Api abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di desa Manggarmas, kecamatan
Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi jalan raya Purwodadi -
Semarang, berjarak 26 km dari kota Purwodadi. Kompleks api abadi Mrapen merupakan fenomena
geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api
yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.Api yang dikenal dengan sebutan Api Abadi
Mrapen tersebut telah digunakan sejak dahulu untuk obor upacara Hari Raya Waisak. Saat ini pun
Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) masih menggunakannya untuk prosesi ritual umat Buddha
pada Hari Waisak Nasional.
Cerita rakyat tentang Sumber Api Abadi Mrapen dikaitkan dengan masa akhir Kerajaan
Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518 Masehi. Saat itu
Kesultanan Demak berada di sekitar Mrapen dan merupakan satu-satunya pusat pemerintahan Islam di
Pulau Jawa. Berikutnya kesultanan yang dipimpin Raden Patah ini mengembangkan pola hidup yang
dilandaskan ajaran Islam termasuk membuat pusat perdagangan, pendidikan dan penyebaran agama
Islam.
Lokasi
Desa Manggarmas
Kecamatan Godong
Api Abadi Mrapen ini merupakan sebuah fenomena alam berupa keluarnya gas alam dari dalam
tanah sepanjang hari dan tak pernah padam walaupun turun hujan. Api Abadi Mrapen ini telah
digunakan untuk berbagi event lokal hingga mancanegara. Seperti sumber obor pesta olah raga
internasional Ganefo, pecan olah raga Nasional mulai PON X 1981, POR PWI 1983 dan Hari
Olahraga Nasional, Tak ketinggalan upacara hari waisak juga memanfaatkan Api Abadi Mrapen.
Dilansir jaman dahulu bahwa di Api Abadi Mrapen ini terdapat sejarah Sunan Kalijaga yang
menancapkan tongkatnya, kemudian munculah api yang tidak pernah padam, kemudian
menancapkan tongkat keduanya yang keluar air hingga membentuk Sendang, yang dinamakan
Sendang Dudo.