Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EVAPORASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK :2
NAMA : Crisvine Z.M Sianturi (2002011)
Daniel Hasioalan Siagian (2002012)
Daniel Tamba (2002013)
Dapot Cristofer Haloho (2002014)
Deny Wardana (2002016)
Desi Suryani S. Sirait (2002017)
Dino Deni Gabriel Silalahi (2002018)
Doni Sabam M Sihombing (2002019)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
kebesaran-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Evaporasi” ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterima
kasih kepada Dosen mata kuliah ini atas tugas yang di berikan kepada kami ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Evaporasi”. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 14 Desember 2022

(Kelompok 2)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Pengertian Evaporasi.................................................................................3
2.2 Prinsip Evaporasi.......................................................................................4
2.3 Contoh Proses Evaporasi...........................................................................4
2.4 Perubahan yang terjadi pada evaporasi.....................................................5
2.5 Faktor Faktor Yang Berpengaruh Dalam Evaporasi.................................5
2.6 Evaporator.................................................................................................7
2.7 Tipe Tipe Evaporator.................................................................................9
2.8 Perbedaan Evaporasi Dengan Proses Lain................................................9
BAB II PENUTUP...............................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................10
3.2 SARAN...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaporasi merupakan proses pengurangan kadar air suatu larutan. Alat
yang digunakan untuk evaporasi disebut dengan evaporator. Salah satu
teknologi vakum pada proses penurunan kadar air bahan pangan adalah
evaporator vakum. Terdapat berbagai macam jenis evaporator, salah satu
jenis yang digunakan adalah agitated thin-film evaporator.
Evaporator jenis ini biasanya digunakan untuk bahan yang sensitif
terhadap suhu tinggi sehingga bisa diproses untuk dikurangi kadar airnya
tanpa merusak kondisi fisik dan kandungan kimia bahan.. Agitated thinfilm
evaporator menggunakan tekanan vakum, yang membuat proses penguapan
kandungan air/pemekatan didalam evaporator dapat menggunakan suhu yang
rendah. Tekanan vakum ini menyebabkan alat evaporator ini sangat cocok
bagi proses pemekatan untuk bahan yang mudah rusak terhadap panas.
Evaporasi merupakan proses pengurangan kadar air suatu larutan. Alat
yang digunakan untuk evaporasi disebut dengan evaporator. Salah satu
teknologi vakum pada proses penurunan kadar air bahan pangan adalah
evaporator vakum.
Terdapat berbagai macam jenis evaporator, salah satu jenis yang
digunakan adalah agitated thin-film evaporator. Evaporator jenis ini biasanya
digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap suhu tinggi sehingga bisa
diproses untuk dikurangi kadar airnya tanpa merusak kondisi fisik dan
kandungan kimia bahan.. Agitated thinfilm evaporator menggunakan tekanan
vakum, yang membuat proses penguapan kandungan air/pemekatan didalam
evaporator dapat menggunakan suhu yang rendah. Tekanan vakum ini
menyebabkan alat evaporator ini sangat cocok bagi proses pemekatan untuk
bahan yang mudah rusak terhadap panas.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Evaporasi ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari evaporasi ?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi proses Evaporasi ?
4. Apa Perbedaan Evaporasi dengan cara lain ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Evaporasi
2. Untuk mengetahuu prinsip kerja dari Evapator
3. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi proses Evaporasi
4. Untuk mengetahui Perbedaan Evaporasi dengan cara lain

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Evaporasi


Evaporasi adalah memekatkan atau menaikkan konsentrasi zat padat dari
bahan yang berupa fluida . Larutan yang pekat adalah produk yang diinginkan
dan cairan yang diuapkan adalah yang dibuang . Pemekatan dilakukan dengan
penguapan air dalam produk
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan
atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian proses
evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut,
memperkecil volume larutan, menurunkan aktivitas air aw. (Praptiningsih,
2002).
Evaporasi adalah suatu proses yang bertujuan memekatkan larutan yang
terdiri atas pelarut (solvent) yang volatile dan zat terlarut (solute) yang non
volatile (Widjaja,2010). Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan
cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil
pertanian proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum
proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan aktivitas air.
Evaporasi merupakan proses pengurangan kadar air suatu larutan. Alat
yang digunakan untuk evaporasi disebut dengan evaporator. Salah satu
teknologi vakum pada proses penurunan kadar air bahan pangan adalah
evaporator vakum. Terdapat berbagai macam jenis evaporator, salah satu
jenis yang digunakan adalah agitated thin-film evaporator.
Evaporator jenis ini biasanya digunakan untuk bahan yang sensitif
terhadap suhu tinggi sehingga bisa diproses untuk dikurangi kadar airnya
tanpa merusak kondisi fisik dan kandungan kimia bahan.. Agitated thinfilm
evaporator menggunakan tekanan vakum, yang membuat proses penguapan
kandungan air/pemekatan didalam evaporator dapat menggunakan suhu yang
rendah. Tekanan vakum ini menyebabkan alat evaporator ini sangat cocok
bagi proses pemekatan untuk bahan yang mudah rusak terhadap panas.

