Proposal Skripsi - 015749
Proposal Skripsi - 015749
RENCANA SKRIPSI
Oleh:
RAHMAT BUDI PRIONO
NPM: 21310201867
RENCANA SKRIPSI
Oleh:
RAHMAT BUDI PRIONO
NPM: 21310201867
NIS.
Dosen Pembimbing II
NIS.
Mengetahui
Penguji I Penguji II
………………………… ………………………..
NIS. NIS.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini semakin berkembang
dengan pesat, terutama yang berkaitan dengan transportasi. Transportasi
adalah sarana penunjang penting dalam membantu masyarakat yang memiliki
mobilitas sebagai aktifitasnya sehari-hari.
Dalam hal ini transportasi pengiriman barang berbasis online sangat
membantu masyarakat dalam mobilitas pergerakan barang. Mengenai
pengiriman barang yang selalu meningkat karena semakin banyaknya
pembelanjaan online baik dalam bentuk paket, dokumen, atau parsel sehingga
membutuhkan penyedia transportasi pengiriman barang yang efektif dan
efisien. Transportasi pengiriman barang berbasis online mendapatkan peluang
lebih untuk ber-inovasi menyediakan jasa pengiriman yang selalu membuat
masyarakat puas setiap menggunakan jasanya.
Di era industri 4.0 saat ini, perkembangan bisnis digital yang tidak
nampak keberadaanya cukup berkembang pesat terutama di bagian industri
jasa ekspedisi. Perkembangan industri jasa ekspedisi didorong oleh kemajuan
dalam bidang teknologi baik dalam komunikasi maupun informasi. Kemajuan
teknologi juga dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis dengan menggunakan
media online sebagai sarana dalam proses bisnisnya. . Para pebisnis semakin
banyak beralih ke digital (online) dan masyarakat lebih menyukai berbelanja
digital (online) karna lebih praktis, hemat waktu dan konsumen bebas
memilih produk dari berbagai daerah dengan menggunakan aplikasi e-
commerce atau sosial media yang ada di smartphone. Sehingga terjadinya
peningkatan konsumsi suatu barang dan berdampak pada peningkatan
kebutuhan jasa pengiriman.
Keberadaan penyediaan jasa pengiriman barang memiliki peran yang
strategis untuk meningkatkan kinerja arus barang dari dan ke suatu wilayah.
Peran utama dari penyedia jasa pengiriman adalah sebagai sarana transportasi
barang dari tempat asal pengiriman menuju tempat tujuan. Peran sebagai
sarana transportasi barang ini meliputi pelayanan dalam penyediaan akses
transportasi barang baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh. Pada bisnis
jasa pengiriman barang, produsen dan konsumen harus berinteraksi dengan
efektif untuk menciptakan nilai superior selama melakukan pembelian jasa.
Secara garis besar manusia ingin memenuhi kebutuhannya dengan baik
melalui barang maupun jasa (Kotler & Armstrong, 2013).
Jasa pengiriman mempunyai peran penting bagi e-commerce yang
menjadi tulang punggung dalam menopang keberhasilan dan perkembangan
pasar karena pelanggan ingin mendapatkan produk mereka secara cepat dan
juga kualitas pelayanan yang memadai, jika semua itu terpenuhi maka
pelanggan akan merasakan kepuasan dalam menggunakan jasa pengiriman
tersebut. Para perusahaan jasa pengiriman saling meningkatkan pelayanan
dan terus berkembang dalam bersaing untuk merebut pasar, salah satu
perusahaan jasa pengiriman yaitu Ninja Xpress.
Ninja Xpress merupakan jasa pengiriman dari Ninja Van yang
diluncurkan pada tahun 2014 di Singapura oleh tiga orang yaitu Chang Wen
sebagai CEO dan CoFounder, Shaun Chong sebagai Chief Technology
Officer, dan Tan Boxian sebagai 2 Chief Operating Officer dan masuk ke
Indonesia pada tahun 2015. Ninja Van sendiri merupakan perusahaan
pengiriman ekspress berbasis teknologi yang menyediakan layanan
pengiriman berbasis teknologi di Asia Tenggara. Layanan Ninja Xpress dapat
dinikmati di semua wilayah di Indonesia seperti Pulau Sumatera, Pulau Jawa,
Pulau Kalimantan, Pulau Lombok, Pulau Bali, Pulau Sulawesi, NTB, NTT,
Indonesia Timur, dll. Ninja Xpress telah bekerjasama dengan beberapa e-
commerce antara lain Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Zalora.
(www.ninjaxpress.co).
Dikutip dari laman www.wartaekonomi.co.id Ninja Xpress mencatat
adanya jumlah pengiriman paket lebih dari 110 juta paket serta pertumbuhan
kinerja yang signifikan pada semester 1 tahun 2021. Dibandingkan dengan
semester 1 2020, Ninja Xpress mengalami peningkatan pengiriman pada
semester 1 tahun 2021 sebanyak lebih dari 80%..
Dibalik peningkatan paket yang terjadi di awal tahun Ninja Xpress
juga mempunyai masalah di paket-paket salah titik yang biasa disebut salah
kirim. Paket-paket tersebut yang harusnya terkirim tepat waktu menjadi
terlambat terkirim dikarenakan salah titik, berikut adalah tabel jumlah paket
dan jumlah paket salah titik Sort Hub Purwokerto Timur dari bulan
September sampai November 2023
Gambar 1.1 Paket salah titik Sort Hub Denpasar September -
November 2023
.
Sumber: Address Verification Sort Hub Purwokerto 2023
Dari total 556.083 paket terdapat 5.773 paket salah titik yang
menyebabkan keterlambatan pengiriman dan berdampak pada menurunnya
tingkat kepuasan pelanggan yang dimana Ninja Xpress dituntut untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanan guna mencapai kepercayaan dan loyalitas
konsumen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas, maka
terdapat beberapa pokok permasalahan yang akan penulis rumuskan adalah
sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan Ninja Express Purwokerto Timur ?
2. Seberapa besar pengaruh ketepatan pengiriman terhadap kepuasan
pelanggan Ninja Express Purwokerto Timur?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan (X1)
terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) pada layanan Ninja Express
Purwokerto Timur.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ketepatan Pengirirman (X2)
terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) pada layanan Ninja Express
Purwokerto Timur.
D. Manfaat Penelitian
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi
para akdemis dan bagi penelitian selanjutnya terkait pengaruh kualitas
pelayanan, dan ketepatan pengiriman terhadap kepuasan pelanggan Ninja
Xpress.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas
Penelitian ini memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dibidang
Pelayanan, serta memberikan gambaran awal untuk diadakan
penelitian selanjutnya mengenai pengaruh kualitas pelayanan, dan
ketepatan pengiriman terhadap kepuasan pelanggan Ninja Xpress
Bali.
b. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman, wawasan, dan kemampuan berpikir
mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang
telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.
c. Bagi Perusahaan Ninja Xpress
Dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan Ninja Xpress untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan ketepatan pengiriman sehingga
bisa lebih bersaing dan berkembang dari perusahaan jasa pengiriman
lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
a. Kepuasan Pelanggan
a. Definisi Kepuasan Pelanggan
Menurut Saputra dan Mulyantini (2019: 5) kepuasan
pelanggan mengacu pada bagaimana anggapan konsumen sehabis
memadankan kinerja yang dirasakan. Jadi dapat dijelaskan bahwa
kepuasan pelanggan yakni perbedaan antara situasi yang diidamkan
dan situasi yang diberikan. Menurut Hafizha (2019: 2) kepuasan
pelanggan merupakan perasaan bahwa perbandingan kinerja
produk atau hasil dari diharapkan mengakibatkan seseorang merasa
puas atau kecewa. Kepuasan adalah tingkat persepsi di mana orang
menyatakan kinerja produk atau layanan yang diterima
dibandingkan dengan hasil tang harapankan.
Menurut Tjiptono, (2014) kepuasan berasal dari bahasa latin
“Satis” yang berarti cukup baik, memadai dan “Facto” yang berarti
melakukan atau membuat. Menurut Kotler & Keller, (2013)
kepuasan pelanggan adalah perasaan puas atau kecewa seseorang
yang dihasilkan dari perbandingan performa produk atau hasil
dengan ekspektasi. Jika performanya kurang dari ekspektasi maka
konsumennya akan kecewa dan jika sesuai dengan ekspektasi maka
konsumen akan merasa puas diartikan sebagai upaya pemenuhan
sesuatu atau membuat sesuatu memadai.
Kotler dan Amstrong (2014:35) menyatakan bahwa kepuasan
konsumen yaitu suatu persepsi dari konsumen karena membedakan
suatu kinerja atau hasil yang mereka rasakan lebih besar diperoleh
dari pada dengan yang diharapkannya. Memiliki indikator terdiri
dari:
1) Terpenuhinya harapan konsumen setelah membeli.
2) Perasaan puas.
3) Selalu membeli produk.
Kepuasan pelanggan menurut perspektif ekonomi islam
dikemukakan oleh Karim (2012: Merupakan tingkatan
perbandingan antara harapan terhadap produk ataupun jasa yang
sepatutnya syariah dengan realitas yang diterima. Ada pula
pedoman dalam mengukur tingkatan kepuasan yang dialami
konsumen, hingga suatu industri baik yang memproduksi produk
atau jasa wajib memandang kinerja industri yang berkaitan dengan
sifat jujur, amanah serta benar.
Kepuasan pelanggan merupakan hal yang menjadi salah satu
ajuan apakah produk/jasa yang produsen salurkan kepada
konsumen dapat tercapai atau tidak tercapai. Menurut Tjiptono
(2015:76) dasar dari bisnis itu dibentuk untuk mewujudkan
pelanggan yang puas, dengan sederhana maka kepuasan pelanggan
dapat diartikan sebagai perbandingan antara harapan dan ekspetasi
sebelumnya pembelian dan setelah tejadi pembelian terhadap
produk/jasa tersebut.
Tjiptono dan Diana (2015:23) juga memberikan definisi
kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa yang
didapatkan seseorang dari membandingkan antara kinerja produk
yang dipersepsikan dan ekspetasinya. Kasmir (2017:236) melalui
definisinya menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
harapan atau perasaan seseorang atas pembelian suatu barang
maupun jasa. Yang mana apa yang diharapkan dapat tercapai oleh
pelanggan sesuai dengan kenyataannya.
b. Indikator Kepuasan Konsumen
Indikator kepuasan pelanggan dalam penelitian ini didasarkan
pada sudut pandang Panjaitan dan Yuliati (2016: 271) yaitu:
1) Konsistensi kualitas pelayanan dan tingkat harapan.
2) Kepuasan bila dipadankan dengan yang serupa.
3) Tidak terlahir keluhan.
c. Cara Mengukur Kepuasan Konsumen
Tjiptono, (2012) pengukuran kepuasan pelanggan adalah data
dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh
dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan pelanggan dengan membandingkan
antara harapan dan kebutuhannya, dengan tersedianya data
pengukuran kepuasan pelanggan secara periodic. Dalam
menentukan puas atau tidak puasnya konsumen, perusahaan atau
pelaku usaha memerlukan alat pengukur untuk menilai hal tersebut.
Berikut cara mengukur kepuasan menurut Kotler dan Keller
(2008:54):
1) Keseluruhan kepuasan konsumen.
2) Faktor kepuasan konsumen, hal ini dapat diukur dengan 4 cara:
a) Mengidentifikasi kunci konsumen.
b) Menanyakan penilaian pelayanan etika sikap admin pada
konsumen.
c) Meminta saran untuk nilai produk yang persis dengan
pesaing.
d) Bertanya faktor yang paling berharga keseluruhan bagi
konsumen.
3) Konfirmasi harapan.
4) Minat beli ulang.
5) Ketersediaan merekomendasikan.
6) Ketidakpuasan konsumen.
d. Manfaat Kepuasan Konsumen
Pihak perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan
konsumen, sebab jasa diciptakan agar berguna bagi konsumen.
Wood (2009:11) mengatakan bahwa manfaat-manfaat spesifik
kepuasan pelanggan bagi perusahaan mencakup:
1) Dampak positif pada loyalitas pelanggan.
2) Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan (terutama
melalui pembelian ulang,).
3) Menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan (terutama
biaya-biaya komunikasi, penjualan dan layanan pelanggan).
4) Menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi
aliran kas masa depan.
5) Meningkatkan toleransi harga (terutama kesediaan untuk
membayar harga premium dan pelanggan tidak mudah tergoda
untuk beralih pemasok).
C. Kerangka Pemikiran
1. Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Menurut Fachreza et all (2022) berpendapat kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan hal ini
terjadi dikarenakan kepuasan menjadi sebuah ukuran yang diberikan oleh
setiap perusahaan jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pada
setiap pelanggannya. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan
pelanggan maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang
ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah daripada
yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Maka
baik atau buruknya kualitas pelayanan tergantung pada penyedia
pelayanan dalam memenuhi harapan konsumen secara konsisten.
Menurut Tiza dan Susanti (2019: 6) melaksanakan penelitian yang
menampilkan bahwa kualitas pelayanan Ninja Xpress Padang ada
pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini
menguji adanya kualitas pelayanan dapat dipakai sebagai evaluasi atas
komprehensif terhadap keunggulan layanan serta menampilkan kualitas
pelayanan sangat perlu ketika memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Menurut Syaifullah (2018:87) kualitas pelayanan merupakan
ekspetasi dari tingkat keunggulan dan penguasaan tingkat keunggulan
yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan penjelasan di atas,
maka hal tersebut diperkuat dengan hasil yang sudah di analisis oleh
(Hafizha, dkk 2019), menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.
Dalam penelitiannya Abel Gandhy (2018) membuktikan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen
Dunkin Donuts Gading Serpong. Demikin pula penelitian yang dilakukan
oleh Sulistyawati dan Seminari (2015) menyatakan kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Restoran Indus Ubud Gianyar.
Kualitas pelayanan menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan
suatu usaha. Adapun kualitas pelayanan adalah suatu upaya dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen. Dimensi
kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible, reliability, 62 Tabel 2.1
Lanjutan 58 responsiveness, assurance, dan empathy diharapkan dapat
memenuhi harapan harapan konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. Kualitas pelayanan dikatakan baik jika perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen sehingga
konsumen merasa puas (Adi, 2012).
2. Hubungan Ketepatan Waktu Pengiriman Terhadap Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan waktu pengiriman merupakan hal yang dijadikan urgensi
untuk pelaksana usaha jasa logistic. Yang mana seluruh paket yang
masuk pasti harus dikirim sesuai dengan jadwalnya. Hal ini tentu akan
berkaitan dengan kepuasan konsumen yang akan memberikan dampak
baik/buruk terhadap keberadaan perusahaan itu sendiri. Handoko (2010)
menjelaskan bahwa ketepatan waktu adalah jangka waktu pelanggan
memesan produk hingga produk tersebut tiba di pelanggan. Estimasi tiba
kedatangan biasanya menjadi patokan para pelangan untuk mengetahui
apakah layanan antar tersebut baik atau tidak.
Menurut Eviani dan Hidayat (2021) berpendapat bahwa ketepatan
waktu pengiriman merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan. Dapat diartikan ketepatan waktu
merupakan disiplin waktu yang harus diterapkan oleh perusahaan,
semakin tepat waktu perusahaan memenuhi janjinya dalam melakukan
pengiriman barang maka semakin baik citra perusahaan karena
pelanggan merasa puas dan percaya jasa yang digunakan. Sama halnya
dengan pendapat Dewantoro et al (2020) yang mengatakan bahwa
ketepatan waktu pengiriman berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan ,ketepatan waktu memiliki peranan yang penting
dikarenakan setiap pelanggan tentu menginginkan paket yang dikirim
dapat diterima dengan waktu yang sudah dijanjikan oleh penyedia jasa.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hal tersebut diperkuat dengan
hasil yang sudah di analisis oleh Jaya Sakti (2018: 7) melaksanakan
penelitian yang menampilkan pengiriman tepat waktu berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepuasan 26 pelanggan Ninja Xpress di
kota Semarang. Penelitian tersebut meyakinkan bahwa ketepatan waktu
pengiriman memudahkan pelanggan dalam memeroleh jasa yang
pelanggan inginkan.
3. Hubungan Kualitas Pelayanan dan Ketepatan Waktu Pengiriman
Terhadap Kepuasan pelanggan.
Menurut Hafizha et all (2019) mengemukakan pendapat bahwa
kualitas pelayanan dan ketepatan waktu pengiriman berpengaruh positif
dan signifikan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan. Dalam
mempengaruhi kepuasan pelanggan ada beberapa yang harus
diperhatikan oleh sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa pengiriman
barang , yang pertama yaitu ketepatan waktu dalam pengiriman harus
diberikan yang terbaik kepada pelanggan dan sesuai dengan waktu yang
sudah di dijanjikan, yang kedua kualitas pelayanan yang merupakan
salah satu kunci yang wajib dimiliki oleh perusahaan dalam mempererat
hubungan antara perusahaan dengan pelanggan baik yang baru memulai
usaha maupun yang sudah bertahun-tahun menjalankan usaha.
Adapun Skema kerangka pemikiran ini ditampilkan pada Gambar 2.1.
Kualitas Pelayanan
Kepuasan
(X1)
Pelanggan
Ekspedisi Ninja
Ketepatan Waktu Pengiriman Xpress
(X2) (Y)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian
yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis
merupakan pernyataan tentative tentang hubungan antara beberapa dua
variabel atau lebih. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan
penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu
membuat suatu teori sementara yang sebenarnya masih perlu diuji (di bawah
kebenaran). Inilah hipotesis peneliti harus berfikir bahwa hipotesisnya itu
dapat diuji.
Berdasarkan kajian teoritis di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
H1: kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
H2 :ketepatan waktu pengiriman berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan
H3 : ketepatan waktu pengiriman dan kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan model deskriptif. Penelitian kuantitatif merupakan
penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk numerik/angka.
Pada dasarnya pendekatan ini menggambarkan data melalui angka-angka,
seperti persentase tingkat pengangguran, kemiskinan, data rasio keuangan,
dan lain sebagainya. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk
mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena yang diselidiki oleh peneliti (Suryani dan
Hendryadi, 2015).
B. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan
yang menggunakan semua metode pengumpulan data original, data
primer dilakukannya secara khusus yang dikumpulkan untuk kebutuhan
riset (Achmad, Maskan, dan Alifulahtin, 2018:37), dan Situmorang
(2010:2) berpendapat bahwa data primer adalah data yang dikumpulkan
sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari objek
yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat
berupa interview dan observasi.
Data dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan cara
kuesioner dalam bentuk angket yang disediakan peneliti dan dibagikan
kepada pelanggan ekspedisi Ninja Xpress di Purwokerto Timur.
2. Data Sekunder
Achmad, Maskan, dan Alifulahtin (2018:37) menyebutkan bahwa
data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna jasa,
data sekunder juga merupakan data yang dikumpulkan tidak hanya untuk
keperluan suatu riset tertentu saja, sedangkan menurut Situmorang
(2010:2) data sekunder merupakan data yang diperoleh/ dikumpulkan
dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh
berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data
dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder juga merupakan data
yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber
lainnya (Sunyoto, 2013: 21).
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari internet, jurnal
dan skripsi yang terdahulu yang berhubungan dengan judul skripsi
peneliti.
C. Populasi dan Sampel
Menurut (Sugiyono, 2018: 80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Jadi populasi tidak hanya orang tetapi juga objek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang akan dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah
pelanggan ekspedisi Ninja Express di Purwokerto Timur.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2018:80).
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah teknik sampel Non Probability Sampling yang Sampling kuota
(penarikan sampel secara jatah) merupakan teknik sampling yang dilakukan
atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Sebelum kuota sampel
terpenuhi maka peneltian belum dianggap selesai (Masturoh and Anggita T,
2018). Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan
memberikan jatah atau quota tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data
dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan
74 data dihentikan (Made sudarma adiputra, Ni Wayan Trisnadewi, 2021).
Peneliti memilih masyarakat Kota PurwokertoTimur yang pernah
melakukan pengiriman barang melalui ekspedisi Ninja Xpress. Kuota sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden
1. Ketepatan waktu
kedatangan barang yang
telah dikirim sesuai
Ketepatan Kemampuan
jadwal yang telah
Waktu pemasok untuk Likert
ditentukan.
Pengirima membeikan
2. Ketepatan waktu
n (X2) persetujuan kecil.
pengiriman barang yang
akan dikirim.
1. Konsistensi antara
Evaluasi dari kualitas layanan dengan
alternatif yang tingkat yang diharapkan
Kepuasan
diambil setidaknya 2. Kepuasan dibanding kan Likert
Pelanggan
melebihi dengan tingkat sejenis
(Y)
keinginan 3. Tidak ada keluhan atau
konsumen. complain
a. Menentuka hipotesis.
Ho : Perubahan nilai variabel independen tidak menjabarkan
perubahan nilai variabel dependen.
Ha : Perubahan nilai variabel independen menjabarkan
perubahan nilai variabel dependen.
b. Tetapkan tingkat signifikansi; (a) < 0,05
c. Lihat nilai P value sig (pada lampiran)
d. Keputusan P value (Sig) < a, hipotesis penelitian diterima (Ha),
atau ditolak (Ho)
e. Kesimpulan
Menurut Sukmawati (2018), uji T pada dasarnya digunakan
untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara
parsial atau individual terhadap variabel terikat. Uji parsial
(individu) dilakukan dengan cara membandingkan T hitung dan T
77 tabel dengan ketentuan untuk degree of freedom (df) = n-k
dengan tingkat signifikansi 5% (0,05). Pengujian ini dilakukan
memiliki ketentuan-ketentuan yaitu:
b. Jadwal Penelitian
2023/2024
Jan Feb Mar Apr Jun
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, A., M., H, & Fahrurrozi, R.. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga,
dan Ketepatan Waktu Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada
Konsumen JNE Kota Malang). Ilmiah Riset Manajemen. 27-39.
Harjati, L., Venesia, Y. (2015). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Persepsi Harga
terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Maskapai Penerbangan Tiger Air
Mandala. E-Jurnal WIDYA Ekonomika.
Juniantara, I Made aji & Sukawati, Tjokorda Gde Raka. 2018. Pengaruh Persepsi
Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan dan Dampaknya terhadap
Loyalitas Konsumen. Dalam EJurnal Manajemen Unud Vol 7(11),
5955-5982.
Karim, A., A. (2012) Ekonomi Makro Islam Edisi Kedua. Grafindo Persada:
Jakarta. Kasmir. (2017). Customer Services Excellent Teori dan
Praktik. Rajawali Pers
Lestari, A., D., & Hidayat, I. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Dan
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pelanggan Pada Pt. Global Jet
Express (J&T) Surabaya. Ilmu Dan Riset Manajemen, 8 (7), 1-19.
Lisnasari, N., Rudi, A., & Pratiwi, D. (2016). Analisis Pengaruh Faktor Ketepatan
Waktu dan Tarif Pengiriman barang atau Jasa Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi Kasus Pada PT. Kerta Gaya Pusaka). Ilmiah Progresif
Manajemen Bisnis (JIPMB). 33-41.
Rizki & Sri. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Islam Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Bank BRI Syariah Surabaya. JESTT, 1 (9).
Dewantoro, D., Aryani, L., & Marzuki, F. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Ketepatan Waktu Pengiriman Dan Fasilitas Tracking Sistem Terhadap
Kepuasan Pelanggan Jne. Journal Business Management, Economic,
and Accounting National Seminar, 1(1), 278–293.
Eviani, I., & Hidayat, Y. R. (2021). Pengaruh Sistem Pelacakan Online dan
Ketepatan Waktu Pengiriman Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi
Kasus J&T Express Kota Baru Bekasi). Jurnal Manajemen Logistik ,
1(1), 11–19.
Rohman, S., & Abdul, F. W. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Ketepatan
Pengiriman Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa
Pengiriman Barang Ninja Express Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Logistik Indonesia, 5(1).
Sakti,B. J., & Mahfudz. (2018). Analisis pengaruh kualitas layanan, ketepatan
waktu pengiriman dan fasilitas terhadap kepuasan pelanggan.
Diponegoro Journal of Management, 7(4), 1–8.