Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN INDIVIDU

PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN


(PPLSP)
DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
SEMESTER GENAP TAHUN 2022/2023

Oleh:
TOMMY ANGGARA P. S.

KELOMPOK PRAKTIKAN SMK NEGERI 1 CIMAHI

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI GURU DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN


(PPLSP)
DI SMK NEGERI 1 CIMAHI
SEMESTER GENAP TAHUN 2022/2023

Menyetujui,

Cimahi, 2 Mei 2023

Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Prof. Dr.H. Sumarto, MSIE Gita Sahara Sara Putri, S.Pd.


NIP. 19550705 198103 1 005 NIP. -

Kepala Sekolah,

Agus Priyatmono Nugroho, S.Pd., M.Si


NIP. 19670831 199003 1 001

i|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuham Yang Maha Esa, atas izin
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan individual
Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) ini dengan baik.
Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) bertujuan
untuk memantapkan penguasaan kompetensi akademik, mengembangkan identitas
profesi sebagai pendidik serta memberikan bekal pengalaman dasar melakasanakan
pembelajaran yang mendidik di bawah supervisi yang efektif dari Dosen
Pembimbing dan Guru Pamong. Dengan adanya program ini, mahasiswa dapat
berlatih agar menguasai kemampuan akademik bidang keguruan yang utuh dan
terintegrasi sebagai dasar kesiapan dalam melaksanakan tugas sebagai calon guru
yang profesional.
Laporan ini berisi gambaran proses pelaksanaan kegiatan program PPLSP
di SMKN 1 Cimahi yang meliputi observasi, penyusunan perangkat pembelajaran,
proses penampilan, pelaksanaan kegiatan non mengajar, beserta evaluasi
pelaksanaan program yang dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan
November 2023. Selain itu, laporan ini ditujukan sebagai salah satu syarat
pelaksanaan ujian PPLSP agar dapat menuntaskan mata kuliah Program
Pengalaman Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di program studi Pendidikan
Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia.
Pengalaman sangat berharga penulis dapatkan selama melaksanakan
kegiatan PPLSP di SMKN 1 Cimahi ini, seperti pengalaman membuat rencana
pembelajaran, mengajar di kelas, melaksankan kegiatan piket, mengikuti kegiatan
kesiswaan, dan lain lain. Oleh karena itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada:
1. Kepada Divisi PPGJK Universitas Pendidikan Indonesia yang telah
Mewadahi program Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan
(PPLSP), serta memberikan buku panduannya bagi mahasiswa dalam
melaksanakan program ini.
2. Agus Priyatmono Nugroho, S.Pd., M.Si , selaku Kepala SMK Negeri 1
Cimahi yang telah menerima serta memberikan fasilitas kepada para
praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL.

ii | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
3. Farid Mulyana, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMK
Negeri 1 Cimahi yang telah memberikan arahan dan orientasi awal kepada
praktikan
4. Erwin, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan yang telah
memberikan arahan mengenai kegiatan kesiswaan di SMK Negeri 1
Cimahi.
5. Verga Pandrianti, S.Pd., S.St., M.Pd. selaku Koordinator Guru Pamong di
SMK Negeri 1 Cimahi yang telah memberikan motivasi dan saran- saran
yang bermanfaat.
6. Gita Sahara Sara Putri, S.Pd. selaku Guru Pamong dan guru Mata Pelajaran
Teknik Kontrol Mekatronika (TKM ) yang telah memberikan bimbingan
dan arahan mengenai kegiatan PPLSP di SMK Negeri 1 Cimahi, serta dalam
penyusunan laporan ini.
7. Prof. Dr. H. Sumarto, MSIE selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan serta dukungan selama kegiatan PPLSP
berlangsung, serta dalam penyusunan laporan ini.
8. Budiman, S.T., selaku ketua konsentrasi keahlian Mekatronika yang telah
memberikan banyak ilmu dan bimbingan selama kegiatan mengajar pada
program PPLSP.
9. Astrie Lestarie, S.Pd. selaku guru Mata Pelajaran Dasar – Dasar Teknik
Elektronika (DDTE) yang telah memberikan banyak ilmu dan bimbingan
selama kegiatan mengajar pada program PPLSP.
10. Orang tua penulis yang senantiasa mendoakan, serta memberikan segala
bentuk dukungan selama penulis melaksanakan program PPLSP ini.
11. Bapak dan Ibu Guru Staf Pengajar, seluruh staf Tata Usaha, seluruh staf
Perpustakaan, petugas keamanan sekolah, dan seluruh tenaga pendidikan
SMKN 1 Cimahi yang telah membantu praktikan selama pelaksanaan
PPLSP.
12. Seluruh peserta didik SMK Negeri 1 Cimahi, khususnya peserta didik kelas
X Mekatronika A dan XI Mekatronika A yang telah memberikan
pengalaman dalam kegiatan belajar mengajar yang sangat berkesan.

iii | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
13. Teman-teman PPLSP yang telah bersama – sama berjuang dari awal sampai
akhir pelaksanaan PPLSP di SMK Negeri 1 Cimahi dan seluruh pihak
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga segala dukungan, bantuan, maupun kebaikan yang telah
diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dengan kebaikan yang
berlipat ganda. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi
penulis , pembaca, maupun pihak-pihak yang bergerak dalam bidang
pendidikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
agar dapat menjadi acuan perbaikan bagi penulis, maupun bagi pelaksanaan
PPLSP berikutnya.

Cimahi, Mei 2023


Penulis

Tommy Anggara P. S

iv | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Kegiatan Observasi dan Pengenalan Lapangan ..................................... 1

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran ..................................................... 4

C. Proses Penampilan ..................................................................................... 5

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar ...................................................... 6

BAB II ..................................................................................................................... 7

A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP .............................. 7

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran ..................................................... 7

C. Proses Penampilan Mengajar ................................................................... 7

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar ...................................................... 8

BAB III ................................................................................................................... 9

A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP .............................. 9

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran ................................................... 10

C. Proses Penampilan Mengajar ................................................................. 10

D. Pelaksanaa Kegiatan Non Mengajar ...................................................... 11

BAB IV ................................................................................................................. 12

A. Simpulan ................................................................................................... 12

B. Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

LAMPIRAN .......................................................................................................... 15

v|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


BAB I

ASPEK MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL

A. Kegiatan Observasi dan Pengenalan Lapangan


1. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah
Kultur di sekolah menjadi salah satu nilai pembeda yang unik antara
satu dengan lainnya dan menjadi ciri khas tersendiri di mata
masyarakat.. Hal yang paling terlihat adalah budaya disiplin dan religius
yang cukup tinggi diterapkan di sekolah ini. Berdasarkan hasil
pengamatan, sebagian besar peserta didik melakukan kegiatan 5S
(Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) kepada seluruh warga
sekolah dan tidak terkecuali pada guru PPL di SMKN 1 Cimahi.
Budaya kedisplinan terlihat pada waktu masuk sekolah, yaitu pukul
06.45 WIB, jika terdapat peserta didik dating melewati waktu yang telah
ditetapkan maka akan mendapatkan sanksi yang diterapkan secara
langsung. Sanksi yang diberlakukan adalah push up dan squat bagi
dengan jumlah 10 kali per 10 menit keterlambatan. Peserta didik yang
membawa sepeda motor diwajibkan untuk menonaktifkan mesin dan
mendorong sepeda motor ke tempat parkir yang telah ditetapkan.
Peserta didik yang atribut sekolahnya tidak lengkap atau tidak sesuai
akan ditegur dan ditindaklanjuti oleh guru kesiswaan dan dibantu oleh
peserta didik yang mengikuti ekskul PKS (Patroli Keamanan Sekolah).
Peserta didik juga dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya
yang telah disediakan diberbagai tempat untuk memudahkan peserta
didik untuk menjaga kebersihan.
Sikap kedisplinan yang dterapkan oleh sekolah bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat beradaptasi di dunia industri
yang memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi.
2. Pengamatan Struktur Organisasi dan Tata Kelola di Sekolah
Berdasarkan pengamatan, bagan struktur organisasi dan tata kelola
sekolah hanya terdapat pada website siap-sekolah yang mana dalam

1|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


website tersebut terdapat data lengkap nama pengurus, penentu
tanggung ajawab, aliran kerja atau informasi serta tugas – tugas yang
harus dikelola oleh setiap kedudukan yang ada dalam oorganisasi
terlihat pada bagan struktur organisasi sekolah. Secara pelaksanaan,
struktur organisasi di SMKN 1 Cimahi berjalan dengan baik.
SMKN 1 Cimahi juga memiliki Struktur Organisasi Teaching
Factory yang berisikan penanggung jawab seluruh jurusan di SMKN 1
Cimahi yang terintegrasi dalam website tefa.smkn1-cmi.sch.id.
Teaching Factory merupakan model pembelajaran berbasis produksi
yang diimplementasikan dalam suasana industri dan menggunakan
praktik standar industri. SMKN 1 Cimahi memiliki beberapa program
unggulan lainnya seperti hubungan industri, program bisnis, dan lainnya
yang memiliki struktur organisasi yang baik dan berjalan cukup baik.
3. Penngamatan Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Peraturan dan tata tertib SMKN 1 Cimahi tertera di koridor sekolah
dengan maksud bahwa peserta didik dapat melihat dan membaca karena
menjadi titik yang selalu dilewati oleh peserta didik. Peraturan tersebut
dibuat dengan jelas, lengkap dan mudah dipahami bagi pembaca. Selain
itu, berdasarkan pengamatan mayoritas peserta didik SMKN 1 Cimahi
menerapkan janji peserta didik.
4. Pengamatan Kegiatan – Kegiatan Ceremonial-Formal di Sekolah
Kegiatan ceremonial rutin yang dilakukan di SMKN 1 Cimahi
seperti upacara dilaksanakn pada pukul 06.45 WIB. Petugas upacara
ditugaskan secara bergiliran kepada setiap kelas dan perayaan hari besar
upacara dilaksanakana oleh ekskul dan organisasi yang selaras.
Selain itu, kegiatan ta’aruf yang dilaksanakan setelah upacara.
Kegiatan ini ditujukan untuk para guru dan staff SMKN 1 Cimahi yang
bertempat di aula. Mahasiswa PPL diundang untuk mengikuti kegiatan
ini dengan maksud membahas agenda yang akan dilaksanakan selama
beberapa pekan kedepan.
5. Pengamatan Kegiatan – Kegiatan Rutin Kurikuler, Kokulikuler,
dan Ekstrakulikuler

2|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


Kegiatan pengamatan dilaksanakan setelah KBM dilaksanakan karena
pada umumnya setiap kegiatan ekstrakulikuler maupun kokulikuler
dilaksanakan seletah KBM selesai sekitar pukul 15.00 sampai maksimal
kegiatan ekstarkurikuler ini dilaksanakan pukul 17.00. Terdapat 6 bidang
kelompok ekstarkurikuler yang terdapat di SMKN 1 Cimahi, diantaranya
sebagai berikut.

1. Bidang Keagamaan
a. Forum Dienul Islam [FDI]
b. Keputrian
2. Bidang Kebahasaan
a. Nihongo Kurabu
b. English Club
3. Bidang kepemimpinan
a. Pasukan Khusus (Passus)
b. Pencinta Alam (PA) STAMPARA
c. Praja Muda Karana (Pramuka) Jagadhita
d. Palang Merah Remaja (PMR) Wira
e. Patroli Keamanan Sekolah (PKS)
4. Bidang Olahraga
a. Futsal
b. Basket
c. Voli
d. American Football
e. Parkour
f. Wushu
g. Kei shin kan
h. Boxer
i. Waliwis Bodas
j. Merpati putih
k. Taekwondo
5. Bidang Seni & Budaya
a. Lingkung Seni Pembangunan

3|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


b. Drumband Gita Suara Pembangunan
c. TEATER ANTIX
d. Harmoni Angklung Pembangunan (HAP)
6. Bidang Sains dan Teknologi
a. Forum Teknologi Pembangunan (FORTEK)

Kegiatan ini tidak diwajibkan oleh pihak sekolah, namun di anjurkan


setiap peserta didik memiliki satu kegiatan ekskul yang diikuti sesuai minat
ataupun bakatnya masing – masing. Terdapat kegiatan lainnya seperti
pramuka wajib bagi seluruh peserta didik kelas X dan kegiatan Pembinaan
Fisik dan Mental (PFM) bagi kelas XII ataupun kelas XIII di SMKN 1
Cimahi. Selain itu, terdapat kegiatan internal di masing – masing jurusan,
sebagai contoh, jurusan Mekatronika memiliki kegiatan Belajar Bersama
yang di koorndinir oleh peserta didik kelas XII dan XI dimana kegiatan
tersebut bertujuan untuk berbagi ilmu mengenai Mekatronika kepada
peserta didik kelas X.