3
Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi
dilakukan dengan menguapkan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Evaporasi tidak sama
dengan pengeringan. Dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair yang
sangat kental, bukan zat padat. Evaporasi berbeda pula dengan destilasi,
karena uapnya adalah komponen tunggal. Evaporasi berbeda dengan
kristalisasi, karena evaporasi digunakan untuk memekatkan larutan bukan
untuk membuat zat padat atau Kristal.

2.2 Prinsip Evaporasi


Proses pemekatan dilakukan dengan penguapan air dalam produk.Suhu
produk dinaikkan sampai mencapai titik didihnya, kemudian terus dipanaskan
selama waktu tertentu sampai didapatkan konsentrasi produk yang
diinginkan.Karena komposisi fluida yang dipekatkan biasanya rentan
terhadap pemanasan, maka evaporasi sering dilakukan pada kondisi hampa
(vacuum evaporation).
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip
kerjanya merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri.
Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan
suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan
zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan
yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat
besar antara zatzatnya. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
2. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
3. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap
(misalnya: gula)akan tergantung tekanan dan kadar zattersebut.
4. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik
didih (boiling)

2.3 Contoh Proses Evaporasi


 Penguapan air laut menjadi awan Proses

4
 Pembuatan susu bubuk sebelum proses drying dalam spray dryer
 Industri garam
 Proses pembuatan gula sebelum tahap pengkristalan
 Proses pembuatan pasta tomat dari air jus tomat

2.4 Perubahan yang terjadi pada evaporasi


1. Peningkatan viskositas
2. Kehilangan aroma
3. Pencoklatan
4. Penbentukan buih
5. Kerusakan bahan
6. Pembentukan kerak

2.5 Faktor Faktor Yang Berpengaruh Dalam Evaporasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi menurut Haryanto
danMasyithah (2006), antara ;ain :
a. Luas permukaan bidang kontak
Semakin luas permukaan bidang kontakantara cairan dengan pemanas,
maka semakin banyak molekul air yang teruapkan sehingga proses
evaporasi akan semakin cepat.
b. Tekanan
Kenaikkan tekanan sebanding dengan kenaikan titik didih. Tekanan bisa
dibuat vakum untuk menurunkan titik didih cairan sehingga proses
penguapan semakin cepat.
c. Karakteristik zat cair
1. Konsentrasi
Walaupun cairan yang diumpankan kedalam evaporator cukup
encer sehingga beberapa sifat fisiknya sama dengan air, tetapi jika
konsentrasinya meningkat, larutan itu akan semakin bersifat
individual.

5
2. Pembentukan busa
Beberapa bahan tertentu, terutama zat-zat organic berbusa pada
waktu diuapkan. Busa yang dihasilkan akan ikut ke luar evaporator
bersamauap.
3. Kepekaan terhadap suhu
Beberapa bahan kimia, bahan kimia farmasi dan bahan makanan
dapat rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi dalam waktu yang
lama. Dalam mengatur konsentrasi bahan-bahan seperti itu maka
diperlukan teknik khusus untuk menurunkan suhu zat cair dan
mengurangi waktupemanasan.
4. Kerak
Beberapa larutan tertentu menyebabkan pembentukan kerak
pada permukaan pemanasan. Hal ini menyebabkan koefisien
menyeluruh semakin lama semakin berkurang

Adapun tujuan dari evaporasi pada pengolahan hasil pertanian adalah untuk :
 Meningkatkan larutan sebelum diproses lebih lanjut, misalnya pada
pengolahan gula diperlukan proses pemgentalan nira tebu sebelum proses
kristalisasi
 Memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat biaya
pengepakan, penyimpanan dan transportasi
 Menurunkan aktivitas air (aw) dengan cara meningkatkan konsentrasi solid
terlarutsehingga bahan menjadi awet misalnya pada pembuatan susu kental
manis.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi kecepatan pada


proses evaporasi adalah :
a. Kecepatanhantaranpanas yang diuapkanke bahan
b. Jumlah panas yang tersedia dalam penguapan
c. Suhu maksimum yang dapat dicapai
d. Tekanan yang terdapat dalam alat yang digunakan
e. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi selama proses penguapan.

