Anda di halaman 1dari 4

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Patrisia Pattikawa, S.Pd
Asal Institusi: SMP Negeri 1 Mamberamo Tengah

Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati
konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan pakar/pihak terkait:


• Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
• Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
• Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
• Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi penyebab masalah.
• Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut.
• Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru
dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
• Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru.
• Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
• Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk
menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah (data pendukung) Masalah terpilih yang
masalah akan diselesaikan

1 Rendahnya motivasi peserta didik dalam Guru belum menggunakan Berdasarkan hasil diskusi dan analisis, ditentukan bahwa akar Masalah yang terpilih untuk
pembelajaran pembelajaran inovatif yang penyebab masalah dari rendahnya motivasi peserta didik dalam diselesaikan yaitu :
menarik sesuai dengan pembelajaran adalah Guru belum menggunakan pembelajaran
inovatif yang menarik sesuai dengan materi dan kondisi peserta 1. Penggunaan media
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian materi dan kondisi peserta
literatur dan wawancara, penyebab rendahnya didik. didik. pembelajaran yang
motivasi belajar siswa yang rendah adalah : inovatif dan
1) Rendahnya disiplin Belajar Kurangnya penggunaan media ajar dan metode pembelajaran melaksakannya dalam
2) Materi yang dipelajari susah, inovatif yang menarik membuat peserta didik kurang terlibat pembelajaran
3) Siswa tidak menyukai cara pengajaran guru, aktif di dalam proses pembelajaran sehingga mengakibatkan 2. Penggunaan model
4) siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu rendahnya motivasi belajar peserta didik. Dengan adanya media pembelajaran inovatif
5) kondisi lingkungan keluarga yang kurang ajar dan metode pembelajaran inovatif yang menarik dan yang sesuai dengan
mendukung membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran karakteristik peserta
6) Anak merasa tidak pintar atau kurang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. didik
percaya diri
7) Upaya guru membelajarkan siswa
2 Pembelajaran di kelas masih belum berbasis Guru masih melaksanakan Berdasarkan hasil diskusi dan analisis, ditentukan bahwa akar
HOTS pembelajaran berbasis penyebab masalah dari Pembelajaran di kelas masih belum
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian MOTS (Middle Order berbasis HOTS yaitu Guru masih melaksanakan pembelajaran
Thinking Skill) dan LOTS
literatur dan wawancara, penyebab berbasis MOTS dan LOTS.
(Low Order Thinking Skill)
pembelajaran di kelas masih belum berbasis Pembelajaran berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) atau
HOTS adalah : ketrampilan berpikir tingkat tinggi belum konsisten diterapkan
1. Guru masih mengajar dengan paradikma oleh para guru di kelas. Sebagian guru masih mengajar dengan
paradigma lama antara lain menekankan siswa untuk menghafal
lama siswa hanya di suruh menghafal bukan
rumus-rumus atau teori, bukan melatih kemampuan bernalar
berlatih untuk kemampuan menalar pada siswa. Hambatan ini terjadi karena sejumlah hal, di
2. Peserta didik belum begitu memahami antaranya sebagian guru enggan belajar guna meningkatkan
materi dan belum siap mengerjakan Soal - kemampuannya. Dalam kaitan pembelajaran berbasis HOTS,
soal yang HOTS guru tak saja dituntut kreatif, melainkan juga harus luas
wawasannya sehingga guru diharapkan tak berpuas diri dengan
apa yang sudah dicapainya, melainkan tetap harus terus belajar
3. Guru masih melaksanakan pembelajaran menghadapi perubahan zaman. Peserta didik yang belum begitu
berbasis LOTS dan MOTS. memahami materi HOTS dan belum siap mengerjakan soal-soal
4. Soal berbasis HOTS itu dianggap lebih sulit HOTS karena guru tidak melakukan pembiasaan dalam
pembelajaran untuk melatih peserta didik. Dalam menyelesaikan
soal HOTS, yang utama adalah bagaimana menemukan ide
utamanya terlebih dahulu, baru menentukan cara atau rumus
mana yang akan digunakan. Jika sudah dilakukan pembiasaan
maka anggapan bahwa soal HOTS itu sulit sudah tidak ada lagi.
Guru harus mampu mengarahkan para siswa agar mampu
menganalisa dan mengevaluasi sehingga mereka menemukan
pemahamannya sendiri. Hal itu bertujuan mengasah siswa
berpikir kritis dan kreatif sesuai tuntutan zaman.

3 Model pembelajaran yang digunakan guru belum Kurangnya pemahaman Terbatasnya pemahaman dan pengetahuan guru terkait teknologi
inovatif guru terkait pembelajaran dan model pembelajaranpembelajaran yang inovatif
inovatif dan guru masih menyebabkan pembelajaran masih berlangsung secara
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian nyaman menggunakan konvensional. Diharapkan dengan guru menambah dan
literatur dan hasil wawancara, serta pembelajaran konvensional. mengembangkan lagi pengetahuannya, model pembelajaran
dikonfirmasi melalui observasi/pengamatan yang digunakan guru dapat inovatif dan menarik sehingga
dapat diketahui bahwa guru belum peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan
menggunakan model pembelajaran yang pembelajaran yang diterima peserta didik dapat lebih bermakna.
inovatif disebabkan oleh:
1. Kurangnya kedisiplinan guru dalam
menyiapkan strategi pembelajaran
2. Guru terlalu nyaman menggunakan
pembelajaran konvensional (berpusat pada
guru)
3. Kurangnya pengetahuan guru terkait model-
model pembelajaran yang inovatif
4. Guru kesulitan memilih model pembelajaran
inovatif yang sesuai
5. Latar belakang pendidikan dan generasi guru
yang berbeda-beda
6. Kurangnya pengetahuan guru terkait
penggunaan teknologi
7. Peserta didik belum memahami dengan baik
langkah-langkah pembelajaran dalam model
pembelajaran yang diterapkan
8. Fasilitas dan sarana belajar yang belum
memadai

Anda mungkin juga menyukai