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa SMK Negeri 1 Cimahi,
khususnya jurusan Mekatronika menerapkan kurikulum 2013 bagi peserta
didik kelas XII, sedangkan bagi peserta didik kelas X dan XI menerapkan
kurikulum merdeka. Penulis diberi kesempatan untuk dapat melakukan
kegiatan mengajar pada kelas X dan XI yang menggunakan kurikulum
merdeka. Berdasarkan beberapa penjelasan yang di dapat dari
pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id, Menu Perangkat Ajar pada platform
Merdeka Mengajar berisi kumpulan perangkat ajar berbasis Kurikulum
Merdeka yang dapat digunakan guru untuk mencari referensi atau inspirasi
materi pengajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
muridnya. Perangkat ajar bisa berupa bahan ajar, modul ajar/RPP+, modul
projek, atau buku teks.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan
media pembelajaran serta asesmen yang diperlukan untuk satu topik
berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Modul ajar serupa dengan

4|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


RPP yang memuat rencana pembelajaran dalam kelas. Perbedaan antara
RPP dan modul ajar adalah isinya yang lebih detail oleh karena itu modul
ajar disebut juga sebagai RPP plus.
Di dalam modul ajar juga terdapat bahan ajar yang merupakan
materi untuk membahas satu pokok bahasan, yang dimuat dalam bentuk
cetak maupun non cetak. Bahan ajar dimaksudkan untuk membantu
pemahaman yang lebih komprehensif terhadap suatu topik bahasan dalam
mata pelajaran. Dalam platform Merdeka Mengajar, bahan ajar merupakan
material yang medukung modul ajar yang berbasis pada capaian dan tujuan
pembelajaran spesigik.

Adapun beberapa kendala yang dialami oleh praktikan selama penyusunan


RPP/Modul Ajar, maupun perangkat pembelajaran lainnya diantaranya:

1. Pengetahuan praktikan yang belum banyak mengenai kurikulum


merdeka, sehingga diperlukan waktu untuk memahami Capaian
Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar.
2. Sedikit nya referensi yang dimiliki dalam penyusunan modul ajar
dengan informasi yang masih belum pasti sehingga menjadi kendala
dalam pembuatan modul ajar.
3. Dalam implementasi nya, terkadang tidak sesuai karena perlu
penyesuaian dan persiapan alat alat pendukung pembelajaran seperti
proyektor, alat dan bahan praktikum.
4. Masih terdapat kebingungan dalam menentukan bentuk asesmen untuk
pembelajaran.

C. Proses Penampilan
Kegiatan yang paling penting dari PPLSP adalah proses mengajar.
Pada kegiatan ini praktikan (mahasiswa) secara langsung berinteraksi
dengan peserta didik dan memimpin Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dikelas yang didampingi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Dalam proses mengajar, praktikan mengalami beberapa kendala, antara lain:
1. Saat penampilan mengajar, praktikan merasa gugup dan kaku sehingga
menghambat penyampaian materi maupun kegiatan lainnya. Namun,

5|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


seriring berjalan nya waktu, praktikan dapat beradaptasi dengan suasana
kelas untuk mengajar sehingga rasa gugup dapat teratasi.
2. Terkadang kelas sulit dikendalikan sehingga mengganggu konsentrasi
dalam mengajar. Diperlukan metode yang tepat agar kelas dapat
dikendalikan dengan baik dan kondusif.
3. Setiap kelas, dan peserta didik didalamnya memiliki karakteristik yang
berbeda – beda, sehingga diperlukan penentuan model belajar yang
sesuai agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
4. Alat dan bahan praktikum yang belum praktikan ketahui jumlahnya
mengakibatkan ketidaksesuaian jumlah kelompok praktikum dengan
trainer. Hal tersebut menghambat kegiatan belajar mengajar, khususnya
praktikum. Namun, setelah mengetahui kondisi dan jumlah trainer, serta
penyesuaian ulang kelompok, hal tersebut dapat teratasi.

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar

Disamping kegiatan mengajar, terdapat juga kegiatan non mengajar selama


melaksanakan PPLSP di SMKN 1 Cimahi. Kegiatan tersebut diantaranya
melaksankan piket gerbang, piket perpustakaan, piket resepsionis dan
membantu kegiatan pembiasaan karakter di hari sabtu. Selama kegiatan
tersebut, praktikan mengalami beberapa kendala sebagai berikut:

1. Ketika melaksanakan piket gerbang, bagi peserta didik yang terlambat


dikenakan sanksi dan dilakukan pencatatan nama peserta didik tersebut
untuk diserahkan kepada kesiswaan. Namun, dalam pencatatan peserta
didik tersebut seringkali peserta didik tidak terlalu jelas menyebutkan
nama dan kelas nya sehingga menyulitkan pencatatan.
2. Tugas piket perpustakaan yang tidak sebanding dengan banyaknya
mahasiswa PPLSP mengakibatkan beberapa penugasan menjadi kurang
jelas. Kendala awal pelayanan peserta didik dan sirkulasi adalah belum
terlalu mengerti sistematika sistem serta alur peminjaman/pengembalian
buku. Namun, seiring berjalannya waktu kendala tersebut dapat teratasi.
3. Kendala piket resepsionis adalah ketika tamu menanyakan guru/staff
yang bersangkutan, namun praktikan belum mengenal semua guru/staff

6|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


di SMKN 1 Cimahi. Namun, hal tersebut dapat teratasi dengan
menanyakan pada Staff TU.

BAB II

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB MASALAH

A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP


Faktor yang menjadi tidak selarasnya kegiatan observasi
berdasarkan jadwal adalah beberapa guru menginstruksikan mahasiswa
PPLSP untuk langsung mengajar di kelas. Sementara mahasiswa peserta
PPLSP harus mengobservasi dengan baik kurikulum, bagaimana guru
pamong membuat RPP, mengajar, memeriksa tugas, menilai, membimbing
dan mendokumentasikan proses hasil pembelajaran. Adapun sosialisasi
mengenai sekolah oleh pihak sekolah sendiri dirasa kurang terperinci.

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Beberapa faktor kendala dan masalah yang dialami praktikan dalam


menyusun perangkat pembelajaran, diantaranya:
1. Kurang nya pemahaman praktikan mengenai kurikulum merdeka
beserta Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
dan Modul Ajar karena selama masa perkuliahan lebih sering membahas
kurikulum 2013.
2. Kurangnya referensi mengenai pembuatan modul ajar kurikulum
merdeka.
3. Pembuatan modul ajar belum baik, karena tidak memperhitungkan
waktu persiapan alat – alat pendukung pembelajaran, khususnya
praktikum.
4. Kurang nya pengetahuan mengenai bentuk dan jenis asesmen untuk
pembelajaran.

C. Proses Penampilan Mengajar

7|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, terdapat beberapa faktor
penyebab terjadinya kendala dan masalah dalam proses penampilan mengajar
yang dialami oleh praktikan. Faktor tersebut diantaranya adalah:
1. Kurangnya keterampilan praktikan dalam melakukan public speaking
dan penguasaan materi mata pelajaran.
2. Kurangnya pengetahuan praktikan mengenai metode pembelajaran dan
kurang nya keterampilan untuk menguasai kelas.
3. Kurangnya pengetahuan praktikan mengenai model belajar yang dapat
diterapkan dengan kondisi kelas.
4. Kurangnya koordinasi praktikan dengan laboran mengenai kondisi dan
kesiapan alat – alat praktikum yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.

D. Pelaksanaan Kegiatan Non Mengajar

Dalam pelaksanaan kegiaran non mengajar, praktikan mengalami beberapa


kendala dengan beberapa faktor sebagai berikut:

1. Sistem pencatatan peserta didik terlambat dirasa belum terlalu efektif.


2. Kurangnya pengetahuan praktikan mengenai sistem tugas pada
perpustakaan.
3. Kurangnya pengetahuan praktikan mengenai guru/staff yang ada di
SMK Negeri 1 Cimahi.

8|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


BAB III

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Setelah praktikan (mahasiswa) menemukan berbagai masalah dan factor


penyebabnya, maka didapti upaya untuk menanggulangi masalah – masalah
tersebut, antara lain:

A. Kegiatan Pengamatan atau Observasi Awal PPLSP


1. Pengamatan Langsung Kultur Sekolah
• Melakukan sosialisasi kepada peserta didik tentang nilai
kultur sekolah yang dapat membentuk karakter peserta didik
menjadi lebih baik.
• Memeberikan sanksi bagi peserta didik secara langsung
ataupun jangka Panjang agar emndapatkan efek jera.
• Guru dapat memberi tahu peserta didik tentang budaya yang
diterapkan di SMKN 1 Cimahi
• Guru dapat memberikan reward (penghargaan) untuk peserta
didik yang menerpakan budaya sekolah dengan maksud
memotivasi peserta didik yang lain
2. Pengamatan Struktur Organisasi dan Tata Kelola di Sekolah
• Memberikan sosialisasi dari pihak sekolah tentang struktur
organisasi yang ada di SMKN 1 Cimahi.
• Meningkatkan pengetahuan praktikan mengenai struktur
organisasi di SMKN 1 Cimahi.
• Merealisasikan struktur atau bagan organisasi sekolah di
koridor ruang wakil kepala sekolah dan di setiap ruang guru
• Mengunggah gambar struktur organisasi sekolah di website
resmi SMKN 1 Cimahi.
3. Pengamatan Peraturan dan Tata Tertib
• Membuat sosialisasi peraturan dan tata tertib sekolah kepada
seluruh peserta didik secara rutin
• Menempelkan peraturan dan tata tertib siswa tidak hanya di
lorong, tetapi juga di setiap kelas.

9|Page -Laporan Individu PPLSP – Tommy Anggara


• Memberikan sanksi tegas bagi yang melanggar peraturan dan
tata tertib sekolah.
4. Pengamatan Kegiatan Ceremonial Formal di Sekolah
• Lebih mengingatkan lagi kepada para guru, staff TU dan
siswa untuk melaksanakan upacara ataupun apel pagi.
• Memberikan sanksi bagi yang tidak mengikuti upacara
ataupun apel pagi.
5. Pengamatan KegiatanRutin
• Meningkatkan sosialisasi dan memberikan kesadaran serta
motivasi mengenai pembiasaan dan kebiasaan positif di
sekolah kepada para siswa.
• Memberikan sanksi kepada siswa yang tidak melakukan
pembiasaan positif di sekolah.

B. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


• Mempelajari tentang kurikulum merdeka dengan capaian
pembelajaran (CP), alur tujuan pembelajaran (ATP) serta modul
ajar
• Melakukan bimbingan dan konsultasi dengan guru pamong atau
dosem pembimbing tentang pembuatan modul ajar
• Mencari bahan – bahan ajar untuk dijadikan referensi untuk
asesmen serta penerapannya dalam pembelajaran
C. Proses Penampilan Mengajar
Berdasarkan observasi yang dilakukan praktikan, terdapat beberapa
masalah selama proses penampilan mengajar dan factor penyebabnya.
Maka dilakukan penanggulangan, yaitu:
• Melakukan persiapan sebelum mengajar seperti: mempersiapkan
modul ajar, bahan ajar, public speaking dan mencari tahu materi
yang berhubungan dengan mata pelajaran
• Mengumpulkan dan mempelajari cara penguasaan kelas dan
metode pembelajaran yang sesuai untuk digunakan diberbagai
situasi agar materi dapat tersampaikan dengan baik dan benar

10 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
• Memahami karakter peserta didik agar metod epembelajaran
dapat berjalan dengan baik
• Koordinasi dengan laboratorium untuk memahmi kondisi dan
kesiapan alat – alat praktikum

D. Pelaksanaa Kegiatan Non Mengajar


Berikut upaya penanggulangan yang dilakukan untuk mengatasi
masalah yang dihadapi saat pelaksanaan kegiatan non mengajar:
• Mahasiswa yang bertugas mencatat siswa yang dating
terlambat ataupun membuat sebuah inovasi untuk
mempermudah guru dalam melakukan presensi
• Membuat poster untuk prosedur pelayanan di perpustakaan
• Membuat sistem data guru dan staff SMKN 1 Cimahi disertai
foto untuk memudahkan pembaca

11 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan observasi masalah, factor penyebab dan upaya
penanggulangan yang dilakukan oleh praktikan selama melakukan kegiatan
Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di SMKN 1
Cimahi, maka dapat disimpulkan bahwa:
a) Program Pengenalan Lapangan (PPL) sangat penting bagi mahasiswa di
jurusan kependidikan karena memberikan bekal dengan pengalaman
secara langsung mengenai situasi dan kondisi yang dihadapi oleh tenaga
pendidik.
b) Kegiatan PPLSP memberikan kesempatan bagi praktikan (mahasiswa)
untuk mengingkatkan kemampuan dan mengembangkan diri sebagai
seorang calon tenaga pendidik.
c) Mahasiswa mendapat ilmu dan pengalaman tentang penyusunan
perangkat pembelajaran, memahami kurikulum yang berlaku dan
dipakai, metode pembelajaran, model pembelajaran dan media
pembelajaran yang digunakan untk mencapai tujuan pembelajaran
d) Berdasarkan observasi dan pengalaman mengajar secara langsunug di
lapangan, bahwa seorang tenaga pendidik (guru) harus mampu
memahami karakteristik kelas sehingga dapat menerapkan metode serta
model pembelajaran yang sesuai.
e) Keterampilan public speaking dan kesabaran diperlukan untuk
menghadapi situasi kelas selain perlunya pengusasaan materi dalam
mata pelajaran terkait
B. Saran
Hasil dari observasi dan praktik pelaksanaan kegiatan PPLSP di
SMKN 1 Cimahi didapatkan beberapa saran. Diharapkan saran ini menjadi
acuan bagi beberapa pihak agar menjadi lebih baik kedepannya.
A) Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofresian (P2JK) UPI
a. Menjadwalkan PPLSP dengan lebih tepat dan menyesuaikan dengan
waktu pada sekolah mitra

12 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
b. Memberikan sosialisasi tentang PPKSP secara lengkap mulai dari
buku panduan sampai ujian PPLSP
c. Melakukan pengawasan yang lebih intens terhadap jalannya
kegiatan PPLSP dan meningkatkan kualitas program PPLSP
d. Meningkatkan hubungan yang baik antara universitas dan sekolah
B) Bagi Pihak Sekolah (SMK Negeri 1 Cimahi)
a. Mempertahankan dan meningkatkan Kerjasama dan koordinasi
yang baik antara pihak universitas dan sekolah.
b. Menyelenggarakan kegiatan – kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Memberikan sosialisasi dan arahan tugas mengajar dan bimbingan
yang baik kepada mahasiswa PPLSP.
C) Bagi Peserta didik
a. Meningkatkan motivasi belajar serta berperan aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
b. Menjalin relasi yang baik dengan guru dan sesama peserta didik.
c. Melakukan banyak eksplorasi diri baik secara akademik maupun
non akademik.
D) Mahasiswa Praktikan Selanjutnya
a. Menjalin komunikasi yang baik sesame peserta PPLSP, pihak
sekolah, maupun pihak Universitas Pendidikan Indonesia agar
program berjalan dengan baik.
b. Mampu beradaptasi dengan kultur dan peraturan yang ada di sekolah
tempat kegiatan PPLSP dilakukan agar kegiatan dapat berjalan
dengan lancer.
c. Belajar mengenai kurikulum yang berlaku di sekolah dan cara
penyusunan perangkat pembelajaran untuk membantu kegiatan
belajar mengajar di kelas.
d. Berlatih public speaking agar dapat mendukung kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas dan penguasaan materi.

13 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, U. P. (2022). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL).


Bandung: Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia.

14 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
LAMPIRAN

A. Capaian Pembelajaran
a. Kelas X

Elemen Deskripsi

Proses bisnis secara


Meliputi proses bisnis bidang manufaktur dan rekayasa
menyeluruh bidang
elektronika secara menyeluruh pada berbagai industri,
manufaktur dan
antara lain perancangan produk, mata rantai pasok (Supply
rekayasa elektronika
Chain), logistik, proses produksi pada industri manufaktur
dan rekayasa elektronik, perawatan peralatan produksi,
dan pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

Perkembangan Meliputi perkembangan proses produksi pada


teknologi di dunia industri manufaktur dan rekayasa elektronika,
kerja dan isu-isu mulai dari teknologi konvensional sampai dengan
global terkait dunia teknologi modern, Industri 4.0, teknik digitalisasi
industri manufaktur di industri, Product Life Cycle, isu pemanasan
dan rekayasa global, Waste Control, perubahan iklim dan aspek-
elektronika aspek ketenagakerjaan.

Profesi dan Meliputi profesi dan kewirausahaan (job profile dan


kewirausahaan technopreneur), serta peluang usaha di bidang
(job profile dan manufaktur dan rekayasa elektronika serta dunia kerja di
technopreneur), bidang industri manufaktur dan rekayasa elektronika,
serta peluang untuk membangun vision dan passion, dengan
usaha di bidang melaksanakan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
manufaktur dan simulasi projek kewirausahaan.
rekayasa
elektronika

15 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Elemen Deskripsi

Teknik dasar Meliputi teknik dasar proses produksi melalui


proses produksi pengenalan dan praktik singkat yang terkait dengan
industri seluruh proses produksi dan teknologi yang
manufaktur dan diaplikasikan dalam industri elektronika, meliputi
rekayasa praktik merangkai komponen elektronika
elektronika (solderingdesoldering), praktik pengukuran
elektronika dan instrumentasi, karakteristik
komponen elektronika analog dan digital, serta
pengenalan elemen mesinmesin listrik.
Keselamatan
dan Kesehatan Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja industri, antara
Kerja serta lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahayabahaya di
Lingkungan tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat,
Hidup (K3LH) dan penerapan budaya kerja industri seperti 5R (Ringkas,
dan budaya Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan etika kerja.
kerja industri
Penggunaan
Meliputi jenis perkakas tangan, penggunaan, dan
perkakas tangan
pemeliharaan perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika.

Gambar teknik Meliputi menggambar teknik listrik, elektronika, dan


instrumentasi termasuk pengenalan macam- macam
peralatan gambar, simbol komponen dan rangkaian listrik,
elektronika, dan instrumentasi.

Alat ukur listrik, Meliputi jenis alat ukur, cara penggunaan,


elektronika, dan penginterpretasian hasil pengukuran, dan perawatan alat
instrumentasi ukur listrik, elektronika, dan instrumentasi.

Komponen Meliputi komponen elektronika pasif dan aktif, membaca


elektronika aktif nilai komponen sesuai kodenya, mengenal hukum
dan pasif elektronika dasar (hukum Ohm - Kirchoff, dll).

16 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Elemen Deskripsi

Mesin-mesin Meliputi mesin-mesin listrik, peralatan elektronika,


listrik, elektronika, peralatan instrumentasi, serta komponen- komponen listrik
dan instrumentasi dan elektronika.

Konsep dasar Meliputi sistem bilangan, Aljabar Boole, teknik dasar


kelistrikan dan listrik, teknik elektronika analog dan digital, rangkaian
elektronika aplikasi elektronika dasar dan elektronika optik.

Elemen Fase E

Proses bisnis Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami proses
secara bisnis bidang manufaktur dan rekayasa elektronika secara
menyeluruh menyeluruh pada berbagai industri, antara lain
bidang perancangan produk, mata rantai pasok (Supply Chain),
manufaktur logistik, proses produksi pada industri manufaktur dan
dan rekayasa rekayasa elektronik, perawatan peralatan produksi, dan
elektronika pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.

Elemen Fase E

Perkembangan Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami


teknologi di dunia perkembangan proses produksi pada industri manufaktur
kerja dan isu-isu dan rekayasa elektronika, mulai dari teknologi
global terkait konvensional sampai dengan teknologi modern, Industri
dunia industri 4.0, teknik digitalisasi di industri, Product Life Cycle, isu
manufaktur dan pemanasan global, Waste Control, perubahan iklim dan
rekayasa aspek- aspek ketenagakerjaan.
elektronika

17 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Profesi dan Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami profesi
kewirausahaan dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur), serta
(job profile dan peluang usaha di bidang manufaktur dan rekayasa
technopreneur), elektronika serta dunia kerja di bidang industri
serta peluang manufaktur dan rekayasa elektronika, dalam membangun
usaha di bidang visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis
manufaktur dan projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
rekayasa
elektronika

Teknik dasar proses Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami teknik
produksi dasar proses produksi melalui pengenalan dan praktik
industri singkat yang terkait dengan seluruh proses produksi dan
manufaktur dan teknologi yang diaplikasikan dalam industri elektronika,
rekayasa meliputi praktik merangkai komponen elektronika
elektronika (soldering-desoldering), praktik pengukuran elektronika
dan instrumentasi, karakteristik komponen elektronika
analog dan digital, serta pengenalan elemen mesin-mesin
listrik.

Elemen Fase E

Keselamatan dan Pada akhir fase E peserta didik mampu menerapkan K3LH
Kesehatan Kerja dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja
Lingkungan yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja,
Hidup (K3LH) prosedurprosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan
dan budaya kerja budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
industri

18 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Penggunaan
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami jenis-
perkakas tangan
jenis perkakas tangan, serta penggunaan dan pemeliharaan
perkakas tangan untuk pekerjaan elektronika.

Gambar teknik
Pada akhir fase E peserta didik mampu menggambar teknik
elektronika
listrik, elektronika, dan instrumentasi termasuk pengenalan
macam- macam peralatan gambar, simbol komponen dan
rangkaian listrik, elektronika, dan instrumentasi.

Alat ukur listrik, Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami
elektronika, dan jenisjenis alat ukur, cara penggunaan, penginterpretasian
instrumentasi hasil pengukuran, dan perawatan alat ukur listrik,
elektronika, dan instrumentasi.

Komponen Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami


elektronika aktif komponen elektronika pasif dan aktif, membaca nilai
dan pasif komponen sesuai kodenya, mengenal hukum elektronika
dasar (hukum Ohm - Kirchoff, dll).

Mesin-
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami mesin-
mesin listrik,
mesin listrik, peralatan elektronika, peralatan instrumentasi,
elektronika, dan
serta komponen-komponen listrik dan elektronika.
instrumentasi

Elemen Fase E

Konsep dasar Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami


kelistrikan dan sistem bilangan, Aljabar Boole, teknik dasar listrik,
elektronika teknik elektronika analog dan digital, rangkaian aplikasi
elektronika dasar dan elektronika optik.

19 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
20 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
21 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
22 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
23 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
24 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
25 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
26 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
27 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
28 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
b. Kelas XI

Elemen Deskripsi

Teknik Kontrol
Mekatronika
Meliputi: rangkaian komponen/peralatan sistem kontrol
mekatronika; instalasi rangkaian kontrol motor listrik;
pembuatan program PLC/ Mikrokontroler berdasarkan
mekanisme proses peralatan/mesin; membuat program
Human
Machine Interface (HMI); interkoneksi antar PLC/
Mikrokontroler sebagai sebuah jaringan komunikasi data.

Sistem
mekatronika
Meliputi: pengoperasian mesin perkakas konvensional;
berbasis
pembuatan gambar rangkaian kontrol dan desain mekanik
ComputerAided
menggunakan Computer Aided Design (CAD) dalam
Engineering
menerapkan sistem mekatronika; pengoperasian mesin CNC.
(CAE)

Sistem Robotic
Meliputi: instalasi dan pengoperasian peralatan pneumatik
serta hidrolik; pengoperasian sistem robotic (Sorting/
distributing/ handling/ Processing/ mobile); dismantling and
assembling sistem robotic.

Elemen Deskripsi

Perawatan dan
Perbaikan sistem
Meliputi: pembersihan dan pelumasan peralatan mekanik;
mekanikal
pemeriksaan peralatan pneumatik, hidrolik, peralatan pompa,
peralatan transmisi gerak; serta instalasi peralatan pompa dan
peralatan transmisi gerak.

29 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Perawatan dan
Perbaikan sistem
elektrikal Meliputi: pembersihan elektronik mesin dan peralatan;
pemeriksaan elektronik mesin dan peralatan; adjustment
(penyetelan) parameter pada peralatan elektronika/listrik;
penggantian komponen/elemen/modul elektronik mesin dan
peralatan; serta pemeliharaan sensor.

Elemen Fase F

Teknik Kontrol
Mekatronika
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami rangkaian
komponen/peralatan sistem kontrol mekatronika; melakukan
instalasi rangkaian kontrol motor listrik; membuat program
PLC/Mikrokontroler berdasarkan mekanisme proses
peralatan/mesin; membuat program Human Machine
Interface (HMI); membangun interkoneksi antar
PLC/Mikrokontroler sebagai sebuah jaringan komunikasi
data.

Sistem
mekatronika
berbasis Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Computer-Aided pengoperasian mesin perkakas konvensional; menggambar
Engineering rangkaian kontrol dan desain mekanik menggunakan
(CAE) Computer Aided Design (CAD) dalam menerapkan sistem
mekatronika; mengoperasikan mesin CNC.

Sistem Robotic

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan instalasi


dan mengoperasikan peralatan pneumatik serta hidrolik;
mengoperasikan sistem robotic (Sorting/ distributing/
handling/ Processing/ mobile); melakukan dismantling and
assembling sistem robotic.

30 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Elemen Fase F

Perawatan dan
Perbaikan sistem
mekanikal Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
pembersihan dan pelumasan peralatan mekanik; melakukan
pemeriksaan peralatan pneumatik, hidrolik, peralatan pompa,
peralatan transmisi gerak; serta melakukan instalasi peralatan
pompa dan peralatan transmisi gerak.

Perawatan dan
Perbaikan sistem
elektrikal Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
pembersihan elektronik mesin dan peralatan; Melakukan
pemeriksaan elektronik mesin dan peralatan; Melakukan
adjustment (penyetelan) parameter pada peralatan
elektronika/listrik; Melakukan penggantian
komponen/elemen/modul elektronik mesin dan peralatan; serta
memelihara sensor.

31 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
TKM 1. Pada akhir fase F, TKM 1.1. • Rangkaian TKM 1.1. 36 x 6 JP XI /
Teknik peserta didik mampu komponen
Kontrol memahami Memahami Elektronika 1.1 • Menerapkan Rangkaian 3 dan 4
Mekatronik rangkaian komponen rangkaian komponen Analog pada Logika dan penggunaan tabel
a / peralatan sistem / peralatan kontrol peralatan kebenaran serta aljabar
kontrol mekatronika; sistem mekatronika. kontrol Boolean. 18 x 6 JP XII / 5
melakukan instalasi sistem 1.2. • Memahami teknik digital dan
rangkaian kontrol mekatronika. gerbang logika yang meliputi
motor listrik; gambar simbol, cara kerja,
TKM 1.2. • Rangkaian
membuat program dan contoh aplikasinya.
komponen
PLC / Melakukan instalasi 1.3. • Memahami Analog to Digital
Elektronika
Mikrokontroler rangkaian kontrol Converter (ADC) dan Digital
Digital pada
berdasarkan motor listrik. peralatan to Analog Converter (DAC).
mekanisme proses kontrol • Menerapkan kontrol
1.4.
peralatan/mesin; sistem rangkaian logika & cara kerja
membuat program TKM 1.3. mekatronika. rangkaian kontrol dengan
Human Machine media elektronik
Interface (HMI); Memahami • Rangkaian
instalasi 1.5.
menggunakan komponen
membangun rangkaian kontrol
kontrol elektronika analog dan
interkoneksi antar digital menggunakan
motor listrik. digital.
PLC/Mikrokontroler mikrokontroler.
sebagai sebuah • Rangkaian
jaringan komunikasi kontrol 1.6. TKM 1.2.
data. digital • Menerapkan kontrol
TKM 1.4.
menggunaka rangkaian logika & cara kerja
n rangkaian kontrol

32 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
Memahami kontrol mikrokontrol 1.7. menggunakan komponen
digital menggunakan er. elektromekanikal (relai).
PLC. • Rangkaian • Mengevaluasi rangkaian
kontrol pengendali Motor DC
digital 1.8. Brushed dan Brushless.
TKM 1.5. menggunaka • Menganalisis sistem
n PLC. rangkaian 3 fasa pada
Membuat program
• Pemograman peralatan kelistrikan
Mikrokontroler Mikrokontrol elektromekanik.
mengendalikan er untuk • Menerapkan rangkaian direct
peralatan mesin. mengendalik on line motor induksi 3 fasa.
an perlatan • Menerapkan rangkaian
mesin.
pengendali motor induksi 3
TKM 1.6. • Pemograman fasa dari dari beberapa
Membuat program PLC untuk tempat.
mengendalik
PLC sistem • Menerapkan sistem
an perlatan
mengendalikan pengamanan beban berlebih
mesin.
perlatan mesin. pada rangkaian motor induksi
• Program 3 fasa.
Aplikasi
simulasi
TKM 1.7. Human

33 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
Membuat Program Mechine TKM 1.3.
Aplikasi simulasi Inetrface
Human Mechine (HMI) untuk • Memahami sistem kendali
mikrokontrol dengan simulasi software
Inetrface (HMI)
er dan PLC. mikrokontroler.
untuk mikrokontroler
• Memahami mikrokontroler
dan PLC. • Komunikasi
meliputi arsitektur, jenis,
Data jaringan
aplikasi dalam sistem kendali.
Sistem
• Membuat program
KM 1.8. kontrol
berbasiskan text.
berbasiskan
Membangun Mikrokontrol • Mikrootomatisasier pada
er dan PLC. sistem kendali peralatan
Komunikasi Data
mesin industri MPS (Modular
jaringan Sistem
Production Sistem).
kontrol berbasiskan
Mikrokontroler dan
PLC. TKM 1.4.
• Memahami sistem kendali
dengan PLC.
• Memahami PLC meliputi
arsitektur, jenis, listing
program, wiring dan aplikasi
sebagai sistem kendali.

34 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
• Memahami berbagai software
Bahasa pemrograman dari
berbagai sistem PLC untuk
berbagai operasi pada
peralatan mesin.
• Memahami tipe dan jenis
sistem konversi sinyal pada
mesin industri (MPS).
• Memahami berbagai aksi
sistem kendali proses dengan
simulasi menggunakan
software.
• Memahami sistem kendali
PLC atau kontroler untuk
pemanfaatan
masukan/keluaran analog
(ADC/dan DAC).

TKM 1.5.
• Merencanakan sistem
pemrograman mikrokontroler

35 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
untuk aplikasi open loop-; dan
closed loop- sistem pada
mesin industry.
• Menggunakan
mikrokontroler sebagai
sistem kendali mesin industri
(MPS).
• Menggunakan
mikrokontroler dengan
simulasi program kontrol.
• Menggunakan
mikrokontroler dengan
simulasi program dan aplikasi
pada sistem kendali mesin
industri (MPS).

TKM 1.6.
• Menggunakan PLC sebagai
sistem kendali.

36 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
• Membuat listing prgram PLC
dengan simulasi program
kontrol.
• Menggunakan PLC dengan
simulasi program dan aplikasi
mesin industri (MPS).
• Mengoperasikan sistem
pengendalian mesin dengan
PLC pada sistem mesin
industri (MPS).
• Mengoperasikan jenis-jenis
pengendalian mesin industri
(MPS) berbasiskan PLC
(Sorting Mechine, Filling
Mechine, Distributing
Mechine, dll).

TKM 1.7.
• Membuat tampilan HMI pada
Display dengan
menggunakan aplikasi pada

37 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
Jumlah
Kriteria Ketercapaian Kelas /
Jam
Elemen CP TP Materi ATP Tujuan Pembelajaran Semeste
Pelajaran
(KKTP) r
(JP)
komputer CX designer atau
NB designer untuk simulasi
kendali berbasiskan PLC.
• Mengfungsikan parameter
input dan output kendali
melalui tampilan HMI pada
sistem mesin industri (MPS).

TKM 1.8.
• Memahami berbagai macam
bentuk topologi instalasi
jaringan untuk membangun
koneksi Komunikasi Data
dengan Sistem kontrol
berbasiskan Mikrokontroler
atau PLC.
• Membuat koneksi untuk
Komunikasi Data jaringan
Sistem kontrol berbasiskan
Mikrokontroler atau PLC.

38 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
MODUL AJAR

MA 1.1

INFORMASI UMUM
IDENTITAS
Disusun Oleh Tommy Anggara Putra Simanjuntak
Satuan Pendidikan SMK NEGERI 1 CIMAHI
Konsentrasi Keahlian Teknik Mekatronika
Mata Pelajaran Teknik Mekatronika
Alokasi Waktu 6JP x 45 menit
Fase/Kelas/Semester F / XI / 4
Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Elemen Teknik Kontrol Mekatronika
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu
memahami rangkaian elektronika analog dan
digital pada sistem instrumentasi otomatisasi
proses; memahami rangkaian kontrol digital
menggunakan mikrokontroler; memahami
kontrol digital menggunakan PLC.
Topik Komponen Pasif Aktif & Praktik

TARGET PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran TKM 1.1.
Memahami rangkaian komponen / peralatan
control sistem mekatronika

39 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Kriteria Ketercapaian Tujuan • Memahami komponen elektronika analog
Pembelajaran (KKTP) baik dari jenis dan penerapannya
• Memahami rangkaian elektronika daya
meliputi jenis dan penerapannya
• Memahami rangkaian OP – amp pada
actuator meliputi macam rangkaian,
prinsiup kerja dan penerapannya
.
Asesmen Awal Pertanyaan asesmen awal untuk peserta didik:
No. Pertanyaan Y T
Apakah anda mampu:
1 Menjelaskan pengertian,
jenis – jenis dan klasifikasi
komponen aktif / pasif?
2 Menjelaskan cara kerja
dari komponen tersebut?
3 Menjelaskan fungsi
komponen tersebut?
4 Menjelaskan konfigurasi
input dan output pada
komponen?
5 Menjelaskan penggunaan
komponen pada suatu
rangkaian?
Target Peserta Didik • Peserta didik reguler/tipikal (umum), tidak
ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Perlakuan/Treatment dalam Berdasarkan hasil asesmen awal, peserta didik
Pembelajaran diasumsikan memiliki kemampuan awal dengan 3
kategori:
• Kategori Mahir: menjawab Ya seluruh

40 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
pertanyaan. Dijadikan tutor sebaya.
• Kategori Mampu: menjawab Ya paling
sedikit 50% pertanyaan. Dijadikan tutor
sebaya, namun masih perlu pendampingan
lebih lanjut.
• Kategori Pemula: menjawab Ya <50%
pertanyaan. Melaksanakan pembelajaran
dengan pendampingan lebih lanjut, dan
dibantu tutor sebaya.
Profil Pelajar Pancasila ☐ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia
☐ Berkebinekaan global
☐ Bergotong royong

☐ Mandiri
☐ Bernalar kritis

☐ Kreatif

MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning,
Discovery Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Presentasi, demonstrasi, praktik
SARANA DAN PRASARANA
Sumber Belajar LMS/internet, LKPD, Buku
Media Pembelajaran Slide power point, video, dan gambar.
Alat Praktik Komputer/laptop, Papan Tulis, Alat Tulis
Bahan -

41 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
KEGIATAN PEMBELAJARAN

LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Pendahuluan
A. Kegiatan Pendahuluan (30 menit)
1. Guru meminta ketua murid untuk menyiapkan kelas.
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Guru memberi salam, menanyakan kabar dan memberikan motivasi
4. Guru melakukan presensi murid
5. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)
• Materi apa saja yang telah disampaikan?
B. Kegiatan Inti (120 menit)
1. Guru meriew materi sudah dipelajari oleh peserta didik
2. Guru menampilkan rencana kegiatan hari ini
3. Guru memberikan pertanyaan atau soal -soal mengenai materi yang pernah
dipelajari untuk mengingatkan kembali
4. Guru memberikan waktu berdiskusi tanya jawab
5. Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil dari pertanyaan yang diberikan
C. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru mempersilakan siswa untuk merapikan meja belajarnya.
2. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal yang tidak dipahami pada
guru.
3. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
4. Guru memberikan informasi untuk pembelajaran selanjutnya.
5. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama dipimpin oleh perwakilan peserta didik.

Pertemuan 2: Komponen Elektronika Analog


A. KEGIATAN PENDAHULUAN (30 MENIT)
1. Guru meminta ketua murid untuk menyiapkan kelas.

42 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Guru memberi salam, menanyakan kabar dan memberikan motivasi
4. Guru melakukan presensi murid
5. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)
• Apa kamu ketahui tentang elektronika analog?
• Jenis – jenis komponen elektroinka analog?

B. KEGIATAN INTI (210 MENIT)


1. Guru memberikan materi mengenai elektronika analog dan jenis – jenis
komponen elektronika analog
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru
3. Guru memberikan soal mengenai resistor berdasarkan warna gelang
4. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
5. Guru memeriksa hasil / jawaban peserta didik
6. Peserta didik merefleksikan kegiatan dalam kelas yang diphami dan tidak
dipahami secara madiri
C. KEGIATAN PENUTUP (30 MENIT)
1. Guru mempersilakan siswa merapikan meja dan alat tulis
2. Guru mempersilakan peserta didik bertanya tentang materi yang
disampaikan
3. Peserta didik membaca nilai resistor berdasarkan gelang warna
4. Guru memberikan konfirmasi terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran
5. Guru memberikan informasi untuk pembelajaran selanjutnya
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama yang dipimpin
oleh salah satu peserta didik
Pertemuan 3: Komponen Elektronika Analog Dioda
A. KEGIATAN PENDAHULUAN (30 MENIT)
1. Guru meminta ketua murid untuk menyiapkan kelas.
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.

43 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
3. Guru memberi salam, menanyakan kabar dan memberikan motivasi
4. Guru melakukan presensi murid
5. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)
• Apa yang anda ketahui tentang dioda?
• Bagaimana karakteristik dioda?
• Apa fungsi dioda?
B. KEGIATAN INTI (180 MENIT)
1. Guru menyampaikan materi mengenai dioda
2. Guru melakukan sesi tanya jawab
3. Guru memberikan tugas tugas mengenai dioda
• Fungsi dioda
• Jenis – jenis dioda
• Karakteristik
4. Peserta didik berdiskusi dengan guru mengenai tugas yang diberikan
5. Peserta didik mengevaluasi hasil dari tugas yang diberikan
C. KEGIATAN PENUTUP (30 MENIT)
1. Peserta didik bertanya tentang materi yang disampaikan
2. Guru memberikan jawaban berupa kesimpulan untuk materi yang
disampaikan
3. Guru mempersilakan peserta didik merapikan meja, buku dan alat
tulisnya
4. Guru memberikan informasi untuk pembelajaran selanjutnya
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh salah
satu peserta didik.
Pertemuan 4: Penggunaan Dioda dalam Rangkaian
A. KEGIATAN PENDAHULUAN (30 MENIT)
1. Guru meminta ketua murid untuk menyiapkan kelas.
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Guru memberi salam, menanyakan kabar dan memberikan motivasi

44 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
4. Guru melakukan presensi murid
5. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)
• Apa fungsi penggunaan dioda dalam suatu rangkaian listrik?
B. KEGIATAN INTI (210 MENIT)
1. Guru menampilkan rencana kegiatan praktikum hari ini: contoh rangkaian
dioda, menampilkan penggunaan dioda secara forward bias dan reverse
bias, menampilkan format laporan
2. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok
3. Guru mempersilakan peserta didik menyiapkan alat dan bahan praktikum
4. Guru mengawasi dan mendampingi siswa saat praktikum
C. KEGIATAN PENUTUP (30 MENIT)
1. Guru mempersilakan peserta didik untuk merapikan alat dan bahan
praktikum
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyakan materi yang kurang
dipahami
3. Guru memberikan kesimpulan untuk pembelajaran hari ini.
4. Guru memberikan informasi kepada peserta didik tentang pembelajaran
selanjutnya
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh
salah satu peserta didik

ASESMEN
Asesmen selama proses Observasi/unjuk kerja
pembelajaran (formatif)
Asesmen akhir pembelajaran Tes Tertulis
(sumatif)

45 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
REFERENSI PUSTAKA
• Buku Teknik Kontrol Mekatronika untuk Kelas XI
• LKPD 1.1

Mengetahui, Cimahi, 2 Mei 2022


Dosen Pembimbing Guru Pamong,

Prof. Dr.H. Sumarto, MSIE Gita Sahara Sara Putri, S.Pd


NIP. 19550705 198103 1 005 NIP.

Kepala Sekolah,

Agus Priatmono Nugroho, S. Pd., M.Si


NIP. 19670831 199003 1 003

46 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan 4: LKPD 1.1. Penggunaan Dioda dalam Rangkaian
Pada LKPD 1, anda diminta untuk membuat rangkaian sesuai
dengan contoh yang diberikan. Kemudian, anda diminta untuk membuat
suatu rangkaian dengan diode dalam rangkaian tersebut dengan fungsi
forward ataupun reverse bias. Format laporan sebagai berikut
1. Judul Praktikum
2. Tujuan Praktikum
3. Daftar Komponen Alat dan Bahan
4. Landasan teori
5. Prosedur Praktikum
6. Hasil dan Pembahasan
7. Kesimpulan

8.

47 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
9.

Asesmen Formatif (Unjuk Kerja Praktik)


a. Rubrik LKPD 1.1

Ketercapaian
No Kriteria/Aspek
0 1 2 3
1 Melaksanakan Praktikum Penggunaan
Dioda dalam Rangkaian
a. Pembacaan rangkaian

b. Perangkaian rangkaian

c. Rangkaian berfungsi

2 Waktu Pengerjaan
3 Sikap kerja
a. Mematuhi prosedur kerja dan K3
b. Perilaku beriman dan berakhlak
mulia
c. Bekerja dalam tim
d. Kemandirian

48 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Kriteria/Aspek
0 1 2 3

e. Berpikir kritis

f. Kreatif / inovatif

Skor Ketercapaian .....

Nilai Formatif 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛


= × 100
10

Kriteria

Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3
1. Melaksanakan
Penggunaan
Dioda dalam
Rangkaian
a. Pembacaan Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian
rangkaian sulit untuk dapat dibaca dapat dibaca mudah
dibaca namun tidak dibaca
paham

b. Perangkaian Rangkaian Sebagian Rangkaian Rangkaian


rangkaian sulit rangkaian dapat dirangkai
dirangkai dapat dirangkai dengan baik
dirangkai namun
masih ada
yang salah

c. Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian


berfungsi tidak tidak berfungsi berfungsi
berfungsi berfungsi dengan baik

49 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3
namun tidak
stabil

2 Waktu Tidak Selesai Selesai Selesai


Pengerjaan selesai melebihi mendekati/t separuh
(memerluk waktu epat tepat waktu yang
an waktu beberapa waktu diberikan
tambahan) menit

3 Sikap kerja
a. Mematuhi Prosedur Sebagian Sebagian Seluruh
prosedur kerja tidak kecil prosedur besar prosedur
kerja dan dilakukan kerja prosedur kerja
K3 dilakukan kerja dilakukan
dengan tepat dilakukan dengan
dan benar dengan tepat tepat dan
dan benar benar

b. Perilaku Sangat Menunjukkan Menunjukka Menunjukk


beriman dominan perilaku n perilaku an perilaku
dan melakukan beriman dan beriman dan beriman dan
berakhlak tindakan berakhlak berakhlak berakhlak
mulia tercela mulia, namun mulia, mulia
sering namun
melakukan sesekali
tindakan melakukan
tercela tindakan
tercela

c. Bekerja Tidak Cenderung Mampu Mampu


dalam tim mampu bekerja sama, bekerja bekerja
bekerja sama namun sama dan

50 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3
dalam tim ego pribadi masih ada membantu
(individuali sangat tinggi ego pribadi rekan tim
s)

d. Kemandiria Tidak dapat Mampu Mampu Mampu


n bekerja bekerja bekerja bekerja
tanpa dengan sering dengan tanpa
bantuan meminta sedikit bantuan
bantuan bantuan

e. Berpikir Tidak Jarang Menggunak Mengorek


kritis menghirau menghiraukan an informasi informasi
kan informasi seadanya dengan
informasi detail

f. Kreatif / Tidak Kurang Mampu Mampu


inovatif memodifik mampu memodifika memodifika
asi memodifikasi si rangkaian si rangkaian
rangkaian rangkaian dengan secara
bantuan mandiri

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = 𝟔𝟎% 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑭𝒐𝒓𝒎𝒂𝒕𝒊𝒇 + 𝟒𝟎% 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒖𝒎𝒂𝒕𝒊𝒇

Tindak Lanjut Hasil Asesmen, Remedial dan Pengayaan


a. Tindak lanjut
Tindak lanjut dilihat dari nilai akhir, diantaranya:
0 – 60 : Pemula
Memerlukan pendampingan lanjut, melalui tutor sebaya dan
tambahan waktu belajar dapat diberikan di luar waktu reguler.
Perlu diketahui kendala spesifik dalam pembelajarannya.

51 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
>60 – 75 : Mampu
Sudah mampu menguasai kompetensi, diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya ke tingkat mahir.

>75 – 100 : Mahir


Direkomendasikan sebagai tutor sebaya untuk membantu peserta
didik lain, sekaligus mengasah keterampilannya.

b. Remedial:

Peserta didik pada kategori pemula dan kategori mampu diberi waktu
tambahan untuk mengulang pembelajaran tertentu yang kurang
dikuasainya.

c. Pengayaan:

Peserta didik pada kategori mahir diberikan peran sebagai tutor sebaya
untuk membantu temannya yang belum mahir.

2. Bahan Bacaan

KOMPONEN ELEKTRONIKA ANALOG

Komponen Elektronika adalah sebuah alat berupa benda tunggal yang


menjadi bagian pendukung dari suatu rangkaian elektronika yang dapat bekerja
sesuai dengan kegunaannya. Dalam bidang ilmu elektronika kita mengenal
beberapa macam komponen elektronika. Jika ditinjau dari bentuk sinyal listrik yang
digunakan, maka komponen elektronika dapat dibedakan menjadi komponen
elektronika analog dan komponen elektronika digital. Elektronika analog ialah
bidang elektronika dimana sinyal listrik yang digunakan bersifat kontinyu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa komponen elektronika analog berupa benda tunggal yang
mendukung rangkaian elektronika dengan menggunakan besaran listrik kontinyu.

52 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Sedangkan komponen analog yang digunakan umumnya disebut dengan komponen
diskrit.

B. Jenis-Jenis Komponen Elektronika Analog

1. Resistor

Dalam praktek dibidang elektronika hampir semua rangkaian listrik


mempergunakan resistor. Untuk menggunakan resistor kita harus memperhatikan
karakteristik masing-masing jenis resistor. Resistor merupakan sarana untuk
mengontrol arus dan tegangan yang bekerja dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Besarnya hambatan resistor berbanding terbalik dengan besarnya arus yang
mengalir pada resistor tersebut seperti dirumuskan dalam hukum Ohm.

V = I x R atau R = V / I ohm dimana V = tegangan, R = hambatan I = arus yang


mengalir didalam resistor.

Dengan kata lain semakin besar hambatan sebuah resistor maka semakin
besar pula daya hambat terhadap arus yang mengalir atau sebaliknya. Resistor yang
sudah dikembangkan sampai saat ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
resistor bernilai tetap dan resistor yang nilainya berubah terhadap pengaruh suhu.

1. Resistor Tetap

Resistor jenis ini mempunyai nilai hambatan yang tetap. Namun nilai yang
tertera pada suatu resistor bukanlah nilai eksaknya. Nilai yang ditampilkan dengan
kode gelang warna itu menyatakan nilai resistansi dan nilai toleransinya. Semakin
kecil nilai toleransinya maka semakin baik karena tingkat penyimpangan akibat
sesuatu hal akan semakin kecil. Bentuk dan simbol resistor tetap dapat dilihat pada
gambar 1.2 Dengan tabel 1.1 kita dapat menentukan nilai sebuah resistor dengan
berdasarkan gelang warnanya.

53 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Penyelesaiannya:

warna merah = 2 Angka pertama

warna ungu = 7 Angka kedua

warna coklat = 1 x 101

warna emas = + 5% Toleransi

Nilai hambatan resistor tersebut = 27 x 10 + 5% ohm

Nilai resistor yang umum dijual di masyarakat tersedia dalam nilai resistor
standar yang dikenal dengan istilah E series yang nilai-nilainya merupakan
kelipatan sepuluh. Jumlah nilai yang diberikan setiap seri ditentukan oleh
toleransinya. Series E6 untuk resistor yang bertoleransi +20% harus menyediakan
enam nilai dasar. Dengan demikian untuk series E12 (toleransi +10%) harus
menyediakan 12 nilai dasar dan series E24 (untuk toleransi +5%) harus
menyediakan 24 nilai dasar.

b. Resistor Variabel

1) Thermal Resistor (Thermistor)

Resistansi suatu termistor berubah seiring dengan berubahnya suhu atau


temperatur yang dikenakan kepadanya. Terdapat dua jenis thermistor yaitu PTC
dan NTC. Gambar 1.4 menjelaskan bentuk dan symbol dari masing-masing

54 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
thermistor. Thermistor terbuat dari bahan keramik semikonduktor seperti Kobalt,
Mangan atau Nikel Oksida yang dilapisi dengan kaca. Keuntungan dari Thermistor
adalah: a) Memiliki respon yang cepat atas perubahan suhu. b) Lebih murah
dibanding dengan Sensor Suhu jenis RTD (Resistive Temperature Detector). c)
Rentang atau Range nilai resistansi yang luas berkisar dari 2.000 Ohm hingga
10.000 Ohm. d) Memiliki sensitivitas suhu yang tinggi.

A. PTC (Positive Temperature Coefficient)

Jenis ini biasa digunakan untuk proteksi arus lebih (over current). Bila arus
yang mengalir melalui thermistor masih di bawah nilai ambang, maka efek
pemanasan diri akan dapat diabaikan. Sedangkan resistansi thermistornya akan
tetap rendah berkisar nilai resistansi pada suhu 25oC. Untuk memahami prinsip
kerja PTC mari kita amati karakteristik PTC pada gambar 1.5. Terlihat dari grafik
bahwa dengan bertambahnya suhu yang dikenakan pada thermistor PTC, resistansi
masih belum memperlihatkan kenaikan yang signifikan. Tetapi setelah mencapai
suhu tertentu, maka resistansinya pun naik dengan sangat cepat.

55 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
b) NTC (Negative Temperature Coefficient)

Jenis ini akan memiliki resistansi yang akan menurun jika suhu yang bekerja
padanya meningkat atau bertambah panas.

Dengan semakin tinggi suhu, maka arus yang dapat mengalir melalui resistor
semakin tinggi pula.

DIODA

Dioda adalah komponen elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor


tipe-p dan tipe-n dalam struktur sambungan p-n. Komponen ini melewatkan arus
apabila diberi prategangan maju (forward bias) yaitu apabila kutub anoda diberi
tegangan lebih positif dari pada kutub katoda. Besarnya tegangan maju yang
diperlukan agar komponen dapat melewatkan arus ditentukan oleh material
semikonduktor nya, yaitu sekitar 0.7 Volt untuk dioda berbahan silikon dan 0.3 volt
untuk dioda berbahan semikonduktor Germanium. Pemberian tegangan mundur
(reverse bias) akan menghasilkan arus yang sangat rendah (arus bocor) sebelum
akhirnya mencapai keadaan breakdown pada pemberian tegangan mundur tertentu.
Berdasarkan karakteristik kerjanya tersebut di atas, dioda sering digunakan sebagai
penyearah arus bolak balik atau dikenal sebagai rectifier.

Jika anoda (semikonduktor tipe P) dari pada dioda kita hubungan dengan
kutub positif sumber arus, sedangkan katodanya (semikonduktor tipe N)
dihubungkan dengan kutub negative, maka mengalirkan arus listrik dengan kuat

56 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
lewat dioda. Arus itu dikeluarkan dari kutub positif baterai (+) mengalir lewat
anoda, lewat katoda, dan kembali ke kutub negatif (-) baterai.
Jika anoda kita hubungkan dengan kutub negatif sumber arus, sedangkan
katodanya dengan kutub positif, maka tidak ada arus mengalir atau arus mengalir
sangat lemah sekali.

Dari kejadian-kejadian di atas dapat kita tarik kesimpulan:

Arus listrik dapat mengalir dari arah anoda ke katoda, tetapi tidak dapat
mengalir dari arah katoda ke anoda.
Telah disebutkan bahwa arus hanya mengalir dalam dioda apabila anoda
diberi tegangan positif dan katoda diberi tegangan negatif. Pemberian tegangan
seperti dikenal pemberian panjaran maju (tegangan muka maju, forward biased).
Sabaliknya, apabila anoda diberi tegangan negatif dan katoda diberi tegangan
positif maka pemberian tegangan seperti itu dikenal dengan pemberian panjatan
terbalik (tegangan muka terbalik, reverse biased).

Dioda dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:


a) Dioda penyearah
Simbol dari dioda penyearah sama seperti dioda pada umumya. Cara
kerjanya pun sama dengan sifat-sifat dari dioda secara umum. Perbedaannya

57 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
terletak pada kemampuan arus dari dioda ini lebih besar, karena dioda ini
digunakan untuk memberi supply pada rangkaian listrik. anoda katoda

Simbol dioda penyearah


Dioda penyearah berfungsi untuk menyearahkan atau merubah arus
bolak-balik menjadi arus searah.
b) Dioda zener
Dioda zener pada prinsipnya sama dengan dioda biasa, yaitu akan
menghantar/ON sama persis dengan dioda biasa jika diberi tegangan arah
maju/forward. Perbedaannya terletak pada waktu diberi tegangan
balik/reverse, pada nilai tertentu dioda akan ON dan tegangan akan terjaga
secara konstan. Dioda akan rusak apabila arus baliknya melebihi kemampuan
diri dari dioda tersebut. Dioda zener berfungsi untuk menstabilkan tegangan,
sebagai tegangan reference, pembatas tegangan.

Simbol diode zener


c) Dioda varaktor
Dioda ini jika diberi tegangan terbalik/reverse akan membentuk
kapasitansi antara anoda dan katodanya. Besarnya harga kapasitansi tergantung
dari besarnya tegangan reverse yang diberikan padanya. Nilai kapasitansinya
akan berubah menjadi semakin kecil jika tegangan reverse dioda bertambah
besar. Dioda varaktor digunakan dalam berbagai bidang sebagai pengganti
kondensator variabel, misalnya untuk rangkaian penala (tuning), dan AFC
(automatic frequensi control).

Simbol dioda varactor


d) Light Emiting Dioda (LED)
Pada LED energi yang ada diubah menjadi cahaya. Dengan
menggunakan unsur-unsur seperti gallium, arsen, fosfor, pabrik dapat membuat

58 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
LED yang memancarkan warna bermacam-macam seperti merah, kuning,
hijau, biru, infra merah (sinar tidak kelihatan). LED yang menghasilkan
pancaran warna yang kelihatan dapat berguna pada display peralatan, mesin
hitung, jam digital, remote kontrol, dll. Apabila LED disusun dalam garis-garis
(segmen) maka dapat digunakan untuk menyatakan angka-angka atau huruf-
huruf yang dikenal dengan istilah seven segment atau hexadecimal segment
(16 segment) display. LED mempunyai kemampuan arus yang rendah, oleh
karena itu tidak boleh diberi tegangan yang besar, dan LED tidak akan menyala
bila diberi tegangan balik/reverse.

Simbol LED
e) Dioda photo
Dioda jenis ini akan menghantar arus apabila menerima cahaya dari
luar. Besarnya arus yang dilewatkan tergantung pada besarnya intensitas
cahaya yang diterima oleh dioda tersebut. Semakin besar intensitasnya,
semakin besar arus yang dilewatkannya. Terdapat jenis poto dioda yang
khusus, yaitu hanya dapat menerima gelombang infra merah. Oleh karena itu
jika sumbernya adalah infrared maka photo dioda yang dipakai juga harus
photo dioda yang mampu menerima infrared. Dilihat dari sifatnya dioda photo
banyak digunakan pada remote control, juga sebagai saklar elektronik misalnya
pada rangkaian alarm anti pencuri dan pembuka pintu.

Simbol dioda photo


f) Dioda schottky
Dioda jenis ini mempunyai sifat yang sama persis seperti dioda biasa,
hanya saja tegangan yang kecil saja sudah dapat membuat dioda schottky akan
ON.

59 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Simbol dioda Schottky
g) Dioda Tunnel atau Esakai
Dioda jenis ini mempunyai tegangan tembus yang sangat kecil, nol volt,
maka dapat dikatakan dioda ini dapat bekerja pada tegangan tembus sebesar
nol volt. Pada pemberian tegangan arah maju/forward, suatu saat setelah
mencapai harga tegangan tertentu arus akan mengalir mencapai nilai
maksimum, jika tegangan terus ditambah pada nilai tertentu arus akan turun,
kemudian arus akan mengalir bertambah besar lagi. Maka jelaslah bahwa dioda
ini dengan sifat yang demikian dapat merubah arus searah menjadi arus bolak-
balik.
Dioda tunnel dapat digunakan untuk merubah tegangan searah menjadi
tegangan bolak-balik (DC ke AC). Selain itu dapat pula digunakan sebagai:
osilator (pembangkit frekuensi tinggi) high frequensi pada daerah 3 – 30 MHz,
osilator very high frequensi (VHF) pada daerah 30 – 300 MHz, dan juga
sebagai osilator ultra high frequensi (UHF) pada daerah 300 – 3000 MHz.

Simbol diode tunnel atau Esakai

60 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
MODUL AJAR

MA 8.1

INFORMASI UMUM
IDENTITAS
Disusun Oleh Tommy Anggara Putra Simanjuntak
Satuan Pendidikan SMK NEGERI 1 CIMAHI
Konsentrasi Keahlian Teknik Mekatronika
Mata Pelajaran Dasar – Dasar Elektronika
Alokasi Waktu 6JP x 45 menit
Fase/Kelas/Semester E/X/2
Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Elemen Alat Ukur Listrik, Elektronika dan Instrumentasi
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
jenis – jenis alat ukur, cara penggunaan,
penginterpretasian hasil pengukuran, dan perawatan
alat ukur listrik, elektronika, dan instrumentasi
Topik Pengenalan alat ukur listrik, elektronika, dan
instrumentasi

TARGET PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran DDTE 1.1
Memahami jenis – jenis alat ukur listrik, elektronika,
dan instrumentasi
Kriteria Ketercapaian Tujuan • Menjelaskan alat ukur dengan benar

61 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Pembelajaran (KKTP) • Menjelaskan macam – macam alat ukur
dengan benar
• Menjelaskan perawatan alat ukur listrk
dengan tepat
• Menjelaskan perawatan alat ukur elektronika
dengan tepat
• Menjelaskan perawatan alat ukur
instrumentasi dengan tepat.
Asesmen Awal Pertanyaan asesmen awal untuk peserta didik:
No. Pertanyaan Y T
Apakah anda mampu:
1 Menjelaskan pengertian,
jenis – jenis dan klasifikasi
alat ukur yang digunakan
keelektroan?
2 Menjelaskan cara kerja alat
ukur listrik, elektronika
dan instrumentasi?
3 Menjelaskan konfigurasi
dari alat ukur listrik,
elektronika, dan
instrumentasi?
4 Menjelaskan penggunaan
alat ukur listrik,
elektronika, dan
instrumentasi di industri?
Target Peserta Didik • Peserta didik reguler/tipikal (umum), tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
Perlakuan/Treatment dalam Berdasarkan hasil asesmen awal, peserta didik
Pembelajaran diasumsikan memiliki kemampuan awal dengan 3

62 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
kategori:
• Kategori Mahir: menjawab Ya seluruh
pertanyaan. Dijadikan tutor sebaya.
• Kategori Mampu: menjawab Ya paling sedikit
50% pertanyaan. Dijadikan tutor sebaya, namun
masih perlu pendampingan lebih lanjut.
• Kategori Pemula: menjawab Ya <50%
pertanyaan. Melaksanakan pembelajaran dengan
pendampingan lebih lanjut, dan dibantu tutor
sebaya.
Profil Pelajar Pancasila ☐ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia
☐ Berkebinekaan global

☐ Bergotong royong
☐ Mandiri

☐ Bernalar kritis

☐ Kreatif

MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning,
Discovery Learning, Diskusi, Presentasi, Inquiry
Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Presentasi, demonstrasi, praktik
SARANA DAN PRASARANA
Sumber Belajar LMS/internet, LKPD, Buku
Media Pembelajaran Slide power point, video, dan gambar.
Alat Praktik Komputer/laptop, Papan Tulis, Alat Tulis
Bahan -

63 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
KEGIATAN PEMBELAJARAN

LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Pengenalan alat ukur lisrik, elektronika, dan instrumentasi
A. Kegiatan Pendahuluan (30 menit)
1. Guru meminta ketua murid untuk menyiapkan kelas.
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Guru memberi salam, menanyakan kabar dan memberikan motivasi
4. Guru melakukan presensi murid
5. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)
• Apa alat ukur yang anda ketahui?
• Jenis – jenis alat ukur listrik, eletronika, dan instrumentasi?
B. Kegiatan Inti (150 menit)
1. Guru meriew materi sudah dipelajari oleh peserta didik
2. Guru memberikan pertanyaan atau soal - soal mengenai materi yang pernah
dipelajari untuk mengingatkan kembali
3. Guru menampilkan rencana kegiatan hari ini: Pengertian alat ukur, jenis –
jenis alat ukur, fungsi alat ukur, cara kerja alat ukur
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik
5. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan diskusi
6. Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil dari pertanyaan yang diberikan
C. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru mempersilakan siswa untuk merapikan meja belajarnya.
2. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal yang tidak dipahami pada
guru.
3. Guru memberikan jawaban penguatan dari pembelajaran hari ini
4. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
5. Guru memberikan informasi untuk pembelajaran selanjutnya.
6. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama dipimpin oleh perwakilan peserta didik.

64 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Pertemuan 2: Praktik Penggunaan Alat Ukur
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik berdoa bersama yang dipimpin oleh perwakilan peserta
didik
2. Guru menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran peserta
didik
3. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)
• Apa manfaat melakukan pengukuran pada suatu rangkaian?
• Bagaimana langkah – langkah yang baik melakukan pengukuran
menggunakan alat ukur?
B. Kegiatan Inti (210 Menit)
1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang penggunaan alat ukur,
dan cara kerja alat ukur
2. Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok
3. Guru memberikan tugas praktik LKPD, membaca alat ukur sesuai dengan
benar
4. Peserta didik mengamati dan menganalisa rangkaian yang diberikan kemudian
mengukur tegangan, dan arus yang ada dalam rangkaian
5. Peserta didik melakukan modifikasi pada rangkaian sesuai arahan dari guru
6. Guru mengawasi dan mendampingi peserta didik saat praktikum
C. Kegiatan Penutup (30 Menit)
1. Peserta didik diberikan waktu untuk menanyakan hal yang tidak dipahami
pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang terjadi saat praktikum
3. Guru mengapresiasi terhadap pembelajaran dan tugas yang diberikan
4. Guru memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini kepada peserta didik
5. Guru memberikan iniformasi untuk pembelajaran selanjutnya
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh perwakilan
peserta didik

65 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
ASESMEN
Asesmen selama proses Observasi/unjuk kerja
pembelajaran (formatif)

Asesmen akhir pembelajaran Tes Tertulis


(sumatif)

REFERENSI PUSTAKA
• Buku Dasar – dasar elektronika untuk kelas X
• LKPD 8.1

Mengetahui, Cimahi, 2 Mei 2022


Dosen Pembimbing Guru Pamong,

Prof. Dr.H. Sumarto, MSIE Gita Sahara Sara Putri, S.Pd


NIP. 19550705 198103 1 005 NIP.

Kepala Sekolah,

Agus Priatmono Nugroho, S.Pd., M.Si.


NIP. 19670831 199003 1 003

66 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan 2: LKPD 8.1. Praktik Penggunaan Alat Ukur
Pada LKPD 1, anda diminta untuk membaca skala yang terdapat pada alat
ukur setelah membuat sebuah rangkaian sesuai dengan rangkaian yang
diberikan. Kemudian anda diminta untuk membuat perbandingan antara
nilai terukur dan terbaca pada komponen elektronika. Nilai terukur didapat
dari alat ukur dan nilai terbaca di dapat dari datasheet.

Asesmen Formatif (Unjuk Kerja Praktik)


a. Rubrik LKPD 8.1

Ketercapaian
No Kriteria/Aspek
0 1 2 3
1 Melaksanakan Praktik Penggunaan Alat
Ukur:
Merangkai suatu rangkaian

Pembacaan skala alat ukur

2 Waktu Pengerjaan
3 Sikap kerja:
Mematuhi prosedur kerja dan K3
Perilaku beriman dan berakhlak mulia
Bekerja dalam tim
Kemandirian

Berpikir kritis

Kreatif / inovatif

67 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Kriteria/Aspek
0 1 2 3

Skor Ketercapaian .....

Nilai Formatif 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛


= × 100
9

Kriteria

Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3
1. Melakasanakan
Penggunaan
Alat Ukur:
Merangkai Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian
suatu tidak selesai tidak sesuai sudah sesuai sudah sesuai
rangkaian
Pembacaan alat Tidak Kurang Memahami Dapat
ukur memahami memahami membaca alat membaca
cara membaca alat ukur, namun skala alat
membaca ukur terkadang salah ukur
skala alat
ukur

2 Waktu Tidak selesai Selesai Selesai Selesai


Pengerjaan (memerlukan melebihi mendekati/tepat separuh
waktu waktu tepat waktu waktu yang
tambahan) beberapa diberikan
menit

3 Sikap kerja:

68 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3

Mematuhi Prosedur Sebagian Sebagian besar Seluruh


prosedur kerja kerja tidak kecil prosedur prosedur kerja prosedur
dan K3 dilakukan kerja dilakukan kerja
dilakukan dengan tepat dilakukan
dengan tepat dan benar dengan tepat
dan benar dan benar

Perilaku Sangat Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan


beriman dan dominan perilaku perilaku perilaku
berakhlak melakukan beriman dan beriman dan beriman dan
mulia tindakan berakhlak berakhlak berakhlak
tercela mulia, namun mulia, namun mulia
sering sesekali
melakukan melakukan
tindakan tindakan tercela
tercela

Bekerja dalam Tidak mampu Cenderung Mampu bekerja Mampu


tim bekerja dalam bekerja sama, sama namun bekerja sama
tim ego pribadi masih ada ego dan
(individualis) sangat tinggi pribadi membantu
rekan tim

Kemandirian Tidak dapat Mampu Mampu bekerja Mampu


bekerja tanpa bekerja dengan sedikit bekerja tanpa
bantuan dengan sering bantuan bantuan
meminta
bantuan

Berpikir kritis Tidak Jarang Menggunakan Mengorek


menghiraukan menghiraukan informasi informasi
informasi informasi seadanya dengan detail

69 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3

Kreatif / Tidak Kurang Mampu Mampu


inovatif memodifikasi mampu memodifikasi memodifikasi
rangkaian memodifikasi rangkaian rangkaian
rangkaian dengan bantuan secara
mandiri

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = 𝟔𝟎% 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑭𝒐𝒓𝒎𝒂𝒕𝒊𝒇 + 𝟒𝟎% 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒖𝒎𝒂𝒕𝒊𝒇

Tindak Lanjut Hasil Asesmen, Remedial dan Pengayaan


a. Tindak lanjut
Tindak lanjut dilihat dari nilai akhir, diantaranya:
0 – 60: Pemula
Memerlukan pendampingan lanjut, melalui tutor sebaya dan
tambahan waktu belajar dapat diberikan di luar waktu reguler. Perlu
diketahui kendala spesifik dalam pembelajarannya.
>60 – 75 : Mampu
Sudah mampu menguasai kompetensi, diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya ke tingkat mahir.
>75 – 100 : Mahir
Direkomendasikan sebagai tutor sebaya untuk membantu peserta
didik lain, sekaligus mengasah keterampilannya.
b. Remedial:
Peserta didik pada kategori pemula dan kategori mampu diberi
waktu tambahan untuk mengulang pembelajaran tertentu yang
kurang dikuasainya.

70 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
c. Pengayaan:

Peserta didik pada kategori mahir diberikan peran sebagai tutor


sebaya untuk membantu temannya yang belum mahir.

Bahan Bacaan
Praktik Penggunaan Alat Ukur

Kajian Teori
Pengertian alat ukur listrik
Alat ukur listrik adalah alat yang berguna dalam pengukuran
besaran listrik yang meliputi arus listrik, hambatan listrik, serta beda
potensial listrik. Alat untuk mengukur besaran listrik umumnya
terbagi menjadi dua, yaitu analog dan digital. Alat ukur analog
adalah alat ukur yang menampilkan hasil pembacaannya
menggunakan skala dan jarum sehingga pengguna harus membaca
sendiri hasil pengukuran yang ditunjukkan. Sedangkan alat ukur
digital menampilkan hasil berupa angka secara langsung dan
otomatis.
Macam – macam alat ukur
Amperemeter
Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur besaran arus listrik yang ada pada komponen listrik
maupun suatu rangkaian. Penggunaan amperemeter pada umumnya
dirangkai secara seri dengan komponen listrik. Seperti ditunjukkan
pada gambar 1, amperemeter memliki skala hitung dan jarum
penunjuk

71 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Gambar 1
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan
amperemeter, diperlukan ketelitian dalam pembacaannya, yaitu
pembaca perlu berada posisi tegak lurus dengan amperemeter.
Pembacaan hasil pengukuran perlu diperhatikan batas sakla dari alat
ukur yang kemudian dihitung menggunakan rumus:
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘 𝑗𝑎𝑟𝑢𝑚
= × 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑎𝑙𝑎𝑡

Voltmeter
Voltmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran tegangan yang terdapat dalam suatu komponen
ataupun rangkaian listrik. Pada umumnya, voltmeter dipasang
secara parallel dalam rangkaian. Pada gambar 2, ditunjukkan bahwa
voltmeter memliki skala, jarum, dan probe.

Gambar 2

72 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Untuk membaca hasil pengukuran dari voltmeter
menggunakan perhitungan yang sama dengan amperemeter. Sama
seperti pada amperemeter pembaca disarankan berada pada posisi
tegak lurus dengan alat ukur dengan maksud menghindari kesalahan
pembacaan skala.

Multimeter
Mulitmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
berbagai besaran listrik. Multimeter adalah alat ukur listrik yang
dapat mengukur tegangan AC maupun DC, hambatan, dan arus
listrik. Gambar 3 menunjukkan bahwa multimeter memiliki
beberapa skala penunjuk, jarum, dan skala selector, dan probe
positif dan negative.

Gambar 3
Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur yang berguna mengukur tegangan
listrik serta menampilkan sinyal dari tegangan tersebut, dan
mengukur frekuensi dan fasenya. Osiloskop memiliki perbedaan
dengan multimeter, multimeter menunjukkan hasil pembacaan
secara efektif (Veff) sedangkan osiloskop menampilkan nilai
tegangan adalah nilai puncak (Vpeak) dari pembacaan dimana 𝑉𝑒𝑓𝑓 =

73 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
√2𝑉𝑝𝑒𝑎𝑘 . Pada dasarnya osiloskop adalah alat plotter yang
menampilkan bentuk sinyal terhadap waktu atau terhadap sinyal
lain.

Cara kerja osiloskop


Komponen utama dari sebuah osiloskop adalah pistol
electron, pelat pembelok, layar pendar, dan tabung kaca
pembungkus. Pistol electron menembakkan sebuah electron kea rah
layar pendar, sehingga tampil di layar sebagai pendaran sinar ketika
electron menabrak layar. Setelah lepas dari pistol electron, berkas
electron bergerak menuju layar pendar akibat energi kinetic yang
dimilikinya. Sebelum mencapai layar pendar, berkas electron aka
nbertemu dengan dua pasang lempeng pembelok, yaitu lempeng
pembelok secara vertical dan lempeng pembelok secara horizontal
Lempeng pembelok vertical dihubungkan dengan penguat vertical
yang terhubung dengan jalur masukan sinyal, sehingga simpangan
arah vertical dari electron mengikuti bentuk simpangan dari sinyal
yang masuk. Besar penguatan dapat diatur oleh pengguna
menggunakan VOLT/DIV. Sedangkan lempeng pembelok
horizontal dihungkan dengan penguat horizontal yang terhubung
dengan generator basis waktu atau gerenator sapuan. Bentuk sinyal
ini menyebabkan berkas electron akan menyapu layar dari tepi kiri
ke tepi kanan layar, yang terjadi secara berulang. Besar penguatan
horizontal ini dapat dikendalikan menggunakan TIME/DIV.
Penjelasan untuk beberapa tombol yang terdapat pada osiloskop
adalah sebagai berikut (gambar 4):

74 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
1. Tombol Power ON/OFF
Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan Osiloskop
2. Lampu Indikator
Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam
keadaan ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati)
3. ROTATION
Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan
garis pada layar agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk
mengatur rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk
memutarnya.
4. INTENSITY
Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk
gelombang agar mudah dilihat.
5. FOCUS
Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang
sehingga tidak kabur
6. CAL
CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau
Tegangan puncak ke puncak.
7. POSITION
Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing
Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).
75 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
8. INV (INVERT)
Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan
dibalikan.
9. Sakelar VOLT/DIV
Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per
sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop
memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua Sakelar
VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga 20V/Div.
10. VARIABLE
Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan
(sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau Channel yang
bersangkutan. Putaran Maksimum Variable adalah CAL yang
berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada
1cm di Layar Osiloskop.
11. AC – DC
Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang
mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor.
Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan
terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop
dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.
12. GND
Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka,
Input yang bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan
ditanahkan (Grounded).
13. VERTICAL INPUT CH-1
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1)
14. VERTICAL INPUT CH-2
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2)
15. Sakelar MODE
Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1,
CH2, DUAL dan ADD.
CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1).

76 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2).
DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1)
dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara
aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk
gelombang pada layar.
16. x10 MAG
Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat.
17. POSITION
Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.
18. XY
Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X
dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
19. Sakelar TIME/DIV
Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu
dari suatu periode atau per satu kotak cm pada layar Osiloskop.
20. Tombol CAL (TIME/DIV)
ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV
21. VARIABLE
Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk mengatur
kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV.
22. GND
GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground (Tanah).
23. Tombol CHOP dan ALT
CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan saluran 2.
ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2
secara bergantian.
24. HOLD OFF
HOLD OFF untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
25. LEVEL
LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar
yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak.

77 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
26. Tombol NORM dan AUTO
27. Tombol LOCK
28. Sakelar COUPLING
Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak balik
(AC).
29. Sakelar SOURCE
Penyesuai pemilihan sinyal.
30. TRIGGER ALT
31. SLOPE
32. EXT
Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

78 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
MODUL AJAR

MA 9.1

INFORMASI UMUM

IDENTITAS
Disusun Oleh Tommy Anggara Putra Simanjuntak
Satuan Pendidikan SMK NEGERI 1 CIMAHI
Konsentrasi Keahlian Teknik Mekatronika
Mata Pelajaran Dasar – Dasar Elektronika
Alokasi Waktu 6JP x 45 menit
Fase/Kelas/Semester E/X/2
Tahun Pelajaran 2022 – 2023
Elemen Komponen elektronika aktif dan pasif
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami komoponen elektornika aktif dan
pasif, membaca nilai komponen sesuai kodenya,
mengenal hukum lektronika dasar (hukum Ohm –
hukum Kirchoff, dll)
Topik Hukum – hukum dasar elektronika

TARGET PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran DDTE 9.1
Memahami hukum – hukum dasar elektonika

79 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Kriteria Ketercapaian Tujuan • Peserta didik mampu menjelaskan cara
Pembelajaran (KKTP) membaca nilai komponen sesuai kodenya
dengan benar.
• Peserta didik mampu menjelaskan hukum
elektronika dasar dengan benar.
• Peserta didik mampu menjelaskan
komponen elektronika pasif dan aktif
dengan tepat.
Asesmen Awal Pertanyaan asesmen awal untuk peserta didik:
No. Pertanyaan Y T
Apakah anda mampu:
1 Menjelaskan hukum
elektronika dasar?
2 Menjelaskan penerapan
hukum elektronika dasar
dalam sebuah rangkaian?
Target Peserta Didik • Peserta didik reguler/tipikal (umum), tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
Perlakuan/Treatment dalam Berdasarkan hasil asesmen awal, peserta didik
Pembelajaran diasumsikan memiliki kemampuan awal dengan 3
kategori:
• Kategori Mahir: menjawab Ya seluruh
pertanyaan. Dijadikan tutor sebaya.
• Kategori Mampu: menjawab Ya paling sedikit
50% pertanyaan. Dijadikan tutor sebaya,
namun masih perlu pendampingan lebih lanjut.
• Kategori Pemula: menjawab Ya <50%
pertanyaan. Melaksanakan pembelajaran
dengan pendampingan lebih lanjut, dan dibantu
tutor sebaya.

80 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Profil Pelajar Pancasila ☐ Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia
☐ Berkebinekaan global
☐ Bergotong royong

☐ Mandiri
☐ Bernalar kritis

☐ Kreatif

MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning,
Discovery Learning, Diskusi, Presentasi, Inquiry
Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Presentasi, demonstrasi, praktik
SARANA DAN PRASARANA
Sumber Belajar LMS/internet, LKPD, Buku
Media Pembelajaran Slide power point, video, dan gambar.
Alat Praktik Komputer/laptop, Papan Tulis, Alat Tulis
Bahan -

KEGIATAN PEMBELAJARAN

LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Pengenalan Hukum Elektronika Dasar
A. Kegiatan Pendahuluan (30 menit)
1. Guru meminta ketua murid untuk menyiapkan kelas.
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Guru memberi salam, menanyakan kabar dan memberikan motivasi
4. Guru melakukan presensi murid
5. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran dan

81 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
pertanyaan pemantik (apersepsi)
7. Apa hukum elektronika dasar yang anda ketahui?
8. Bagaimana penerapan hukum elektronika dalam sebuah rangkaian?
B. Kegiatan Inti (150 menit)
1. Guru meriew materi sudah dipelajari oleh peserta didik
2. Guru memberikan pertanyaan atau soal - soal mengenai materi yang pernah
dipelajari untuk mengingatkan kembali
3. Guru menampilkan rencana kegiatan hari ini: Pengertian hukum elektronika
dasar, penerapan hukum elektronika pada sebuah rangkaian
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik
5. Peserta didik diberikan waktu untuk melakukan diskusi
6. Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil dari pertanyaan yang diberikan
C. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru mempersilakan siswa untuk merapikan meja belajarnya.
2. Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal yang tidak dipahami pada
guru.
3. Guru memberikan jawaban penguatan dari pembelajaran hari ini
4. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
5. Guru memberikan informasi untuk pembelajaran selanjutnya.
6. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama dipimpin oleh perwakilan peserta didik.

Pertemuan 2: Praktik Pengukuran Hukum Elektronika Dasar Menggunakan


Komponen Elektronika
A) Kegiatan Pendahuluan
1. Guru dan peserta didik berdoa bersama yang dipimpin oleh perwakilan
peserta didik
2. Guru menyapa peserta didik dan melakukan pemeriksaan kehadiran peserta
didik
3. Guru melakukan review pembelajaran sebelumnya secara singkat
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan
pertanyaan pemantik (apersepsi)

82 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
• Apa yang anda ketahui tentang hukum elektronika dasar?
• Bagaiamana penerapan hukum elektronika dalam rangkaian?
B) Kegiatan Inti (210 Menit)
1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang hukum elektronika
dasar dan penerapannya dalam sebuah rangkaian
2. Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok
3. Guru memberikan tugas praktik LKPD, mengukur rangkaian mengunakan
alat ukur berdasarkan hukum elektronika
4. Peserta didik mengamati dan menganalisa rangkaian yang diberikan
kemudian mengukur tegangan, arus, dan hambatan
5. Peserta didik melakukan modifikasi pada rangkaian sesuai arahan dari guru
6. Guru mengawasi dan mendampingi peserta didik saat praktikum
C) Kegiatan Penutup (30 Menit)
1. Peserta didik diberikan waktu untuk menanyakan hal yang tidak dipahami
pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang terjadi saat praktikum
3. Guru mengapresiasi terhadap pembelajaran dan tugas yang diberikan
4. Guru memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini kepada peserta didik
5. Guru memberikan iniformasi untuk pembelajaran selanjutnya
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh
perwakilan peserta didik

ASESMEN
Asesmen selama proses Observasi/unjuk kerja
pembelajaran (formatif)

Asesmen akhir pembelajaran Tes Tertulis


(sumatif)

83 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
REFERENSI PUSTAKA
• Buku Dasar – dasar elektronika untuk kelas X
• Internet
• LKPD 9.1

Mengetahui, Cimahi, 2 Mei 2022


Dosen Pembimbing, Guru Pamong,

Prof. Dr.H. Sumarto, MSIE Gita Sahara Sara Putri, S.Pd


NIP. 19550705 198103 1 005 NIP.

Kepala Sekolah,

Agus Priatmono Nugroho, S.Pd., M.Si.


NIP. 19670831 199003 1 003

Lembar Kerja Peserta Didik


Pertemuan 2: LKPD 9.1. Praktik Pengukuran Hukum Elektronika
Dasar Menggunakan Komponen Elektronika
Pada LKPD 1, anda diminta untuk membuat rangkaian yang
dirangkai secara seri, parallel, ataupun campuran menggunakan komponen
– komponen elektronika. Kemudian rangkaian diukur menggunakan alat
ukur berdasarkan hukum dasar elektronika. Anda diminta untuk membuat

84 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
perbandingan antar nilai terukur dan nilai yang terdapat pada komponen
tersebut.

Asesmen Formatif (Unjuk Kerja Praktik)


a. Rubrik LKPD 9.1

Ketercapaian
No Kriteria/Aspek
0 1 2 3
1 Pengukuran Hukum Elektronika Dasar
Menggunakan Komponen Elektronika
Merangkai suatu rangkaian secara seri,
parallel, ataupun campuran
Pembacaan alat ukur

Perbandingan antara pembacaan alat ukur


dan secara datasheet berdasarkan hukum
elektronika dasar
2 Waktu Pengerjaan
3 Sikap kerja
Mematuhi prosedur kerja dan K3
Perilaku beriman dan berakhlak mulia
Bekerja dalam tim
Kemandirian

Berpikir kritis

Kreatif / inovatif

Skor Ketercapaian .....

Nilai Formatif 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛


=
10
× 100

85 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Kriteria

Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3
1. Pengukuran
Hukum
Elektronika
Dasar
Menggunakan
Komponen
Elektronika:
Merangkai Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian
suatu tidak selesai tidak sesuai sudah sesuai sudah sesuai
rangkaian dan dapat
secara seri, diukur
parallel,
ataupun
campuran
Pembacaan Tidak Kurang Memahami Dapat
alat ukur memahami memahami membaca alat membaca
cara membaca alat ukur, namun skala alat
membaca ukur terkadang salah ukur
skala alat
ukur

86 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3

Perbandingan Tidak Kurang Memahami Memahami


antara memahami memahami penerapan penerapan
pembacaan hukum penerapan hukum hukum
alat ukur dan elektronika hukum elektronika, elektronika
secara dan tidak elektronika namun tidak dan
datasheet melakukan melakukan perbandingan
berdasarkan perbandingan perbandingan secara benar
hukum secara benar
elektronika
dasar
2 Waktu Tidak selesai Selesai Selesai Selesai
Pengerjaan (memerlukan melebihi mendekati/tepat separuh
waktu waktu tepat waktu waktu yang
tambahan) beberapa diberikan
menit

3 Sikap kerja:
Mematuhi Prosedur Sebagian Sebagian besar Seluruh
prosedur kerja kerja tidak kecil prosedur prosedur kerja prosedur
dan K3 dilakukan kerja dilakukan kerja
dilakukan dengan tepat dilakukan
dengan tepat dan benar dengan tepat
dan benar dan benar

Perilaku Sangat Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan


beriman dan dominan perilaku perilaku perilaku
berakhlak melakukan beriman dan beriman dan beriman dan
mulia tindakan berakhlak berakhlak berakhlak
tercela mulia, namun mulia, namun mulia
sering sesekali
melakukan

87 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Ketercapaian
No Aspek
0 1 2 3
tindakan melakukan
tercela tindakan tercela

Bekerja dalam Tidak mampu Cenderung Mampu bekerja Mampu


tim bekerja dalam bekerja sama, sama namun bekerja sama
tim ego pribadi masih ada ego dan
(individualis) sangat tinggi pribadi membantu
rekan tim

Kemandirian Tidak dapat Mampu Mampu bekerja Mampu


bekerja tanpa bekerja dengan sedikit bekerja tanpa
bantuan dengan sering bantuan bantuan
meminta
bantuan

Berpikir kritis Tidak Jarang Menggunakan Mengorek


menghiraukan menghiraukan informasi informasi
informasi informasi seadanya dengan detail

Kreatif / Tidak Kurang Mampu Mampu


inovatif memodifikasi mampu memodifikasi memodifikasi
rangkaian memodifikasi rangkaian, dan rangkaian,
rangkaian, memahami dan
memahami penerapan memahami
hukum hukum hukum
elektronika elektonika elektronika
dan dengan bantuan secara
perbandingan mandiri

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = 𝟔𝟎% 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑭𝒐𝒓𝒎𝒂𝒕𝒊𝒇 + 𝟒𝟎% 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒖𝒎𝒂𝒕𝒊𝒇

Tindak Lanjut Hasil Asesmen, Remedial dan Pengayaan

88 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
a. Tindak lanjut
Tindak lanjut dilihat dari nilai akhir, diantaranya:
0 – 60: Pemula
Memerlukan pendampingan lanjut, melalui tutor sebaya dan
tambahan waktu belajar dapat diberikan di luar waktu reguler. Perlu
diketahui kendala spesifik dalam pembelajarannya.
>60 – 75 : Mampu
Sudah mampu menguasai kompetensi, diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya ke tingkat mahir.
>75 – 100 : Mahir
Direkomendasikan sebagai tutor sebaya untuk membantu peserta
didik lain, sekaligus mengasah keterampilannya.
b. Remedial:
Peserta didik pada kategori pemula dan kategori mampu diberi
waktu tambahan untuk mengulang pembelajaran tertentu yang
kurang dikuasainya.
c. Pengayaan:

Peserta didik pada kategori mahir diberikan peran sebagai tutor


sebaya untuk membantu temannya yang belum mahir.

Bahan Bacaan
Hukum Elektronika

Kajian Teori
Hukum Ohm
Berdasarkan hasil eksperimen George Simon Ohm (1787-
1854) “kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar sebanding
dengan tegangan atau beda potensial suatu penghantar listrik
tersebut, perbandingannya selalu konstan, yang disebut sebagai

89 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
hambatan. Pernyataan ini sering disebut Hukum Ohm. Pernyataan
Hukum Ohm dapat ditulis dalam persamaan berikut ini;
𝑉
𝑅=
𝐼
R = Hambatan (Ω)
V = Tegangan Lisrik (V)
I = Kuat Arus Listrik (A)

Jika hambatan (R) dan kuat arus listrik (I);


V=IR
Jika tegangan (V) dan hambatan (R) diketahui;
𝑉
𝐼=
𝑅
Karakteristik hambatan yang terbuat dari logam dan memenuhi
hukum ohm (R=konstan) disebut ohmik atau linear. Sebagai contoh,
hasil percobaan diperoleh nilai tegangan dan kuat arus listrik I. Data
disajikan dalam table 1, dan gambar grafik pada gambar dibawah ini

90 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Berdasarkan table diatas, hasil perhitungan untuk hambatan
didapatkan bahwa hambatan tersebut konstan. Jika digambarkan
melalui grafik hubungan antara tegangan (V) terhadap (I),
perubahan kuat arus listrik dipengaruhi oleh perubahan tegangan.
Pertambahan kuat arus terjadi ketika tegangan diperbesar, dan kuat
arus menjadi turun jika tegangan diturunkan.

SERI DAN PARALALEL


Hambatan Seri
Pada hambatan seri, arus listrik yang mengalir pada masing-
masing hambatan besarnya sama dan tegangan total (V) merupakan
penjumlahan dari tegangan yang mengalir pada masing-masing
hambatan.
V = V1 + V2 + V3

Berdasarkan gambar diatas maka:


V1 = I x R1
V2 = I x R2
V3 = I x R3

91 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Jika R dikombinasikan, maka:
IRtot = IR1 x IR2 x IR3
Karena I pada masing – masing hambatan saam, maka Itot = I1 = I2 =
I3, maka total hambatannya:
R = R1 + R2 + R3
Jika hambatan lebih dari 3 (n…) maka:
R = R1 + R2 + R3 + …+ Rn

Hambatan Paralel
Pada hambatan parallel tegangan yang masuk pada masing-
masing hambatan besarnya sama dan arus total (I) merupakan
penjumlahan arus pada masing-masing cabang.

Berdasarkan gambar diatas, maka:


Itot = I1 + I2 + I3
Disisi lain, tegangan yang ada pada hambatan akan bernilai sma
besar:
Vtot = V1 = V2 = V3 = …..

92 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Kemudian untuk menghitung hambatan listrik pada rangkaian
parallel sebagai berikut:
1 1 1 1 1
= + + +⋯
𝑅𝑇𝑂𝑇 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
Contoh:

6. Perhatikan gambar berikut.

Hitunglah:
Hambatan total, arus yang mengalir pada rangkaian, arus yang
mengalir pada masing – masing hambatan, tegangan yang
masuk pada masing – masing hambatan
Jawab
Hambatan total
Rtot = R1 + R2 + R3
Rtot = 2 + 4 + 5 + 7
Rtot = 18 Ω

Arus pada rangkaian


𝑉
𝐼=
𝑅
6
𝐼=
18
1
𝐼= 𝐴
3

93 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
Kuat arus pada masing – masing hambatan
I = I1 = I2 = I3 = I4

Tegangan yang mengalir pada masing – masing hambatan


𝑉=𝐼𝑥𝑅
1 2
𝑉1 = 𝑥 2 = 𝑉
3 3
1 4
𝑉2 = 𝑥 4 = 𝑉
3 3
1 5
𝑉3 = 𝑥 5 = 𝑉
3 3
1 7
𝑉4 = 𝑥 7 = 𝑉
3 3
7. Perhatikan gambar berikut

Hambatan total, arus yang mengalir pada rangkaian, arus yang


mengalir pada masing – masing hambatan, tegangan yang
masuk pada masing – masing hambatan.

Jawab
Hambatan total
1 1 1 1
= + +
𝑅 𝑅1 𝑅2 𝑅3
1 1 1 1
= + +
𝑅 4 6 12

94 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
1 3 2 1
= + +
𝑅 12 12 12
1 6
=
𝑅 12
12
𝑅= = 2Ω
6

Arus pada rangkaian


𝑉 18
𝐼= = = 9𝐴
𝑅 2

Arus pada masing – masing hambatan


𝑉 18
𝐼1 = = = 4,5𝐴
𝑅1 4
𝑉 18
𝐼2 = = = 3𝐴
𝑅2 6
𝑉 18
𝐼3 = = = 1,5𝐴
𝑅3 12

Tegangan yang masuk pada masing – masing hambatan bernilai


sama besar

95 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
JADWAL MENGAJAR

JADWAL NON MENGAJAR

96 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y A n g g a r a
DOKUMENTASI KEGIATAN

PIKET PAGI

PIKET RESERPSIONIS

PIKET PERPUSTAKAAN

97 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara
KEGIATAN MENGAJAR

98 | P a g e - L a p o r a n I n d i v i d u P P L S P – T o m m y
Anggara

Anda mungkin juga menyukai