6
 Evaporasi bahan rentan panas
Produk Pada evaporator dengan volume yang besar waktu retensi dari
produk pangan di dalam evaporator harus dipertimbangkan
Pada bahan rentan panas ,hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas
produk
Masalah ini dapat diatasi dengan evaporator berkecepatan aliran tinggi
(high flow rate evaporator)
Contohnya : Evaporator pipa panjang ( long tube evaporator ) dan
evaporator plat ( Plate evaporator)

2.6 Evaporator
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip
kerjanya merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri.
Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan
suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan
zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan
yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
Menurut Gaman (1994), mekanisme kerja evaporator adalah steam yang
dihasilkan oleh alat pemindah panas, kemudian panas yang ada (steam)
berpindah pada bahan atau larutan sehingga suhu larutan akan naik sampai
mencapai titik didih. Uap yang dihasilkan masih digunakan atau disuplai
sehingga terjadi peningkatan tekanan uap. Di dalam evaporator terdapat 3
bagian,yaitu:
1. Alat pemindah panas
Berfungsi untuk mensuplai panas, baik panas sensibel (untuk
menurunkan suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi. Sebagai
medium pemanas umumnya digunakan uap jenuh.
2. Alat pemisah
Berfungsi untuk memisahkan uap dari cairan yang dikentalkan.
3. Alat pendingin
Berfungsi untuk mengkondensasikan uap dan memisahkannya. Alat
pendingin ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada tekanan atmosfer.

7
Selama proses evaporasi dapat terjadi perubahan-perubahan pada bahan, baik
yang menguntungkan maupun yang merugikan. Perubahan-perubahan yang terjadi
antara lain perubahan viskositas, kehilangan aroma, kerusakan komponen gizi,
terjadinya pencokelatan dan lain-lain. Pemekatan dapat dilakukan melalui
penguapan, proses melalui membrane, dan pemekatan beku.
Peralatan yang digunakan untuk memindahkan panas ke bahan
bermacammacam bentuk dan jenisnya. Penggunaan bermacam-macam peralatan
ini akan berpengaruh pada kemudahan penguapan dan retensi zat gizi (Tejasari,
1999). Besarnya suhu dan tekanan evaporator sangat berpengaruh terhadap proses
penguapan cairan. Semakin tinggi maka semakin cepat proses evaporasi, tetapi
dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bahan
(Gaman, 1994).

Gambar 1. Evaporator

8
2.7 Tipe Tipe Evaporator
 Evaporator Sirkulasi Alami /Paksa
 Filling Film Evaporator
 Rising Film ( Long Tube Vertical) Evaporator
 Plate Evaporator
 Milti Effect Evaporator

2.8 Perbedaan Evaporasi Dengan Proses Lain


a. Evaporasi Dengan Pengeringan
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa
penguapan adalah zat cair kadang-kadang zat cair yang sangat viskos dan
bukan zat padat. Perbedaan lainnya adalah pada evaporasi cairan yang
diuapkan dalam kuantitas relative banyak, sedangkan pada pengeringan
sedikit.
b. Evaporasi dengan Distilasi
Evaporasi berbeda pula dari distilasi karena uanya biasa dalam
komponen tunggal dan walaupun itu dalam bentuk campuran dalam
proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk
menghilangkan pelarut-pelarut volatile seperti air dari pengotor
nonvolatile. Contoh pengotor nonvolatile seperti lumpur dan limbah
radioaktif, sedangkan distilasi digunakan untuk memisahkan bahan-
bahan nonvoaltil.
c. Evaporasi dengan Kristalisasi
Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan
bukan pembuatan zat padat atau Kristal. Evaporasi hanya menghasilkan
lumpur Kristal dalam larutan induk (mother liquor). Evaporasi secara
luas biasanya digunakan untuk mengurangi volume cairan atau slurry
untuk mendapatkan kembali pelarut pada recycle. Cara ini biasanya
menjadikan konsentrasi padatan dalam liquid semakin besar sehingga
terbentuk kristal

9
10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Evaporasi adalah memekatkan atau menaikkan konsentrasi zat padat dari
bahan yang berupa fluida . Larutan yang pekat adalah produk yang
diinginkan dan cairan yang diuapkan adalah yang dibuang . Pemekatan
dilakukan dengan penguapan air dalam produk.
2. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki
titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah
sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi
yang tinggi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi yaitu :
 Luas permukaan bidang kontak
 Tekanan
 Karakteristik zat cair
4. Perbedaan Evaporasi Dengan Proses Lain , yaitu :
 Evaporasi Dengan Pengeringan
 Evaporasi dengan Distilasi
 Evaporasi dengan Kristalisasi

3.2 SARAN
Semoga evaporasi di Indonesia dapat maju sesuai dengan SDM (Sumber
Daya Manusia) yang semakin pesat diiringi dengan kemajuan teknologi,
sehingga dapat memanfaat kan proses evaporasi yang telah dipelajari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahza,A. B. 2010. Pengeringan dan Evaporasi. Jakarta : Swadaya


Haryadi. 2018. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT. Gramedia Jakarta
Mujumdar, A. 2006. Pemilihan Dan Perancangan Alat Pengering. Surabaya :
Erlangga
Soepartono, 2000. Media pembelajaran. Jakarta : Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai