahwa Faktor yang yaitu :
bersusun menyebabkan kesulitan belajar matematika  Minat siswa pada mata pelajaran
berasal dari faktor internal dan faktor matematika masih rendah
eksternal. Faktor internal yang berasal dari  Siswa belum memahami konsep
siswa meliputi IQ atau intelegensi, sikap siswa penjumlahan dan pengurangan bersusun
dalam belajar matematika, motivasi belajar  Siswa masih keliru pada penempatan
siswa yang masih rendah, kesehatan tubuh angka jika hasil penjumlahan bersusun
yang tidak optimal, dan kemampuan dua bilangan menghasilkan puluhan
pengindraan siswa yang kurang. Sedangkan  Siswa merasa kesulitan memahami
faktor eksternal yang berasal dari luar siswa konsepe pengurangan dengan sistem
antara lain kurangnya variasi mengajar guru, pinjam.
penggunaan media pembelajaran yang belum  Siswa bermain dan mengobrol bersama
maksimal, sarana prasarana di sekolah, serta teman saat pembelajaran berlangsung
lingkungan keluarga.  Penggunaan media pembelajaran yang
belum optimal
Hasil Wawancara kepala sekolah dan rekan
sejawat

1. Nuraini,S.Pd.SD
 Siswa belum memahami konsep penjumlahan
dan pengurangan bersusun
 Siswa masih keliru pada penempatan angka
jika hasil penjumlahan bersusun dua bilangan
menghasilkan puluhan
 Siswa merasa kesulitan memahami konsepe
pengurangan dengan sistem pinjam.
 Siswa bermain dan mengobrol bersama
teman saat pembelajaran berlangsung
 Penggunaan media pembelajaran yang belum
optimal

5. Peserta didik sulit Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
memahami apa faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan literatur dan wawancara, penyebab Peserta didik
yang mereka baca membaca. Umunya, sulit memahami apa yang
kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan mereka baca yaitu:
oleh pemahaman seseorang pada bacaan a. tingkat intelegensi
yang dibacanyadan tingkat kecepatan yang
dimiliki. Faktor– faktor itu antara lain : b. kemampuan
berbahasa
a. tingkat intelegensi
b. kemampuan berbahasa c. sikap dan minat
c. sikap dan minat
d. keadaan bacaan d. keadaan bacaan
e. kebiasaan membaca
f. pengetahuan tentang cara membaca e. kebiasaan membaca
g. latar belakang sosial, ekonomi dan budaya.
h. emosi f. pengetahuan tentang
(Widyasari :2019) cara membaca

Hasil Wawancara kepala sekolah dan guru g. latar belakang sosial,


sejawat ekonomi dan
 1. MINARNI, S.Pd.SD budaya.
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca
anak masih rendah yaitu Karena h. emosi siswa
tidak terbiasa membaca atau literasi kurang, serta
kurang memahami kosakata.
2. Nuraini,S.Pd.SD
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca
anak karena belajarnya kurang fokus
atau kurang konsentrasi.
3. Siti Mardiani,S.pd
Penyebab kemampuan pemahaman dalam membaca
anak masih rendah Bisa karena
mereka belum bisa membaca, sehingga sulit bagi
anak yang mengalami permasalahan
keterlambatan membaca ini untuk memahami apa
yang mereka baca, kurang pemahaman kosakata,
kebiasaan anak yang belum terbiasa membaca
serta minat terhadap bahan
bacaan.
6. Hubungan komunikasi antar Hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses Berdasarkan hasil kajian literature dan hasil
guru dan orang tua peserta didik komunikasi yang dilakukan antara orang tua wawancara diperoleh penyebab masalah
terkait pembelajaran masih dan guru antara lain yaitu kurangnya yaitu :
kurang (Membangun kemampuan orang tua dalam menggunakan  Guru belum maksimal menerapkan
relasi/hubungan) media metode pembelajaran yang menarik
sosial, signal yang kurang memadai dan waktu  Guru mengetahu model pembelajaran
yang kurang dalam berkomunikasi .(Nadha tetapi belum mengetahui langkah-langkah.
Luthfiyah Firdaus : 2022)
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah dan
rekan sejawat.

1. Minarni, S.Pd.SD

Penyebab Kurangnya hubungan komunikasi


guru dan wali murid Karena guru tidak
mempunyai buku penghubung antara orang tua
dan guru, selanjutnya kurang hidupnya group WA
kelas.

2. Nuraini,S.Pd.SD
 Perbedaan pola pikir yang dianut orang
tua dengan guru
 Tidak semua orang tua "standby" di
rumah, seperti contohnya di lingkunga SD
saya
banyak orang tua yang merantau atau
berkebun di luar daerah, sehingga anak ditinggal
dirumah hanya dengan kakek/ nenek yang sudah
"sepuh" dan beliau menyerahkan semua pada guru
disekolah.

 Tidak semua orang tua memiliki HP yang


memudahkan guru untuk berkomunikasi

Anda mungkin juga menyukai