Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI POHON

“TRANPIRASI”

DISUSUN OLEH

NAMA :Akmal Anshory

NPM :E1B0170001

SHIFT :Rabu,pukul 10.00

DOSEN :-Yansen ,S.Hut.,M,Sc.,Ph.D.

-Deselina,Ir.,MP

-Putranto Agung N,Ir.,M,Sc

CO-ASS :-Aprilia dewinda damanik E1B015058

-Elsa sari Samosir E1B015060

-Maya Sari Lumban Raja E1B015081

-M Ispan Djayusman E1B015080

-Rika Aldina Hasibuan E1B015038

LABORATORIUM KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
BAB I
PENDAHULUAN

l.l LATAR BELAKANG


Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh-tumbuhan dalam bentuk uapmelalui stomata,
kutikula atau lentisel.Ada dua tipe transpirasi, yaitu transpirasikutikula adalah evaporasi air yang
terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis transpirasi stomata, yang dalam hal ini
kehilangan air berlangsung melalui stomata.Kegiatan tranpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah Besar kecilnya daun, tebal tipis nya
daun, berlapis lilin atau tidaknya daun, banyak sedikitnya bulu pada daundan banyak sedikitnya
stomata. Faktor luar adalah radiasi, temperature, kebasahan , tekanan udara, angin, keadaan air
dalam tanah.

Kecepatan transpirasi berbeda-beda tergantung kepada jenis tumbuhannya Sermacam


cara untuk mengukur besarnya transpirasi, misalnya denganmenggunakan metode penimbangan.
Sehelai daun segar atau bahkan seluruhtumbuhan beserta potnya ditimbang.Setelah beberapa
waktu yang ditentukan, ditimbang lagi. Selisih berat antara kedua penimbangan merupakan
angka penunjuk besarnya transpirasi.

Cahaya matahari, menjadi pemicu membuka danmenutupnya stoma. Saat terang, stoma
membuka; gelapmenutup. Cahaya menghasilkan panas yang berakibat padameningkatnya suhu.
Kenaikan suhu pada tingkat tertentumemaksa stoma melebar dan memperbesar transpirasi.
Jadi,cahaya akan memacu kegiatan transpirasi daun.Pada praktikum ini tanaman yang digunakan
yaitu bibit sengon, akasia dan bunga kuning

l.2 Tujuan
Untuk mengetahui kecepatan relative kehilangan uap air dari daun berbagai jenis
tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Transpirasi pada hakikat nya sama dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak
digunakan padamakhluk hidup Sebenarnya seluruh bagian tanaman mengadakan
transpirasikarena dengan adanya transpirasi terjadi hilangnya molekul sebagian besar adalah
berat daun hal ini disebabkan luasnya permukaan daun dan karena daun-daun itulebih terkena
udara dari pada bagian lain dari suatu tanaman (Lakitan. 2007).

Kebanyakan fotometer berlandaskan pada sebuah fotoresistor atau fotodioda.Masing-


masing mengalami perubahan sifat kelistrikan ketika disinaricahaya, yang selanjutnya dapat
dideteksi dengan suatu rangkaian elektronik tertentu ( Loveless 2009).

Daya hantar secara langsung dipengaruhi oleh besarnya bukaan stomata. Semakin besar
bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada beberapa tulisan digunakan
beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini daya hantar stomata berbanding dengan
resistensi stomata ( Cambpell, 2003 ).

Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara yang bergerak melewati
permukaan daun tersebut lebih kering (kelembaban nisbihnya rendah) dari udara sekitar
tumbuhan tersebut ( Gardner, dkk., 1991 ).

Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan
tekanan turgor oleh sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut.
Pergerakan air antar sel akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggike sel engan
potensi lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel tergantung pada jumlah bahan yang
terlarut dari cairan tesebut, semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi yang terjadi pada
sel semakin rendah ( Heddy, 1990 ).
BAB III
METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Rabu,05 Maret 2019 Di Laboratorium Kehutanan

3.2 ALAT DAN BAHAN


1. Semai tanaman akasia, sengon dan bunga kuning.
2. Kipas angina
3. Vaslin
4. Botol
5. Kapas

3.3 CARA KERJA

1. Letakkan se,ai tanaman pada botol berisi air dengan seluruh daun diluar botol,
rapatkan bagian mulut botol degan kapas dan vaslin
2. Hitung tinggi air dalam botol
3. Letakan tanaman didalam ruang kamar selama 24 jam
4. Hitung jumlah air yang hilang dari botol untuk tiap tanaman
5. Buat ulangan yang lain , tepatkan dihadapan kipas angina
6. Catat kehilangan air setelah 24 jam
7. Bandingkan jumlah kehilangan air antara jenis tanaman dan antar tanpa kipas
dengan kipas
8. Catat temperature dan kelembapan ruangan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Perlakuan Ulangan Pengamatan Air (cm)
2x 24 Jam 3x 24 Jam
Sengon Biasa 1 0,3 Daunya menguning 0, Layu dan menguning
2
2 0,2 Menguning Layu dan menguning
0,
1
Sengon 1 0,2 Daun masih segar 0, Daun menguning
Berangin 3
2 0,1 Daun masih segar Layu dan menguning
0,
2
Bunga 1 0,1 Masih segar 0, Daun masih segar
Kuning Biasa 1
2 0,4 Daun menguning Daun layu dan
0, menguning
3
Bunga 1 0,1 Bunganya mekar 0, Bunga layu dan daun
Kuning 1 segar
Berangin 2 0,1 Daun menguning Daun menguning
0,
1
Akasia Biasa 1 0,3 Daun berwarna Coklat 0, Daun layu dan
2 menguning
2 0,2 Daun brwarna coklat Daun menguning
0,
2
Akasia 1 0,2 Daun segar 0, Daun menguning
Berkipas 1
2 0,1 Daun segar Daun sedikit menguning
0,
1

4.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami melakukan kegiatan acara 3 yaitu transpirasi.Kami
melakukan pengamatan kepada tiga jenis tumbuhan atau bibit yang berbeda yaitu semai
Sengon,Akasia dan Bunga Kuning. Dimana kami melakukan 2 perlakuan yang berbeda pada
masing masing tanaman yaitu diletakan di tempat biasa atau suhu kamar dan di bawah kipas
angina.

Untuk perlakuan selanjutnya, kami memberikan vaslin pada kapas yang bertujuan untuk
air yang di dlam botol tidak menguap keluar supaya proses transpirasi bisa berjalan dengan baik.
Setelah 24 jam kami melakukan perhitungan seberapa bnyak air yang berkurang dari pengukuran
pertama, setelah itu pada hari ke 3 kami juga mengamati air yang berkurang dalam botol.

Setelah kami mendapatkan hasil dari pengamatan kami, kemudian kami membandingkan
jumlah kehilangan air yang berada di tempat biasa dengan tanaman di bawah kipas. Pada tanama
Sengon tidak terjadi pengurangan air yang siknifikan di masing masing perlakuan atau relative
sama, untuk bunga kuning juga tidak ada hal yang siknifikan dan begitu juga dengan akasia.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
pengukuran laju transpirasi atau hilangnya air dalam tumbuhan dapat dilakukan dengan metode
penimbangan dau tumbuhan yang dimasukkan kedalam botol berisi air yang diamati selama
3x24 jam dan 2x24 jam. Seberapa bnyak air yang berkurang itulah traspirasi yang terjadi pada
naman tersebut

Selain itu praktikan mampu mengetahui kecepatan relative uap air dari daun bebagai
jenis tanaman yaitu Acacia mangium dan sengon yang mana transpirasi sangat dipengaruhi oleh
temperatur

5.2 Saran

Untuk kedepannya praktikum lebih kondusif lagi, diharapkan para praktikan untuk lebih
taat aturan agar tidak ada yang terlambat lagi dan lebih memperhatikan penjelasan dari coass
agar tidak terjadi pertanyaan yang berulang-ulang.
DAFTAR PUSTAKA

Cambpell, N. A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanamaman


Budidaya. UI-Press. Jakarta..

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.


Jakarta.

Loveless, A. R. 2009. Prinsip-Prinsip Fisioloogi Tumbuhan Untuk daerah Tropis.


Gramedia Jakarta.

Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai