Anda di halaman 1dari 38

TELEVISI di INDONESIA

1. UU No 32/2002, Pasal 6 ayat (2) yang menyebutkan


bahwa dalam sistem penyiaran nasional terdapat
lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan
terpadu yang dikembangkan dengan membentuk
stasiun jaringan dan stasiun lokal.
2. Menurut PP No 50 Tahun 2005, penyiaran
diselenggarakan dalam suatu sistem penyiaran yang
memiliki prinsip dasar keberagaman kepemilikan
dan keberagaman program siaran dengan pola
jaringan yang adil dan terpadu dalam
pemberdayaan masyarakat daerah.
3. Dengan spirit otonomi daerah, dampak kehadiran
televisi lokal merupakan warna baru dunia
penyiaran tanah air karena selama ini kearifan lokal
kurang optimal diangkat dalam wujud audio visual.
• Liberalisasi di bidang pertelevisian telah mendorong
terjadinya peningkatan secara tidak rasional dari
jumlah media televisi di Indonesia.

• Apabila hal ini tidak diatur dan diawasi secara baik


akan membawa kepada situasi:
A. persaingan yang tidak sehat, di mana dominasi
televisi nasional dari Jakarta semakin meningkat
sementara perkembangan televisi lokal semakin
menurun, dan
B. kualitas tayangan relatif rendah dan relatif
seragam karena terlalu berorientasi ke selera
pasar.
PROGRAM
• PROGRAM = Acara = Siaran
• SIARAN adalah Pesan atau rangkaian pesan dalam
bentuk suara, gambar, suara dan gambar atau yang
berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat
interaktif maupun tidak, yang dapat diterima
melalui perangkat penerima siaran (UU.no: 32 thn
2002 Tentang Penyiaran).

• Acara/program adalah segala hal yang ditampilkan


oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
yang diinginkan target audience.
PROGRAMMER

• Orang yang bertanggung jawab mengelola bagian program

• Bagian program bertugas merencanakan, memilih dan menyusun


acara

• Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan


disajikan kepada audience
FUNGSI UTAMA BAGIAN PROGRAM

• Menyusun jadwal program guna menarik


penonton/pendengar
• Membuat program yang menguntungkan secara
finansial
• Membeli atau mengakuisisi program yang menarik
target audience
• Memuaskan ketertarikan penonton/pendengar.
YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH
PENGELOLA PROGRAM
Ada 4 hal yang perlu di pertimbangkan dalam
merencanakan program
1. Product, yang dipilih harus bagus
2. Price, tidak mahal namun menguntungkan
3. Place, waktu siaran tepat
4. Promotion, perlu promosi program agar dikenal dan
mendatangkan iklan.
PROSES PEMILIHAN MATERI
1. Siapa target pemirsanya
2. Mengapa pemirsa menonton
3. Kapan waktu penonton ada di depan pesawat tv
4. Berapa durasi yang ideal
5. Darimana ide berasal
6. Bagaimana program itu akan diproduksi
7. Bagaimana dengan biaya produksi
8. Mampukah ide program dijual kepada sponsor
9. Bagaimana mengetahui acara akan sukses
JENIS PROGRAM TELEVISI

ADA 2 BAGIAN BESAR :


1. Program Informasi/Berita -> Jurnalistik
2. Program Hiburan (Intertainment) -> Artistik

INFORMASI :
1. Hard News (Straight News, Features, Infotainment)
2. Soft News (Magazines,Talk show, Documentary)
Karya Jurnalistik

FUNGSI KARYA JURNALISTIK:


• Menginformasikan fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai
berita yang terjadi di tengah masyarakat, serta menjelaskan masalah
tersebut melalui narasumber untuk mengurangi ketidak pastian

TUGAS KARYA JURNALISTIK:


• Mengungkap fakta dan atau pendapat yang mengandung nilai berita,
membela kebenaran dan keadilan, menjelaskan permasalahan hangat
serta mendidik masyarakat agar lebih bersifat demokratis.
Syarat Karya Jurnalistik
• Tidak memihak kecuali memihak pada kebenaran
• Isi uraian berimbang, adil, jujur & terbuka
• Tidak melanggar azas praduga tak bersalah
• Mengutamakan kecepatan dan ketepatan
• Uraian ringkas, sederhana & dapat dipercaya
• Uraian bebas tetapi bertanggung jawab
• Tidak mencampurkan antara fakta dan pendapat pribadi
• Tidak mempertentangkan unsur: S A R A
HIBURAN (ARTISITIK)
• Karya Artistik baik yang bersifat fiksi dan nonfiksi
dapat diolah dengan didramatisasikan
• Karya Artistik dapat berupa imajinasi yang tidak
berdasarkan pada realitas.
Contoh:
• DRAMA (sinetron,film cerita)
• NONDRAMA
• MUSIK
• PERMAINAN (GAMESHOW)
1. Quiz
2. Ketangkasan
3. Reality Show (Hidden Camera,Competition,Mistik, etc)
4. Pertunjukan( Sulap, lawak,tarian, dll)
Program
Feature
Feature
Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra
tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan
untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media
massa.

Feature menitikberatkan kejadian yang dapat menyentuh perasaan,


ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan rinci,
lengkap, serta mendalam. (Ashadi Siregar,1998)

Dalam jurnalisme media cetak, yang dimaksud dengan “feature”


adalah sebuah tulisan khas, yang ditulis secara luwes dan menarik, dan
relatif tak lekang oleh waktu (saat pemuatannya tidak harus diburu-
buru seperti berita biasa).
Fungsi Feature
1. Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
2. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan,
atau peristiwa yang terjadi.
3. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang
menyenangkan.
4. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu
keadaan atau peristiwa.
5. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam
mempengaruhi khalayak.
Jenis-Jenis Feature
Menurut Wolseley dan Campbell:

1. Feature minat insani (human interest feature), misalnya: kisah seorang


guru di pulau terpenci.
2. Feature sejarah (hystorical feature), misalnya : sejarah supersemar
3. Feature biografi (biografical feature), misalnya : biografi Bung Karno
4. Feature perjalanan (travelogue feature), misalnya : menjelajahi
samudera
5. Feature yang mengajarkan keahlian (how to do feature), misalnya :
pembuatan gerabah
6. Feature ilmiah (scientific feature), misalnya : kehidupan harimau di alam
liar
Kategori feature,
Menurut:Friedlander dan Lee memilah

• The Bussiness Story: kisah-kisah human interest di seputar soal bisnis.


• The Commemorative Story : kisah-kisah human interest mengenai perayaan,
peringatan, atau nostalgia yang diupacarakan.
• The Explanatory Story : Features yang melaporkan proses kegiatan seperti
bagaimana perajin lokal memproduksi barang untuk ekspor.
• The First Person Story : kisah tentang seseorang yang menuturkan
pengalamannya.
Kategori feature,
Menurut:Friedlander dan Lee memilah
• The Historical Story : Features tentang sejarah
• The Hobbyist Story : Kisah tentang kegemaran yang
unik dari seseorang
• The How-To Story : kisah bagaimana seseorang atau
sesuatu hal melakukan sebuah kegiatan.
• The Invention Story : kisah-kisah feature tentang
penemuan-penemuan
• The Medical Story: Kisah tentang penyakit atau
kesehatan.
Kategori feature,
Menurut:Friedlander dan Lee memilah
• The Odd Ocupation Story : menyangkut kisah-kisah pekerjaan
yang unik
• The Overview Story : kisah-kisah yang mengulas sebuah
fenomena aktual di masyarakat.
• The Participation Story : kisah dibuat dengan keterlibatan
penuh dari penulis.
• The Profile Story : feature profil tokoh-tokoh publik yang
tengah menjadi pembicaraan
• The Unfamiliar Visitor Story : Kisahnya mengangkat perspektif
orang-orang yang menjadi unfamiliar visitor di masyarakat.
Contoh : Sikap mahasiswa Arab (unfamiliar visitor) mengenai
bom meledak.
Beberapa kriteria topik feature yang baik:

1. Topik feature merujuk pada berita atau peristiwa


menarik yang aktual atau kontroversial, atau kedua-
duanya, sehingga memiliki daya tarik dan penting
untuk segera diketahui oleh khalayak.
2. Topik feature sesuai dengan filosofi, visi, misi, dan
kebijakan umum media penerbitan, penyiaran, atau
penayangan.
3. Topik feature senantiasa berorientasi kepada nilai-
nilai luhur peradaban universal seperti
kemanusiaan.
Fakta Tentang Feature
 Straight News menonjolkan pentingnya suatu kejadian
 News Feature → unsur penting dan menarik ditonjolkan sekaligus
 Gaya bahasa news feature lebih bebas dibandingkan straight news,
tidak ada struktur yang baku, yang perlu diperhatikan ada ‘benang
merah’ dari awal sampai akhir, menarik.
 Membandingkan dengan feature di media cetak, memproduksi
feature untuk media televisi, tampak ada beberapa ciri yang sama.
Seperti: sifatnya yang relatif tak lekang oleh waktu, keluwesan
dalam gaya pengemasan, serta variasi pilihan topiknya.
Membuat Feature
• Tentukan isu yang akan diangkat
• Tentukan jenis feature
• Ada karakter, jalan cerita, tokoh, plot dan
setting
• Struktur feature terbagi dalam 3 bagian : awal,
tengah, dan akhir.
Program M a g a z i n e
• Program drama terdiri dari sinetron, film dan kartun.
Sedangkan nondrama merupakan runtutan pertunjukan kreatif
yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi aksi, gaya,
dan musik.

• Program nondrama terdiri dari program musik, komedi, kuis,


game show, reality show, variety show, magazine show,
repackaging dan talk show.
• Magazine Show adalah
format acara televisi
yang mempunyai format
menyerupai majalah
(Media Cetak), yang di
dalamnya terdiri dari
berbagai macam rubrik
dan tema yang disajikan
dalam reportase actual
atau timeless sesuai
dengan minat dan
tendensi dari taget
penontonnya.
Program MAGAZINE, dikenal di Indonesia sebagai program majalah
udara.

Program MAGAZINE mempunyai jangka waktu terbit: mingguan,


bulanan tergantung dari kemauan produser.

Program MAGAZINE mirip dengan Feature.


Program Feature satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai
aspek, disajikan dengan berbagai format.

Program MAGAZINE bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan,


melainkan membahas satu bidang kehidupan: pendidikan, musik,
wanita, film, hobby, budaya, wisata dll.
Produser menyusun rubrik dan materi produksi
yang terseleksi sedemikian rupa sehingga antara
format yang satu dengan format yang lain cukup
bervariasi.

Dalam perencanaan rubrik-rubrik harus tersaji


dengan seimbang dan menarik. Rubrik yang
menarik boleh durasinya diperpanjang,
keseimbangan bukan didasari oleh waktu yang
sama, melainkan oleh daya tarik program.
Sajian pengantar program oleh penyaji dapat
dilakukan secara formal di dalam studio
ataupun di luar studio.

Penyaji dapat dipilih satu atau dua orang,


tergantung dari sejauh mana penyaji dapat
menghidupkan program.
Majalah Berita (News Magazine)
• Program ini berisikan tentang peristiwa-peristiwa actual yang
mempunyai nilai berita dan ditunjukkan pada pendengar umum.
Biasanya dibuat pada moment-moment tertentu yang bersifat akrab
atau monumental.
Majalah Masalah (Subject Magazine)
• Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat
tunggal, misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum,
ekonomi, pendidikan, musik, film, teater, dan sebagainya. Sasaran
umum jenis masalah ini bisa umum bisa khusus.
Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)
• Stressing atau titik pijak majalah udara jenis ini adalah target
audience-nya, yaitu misalkan kelompok anak-anak, remaja, dewasa,
ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan, buruh industri, dan sebagainya.
Semua masalah kehidupan dapat dijadikan topik siaran untuk target
audience manapun, misalnya masalah kesehatan.
• Topik ini bisa dibuat dalam bentuk majalah udara untuk anak-anak,
remaja, orang dewasa, ibu-bu, dan sebagainya. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang berbeda dengan
target audience-nya.
Majalah Variasi (Variety Magazine)
• Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai
kepentingan.
• Tidak hanya menyajikan informasi actual dan nilai pendidikan, tetapi
juga hiburan.
• Sasarannya adalah pendengar umum dan tujuannya adalah
menghibur
ROSS
ROSS SYSTEM:
1. Reporter on the spot and on the screen
2. Reporter on the spot and off the screen
3. Reporter off the spot and on the screen
4. Reporter off the spot and off the screen
1. Reporter On the spot and On the screen

• Reporter berada ditempat kejadian, dan cara penyajiannya muncul di


layar sebentar, boleh diawal, tengah atau di akhir.
2. Reporter On the spot and Off the screen

• Reporter ada ditempat kejadian, tetapi karena sesuatu dan lain hal,
maka reporter tdk muncul.
3. Reporter Off the spot and On the screen
• Reporter tidak berada ditempat kejadian dan pada penyajiannya
reporter muncul dilayar, misal: di studio.
• Pada cara ini, saat kejadian reporter tidak berada dilokasi, tetapi
kamerawan berhasil meliputnya.
4. Reporter Off the spot anda Off the screen

• Reporter tidak berada di tempat kejadian , dan pada penyajiannya


reporter juga tidak muncul di layar.
• Cara penyajian ini gambar dapat diperoleh dari kamerawan yang
meliput , atau diambil dari visual di perpustakaan atau visual yang
sesuai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai