Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER II TAHUN 2020/2021

Agama dan Etika Islam

Nama : Amal Rizky Al Harits


NIM 12319063
Kelas : K-
04 Nomor Urut30

BISMILLAH
DEMI ALLAH SAYA BERJANJI AKAN MENGERJAKAN UJIAN SECARA JUJUR DAN MANDIRI

1. A. Bagaimana akal manusia membuktikan eksistensi dan keesaan Tuhan? Jelaskan


secara filosofis!
Jawaban : Kalau menurut saya sendiri, bukti dari eksistensi dari keesaan
Tuhan sendiri dapat dibuktikan dari apa yang kita lihat, yakni berbagai hal yang
ada di alam semesta yang sangat luar biasa dan pasti ada yang menciptakan,
dan tidak mungkin dapat diciptakan oleh makhluk hidup dengan segala
ketidaksempurnaannya, bahkan akal makhluk hidup tidak mampu untuk
mencoba menyamai menciptakan hal-hal yang ada di alam semesta. Maka
dari itu, hanya Allah SWT yang dapat menciptakannya.
Sebagaimana disampaikan dalam firman Allah SWT dalam QS Ath-Thur :35-36

َ ‫َ ش‬ َْ َ َ َ َ ُ ُ
‫أ‬ ‫ن‬ ‫) ا ل خاِل أ‬35 ( ‫م‬ ‫َما وا‬ َ‫ل‬ ‫) ( يوق نو ن ل ب‬36
‫ء ِم‬ َ َُ َ ُ ‫ْل ر‬
‫م خ‬
‫ري‬ ‫وا ِت ض ال قو ن خ ل قوا أ م ه‬
ُ
‫غ ِل قوا‬
‫ُ ي‬
‫م‬ ‫َّس‬

"Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul? Ataukah mereka


ِ yang
menciptakan
(diri mereka sendiri)?. Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi?.
Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)." Ath Thur:
35-36.
B. Jelaskan secara rinci konsep Islam kaaffah berserta ruang lingkupnya! Lengkapi
dengan bagan!
Jawaban : Kaffah secara Bahasa artinya adalah keseluruhan. Islam Kaffah yakni
menjalani ajaran islam secara keseluruhan dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam di
setiap aspek kehidupan.

Salah satu contoh menjalani islam secara kaffah yakni


a). Menjadikan Islam sebagai landasan penggunaan ilmu (aksiologi) tanpa
mempermasalahkan aspek ontologis dan epistimologisnya,
b) memasukkan nilai-nilai Islam (tauhid) dalam arti luas ke dalam ilmu-ilmu
umum dan teknologi,
c) Mengintegrasikan paket kurikulum ilmu-ilmu umum dengan ilmu keagamaan
dalam proses pendidikan untuk melahirkan ahli ilmu-ilmu umum,
d) melakukan pendekatan dalam memahami ilmu keagamaan dengan sains
dan teknologi.

2. A. Mengapa kita diperintahkan untuk beribadah kepada Allah ta’ala?


Apakah ini artinya Allah butuh ibadah kita? Jelaskan secara normatif-
filosofis! Jawaban :
Allah memerintahkan kita untuk beribadah sebagaimana tertuang dalam QS. Adz
Dzariyat : 56 “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepadaKu. Allah memerintahkan kita untuk beribadah bukan
karena Allah butuh ibadah kita, namun kita lah yang butuh untuk beribadah
kepada Allah, karena ibadah sendiri dapat berfungsi untuk mempererat
hubungan kita dengan Allah dan mempertebal keimanan, lalu ibadah juga
sebagai wujud dari rasa syukur kita kepada Allah atas segala kenikmatan yang
telah diberikan. Allah SWT juga mungkin inginmengetahui seberapa patuh kita
sebagai umatnya dalam mematuhi apa yang diperintahkannya dan juga ibadah
dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk melihat mana hamba yang
beriman dan mana yang tidak.
b. Bagaimana Anda mengimplementasikan peran sebagai khalifah dalam kehidupan
sehari-hari, baik sebagai seorang anak, mahasiswa, maupun anggota masyarakat!
Landasi argumentasi Anda dengan Q.S. Al-Nahl [16]: 90!
Jawaban :
Manusia diberi tugas oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah,
tentunya manusia harus dapat menjadi contoh yang baik dan menjalankan perannya
dengan baik. Terdapat beberapa hal yang dapat manusia lakukan untuk menjalankan
perannya sebagai khalifah di muka bumi yakni :
 Manusia berkewajiban untuk memakmurkan bumi dan menjaganya dari hal-
hal yang dapat merusak kehidupan di bumi.
 Manusia berkewajiban untuk memajukan kehidupan di dunia dengan cara-
cara yang tidak bertentangan dengan ketentuan Allah.
 Sebagai hamba Allah manusia berkewajiban untuk menyembah dan
mengabdi kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi
segala larangannya.

Sebagai khalifah pula, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-Nahl [16]: 90


“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran”. Manusia harus dapat berbuat baik, saling membantu
satu sama lain, dan saling mengingatkan antar sesama manusia karena hal tersebut
juga merupakan sikap-sikap yang diperlukan sebagai khalifah di muka bumi.

3. a. Jelaskan secara rinci apa saja kandungan inti dalam al-Qur’an sebagai
kitab petunjuk?
Jawaban :
Al-Quran merupakan pedoman hidup utama bagi umat manusia, maka dari itu,
terdapat beberapa pokok penting isi kandungan Al-Quran yakni :
 Akidah : Akidah secara etimologi bermakna kepercayaan dan keyakinan. Adapun
kandungan aspek akidah dalam Al-Qur’an adalah persoalan tauhid bahwa
Allah Swt adalah yang maha segala-galanya.
 Ibadah dan muamalah : ibadah yakni hubungan antara manusia dengan Allah
Swt dan muamalah adalah hubungan antara manusia dengan manusia
lainnya
 Hukum : Al-Quran juga berisi tentang hukum-hukum yang berlaku dalam
kehidupan
 Sejarah : Selain mengandung perintah, Al-Qur’an juga menceritakan
kejadian umat terdahulu agar kita dapat mengambil pelajaran dari masa
lalu.
 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : Apa yang kini banyak ditemukan dan
dapat dibuktikan secara sains pun telah dijelaskan terlebih dahulu sejak dulu
dalam Al-
Quran
b. Apa yang dimaksud dengan ‘ijaz ‘ilmi dalam al-Qur’an? Apa pesan utama di
balik penuturan al-Qur’an terhadap beragam fenomena alam? Dasari penjelasan
diskursif Anda dengan Q.S. Ali ‘Imran [3]: 190-191!
Jawaban : ‘ijaz ‘ilmi merupakan prinsip-prinsip keilmuan dan kecocokan
antara realita ilmiah dengan nas-nas kauniyah dalam Al-Quran. Pesan utama yang
terdapat dari adanya berbagai kecocokan antara fenomena ilmiah dan sains
dan juga ayat- ayat Al-Quran adalah sebagai bukti dari kebenaran Al-Quran dan
juga tanda dari kebesaran Allah SWT. Maka dari itu, kita patut untuk meyakini
bahwa hanya agama Islam lah yang benar dan hanya Allah SWT lah Tuhan
yang patut disembah.

4. A. Bagaimana cara membedakan antara Sunnah Tasyri’iyyah yang harus kita


ikuti dengan Sunnah Gair Tasyri’iyyah yang tidak mesti kita ikuti?
Jawaban : Sunnah Tasyri’iyyah yang harus diikuti memiliki kriteria yakni seperti
perbuatan Nabi Saw. dalam bentuk penyampaian risalah dan penjelasannya
terhadap al-Qur’an tentang berbagai masalah yang masih bersifat umum
dan mutlak. Beliau menjelaskan bentuk dan tata cara shalat, haji, dan lainya
dalam kapasitasnya sebagai Rasul. Sementara Sunnah Gair Tasyri’iyyah memiliki
kriteria yakni yang berkaitan dengan beberapa persoalan keduniaan yang timbul
dari hajat insani dalam kehidupan keseharian Nabi, seperti cara berpakaian, urusan
pertanian dan lainnya, dan hukum mengikutinya hanya sebatas sunnah atau
mubah.

B. Dalam konteks bangsa Indonesia yang plural, setujukah Anda dengan Perpres yang
melegalkan investasi miras? Sudah tepatkah keputusan Presiden yang akhirnya
mencabut Pepres tersebut? Jelaskan argumen Anda berdasarkan prinsip
kemaslahatan (mashalih mursalah)!
Jawaban : Menurut saya sendiri, saya kurang setuju dengan perpres yang
melegalkan
investasi miras. Karena dengan adanya perpres investasi miras, jangkauan dan
cakupan penjualan miras menjadi lebih luas dan lebih memudahkan masyarakat
untuk membeli miras, dan masih banyak umat islam di Indonesia yang memiliki iman
yang belum terlalu kuat dan mudah tergoda, dikhawatirkan apabila miras lebih
mudah didapat, akan banyak umat muslim yang imannya tergoyahkan dan
melakukan maksiat, oleh karena itu, keputusan presiden yang juga merupakan umat
muslim untuk mencabut perpres ini telah tepat

5. A. Bagaimana sepatutnya kita men-setting motif (niat) ibadah agar bernilai


ikhlas di sisi Allah? Bolehkah jika kita salat tahajud, misalnya, dengan niat
meminta kebutuhan duniawi?
Jawaban : Menurut saya, hal utama yang harus dilakukan adalah diniatkan
dengan tulus bahwa ibadah yang akan kita lakukan hanya untuk mendapatkan
ridho Allah SWT, bukan untuk memperoleh sesuatu. Namun, tetap
diperbolehkan untuk meminta sesuatu kepada Allah saat beribadah, karena Allah
sendiri memerintahkan kita untuk meminta hanya kepada Allah
SWT,sebagaimana disebutkan dalam QS Ghafir ayat 60 yang berbunyi :

ُ َ
‫عو‬ ُ َ َّ َ ُ ‫َم‬ َ
ِ ‫س‬‫َن إ ن ل ك م أ‬ ‫د خ ِد‬ ِ ِ
ِ‫داِخ رري ن‬
‫ين ب‬ َْ َ َ َ ُ َّ َ
‫تج ن ي س ت كُِيو‬ ‫لو ن ين‬ ‫ه ن‬
َّ َ َ ‫ج‬
‫ا د‬ ‫ن ا ل ِذي ع‬ ‫س ي عَبا‬

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang


yang
menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke
dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).

B. Jelaskan secara beralasan, praktik puasa seperti apa yang dapat membentuk
karakter amanah, jujur, dan berintegritas tinggi! Landasi jawaban Anda dengan
Q.S. Al-Baqarah [2]:183!
Jawaban : Sebagaimana diperintahkan oleh Allah dalam Q.S. Al-Baqarah
[2]:183
ٰٓ
َ ُّ َ ُ ُ َ ِّ ِ َ‫ت‬ َّ ُ َّ َ َ ُ َّ
‫ي ا ي ها‬ ‫ك ك‬ ‫ال ص يا م‬
‫عل‬
‫م ن ا ل ِذ‬ ‫و ن لَع ل ك‬ ‫ت ت ق‬
َّ
‫ك ب كَما ُمَل ِت وا ا لِذ ي‬ ‫ي ن بِل‬
َ
ُ ٰ َ
‫ن ب اَم ن‬ ‫ي ع‬
ُ
‫ك مِم ق‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Kita diwajibkan oleh Allah SWT untuk berpuasa agar kita sebagai umat manusia
dapat memiliki nilai ketaqwaan. Puasa yang dilaksanakan dengan benar, sesuai
aturan dan dijalankan sepenuh hati akan membangun kepribadian yang lebih baik,
dikarenakan puasa sendiri memiliki definisi menahan diri, yang apabila kita lakukan
tentunya dapat menciptakan sifat amanah, jujur dan berintegritas dalam diri kita.

Referensi :
https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/97406410605844469
https://rho-mieth.blogspot.com/2011/11/ijaz-al-ilmi-di-dalam-al-quran.html
http://eprints.walisongo.ac.id/6968/3/BAB%20II.pdf
https://www.smam9bekasi.sch.id/peranan-manusia-sebagai-khalifah
https://www.nu.or.id/post/read/90881/oase-al-quran-1-kenapa-allah-perintahkan-
manusia-beribadah
https://muslim.or.id/39644-mintalah-kepada-allah-sampai-perkara-remeh-
sekalipun.html
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1079

Anda mungkin juga menyukai